Share

Bab 369

Author: Danira Widia
Manajer mengangguk hormat. "Semua sudah sesuai dengan perintahmu."

Pria itu tidak menjawab, hanya menunduk dan menyalakan sebatang rokok. Melalui asap tipis, dia berbisik pelan, "Sebenarnya, dia paling cantik saat memakai merah."

Dua hari kemudian, Janice mengenakan gaun pendamping berwarna sampanye pucat. Agar Vania tidak mencari masalah, dia hanya memakai sedikit bedak dan lipstik sebelum keluar rumah. Bahkan, dia tidak becermin sebelum pergi.

Janice langsung memesan taksi menuju salah satu hotel paling mewah dan megah di Kota Pakisa. Saat ini, hotel itu penuh dengan kerumunan wartawan serta para bangsawan dan tokoh ternama yang biasanya hanya bisa dilihat melalui media sosial. Jelas, pernikahan Jason sangat heboh.

Walaupun Janice adalah pengiring pengantin, Vania sama sekali tidak melibatkannya dalam persiapan atau detail apa pun. Tujuan Vania sederhana, hanya untuk membuatnya kesal.

Ketika waktu upacara semakin dekat, Janice akhirnya masuk ke ruang persiapan dengan enggan. Bagaiman
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter

Kaugnay na kabanata

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 370

    Yang terdengar adalah desahan pria dan wanita.Janice terpaku sejenak, mengira dirinya hanya salah dengar. Namun, saat berbalik, dia melihat layar besar yang sedang menampilkan adegan tak senonoh antara seorang pria dan wanita.Pemeran utamanya tidak lain adalah Vania bersama seorang atlet kulit hitam. Pria di video itu bukan Azka! Atau lebih tepatnya, bukan hanya Azka!Dalam video berdurasi satu menit itu, pria yang bersama Vania berganti-ganti, dari seorang model pirang bermata biru hingga pria lainnya. Janice bahkan belum sempat menghitung berapa banyak pria yang muncul.Di sudut matanya, Janice melihat Vania yang mengenakan gaun pengantin putih terjatuh ke lantai dengan tubuh lemas. Suaranya bergetar saat berteriak histeris, "Matikan! Matikan! Semua itu palsu!"Namun, layar besar itu tidak mengikuti perintahnya dan terus memutar rahasia besar lain. Ternyata, Vania adalah seorang pencuri karya. Desain-desain yang sebelumnya memenangkan hati banyak penggemar di internet ternyata adal

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 371

    "Janice! Lagi-lagi dia!"Vania tertawa dingin, lalu berkata dengan suara yang hanya bisa didengar oleh dirinya dan Jason, "Kalau aku nggak bisa mendapatkannya, nggak ada orang lain yang boleh mendapatkannya juga. Kamu juga nggak akan bisa memilikinya."Setelah perkataannya selesai, sebuah motor melaju kencang menerobos masuk ke aula pernikahan. Para tamu langsung berlari ketakutan dan mencari tempat berlindung.Motor itu berhenti tepat di depan Vania dan pengendaranya mengulurkan tangan, "Vania, ikut aku pergi."Vania meraih tangan orang itu, lalu melompat ke atas motor dan meninggalkan tempat pernikahan dengan cepat.Bayangan mereka yang melaju kencang melewati Janice. Vania menatap Janice dengan penuh kebencian, membuat Janice merasa bahwa semuanya belum selesai.Saat itu, terdengar suara dingin dari Jason di atas panggung, "Pengantin perempuan kabur, pernikahan selesai. Silakan menikmati hidangan sebelum pulang." Nada bicaranya seolah-olah pernikahan ini tidak ada hubungannya dengan

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 372

    Janice berjalan keluar dari ruang istirahat dengan penuh pikiran. Baru saja mengangkat pandangannya, dia mendengar Zachary menegur Jason dengan nada kesal."Jason, kamu terlalu gegabah! Ayah sangat menjaga harga dirinya, yang kamu lakukan tadi sama saja mempermalukannya di depan umum!""Mengorbankan sedikit harga diri demi mempertimbangkan masa depan keluarga, dia pasti akan memahaminya," jawab Jason tanpa ekspresi."Kamu .... Lalu bagaimana dengan reputasimu sendiri? Apa itu juga nggak penting?" Zachary yang usianya jauh lebih tua dari Jason, berbicara dengan nada berat seperti seorang ayah menasihati anaknya.Janice berdiri di samping mereka, menundukkan kepala dan menatap ujung sepatunya. Dia tampak seperti orang luar, tapi telinganya diam-diam mendengarkan jawaban Jason. Dia juga tidak mengerti mengapa Jason harus membuat keributan sebesar ini.Suara Jason tetap dingin seperti biasanya, "Aku juga nggak peduli."Tubuh Janice seketika terasa kaku. Ternyata dia memang tidak peduli pad

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 373

    Bersamaan dengan permintaan maaf Norman, pembatas dalam mobil perlahan naik dan menutup pandangan ke kursi belakang. Janice membelalakkan mata, wajahnya memerah dan panas.Jason menatap wajahnya yang merona di bawah sinar matahari. Hanya dengan melihatnya, hati Jason merasa terpikat.Ketika Janice berusaha bangkit, tangan Jason menekan bagian belakang kepalanya dan memperdalam ciuman mereka. Janice mencoba mendorong dadanya dengan kuat, tetapi Jason malah memeluknya lebih erat dan membalikkan tubuhnya, lalu menindihnya di kursi belakang.Semakin dia berusaha melawan, semakin erat tubuh mereka saling menempel. Entah itu hanya perasaannya atau bukan, tapi ciuman Jason terasa sangat liar kali ini. Tidak seperti biasanya yang penuh kendali, kali ini sangat langsung dan agresif.Perlawanan Janice semakin melemah, hingga akhirnya dia sengaja menekan luka di kening Jason dengan keras. Jason mendesis kesakitan, lalu menatapnya dengan mata menyipit. "Janice, kapan kamu bisa mengubah sifatmu? Ka

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 374

    Di sisi lain, Arya membantu Jason membersihkan lukanya dengan hati-hati. "Nggak ada masalah besar," kata Arya.Jason hanya menggumamkan suara setuju, lalu mengeluarkan sebatang rokok dan menyalakannya.Setelah hening beberapa saat, Arya tersenyum pahit. "Kamu sudah menduga sebelumnya kalau dia akan pergi mencari Vania, bukan?""Ya," jawab Jason singkat.Asap putih yang tipis dari rokok menambah suasana suram di dalam ruangan. Arya menghela napas. "Maafkan aku. Aku sudah nggak berani lagi mohon sama kamu. Aku sudah membicarakan hal ini sama ibuku dan dia hanya merasa bersalah padamu karena nggak bisa mendidik Azka dengan baik."Jason menepuk abu rokoknya. "Nggak usah dibicarakan lagi. Tunggu sampai mereka dibawa kembali, baru kamu bisa minta maaf."Arya terdiam sejenak. Fakta bahwa Jason mengatakan hal ini menunjukkan bahwa Azka masih mungkin kembali dengan selamat. Dia juga tidak berani memaksa lebih jauh.Namun, ada sesuatu yang membuatnya merasa aneh. "Pernikahanmu dijaga ketat oleh

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 375

    Topik yang sedang trending itu memang sulit untuk diungkapkan. Arya yang melihat layar komputer dengan wajah penuh keheranan, menoleh ke arah Jason sambil menahan tawa. "Aku benar-benar nggak nyangka, Vania sudah seperti itu, tapi ternyata masih ada penggemar yang membelanya.""Penggemar bilang, kamu sudah bersama Vania selama tiga tahun tapi nggak bisa memuaskannya. Jelas-jelas itu karena kamu nggak kompeten. Mereka menyuruhmu nggak usah menghalangi kebahagiaannya.""Uhuk, uhuk. Cepat suruh Norman hapus omong kosong ini. Sangat memengaruhi reputasimu!" ujar Arya sambil terkekeh.Jason melirik layar komputer, lalu mengangkat pandangannya dan melihat Janice sedang menahan senyum di sudut bibirnya. Dia berkata dengan nada datar, "Aku kompeten atau nggak, nggak perlu semua orang tahu. Cukup satu orang yang tahu."Ruangan itu langsung sunyi seketika. Janice yang sedang membaca komentar netizen, mendadak mendengar pernyataan itu. Norman dan Arya serempak menatap ke arahnya.Hanya dalam seke

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 376

    Janice akhirnya berhasil membawa mobil keluar dari tempat parkir dengan susah payah dan mulai mengemudi dengan kecepatan yang stabil di jalan. Orang-orang yang melihat mobil mewah itu di jalan tidak berani marah, mereka hanya bisa mengalah.Setengah perjalanan sudah dilalui, tetapi lalu lintas mulai lebih padat karena jam pulang kerja.Janice mulai merasa gugup dan saat menghindari kendaraan lain, dia beberapa kali menginjak rem dengan tiba-tiba."Janice, kapan terakhir kali kamu menyetir?" Jason memijat pelipisnya, merasa seperti mau terkena gegar otak lagi karena rem mendadak yang terus-menerus.Janice menggenggam erat setir, mencoba mengingat, ingin mengatakan delapan tahun yang lalu, tapi itu juga tidak sepenuhnya benar. Akhirnya, dia berkata dengan suara kecil, "Waktu aku di tahun kedua kuliah."Meskipun Ivy dulu memintanya belajar mengemudi lebih awal, dia tidak punya mobil sendiri, jadi tidak pernah ada kesempatan untuk praktik."Menepi saja," kata Jason dengan nada yang jarang

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 377

    Jason menundukkan pandangannya dan kebetulan melihat Janice berdiri tanpa alas kaki. Dia sedikit melonggarkan pelukannya. "Kamu nggak pakai sepatu?" tanyanya.Janice tanpa sadar menggerakkan jari-jari kakinya. "Sandal rumahmu terlalu besar, jadi nggak nyaman. Bukan nggak sempat pakai karena buru-buru datang.""Aku nggak nanya," jawab Jason sambil menatap Janice dengan senyum samar di sudut bibirnya.Janice merasa sedikit canggung dan ingin mendorongnya pergi. Namun, di detik berikutnya, tubuhnya diangkat oleh Jason dan diletakkan di atas meja dapur tengah."Jangan bergerak," perintahnya.Setelah itu, Jason berbalik dan memunguti pecahan kaca di lantai, lalu membuangnya ke tempat sampah. Setelah memastikan lantai sudah bersih, dia mencuci tangannya sebelum kembali mendekat.Ketika Janice hendak turun dari meja, tubuhnya langsung dihalangi oleh Jason. Dia sedikit menunduk ke belakang dan mengangkat tangannya untuk menahan jarak dan mencoba mengalihkan pembicaraan. "Paman, bukannya kamu l

Pinakabagong kabanata

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 741

    Setelah Janice mengenakan gaunnya, Naura dan penata riasnya langsung terpukau."Gaun ini terlihat biasa saja, tapi kenapa terlihat begitu bagus saat kamu pakai?" kata Naura.Jika Naura tidak membantu Janice mengenakan gaun itu, dia juga tidak akan percaya itu adalah gaun yang tadi dibawanya. Gaun berwarna ungu pucat dan tanpa lengan ini terlihat agak kusam saat dipegangnya, tetapi gaun itu terlihat sempurna saat dipakai Janice seolah-olah gaun itu memang khusus dibuat untuk Janice. Setiap kali Janice melangkah, gaun itu juga akan memancarkan cahaya.Penata rias yang terkejut pun berkata, "Benar-benar berubah."Pipi Janice langsung memerah karena merasa malu.Naura segera memapah Janice dan berkata, "Ayo cepat, jangan buat semua orang menunggu lama."Setelah mengiakan, Janice pun perlahan-lahan berjalan keluar dari ruang rias itu. Restoran ini hanya memiliki satu ruang rias di lantai ini, sehingga dia harus berjalan melewati koridor untuk sampai ke ruangan pribadi yang sudah dipesannya.

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 740

    Mendengar pertanyaan itu, Ivy yang sedang membantu Janice untuk menutup kopernya pun tangannya terjepit. "Ah! Sakit sekali."Jari-jari Ivy memerah dan ekspresinya juga terlihat sangat muram.Janice segera mengambil kantong es dari kulkas untuk mengompres tangan Ivy. "Ibu, kenapa kamu begitu nggak fokus?""Nggak apa-apa. Mungkin maksudnya adalah rekan kerja kita lainnya yang sudah lama nggak bekerja lagi. Kamu juga tahu pekerjaan kita ini bergantung pada penampilan, jadi kantor pusat mengirim gadis muda yang cantik. Kita juga nggak bisa apa-apa," jawab Ivy sambil menekan kantong es dan menundukkan kepala, sehingga ekspresinya tidak jelas.Janice juga tidak begitu memperhatikan, hanya membungkuk dan hendak mengangkat kopernya.Ivy langsung terkejut. "Jangan bergerak. Kandunganmu masih belum tiga bulan, mengangkat barang berat seperti ini bisa berbahaya.""Ini nggak berat," jelas Janice."Nggak boleh, biar aku saja yang angkat," balas Ivy, lalu merebut koper dari tangan Janice dan membawa

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 739

    "Benar juga," kata Ivy yang tidak bersikeras lagi, lalu meletakkan kartu bank dan sertifikat rumah itu kembali ke dalam brankasnya.Janice lanjut mengemas barangnya, tetapi Ivy malah merebut pakaian yang ada di tangan Janice. "Kamu duduk di samping saja. Lihat saja pakaian yang kamu lipat ini, berantakan sekali. Biar aku saja yang rapikan.""Baiklah," jawab Janice yang tahu Ivy sebenarnya tidak ingin berpisah dengannya. Mengingat mereka tidak akan bisa bertemu lagi dalam waktu yang cukup lama, dia pun tidak menolaknya. Dia duduk di sofa dan menyerahkan pakaiannya pada Ivy.Tepat pada saat itu, ponsel Janice berdering. Melihat telepon itu ternyata dari Yuri, dia segera mengangkatnya. "Yuri, kamu baik-baik saja?""Kak, aku baik-baik saja, Pak Jason yang menyelamatkanku. Dia bahkan mengatur sekolah baru untukku," jawab Yuri dengan semangat."Menyelamatkanmu?" tanya Janice dengan bingung. Bukankah Jason sengaja membawa pergi Yuri?Yuri menjelaskan, "Setelah aku turun dari atap saat itu, ak

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 738

    Janice dan Landon pun memutuskan untuk tetap bertunangan sesuai dengan rencana mereka sebelumnya. Begitu kabarnya tersebar, Ivy langsung datang menemui Janice sambil membawa sebuah brankas.Saat ini, perusahaan layanan rumah baru saja selesai merapikan rumah Janice. Sekarang dia sedang menyortir barang-barang yang tidak diperlukan untuk dibuang dan sisanya langsung dimasukkan ke koper.Untuk menghindari masalah yang tidak diinginkan, Janice dan Landon memutuskan untuk pergi ke Kota Heco dan menjalani prosedurnya setelah bertunangan. Dia ingin seluruh anggota Keluarga Karim tahu dia sudah menjadi bagian dari Keluarga Luthan, lalu mereka pergi ke luar negeri. Kepergian mereka ini mungkin akan memakan waktu bertahun-tahun.Saat masuk dan melihat koper yang ada di lantai, Ivy terdiam cukup lama. Setelah berkedip beberapa kali, dia akhirnya berhasil menahan air matanya. "Jadi, kamu benar-benar akan meninggalkanku?""Ibu, kita bukan berpisah selamanya. Bukannya dulu kamu malah berharap aku b

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 737

    "Kamu tahu kamu sudah tidur berapa lama? Aku hampir saja mengira kamu sudah tiada, aku sampai berkali-kali pergi memeriksa napasmu," kata Naura."Hanya sedikit lelah," jawab Janice dengan lemah.Melihat wajah Janice yang agak pucat, Naura segera membantu Janice untuk duduk dan menyajikan semangkuk sup. "Aku terus menghangatkan sup ini di atas kompor agar kamu bisa meminumnya saat kamu bangun. Ayo coba."Setelah meminum seteguk supnya, seluruh tubuh Janice langsung terasa hangat. Tak lama kemudian, semangkuk penuh supnya sudah habis diminum. Setelah makan sepiring nasi dan beberapa potong iga yang kembali disajikan Naura, dia baru merasa lebih baik.Saat bangkit dan hendak membantu Naura membereskan piring, tas yang digantung Janice di belakang kursi tiba-tiba jatuh dan sebuah kotak berguling keluar. Itu adalah kotak yang diberikan Jason saat mengantarnya pulang dan menyuruhnya hari ini baru membukanya. Dia memungut kotak itu dengan curiga, lalu perlahan-lahan membukanya dan terlihat se

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 736

    Jason berkata dengan tenang, "Sehari sebelum Elaine menjebak Ivy, Landon berhasil melamar Janice. Landon masih belum memberi tahu orang lain tentang hal ini, hanya keluarga saja."Rachel pun cemberut. "Bibi Elaine juga keluargaku."Jason berkata dengan dingin, "Alasannya cukup masuk akal, tapi kamu nggak cocok melakukan hal seperti ini."Setelah terdiam sejenak, Rachel menundukkan kepala dan berkata, "Mana Bibi Elaine?"Jason berdiri dan menjawab, "Tenang saja, kalian akan segera bertemu."Mendengar perkataan itu, Rachel menatap Jason dengan bingung.....Beberapa jam sebelumnya.Melihat popularitas siaran langsung putra Fenny, Elaine merasa sangat senang. Dia yakin Ivy pasti dalam masalah dan Jason juga pasti akan menyesal. Namun, saat dia membuka pintu, asap yang memenuhi udara membuatnya langsung waspada. "Siapa itu? Berani-beraninya merokok di kantorku."Kursi di depan meja Elaine pun perlahan-lahan berputar dan terlihat wajah Jason dengan ekspresi yang tajam dan berbahaya. Dia ber

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 735

    Oleh karena itu, seluruh pihak kepolisian langsung memverifikasi semua bukti itu secepat mungkin. Saat petang, pernyataan resmi sudah dirilis di internet. Dalam sekejap, para netizen yang merasa ditipu pun langsung marah.[ Bocah yang baru berusia 15 tahun ternyata sudah punya target kecil di luar negeri, kita malah disuruh donasi untuk pengobatannya. Bagaimana kalau kasurnya itu kasih aku dulu. ][ Hari ini ada influencer yang bilang pencahayaan di siaran langsungnya sangat profesional, jelas ada tim di baliknya. Mana seperti anak yatim. ][ Rasa iri memang bisa buat orang berubah, sungguh mengerikan. Karena iri dengan kehidupan Pak Zachary dan Nyonya Ivy, jadi mati pun mau menghancurkan orang lain. ]Janice hanya membaca beberapa komentar saja. Saat melihat kata target kecil, dia langsung menyadari semuanya sesuai dengan perkataan Zachary. Karena takut dilacak, Elaine mengirim semua uangnya ke rekening Fenny untuk memutuskan hubungan mereka.Pada saat itu, tiba-tiba terdengar suara t

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 734

    Melihat situasinya tidak beres, Naura segera menarik Janice untuk duduk. Dia berkata pada polisi sambil tersenyum dengan canggung, "Maaf. Dia terlalu khawatir dengan kondisi ibunya, jadi agak emosional."Setelah polisi itu memberi isyarat bisa memaklumi reaksi Naura, Zachary kembali berkata, "Orang yang mengumpulkan uang ilegal itu sebenarnya Fenny. Nggak ada aset atas namanya, tapi semuanya sudah dialihkan ke nama putranya. Dia bahkan sudah menyiapkan operasi transplantasi sumsum tulang untuk putranya, putranya juga tahu semuanya. Pengacaraku sudah menyerahkan semua buktinya.""Selain itu, putranya memanfaatkan usianya yang masih muda pun berbicara sembarangan di internet dan mencari simpati orang lain. Dia bahkan melakukan penipuan donasi dan sekarang jumlahnya sudah mencapai dua miliaran. Aku ingin putranya Fenny untuk minta maaf kepada publik di siaran langsungnya."Setelah mengatakan itu, Zachary membuka dokumen buktinya. Terlihat seorang pemuda bisa memiliki rekening bank luar ne

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 733

    Di antara orang-orang yang bersimpati pada pemuda itu, sebagian besar berasal dari Kota Pakisa. Kabar menyebar dengan cepat dari mulut ke mulut, sehingga kini kerumunan orang mulai berdatangan ke kantor polisi untuk menuntut penjelasan. Melihat tatapan mereka sangat mengerikan, Naura melindungi Janice saat masuk ke kantor polisi.Saat melihat Zachary yang sudah menunggu bersama asistennya, Janice segera maju dan bertanya, "Paman, bagaimana keadaan ibuku?""Ibumu baik-baik saja, tapi Fenny tiba-tiba mulai menyakiti dirinya sendiri. Kabar itu sudah tersebar keluar, jadi publik sangat marah," jelas Zachary."Paman, tolong selidiki putranya Fenny. Aku curiga ada yang sengaja membantunya membangun citra ini," kata Janice."Ini ...." Mendengar perkataan Janice, Zachary menggigit bibirnya dan tidak langsung menjawab.Pada akhirnya, asistennya Zachary berkata dengan tidak berdaya, "Nona Janice, Pak Zachary sudah diskors perusahaan dan semua dananya juga sudah dibekukan Keluarga Karim.""Ini ..

Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status