Share

Hasutan Aryo

Penulis: Vonny Elyana
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Suatu sore, Aryo datang ke rumah Ibu Indah. Ia sengaja datang sebelum Indah pulang bekerja. Ibu Indah terkejut melihat kedatangan mantan menantunya itu.

"Nak Aryo, ada perlu apa datang kemari? Apa sudah telepon Indah?"

"Saya mau ketemu Arinna dan Bagas, Bu. Saya ini papa mereka, Bu. Apa saya harus ijin dulu untuk menemui mereka? Walaupun sudah bercerai, saya tetap punya hak untuk menjalin hubungan dengan mereka."

"Ibu mengerti, Nak. Tapi kamu tetap harus minta ijin pada Indah kalau mau bertemu dengan mereka."

"Aturan dari mana itu, Bu? Ibu jangan coba menghalangi saja untuk menemui mereka. Atau saya akan mengambil mereka dari Indah secara paksa untuk selamanya!"

Ibu Indah mundur beberapa langkah karena terkejut mendengar ancaman Aryo itu. Ia sangat takut kalau Aryo kalap dan nekat melakukan itu. Apalagi Ibu Indah tahu bahwa Aryo sakit hati karena Indah telah mempermalukan dirinya beberapa waktu yang lalu.

"Arinna, Charles, ini Papa, Nak," panggil Aryo.

Arinna dan Charles berlari da
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Pembalasan untuk Suamiku dan Selingkuhannya   Arinna dan Charles membenci Sandy

    Pagi itu Indah bersiap menuju restoran. Seperti biasa, Sandy akan datang menjemput Indah dan Arinna. Lalu Sandy dan Indah akan mengantar Arinna ke sekolah. Arinna yang sudah memakai baju seragamnya duduk dan memakan sarapannya dengan malas. Tak seperti biasanya Arinna bersikap seperti itu. Biasanya ia selalu ceria dan bersemangat untuk berangkat ke sekolah. Sejak tadi malam, Arinna dan Charles lebih banyak diam. Indah berusaha menanyakan apa yang membuat sikap mereka berubah, tetapi Arinna dan Charles tetap bungkam. Ketika Indah membereskan piring dan mencucinya di wastafel, suara klakson mobil Sandy terdengar. "Rinna, kamu keluar dulu, ya. Sampaikan sama Om Sandy kalau Mama akan menyusul," kata Indah. Arinna diam dan langsung keluar dari rumah, Charles juga menyusulnya dari belakang. Namun ternyata ia keluar untuk mengungkapkan rasa kesalnya pada Sandy. "Pagi, Rinna cantik," sapa Sandy. Arinna melipat kedua tangan di depan dadanya dan merengut. "Om jangan datang ke sini lagi!

  • Pembalasan untuk Suamiku dan Selingkuhannya   Menuntut Penjelasan Aryo

    "Kita harus menemui Aryo. Dia harus menjelaskan semuanya ini pada kita." Sandy mengambil tas selempang dan kunci mobilnya."Bagaimana kalau dia mengelak, Mas? Aku gak ingin menemui dia lagi. Seandainya mungkin, seumur hidup aku gak mau berhubungan dengan dia," ujar Indah."Tenang saja aku punya cara untuk mengatasi persoalan ini dan membuat Aryo tunduk pada kita."Sandy dan Indah menuju mobil dan meninggalkan restoran itu. Di perjalanan Sandy menghubungi seseorang yang tidak dikenal oleh Indah. Indah tidak terlalu memperhatikan atau menanyakan siapa yang Sandy hubungi. Ia berpikir Sandy hanya menghubungi karyawan atau membicarakan masalah pekerjaan dengan seseorang.Di tengah perjalanan, Indah terkejut karena mobil tersebut mengarah ke suatu tempat yang ia kenali. Dan tepat seperti dugaannya, mobil tersebut masuk ke halaman kantor tempat Aryo bekerja."Mas, mau apa kita ke sini? Aku tidak mau membuat keributan di tempat ini," kata Indah.Di kantor itu beberapa orang masih mengenali In

  • Pembalasan untuk Suamiku dan Selingkuhannya   Restoran Terbakar

    Sesuai perjanjian, Aryo datang ke rumah Ibu Indah untuk menyelesaikan masalah itu. Arinna dan Charles terlihat bingung karena Aryo dan Sandy datang secara bersamaan.Mereka duduk di ruang tamu rumah itu dan kembali saling berhadapan. Semua tatapan mata tertuju pada Aryo. Ibu Indah juga menyimpan rasa sakit hati terhadap mantan menantunya tersebut.Indah memeluk kedua anaknya dan menenangkan mereka agar tidak bingung dengan situasi tersebut."Sayang, Papa Aryo mau mengatakan sesuatu pada kalian," kata Indah.Arinna dan Charles menatap Aryo dengan polosnya. Aryo menarik nafas dalam-dalam sebelum angkat bicara. Ia tetap terlihat tidak rela mengatakan hal yang sebenarnya pada kedua buah hatinya. Dalam hati Aryo masih ada ego, ingin memiliki Indah dan anak-anaknya kembali. Namun kali ini jelas ia sudah kalah telak, dan harus menyatakan kebenaran."Arinna, Charles, ada yang mau Papa sampaikan. Papa minta maaf kalau telah membuat kalian bingung dan sedih." Aryo melirik Sandy yang menatap taj

  • Pembalasan untuk Suamiku dan Selingkuhannya   Takut Kehilangan

    Tubuh Indah masih lemas, ia berusaha menghela nafas berulang kali. Beberapa orang menyandarkan tubuh Indah dan memberinya minuman. Ekspresi kemarahan Sandy membuatnya sangat terkejut."Maaf, Mas. Restoran itu terbakar dan aku gak bisa berbuat apa-apa." Tangis Indah mulai pecah.Sandy memegang kedua bahu Indah dan menatapnya lekat. "Sayang, restoran itu gak terlalu penting bagiku. Ada asuransi kebakaran yang akan menanggung seluruh kerugian kita. Yang aku cemaskan justru kamu. Kenapa kamu masih di dalam saat api mulai membesar?""A-aku hanya ingin mengambil beberapa dokumen dan barang penting. Sayangnya asap membuat aku sesak nafas dan pingsan." jawab Indah."Bagaimana kalau kamu terluka atau terjadi sesuatu yang buruk? Apa kamu pikirkan itu sebelum bertindak? Mengapa kamu sangat bodoh?" teriakan Sandy berhasil menarik perhatian beberapa orang di sekitarnya. Wajah Indah semakin pucat, ia merasa bak sudah jatuh tertimpa tangga. Baru saja hampir celaka, kini Sandy malah memarahi diriny

  • Pembalasan untuk Suamiku dan Selingkuhannya   Masih ada rasa?

    "Mama kenapa?" tanya Arinna dan Charles sambil menerobos masuk ke dalam kamar.Ibu Indah juga setengah berlari mendekat dengan wajah panik. Sandy sudah menceritakan semua yang terjadi dan menjemput ibu dan anak-anak Indah.Indah tersenyum dan mengulurkan tangannya memeluk Arinna dan Charles."Mama baik-baik saja, Nak." Indah membelai dan mencium kening kedua buah hatinya. Saat sedang terjebak dalam ruangan restoran yang terbakar, sempat timbul dalam benaknya rasa takut tidak bisa berjumpa kembali dengan orang-orang yang ia cintai. "Apa yang sakit, Nak?" Ibu Indah mengusap wajah putrinya."Ibu jangan cemas, Indah gak apa-apa, Bu. Mas Sandy datang tepat waktu dan menyelamatkan Indah dari kecelakaan yang lebih fatal. Sekarang Indah hanya luka ringan.""Terimakasih banyak, Nak Sandy. Ibu gak bisa membayangkan kalau sampai terjadi sesuatu yang buruk sama Indah." Ibu Indah menatap Sandy dengan haru."Iya, Bu. Sudah menjadi tugas saya untuk melindungi Indah," jawab Sandy."Sebaiknya kamu ju

  • Pembalasan untuk Suamiku dan Selingkuhannya   Persiapan Pernikahan

    Indah menghela nafas panjang melihat punggung Aryo yang menjauh. "Sepertinya Aryo masih menyimpan perasaan padamu, buktinya dia jadi sangat panik saat mendengar kabar tentang kamu," kata Sandy."Ah, gak mungkin, Mas! Kami sudah berpisah dan Mas Aryo juga sudah menikah lagi. Semua tindakan dan perkataannya sudah gak penting bagiku," jawab Indah.Sandy mengalihkan pandangannya ke dinding dan bergumam, "Semoga saja, aku akan cemburu padanya kalau bersikap seperti itu di depanku."Indah mengulurkan tangan meraih lengan Sandy dan menariknya. Sandy berbalik dan menatap Indah, lalu duduk di sisi tempat tidurnya."Mas, hatiku sekarang sepenuhnya milikmu." Sandy terkejut, matanya berbinar mendengar ucapan Indah. Ia tersenyum dan menangkup wajah Indah dengan telapak tangannya. Indah selama ini bersikap tertutup, apalagi setelah terluka karena perbuatan Aryo. Ia sangat jarang mengungkapkan perasaannya secara langsung pada Sandy seperti itu."Apa benar begitu? Kamu serius, Sayang?" tanya Sandy.

  • Pembalasan untuk Suamiku dan Selingkuhannya   Hari Bahagia

    Undangan pernikahan Indah mulai dibagikan. Ketika seorang office boy akan meletakkan undangan itu di meja Clara, Aryo sempat melihatnya. Ia merasa penasaran dan mengikuti office boy itu sampai ke meja Clara.Clara yang sedang mengerjakan laporan di mejanya terkejut melihat Aryo."Ada apa?"Clara merasa sedikit aneh karena Aryo tiba-tiba menemui dirinya. Aryo dan Clara dulu cukup akrab, karena Clara adalah sahabat Indah. Namun hubungan mereka memang menjauh setelah Aryo mengkhianati Indah. Sebagai sesama wanita, tentu Clara bisa merasakan sakit hati dan kesedihan yang dirasakan oleh Indah.Dia awalnya terpaksa bersikap pasif, tapi akhirnya mendukung dan membantu Indah. Setelah Aryo bercerai dari Indah dan menikahi Tania, Clara semakin kesal dan memutuskan untuk tidak berkomunikasi dengan Aryo. Sekalipun mereka berada dalam satu kantor, Clara tidak menyapa Aryo atau Tania jika tidak benar-benar perlu."Mm.. Aku ingin melihat undangan itu." Aryo menunjuk undangan yang baru saja diletakka

  • Pembalasan untuk Suamiku dan Selingkuhannya   Malam Pertama

    Seorang pria berjas hitam kembali naik ke pelaminan menemui Sandy. Setelah pria itu membisikkan sesuatu pada Sandy, raut wajahnya mulai berubah menjadi lebih tenang."Mereka sudah berhasil mengusir Aryo," bisik Sandy pada Indah."Syukurlah, Mas," jawab Indah sambil menarik nafas lega. Ia sama sekali tidak menduga kalau Aryo akan datang dan membuat kekacauan di acara terpenting dalam hidup Indah dan Sandy itu. Sandy dan Indah kembali menikmati kebahagiaan dalam acara resepsi pernikahan itu. Walaupun harus berdiri dan berfoto dalam waktu yang cukup lama, mereka sangat ceria dan tidak terlihat kelelahan.Indah sangat bersyukur karena seluruh rangkaian acara hari itu berjalan dengan baik. Malam itu mereka masih menginap di hotel tersebut. Namun kini Sandy sudah memesan sebuah kamar khusus untuk pengantin baru. Ibu Indah dengan rela kembaliv mengurus kedua cucunya malam itu.Indah merasa sangat terkejut dan tersanjung melihat kamar pengantin telah dihias dengan sangat cantik. Ada hiasan k

Bab terbaru

  • Pembalasan untuk Suamiku dan Selingkuhannya   Akhir Kisah Ini

    Pagi itu Indah masih meringkuk menghadap ke dinding. Kepalanya berdenyut pening jika ia mencoba bangun dari tempat tidurnya. Ia mendengar ibu membuka pintu kamar dan menghampirinya."Nak, suamimu datang. Dia menunggumu di teras.""Mau apa dia, Bu? Kalau mau membuat keributan lagi, suruh saja dia pergi," jawab Indah dengan malas."Sepertinya gak begitu, Nak. Dia tadi sudah minta maaf sama Ibu. Ada sesuatu yang penting yang harus dia sampaikan padamu. Temui saja dulu, Nak!" kata Ibu Indah."Iya, Bu." Indah bangkit dan duduk di tempat tidurnya. Indah menatap dirinya di cermin, penampilannya sangat menyedihkan karena wajahnya pucat, pipinya tirus karena porsi makan berkurang, dan hanya mengenakan daster. Indah segera mengganti pakaiannya, menyisir dan mengikat rambutnya, dan memakai lipstik agar tidak terlihat seperti mayat hidup.Setelah itu ia menarik nafas dalam-dalam dan kembali melihat dirinya di cermin. Tak lupa ia memasukkan alat tes kehamilan di sakunya. Indah berpikir, seandainy

  • Pembalasan untuk Suamiku dan Selingkuhannya   Garis Dua

    "Masih mual, Nak? Bagaimana kalau ke dokter saja?" Ibu Indah menatap Indah yang berjalan perlahan keluar dari kamar mandi dengan cemas. Sudah lebih dari sepuluh kali Indah bolak-balik ke kamar mandi untuk memuntahkan isi perutnya. Wajahnya pucat, karena Indah tidak bisa menyantap makanan apapun. Ibu Indah sudah mencoba membuatkan sup ayam kampung kesukaan Indah. Namun baru saja Indah menyuapkan suapan kedua nasi dan sayurnya, ia kembali muntah. Begitupun dengan roti, buah, atau biskuit, Indah tidak sanggup menelannya. "Nak, apa mungkin.." kata Ibu Indah sambil berpikir."Apa, Bu?" tanya Indah.Ibu Indah menatap putrinya beberapa saat dan berkata, "Apa ini gejala hamil? Kemarin kamu juga mengalami gejala seperti ini, kan?" Mata Indah terbelalak, ia lalu mengambil ponselnya. Ia membuka kalender tempat ia mencatat tanggal terakhir datang bulannya. Ternyata memang tanggal itu sudah terlewat. Masalah yang terjadi bertubi-tubi membuat Indah lupa dan tidak curiga sama sekali pada gejala y

  • Pembalasan untuk Suamiku dan Selingkuhannya   Terbongkar!

    "Ini upah untukmu! Aktingmu cukup bagus, sampai berhasil membuat Sandy marah dan cemburu buta." Aryo menyerahkan satu amplop coklat di hadapan Hadi.Hadi membuka amplop itu dan menghitung sepintas isinya."Tambah donk, Bos! Lihat nih, aku sampai luka karena pukulan suaminya Indah itu. Aku butuh dana lebih untuk mengobati lukaku." Hadi mengelus pipinya yang masih lebam."Eh, enak saja! Itu sudah sesuai dengan perjanjian kita," tolak Aryo."Tapi kan kemarin pernjanjiannya gak ada adegan pukul-pukulan seperti ini, Bos. Kalau tahu akan luka begini, aku pasti minta tarif lebih tinggi," ujar Hadi."Sudah, terima saja dulu uangnya. Nanti aku lapor sama Nona Daisy dulu."Aryo dan Daisy sudah membuat sebuah siasat untuk membuat Sandy dan Indah salah paham. Aryo meminta Hadi untuk berpura-pura menjadi pengusaha yang ingin menjalin kerja sama dengan Indah. Hadi sebenarnya hanya seorang pengangguran yang biasa mengerjakan pekerjaan apapun, halal ataupun tidak.Setelah memberi upah untuk Hadi, Ary

  • Pembalasan untuk Suamiku dan Selingkuhannya   Indah hamil?

    "Apa?! Indah selingkuh? Itu gak mungkin, Sandy. Mama tahu Indah paling membenci perselingkuhan. Mana mungkin dia bisa melakukan itu, Nak?" seru Bu Ratna."Ma, apa yang gak mungkin di jaman sekarang ini? Indah itu sengaja membalas perlakuan Sandy. Indah menyangka Sandy sudah berselingkuh dengan Daisy. Mama lihat sendiri foto-foto ini!" Sandy menyodorkan ponselnya. "Sandy juga sudah melihat sendiri mereka sedang berduaan di rumah Ibu Indah. Hati Sandy sangat sakit melihatnya, Ma. Semua cinta dan ketulusan Sandy untuk Indah sudah gak ada artinya."Bu Ratna menatap foto-foto itu dengan mata terbelalak. "Ini gak mungkin! Mama tetap gak bisa mempercayai ini. Apa kamu sudah tanyakan baik-baik sama Indah? Siapa tahu pria itu saudaranya?""Ma, Indah saja gak menyangkal tuduhan Sandy. Dia hanya diam dan gak menjelaskan apapun. Sandy sudah mantap akan menceraikan Indah, Ma. Secepatnya Sandy akan mengurus proses perceraian ini." Sandy menatap nanar ke depan."Nak, kamu harus bicara baik-baik dan

  • Pembalasan untuk Suamiku dan Selingkuhannya   Jebakan

    "San, dimana Indah? Kenapa beberapa hari ini Mama gak lihat dia?" tanya Bu Ratna saat sarapan pagi itu.Sandy tak langsung menjawab, ia mengunyah makanannya perlahan sembari mencari jawaban yang tepat."Dia ada di rumah ibunya, Ma. Kasihan anak-anak, sudah beberapa hari mereka harus bersama neneknya, " jawab Sandy."Kenapa? Kalian bertengkar? Tolong jujur dan jangan menyembunyikan apapun dari Mama!""Gak ada apa-apa, Ma. Mama gak perlu cemas. Sekarang Mama fokus saja sama kesehatan Mama, jangan terus larut dalam kesedihan!" Sandy berusaha tersenyum.Perbincangan mereka terhenti ketika Daisy tiba-tiba datang dan langsung duduk di samping Sandy. Tanpa ragu Daisy langsung memegang lengan Sandy dan mencium pipinya. Sandy terlihat segan, tetapi ia membiarkan tindakan Daisy itu. Bu Ratna menatap Daisy dan Sandy bergantian. Ia mulai bisa membaca situasi itu."Ma, aku bawa makanan untuk Mama dan Sandy." Daisy meletakkan kantung plastik yang cukup besar di meja makan."Gak perlu repot-repot. B

  • Pembalasan untuk Suamiku dan Selingkuhannya   Kembali dikhianati

    Indah berlari keluar dari kantor itu dan masuk kembali ke mobilnya. Ia tidak menghiraukan tatapan para karyawan yang melihat reaksi dan air matanya yang terlanjur jatuh."Jahat kamu, Mas! Pantas saja kamu membela wanita itu mati-matian dan memaksa aku minta maaf padanya. Ternyata kamu masih menyimpan perasaan cinta untuknya. Lalu kamu anggap aku ini apa? Figuran? Pelampiasan?""Aku merendahkan diri, datang ke kantormu untuk membawakan makan siang dan memperbaiki hubungan kita. Tapi apa? Ternyata kamu malah menikmati waktu saat jauh dariku.""Bodoh kamu, Indah! Kenapa bisa jatuh kembali di lubang yang sama? Ternyata semua pria memang penipu!" rutuk Indah.Indah memukul-mukul setir mobilnya dan menangis. Setelah bisa sedikit menguasai diri, ia segera meninggalkan halaman kantor suaminya. 'Mas Sandy atau siapapun gak boleh melihat aku menangis. Aku gak akan menangis lagi untuk seorang pria.' Indah menghapus kasar air mata yang membasahi pipinya.Indah kembali ke restoran dan masuk ke ru

  • Pembalasan untuk Suamiku dan Selingkuhannya   Daisy menggoda Sandy

    "Argh.. kenapa pernikahanku jadi kacau seperti ini?" Sandy menjambak rambutnya sendiri dan duduk di sofa ruang tamu.Bi Ijah menatapnya prihatin dan menggelengkan kepalanya. Dalam sekejap rumah tangga yang harmonis menjadi retak dan nyaris hancur."Sabar, Nak, setiap rumah tangga harus melewati ujian. Coba tenangkan diri dan jangan mengedepankan emosi!" saran Bi Ijah."Bi, apa kurangnya aku selama ini? Aku selalu berusaha menerima, menyayangi, dan mendukung Indah. Aku juga menerima Indah apa adanya meskipun dia sudah pernah menikah dan menyayangi anak-anaknya seperti anakku sendiri. Dengan mudahnya dia pergi dari rumah saat kami ada masalah kecil seperti ini. Aku masih berduka karena papa, Bi. Pikiranku kalut, seharusnya dia bisa mengerti dan memahami aku."Bi Ijah menghela nafas panjang. "Jangan mengambil keputusan saat sedang marah, Nak! Nanti kalau emosi kalian sudah membaik, bicaralah dengan lebih tenang dan jangan saling menyalahkan!""Iya, Bi. Aku akan mencoba mengikuti saran Bi

  • Pembalasan untuk Suamiku dan Selingkuhannya   Pulang ke rumah Ibu

    Indah mengemudi mobilnya sambil menangis. Ia tidak pernah menyangka jika hal buruk yang pernah terjadi dalam pernikahannya terdahulu akan terulang kembali. Indah meraba pipinya yang terasa sakit, ia melihat ke cermin dan menemukan tanda merah di sana. Tak henti Indah bertanya dalam hatinya, apa kegagalan kisah cintanya dengan Aryo membuatnya trauma dan sangat sensitif seperti sekarang ini?Saat berhenti di lampu merah, Indah mengambil ponselnya, ia melihat tidak ada pesan atau permintaan maaf dari Sandy padanya.'Bukannya mencegah aku pergi, dia malah berteriak dan marah seperti itu! Baiklah, aku gak akan kembali ke rumah itu!' ucap Indah dalam hatinya.Indah tak habis pikir, kenapa ada orang bermuka dua seperti Irene dan Daisy, yang terlihat sangat manis di luar, tetapi hatinya licik dan berbisa.Tanpa ia sadari, Indah tiba di depan rumah ibunya. Ia menghapus air matanya dan memakai masker untuk menutupi bekas tamparan Sandy di wajahnya. Indah mengerti, tidak mungkin ia bisa menyemb

  • Pembalasan untuk Suamiku dan Selingkuhannya   Pertengkaran

    Dua jam berlalu, Indah tetap berada di kamar dengan perasaan tak menentu. Bayangan Sandy sedang berbincang dan berpegangan tangan dengan Daisy tak pernah bisa hilang dari benaknya. Tak biasanya Sandy membiarkannya kesal dan marah seperti ini. Biasanya, Sandy akan kembali ke kamar dan memeluk Indah sampai amarahnya surut. Indah duduk sambil memeluk bantal. Sekalipun beberapa hari ia lelah dan mengantuk karena kurang tidur, ia sama sekali tidak bisa memejamkan matanya.'Apa aku yang keterlaluan? Terlalu sensitif dan cemburu di saat yang gak tepat?''Tapi bagaimana bisa Mas Sandy berbuat seperti itu padaku? Dia seolah gak menghargai perasaanku?'Indah menarik nafas dalam-dalam, ia mencuci mukanya dan berpikir untuk pulang dahulu ke rumahnya.'Seandainya Mas Sandy masih ingin menemani mama, biar saja dia di sini dulu,' pikir Indah.Indah keluar dari kamar, tak disangka, Daisy masih ada di ruang tamu dan sedang berbincang dengan Irene. Sementara Sandy sedang tertidur di lantai beralaskan

DMCA.com Protection Status