Keep enjoy and vote :)
Jelita menutup pintu kamar William dengan jantung yang berlompatan tak keruan. Astaga. Pria itu agresif sekali. Jelita salah besar karena pernah mengira jika William adalah pria yang dingin. Setelah menjadi kekasihnya dia baru tahu kalau William ternyata sosok pria yang sangat panas, apalagi jika sedang menginginkan dirinya. Rasanya Jelita bisa terbakar habis di dalam pelukan William yang tak pernah menurunkan intensitas cumbuannya jika telanjur mengurung tubuh Jelita dalam dekapannya. Jelita memegangi pipinya yang merona merah kala teringat bagaimana William tadi mendadak mencumbunya begitu pria itu membuka mata. Dan gadis itu mengulum senyum kala terngiang kembali di kepalanya bagaimana suara lembut William tadi menyebutnya sebagai bidadari. Gombal, tapi menyenangkan untuk didengar. Jelita kemudian langsung pergi ke dapur. Dia sedang menyeduh teh untuk Nadya yang sedang datang bersama Fara. “William sudah bangun belum, sih? Kok lama amat,” tegur Fara yang menyusul Jelita ke dapur
“Will, koki Tante sedang kekurangan asisten. Tante pinjam Jelita dulu, ya. Jelita kan pintar masak. Mau ada arisan di rumah Tante, ada istri-istri pejabat juga yang jadi anggota arisannya. Jadi Tante harus mempersiapkan jamuan acara ini dengan sebaik-baiknya.” “Kapan, Tante?”“Arisannya masih tiga hari lagi, tapi Jelita harus ikut Tante pulang sekalian hari ini. Tenang saja, seperti biasa nanti Tante kirim pembantu di rumah buat menggantikan tugas Jelita di sini sementara Jelita kerja di rumah Tante.”William tentu saja merasa keberatan. Tetapi akan menjadi aneh jika dia tiba-tiba menolak, sebab Nyonya Marta dulu juga sering meminjam Bik Yuni jika sedang kekurangan asisten koki di rumahnya, dan William tak pernah keberatan. Apalagi Jelita juga sedang libur semester sehingga dia tidak bisa memakai alasan Jelita harus kuliah.William menghela napas dan mengangguk, sambil diam-diam melirik Jelita. Sebenarnya berat untuk melepaskan gadisnya pergi. “Mbakyu Mira jangan sampai nggak datang
Nadya berpura-pura tegar dengan memaksa bibirnya tersenyum, meski air mata mulai menetesi pipi. Padahal apa yang terjadi di dalam kamar William tak sama seperti apa yang sedang dipikirkan Nadya. Jelita memekik karena kaget saat William merebahkannya ke kasur dan langsung menindihnya. Lalu William tertawa saat Jelita meninju-ninju lengannya karena kesal sekaligus malu.“Abang gila! Nanti Nadya mikir macam-macam.” “Ck. Biar saja Nadya mikir macam-macam, terus jijik sama aku dan lama-lama minta putus. Biar keluargaku dan orangtuanya tak menaruh harapan tinggi terhadap hubungan palsu kami. Lagipula aku memang mau macam-macam,” goda William.“Ih! Yang ada dia nggak akan jijik sama kamu, Bang, tapi sama aku. Kalau dia lapor ke keluargamu gimana?” “Dia tak akan melakukan itu.” “Sotoy! Anggap dia akan melakukan itu. Ntar kita gimana coba?” “Kita?” Pria itu malah tersenyum, meledek kepanikan Jelita. “Langsung nikah.” William berkata sambil mengedipkan sebelah matanya. “Abang, jangan berca
William merasakan kosong dalam hatinya sejak ketiadaan sang kekasih sekaligus pembantunya yang biasa mendampinginya sarapan, yang melihat kepergiannya berangkat kantor, dan yang menyambutnya sepulang kerja. William merindukan kesehariannya yang manis bersama Jelita. Kangen masakannya. Nyonya Marta memang mengirim pembantu pengganti untuk menggantikan tugas Jelita sementara waktu, termasuk tugas memasak, tetapi masakannya tidak enak di lidah William yang terbiasa dimanjakan kelezatan masakan Jelita yang nilainya di atas rata-rata. William uring-uringan sebab hari ini Jelita tak memberinya kabar. William bahkan ingin membanting ponselnya karena kesal. Jelita sama sekali tak meneleponnya, bahkan Jelita menolak saat William berinisiatif meneleponnya lebih dulu. Kurang ajar. Dia bisa gila rasanya. Haruskah dia mengunjunginya langsung ke rumah Nyonya Marta? Tentu itu akan lebih gila lagi. Semuanya bakal langsung curiga. Sebab biasanya William tak akan ke rumah Nyonya Marta kalau tak ada ha
Nadya tertawa setelah menguasai kekagetannya. “Wah …,” dia geleng-geleng kepala, “kenapa sih kamu repot-repot meminta satu hal yang pasti akan terjadi, Will?” “Pasti? Jadi kamu memang berniat memutuskanku 3 bulan lagi?” Nadya tersenyum kecut. Tentu saja tidak! Tetapi egonya begitu terluka saat ini untuk mengatakan yang sesungguhnya bahwa dia sangat ingin mempertahankan hubungan mereka lebih lama lagi, sehingga Nadya pilih mengangguk saja. “Will. Aku kan sudah bilang sejak awal, … aku cuma butuh kamu sebagai pacarku. Kita tak harus berakhir menikah.” ‘Bohong. Aku ingin bisa menikah denganmu, Will.’ Namun Nadya menyembunyikan kebohongan itu untuk dirinya sendiri. “Tapi orang tuamu dan tante Marta jadi berharap lebih sejak kita mengumumkan hubungan itu, Nad. Dan sikapmu yang terlalu terbuka pada keluarga Subrata akan menambah harapan mereka.” “Terus? Aku harus bersikap memusuhi keluargamu agar aku dibenci, begitu? Ck. Kamu boleh bucin pada Jelita tapi jangan tolol. Berpikirlah yang
Nadya bisa melihat rahang William yang tampak mengeras dan sorot matanya sedingin es. Sejak tadi tatapannya tak lepas mengawasi Jelita. “Will,” Nadya menepuk-nepuk lengan William dan mendekatkan bibirnya ke telinga pria itu. “Berhenti menatap Jelita seperti itu. Jangan membuat tantemu yang cerewet itu curiga. Jika kau ingin melindungi pembantu kesayanganmu itu, bersikaplah sewajarnya di depan semua orang.” William menghela napas panjang, bersyukur Nadya berbaik hati mengingatkan sikapnya yang nyaris hilang kendali. Pria itu kemudian tersenyum tipis sebagai ungkapan terima kasih saat matanya bertemu tatap dengan Nadya yang juga membalas senyumnya.Sementara itu dari tempatnya, Jelita melihat William dan Nadya sedang saling adu tatap dengan mesra, bahkan tangan mereka saling menggenggam. Kini semua orang bisa melihat jika kedua orang itu betul-betul pasangan yang sepadan dan sedang kasmaran. Jelita menghela napas panjang, menguatkan hatinya saat membawa nampan berisi tiga gelas lemon t
William bergegas memasuki rumah begitu mengetahui Jelita sudah lebih dulu sampai. Dia langsung menuju kamar Jelita. “Sayang?” panggilnya sambil mengetuki pintu. “Boleh aku masuk sebentar? Aku ingin bicara.” William masih mengetuk-ngetuk pintu, namun Jelita tak jua menyahut. Jelita mendengar ketukan itu, tetapi dia tak ingin menanggapi William. Lebih baik tidur mengistirahatkan jiwa-raganya yang lelah agar besok pagi kembali bugar saat kembali bekerja. Bagaimanapun tak boleh lupa kalau dia adalah pembantu William yang digaji untuk mengerjakan semua pekerjaan rumah ini dan memasak. Dia tak ingin memanfaatkan hubungan asmara mereka untuk bersantai-santai. Namun Jelita sungguh terganggu karena William terus saja mengetuk pintu sehingga dia tak bisa tidur karena berisik. ‘Apa tangannya tak lelah mengetuki pintu terus?’ pikirnya gusar. “Masuk, nggak dikunci!” William memasuki kamar dan langsung menghambur kepada Jelita yang sedang tidur di ranjang. Dipeluknya Jelita erat-erat. “Sayang,
Jelita sekarang tahu kenapa orang-orang bilang Bali itu salah satu surga dunia. Sepanjang mata memandang, yang Jelita lihat hanyalah keindahan. Panorama alamnya sungguh luar biasa. Jelita membuka kaca jendela mobil yang membawanya semakin menjauhi kota, seketika udara segar khas pedesaan berembus masuk dan meniup rambutnya hingga menari-nari bersama irama angin. Gadis itu tersenyum mengagumi nuansa pedesaan yang asri menghijau dengan sawah terasering yang unik dan memukau. Jelita baru menyadari kenapa William memilih Ubud sebagai tempat menginap. Sebab selain terkenal dengan kearifan lokal, ketenangan, dan hamparan alam dan sawahnya yang menghijau, Ubud juga sering menjadi sasaran bagi para pasangan yang sedang berbulan madu atau untuk mencari ketenangan dan menjalani hubungan romantis. Hal itu terlihat jelas sepanjang perjalanan. Beberapa kali Jelita berpapasan dengan sepasang atau beberapa pasangan yang sepertinya kekasih. Mereka semua tampak begitu bahagia bersama. “Selamat datan
Adam Ashford menikahi Laura dengan identitas barunya sebagai Keanu Royce. Hanya Laura dan Sam yang tahu bahwa Keanu Royce adalah Adam Ashford. Mereka menyimpan rahasia itu seumur hidup mereka. Demi melindungi rahasia itu, Laura memutuskan keluar dari lingkaran pertemanannya dengan para sosialita. Semakin sedikit teman yang mengenalnya, akan semakin aman bagi mereka. Laura tak mau terhubung dengan media sosial. Ia ingin hidupnya terlindungi dari mata publik dan jagat internet yang selalu penuh dengan gosip. Dia ingin melindungi sosok suaminya yang baru dari orang-orang yang mungkin memiliki niat jahat. Tak ada yang boleh tahu bahwa Adam masih hidup dalam sosok Keanu Royce. Karena itulah dia hanya mendaftarkan pernikahan resminya dengan Keanu Royce, tanpa perayaan pesta. Lagipula setiap malam bersama Adam adalah pesta baginya, suaminya itu menyentuhnya dengan penuh cinta dan mempersembahkan kepuasan yang tak tertandingi. Mereka berdua hidup bahagia dalam kedamaian dan kebahagiaan mer
Laura lega setelah bicara dengan Nicholas. Anak itu akhirnya melupakan permintaan hadiah ulang tahunnya berupa ‘daddy’. Sebagai gantinya, Laura mengajaknya pergi jalan-jalan ke taman safari. Nick senang sekali menikmati pemandangan satwa liar dari dalam mobil. Ditambah Keanu yang menjelaskannya tentang banyak hal tentang satwa-satwa itu. Nicholas semakin terpukau akan pengetahuan Keanu yang luas tentang dunia hewan.Sementara Laura yang berada di kursi belakang tersenyum melihat antusiasme Nicholas dan kesabaran Keanu dalam memaparkan wawasan tentang dunia satwa kepada Nicholas. Dalam hati Laura mengakui bahwa Keanu memiliki jiwa kebapakan yang sangat dibutuhkan putranya. Bukan hanya Nicholas, Laura juga merasa membutuhkan Keanu. Sejak kedatangan pria itu dalam hidupnya, hari-harinya mulai terasa berbeda. Ada satu ruang kosong di hatinya yang pelan-pelan mulai diisi oleh Keanu. Namun di sisi lain, Laura masih belum siap untuk melengserkan Adam Ashford yang selama ini bertahta dalam h
Ulang tahun Nicholas yang kelima menjadi sebuah perayaan yang berkesan. Meskipun pesta tersebut hanya dihadiri oleh teman-teman sekolah Nicholas, Laura telah merancang segalanya dengan sempurna. Rumahnya yang mewah dan luas menyediakan latar belakang yang indah untuk perayaan ini, tetapi Laura dan Nicholas tetap menjalankannya dengan kerendahan hati.Tamunya tiba dengan senyum penuh kekaguman saat mereka memasuki rumah besar Laura. Mereka melihat sentuhan berkelas dalam setiap sudut rumah Laura yang luas dan mewah. Dan Laura telah mendekor sebuah ruangan dengan dekorasi sederhana namun elegan. Souvenir yang disiapkan Laura untuk para tamu adalah barang-barang bermerk terkenal dan mahal, membuat semua orang terkesan, bahkan kado mereka untuk Nicholas saja tak semewah dan semahal ini. Tetapi mereka tahu, bahwa bagi Nicholas dan juga Laura, kehadiran mereka terasa lebih penting daripada kado apapun yang mereka bawa.Nicholas begitu bahagia, matanya berbinar-binar ketika ia menerima kado
Sambil bergandengan tangan, Laura dan Adam memasuki night club eksklusif dengan sinar lampu berkilauan yang memantulkan warna-warni ke seluruh lantai dansa. Musik berdentum keras menggema di seluruh ruangan, dan orang-orang berdandan glamor berdansa di lantai. Laura merasakan sensasi kebebasan yang luar biasa begitu ia melangkahkan kakinya ke dalam klub ini. Dia merasa begitu hidup, begitu bahagia, dan dia tak sabar untuk menari bebas seperti semasa mudanya dulu.Adam berdiri di sampingnya dengan sikap waspada yang tidak tergoyahkan. Dia berjanji untuk menjaga Laura malam ini, dan dia tak akan melupakan tugasnya. Laura tersenyum pada Adam dan menariknya ke tengah lantai dansa yang penuh dengan kerumunan.Segera setelah mereka tiba di lantai dansa, Laura mulai bergerak dengan bebas dan bersemangat. Laura mengekspresikan dirinya melalui gerakan tubuhnya yang meliuk indah mengikuti irama musik. Sementara itu, Adam berdiri di depannya dengan mata tajam yang memantau setiap gerakan di sek
“Laura, kenalkan ini sepupuku, namanya Nathan,” kata mamanya Carlos ketika Laura muncul di ruang tamu, menemui Mama Carlos yang sudah janjian dengannya untuk datang menjemput. Laura bersalaman dengan Nathan yang mengulurkan tangan padanya sambil tersenyum ramah. “Laura.” “Nathan.” Mama Carlos tersenyum memandangi keduanya secara bergantian. Dia berharap Laura akan tertarik dengan sepupunya yang tampan dan juga seorang artis terkenal asal Jakarta ini. “Sopirku sedang tidak enak badan dan Nathan dengan baik hati mau mengantar kita malam ini. Kebetulan dia baru menyelesaikan jadwal syuting filmnya di Bali dan dia tadi sedang mampir ke rumahku. Ayo, kau sudah siap, kan? Wah. Kau cantik sekali, Laura! Kau seperti masih gadis saja, tak ada yang menyangka kalau kau sudah menjadi seorang ibu,” puji Mama Carlos sambil melirik Nathan yang sedang memandang Laura dengan sorot kagum. Adam menyaksikan hal itu dari ruang tamu, rahangnya menggertak keras menahan marah dan cemburu. Rasanya dia in
Laura tercekat dan menggigit bibirnya.. Mendengar kata-kata Keanu, dia merasa buruk sekali sebagai ibu yang tak bisa menggali lebih dalam sisi psikologis putranya sendiri. Air mata Laura menggenang, merasa bersalah kepada Nick karena lebih mengkhawatirkan luka fisik Gabriel daripada luka batin yang dialami Nick hari ini.Melihat Laura menangis, Adam mengepalkan tangannya, menahan dirinya untuk tidak memeluk Laura detik itu juga. Dia tahu, bukan hal mudah bagi Laura untuk menjadi orang tua tunggal bagi anak lelaki yang aktif dan reaktif seperti Nicholas. “Bu Laura, tenanglah. Mungkin saat ini Anda merasa bersalah, tapi jangan larut dengan rasa bersalah itu. Anda hanya perlu bicara dan mengobrol dengan Nick setelah dia bangun nanti.”Laura mengangguk-angguk. “Terima kasih, Keanu. Kau telah membuka sebuah pemahaman penting yang sebelumnya tak pernah terpikirkan olehku.”Adam mengangguk dan tersenyum. Dan melihat senyum Adam yang lembut dan terasa menenangkan hatinya, perasaan Laura seke
Jantung Laura berdebar kencang saat Keanu meraihnya, menghindarkannya dari tabrakan dengan si pelayan. Sensasi tangan besar dan kuat Keanu yang mendekapnya membuat Laura merasa aman terlindungi. Namun, saat Keanu berbicara dan suaranya berubah menjadi rendah dan tajam, Laura merinding. Dia seperti dalam pelukan Adam Ashford yang telah tiada.Sementara itu, pelayan yang tadi menabrak Laura berdiri ketakutan oleh aura dingin yang dipancarkan Keanu alias Adam. Dia segera membersihkan sisa-sisa gelas yang pecah dengan gemetar, tidak berani melihat langsung ke arah mereka berdua.Laura bisa merasakan kemarahan Adam yang terasa berbahaya. Dia mencoba menenangkan keadaan. "Bukan hanya dia yang salah, aku juga salah,” katanya.“Anda tidak salah,” tegas Adam. “Dia berjalan tanpa melihat ke depan dan mengambil jalur yang tak seharusnya.”“Ma-maaf. Tadi saya terburu-buru.” Si pelayan mengakui kesalahannya, dia sedang tidak fokus bekerja hari ini karena pikirannya sedang kacau memikirkan masalah
Para pelayan di rumah Laura dibuat geger melihat ketampanan bodyguard pribadi Laura yang baru. Mereka bukan hanya mengagumi ketampanannya, tetapi juga merasa heran oleh kemiripan pria itu dengan mendiang sosok suami nyonya mereka yang fotonya terpajang besar di ruang meditasinya. Bahkan Nicholas sempat bengong dan berkali-kali memanggil Keanu dengan tanda tanya yang menggantung di ujung kalimatnya, “Daddy …?”“He’s not your daddy, baby …,” tegas Laura seraya tersenyum kepada putranya yang salah paham melihat sosok bodyguardnya yang begitu mirip dengan Adam Ashford yang dia ketahui sebagai ayahnya.“Halo, Nick. I’m your friend, my name is Keanu.” Adam membungkuk dan mengajak Nicholas melakukan tos dengannya.Nicholas mengerutkan keningnya dengan bingung. Dia menerima ajakan tos Adam dengan ragu-ragu. Tapi dia menyukai keramahan teman barunya ini yang begitu mirip dengan daddy-nya yang sering menjenguknya di malam hari. Bahkan suara Keanu terdengar sama dengan suara daddy yang sering me
Senyum Sam terpancar penuh makna ketika ia menatap Adam. Ia ikut merasa lega akhirnya Adam mendapatkan kesempatan kedua dalam hidupnya, menjalani kehidupan barunya sebagai pria biasa dengan identitas Keanu Royce. Sam memahami bahwa keputusan Adam untuk menjalani "kematian" sebagai Adam Ashford adalah tindakan yang berani demi keselamatan Laura dan Nicholas. Dengan kematian sosok Adam Ashford dalam dunia mafia, kedua orang yang dicintainya itu tidak lagi menjadi buruan musuh-musuh sesama mafia. Sam tahu bahwa Adam telah mengorbankan identitasnya sebagai sosok Adam Ashford yang berkuasa dan kaya raya demi melindungi mereka, dan itulah salah satu tindakan paling mulia yang bisa dilakukan seseorang yang memiliki ketulusan cinta. Sam mengingat lagi bagaimana “transformasi” Adam Ashford menjadi Keanu Royce itu terjadi. Hari itu, setelah John Wick membantai seluruh pasukan Michael dan pasukan Damon Redwood, Laura keluar dari persembunyiannya dan memeluk tubuh Adam Ashford yang bersimbah d