Ep 91. Gelombang Pertama (Gejolak Empat Kekaisaran)Benua tengah berhasil mengambil kembali wilayah barat, datangnya Anin Shi ke medan pertempuran membuat dua immortal benua timur terbantai, mereka berhasil melarikan diri, sekarang semua pasukan benua tengah menyebar ke seluruh wilayah barat, Anin Shi memerintahkan semua pasukan untuk pergi ke benua barat (wilayah keluarga Ren) dan sebagian pasukan tinggal di kekaisaran untuk berjaga-jaga. Immortal Chu Ren dibawa pulang ke Istana, dia mengalami luka serius, beberapa tulang patah dan luka dalam. Anin Shi menunggu di luar ruang perawatan, ia berharap adiknya tidak mengalami cacat seirus. Pelayan Merisa datang menggendong Lan Shi, ia berjalan menghampiri Anin Shi."Nona, bagaimana keadaanmu immortal Chu Ren?""Masih diperiksa, beberapa tulangnya patah!" Tidak lama setelah itu immortal Chu Ren berjalan keluar "aduh… tanganku!""Adik, bagaimana?""Sudah diobati, tingga
Ep 92. Gejolak Benua BaratBenua tengah berhasil merebut kembali wilayah barat, saat itu juga pertempuran di benua barat dimulai, rombongan Putri Lien sudah tiba di benua barat, disisi lain benua selatan menyerang wilayah tanah subur, di sana juga terlihat pasukan Putri Sue Wei, kabar perang secara bersamaan membuat empat kekaisaran bergejolak. Keluarga Ren yang menarik mundur pasukan dari wilayah benua selatan, sudah di kuasai benua selatan, Bin Ren mengerahkan pasukan untuk bertempur di benua barat. Banyaknya pasukan benua timur membuat keluarga Ren dan benua tengah harus mengambil sikap tegas, meskipun keluarga Ren memiliki banyak immortal tapi jumlah mereka sangat sedikit. Di atas langit empat sosok bertarung sengit, di bawahnya pasukan dua kubu melakukan pertempuran, disisi lain beberapa tokoh penting berdiri menonton pertempuran, mereka tidak bisa ikut kecuali salah satu orang juga ikut campur. Melihat dua immortal benua timur terpojok, immortal B
Ep 93. Pertempuran 1000 Tahun PecahPertempuran benua barat sudah seperti neraka, banyaknya immortal dunia persilatan yang hadir membuat Medan perang kacau, hutan yang awalnya lebat sekarang sudah rata dengan tanah, benteng pertempuran yang masih berdiri hanya benteng pertahanan keluarga Ren, ledakan terdengar tanpa henti, langit bergemuruh bisa di dengar keseluruh wilayah empat kekaisaran.Keadaan yang sudah mulai kacau, beberapa prajurit lemah memilih meninggalkan pertempuran, sebagian mati akibat imbas dari pertarungan semua immortal. Setiap jurus yang keluar membuat bumi berlubang, kilatan cahaya menghiasi langit benua barat, awan tersapu angin seketika, ribuan sosok immortal di atas langit terus bertukar serangan, beberapa immortal berjatuhan dari langit yang berarti sudah tewas terbunuh.Semua penduduk empat kekaisaran memucat melihat kekacauan terjadi, tanpa sadar pemandangan mengerikan menyerang mental banyak penduduk, beberapa orang yang suda
Ep 94. Pasukan Jiwa Suci Telah BangkitPertempuran benua barat.Semua orang dibuat terkejut dengan kemunculan sosok pemilik jiwa suci, saat itu juga semua immortal yang ingin menyentuh putri Lien dan Yu er dibuat mundur. Tidak lama setelah itu, ratusan pemilik jiwa suci muncul di kehampaan, perlahan sinar matahari ditutupi ratusan immortal jiwa suci. Wajah keluarga Ren menjadi serius, mereka memiliki dendam masa lalu kepada pemilik jiwa suci. "Lin Yin, kamu masih hidup….!" ucap Immortal Be-heng."Kamu masih mengenaliku!" sahut immortal Lin "Haha…. Tentu saja, siapa yang tidak kenal denganmu… aku tahu tujuanmu datang kesini… bergabunglah dengan benua timur dan runtuhkan keluarga Ren!" ucap Immortal Be-heng tersenyum licik."Lin Yin, meskipun kamu bergabung dengan mereka… tapi ingat putrimu berada di pihak kami!" ucap Bin Ren. Lin Yin melihat ke arah semua pasukan, semua orang menarik senjata mereka, ia kembali men
Ep 95. Teknik Terlarang Milik ibu Putri LienMalam gelap gulita tanpa sinar cahaya terjadi tragedi mengerikan yang diterima semua penduduk benua barat, perang berimbas ke seluruh pelosok, pasukan tiga kubu menyebar luas untuk menjarah bahan makanan, rumah rumah dibakar, perempuan di perkosa lalu dibunuh, banyak penduduk tewas mengenaskan, raut wajah mereka begitu ketakutan. Yang masih melakukan pertarungan hanya beberapa sosok kuat dunia persilatan, sedangkan semua pasukan mencari tempat untuk memulihkan kondisi sebelum matahari terbit, bocah kecil bernama Angsi menyusup ke salah satu desa, ia melihat banyak prajurit memperkosa wanita lalu dibunuh, tidak berapa lama semua orang tertidur pulas dalam rasa lelah luar biasa, saat itu juga Angsi melesat dengan satu bahu pedang."Sekarang, matilah kalian semua!" gumam Angsi.Api mulai padam membuat sekitar gelap gulita, Angsi langsung membunuh satu-persatu prajurit, suara teriakan prajurit terdeng
Ep 96. Keadaan BerbalikBenua barat sudah seperti neraka, benua luas dalam keadaan miring, setengah bumi terangkat dan setengahnya lagi terhentak masuk, akibat sebagian tanah yang terhentak membuat sebagian wilayah ditenggelam air laut, semua penduduk berduka atas musibah yang menimpa mereka, di tengah benua barat sebuah lubang besar tercipta akibat ledakan dari pertarungan immortal. Benua selatan, benua tengah, benua timur, melihat jelas setengah bumi benua barat dalam keadaan miring 30°, semua orang berharap kekacauan berhenti, tapi semua pemimpin dunia masih saja berkonflik tanpa memikirkan dampak dari perang besar, air mata terlihat jelas diwajah penduduk benua barat. "Ibu, mau kemana kita?""Pergi sejauh mungkin!" Semua orang berbondong-bondong menuju pelabuhan dan perbatasan, mereka berharap benua tengah menerima keberadaan mereka, di pikiran semua orang lebih baik dalam sel tahanan daripada berada di benua barat, mayat-mayat sud
Ep 97. Kehadiran Immortal Lou Putri Lien terbaring pasrah melihat ibunya immortal Lin Yin di hajar habis-habisan oleh tiga immortal, disisi lain dua sosok berdiri dengan luka di sekujur tubuh, sosok tersebut tidak lain adalah immortal Su Sen dan Yu er, meskipun ingin terjatuh mereka tetap berusaha berdiri, disisi lain immortal Lin Yin berlutut di kehampaan, darah segar mengalir keluar dari mulut dan jubah putih sobek akibat tebasan pedang. "Putriku, maafkan ibumu? Ibu sudah tidak kuat lagi!" gumam Immortal Lin Yin."Immortal Lin Yin, bagaimanapun juga kamu harus mati!" teriak Bin Ren."Heh, dasar penghianat!" "Pemilik jiwa suci tidak pantas berada di dunia ini, mereka hanya membawa kehancuran!" ucap immortal Be-heng.Immortal Lin Yin kembali berdiri "Itu karena kalian ketakutan!" "Menyerahlah, kamu sudah tidak mampu melawan kami!""Lusun, kamu sama seperti ayahmu… apakah kamu lupa siapa yang merawa
Ep 98. Amarah Dewa LouDi langit benua barat, ratusan immortal mengelilingi pemuda 23 tahun, immortal Lou melihat ke arah bulan, ia berharap semua orang tidak memaksanya untuk membunuh, disisi lain immortal Su Sen dan Yu er berhasil pergi membawa putri Lien dan Lin Yin, meskipun immortal Lou hanya sendirian, ia tidak memperlihatkan rasa takut sedikitpun, semua orang menatap tajam ke arah satu sosok yang dikelilingi. "Hentikan ini semua… jangan paksa aku melakukan pembantaian kedua kalinya, kalian yang berbuat kenapa harus aku menerima semua dosa itu hah..!" ucap immortal Lou."Aku sudah beritahu, pemilik jiwa suci harus dimusnahkan, tapi kamu tetap saja melindunginya!" ucap Lusun."Ayah, ibu? Kalian berdua tidak pernah memikirkan apa yang aku inginkan… kalau kalian memaksaku untuk membunuh? Aku bersedia untuk menghabisi semua keluarga!" teriak Lou.Immortal Be-heng merendah kuda "Lou, apakah kamu lupa? Apa yang harus dilenyapkan di
Ep 162. Season 1 End. Perang Suci BerkahirPertempuran sudah berlangsung lima bulan, empat kekaisaran menjadi pemakaman semua orang, terik matahari panas membakar semangat juang, tidak satupun orang yang terlihat menyerah sebelum mati atau mendapatkan kemenangan, di tengah pertarungan putri Lien berdiri di kehampaan, aura ganas bergejolak kesana-kemari, di hadapannya Raja Wang atau sekutu dunia bawah."Kamu penghianat manusia, bukan melindunginya malah membawa mereka ke jalan yang salah… manusia hanya memiliki tugas menjaga dunianya, bukan untuk menghancurkannya… langit dan bumi menyediakan sumber daya untuk kita semua, dari zaman kehidupan pertama, sampai naskah ini tertulis? sumberdaya bumi dan langit masih ada, ambil dan kita harus mengembalikannya…. Sekarang lihatlah ulahmu, kamu hanya mengambil keuntungan pribadi tanpa harus membayar apa yang telah kamu lakukan!" teriak putri Lien dengan perasaan marah. "Putri Lien, apakah kamu tahu kenapa kami memilih berpihak kepada dunia bawa
Ep 161. Mati Atau GagalDi bawah langit malam semua orang berhenti bertarung, mereka melihat dua sosok yang beradu kekuatan puncak, detak jantung berdebar kencang menunggu hasil pertempuran, immortal Lou menggunakan jiwa sisi gelapnya, sedangkan Raja malam menggunakan kekuatan malam tanpa dasar, sudah beberapa jam berlalu matahari belum terbit juga, kilatan cahaya pertarungan beberapa sosok menjadi penerang di pertempuran.Putri Lien mengepal erat tangannya "Apakah Lou akan berhasil?" Anin Shi melihat ke arah Putri Lien "1000 pertarungan hidup dan mati dia menangkan, kita tidak mengetahuinya... Raja malam tidak lemah, kekuatan yang dimiliki setara para dewa!"Kehampaan pecah 1000 seperti kaca, petir menggelegar memecahkan telinga, tanpa sadar gelombang energi merobek kehampaan menyebar luas, semua orang memasang formasi pelindung, immortal Lou merasakan kulitnya seperti di bakar, gesekan dua kekuatan tidak mampu ditahan oleh tubuh seorang immortal, disisi lain Raja malam memunculkan
Ep 160. Yu er, Chu Ren Vs Dewa Api, Angel Lelga Vs Pangeran Kegelapan, Bon DiImmortal Be-heng dan Merisa menghembus nafas terakhir mereka, dua sosok di bawa ke persembunyian keluarga Ren, immortal Chu Ren dan immortal Dong Lun sudah kembali, sekarang mereka sudah berada di wilayah pulau dosa, pandangan mereka disambut mayat yang tak terhitung jumlahnya, setelah itu melihat ke arah wanita berjubah hitam di keroyok banyak orang.Chu Ren menunjuk "Aku akan membantu Yu er!" "Baiklah, aku akan membantu yang lainnya!" jawab immortal Dong Lun Tidak butuh waktu lama immortal Chu Ren muncul di hadapan semua orang yang mengepung Yu er."Naga Mengamuk!" "DUARRRRRRRRRRRRRRRRRR!" Empat sosok terlempar mundur, mereka melihat ke arah Pemuda dengan jubah bercorak Naga."Yu er, apakah kamu tidak apa-apa?""Terimakasih!" Yu er & Immortal Chu Ren: Dunia PersilatanDewa Api & Angel Lelga: Dunia DewaPangeran Kegelapan & Bon Di: Dunia BawahTiga kelompok mengambil posisi siap, kuda-kuda rendah terli
Ep 159. Perjuangan Terakhir Immortal Be-hengDunia manusia mengalami kekacauan besar, serangan para dewa dan kehadiran dunia bawah membuat semua penduduk empat kekaisaran tewas terbunuh, semua orang menyesali sudah mau bekerjasama dengan dunia bawah, mereka merasa bersalah karena sudah memerangi semua Immortal dunia persilatan, di kapal induk Raja Wang terduduk mendengar semua penduduk benua selatan tewas terkena imbas pertempuran besar.Satu prajurit berlari ke arah Raja Wang "Lapor.... semua penduduk, benua barat dan benua tengah, benua timur juga terbunuh... di sana terjadi pertempuran besar!" "Pergilah!" Prajurit berbalik pergi, ia begitu bingung apa yang ada di pikiran Raja Wang setelah mendengar kabar semua penduduk empat kekaisaran sudah tidak ada. semua immortal dan pasukan Dewi bulan bertempur habis-habisan melawan pasukan dunia bawah dan dunia dewa, di atas gerbang dosa immortal Lou berdiri sambil mengamati pertarungan banyak orang."Apakah ini akhir segalanya... semua ini
Ep 158. Mimpi BurukImmortal Chu Ren, Sue Wei dan Helena sudah tiba di hutan benua barat, gemuruh langit di pulau dosa masih terdengar sampai tempat mereka, di tengah perjalanan mencari tempat aman putri Sue Wei terjatuh, nafas terasa sesak, wajah Helena dan immortal Chu Ren memucat melihat kondisi Sue Wei."Maafkan aku, aku sudah tua dan tidak bisa bertahan lebih lama… tinggalkan aku disini!""Sue Wei, jangan berkata begitu… ayo kita pergi bersama!""T-tidak, ka-lian pergilah!" ucap Sue Wei menghembuskan nafas terakhir.Immortal Chu Ren menutup mata Sue Wei "Sebaiknya kita makamkan disini!""Em!"Dua sosok menggali lubang yang tidak terlalu dalam, setelah itu meletakan Sue Wei di lubang tersebut, immortal Chu Ren dan Helena memberikan penghormatan terakhir, dua sosok berbalik pergi melanjutkan perjalanan. Setelah beberapa jam immortal Chu Ren dan Helena tidak menemukan tempat aman, pertempuran besar di pulau dosa meluas ke seluruh penjuru empat kerajaan."Helena, aku tidak tahu diman
Ep 157. Keadaan semakin mencekamPertarungan semua orang terhenti, semua mata melihat ke arah barat, disana terlihat 100.000 pasukan musuh dunia bawah, kekuatan setiap orangnya berada di puncak atau setara immortal puncak, ketegangan di rasakan, detak jantung berdebar kencang dan rasa takut menyerang mental semua pasukan di pihak putri Sue Wei.Kabar Lan Shi ikut terbunuh bersama penduduk sudah diketahui semua orang, namun sampai sekarang masih belum ada tanda-tanda keberadaan Lan Shi, di tengah hutan Anin terduduk lemas, di sampingnya Angsi dan immortal Chu Ren, Putri Lien mencoba memberikan kesabaran kepada saudaranya tersebut."Anin Shi, aku yakin Lan Shi baik-baik saja… bangunlah, perang belum selesai, takdir sudah mengatur semuanya!""Dia masih kecil, aku takut putraku tidak kembali!""Anin Shi, aku sudah mengirimkan pasukan untuk mencari Lan Shi… sebaiknya kamu istirahat, kamu sudah bertempur beberapa hari ini!""Iya!"Putri Lien membawa Anin Shi kembali ke pusat kota, ia mengge
Ep 156. Tanda-tanda sebelum kejadianDi langit malam pertempuran masih berlanjut, tiga Armada kapal berusaha menembus pertahanan prajurit yang di pimpinan Yu er, mereka ingin menghabisi semua penduduk pulau dosa, tidak ada satupun penduduk yang menuruni kecepatan langkah, mereka begitu ketakutan melihat banyak pasukan musuh, semua sumber daya dan bahan makanan sudah disediakan sebelum mereka pergi."Bagaimana ini, mereka terlalu banyak… kita sudah tidak kuat lagi bertahan!" tanya Angsi sambil menahan serangan."Angsi, bertahanlah sedikit lagi!""Iya!" "Bunuh semuanya!" teriak pasukan musuh.Tidak lama setelah itu, bumi bergetar memperlihatkan satu sosok melesat terbang dengan kecepatan tinggi, kilatan Petir menyelimuti tubuh, bola mata menatap tajam ke arah semua pasukan musuh, keringat dingin mengalir di wajah semua orang, immortal Lou memunculkan inti api. "Api amarah Dewa Lou!" "DUARRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR!" 100 orang tewas.Setelah ledakan, dari dalam hutan immortal Dong Lun memim
Ep 154. Perempuan BerimbangPertempuran besar sudah terjadi, kabar menyebar cepat ke seluruh penjuru, para pendekar dunia persilatan yang menempuh jalan keabadian menggunakan Roh jahat, ikut membantu pertempuran Raja Wang. Setelah beberapa hari pertempuran berlangsung tidak ada titik kelemahan dari dua pihak, kekuatan yang dimiliki pihak Raja Wang tidak kalah kuat, ia juga sangat berpengaruh di dunia persilatan.Di atas langit dua sosok sedang bertarung sengit, immortal Be-heng memperlihatkan kengerian dan gerakan brutal melawan satu sosok yaitu pendekar gunung suci, masih-masing dari mereka memiliki pusaka tingkat tinggi, di sisi lain Dewi bulan dan pasukannya masih menonton jalan pertempuran, mereka akan bergerak bila diminta oleh pemimpin pulau dosa."Gerakan 1000 bayangan!" ucap immortal Be-heng memunculkan ribuan sosoknya.Pendekar gunung suci merapalkan segel tangan "Kamu pikir aku tidak memilikinya hah!"Tubuh bayangan memenuhi langit, pertempuran di antara mereka sudah terjadi
Ep 155. Evakuasi pendudukDi bawah terik sinar matahari Armada kapal Raja Wang berlabuh di pesisir, satu persatu kapal kecil di gunakan untuk tiba di pesisir, tidak butuh waktu lama semua pasukan musuh tiba di pesisir pantai, dari arah selatan pertempuran kembali terjadi, semua prajurit biasa pulau dosa dikerahkan, Angsi berlari sambil menghabisi nyawa musuh di sekitar."Kamu, cepat kembali ke pusat kota, beritahu pimpinan!""Iya bos!" Satu prajurit berlari menuju istana, pulau dosa adalah pulau yang tidak terlalu besar, untuk tiba di pusat kota butuh waktu beberapa jam. Di aula utama semua orang duduk mengatur rencana, tidak lama suara langkah kaki terdengar, sosok immortal Lou memasuki aula bersama istrinya putri Lien."Keluarga Ren berhasil diselamatkan, sekarang apa rencana selanjutnya?" tanya immortal Lou."Justru kami menunggu pendapatmu… jumlah musuh begitu banyak!"Immortal Lou duduk di samping Raja Hedras "bera