Share

Bab 26

"Jangan, Ra, ini kenangan," ucapku merebut dari tangannya.

Sejenak aku fokus dengan menatap matanya, laluku hapus debu-debu yang menempel di permukaan album besar bertuliskan tahun 2011.

Tanpa berkata apa-apa, Rahayu kembali membersihkan gudang, aku meletakkan album di meja ruang tamu.

Rasa panas dalam dadaku mendorong diri untuk pergi ke rumah Mila walaupun pintu masih tertutup.

"Assalamualaikum, Mil, Mila ...," ucapku sambil mengetuk pintu.

Hening...

Aku menyipitkan mata saat memandang ke arah rumah, Bu Endah karna terkena paparan sinar matahari, di sana terlihat ada beberapa orang ibu-ibu termasuk Bude Sarni.

Aku menggendong putriku, berjalan ke rumah Bu Endah sambil menyuapkan nasi untuknya.

"Hei, Diva, makan pakai apa, sayang?" tanya Bu Endah yang baru saja beranjak dari duduknya setelah aku datang.

"Telur, Nek ...," jawabku memandangnya.

"Iya, aku benci kali kalau sudah seperti itu. Walaupun anakku sendiri," ucap Bude Sarni kesal.

Aku diam, tapi memperhatikan. Setelah beberapa m
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status