Share

8. Bersimpati

Author: Indy Shinta
last update Last Updated: 2023-05-13 00:07:01

Sudah genap sebulan Jelita menjadi asisten rumah tangga William. Jelita mulai bertanya-tanya apakah William sudah mendapatkan calon majikan baru buatnya. Tapi Jelita tak berani membuka percakapan untuk membahasnya karena William terlihat sangat sibuk. William berangkat ke kantor pagi-pagi dan pulang setelah larut malam. Bahkan sampai begadang di depan laptop, sambil berkutat dengan tumpukan kertas di meja kerjanya. Jelita tak berani mengusiknya kalau sudah begitu. Jelita akhirnya pilih sabar menunggu, William pasti akan memberitahunya sendiri cepat atau lambat.

Dan pagi ini, Jelita melihat William sudah berpenampilan rapi untuk berangkat kerja. Pria itu baru saja memasuki ruang makan, menuju meja di mana Jelita sedang menyajikan sarapan berupa roti panggang, alpukat, dan telur rebus.

"Avocado toast?" William menoleh kepada Jelita sambil menarik sebuah kursi untuk didudukinya.

Jelita menuangkan air minum ke gelas William seraya berkata, "Proses pembuatannya tanpa penggorengan sehingga rendah lemak. Menu ini menyehatkan karena kandungan gizinya lengkap. Roti sebagai sumber karbohidrat, alpukat sumber serat, dan telur sebagai sumber protein."

"Padahal aku kangen menu yang agak berat, nasi goreng atau nasi uduk misalnya." William menyahut sambil mulai mengunyah avocado toast yang tersaji di piringnya.

"Oh, ma-maaf. Akan saya buatkan besok." Wajah Jelita berubah sendu. Padahal dia pikir William bakal menyukai sajiannya ini, sebab setahunya William suka dengan sesuatu yang serba sehat.

William bisa mendengar ada nada sesal yang agak murung dalam suara Jelita barusan. "Tapi sepertinya aku memang harus diet, pilihan menumu pagi ini sudah tepat kok." William buru-buru mengatakannya untuk menghargai upaya Jelita yang sudah memilihkan menu sehat buatnya. Dan pria itupun tersenyum melihat Jelita tersenyum.

"Ayo, kita sarapan bareng. Duduklah," ajak William sambil menunjuk kursi di depannya dengan isyarat kedikan dagunya agar Jelita mengambil tempat di sana.

Jelita menurut. Baginya itu seperti titah yang segan untuk dibantah. Padahal sebenarnya dia belum ingin makan sepagi ini.

"Oya. Bik Yuni belum bisa balik, anaknya butuh waktu pulih lebih lama dari yang semula dia kira. Jadi dia minta perpanjangan cuti 2 bulan lagi. Tapi kamu sudah bisa kan handle semua pekerjaan di rumah ini?"

'Yes!' Jelita bersorak senang dalam hati. "Bisa dong, Bang," sahutnya cepat. Dia tak sanggup menyembunyikan senyum leganya.

"Kenapa? Senang nggak jadi dieliminasi?" William menatap Jelita dengan senyum meledek.

Jelita jadi salah tingkah. "Omong-omong ..., sudah ada belum ... teman Abang yang butuh pembantu?" Iapun memanfaatkan kesempatan itu untuk membahasnya sekalian mumpung momennya pas.

"Ck. Aku kan masih butuh kamu 2 bulan lagi di sini."

"Maaf, Bang. Tapi kan 2 bulan itu cepat. Kalau Bik Yuni balik tapi saya belum dapat majikan baru, gimana dong?"

"Ya tinggal pulang aja lagi ke kampung, kamu kan bisa kerja sama mamiku. Meskipun pekerja di rumahnya sudah banyak, tapi kan kamu jago masak. Apalagi mami bilang kalau dia cocok dengan masakanmu. Pasti dia menerimamu. Aku akan membujuknya juga nanti."

Seketika itu juga bahu Jelita melunglai. "Tapi, Bang. Saya nggak mau balik ke kampung," suaranya tiba-tiba terdengar memelas. Bahkan mata gadis itu berkaca-kaca.

William menghela napas sejenak, mengusir rasa tidak enak di hatinya melihat kesedihan yang menantul-mantul dalam bola mata gadis itu.

"Lita, ... orang-orang di luar sana itu punya beragam karakter yang belum tentu aman buatmu. Banyak serigala berbulu domba di kota ini."

"M-maksudnya?" Jelita berkedip-kedip bingung.

"Kurasa kamu sering dengar kasus pelecehan terhadap pembantu yang dilakukan oleh majikan mereka sendiri, bahkan ada yang sampai dibuat hamil. Selain itu banyak kasus lainnya." William akhirnya menerangkan dengan gamblang agar gadis itu mengerti dan memahami apa yang menjadi pertimbangannya untuk memulangkan Jelita ke kampung saat Bik Yuni kembali nanti. Dia bersimpati pada Jelita dan ingin Jelita bekerja aman di rumah ibunya saja.

"Kupikir-pikir, ... pulang lagi ke kampung dan bekerja dengan mamiku akan lebih baik dan aman buatmu daripada mencari majikan baru di Jakarta. Meskipun kamu bekerja dengan teman atau orang yang kukenal tapi tak menjamin apa mereka dan keluarganya bakal bersikap baik padamu nanti."

William rasa apa yang dikatakannya tadi sudah sangat jelas dan setelah itu Jelita bisa menerimanya. Tetapi yang terjadi, air mata Jelita justru mengalir.

"Hei, ... kok malah nangis?"

"Tapi saya ... nggak mau pulang lagi ke kampung, Bang ..., meskipun diterima bekerja di rumah Nyonya Cindy. Saya benci tinggal di sana." Jelita terisak-isak. "Saya ... pernah ... hampir diperkosa bapak saya sendiri." Kemudian gadis itu menutupi wajahnya dengan kedua tangan. Hatinya diremas trauma saat teringat lagi peristiwa di malam jahanam itu, di mana bapaknya sendiri dengan tega menggagahinya.

William membeku. Dia kaget karena Nyonya Cindy tak pernah cerita soal ini. Kemudian dia beranjak mendekati Jelita dan menepuk-nepuk lembut pundaknya yang terguncang-guncang tangis.

"Padahal ... saya ... sudah memohon-mohon padanya agar berhenti. Tapi—"

"Ssst ..., cukup." William merengkuh gadis itu dan menenangkannya. "Tak perlu dilanjutkan. Jangan kamu ingat-ingat lagi. Itu hanya akan menambah sakit hatimu saja," bisiknya seraya menahan getar kemarahan. 'Brengsek! Orangtua macam apa sih mereka? Ibu suka menyiksa dan bapak mau memerkosa. Kasihan banget kamu, Lita ...,' pikirnya prihatin.

William mengetatkan pelukannya dan Jelita pun terbenam hangat di sana. Jelita memejamkan mata kala rasa nyaman dan aman merambati segenap perasaannya lewat pelukan William yang terasa kokoh namun lembut, terasa peduli dan melindunginya.

"Saat saya lapor polisi, ... keluarga saya malah marah-marah. Katanya laporan saya itu jadi aib keluarga. Mereka bilang bapak saya bunuh diri akibat laporan itu. Katanya sayalah penyebab kematian bapak saya sendiri. Mereka semua membenci saya. Karena itulah ... saya bertekad pergi dari sana. Kebetulan Nyonya Cindy menawari saya kerja di sini." Jelita berkata masih dengan terisak.

William menepuk-nepuk lembut pundak Jelita. "Dalam kesempurnaan Tuhan, tak ada yang namanya kebetulan, Lita. Itu cara Tuhan menolongmu. Kamu memang harus menjauh dari lingkungan yang bisa merusak mental dan jiwamu," katanya, sambil diam-diam bersyukur dalam hati karena pada saat itu mami pandai membujuknya, hingga akhirnya dia mau menerima Jelita ikut serta ke Jakarta dengannya pada saat itu juga.

Setelah tangisnya reda dan perasaannya membaik, Jelita ingin melepaskan diri dari pelukan William, tetapi pria itu menahan dan kembali mengetatkan pelukannya. Lalu samar-samar, entah hanya perasaannya atau bukan, Jelita merasakan kecupan hangat mendarat di keningnya. Bersama dengan itu dia mendengar William bertutur dengan teramat lembut, "Jangan cemas, kamu sekarang aman di rumahku. Tak usah lagi pulang ke kampung, atau kemana-mana, kamu boleh tetap di sini."

"Me-meskipun ... Bik Yuni sudah kembali?"

"Iya."

“Ta-tapi, Abang bilang cuma butuh satu pembantu?”

“Bawel, ... bukan urusanmu.” William menjitak Jelita dengan pelan alih-alih mengomelinya.

***

Indy Shinta

Selamat membaca. Boleh tinggalkan masukanmu di kolom komentar ya :)

| 1
Comments (4)
goodnovel comment avatar
rosita sari
majikan nya sayang banget, semoga di anggap adik yaa
goodnovel comment avatar
Winarsih_wina
polos amat jelita bikin bang Willi hilang lagi rasa cintanya
goodnovel comment avatar
Ade Nanin
Naluri melindungi Bang Will udah mulai ada nih sama jelita semoga lancar uhuuy
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Pembantu Kesayangan Tuan Muda   9. Teman Bicara

    Jelita bekerja rajin dan disiplin. Dia tak suka menunda-nunda pekerjaaan sekecil apapun. Rumah William jadi tampak lebih bersih dan rapi sejak Jelita menjadi pembantu di rumah itu. Jelita juga punya selera yang baik tentang makanan, sehingga William nyaris tak pernah melewatkan makanan apapun yang dimasak olehnya. Hal itu membuat Nyonya Cindy jadi tenang karena putera bungsu kesayangannya itu tak pernah melewatkan waktu sarapan. William punya riwayat sakit lambung, karena itulah Nyonya Cindy selalu menyarankan pembantu yang pintar masak buat William agar makanan buat puteranya itu terurus baik. Jelita pun memang bertekad ingin menunjukkan kepada William bahwa dia memang layak dipekerjakan bukan hanya atas dasar iba semata. Agar jika nanti William harus memilih antara dirinya atau Bik Yuni, maka pria itu akan memilih dirinya karena dia memang layak dipilih karena kemampuannya bekerja yang baik daripada Bik Yuni. Karena Jelita gesit, maka pekerjaannya jadi lebih cepat selesai. Itu mem

    Last Updated : 2023-05-13
  • Pembantu Kesayangan Tuan Muda   10. Kucing Nakal

    PT Prima Jaya Propertindo, Tbk merupakan sebuah perusahaan developer besar. William sedang dipersiapkan untuk menduduki jabatan CEO dari perusahaan developer milik keluarga Subrata itu. Kelak dialah yang akan mengemban tanggung jawab terbesar di perusahaan. Dia bakal memegang hampir semua area manajerial perusahaan, dan berperan menjembatani seluruh elemen perusahaan dengan para karyawannya. Juga bertanggung jawab membuat semua keputusan terkait perusahaan. Tak heran jika sejak sekarang dia sudah mulai digembleng dan diawasi ketat oleh dewan komisaris dan para eksekutif di perusahaan itu. Membuatnya berkubang dengan kesibukan sepanjang waktu. William saat ini ditempa di bagian legal dan perencanaan. Dia bertanggung jawab memantau tim yang merencanakan suatu kawasan perumahan secara umum yang dilengkapi fasilitas penunjang. Bersama tim ahli, dia turut menganalisa kebutuhan perusahaan tentang lokasi, dan juga lingkungan di sekitar bangunan, kemudian berdiskusi dengan tim arsitek tentang

    Last Updated : 2023-05-13
  • Pembantu Kesayangan Tuan Muda   11. Mirip Seseorang

    William buru-buru menutup akses cctv di ponselnya. Pria itu mengusapi wajahnya yang memerah karena jengah. Astaga. Dia melihat tubuh polos Jelita dengan teramat jelas tadi. Dan semakin dia ingin melupakan, tubuh itu justru makin tergambar jelas dalam ingatannya. "Ah. Sial." William mendesah sambil memegangi kepalanya yang berdenyut-denyut pusing. Sesuatu dalam dirinya mulai terasa tak nyaman dan tubuhnya seketika jadi panas dingin. Sebenarnya sudah sejak lama Jelita diam-diam membuatnya gelisah. Pertama kali melihatnya,William seperti melihat sosok Dina, teman semasa kuliah yang sempat menjadi gebetannya. Kebetulan wajah mantan gebetannya itu mirip dengan Jelita. William teramat kaget saat Nyonya Cindy memperkenalkan Jelita kepadanya dulu. Pertemuan pertamanya dengan Jelita itu membuat hatinya kembali terkoyak marah. Karena itulah sikapnya kepada Jelita menjadi dingin dan tak ramah kala itu. William memijiti keningnya kala teringat kembali pada momen kebersamaannya dengan Dina sewa

    Last Updated : 2023-05-13
  • Pembantu Kesayangan Tuan Muda   12. Sedang Diawasi

    "Ugh. Kucing reseh, ... aku jadi kudu mandi lagi deh!" Jelita menggerutu sambil berdiri dan melilitkan lagi handuknya. Dia menoleh ke jendela dan berjalan ke sana sambil memegangi ujung handuk agar tak terlepas lagi dari tubuhnya. "Pasti kucing itu masuk lewat sini," gumamnya sambil menutup jendela. Saat sedang menggapai daun jendela, Jelita dikejutkan cahaya kilat yang memantul di kaca. Gadis itu terkesiap dan menengok ke arah langit, tapi langit kelihatan cerah dan tak ada tanda-tanda mau turun hujan. Juga tak terdengar suara gemuruh yang biasanya mengikuti cahaya kilat beberapa detik kemudian. Kening Jelita berkerut-kerut. "Terus, apa itu tadi ya?" pikirnya bingung. Melalui sudut matanya, tiba-tiba Jelita seperti melihat sesuatu dan dia cepat-cepat menoleh ke arah balkon rumah seberang, tapi tak tampak apa-apa. Namun entah kenapa dia seperti merasa sedang diawasi. Sementara itu di seberang sana, tubuh Bimo merosot lunglai di bawah jendela. "Njiir, ... hampir aja gue ketahuan!" o

    Last Updated : 2023-05-14
  • Pembantu Kesayangan Tuan Muda   13. Jual Mahal

    Kerumunan orang asyik bergoyang di tengah suasana remang-remang dengan gelegar musik yang memenuhi ruangan yang disebut diskotek. Parfum bercampur keringat dan bau alkohol menjadi satu senyawa yang tidak bisa dihilangkan. Tubuh Bimo bergerak-gerak mengikuti irama musik yang mengentak keras. Jika duduk diam-diam saja malah membuat kepalanya jadi pusing. Toh gelegar sound system memang dibuat untuk memfasilitasi aktifitas motorik para pengunjung agar pas buat mengimbangi hentakan musik yang disajikan DJ. Bimo melantai di antara gadis-gadis yang juga haus hiburan malam sepertinya. Tubuh mereka bergerak bersama, berjoget mengikuti musik tak peduli enak ditonton atau tidak, yang penting asyik. "Bim ...!" panggil gadis bernama Windy di depannya. Bimo tersenyum, meskipun Windy belum tentu melihat senyumnya dalam keremangan cahaya. "Yup?" sahutnya sambil tetap berjoget, kemudian menahan tubuh berkeringat Windy yang tahu-tahu sudah menempel saja kepadanya. "Mau balik ke sofa?" tanya Bimo den

    Last Updated : 2023-05-14
  • Pembantu Kesayangan Tuan Muda   14. Gaduh

    "Maaaju tak gentaar, menguuusir penyerang. Maaaju serentak hak kiiita diseraaang." Nyanyian Atika menggelegar ke seluruh penjuru rumah. Menembus dinding. Menggetarkan ranjang Bimo yang sedang ingin tidur pulas. Bimo menggerutu sembari menarik guling menutupi kuping. Tapi nggak ngaruh! Suara Atika masih saja menembus gendang telinganya yang semalaman budeg oleh musik diskotek. "Ampuun dijaaaah," erangnya sambil menekan guling ke kupingnya kuat-kuat. Sudah suaranya fals banget, tapi orangnya sama sekali tak sadar diri. Lagunya ngajak perang banget pula. Tapi Bimo takut benjol kalau berani-beraninya menyuruh si kakak berhenti menyanyi. Sebab Atika tak bisa membedakan yang mana jidatnya Bimo dengan yang mana itu gong, suka main pentung seenaknya gitu loh! Alhasil jidatnya Bimo kerap bernasib sama seperti pentolan gong, alias benjol. Belum lagi nasib uang jajan tambahannya berada di tangan Atika. Buaya darat ini tak bisa eksis kalau fasilitas hidupnya di Jakarta sampai dibekukan sang ka

    Last Updated : 2023-05-14
  • Pembantu Kesayangan Tuan Muda   15. Dari yang Menyayangimu

    "Mau ke mana, Kak?" Bimo bertanya saat langkah Atika hampir mencapai ambang pintu ruang tamu. "Mau kasih ini buat tetangga depan." Mendengar tetangga depan disebut-sebut, Bimo langsung teringat Jelita. "Wait ...!" Bimo berjingkat mendekat dan buru-buru mengambil alih box kue dari tangan kakaknya. "Ini berat, kamu nggak akan kuat, biar aku saja," ujarnya menirukan logat Dilan. Atika mengerutkan kening melihat kejanggalan sikap si adik. 'Pasti nih anak lagi ada maunya,' pikirnya curiga. "Nggak ada tips atas bantuan elu kali ini ya." Atika berkata sambil bersedekap. "Jangan buruk sangka ke adik sendiri kenapa sih, sistah? Sumpah, gue ikhlas kok ini." Bimo mengedipkan sebelah matanya dan melenggang pergi menyeberangi jalan, menuju rumah tetangga mereka. "Cih, kesambet apa dia mendadak rajin gitu? Biasanya ngomel duluan kalau disuruh antar ini-itu buat tetangga," gumam Atika sambil geleng-geleng kepala. Tapi kemudian Atika mencebik begitu teringat wajah cantik tetangga depan rumahn

    Last Updated : 2023-05-14
  • Pembantu Kesayangan Tuan Muda   16. Secantik Bunga

    "Happy birthday to me. Happy birthday to me. Happy birthday, happy birthday. Happy birthday ... to me ...." Jelita menyanyi di depan blackforrest pemberian Atika yang sudah ditancapinya lilin berangka 20. Senyum merekah indah di wajahnya yang cantik. Jelita menutup mata dan memanjatkan doa dengan sepenuh harap dan segenap rasa syukur di hatinya. Lalu gadis itu meniup lilin. Kemudian dia mengiris sepotong kue dan meletakkannya ke piring kecil. "Selamat ulang tahun diriku sendiri. Semoga harapanmu menjadi kenyataan." Gadis itu tersenyum ceria dan menyendokkan sepotong kecil kue ke mulut. "Mhhh ..., enak!" katanya sambil menyendok lagi. Jelita lalu melirik sebungkus kado dari dirinya sendiri. Untuk sejenak dia merasa konyol, tapi apa salahnya menghadiahi diri sendiri? Sejak bekerja dengan William, dia jadi bisa menabung banyak. Dia tak perlu mengeluarkan biaya makan, tempat tinggal, listrik, dan sebagainya. Semua itu sudah ditanggung sang majikan. Jadi tak masalah baginya untuk s

    Last Updated : 2023-05-14

Latest chapter

  • Pembantu Kesayangan Tuan Muda   TAMAT

    Adam Ashford menikahi Laura dengan identitas barunya sebagai Keanu Royce. Hanya Laura dan Sam yang tahu bahwa Keanu Royce adalah Adam Ashford. Mereka menyimpan rahasia itu seumur hidup mereka. Demi melindungi rahasia itu, Laura memutuskan keluar dari lingkaran pertemanannya dengan para sosialita. Semakin sedikit teman yang mengenalnya, akan semakin aman bagi mereka. Laura tak mau terhubung dengan media sosial. Ia ingin hidupnya terlindungi dari mata publik dan jagat internet yang selalu penuh dengan gosip. Dia ingin melindungi sosok suaminya yang baru dari orang-orang yang mungkin memiliki niat jahat. Tak ada yang boleh tahu bahwa Adam masih hidup dalam sosok Keanu Royce. Karena itulah dia hanya mendaftarkan pernikahan resminya dengan Keanu Royce, tanpa perayaan pesta. Lagipula setiap malam bersama Adam adalah pesta baginya, suaminya itu menyentuhnya dengan penuh cinta dan mempersembahkan kepuasan yang tak tertandingi. Mereka berdua hidup bahagia dalam kedamaian dan kebahagiaan mer

  • Pembantu Kesayangan Tuan Muda   94. Wanita yang Sangat Kucintai

    Laura lega setelah bicara dengan Nicholas. Anak itu akhirnya melupakan permintaan hadiah ulang tahunnya berupa ‘daddy’. Sebagai gantinya, Laura mengajaknya pergi jalan-jalan ke taman safari. Nick senang sekali menikmati pemandangan satwa liar dari dalam mobil. Ditambah Keanu yang menjelaskannya tentang banyak hal tentang satwa-satwa itu. Nicholas semakin terpukau akan pengetahuan Keanu yang luas tentang dunia hewan.Sementara Laura yang berada di kursi belakang tersenyum melihat antusiasme Nicholas dan kesabaran Keanu dalam memaparkan wawasan tentang dunia satwa kepada Nicholas. Dalam hati Laura mengakui bahwa Keanu memiliki jiwa kebapakan yang sangat dibutuhkan putranya. Bukan hanya Nicholas, Laura juga merasa membutuhkan Keanu. Sejak kedatangan pria itu dalam hidupnya, hari-harinya mulai terasa berbeda. Ada satu ruang kosong di hatinya yang pelan-pelan mulai diisi oleh Keanu. Namun di sisi lain, Laura masih belum siap untuk melengserkan Adam Ashford yang selama ini bertahta dalam h

  • Pembantu Kesayangan Tuan Muda   93. Daddy

    Ulang tahun Nicholas yang kelima menjadi sebuah perayaan yang berkesan. Meskipun pesta tersebut hanya dihadiri oleh teman-teman sekolah Nicholas, Laura telah merancang segalanya dengan sempurna. Rumahnya yang mewah dan luas menyediakan latar belakang yang indah untuk perayaan ini, tetapi Laura dan Nicholas tetap menjalankannya dengan kerendahan hati.Tamunya tiba dengan senyum penuh kekaguman saat mereka memasuki rumah besar Laura. Mereka melihat sentuhan berkelas dalam setiap sudut rumah Laura yang luas dan mewah. Dan Laura telah mendekor sebuah ruangan dengan dekorasi sederhana namun elegan. Souvenir yang disiapkan Laura untuk para tamu adalah barang-barang bermerk terkenal dan mahal, membuat semua orang terkesan, bahkan kado mereka untuk Nicholas saja tak semewah dan semahal ini. Tetapi mereka tahu, bahwa bagi Nicholas dan juga Laura, kehadiran mereka terasa lebih penting daripada kado apapun yang mereka bawa.Nicholas begitu bahagia, matanya berbinar-binar ketika ia menerima kado

  • Pembantu Kesayangan Tuan Muda   92. Menarilah Bersamaku

    Sambil bergandengan tangan, Laura dan Adam memasuki night club eksklusif dengan sinar lampu berkilauan yang memantulkan warna-warni ke seluruh lantai dansa. Musik berdentum keras menggema di seluruh ruangan, dan orang-orang berdandan glamor berdansa di lantai. Laura merasakan sensasi kebebasan yang luar biasa begitu ia melangkahkan kakinya ke dalam klub ini. Dia merasa begitu hidup, begitu bahagia, dan dia tak sabar untuk menari bebas seperti semasa mudanya dulu.Adam berdiri di sampingnya dengan sikap waspada yang tidak tergoyahkan. Dia berjanji untuk menjaga Laura malam ini, dan dia tak akan melupakan tugasnya. Laura tersenyum pada Adam dan menariknya ke tengah lantai dansa yang penuh dengan kerumunan.Segera setelah mereka tiba di lantai dansa, Laura mulai bergerak dengan bebas dan bersemangat. Laura mengekspresikan dirinya melalui gerakan tubuhnya yang meliuk indah mengikuti irama musik. Sementara itu, Adam berdiri di depannya dengan mata tajam yang memantau setiap gerakan di sek

  • Pembantu Kesayangan Tuan Muda   91. She's My Lady

    “Laura, kenalkan ini sepupuku, namanya Nathan,” kata mamanya Carlos ketika Laura muncul di ruang tamu, menemui Mama Carlos yang sudah janjian dengannya untuk datang menjemput. Laura bersalaman dengan Nathan yang mengulurkan tangan padanya sambil tersenyum ramah. “Laura.” “Nathan.” Mama Carlos tersenyum memandangi keduanya secara bergantian. Dia berharap Laura akan tertarik dengan sepupunya yang tampan dan juga seorang artis terkenal asal Jakarta ini. “Sopirku sedang tidak enak badan dan Nathan dengan baik hati mau mengantar kita malam ini. Kebetulan dia baru menyelesaikan jadwal syuting filmnya di Bali dan dia tadi sedang mampir ke rumahku. Ayo, kau sudah siap, kan? Wah. Kau cantik sekali, Laura! Kau seperti masih gadis saja, tak ada yang menyangka kalau kau sudah menjadi seorang ibu,” puji Mama Carlos sambil melirik Nathan yang sedang memandang Laura dengan sorot kagum. Adam menyaksikan hal itu dari ruang tamu, rahangnya menggertak keras menahan marah dan cemburu. Rasanya dia in

  • Pembantu Kesayangan Tuan Muda   90. Memasang Jarak

    Laura tercekat dan menggigit bibirnya.. Mendengar kata-kata Keanu, dia merasa buruk sekali sebagai ibu yang tak bisa menggali lebih dalam sisi psikologis putranya sendiri. Air mata Laura menggenang, merasa bersalah kepada Nick karena lebih mengkhawatirkan luka fisik Gabriel daripada luka batin yang dialami Nick hari ini.Melihat Laura menangis, Adam mengepalkan tangannya, menahan dirinya untuk tidak memeluk Laura detik itu juga. Dia tahu, bukan hal mudah bagi Laura untuk menjadi orang tua tunggal bagi anak lelaki yang aktif dan reaktif seperti Nicholas. “Bu Laura, tenanglah. Mungkin saat ini Anda merasa bersalah, tapi jangan larut dengan rasa bersalah itu. Anda hanya perlu bicara dan mengobrol dengan Nick setelah dia bangun nanti.”Laura mengangguk-angguk. “Terima kasih, Keanu. Kau telah membuka sebuah pemahaman penting yang sebelumnya tak pernah terpikirkan olehku.”Adam mengangguk dan tersenyum. Dan melihat senyum Adam yang lembut dan terasa menenangkan hatinya, perasaan Laura seke

  • Pembantu Kesayangan Tuan Muda   89. Bukan Hal Sepele

    Jantung Laura berdebar kencang saat Keanu meraihnya, menghindarkannya dari tabrakan dengan si pelayan. Sensasi tangan besar dan kuat Keanu yang mendekapnya membuat Laura merasa aman terlindungi. Namun, saat Keanu berbicara dan suaranya berubah menjadi rendah dan tajam, Laura merinding. Dia seperti dalam pelukan Adam Ashford yang telah tiada.Sementara itu, pelayan yang tadi menabrak Laura berdiri ketakutan oleh aura dingin yang dipancarkan Keanu alias Adam. Dia segera membersihkan sisa-sisa gelas yang pecah dengan gemetar, tidak berani melihat langsung ke arah mereka berdua.Laura bisa merasakan kemarahan Adam yang terasa berbahaya. Dia mencoba menenangkan keadaan. "Bukan hanya dia yang salah, aku juga salah,” katanya.“Anda tidak salah,” tegas Adam. “Dia berjalan tanpa melihat ke depan dan mengambil jalur yang tak seharusnya.”“Ma-maaf. Tadi saya terburu-buru.” Si pelayan mengakui kesalahannya, dia sedang tidak fokus bekerja hari ini karena pikirannya sedang kacau memikirkan masalah

  • Pembantu Kesayangan Tuan Muda   88. My Bodyguard

    Para pelayan di rumah Laura dibuat geger melihat ketampanan bodyguard pribadi Laura yang baru. Mereka bukan hanya mengagumi ketampanannya, tetapi juga merasa heran oleh kemiripan pria itu dengan mendiang sosok suami nyonya mereka yang fotonya terpajang besar di ruang meditasinya. Bahkan Nicholas sempat bengong dan berkali-kali memanggil Keanu dengan tanda tanya yang menggantung di ujung kalimatnya, “Daddy …?”“He’s not your daddy, baby …,” tegas Laura seraya tersenyum kepada putranya yang salah paham melihat sosok bodyguardnya yang begitu mirip dengan Adam Ashford yang dia ketahui sebagai ayahnya.“Halo, Nick. I’m your friend, my name is Keanu.” Adam membungkuk dan mengajak Nicholas melakukan tos dengannya.Nicholas mengerutkan keningnya dengan bingung. Dia menerima ajakan tos Adam dengan ragu-ragu. Tapi dia menyukai keramahan teman barunya ini yang begitu mirip dengan daddy-nya yang sering menjenguknya di malam hari. Bahkan suara Keanu terdengar sama dengan suara daddy yang sering me

  • Pembantu Kesayangan Tuan Muda   87. Demi Cinta

    Senyum Sam terpancar penuh makna ketika ia menatap Adam. Ia ikut merasa lega akhirnya Adam mendapatkan kesempatan kedua dalam hidupnya, menjalani kehidupan barunya sebagai pria biasa dengan identitas Keanu Royce. Sam memahami bahwa keputusan Adam untuk menjalani "kematian" sebagai Adam Ashford adalah tindakan yang berani demi keselamatan Laura dan Nicholas. Dengan kematian sosok Adam Ashford dalam dunia mafia, kedua orang yang dicintainya itu tidak lagi menjadi buruan musuh-musuh sesama mafia. Sam tahu bahwa Adam telah mengorbankan identitasnya sebagai sosok Adam Ashford yang berkuasa dan kaya raya demi melindungi mereka, dan itulah salah satu tindakan paling mulia yang bisa dilakukan seseorang yang memiliki ketulusan cinta. Sam mengingat lagi bagaimana “transformasi” Adam Ashford menjadi Keanu Royce itu terjadi. Hari itu, setelah John Wick membantai seluruh pasukan Michael dan pasukan Damon Redwood, Laura keluar dari persembunyiannya dan memeluk tubuh Adam Ashford yang bersimbah d

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status