ํ™ˆ / Romansa / Pembantu Rasa Nyonya / Bab 160. Lagi ya, Ran

๊ณต์œ 

Bab 160. Lagi ya, Ran

์ž‘๊ฐ€: Astika Buana
last update ์ตœ์‹  ์—…๋ฐ์ดํŠธ: 2022-10-06 14:53:20
Aku mengaduh dan membalas mencubit perut Mas Suma dengan gemas. Sebelum mencubit yang kali kedua, tangan ini ditangkapnya. Seperti terhipnotis, mata ini terpaku pada matanya yang mulai berkabut, menyiratkan hasrat yang mulai terpatik.

โ€œRan โ€ฆ.โ€

โ€œHmm โ€ฆ.โ€

โ€œMinta bekal, ya,โ€ bisiknya sesaat sebelum mengikis jarak wajah kami. Dengus napasnya yang mulai menerpa permukaan kulit ini, mulai membuat diriku ditenggelamkan pada setiap sentuhan lembutnya. Saling menyambut dan menautkan rasa, kami pun bersama mengarungi samudra cinta yang menggairahkan. Bersandar bersama di pelabuhan kepuasan.

Dengan mengetatkan selimut, kami yang masih polos bergelung melepas penat sembari berbagi kehangatan. Mas Suma mencium pundak ini sambil berbisik, โ€œI love you, Honey.โ€

Sentuhan bibir di permukaan kulit ini masih meninggalkan geleyar indah di hati. Seakan menarik tubuh ini untuk lebih menyelusup dalam pelukannya. Kata cinta dan sayang dia bisikkan, menghangatkan hati ini dan mengukuhkan rasa percaya bahwa
Astika Buana

Kira-kira, Maharani dan Tuan Kusuma bisa menahan kangen, tidak? Apakah liburan ini semakin mengeratkan hubungan mereka, atau justru membuat celah keraguan menjadikan jarak semakin terbentang? Ikutin terus, ya. Terima kasih. Jangan lupa untuk berbahagia.

| 2
์ด ์ฑ…์„ ๊ณ„์† ๋ฌด๋ฃŒ๋กœ ์ฝ์–ด๋ณด์„ธ์š”.
QR ์ฝ”๋“œ๋ฅผ ์Šค์บ”ํ•˜์—ฌ ์•ฑ์„ ๋‹ค์šด๋กœ๋“œํ•˜์„ธ์š”
์ž ๊ธด ์ฑ•ํ„ฐ

๊ด€๋ จ ์ฑ•ํ„ฐ

  • Pembantu Rasa Nyonyaย ย ย Bab 161. Seksi

    Berat rasanya membiarkan Maharani dan anak-anak pergi untuk liburan, walaupun di jarak yang tidak terlalu jauh. Namun, kesempatan yang tidak berpihak kepadaku membuat diri ini harus menerima konsekuensi. Perusahaan sedang tidak baik-baik saja, dan bisa jadi bertambah buruk ketika aku sejenak berpaling dari pekerjaan.Sementara, keinginan pribadi dan keluarga aku korbankan demi pekerjaan. Apalagi Desi yang tidak aktif seratus persen. Untungnya ada Kalila, sekretaris tunjukan Desi yang bisa membantuku. Menurut Desi, Kalila ini sudah lama bekerja di perusahaan. Pengalamannya yang pernah ditugaskan di beberapa bidang dan pembawaannya yang supel, pintar, dan berpenampilan yang menarik, menjadi alasan kenapa dia ditunjuk menjadi pengganti Desi untuk sementara.โ€œSelamat pagi, Tuan Kusuma. Semua peserta meeting hari ini sudah siap di ruangan.โ€ Suara Kalila membuatku bergegas untuk bersiap.Hari ini, hari pertama dia menggantikan tugas Desi secara penuh. Perempuan yang masih muda itu menggunak

    ์ตœ์‹  ์—…๋ฐ์ดํŠธ : 2022-10-07
  • Pembantu Rasa Nyonyaย ย ย Bab 162. Ibu

    Yang lebih menyakitkan, ada satu foto yang memperlihatkan tatapan Mas Suma yang tertuju pada dada si wanita yang terlihat sesak itu. Duh! โ€œRani!โ€ Teriakan Ibu dari teras menyadarkan aku. Segera, aku menghela napas panjang dan berusaha tersenyum untuk menutupi rasa resah ini. Biarlah, tentang pesan yang masuk ini aku pikirkan nanti. Toh, apa yang terjadi sebenarnya aku pun tidak tahu. โ€œAyuk turun, Ma. Eyang Sastro sudah tidak sabar, tuh!โ€ seru Wisnu yang sudah menghampiriku. Dari mulutnya yang masih mengunyah makanan, bisa dipastikan dia sudah sampai sedari tadi. โ€œMama kelihatan pucat. Apa terasa lemas?โ€ Anakku itu mengulurkan tangan dengan menunjukkan raut wajah kawatir. โ€œTangan Mama juga dingin dan berkeringat,โ€ imbuhnya saat meraih tanganku yang terulur. โ€œMama tidak apa-apa. Cuma pegal karena duduk terlalu lama. Yuk! Kasihan tuh, Eyang sudah nungguin.โ€ Akupun mengeratkan genggaman tangan, dan dengan bertumpu kepadanya, kami pun menghampiri Ibu yang mengulurkan kedua tangannya.

    ์ตœ์‹  ์—…๋ฐ์ดํŠธ : 2022-10-08
  • Pembantu Rasa Nyonyaย ย ย Bab 163. Tunggu Aku

    Ingin aku segera berlari menuju suamiku untuk meminta maaf. Seandainya dia dalam jangkauanku, aku pasti berhambur ke dalam pelukannya. โ€œJangan nambahi ruwet pikiran suami yang sudah ruwet.โ€ Kata-kata Ibu yang dilontarkan dengan nada biasa tetapi menohok tepat di hati ini. Mengukuhkan aku sebagai istri seorang Tuan Kusuma yang tidak berguna. Tidak mampu melakukan tugas walaupun sekadar memberi semangat. Alih-alih memberi dukungan, aku justru memambah beban pikirannya. Aku mengambil ponsel. Kalau belum bisa bertemu langsung, minimal permintaan maaf melalui pesan bisa mengurangi rasa berdosa yang membebani ini. [Mas Suma โ€ฆ.] [Aku meminta maaf karena mencurigaimu hanya berdasar foto tanpa mencari tahu apa yang terjadi sebenarnya] Jemari ini terhenti oleh ingatan kalau foto yang aku dapatkan berasal dari orang yang tidak dikenal. Bagaimana kalau Mas Suma bertanya dari mana mendapatkan foto itu? Bisa jadi ini menambah pikiran pada suamiku itu. Kata maaf yang tiba-tiba akan membuatkan

    ์ตœ์‹  ์—…๋ฐ์ดํŠธ : 2022-10-09
  • Pembantu Rasa Nyonyaย ย ย Bab 164. Membutuhkanmu

    POV KUSUMA Yang aku butuhkan sekarang Maharani. Keresahanku ini biasanya diurai dengan kehadirannya dengan senyum menenangkan, sembari menyodorkan teh chamomile. Memang terdengar sederhana, tapi inilah yang membuat hatiku tenang. Syaraf yang menegang seakan mulai terurai dan ketenangan membuka pikiranku membentangkan gagasan yang tadinya tidak terlihat. Biasanya, kami akan melanjutkan dengan berbincang tentang masalah perusahaan. Walaupun sering kali terjeda dengan sentuhan dan berlanjut dengan bertautnya hasrat. Sungguh, aku menginginkan dia sekarang. Hasil meeting hari ini dengan kepala cabang membuatku resah. Semua nunjukkan perusahaan tidak baik-baik saja. Hampir seluruhnya menyodorkan laporan pemasukan dan pengeluaran tidak seimbang. Hanya untuk bertahanpun, aku harus menggelontorkan dana simpanan dalam jumlah besar. Ini, kalau aku bersikukuh tidak melakukan perampingan perusahaan. Teh yang disodorkan Kalila sekertaris pengganti Desi, tidak mampu mengurai penatku. Entah, pad

    ์ตœ์‹  ์—…๋ฐ์ดํŠธ : 2022-10-09
  • Pembantu Rasa Nyonyaย ย ย Bab 165. Bagus Untuk Kewanitaan

    POV MAHARANIAku poles riasan tipis-tipis. Hanya sekadar terlihat segar dan menutupi wajahku yang masih pucat. Tak lupa, aku bubuhkan wewangian shea butter yang lembut ini.Di depan cermin, aku tersenyum sambil memastikan penampilanku tidak menyedihkan. Pesan dari suamiku membangkitkan semangat diri ini. Memancarkan aura kebahagiaan dengan senyum yang berbayang. Aku harus bangkit, demi anak-anak, suami, dan terlebih untuk diriku sendiri.Kekuatan yang terbesar untuk menjadi baik, bukan dari orang lain. Namun, dari diri sendirilah awalnya. Karenanya, aku bertekad untuk cepat pulih, dan langkah pertama adalah makan.โ€œMa! Ini yang mancing Amel, lo. Trus itu juga yang petik sayurnya juga Amel.โ€ Suara Amel menyambutku yang baru keluar dari kamar.Dia menunjuk makanan yang tersaji di meja makan. Ada gurami pesmol, tumis pucuk labu, dan urap sayur. Ada juga di piring satunya, tempe goreng dan tahu bacem. Semuanya kesukaanku. Entah kenapa, rasa tempe di kampung berbeda dengan tempe di kota.

    ์ตœ์‹  ์—…๋ฐ์ดํŠธ : 2022-10-10
  • Pembantu Rasa Nyonyaย ย ย Bab 166. Aku Juga Masih Ingin

    Aku mengetatkan selimut di tubuhku. Udara di kampung terasa sejuk, walaupun tanpa pendingin udara. Angin semilir menyelusup di sela kisi-kisi jendela. Huuft, seandainya ada Mas Suma, pasti akan udara tidak sedingin ini. Justru akan membuat kami semakin merapat untuk berbagi kehangatan. Tangannya yang hangat menimbulkan kehangatan yang membuatku nyaman. Itu yang menyebabkan, kenapa kami selalu berpelukan saat tidur bersama. Apa yang dilakukan dia sekarang, ya? Apakah dia sudah tertidur? Tadi, setelah membersihkan diri dan berganti baju tidur, aku merebahkan diri. Tidak lupa melaksanakan anjuran Ibu, minum jamu yang sudah disiapkan di meja. Sempat menghubungi suamiku, tapi tidak diangkat ponselnya. Aku kirim pesan juga tidak dibalas. Mungkin, dia sudah tertidur pulas karena kecapekan seharian bekerja. Aku segera menyambar ponsel di atas nakas ketika ada pesan masuk. Tadi setelah tidak bisa menghubungi Mas Suma, aku mencari tahu pada Pak Satpam yang bertugas malam ini. Dia tidak bisa

    ์ตœ์‹  ์—…๋ฐ์ดํŠธ : 2022-10-10
  • Pembantu Rasa Nyonyaย ย ย Bab 167. Rambut Basah

    Sembari memberikan tatapan yang nakal, kedua tanganku mengalung di lehernya. Gerakan ini menyingkap selimut dan menunjukkan bagian atasku yang tanpa tertutup selembar benangpun.Aku beringsut ke atas sembari berbisik, โ€œAku juga masih ingin.โ€Gayung pun tersambut. Raut wajahnya menunjukkan keterkejutan sejenak, kemudian pudar dengan senyuman dan tatapan mulai mendamba.โ€œAku juga masih sanggup,โ€ ucapnya sesaat sebelum kami kembali larut.Seperti sepasang kekasih yang lama terpisah, kami pun saling berpaut kembali mengikis jeda dan kembali tenggelam menghabiskan sisa malam. Dingin dan heningnya kamar ini sudah berganti dengan deru napas yang saling bersautan. Ucapan sayang, cinta, dan pekikkan nama menandakan kelegaan yang sangat. Diri ini seakan membumbung tinggi bersama dan berakhir terkulai di dalam pelukan hangatnya.Sungguh, ini malam yang indah.***Walaupun kami yang mempunyai waktu tidur yang tidak lama, tapi suasana di kampung membuat kami terjaga pagi-pagi. Kokok ayam jantan d

    ์ตœ์‹  ์—…๋ฐ์ดํŠธ : 2022-10-11
  • Pembantu Rasa Nyonyaย ย ย Bab 168. Enggan

    โ€œMas Suma yakin akan kembali sekarang? Atau Wisnu ikut saja supaya ada menemani di perjalanan?โ€ Aku menunggui Mas Suma yang berganti pakaian di kamar. Dia bersiap untuk kembali. Katanya, ada yang harus diselesaikan tentang pengucuran dana talangan untuk oprasional perusahaan.โ€œTidak usah. Biarkan dia stand by di sini. Mengawasi adik-adiknya terutama Amelia. Tadi mereka berdua sudah aku kasih arahan supaya tidak melakukan hal yang membahayakan.โ€โ€œTapi Mas, aku---โ€œโ€œKenapa? Atau kamu yang tidak memperbolehkan aku pergi. Masih kangen, ya,โ€ ucapnya sembari meraih pinggang ini.Wajahnya menunjukkan senyuman jahil dengan menggerak-gerakkan alis mata. Kalau tidak karena dia sudah bersiap, pasti aku meluncurkan jurus yang memabukkan. Sayangnya, keharusan tanggung jawab yang memaksanya harus pergi.โ€œBilang saja Mas Suma yang pingin lagi,โ€ bisikku sembari mengalungkan kedua tangan di lehernya.Aku tersenyum melihat dia yang menelan ludah, terlihat dari jakunnya yang bergerak naik turun. Ternyat

    ์ตœ์‹  ์—…๋ฐ์ดํŠธ : 2022-10-12

์ตœ์‹  ์ฑ•ํ„ฐ

  • Pembantu Rasa Nyonyaย ย ย Extra Part

    POV Nyonya Besar "Jeng Sastro, bajuku gimana? Ini kok kayaknya miring, ya? Aku kok tidak pede." Ibunya Rani itu menoleh dan tersenyum, kemudian menunjukkan jempol tangannya. "Sudah bagus." Huft! Ibu dan anak memang sama, selalu santai kalau masalah penampilan. Aku kan harus perfekto dalam segala hal. La kalau difoto wartawan, terus dicetak sejuta exsemplar terus bajuku miring, saksakan rambutku mencong, kan tidak asyik. Aku melambaikan tangan ke Anita, memberi kode untuk membawa cermin ke kecil ke arahku. Dia ini memang sekretarisku yang jempolan. Sigap di segala suasana. Dia mendekat, kemudian menghadap ke arahku dengan cermin diletakkan di perutnya. Ini triknya, supaya orang lain tidak melihat aku lagi cek penampilan. Sekarang itu banyak nitizen yang usil. Orang ngupil difoto, bibirnya lagi mencong dijepret, terus diviralkan dan itu justru membanggakan. Menggumbar aib orang. Zaman sekarang itu konsep pikiran orang kok melenceng jauh, ya. "Sudah cetar?" tanyaku memastikan yan

  • Pembantu Rasa Nyonyaย ย ย Bab 616. Ending

    Acara sudah tiba. Memang sangaja kami mengambil waktu pagi hari. Selain ini menyegarkan, ini juga tidak mengganggu kedua balitaku. Denish dan Anind. Pagi-pagi team perias sudah sampai. Satu persatu kami dirias, terlebih aku dikhususkan. โ€œJangan berlebihan make-upnya. Saya ingin natural dan terlihat segar.โ€ โ€œSiap, Nyonya Rani.โ€ Claudia sibuk sana-sini memastikan team yang dia bawa bekerja dengan benar. Dia juga menfokuskan kepada diriku. โ€œArtisnya sekarang ya Bu Rani dan Tuan Kusuma. Jadi harus maksimal,โ€ ucapnya sambil membenahi gaun yang aku pakai. Gaun yang aku gunakan terlihat elegan. Berwarna putih tulang dengan aksen rajutan woll yang menunjukkan kehangatan. Yang membuatku puas, dia menyelipkan permata berkilau di sela-sela rajutan. Ini yang membuat terlihat mewah. Aku mengenakan kerudung warna hitam, dengan aksen senada di bagaian belakang. Keseluruhan, aku sangat puas. Jangan ditanya Mas Suma penampilannya seperti apa, dia seperti pangeran yang baru keluar dari istana. Ku

  • Pembantu Rasa Nyonyaย ย ย Bab 615. Anak-Anak

    Ingin aku mengabaikan apa isi kepalaku, tetapi bisikan-bisikan semakin riuh di kedua telinga ini. Kecurigaan mencuat begitu saja. Bisa saja mereka ada hubungan kembali. Cinta bersemi kembali dengan mantan. Cerita itu sering ada di sekitar kita. Semakin aku memusatkan pikiran untuk tidur, semakin nyaring tuduhan gila yang berjubal di kepala ini. Huft! Aku duduk tegak dan beranjak untuk minum air putih. Mungkin dengan ini, bisa membuatku tenang. Tapi, aku tetap gelisah. Daripada penasaran, lebih baik aku mengintip ada yang dilakukan Mas Suma di ruangan sebelah. Dengan berjingkat, aku keluar dari pintu belakang dan menuju ruang baca. Lamat-lamat terdengar suara Mas Suma. Sip! Dia load speaker. Suara teman dia bicara terdengar juga. Jadi aku bisa tahu apa yang dikatakan Dewi. Tunggu sebentar! Kenapa suaranya bukan perempuan? Tetapi terdengar seperti laki-laki. โ€œAku tidak mau tahu. Kamu harus melakukan itu untukku,โ€ ucap Mas Suma. Kemudian terdengar suara lelaki satunya. โ€œTapi, Tu

  • Pembantu Rasa Nyonyaย ย ย Bab 614. Pesan Menyebalkan

    Bab 615.Aku bingung. Sungguh-sungguh bingung. Di depanku terhampar pilihan kain yang cantik-cantik. Dari pilihan bahan sampai pilihan warna. Mana yang aku pilih?โ€œIni untuk tahun ke berapa, Bu Rani?โ€ tanya Claudiaโ€œBaru ke tujuh. Sebenarnya saya juga belum ingin merayakan. Tapi tahu kan, kalau Tuan Kusuma mempunyai niat?โ€ Wanita cantik tersenyum sambil mengangguk. Dia pasti lebih mengerti bangaimana keluarga Adijaya sebenarnya. Termasuk Nyonya Besar.Pertanyaan Claudia memantik ide di kepalaku. Woll itu kan berwarna putih, jadi โ€ฆ. Sip!โ€œAku pilih warna putih. Nuansa putih yang dipadukan dengan bahan woll,โ€ ucapku dengan mata menjelajah. Claudia bergerak sigap. Dia menyingkirkan semua selain berwarna putih. Ini membuatku mudah.Tangan Claudia mulai bergerak lincah menggambar apa yang aku inginkan. Bukan keinginan bentuknya, tetapi keinginanku pada pernikahan ini. Yang membuatku suka, dia merancang baju dengan filosofi di dalamnya. Semua ada artinya.โ€œKeluarga besar menggunakan pilihan

  • Pembantu Rasa Nyonyaย ย ย Bab 613. Persiapan

    โ€œBerhasil?โ€ tanya Maharani menyambutku.โ€œDesi?โ€โ€œIya.โ€โ€œSangat-sangat berhasil. Dia juga titip salam untuk dirimu yang sudah memberikan ide ini,โ€ ucapku sambil merangkul istriku.Kami masuk ke dalam rumah yang terasa lengang. Rima sudah kembali, begitu juga Amelia kembali ke apartemennya.โ€œAnind dan Denish?โ€โ€œSudah tidur. Ini sudah malam,โ€ ucapnya sambil menunjuk jam dinding yang menunjuk angka sembilan.โ€œWisnu masih lembur?โ€โ€œIya. Biarkan dia lagi semangat-semangatnya,โ€ ucap Maharani melangkah mengikutiku.Aku langsung ke kamar mandi. Membersihkan badan dengan menggunakan air hangat. Badanku segar kembali.โ€œWisnu sudah mendatangkan teman-temannya. Jadi dia tidak merasa muda sendiri. Tapi Wisnu cepet adaptasi, lo. Aku juga memberikan team yang terbaik. Siapa nama teman-temannya? Aku kok tidak ingat. Padahal aku belum terlalu tua.โ€Ucapanku memantik tawa Maharani. Dia menyodorkan piayama tidur untuk aku kenakan.โ€œMereka itu teman-teman dekatnya Wisnu. Ada Lisa yang diletakkan di admini

  • Pembantu Rasa Nyonyaย ย ย Bab 612. Desi Pegawai Teladan

    Orang single tidak akan mati karena jomlo, tetapi banyak orang tersiksa karena hidup dengan orang yang salah. Itu yang dikatakan Tiok kepadaku. Dia sudah menentukan pilihan, dan aku tidak akan mempertanyakannya lagi. Katanya, surat cerai dalam masa pengurusan dan tinggal menunggu surat resmi dari pengadilan agama. Sekarang, permasalahan Tiok sudah selesai. Dia tinggal pemulihan saja.****Rezeki itu tidak melulu berupa materi. Adanya keluarga, itu rezeki. Begitu juga sahabat yang kita miliki. Ada lagi yang aku syukuri tidak henti-henti, karyawan yang setia. Seperti Desi, pegawai teladan.โ€œDesi. Berapa lama kamu kerja di sini?โ€Aku bertanya saat dia memberiku setumpuk laporan yang harus aku tanda tangani. Dia sudah memilahnya. Ada yang tinggal tanda tangan, ada yang harus aku periksa dulu, dan ada yang urgent. Cara kerjanya bagus, membuat pekerjaanku semakin mudah. Aku seperti orang lumpuh kalau sekretarisku ini tidak masuk.Dia tersenyum.โ€œDari mulai fresh graduate sampai sekarang.โ€

  • Pembantu Rasa Nyonyaย ย ย Bab 611. Izin Kita

    Hati itu milik kita. Berada dalam tubuh kita sendiri, dan kitalah yang harus melindunginya dari apapun. Sedangkan kesenangan, kesedihan, itu adalah rasa yang ditimbulkan dari luar.Jadi, hati kita merasa sedih atau senang, tergantung dari izin kita. Apakah kita menerima atau mengabaikan hal yang menyebabkan rasa itu.*Aku dan Mas Suma tidak habis pikir dengan apa yang terjadi pada Pak Tiok. Di luar nalar dan di luar jangkauan pikiranku. Kenapa ada orang yang tega mengorbankan hati orang lain demi kebahagiannya.โ€œJadi suami Kalila itu sudah menjatuhkan talak tiga?โ€ tanya Mas Suma.Pak Tiok tertawa miris. โ€œIya. Karenanya mereka membutuhkan aku supaya bisa menikah lagi.โ€œGila!โ€ seru Mas Suma geram.Akupun demikian. Tanganku terkepal keras merasa tidak terima dengan perlakuan mereka. Terutama si wanita. Bisa-bisanya memperlakukan itu kepada orang yang menolongnya.Masih ingat aku bagaimana dia menangis karena korban penganiayaan si mantan suami. Dia sampai masuk ke rumah sakit dan yang m

  • Pembantu Rasa Nyonyaย ย ย Bab 610. Pendengar

    Sampai di rumah, aku benar-benar capek jiwa raga. Kepaku dibebani dengan pikiran tentang Pak Tiok. Bisa-bisanya ada orang seperti dia yang terus-menerus mengalami kegagalan dalam percintaan.Wajah rupawan, perawakan juga seperti foto model, karir pun tidak diragukan lagi. Namun, kenapa bisa dia mengalami hal seperti ini?โ€œMama istirahat saja dulu. Belanjaannya, biar Rima minta bantuan Bik Inah,โ€ ucapnya sambil membawa belanjaan ke arah dapur. Rumah masih lengang. Mas Suma dan Wisnu pasti belum pulang. Begitu juga Amelia.Aku mengangguk menerima anjuran gadis itu. Dia tahu apa yang aku pikirkan. Sepanjang jalan aku mengomel dan membicarakan tetang Pak Tiok. Bagaimana perjalanan kisah mereka sampai menikah. Bagaimana Pak Tiok melindungi Kalika yang mendapat perlakukan tidak baik dari mantan suami.Sempat Rima tadi menyeletuk.โ€œLaki-laki itu jangan-jangan mantannya Mbak tadi.โ€โ€œMama tidak tahu benar, Rima. Saat dia datang mengacau pernikahan, dia dalam keadaan mabok dengan penampilan yan

  • Pembantu Rasa Nyonyaย ย ย Bab 609. Mengagetkan

    Kembali dari galeri, aku dan Rima tidak langsung pulang. Kami singgah di mall.โ€œTidak usah, Ma.โ€โ€œKenapa? Mama ingin membelikan kamu baju. Kepingin saja,โ€ ucapku bersikukuh. Akhirnya kekasih Wisnu ini membelokkan mobil ke mall yang ternama di kota ini.โ€œKita kemana, Ma?โ€ ucapnya berlari mensejajariku. Dia pasti heran, aku berjalan ke arah kebalikan dari tempat yang menjual pakaian.โ€œKita ke butik langganan kami. Aku akan mengukur kamu untuk data mereka,โ€ jawabku terus berjalan. Sebenarnya bisa parkir di depan butik Claudia, tapi itu membuatku jauh dari tempat belanjaan yang menjadi tujuan utama.Pegawai yang berjaga langsung membukakan pintu, mereka tersenyum dengan tangan menangkup di depan. โ€œSelamat datang, Nyonya Maharani.โ€Aku mengangguk, Rima yang di belakangku langsung mensejajari.โ€œHai, Bu Rani. Lama tidak kesini!โ€ seru Claudia kemudian mengalihkan pandangan ke arah Rima.โ€œKenalkan ini Rima, calon mantu,โ€ ucapku kemudian mendekat, โ€œcalonnya Wisnu.โ€Claudia langsung mengarahkan

์ข‹์€ ์†Œ์„ค์„ ๋ฌด๋ฃŒ๋กœ ์ฐพ์•„ ์ฝ์–ด๋ณด์„ธ์š”
GoodNovel ์•ฑ์—์„œ ์ˆ˜๋งŽ์€ ์ธ๊ธฐ ์†Œ์„ค์„ ๋ฌด๋ฃŒ๋กœ ์ฆ๊ธฐ์„ธ์š”! ๋งˆ์Œ์— ๋“œ๋Š” ์ฑ…์„ ๋‹ค์šด๋กœ๋“œํ•˜๊ณ , ์–ธ์ œ ์–ด๋””์„œ๋‚˜ ํŽธํ•˜๊ฒŒ ์ฝ์„ ์ˆ˜ ์žˆ์Šต๋‹ˆ๋‹ค
์•ฑ์—์„œ ์ฑ…์„ ๋ฌด๋ฃŒ๋กœ ์ฝ์–ด๋ณด์„ธ์š”
์•ฑ์—์„œ ์ฝ์œผ๋ ค๋ฉด QR ์ฝ”๋“œ๋ฅผ ์Šค์บ”ํ•˜์„ธ์š”.
DMCA.com Protection Status