Yoga melanjutkan, "Tapi, menurutku selembar kertas sertifikat nggak bisa membuktikan kemampuan medis seseorang."Richmond tertawa sinis. "Izin praktik adalah ambang batas yang diakui secara internasional. Tanpa sertifikat ini, berarti Anda bahkan nggak punya kualifikasi untuk praktik. Kenapa disebut nggak bisa membuktikan kemampuan medis seseorang?"Yoga menjawab, "Sejauh yang kutahu, izin ini baru mulai diterbitkan secara resmi sejak tahun 1998. Menurut pendapat Anda, berarti semua dokter sebelum tahun 1998 adalah penipu dan nggak punya kualifikasi medis? Kalau begitu, kusarankan sebaiknya kita menangkap semua orang itu dan mengadili mereka."Semua orang tertawa terbahak-bahak. Richmond langsung terdiam dan tidak tahu harus bagaimana membalas perkataan Yoga. Namun, dia segera menenangkan diri dan berkata, "Kamu hanya mengeyel, semua itu omong kosong."Yoga berkata, "Mengeyel? Omong kosong? Kalau begitu, akan kutunjukkan siapa yang sebenarnya mengeyel dan bicara omong kosong! Kalau dug
Richmond membalas, "Sebenarnya aku juga pernah meneliti tentang penyakit Raja Naga. Dia bukan terkena penyakit jiwa seperti yang kalian bilang, melainkan kehilangan kendali gara-gara berlatih bela diri."Hilang kendali karena latihan bela diri? Sebagian besar peserta acara itu adalah orang asing. Mereka sama sekali tidak mengerti tentang hal-hal seperti ini.Richmond menjelaskan, "Singkatnya, kemampuan Raja Naga terlalu hebat hingga mencapai tahap yang tak terkalahkan. Dia jadi merasa bimbang terhadap masa depan karena terlalu lama nggak bisa menemukan lawan yang sepadan dan akhirnya jadi dikuasai iblis hatinya. Karena itulah dia jadi kurang waras hingga menimbulkan efek lainnya, misalnya ... membunuh orang untuk melampiaskan amarah.""Yoga hanya menahannya dengan menggunakan kekuatannya yang dahsyat dan membuatnya mengakui kekalahannya. Dia jadi tahu bahwa masih ada langit di atas langit, hingga akhirnya tersadar. Intinya, kondisi Raja Naga ini bukanlah penyakit jiwa, jadi nggak bisa
Yoga ingin membuka ikatan di tubuhnya, tetapi dihentikan oleh Richmond. "Yoga, kusarankan sebaiknya jangan lakukan itu. Dia sudah sakit jiwa sampai di tahap bisa melukai orang dan dirinya sendiri. Kalau kamu melepaskannya, bagaimana kalau dia sampai melukai orang?"Yoga melirik Richmond sekilas, tetapi tidak memedulikannya. Dia menarik tali dengan pelan hingga tali itu terputus. Gadis yang terbebas itu langsung melompat dan berkeliaran ke mana-mana."Hantu ... banyak sekali hantu .... Kalian semua jangan mendekat .... Aku ... aku akan bunuh kalian ... kubunuh kalian ...." Sambil berkata demikian, gadis itu hendak menyerang orang yang ada di sampingnya. Semua orang langsung melarikan diri.Yoga langsung mengadang di hadapan gadis itu dan memeluknya. Kemudian, dia melambaikan tangannya sekilas dan muncul beberapa jarum perak di ujung jarinya. Dia menusukkan jarum perak ke beberapa titik akupunktur di bagian belakang kepala gadis itu.Pada saat bersamaan, dia diam-diam mentransfer setetes
Semua orang di lokasi mulai memaki Yoga dan menuntut agar Yoga dibawa ke pengadilan. Petugas keamanan segera bergegas maju untuk menangkap Yoga. Namun pada saat yang kritis ini, gadis itu tiba-tiba terduduk dan bernapas terengah-engah.Wajahnya yang pucat mulai kembali merona. Seluruh ruangan seketika menjadi hening, semua orang membelalakkan matanya dengan kaget. Gadis itu ternyata hidup kembali! Selain itu, dia tidak lagi terlihat gila seperti sebelumnya.Apa ini benar-benar terjadi? Bagaimana mungkin?Yoga berjongkok dan bertanya dengan penuh perhatian, "Nak, bagaimana perasaanmu sekarang?"Gadis itu terengah-engah sambil bercucuran keringat saat menjawab, "Aku ... Kepalaku sakit sekali .... Siapa kamu? Di mana ini? Apa yang terjadi padaku?"Lokasi itu langsung menjadi gempar. Cara bicara gadis itu terlihat sangat normal dan keadaan mentalnya juga terlihat jelas telah membaik. Yoga benar-benar telah menyembuhkannya! Ini benar-benar sebuah keajaiban!Richmond tercengang. Mulutnya ter
"Pantas saja Pak Wilson sampai menganggapmu guru. Pak Yoga benar-benar hebat," puji semua orang.Bisa membuktikan kehebatan pengobatan tradisional membuat Yoga merasa kedatangannya kali ini tidak sia-sia. Bahkan Danny juga menghampirinya. "Pak Yoga, aku nggak menyangka ternyata kamu yang mengobati penyakit Raja Naga. Maafkan atas kelancanganku sebelumnya."Yoga mengangguk, "Cuma masalah kecil."Danny berkata, "Pak Yoga, apa kita bisa bicara sebentar? Ada hal penting yang mau kubahas denganmu."Sebagai dokter nasional, Danny pasti ingin membicarakan hal yang sangat penting, sehingga Yoga mengangguk. Danny membawa Yoga masuk ke sebuah kantor, lalu menutup pintu dan jendela sebelum berkata dengan misterius, "Keahlian medis Pak Yoga sungguh mengagumkan. Dengan hormat, aku mengundang Pak Yoga untuk bergabung dalam Program Pemberantasan Kanker dalam Seratus Hari. Aku harap Pak Yoga bisa mempertimbangkannya."Yoga bertanya dengan ragu, "Program Pemberantasan Kanker Seratus Hari? Apa itu? Kena
Namun, jika dia tidak melakukan pengorbanan, semua keluarganya akan celaka. Suasana hati Wenny sangat rumit saat ini.Dalam perjalanan pulang, Yoga menelepon Roselia, "Kak, bantu aku selidiki wakil menteri Departemen Kesehatan bernama Richmond.""Oke, beri aku waktu lima menit," balas Roselia.Dalam waktu kurang dari lima menit, Roselia telah berhasil menggali semua informasi tentang Richmond dan mengirimkannya pada Yoga. Isi informasi itu sangat mendetail. Dia bahkan menyelidiki tentang leluhur Richmond.Kakek Richmond telah lama berimigrasi ke Jepana dan menikah dengan seorang wanita Jepana. Ayahnya juga menikahi seorang wanita Jepana. Jadi, Richmond memiliki tiga perempat darah Jepana. Orang dengan darah campuran seperti ini ternyata bisa sukses di panggung politik Daruna. Hal ini menunjukkan betapa kuatnya pengaruh di baliknya.Data menunjukkan bahwa kekuasaan Richmond sebagian besar berasal dari Tiano yang dibunuh Yoga beberapa waktu lalu. Tiga generasi dari keluarga mereka telah
Sialan, Yoga hanya mempermainkannya!"Kenapa? Kamu nggak mau?" lanjut Yoga, "Ya sudah kalau nggak mau."Wenny berkata dengan kesal, "Oke, aku akan lakukan sesuai perintahmu.""Oke, setelah pulang nanti kirimkan informasi tentang keluargamu dengan detail padaku. Aku harus cari penyebabnya dulu kalau mau mengobatinya." Usai berkata demikian, Yoga langsung menutup teleponnya.Yoga dan Roselia akhirnya tiba di depan gerbang kedutaan Jepana. Suasana di dalam sana sangat hening. Selain dua orang pengawal yang berjaga di depan pintu, tidak ada satu pun lagi sosok lain yang terlihat. Kedua orang itu bersembunyi di tempat yang gelap sambil menunggu kedatangan Richmond.Selama ini, Roselia terus menggerayangi tubuh Yoga dan mengusiknya. Wajah Yoga sampai memerah karena diperlakukan seperti itu oleh Roselia. Dalam hatinya mengutuk Richmond atas semua ini, 'Richmond sialan, semua ini gara-gara kamu. Tunggu saja, aku pasti akan membunuhmu."Sekitar pukul 21.30, terlihat sesosok bayangan yang mencur
Yoga membawanya ke vila Roselia. Gadis itu terlalu lemah. Saat tiba di vila, dia telah tidak sadarkan diri. Yoga segera melakukan pertolongan darurat padanya.Gadis itu masih dalam usia primanya, tetapi Yoga menyadari bahwa semua organ dalamnya telah rusak parah. Kondisinya seperti orang tua yang telah berusia 60 atau 70 tahun. Sekujur tubuhnya dipenuhi luka dan koreng yang bernanah. Sulit untuk membayangkan apa yang telah dialami gadis ini.Setelah melakukan pertolongan selama belasan menit, gadis ini akhirnya telah melewati masa kritis dan nyawanya telah terselamatkan. Gadis itu perlahan-lahan tersadar. Setelah mengetahui Yoga melakukan pertolongan darurat padanya, gadis itu menangis tersedu-sedu dan bahkan hendak berlutut di hadapan Yoga."Terima kasih atas pertolonganmu ...."Yoga langsung menyela, "Kamu baru saja pulih, jangan gerak sembarangan dulu. Bisa beri tahu aku, apa yang telah terjadi sebenarnya? Kenapa kamu jadi begini?"Gadis itu hanyut dalam ingatannya yang menyedihkan.