Enjoy ... Jangan lupa klik vote untuk dukunganmu ya :)
Jelita sekarang tahu kenapa orang-orang bilang Bali itu salah satu surga dunia. Sepanjang mata memandang, yang Jelita lihat hanyalah keindahan. Panorama alamnya sungguh luar biasa. Jelita membuka kaca jendela mobil yang membawanya semakin menjauhi kota, seketika udara segar khas pedesaan berembus masuk dan meniup rambutnya hingga menari-nari bersama irama angin. Gadis itu tersenyum mengagumi nuansa pedesaan yang asri menghijau dengan sawah terasering yang unik dan memukau. Jelita baru menyadari kenapa William memilih Ubud sebagai tempat menginap. Sebab selain terkenal dengan kearifan lokal, ketenangan, dan hamparan alam dan sawahnya yang menghijau, Ubud juga sering menjadi sasaran bagi para pasangan yang sedang berbulan madu atau untuk mencari ketenangan dan menjalani hubungan romantis. Hal itu terlihat jelas sepanjang perjalanan. Beberapa kali Jelita berpapasan dengan sepasang atau beberapa pasangan yang sepertinya kekasih. Mereka semua tampak begitu bahagia bersama. “Selamat datan
Ubud memiliki banyak tempat wisata seni dan wisata alam yang indah dan menyenangkan. Sementara William berkutat dengan urusan bisnisnya, Jelita menghabiskan waktu dengan mengunjungi tempat-tempat wisata yang menarik bersama Wati yang tak pernah jauh-jauh darinya. Wati juga sebenarnya seorang bodyguard yang ditugaskan William untuk menjaga sang kekasih selama berlibur di Bali. Jelita mengunjungi Pasar Seni Ubud yang merupakan surga bagi wisatawan yang ingin mencari pernak-pernik khas Bali. Banyak produk seni anti mainstream yang bisa dijadikan oleh-oleh, tetapi Jelita tak membeli satupun karena dia tak punya teman dekat untuk diberi oleh-oleh. Tetapi Jelita cukup puas hanya dengan melihat-lihat saja. Ternyata di dalam pasar seni ini juga menawarkan aneka kebutuhan sehari-hari seperti buah dan sayuran. Jelita antusias mencicipi aneka jajanan pasar yang dijual di tempat ini, entah makanan ringan, camilan, maupun menu tradisional khas daerah. Hari sudah menjelang siang, tempat itu sudah
Hartono menatap kepada lelaki tinggi berwajah khas asia yang menyodorinya selembar amplop berisi selembar kertas berisi laporan penting. “Sebutkan saja hasilnya,” kata Hartono tanpa repot-repot menoleh kepada orang yang sedang mengemban sebuah misi darinya itu. “Hasilnya 99,99% persis sama seperti dugaan Tuan.” Punggung Hartono membentur sandaran kursi kebesarannya. Kursi pucuk kekuasaan yang didapatinya lewat pertumpahan darah, keringat, dan air mata yang lama mengering. Dia memang sudah menduganya, tetapi tetap saja kekagetan menguasai hatinya ketika dia kini mendengar hal itu sebagai fakta yang tak lagi berupa dugaannya semata. Tangan Hartono terkepal. Ada kabut kesedihan sekaligus kemarahan yang menyelimuti mata dengan kantung kulitnya yang mulai keriput. “Sam sudah tahu?” “Saat ini belum, Tuan.” “Biarkan jika dia mengetahuinya.” “Baik, Tuan.” Sepeninggalan orang yang merupakan kaki tangannya itu, Hartono menghela napasnya dalam-dalam agar dadanya tak dihimpit sesak yang
Bimo menyeberangi kampus dan menuju kafetaria. Sebelum langkahnya mencapai pintu, Rika dan Mona sudah melangkah lebih dulu di hadapan Bimo. “Pagi, Bim …?” sapa Rika sambil menoleh dan melemparkan senyum penuh arti kepadanya. Lalu Rika berbalik badan dengan sikap tubuh yang provokatif, bokongnya bergoyang indah dibalik roknya yang seksi. Bimo bersiul dan mengulum senyum. Dia sudah mencicipi si montok itu di tahun pertama gadis itu kuliah di sini. Bimo sudah tak penasaran lagi seperti apa rupa bokong menggoda itu tanpa balutan kain. Gundukan bokong menggemaskan itulah yang membuat Bimo dulu penasaran ingin bercinta dengannya, tetapi sekali saja sudah cukup. Rasa penasarannya sudah terpenuhi.Bimo memencet bara rokoknya sampai padam sebelum membuangnya ke tong sampah di dekat pintu masuk kafetaria, karena ruangan itu ber-AC dan dilarang merokok tentu saja. Kemudian Bimo berjalan cepat melalui Rika dan Mona, menerobos pintu masuk ke dalam kafetaria. Rupanya sekumpulan mahasiswa dari klub
Auditorium semakin penuh. Bimo menaiki undakan dua-dua sekaligus menuju tempat duduk yang sudah disediakan Stephan di bagian atas. Tepat di bagian belakang, tempat favorit Bimo. Playboy itu tersenyum dan mengedipkan sebelah matanya yang seksi saat melewati beberapa gadis yang pernah menjadi teman tidurnya, tapi Bimo lupa bagaimana rasa mereka. Bercinta dengan mereka itu cuma iseng, tak ada yang spesial buat diingat-ingat. Kontan saja para gadis itu memekik tertahan, seakan mereka masih punya harapan untuk mendapatkan perhatian spesial lagi dari Bimo yang entah punya ilmu pelet apa, sehingga bisa menjadi salah satu gadis Bimo seperti prestasi tersendiri bagi para wanita itu. Gadis-gadis ramai menyapa Bimo, sebab kehadiran Bimo di kelas selain saat ujian itu kejadian langka. Justru lebih gampang mendapati Bimo di diskotek daripada di kampus seperti sekarang ini. “Bim. Ada tugas yang kudu dikumpul besok, elu udah selesai belum?” “Gue sih udah kelar, Bim. Feel free ya kalau mau nyontek
Sabtu pagi, Jelita bersemangat ingin memasak. Dia ingin mencoba resep-resep baru yang diperolehnya dari koki pribadi Nyonya Marta, yaitu Chef Aryo. Jelita beruntung karena Chef Aryo orang yang tak pelit ilmu. Si chef mengizinkan Jelita menghubunginya kapan saja jika ingin bertanya tentang masakan. Jelita ingin memasak aneka kudapan western untuk teman malam minggunya nanti bersama William. Dia menelepon chef Aryo dan si chef langsung memberinya beberapa tips tentang itu.William tiba-tiba menyusulnya ke dapur. “Sayang, aku hampir lupa kalau ada undangan pernikahan temanku. Aku pergi dulu, ya,” katanya.Jelita menoleh dan melihat William sudah rapi dengan baju batik lengan panjang yang dipadunya dengan celana panjang berbahan kain hitam, terkesan formal dan membalut tubuhnya dengan elegan. Membuat pria itu kian tampan dan berkharisma.“Dengan Nadya?”William mendesah pelan dan mengangguk. Melihatnya, Jelita tak ingin membahasnya lagi. Dia tahu keadaannya memang begini. Bagaimanapun yan
“Nyonya, ada paket dari Jakarta, dari tuan Deni Subrata,” kata Tina yang merupakan asisten pribadi Nyonya Cindy. Nyonya Cindy menerima map cokelat dan membukanya, iapun tertegun melihat setumpuk foto di sana. “Apa ini?” gumamnya sambil melihat lembar demi lembar foto itu. Dan lututnya seketika gemetar, sebab semua foto itu memperlihatkan sosok William dan Jelita yang sedang berlibur di Bali. Mereka berdua tampak lengket dan mesra. Di foto itu William sedang menggandeng Jelita, ada juga yang sedang merangkulnya, bahkan juga … mencium bibirnya! “Kurang ajar …, anak nakal!” Nyonya Cindy geram, dadanya tiba-tiba saja sesak. “Nggak mungkin!” Dia menggeleng keras-keras. Dia tak mengira puteranya bakal jatuh cinta kepada sosok Jelita. Tidak. Tidak boleh! Ini kesalahan fatal. “Nyonya, tuan Deni Subrata menelepon.” Tina berkata sambil memegangi sang nyonya yang terlihat memucat. “Apa perlu saya katakan kalau Nyonya sedang sakit?” ujarnya. “Mbak Minah, … bikinin Nyonya teh panas!” perintah
“Nggak bawa motor, Ta?” tanya Aya karena tadi melihat Jelita diantar ojek online. Aya teman pertama yang Jelita kenal di hari pertama ospek dan mereka menjadi dekat hingga kini. Jelita nyaman berteman dengan Aya karena mereka sering sepemikiran dan sama-sama tak berminat untuk mengimbangi gaya hidup hedonis mahasiswa metropolitan di sekitarnya. Mereka juga datang ke kampus hanya untuk kuliah, sama sekali tak terlibat organisasi kemahasiswaan satu pun. Sama sekali bukan mahasiswa gaul. “Nggak. Soalnya motorku sering tiba-tiba kempes parah, Ay, aku jadi nggak enak karena sering merepotkan Bimo. Dia selalu bantu ngurusin motorku ke bengkel, tapi nggak pernah mau diganti duitnya.” “Bimo naksir kamu kayaknya.” Jelita cuma tertawa. Dia tahu, tapi pura-pura tak tahu di depan Bimo agar hubungan pertemanan mereka tak menjadi canggung. Dan Jelita selalu menjaga sikap selayaknya teman di depan Bimo. Dia tak mau sebentar-sebentar minta tolong Bimo, apalagi caper kepadanya. Tetapi Bimo selalu
Adam Ashford menikahi Laura dengan identitas barunya sebagai Keanu Royce. Hanya Laura dan Sam yang tahu bahwa Keanu Royce adalah Adam Ashford. Mereka menyimpan rahasia itu seumur hidup mereka. Demi melindungi rahasia itu, Laura memutuskan keluar dari lingkaran pertemanannya dengan para sosialita. Semakin sedikit teman yang mengenalnya, akan semakin aman bagi mereka. Laura tak mau terhubung dengan media sosial. Ia ingin hidupnya terlindungi dari mata publik dan jagat internet yang selalu penuh dengan gosip. Dia ingin melindungi sosok suaminya yang baru dari orang-orang yang mungkin memiliki niat jahat. Tak ada yang boleh tahu bahwa Adam masih hidup dalam sosok Keanu Royce. Karena itulah dia hanya mendaftarkan pernikahan resminya dengan Keanu Royce, tanpa perayaan pesta. Lagipula setiap malam bersama Adam adalah pesta baginya, suaminya itu menyentuhnya dengan penuh cinta dan mempersembahkan kepuasan yang tak tertandingi. Mereka berdua hidup bahagia dalam kedamaian dan kebahagiaan mer
Laura lega setelah bicara dengan Nicholas. Anak itu akhirnya melupakan permintaan hadiah ulang tahunnya berupa ‘daddy’. Sebagai gantinya, Laura mengajaknya pergi jalan-jalan ke taman safari. Nick senang sekali menikmati pemandangan satwa liar dari dalam mobil. Ditambah Keanu yang menjelaskannya tentang banyak hal tentang satwa-satwa itu. Nicholas semakin terpukau akan pengetahuan Keanu yang luas tentang dunia hewan.Sementara Laura yang berada di kursi belakang tersenyum melihat antusiasme Nicholas dan kesabaran Keanu dalam memaparkan wawasan tentang dunia satwa kepada Nicholas. Dalam hati Laura mengakui bahwa Keanu memiliki jiwa kebapakan yang sangat dibutuhkan putranya. Bukan hanya Nicholas, Laura juga merasa membutuhkan Keanu. Sejak kedatangan pria itu dalam hidupnya, hari-harinya mulai terasa berbeda. Ada satu ruang kosong di hatinya yang pelan-pelan mulai diisi oleh Keanu. Namun di sisi lain, Laura masih belum siap untuk melengserkan Adam Ashford yang selama ini bertahta dalam h
Ulang tahun Nicholas yang kelima menjadi sebuah perayaan yang berkesan. Meskipun pesta tersebut hanya dihadiri oleh teman-teman sekolah Nicholas, Laura telah merancang segalanya dengan sempurna. Rumahnya yang mewah dan luas menyediakan latar belakang yang indah untuk perayaan ini, tetapi Laura dan Nicholas tetap menjalankannya dengan kerendahan hati.Tamunya tiba dengan senyum penuh kekaguman saat mereka memasuki rumah besar Laura. Mereka melihat sentuhan berkelas dalam setiap sudut rumah Laura yang luas dan mewah. Dan Laura telah mendekor sebuah ruangan dengan dekorasi sederhana namun elegan. Souvenir yang disiapkan Laura untuk para tamu adalah barang-barang bermerk terkenal dan mahal, membuat semua orang terkesan, bahkan kado mereka untuk Nicholas saja tak semewah dan semahal ini. Tetapi mereka tahu, bahwa bagi Nicholas dan juga Laura, kehadiran mereka terasa lebih penting daripada kado apapun yang mereka bawa.Nicholas begitu bahagia, matanya berbinar-binar ketika ia menerima kado
Sambil bergandengan tangan, Laura dan Adam memasuki night club eksklusif dengan sinar lampu berkilauan yang memantulkan warna-warni ke seluruh lantai dansa. Musik berdentum keras menggema di seluruh ruangan, dan orang-orang berdandan glamor berdansa di lantai. Laura merasakan sensasi kebebasan yang luar biasa begitu ia melangkahkan kakinya ke dalam klub ini. Dia merasa begitu hidup, begitu bahagia, dan dia tak sabar untuk menari bebas seperti semasa mudanya dulu.Adam berdiri di sampingnya dengan sikap waspada yang tidak tergoyahkan. Dia berjanji untuk menjaga Laura malam ini, dan dia tak akan melupakan tugasnya. Laura tersenyum pada Adam dan menariknya ke tengah lantai dansa yang penuh dengan kerumunan.Segera setelah mereka tiba di lantai dansa, Laura mulai bergerak dengan bebas dan bersemangat. Laura mengekspresikan dirinya melalui gerakan tubuhnya yang meliuk indah mengikuti irama musik. Sementara itu, Adam berdiri di depannya dengan mata tajam yang memantau setiap gerakan di sek
“Laura, kenalkan ini sepupuku, namanya Nathan,” kata mamanya Carlos ketika Laura muncul di ruang tamu, menemui Mama Carlos yang sudah janjian dengannya untuk datang menjemput. Laura bersalaman dengan Nathan yang mengulurkan tangan padanya sambil tersenyum ramah. “Laura.” “Nathan.” Mama Carlos tersenyum memandangi keduanya secara bergantian. Dia berharap Laura akan tertarik dengan sepupunya yang tampan dan juga seorang artis terkenal asal Jakarta ini. “Sopirku sedang tidak enak badan dan Nathan dengan baik hati mau mengantar kita malam ini. Kebetulan dia baru menyelesaikan jadwal syuting filmnya di Bali dan dia tadi sedang mampir ke rumahku. Ayo, kau sudah siap, kan? Wah. Kau cantik sekali, Laura! Kau seperti masih gadis saja, tak ada yang menyangka kalau kau sudah menjadi seorang ibu,” puji Mama Carlos sambil melirik Nathan yang sedang memandang Laura dengan sorot kagum. Adam menyaksikan hal itu dari ruang tamu, rahangnya menggertak keras menahan marah dan cemburu. Rasanya dia in
Laura tercekat dan menggigit bibirnya.. Mendengar kata-kata Keanu, dia merasa buruk sekali sebagai ibu yang tak bisa menggali lebih dalam sisi psikologis putranya sendiri. Air mata Laura menggenang, merasa bersalah kepada Nick karena lebih mengkhawatirkan luka fisik Gabriel daripada luka batin yang dialami Nick hari ini.Melihat Laura menangis, Adam mengepalkan tangannya, menahan dirinya untuk tidak memeluk Laura detik itu juga. Dia tahu, bukan hal mudah bagi Laura untuk menjadi orang tua tunggal bagi anak lelaki yang aktif dan reaktif seperti Nicholas. “Bu Laura, tenanglah. Mungkin saat ini Anda merasa bersalah, tapi jangan larut dengan rasa bersalah itu. Anda hanya perlu bicara dan mengobrol dengan Nick setelah dia bangun nanti.”Laura mengangguk-angguk. “Terima kasih, Keanu. Kau telah membuka sebuah pemahaman penting yang sebelumnya tak pernah terpikirkan olehku.”Adam mengangguk dan tersenyum. Dan melihat senyum Adam yang lembut dan terasa menenangkan hatinya, perasaan Laura seke
Jantung Laura berdebar kencang saat Keanu meraihnya, menghindarkannya dari tabrakan dengan si pelayan. Sensasi tangan besar dan kuat Keanu yang mendekapnya membuat Laura merasa aman terlindungi. Namun, saat Keanu berbicara dan suaranya berubah menjadi rendah dan tajam, Laura merinding. Dia seperti dalam pelukan Adam Ashford yang telah tiada.Sementara itu, pelayan yang tadi menabrak Laura berdiri ketakutan oleh aura dingin yang dipancarkan Keanu alias Adam. Dia segera membersihkan sisa-sisa gelas yang pecah dengan gemetar, tidak berani melihat langsung ke arah mereka berdua.Laura bisa merasakan kemarahan Adam yang terasa berbahaya. Dia mencoba menenangkan keadaan. "Bukan hanya dia yang salah, aku juga salah,” katanya.“Anda tidak salah,” tegas Adam. “Dia berjalan tanpa melihat ke depan dan mengambil jalur yang tak seharusnya.”“Ma-maaf. Tadi saya terburu-buru.” Si pelayan mengakui kesalahannya, dia sedang tidak fokus bekerja hari ini karena pikirannya sedang kacau memikirkan masalah
Para pelayan di rumah Laura dibuat geger melihat ketampanan bodyguard pribadi Laura yang baru. Mereka bukan hanya mengagumi ketampanannya, tetapi juga merasa heran oleh kemiripan pria itu dengan mendiang sosok suami nyonya mereka yang fotonya terpajang besar di ruang meditasinya. Bahkan Nicholas sempat bengong dan berkali-kali memanggil Keanu dengan tanda tanya yang menggantung di ujung kalimatnya, “Daddy …?”“He’s not your daddy, baby …,” tegas Laura seraya tersenyum kepada putranya yang salah paham melihat sosok bodyguardnya yang begitu mirip dengan Adam Ashford yang dia ketahui sebagai ayahnya.“Halo, Nick. I’m your friend, my name is Keanu.” Adam membungkuk dan mengajak Nicholas melakukan tos dengannya.Nicholas mengerutkan keningnya dengan bingung. Dia menerima ajakan tos Adam dengan ragu-ragu. Tapi dia menyukai keramahan teman barunya ini yang begitu mirip dengan daddy-nya yang sering menjenguknya di malam hari. Bahkan suara Keanu terdengar sama dengan suara daddy yang sering me
Senyum Sam terpancar penuh makna ketika ia menatap Adam. Ia ikut merasa lega akhirnya Adam mendapatkan kesempatan kedua dalam hidupnya, menjalani kehidupan barunya sebagai pria biasa dengan identitas Keanu Royce. Sam memahami bahwa keputusan Adam untuk menjalani "kematian" sebagai Adam Ashford adalah tindakan yang berani demi keselamatan Laura dan Nicholas. Dengan kematian sosok Adam Ashford dalam dunia mafia, kedua orang yang dicintainya itu tidak lagi menjadi buruan musuh-musuh sesama mafia. Sam tahu bahwa Adam telah mengorbankan identitasnya sebagai sosok Adam Ashford yang berkuasa dan kaya raya demi melindungi mereka, dan itulah salah satu tindakan paling mulia yang bisa dilakukan seseorang yang memiliki ketulusan cinta. Sam mengingat lagi bagaimana “transformasi” Adam Ashford menjadi Keanu Royce itu terjadi. Hari itu, setelah John Wick membantai seluruh pasukan Michael dan pasukan Damon Redwood, Laura keluar dari persembunyiannya dan memeluk tubuh Adam Ashford yang bersimbah d