Malam Semua ( ╹▽╹ ) Terima Kasih Kak Eny Rahayu, Kak Hari, dan Kak Patricia Inge atas hadiah koinnya (. ❛ ᴗ ❛.) Terima kasih juga kepada para pembaca yang telah memberikan Gemnya untuk mendukung novel ini (◍•ᴗ•◍) Yuk, kurang 430 koin hadiah lagi untuk dapat 1 bab bonus hadiah (≧▽≦) ini adalah bab terakhir hari ini. Selamat beristirahat (◠‿・)—☆ Bab Bonus: 6/6 Bab (Komplit) Bab Reguler: 1/1 Bab (Komplit)
"Keluargaku?" Ryan menyipitkan mata yang dipenuhi niat membunuh. "Karena kau ingin tahu, akan kuberitahu." "Mulai hari ini, tempat ini milik Keluarga Pendragon! Siapapun yang berani melangkah ke sini dengan niat jahat akan mati!" "Dan siapapun yang menghina ibuku," suara Ryan semakin dingin, "akan mati!" Suaranya bergema di telinga semua orang. Sebelum mereka sempat mencerna ancaman itu, kilatan dingin menyambar. Kepala Jones Helion terpisah dari tubuhnya. Ryan dengan santai melemparkan kepala itu ke arah pengikut-pengikutnya. "Jika Keluarga Helion ingin balas dendam, suruh mereka mencariku, Ryan Pendragon. Aku akan menunggu. Sekarang pergi!" Kaki para pengikut Jones Helion gemetar ketakutan. Tuan muda mereka mati! Dipenggal begitu saja! Apakah pemuda ini gila? Dan apa itu Keluarga Pendragon? Tidak ada keluarga bernama itu di Riverdale! Tiba-tiba salah seorang dari mereka teringat sesuatu–besok akan ada pertarungan di arena seni bela diri antara Ryan Pendragon dan Luc
Gerard Helion tidak menyangka ayahnya akan bersikap seperti ini. Ia ingin tetap tenang, tapi amarah membuatnya sulit berpikir jernih. "Ayah," Gerard menatap Simon, "anak itu kemungkinan besar akan mati di tangan Lucas Ravenclaw. Tapi bagaimana jika dia menang atau selamat?" Simon Helion terdiam sejenak sebelum tersenyum dingin. "Jika dia menang, justru lebih baik. Saat itulah kita menyerang!" "Peraturan arena seni bela diri memang ada, tapi pada akhirnya manusialah yang menjalankannya. Ryan sudah membuat banyak orang marah, bagaimana mungkin komunitas seni bela diri membiarkannya hidup?" "Dan meski Eleanor Jorge anggota Keluarga Jorge, konfliknya dengan Kepala Keluarga sudah terlalu dalam. Tidak mungkin dia bisa membantu Ryan." Di waktu yang sama, di kediaman megah Keluarga Jorge, sang kepala keluarga duduk dengan tenang sambil memainkan dua batu spirit di tangannya. Batu-batu itu memancarkan energi spiritual yang lemah namun stabil. Tiba-tiba gerakan tangannya terhenti. Bibir
Dari luar kamar Ryan, terdengar suara Ibunya yang sedang menyiapkan sarapan."Ryan, sarapannya sudah siap!" panggil Eleanor Jorge dengan nada ceria, berusaha bersikap senormal mungkin.Ryan beranjak dari posisi bermeditasinya dan bersiap-siap. Setelah mandi dan berganti pakaian, dia bergabung dengan yang lain di meja makan. Suasana terasa tenang, tidak ada yang membahas pertarungan yang akan terjadi hari ini. Eleanor Jorge, Adel, dan Rindy bersikap seolah ini adalah hari yang biasa.Tepat pukul delapan pagi, Ryan turun ke lobi apartemen. Sebuah Porsche putih sudah terparkir di depan pintu masuk."Tuan Ryan," Juliana Herbald menyapanya dengan hormat. Wanita itu tampak anggun dalam balutan blazer dan rok hitam formal.Tanpa banyak bicara, Ryan duduk di kursi depan samping pengemudi. Eleanor Jorge, Adel dan Rindy mengambil tempat di kursi belakang. Suasana di dalam mobil terasa hening.
Lucas Ravenclaw seketika melepaskan tekanan spiritual dan niat membunuh yang mengerikan. Ryan memejamkan mata, mengalirkan seluruh energi qi dalam dantiannya. Seluruh tubuhnya diselimuti aura pembunuh dan tampak dipenuhi cahaya merah!"Kau benar-benar sombong dan bodoh! Kau masih berusaha bersikap berani saat kau hampir mati!" Ekspresi Lucas Ravenclaw berubah garang saat melihat Ryan memejamkan matanya. Apakah sampah ini sedang meremehkannya sekarang? Dia benar-benar sudah bosan hidup!"Berlututlah dan kau akan ku beri kematian yang lebih mudah!"Lucas Ravenclaw tidak menunggu lebih lama lagi. Sambil meraung, dia menerkam Ryan dengan momentum dahsyat. Gelombang tekanan spiritual menyapu ke segala arah, membuat beberapa penonton mundur beberapa langkah.Dia akan membuat Ryan menyesali kesombongan dan ketidaktahuannya hari ini!Di belakangnya, bayangan seekor harimau dara
Harimau darah dan Telapak Membakar Bumi saling bertabrakan, menciptakan gelombang kejut yang membuat platform bergetar hebat! Dalam sekejap mata, harimau darah Lucas Ravenclaw tercabik-cabik tanpa ampun oleh badai api yang datang! "Bagaimana ini mungkin?" Lucas Ravenclaw terperanjat. Ketika Ryan menyerang, aura mengerikan yang meletus membuat mata Lucas Ravenclaw terbelalak. Aura yang terpancar dari Ryan jauh melampaui ekspektasinya. Dia telah menggunakan 60% kekuatannya dalam serangan ini, tetapi bukan saja dia tidak dapat membunuh Ryan, serangannya malah hancur berkeping-keping! Perbedaan kekuatan di antara mereka terlihat jelas! Dalam duel ini, dialah yang berada di posisi yang tidak menguntungkan! "Apakah ini yang membuatmu yakin untuk menantangku?" Ryan tersenyum mengejek. "Brengsek kau bajingan kecil!" Lucas Ravenclaw meraung murka dan dengan panik melancarkan serangan susulan. Namun terlambat, serangan telapak tangan Ryan telah mendarat telak! Kekuatan yang tampa
Melihat Ryan tetap diam tanpa berniat menjawab, Lucas Ravenclaw mendengus dingin. "Karena kau tak mau memberitahuku secara baik-baik, aku terpaksa harus melumpuhkanmu dan menggali rahasia-rahasia itu langsung dari mulutmu!" Aura membunuh mulai menguar dari tubuhnya. "Hidupmu berakhir di sini. Aku tidak akan memberimu kesempatan lagi!" Mata Lucas Ravenclaw dipenuhi dengan niat membunuh yang pekat. Namun Ryan justru tersenyum dingin menanggapinya. "Aku khawatir kaulah yang akan mati hari ini." "Hmph, matilah dalam keputusasaan!" Lucas Ravenclaw mengepalkan tangannya, dan sebuah pedang spiritual muncul di tangannya. Begitu pedang itu terhunus, aura Lucas Ravenclaw meningkat drastis! Sebagian besar ilmu bela diri yang dia pelajari dari gurunya di Sekte Hell Blood adalah keterampilan pedang tingkat tinggi. Dia tidak peduli peluang apa yang diperoleh Ryan dalam lima tahun terakhir. Di hadapan kekuatan absolut, semua itu tidak akan berarti apa-apa! Swiiish! Ryan tidak gentar sedik
Begitu Ryan selesai berbicara, Pedang Suci Caliburn bergetar sedikit, dan naga darah itu tampak hampir keluar dari tubuhnya. Di bawah panggung, semua orang terdiam saat mereka fokus pada niat pedang mengerikan Lucas Ravenclaw, berseru kagum! Namun, tak seorang pun memperhatikan perubahan yang terjadi pada Ryan. Di mata mereka, Ryan tidak lebih dari seekor semut yang sedang berjuang di ambang kematian. "Ryan sebenarnya seorang jenius. Sayang sekali dia hanya berkultivasi selama lima tahun. Lucas Ravenclaw telah berkultivasi selama beberapa dekade dan memiliki sumber daya yang tak terhitung jumlahnya," komentar seorang penonton. "Ryan terlalu tidak berarti jika dibandingkan dengan seorang jenius yang bisa memadatkan niat pedang." "Aku rasa hanya Larry Brave yang bisa menangkis serangan pedang sekaliber ini." "Hmph, itulah yang didapatnya karena berani meremehkan dan menantang Lucas Ravenclaw!" "Tidak akan pernah ada hasil yang berbeda!" Di area penonton, Eleanor Jorge hendak m
Sementara orang banyak masih terkejut dan ketakutan, naga darah di langit tiba-tiba bergerak dan menukik turun, menyatu dengan Pedang Suci Caliburn di tangan Ryan! Aura Ryan meningkat tajam saat naga darah, tubuhnya, dan pedangnya melebur menjadi satu kesatuan yang sempurna. Ryan menatap Lucas Ravenclaw dari atas. Matanya yang menyipit tiba-tiba melebar saat suaranya yang dingin bergemuruh bagai guntur! "Lucas Ravenclaw, berlututlah dan terima kematianmu!" Suara dingin yang bercampur raungan naga darah itu menggetarkan arena dan langsung menyerang jiwa Lucas Ravenclaw! Pukulan mendadak itu bagaikan palu raksasa yang menghantam batinnya, membuat secercah ketakutan muncul di hati Lucas Ravenclaw. Pada saat kritis ini, Pedang Suci Caliburn mulai bergetar hebat seolah gelisah dan bersemangat. Senjata semua orang ikut bergetar bersamanya. Senjata biasa dan kelas rendah bahkan langsung hancur berkeping-keping! Niat Pedang yang mengejutkan! Sebelum siapapun sempat bereaksi, pedang
Saat Wendy berdiri dan hendak pergi, tiba-tiba Ryan menarik tangannya.."Dia temanku," ucap Ryan tegas. "Kalau dia tidak ada hubungannya, aku juga akan pergi."Mata Ryan menatap Guardian itu tanpa gentar. "Wendy, duduklah."Wendy melirik Ryan sekilas sebelum menurut dan duduk di sampingnya. Meski Philip Bark tampak tidak keberatan, ekspresi Guardian lainnya berubah masam. Dia pernah mendengar rumor tentang kesombongan Ryan, dan sekarang dia bisa melihat kebenarannya.Zend Bark yang menyadari ketegangan di udara bergegas mencairkan suasana. "Patriark, kurasa kau datang ke sini bukan hanya untuk minum kopi, kan?"Philip Bark mengangguk sebelum menatap Ryan dengan serius. "Aku sudah tahu apa yang terjadi. Meski kau tidak memulai konflik ini, seharusnya kau tidak membunuh Guardian itu. Kau bisa saja melukainya, tapi tidak sampai membunuhnya."Dia menyesap tehnya sejenak sebelum melanjutkan. "Kau juga seharusnya tidak memenggal ketiga murid Zeke Fernando. Sekarang dia mengusulkan agar ka
"Apakah kamu tahu lokasi pastinya? Dan siapa yang menemaninya? Apakah ada Praktisi atau tetua bersamanya?" tanya Zeke Fernando. Inilah yang paling mengkhawatirkannya–kemungkinan Ryan membawa bantuan dari sekte asalnya.Pria berjubah itu menggeleng. "Kami belum mendapat informasi detail lokasinya. Saya akan mengirim orang untuk menyelidiki lebih lanjut.""Mengenai pendampingnya, pemuda ini memang bersama seseorang m–seorang wanita cantik. Namun dia hanyalah dosen bahasa Inggris di Universitas Negeri Riverdale, tanpa latar belakang seni bela diri."Bibir Zeke Fernando melengkung membentuk senyum mengejek. "Jadi Ryan cukup playboy rupanya. Heh, karena dia tidak sabar untuk mati, aku akan memenuhi keinginannya!""Bawa beberapa murid ke kaki gunung dan sebarkan berita ini–siapapun yang bisa membawa kepala Ryan akan mendapatkan perlindungan abadi dari Gunung Agios Oros!""Aku ingin lihat berapa lama bocah sombong itu bisa bertahan!"Mata pria berjubah itu berkilat tajam. Perintah ini bukan
"Ketua Guild, kami pasti akan menyelesaikannya!" Jason Quentin mengangguk antusias. "Tapi Guild Round Table punya banyak dana. Kami tidak butuh kartu ini...""Ambil saja. Kalian membutuhkannya sekarang. Aku tidak ingin orang-orangku hidup seperti ini," Ryan memotong tegas. "Dan aku berharap sebelum aku pergi, kamu akan menjadi lebih kuat."Setelah memberikan instruksi terakhir, Ryan melangkah keluar villa. Bagaimanapun, dia tidak nyaman meninggalkan Wendy sendirian terlalu lama di hotel dalam kondisinya saat ini.Jason Quentin dan para ahli lainnya menatap punggung Ryan dengan bingung. Ketua Guild yang baru ini terlalu ambisius. Namun mereka tidak berpikir itu mustahil. Bagaimanapun, kekuatan Ketua Guild sudah terbukti saat menghadapi praktisi Keluarga Lux beberapa saat lalu. Para praktisi saling memandang dan mengangguk dengan sungguh-sungguh. Tampaknya mereka semua memikirkan hal yang sama–ke manapun Ketua Guild melangkah, mereka akan mengikuti.**Di Hotel Ritz Charlton, Ryan
"Aku dari Keluarga Lux," dia tergagap saat merasakan cengkeraman di lehernya menguat. "Kau tidak bisa menyentuhku! Lagipula, sekteku berada di kedalaman Gunung Langit Biru. Jika kau berani membunuhku, aku jamin kau akan..."KRAK!Sebelum bisa menyelesaikan ancamannya, Ryan telah mematahkan lehernya tanpa ragu. Keluarga Lux–itulah informasi yang dia butuhkan. Selain itu, pria ini tak punya nilai lain.Ryan berbalik menghadap para praktisi Guild Round Table yang terluka. "Salam, Ketua Guild!"Kali ini sapaan mereka dipenuhi hormat yang tulus. Setelah melihat kekuatan Ryan secara langsung, mereka yakin inilah sosok pemimpin yang mereka butuhkan.Ryan yang sudah terbiasa dengan pemandangan seperti ini hanya berkata datar, "Ini pertama kalinya aku ke sini, jadi aku tidak mengerti situasimu saat ini. Tapi aku akan berada di sini selama beberapa hari. Jika kalian mengalami kesulitan, kalian bisa menghubungiku."Matanya menyapu ruangan sebelum melanjutkan, "Juga, siapa yang bisa memberitah
BRAKK!Pintu baja tebal itu terkoyak seperti kertas. Jason Quentin yang baru akan masuk menyipitkan mata merasakan niat membunuh yang pekat. Dengan sigap dia melancarkan pukulan!BOOM!Kedua kekuatan bertabrakan dahsyat! Gelombang kejut menyebar ke segala arah, membuat dinding-dinding bergetar. Jason Quentin merasakan darahnya bergolak, organ-organ dalamnya terguncang hebat."Siapa kamu?" dia mendesis, namun sebelum sempat bereaksi lebih jauh, pria berjas telah muncul di belakangnya.WHUUSH!Telapak tangan menghantam punggung Jason Quentin tanpa ampun. Darah segar menyembur dari mulutnya saat tubuhnya terpental, mendarat di antara rekan-rekannya yang terluka.Kekuatan pria ini benar-benar di luar nalar! Bagaimana mungkin mereka melawan praktisi selevel ini?"Siapa aku?" Pria berjas tertawa dingin. "Aku datang dari Gunung Langit Biru. Kenapa aku membunuhmu? Kurasa orang mati memang berhak tahu. Seseorang telah membayar mahal untuk semua nyawa kalian."Sebuah pedang muncul di tang
"Baiklah, bawa kami ke hotel dulu," ujar Ryan."Baik Tuan."Pria bertopi yang memperkenalkan diri sebagai Jason Quentin itu mengantar mereka ke sebuah mobil hitam yang langsung melaju menuju Hotel Ritz Charlton. Hotel mewah ini merupakan bagian dari jaringan properti yang dioperasikan perusahaan asal negara Darksteel.Sepanjang perjalanan Ryan mencoba mencari informasi tentang para Guardian, namun Jason Quentin tampaknya tidak tahu banyak mengenai hal itu.Setelah tiba di kamar dan membereskan barang bawaan, Ryan teringat sesuatu. "Bagaimana cabang di sini?"Ekspresi Jason Quentin berubah. Dengan senyum getir dia menjawab, "Ketua Guild, sejak Ordo Hassasin menjadi Guild Round Table, misi pembunuhan telah dihentikan. Sebagian besar orang di sini hanya dapat mengambil pekerjaan biasa. Sejujurnya, sebagian besar dari mereka cukup tidak senang dengan Anda.""Kami sudah dikekang habis-habisan oleh banyak faksi. Kalau kami tidak bisa bertahan, kami tidak akan ditempatkan di sini lagi. Beb
Jet pribadi akan lepas landas sekitar dua jam lagi. Sebelum itu, Ryan memutuskan untuk kembali ke apartemennya terlebih dahulu dan mendapati pintu telah diganti dengan model yang identik seperti sebelumnya. Ia tersenyum puas–setidaknya pria berwajah persegi itu masih tahu apa yang baik untuknya.Sambil menunggu waktu keberangkatan, Ryan menghubungi Zend Bark. Ternyata pria tua itu sudah berada di Silverbrook, sepertinya memilih untuk menemui kepala keluargnya terlebih dahulu.Karena masih ada waktu, Ryan memutuskan untuk membereskan barang-barangnya. Sambil merapikan apartemen, pikirannya melayang ke masa depan. Setelah kembali dari Silverbrook nanti, Ryan akan membawa ibunya, Adel, dan Rindy ke kediaman baru Keluarga Pendragon. Ia akan membangun formasi pelindung yang kuat di sana sebelum mengumumkan kebangkitan Keluarga Pendragon ke seluruh dunia!Baru saja Ryan akan menutup pintu, suara berderit terdengar dari kamar Wendy. Wanita itu muncul menyeret koper, mengenakan kacamat
Senyum Gerry Pain menegang. Tindakan Sammy Lein tidak diragukan lagi merupakan tamparan telak di wajahnya. Dengan nada dingin dia mendengus, "Baiklah, Sammy Lein, tapi jangan menyesalinya!"Sammy Lein mengabaikan ancaman itu dan berjalan menuju Ryan dengan langkah mantap. Dia sama sekali tidak menyesali keputusannya. Di matanya, nilai seorang Ryan Pendragon jauh melampaui segalanya!Namun situasi tak terduga terjadi. Patrick tiba-tiba berdiri dari kursinya, suaranya lantang dan tegas memenuhi ruangan."Patrick Armstrong meminta izin untuk mengundurkan diri! Mohon disetujui!"Begitu kalimat itu terucap, ratusan prajurit yang duduk di sampingnya serentak berdiri tegak. Seperti domino yang berjatuhan, satu per satu mereka mengajukan pengunduran diri."Saya, Gerald Dash, sedang menderita cedera. Saya minta mengundurkan diri!""Saya, Ferdy Chuck, meminta untuk mengundurkan diri!"Pemandangan ini mengejutkan semua orang, termasuk Ryan. Tanpa Sammy Lein, Eagle Squad masih bisa beroperas
"Cukup!"Suara tegas itu memecah ketegangan. Lelaki tua yang sedari tadi duduk diam di tengah akhirnya angkat bicara. Matanya melirik Ryan sejenak sebelum berkata dengan tenang."Aku sudah tahu kejadian ini sejak awal. Cara Ryan menangani masalah ini memang agak berlebihan, tetapi bukan dia yang memulai konflik. Bahkan jika aku berada di posisi Ryan, aku mungkin akan melakukan hal yang sama!"Dia berhenti sejenak untuk mengamati reaksi hadirin sebelum melanjutkan, "Tidak perlu membahas masalah ini lagi. Ryan akan menanggung semua kerugian ekonomi yang disebabkannya pada negara."Ekspresi semua orang membeku mendengar ini. Jelas sekali orang ini bermaksud melindungi Ryan! Suasana mendadak hening mencekam.Setelah beberapa saat hening, Gerry Pain berdiri dengan ekspresi serius. "Bukankah itu hukuman yang terlalu ringan? Ryan adalah pemilik Golden Dragon Group, jadi apa arti uang baginya?""Menurutmu apa yang harus kita lakukan?" tanya lelaki tua itu dengan nada dingin yang mengancam