Ep 110. Perjuangan Immortal Lou
Di alun-alun kota suci sosok cantik berjalan bersama putranya Lan Shi, ia sudah tiba di kota yang di maksud gulungan peta, sambil menggendong peti mati, bahu immortal Lou terasa pegal karena membawa peti mati, kereta kuda berlalu lalang di atas langit, keluarga besar klan langit memperlihatkan keagungan didepan mata semua penduduk, immortal Lou melihat dengan wajah kagum."Sejak kapan kereta kuda bisa berjalan di atas langit?" gumam nona Zen."A…!" ucap Lan Shi di gendongan nona Zen.Nona Zen melihat tangga yang dimaksud, tangga emas menghubungkan kota suci dan wilayah klan langit, untuk bisa menaiki tangga harus memerlukan izin Dewi bulan, kalau tidak memiliki izin akan merasakan tekanan mengerikan saat melangkahkan kaki di tangga."Tidak ada penjaga, itu artinya aku boleh menaiki tangga ini!" ucap Nona Zen.Salah satu orang menghentikan langkah sosok cantik "Nona, mau kemana kamu?"Ep 111. Berhasil tiba di wilayah klan langitSemua orang menyaksikan perjuangan Nona Zen menaiki tangga klan langit, sosok cantik menghilang dari kejauhan, ia sudah mencapai puncak tertinggi, tinggal sedikit lagi nona Zen tiba di wilayah klan langit, di dalam peti mati bocah satu setengah tahun bermain bersama satu sosok, immortal Lou terpaksa memasukkan putranya kedalam peti mati karena bisa melukai saat merasakan tekanan kekuatan dari tangga emas."Sedikit lagi!" ucap Nona Zen melangkahkan kakinya ke anak tangga terakhir.Lou terbaring di tanah "Lan Shi, kita berhasil!" "Nak, ada yang datang?" ucap leluhur gerbang dosa.Beberapa sosok berjubah emas dan ratusan pasukan mengelilingi Nona Zen, ia langsung berbangun mengambil kuda-kuda rendah, ia melihat sosok cantik muncul di kehampaan, gaun indah berkibar di hembusan angin, di tengah dahi terlihat simbol bulan sabit, Dewi bulan melihat ke arah wanit yang menggendong peti mati.
Ep 112. Menuju MakamDitengah hutan satu sosok memainkan seruling, di sampingnya sebuah peti mati dan anak kecil sedang tidur, semua pengintai dari klan langit mengerutkan kening, mereka merasakan jiwa membara mendengar alunan nada indah dari Nona Zen, perjalanan panjang menuju makam Dewi menjadi sebuah kisah yang jarang orang ketahui, Dewi Athena adalah Dewi perang yang ditakuti semua orang.Dibawah sinar bulan, langit malam berwarna merah darah, sosok cantik meneteskan air mata kerinduan kepada penduduk empat kekaisaran dan keluarga yang ditahan klan samudra, bocah kecil Lan Shi tertidur nyenyak di samping Lou, beberapa jam matahari mulai terbit, suara ayam berkokok, embun pagi membasahi dedaunan, bola air bersinar seperti berlian, immortal Lou mengikat peti mati di bagian tubuh belakang, setelah itu menggendong Lan Shi menuju makam dewa."Sayang, ayo kita lanjutkan perjalanan!" "A..!" Dua jam kemudian.Nona Zen membuka
Ep 113. Makam tiga LantaiSetelah beberapa hari melakukan perjalanan, Nona Zen tiba di makan keluarga Dewi, disana terlihat tiga lantai berdasarkan tingkatan kehormatan, lantai pertama untuk yang tidak memiliki jabatan apapun, lantai kedua untuk peninggi keluarga, lantai terakhir untuk pemimpin keluarga yang sudah tiada, dua sosok berdiri di depan gerbang besar, Nina Zen masuk bersama Lan Shi, ia juga menggendong peti mati. "Yang Mulia? Siapa sebenarnya yang ada di dalam peti itu?" tanya Dewa Qin."Kita masih belum mengetahui, lihat saja!" Semua orang melihat Nona Zen memasuki gerbang pemakaman, mereka melihat menggunakan riak energi dari kehampaan, setelah melewati gerbang pemakaman, semua jiwa yang sudah mati memperlihatkan diri, mereka langsung berlutut di hadapan wanita yang membawa peti mati, pandang Dewi bulan dan dewa lainya memucat ketika mengetahui status kehormatan yang dari peti mati."Cepat berkumpul di pemakaman… itu adalah
Ep 114. Warisan Dewa PedangDi pemakaman semua orang berkumpul, semua jiwa yang sudah tiada bangkit, kepulangan Dewi Athena menjadi kabar bahagia di benak semua orang, immortal Lou yang ingin gurunya hidup kembali, Dewi Athena tidak bisa mengabulkan permohonan sosok yang sudah membantunya untuk kembali, ia memberikan sebuah cincin yang menyimpan semua catatan basis Kultivasi dan pusaka tingkat tinggi. Dewi Athena memberikan informasi cara agar gurunya bisa hidup kembali, yaitu pergi ke neraka menjemput jiwa yang terkurung, pintu neraka dijaga oleh anjing berkepala tiga. Setelah beberapa saat semua orang berbalik pergi, nona Zen menggendong Lan Shi mengikuti rombongan Dewi bulan, sedangkan semua jiwa kembali tertidur.Kehilangan seorang guru membuat sosok terkuat dunia persilatan berduka, dari usia lima tahun immortal Dong Lun merawat Lou dan Yu er, mereka hidup bersama cukup lama, setelah itu terpisah saat kekacauan terjadi, semua orang sudah tiba di
Ep 115. Menjual Pusaka Dewa KunoDi pagi hari dua sosok berdiri di depan kamar, merasakan ada yang janggal membuat nona Zen merasa tidak aman untuk tinggal lebih lama, ia berjalan ke kediaman Dewi bulan, tidak butuh waktu lama Nona Zen sudah berada di depan pintu, Dewi bulan yang merasakan kehadiran Nona Zen menyuruhnya untuk masuk."Sepertinya ada yang ingin kamu beritahu?" "Aku akan meninggalkan wilayah klan langit, aku membutuhkan izin agar bisa naik turun tangga… aku ingin melihat kota!""Oh, baiklah… tapi ingat tujuh hari lagi kita akan berangkat menuju klan samudra!" ucap Dewi bulan mengibaskan tangannya."Bagaimana cara menggunakan?""Kamu dan putramu sudah memiliki izin untuk keluar-masuk wilayah klan!""Terimakasih, aku pergi dulu!" Nona Zen berbalik pergi menuju tangga suci, di tas gendongan bocah Lan Shi bermain dengan baling-baling, 30 menit kemudian Nona Zen sudah berada di depan tangga, saat meli
Ep 116. Acara LelangNona Zen dan Lan Shi berada di kediaman rumah lelang, keluarga Tan adalah keluarga kecil yang mengelola rumah lelang, sebelum itu Nona Zen merasakan ada yang janggal saat berada di kediaman klan langit, ia memutuskan untuk pergi meninggalkan wilayah klan langit dan turun ke dataran kota suci. Keluarga Tan terdiri dari tiga orang, dan seribu pasukan penjaga.Tan Mu memiliki status sebagai kepala keluarga sekaligus pemilik rumah lelang, Tan Ye adalah putra satu-satunya, dan Tan Min adalah istri Tan Mu, keluarga Tan hampir punah karena mengalami pembantai seperti keluarga Yu (Yu-er), Tan Mu, istri dan anaknya berhasil melarikan diri saat pembantaian terjadi, mereka tidak tahu siapa yang telah melakukan pembantaian tersebut karena semua orang mengenakan jubah dan topeng hitam.Di dalam kamar Nona Zen duduk berkultivasi, di sampingnya pelayan bermain bersama Lan Shi, pelayan yang memiliki basis kultivasi dewa, mengerutkan kening meliha
Ep 117. Acara lelangMalam Hari di acara rumah lelang yang diadakan di kota suci, semua orang berdatangan agar bisa melihat pusaka langit dewa kuno, setiap perwakilan klan hanya boleh mendatangkan dua orang, itu dilakukan untuk menghindari agar kekacauan tidak terjadi, kalau ada yang tidak disetujui maka Dewi bulan akan membatalkan acara lelang. Tidak lama menunggu sosok tua berjalan ke panggung lelang, di sampingnya Tan Ye dan prajurit penjaga membawa beberapa peti. "Selamat Datang semuanya!" "Untuk mempersingkat waktu, perkenalkan aku Tan Mu pemilik rumah lelang, malam ini ada beberapa barang yang akan kamu jual… barang pertama adalah sebuah panah emas, meskipun tidak terlalu kuat tapi ini juga berguna!" Tan Ye membuka salah satu peti, disana terlihat sebuah panah emas milik putri Lien, jiwa immortal Lou terguncang hebat melihat panah milik putri, ia menatap tajam ke arah petinggi klan samudra, jiwa amarah bisa dirasakan dua sosok dari k
Ep 118. Semakin Tinggi Semakin Sulit Melihat KebawahTujuh hari berlalu.Di kediaman Dewi bulan semua petinggi sudah berkumpul, mereka mengatur rencana untuk menjemput semau keluarga Nona Zen atau immortal Lou, untuk menghindari pertumpahan darah dewi bulan memberitahu kalau ia membutuhkan dana agar dewa laut mau membebaskan semua keluarganya yang ditahan. Nona Zen melihat ke arah Lan Shi, ia begitu terpukul atas apa yang menimpa dirinya dan semua keluarga."Itulah cara satu-satunya agar dewa laut mau melepaskan semua keluargamu, kalau kita mengibarkan bendera perang? Maka nyawa keluargamu akan terancam!" ucap Dewi bulan."Apa yang mereka inginkan?" "Satu peti emas untuk setiap orangnya!""Baiklah, akan aku penuhi itu…!" "Nak, utamakan nyawa keluargamu!" ucap dewa Qin."Iya!" "Ayo kita berangkat!" ucap Dewi bulan berdiri.Semua petinggi berjalan meninggalkan tempat tersebut, yang hanya boleh
Ep 162. Season 1 End. Perang Suci BerkahirPertempuran sudah berlangsung lima bulan, empat kekaisaran menjadi pemakaman semua orang, terik matahari panas membakar semangat juang, tidak satupun orang yang terlihat menyerah sebelum mati atau mendapatkan kemenangan, di tengah pertarungan putri Lien berdiri di kehampaan, aura ganas bergejolak kesana-kemari, di hadapannya Raja Wang atau sekutu dunia bawah."Kamu penghianat manusia, bukan melindunginya malah membawa mereka ke jalan yang salah… manusia hanya memiliki tugas menjaga dunianya, bukan untuk menghancurkannya… langit dan bumi menyediakan sumber daya untuk kita semua, dari zaman kehidupan pertama, sampai naskah ini tertulis? sumberdaya bumi dan langit masih ada, ambil dan kita harus mengembalikannya…. Sekarang lihatlah ulahmu, kamu hanya mengambil keuntungan pribadi tanpa harus membayar apa yang telah kamu lakukan!" teriak putri Lien dengan perasaan marah. "Putri Lien, apakah kamu tahu kenapa kami memilih berpihak kepada dunia bawa
Ep 161. Mati Atau GagalDi bawah langit malam semua orang berhenti bertarung, mereka melihat dua sosok yang beradu kekuatan puncak, detak jantung berdebar kencang menunggu hasil pertempuran, immortal Lou menggunakan jiwa sisi gelapnya, sedangkan Raja malam menggunakan kekuatan malam tanpa dasar, sudah beberapa jam berlalu matahari belum terbit juga, kilatan cahaya pertarungan beberapa sosok menjadi penerang di pertempuran.Putri Lien mengepal erat tangannya "Apakah Lou akan berhasil?" Anin Shi melihat ke arah Putri Lien "1000 pertarungan hidup dan mati dia menangkan, kita tidak mengetahuinya... Raja malam tidak lemah, kekuatan yang dimiliki setara para dewa!"Kehampaan pecah 1000 seperti kaca, petir menggelegar memecahkan telinga, tanpa sadar gelombang energi merobek kehampaan menyebar luas, semua orang memasang formasi pelindung, immortal Lou merasakan kulitnya seperti di bakar, gesekan dua kekuatan tidak mampu ditahan oleh tubuh seorang immortal, disisi lain Raja malam memunculkan
Ep 160. Yu er, Chu Ren Vs Dewa Api, Angel Lelga Vs Pangeran Kegelapan, Bon DiImmortal Be-heng dan Merisa menghembus nafas terakhir mereka, dua sosok di bawa ke persembunyian keluarga Ren, immortal Chu Ren dan immortal Dong Lun sudah kembali, sekarang mereka sudah berada di wilayah pulau dosa, pandangan mereka disambut mayat yang tak terhitung jumlahnya, setelah itu melihat ke arah wanita berjubah hitam di keroyok banyak orang.Chu Ren menunjuk "Aku akan membantu Yu er!" "Baiklah, aku akan membantu yang lainnya!" jawab immortal Dong Lun Tidak butuh waktu lama immortal Chu Ren muncul di hadapan semua orang yang mengepung Yu er."Naga Mengamuk!" "DUARRRRRRRRRRRRRRRRRR!" Empat sosok terlempar mundur, mereka melihat ke arah Pemuda dengan jubah bercorak Naga."Yu er, apakah kamu tidak apa-apa?""Terimakasih!" Yu er & Immortal Chu Ren: Dunia PersilatanDewa Api & Angel Lelga: Dunia DewaPangeran Kegelapan & Bon Di: Dunia BawahTiga kelompok mengambil posisi siap, kuda-kuda rendah terli
Ep 159. Perjuangan Terakhir Immortal Be-hengDunia manusia mengalami kekacauan besar, serangan para dewa dan kehadiran dunia bawah membuat semua penduduk empat kekaisaran tewas terbunuh, semua orang menyesali sudah mau bekerjasama dengan dunia bawah, mereka merasa bersalah karena sudah memerangi semua Immortal dunia persilatan, di kapal induk Raja Wang terduduk mendengar semua penduduk benua selatan tewas terkena imbas pertempuran besar.Satu prajurit berlari ke arah Raja Wang "Lapor.... semua penduduk, benua barat dan benua tengah, benua timur juga terbunuh... di sana terjadi pertempuran besar!" "Pergilah!" Prajurit berbalik pergi, ia begitu bingung apa yang ada di pikiran Raja Wang setelah mendengar kabar semua penduduk empat kekaisaran sudah tidak ada. semua immortal dan pasukan Dewi bulan bertempur habis-habisan melawan pasukan dunia bawah dan dunia dewa, di atas gerbang dosa immortal Lou berdiri sambil mengamati pertarungan banyak orang."Apakah ini akhir segalanya... semua ini
Ep 158. Mimpi BurukImmortal Chu Ren, Sue Wei dan Helena sudah tiba di hutan benua barat, gemuruh langit di pulau dosa masih terdengar sampai tempat mereka, di tengah perjalanan mencari tempat aman putri Sue Wei terjatuh, nafas terasa sesak, wajah Helena dan immortal Chu Ren memucat melihat kondisi Sue Wei."Maafkan aku, aku sudah tua dan tidak bisa bertahan lebih lama… tinggalkan aku disini!""Sue Wei, jangan berkata begitu… ayo kita pergi bersama!""T-tidak, ka-lian pergilah!" ucap Sue Wei menghembuskan nafas terakhir.Immortal Chu Ren menutup mata Sue Wei "Sebaiknya kita makamkan disini!""Em!"Dua sosok menggali lubang yang tidak terlalu dalam, setelah itu meletakan Sue Wei di lubang tersebut, immortal Chu Ren dan Helena memberikan penghormatan terakhir, dua sosok berbalik pergi melanjutkan perjalanan. Setelah beberapa jam immortal Chu Ren dan Helena tidak menemukan tempat aman, pertempuran besar di pulau dosa meluas ke seluruh penjuru empat kerajaan."Helena, aku tidak tahu diman
Ep 157. Keadaan semakin mencekamPertarungan semua orang terhenti, semua mata melihat ke arah barat, disana terlihat 100.000 pasukan musuh dunia bawah, kekuatan setiap orangnya berada di puncak atau setara immortal puncak, ketegangan di rasakan, detak jantung berdebar kencang dan rasa takut menyerang mental semua pasukan di pihak putri Sue Wei.Kabar Lan Shi ikut terbunuh bersama penduduk sudah diketahui semua orang, namun sampai sekarang masih belum ada tanda-tanda keberadaan Lan Shi, di tengah hutan Anin terduduk lemas, di sampingnya Angsi dan immortal Chu Ren, Putri Lien mencoba memberikan kesabaran kepada saudaranya tersebut."Anin Shi, aku yakin Lan Shi baik-baik saja… bangunlah, perang belum selesai, takdir sudah mengatur semuanya!""Dia masih kecil, aku takut putraku tidak kembali!""Anin Shi, aku sudah mengirimkan pasukan untuk mencari Lan Shi… sebaiknya kamu istirahat, kamu sudah bertempur beberapa hari ini!""Iya!"Putri Lien membawa Anin Shi kembali ke pusat kota, ia mengge
Ep 156. Tanda-tanda sebelum kejadianDi langit malam pertempuran masih berlanjut, tiga Armada kapal berusaha menembus pertahanan prajurit yang di pimpinan Yu er, mereka ingin menghabisi semua penduduk pulau dosa, tidak ada satupun penduduk yang menuruni kecepatan langkah, mereka begitu ketakutan melihat banyak pasukan musuh, semua sumber daya dan bahan makanan sudah disediakan sebelum mereka pergi."Bagaimana ini, mereka terlalu banyak… kita sudah tidak kuat lagi bertahan!" tanya Angsi sambil menahan serangan."Angsi, bertahanlah sedikit lagi!""Iya!" "Bunuh semuanya!" teriak pasukan musuh.Tidak lama setelah itu, bumi bergetar memperlihatkan satu sosok melesat terbang dengan kecepatan tinggi, kilatan Petir menyelimuti tubuh, bola mata menatap tajam ke arah semua pasukan musuh, keringat dingin mengalir di wajah semua orang, immortal Lou memunculkan inti api. "Api amarah Dewa Lou!" "DUARRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR!" 100 orang tewas.Setelah ledakan, dari dalam hutan immortal Dong Lun memim
Ep 154. Perempuan BerimbangPertempuran besar sudah terjadi, kabar menyebar cepat ke seluruh penjuru, para pendekar dunia persilatan yang menempuh jalan keabadian menggunakan Roh jahat, ikut membantu pertempuran Raja Wang. Setelah beberapa hari pertempuran berlangsung tidak ada titik kelemahan dari dua pihak, kekuatan yang dimiliki pihak Raja Wang tidak kalah kuat, ia juga sangat berpengaruh di dunia persilatan.Di atas langit dua sosok sedang bertarung sengit, immortal Be-heng memperlihatkan kengerian dan gerakan brutal melawan satu sosok yaitu pendekar gunung suci, masih-masing dari mereka memiliki pusaka tingkat tinggi, di sisi lain Dewi bulan dan pasukannya masih menonton jalan pertempuran, mereka akan bergerak bila diminta oleh pemimpin pulau dosa."Gerakan 1000 bayangan!" ucap immortal Be-heng memunculkan ribuan sosoknya.Pendekar gunung suci merapalkan segel tangan "Kamu pikir aku tidak memilikinya hah!"Tubuh bayangan memenuhi langit, pertempuran di antara mereka sudah terjadi
Ep 155. Evakuasi pendudukDi bawah terik sinar matahari Armada kapal Raja Wang berlabuh di pesisir, satu persatu kapal kecil di gunakan untuk tiba di pesisir, tidak butuh waktu lama semua pasukan musuh tiba di pesisir pantai, dari arah selatan pertempuran kembali terjadi, semua prajurit biasa pulau dosa dikerahkan, Angsi berlari sambil menghabisi nyawa musuh di sekitar."Kamu, cepat kembali ke pusat kota, beritahu pimpinan!""Iya bos!" Satu prajurit berlari menuju istana, pulau dosa adalah pulau yang tidak terlalu besar, untuk tiba di pusat kota butuh waktu beberapa jam. Di aula utama semua orang duduk mengatur rencana, tidak lama suara langkah kaki terdengar, sosok immortal Lou memasuki aula bersama istrinya putri Lien."Keluarga Ren berhasil diselamatkan, sekarang apa rencana selanjutnya?" tanya immortal Lou."Justru kami menunggu pendapatmu… jumlah musuh begitu banyak!"Immortal Lou duduk di samping Raja Hedras "bera