Share

Bab 208.  Sindiran

Permintaan Amelia masih membuatku pusing, sekarang ditambah oleh Dewi-mantan Mas Suma sekaligus ibu kandung Amelia. Sebenarnya jengah juga berada di tengah-tengah masalah mereka. Resikonya, aku mendapat celaan dari suami, bahkan mertua. Padahal, ini kan masalah mereka.

Huuft!

Setelah tarik napas dan mengeluarkan secara perlahan, aku mengangkat panggilan telpon ini. Suara Dewi yang terdengar senang langsung menyambutku.

”Selamat siang, Maharani. Maaf aku mengganggu kamu. Pasti kamu sedang sibuk bekerja atau lagi di rumah?”

“Selamat siang juga, Mbak Dewi. Ini saya sedang di tempat kerja. Ada apa? Tumben?” tanyaku pura-pura tidak tahu maksudnya dia menghubungiku. Prediksiku pasti berhubungan tentang Amelia.

“Gini, Ran. Aku kan menghubungi Amelia untuk liburan panjang di rumahku. Katanya, dia belum dikasih izin sama Kusuma. Makanya Amelia menelponku lagi untuk menghubungi kamu. Supaya bantu ngomong dengan Kusuma.”

Tuh, kan benar. Pasti Dewi dan Amelia saling berhubungan. Aku juga harus ha
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status