Pernikahan antara Adam Ashford dan Laura Pertiwi di Kanada menjadi peristiwa besar yang mencuri perhatian banyak kalangan. Acara tersebut diselenggarakan dengan sangat mewah dan menjadi pembicaraan hangat di seluruh Montreal. Hanya para elit dan undangan khusus yang diizinkan hadir, dan pengamanan sangat ketat. Pernikahan tersebut berlangsung di sebuah gedung ballroom yang megah, dihiasi dengan bunga-bunga segar yang indah dan ornamen-ornamen mewah. Ruangan itu dipenuhi cahaya gemerlap dari lampu gantung kristal yang menggantung di langit-langit, menciptakan atmosfer yang begitu romantis dan elegan. Tamu-tamu yang hadir terlihat begitu anggun dalam pakaian mereka yang mewah. Mereka duduk dengan sopan di kursi-kursi yang telah disusun dengan rapi. Sebuah orkestra memainkan lagu-lagu klasik yang mengisi udara dengan melodi yang indah. Saat Laura berjalan di lorong menuju altar, pandangan semua orang tertuju padanya. Aura kecantikan terpancar lembut di wajahnya. Adam nyaris tak berkedi
Dengan pesawat pribadi milik Adam Ashford, Laura memulai petualangan barunya sebagai pendamping setia bagi suaminya, kemanapun Adam pergi, dia siap menemani. Laura sangat terkejut dan bahagia ketika melihat tempat yang selalu ingin dia kunjungi sejak lama : Pulau Jeju!Pantai pasir putih yang menakjubkan, pegunungan hijau yang menyejukkan mata, dan cuaca yang begitu indah membuatnya tak bisa berhenti tersenyum. Ternyata perjalanan ini adalah bagian dari bulan madu mereka. Adam tak pernah mengatakan tentang bulan madu, Laura pikir hal semacam ini tak akan pernah terjadi usai pernikahan mereka.Adam meraih tangan Laura dengan lembut. "Apa kau senang, Laura?"Laura memandangnya dengan mata berbinar. "Ini lebih dari yang aku impikan. Terima kasih."Adam tersenyum dan mencium pipi Laura dengan lembut. "Aku ingin bulan madu kita menjadi momen yang tak terlupakan."Laura tertawa renyah. “Aku tak pernah berpikir kita akan melewati hal semacam ini : bulan madu setelah pernikahan.”“Kenapa tid
Esok paginya, ketika Laura menggeliat bangun, dia tersentak kaget merasakan ada sebuah lengan kekar yang melingkari perutnya. Dia kemudian tersenyum dan menatap Adam yang masih terlelap di sebelahnya. Dipandanginya wajah Adam yang tampan, garis rahangnya terlihat begitu tegas, setegas sikapnya selama ini. Laura tak pernah mengira, dibalik ketegasan seorang Adam Ashford terdapat sisi kelembutan yang luar biasa yang tak pernah terbayangkan sebelumnya olehnya. Bahkan mungkin oleh orang-orang di luar sana.‘Apakah aku beruntung menjadi istrinya?’ Laura bertanya-tanya dalam hatinya. Entah kenapa keraguan dan ketakutannya kepada sosok kejam Adam Ashford masih terasa menggelayuti perasaannya. Laura takut, jika kelembutan Adam Ashford terhadapnya tidak akan bertahan lama. Bisa dia bayangkan seperti apa sisa hidupnya nanti bila harus bersama sosok Adam yang kejam dan tak berbelas kasih.Laura mengulurkan tangan, menyentuh pipi Adam yang masih tertidur. ‘Jika tidur begini, dia tampak seperti pr
Mumpung masih berada di Korea Selatan, Adam ingin memberi kejutan untuk Laura. Sayangnya rencana memberikan kejutan konser K-pop untuk Laura ditolak oleh Fernandez, ketua tim keamanan pribadinya. Meskipun dia memahami bahwa keamanan mereka adalah prioritas utama, hatinya masih merasa berat. Padahal Adam ingin memberikan pengalaman istimewa kepada Laura, karena dia tahu betapa Laura sangat menyukai K-pop."Maaf, Tuan. Ini terlalu riskan. Tempat itu diperkirakan bakal sangat padat, meskipun kami bisa membentuk beberapa lapisan ring keamanan, tapi ada baiknya Tuan dan Nyonya jangan menampakkan diri dulu di tempat seterbuka itu," ujar Fernandez, mencoba menjelaskan mengapa rencana itu harus dibatalkan. "Fernandez benar, Tuan. Ini demi keselamatan Anda dan Nyonya," tambah Simon, mendukung keputusan Fernandez.Fernandez berkata lagi, "Tuan, ada sesuatu yang perlu Anda ketahui. Kami baru-baru ini jaringan informan kita memberitahukan, bahwa ada kelompok mafia kuat dari Asia, yang dikenal de
Adam dan Laura telah kembali dari masa bulan madu yang indah di Pulau Jeju, Korea Selatan, dan kini mereka berdua kembali ke Pulau Pribadi Adam Ashford yang berada di perairan Quebec, Kanada. Pulau itu adalah tempat di mana mereka memulai perjalanan pernikahan mereka yang kini dipenuhi dengan kemesraan. Namun, sesekali Adam membawa Laura ke Montreal, di mana rumah utama mereka berada.Setiap kali mereka meninggalkan pulau, Adam selalu merasa khawatir. Kondisi keamanan selalu menjadi prioritas utama baginya, terutama setelah serangkaian serangan yang telah terjadi di beberapa bisnis bawah tanahnya. Adam tahu bahwa ada banyak pihak yang tidak senang dengan kekuasaan dan pengaruhnya, dan itu membuatnya selalu waspada.Tim keamanan pribadi Adam bekerja keras untuk menjaga keamanan mereka, tetapi Adam tetap merasa perlu untuk melindungi Laura dengan sangat hati-hati. Laura adalah segalanya baginya, dan dia tidak akan pernah membiarkan sesuatu terjadi pada istrinya ini.Ketika mereka kembal
Suatu pagi yang cerah, pulau pribadi Adam Ashford disambangi oleh kedatangan tamu yang tak terduga : kakak beradik Michael dan Michella. Michael, seorang rekan dekat Adam dalam urusan bisnis bawah tanah, tiba dengan ekspresi yang serius. Dia meminta maaf atas ketidakhadirannya pada pesta pernikahan Adam dan memberikan alasan yang cukup kuat."Maaf aku tak bisa datang pada saat pesta pernikahanmu waktu itu, Adam. Aku ke Las Vegas untuk menangani beberapa hal yang mendesak," ujar Michael, suaranya penuh dengan penegasan akan urgensi situasi tersebut.Adam, yang juga tahu apa arti kata "mendesak" dalam dunia bawah tanah, mengangguk mengerti. Mereka berdua menyadari bahwa dalam lingkaran mereka, apa pun bisa terjadi dengan cepat dan harus diatasi dengan tanggapan yang tepat waktu."Aku mengerti, Michael. Terima kasih atas semua bantuanmu, termasuk bantuanmu dalam menghabisi orang-orang yang telah menewaskan Brian di Kosta Rica," kata Adam dengan penuh apresiasi.Michael, yang merasa Brian
Adam harus meninggalkan pulau untuk keperluan bisnis yang mendesak. Sebelum pergi, dia memeluk Laura erat-erat, seolah-olah ingin merasakan setiap detik bersamanya. Matanya yang hangat dan penuh cinta menyapu wajah Laura, dan kemudian turun ke arah Nicholas yang tampak riang di gendongan ibunya."Daddy pergi dulu, ya, sayang," gumam Adam dengan suaranya yang lembut. "Jadilah anak Daddy yang hebat, supaya kau bisa menjaga dirimu sendiri dan juga Mommy. Oke? I love you!"Nicholas, dengan mata yang berbinar-binar, merespons dengan riang. Meskipun belum bisa bicara dengan jelas, ekspresi wajahnya dan suara-suaranya mengandung begitu banyak kebahagiaan, seolah-olah dia mengerti setiap kata yang diucapkan oleh ayahnya.Adam tak bisa menahan senyum mendengar reaksi ceria putranya. Dia merasa begitu bahagia dan bangga memiliki seorang anak yang begitu menggemaskan. "Rasanya aku berat berpisah dari kalian, Nick sangat menggemaskan dan bakalan membuatku rindu setengah mati, aku juga akan merind
Michella mengunggah foto-foto yang memperlihatkan pulau pribadi Adam di perairan Quebec dalam segala kemewahannya. Terdapat pemandangan pulau yang indah dengan hutan belantara, villa mewah yang dikelilingi oleh pemandangan alam yang menakjubkan, air yang tenang dengan perahu-perahu kecil berlabuh di tepinya, dan bahkan foto-foto dirinya yang mempesona, berpose dengan latar belakang pemandangan eksklusif itu.Michelle juga mengunggah foto kebersamaannya dengan Laura, dia menuliskan keterangan dalam fotonya, “Bermain tenis dengan Nyonya Adam Asfhord.”Di lain kesempatan dia juga mengunggah foto Nicholas yang sedang dipangkunya. Nicholas tampak menggemaskan memakai produk-produk fashion bayi dengan brand internasional yang harganya selangit. “Nicholas Ashford sangat lucu dan juga ganteng, kan?” tulisnya dalam keterangan foto-foto Nicholas yang dibagikannya.Awalnya, Michella hanya menunjukkan foto-foto tersebut pada beberapa teman dekatnya dalam geng gosipnya. Mereka yang telah lama terb