Share

Bab 158. Rencana

Perlahan, tangan ini menyelusup masuk di piyama tidurnya. Memberi tanda kalau akupun menginginkannya. Apapun harus aku usahakan demi kebahagiaannya. Kalau perlu, besuk aku mencari tahu suplemen apa yang membuatku bisa kuat seperti sedia kala.

Tubuh ini mulai meremang saat dia menangkup tangan ini sembari menciumku dengan lembut. Biasanya, dia akan segera menyambut penawaran seperti ini tanpa membuang waktu. Tidak kusangka, Mas Suma justru merengkuh kepala ini sambil berbisik, “Honey, malam ini aku capek. Kita pelukan saja, ya.”

Tanganku diletakkan di pinggangnya. Kemudian dia menyelimuti tubuh kami dan menciumku kembali sebelum terdengar napasnya yang menandakan dia sudah merajut mimpi.

Huuft!

Syukurlah, malam ini aku bisa beristirahat.

***

Hari ini, meja makan terasa lengkap.

Wisnu mempercepat rencana kembali ke rumah setelah mendengar aku sakit kembali. Dia yang sudah semester akhir, memutusnya menyelesaikan laporan penelitian di rumah. Toh, perjalanan ke kota tempat dia kuli
Astika Buana

"Kalau begitu, begini saja," ucapnya, kemudian dia mendekat. Aku menahan napas sambil menatap ke arahnya. Mas Bowo mengeluarkan head seat yang dihubungkan dengan ponselnya. "Kamu suka lagu ini kan?" ucapnya sambil memasangkan di kedua telingaku. Aku menatapnya dan tersenyum lega. Aku kira dia akan …. Setelah mendengar alunan lagu ini. Wonderful World, menenangkanku dan tak terasa tanganku ditariknya masuk ke dalam lift. Ini cuplikan cerita yang berjudul: Diusir Ipar Setelah Suami Tiada. Semoga berkenan.

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (4)
goodnovel comment avatar
Aji Sunarji
menarik sekali
goodnovel comment avatar
Sitihasanah Titi
Thor jangan dikasih ujian yg berat 2 kasihan
goodnovel comment avatar
Ati Husni
suka......
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status