Oke, ini adalah bab bonus hadiah dan juga bab terakhir hari ini ( ╹▽╹ ) Untuk bonus hadiah, othor jelaskan mekanismenya. Jadi othor memberi bonus hadiah tiap kelipatan 1000 koin yang terkumpul. kali ini, telah terakumulasi 3000 koin, oleh karena itu othor beri bonus hadiah. nanti kalau dah terkumpul 4000 koin, othor beri bonus bab hadiah lagi. Selamat beristirahat (◠‿・)—☆ Bab Bonus: 3/3 Bab (Komplit) Bab Reguler: 2/2 Bab (Komplit) Bab Bonus Hadiah: 1/1 Bab (Komplit)
Begitu Ryan selesai berbicara, Pedang Suci Caliburn bergetar sedikit, dan naga darah itu tampak hampir keluar dari tubuhnya. Di bawah panggung, semua orang terdiam saat mereka fokus pada niat pedang mengerikan Lucas Ravenclaw, berseru kagum! Namun, tak seorang pun memperhatikan perubahan yang terjadi pada Ryan. Di mata mereka, Ryan tidak lebih dari seekor semut yang sedang berjuang di ambang kematian. "Ryan sebenarnya seorang jenius. Sayang sekali dia hanya berkultivasi selama lima tahun. Lucas Ravenclaw telah berkultivasi selama beberapa dekade dan memiliki sumber daya yang tak terhitung jumlahnya," komentar seorang penonton. "Ryan terlalu tidak berarti jika dibandingkan dengan seorang jenius yang bisa memadatkan niat pedang." "Aku rasa hanya Larry Brave yang bisa menangkis serangan pedang sekaliber ini." "Hmph, itulah yang didapatnya karena berani meremehkan dan menantang Lucas Ravenclaw!" "Tidak akan pernah ada hasil yang berbeda!" Di area penonton, Eleanor Jorge hendak m
Sementara orang banyak masih terkejut dan ketakutan, naga darah di langit tiba-tiba bergerak dan menukik turun, menyatu dengan Pedang Suci Caliburn di tangan Ryan! Aura Ryan meningkat tajam saat naga darah, tubuhnya, dan pedangnya melebur menjadi satu kesatuan yang sempurna. Ryan menatap Lucas Ravenclaw dari atas. Matanya yang menyipit tiba-tiba melebar saat suaranya yang dingin bergemuruh bagai guntur! "Lucas Ravenclaw, berlututlah dan terima kematianmu!" Suara dingin yang bercampur raungan naga darah itu menggetarkan arena dan langsung menyerang jiwa Lucas Ravenclaw! Pukulan mendadak itu bagaikan palu raksasa yang menghantam batinnya, membuat secercah ketakutan muncul di hati Lucas Ravenclaw. Pada saat kritis ini, Pedang Suci Caliburn mulai bergetar hebat seolah gelisah dan bersemangat. Senjata semua orang ikut bergetar bersamanya. Senjata biasa dan kelas rendah bahkan langsung hancur berkeping-keping! Niat Pedang yang mengejutkan! Sebelum siapapun sempat bereaksi, pedang
Di antara semua penonton, Eleanor Jorge-lah yang paling terguncang. Air mata mengalir deras di pipinya sementara tubuhnya gemetar hebat. Saat semua orang menatap dengan ketakutan dan kengerian, matanya justru dipenuhi kepedihan mendalam!Sebagai ibunya, dia tahu Ryan memiliki akar fana dan baru memulai kultivasinya. Penderitaan macam apa yang harus ditanggung putranya hingga bisa mencapai level ini dalam waktu singkat?Putranya telah menanggung begitu banyak tekanan dan penderitaan demi menjadi cukup kuat untuk melindungi keluarga mereka.Rindy, Adel, bahkan Juliana Herbald tidak merasakan kegembiraan melihat kehebatan Ryan. Mata mereka dipenuhi kesedihan yang sama seperti Eleanor Jorge. Semua orang hanya melihat prestasinya, tanpa menyadari pengorbanan dan kerja keras di baliknya.Ryan, yang kini menjadi pusat perhatian, merasa sedikit tidak nyaman. Energi qi dalam dantiannya nyaris terkuras habis setelah m
Ryan sebenarnya penasaran dengan Sekte Hell Blood. Mereka memiliki artefak spiritual seperti Penjara Catacomb, bahkan mampu memanipulasi arena seni bela diri. Jelas mereka bukan sekte biasa.Ia memandang sekeliling dan menyadari bahwa Larry Brave telah pergi, begitu pula para praktisi dari Wolf Squad.Situasinya jauh lebih rumit dari yang ia bayangkan.Tetua Sekte Hell Blood seolah dapat membaca pikiran Ryan. Dia mencibir, "Tidak perlu mencari mereka.""Jika aku jadi kau, aku akan lebih memikirkan cara untuk bertahan hidup.""Dan jangan berharap pada keluarga dan faksi yang menonton. Mereka tidak akan membantumu. Atau lebih tepatnya, mereka tidak mampu membantumu sama sekali."Meski situasi berubah drastis, para penonton tetap duduk acuh tak acuh di tempat mereka. Beberapa yang tampak terkejut awalnya segera berganti ekspresi menjadi paham–hasil terbaik adalah jika Ryan menghilang dari dunia ini.
Para anggota Guild Round Table bergerak dalam formasi terlatih yang membuat mereka semakin tangguh. Mereka tak terbendung! Ratusan praktisi dari Guild Round Table dan Ordo Hassasin segera membentuk barisan pertahanan di sekitar Eleanor Jorge dan yang lainnya. Tak seorang pun diizinkan menembus perlindungan mereka! Bersamaan dengan itu, Lancelot dan Farid Askari melangkah maju, lalu berlutut di hadapan Ryan. "Lancelot memberi hormat kepada Ketua Guild!" "Farid Askari memberi hormat pada Ketua Guild!" Kemudian, ratusan praktisi beroakaian serba hitam itu ikut berlutut setelah berhadapan dengan kelompok yang dibawa Gerard Helion. "Memberi horma kepada Ketua Guild!" Ketika para praktisi Guild Round Table meraung, niat membunuh yang tak berujung dilepaskan dari tubuh mereka. Mereka telah bersembunyi dalam kegelapan selama ini sambil bersiap melepaskan kekuatan mereka untuk mengejutkan semua orang! Ryan tersenyum tipis melihat kesetiaan anak buahnya. Ia sudah menduga Lancelot t
"Menarik sekali..." Ryan tersenyum tipis sambil melangkah maju dengan tenang. Matanya melirik ke arah Eleanor Jorge dan para wanita yang masih terkepung. "Sepertinya sudah waktunya mengakhiri permainan kecil ini." Dia bisa melihat kilatan kekhawatiran di mata ibunya. Meski Eleanor Jorge berusaha terlihat tegar, Ryan tahu ibunya mengkhawatirkan kondisinya setelah pertarungan sebelumnya. "Farid Askari," panggilnya dengan nada tenang namun penuh wibawa. Meski qi sejatinya belum sepenuhnya pulih, dia tetap berdiri tegak tanpa menunjukkan kelemahan. "Bawa ibuku dan teman-temanku pergi dari sini. Bunuh siapa pun yang berani menghalangi jalanmu." "Baik, Ketua Guild!" Farid Askari membungkuk hormat sebelum berjalan menuju Eleanor Jorge beserta kelompoknya. Dia melambaikan tangannya dengan tegas, memberi isyarat pada puluhan praktisi elite Ordo Hassasin untuk membentuk formasi pengawalan. Para pembunuh bayaran itu bergerak dengan presisi menakjubkan, menciptakan formasi pelindung yang
"Beraninya kau!" Tetua itu meraung murka. Dia menyerbu ke arah Ryan dengan kecepatan yang meningkat drastis. Kali ini, kekuatan di kipas lipatnya berlipat ganda saat bertabrakan dengan Pedang Suci Caliburn. Tang! Pedang Suci Caliburn terlempar dari tangan Ryan, berputar di udara sebelum menancap ke tanah beberapa meter dari sana. Ryan sendiri terpaksa mundur beberapa langkah untuk meredam dampak benturan. 'Situasi mulai tidak menguntungkan,' pikir Ryan sambil menilai kondisinya. Jika ia berada di puncak kondisi, melawan tetua ini secara seimbang bukanlah masalah besar. Namun penggunaan jurus kedua dari teknik Pedang Pembelah Langit sebelumnya telah menguras hampir seluruh tenaganya. Lebih menyulitkan lagi, saat ini Ryan tidak bisa meminjam kekuatan dari Kuburan Pedang. Peter Carter juga telah memperingatkan bahwa menggunakan jimat iblis dalam kondisi lemah bisa berakibat fatal. Tapi, bukan berarti Ryan tidak memiliki jimat lainnya. "Bocah, ini harga dari kesombonganmu.
Sekali lagi Ryan muncul di depan tetua yang masih terguncang. Tinjunya terayun, diselimuti naga darah yang meraung ganas. Serangan ini membawa aura kematian yang membuat sang tetua gemetar ketakutan. Namun di saat kritis, tetua itu melakukan hal tak terduga. Dia mencengkeram leher Simon Helion yang berdiri di dekatnya dan melemparkan pria malang itu sebagai tameng manusia. Ryan yang telah berkomitmen pada serangannya tak bisa menghentikan momentum pukulannya. BOOM! Darah menyembur dari mulut Simon Helion. Tubuhnya terpental bagai peluru meriam, menghantam dinding dengan suara mengerikan. Dadanya hancur cekung ke dalam. Dalam sekejap, cahaya kehidupan menghilang dari matanya. "Bawa pergi Lucas dan kalahkan anak ini terlebih dahulu!" teriak sang tetua panik pada rekannya. "Kalau tidak, akan ada masalah yang tak ada habisnya jika dia hidup!" "Aaron Ravenclaw! Apakah kamu tidak ingin membalaskan dendam putramu? Ayo serang bersama!" "Baik!" Aaron Ravenclaw menyahut penuh dendam.
"Tidak, aku harus kembali ke Gunung Langit Biru dan melaporkan ini pada pemimpin sekte!" seru seorang pria tua panik. "Kita harus menggambar potretnya sebelum wajahnya terlupakan!""Mulai hari ini, tidak ada seorang pun yang boleh menyinggung Arthur Pendragon," tambah yang lain dengan wajah pucat."Benar, benar! Aku khawatir Arthur Pendragon akan memasuki Gunung Langit Biru suatu hari nanti. Kita harus segera memperingatkan sekte kita. Jika tidak, siapa pun yang berani menyinggung iblis ini akan membuat seluruh sekte mereka dihancurkan oleh dahan pohon bunga sakura!"Di tengah kepanikan itu, seorang wanita tampak tersadar akan sesuatu. Tanpa mengucapkan sepatah kata pun, dia bergegas mengejar ke arah Ryan pergi. Tetua Juan dari Keluarga Jirk juga melakukan hal yang sama!Setelah semua yang terjadi, mereka harus menunjukkan pendirian Keluarga Jirk. Tetua Juan tidak lagi berambisi memenangkan hati Arthur Pendragon–dia hanya ingin memastikan sosok mengerikan itu tidak menjadi musuh Ke
Pemikiran itu segera terhenti. Bagaimanapun, baik Brandy Shroud maupun para pengikutnya tidak dianggap sangat kuat di Gunung Langit Biru. Terlalu banyak kultivator di sana yang jauh lebih mengerikan.Brandy Shroud hanyalah kepala cabang Paviliun Ivoryshroud di Nexopolis. Para kultivator di cabang lain di Gunung Langit Biru jelas tak akan semudah ini ditangani. Dan kali ini, Ryan tidak hanya menyinggung Sekte Hell Blood, tetapi juga Paviliun Ivoryshroud.Namun Ryan justru tersenyum tipis. Lalu kenapa? Jika orang-orang dari Gunung Langit Biru ingin mencari masalah, mereka akan mencari Arthur Pendragon. Dan setelah hari ini, yang akan mereka temui hanyalah Ryan.'Meski begitu,' pikirnya sambil merapikan jubahnya yang ternoda darah, 'nama Arthur Pendragon mungkin masih berguna sebagai jimat penyelamat nyawa di masa depan.'Mulai hari ini, nama itu akan mengguncang seluruh Gunung Langit Biru. Jika suatu saat dia perlu mengungkapkan identitasnya sebagai Arthur Pendragon, mungkin dia bis
"Dahan pohon bunga sakura menghancurkan formasi kuno dan membunuh Brandy Shroud!" seru seseorang tak percaya. "Pengungkapan kekuatan ini sendiri sudah cukup untuk mengguncang seluruh Gunung Langit Biru!"Tetua Juan dari Keluarga Jirk gemetar hebat. Sebagai anggota terkuat dari rombongan Keluarga Jirk, ini adalah pertama kalinya dia merasakan ketakutan yang begitu mencekam. Penyesalan memenuhi hatinya–dia tahu telah kehilangan kesempatan terbaik.'Jika saja aku mendengarkan nona muda dan berdiri di pihak Arthur Pendragon tanpa ragu,' pikirnya getir. 'Mungkin Keluarga Jirk masih bisa membangun hubungan dengannya.'Berkat bakat Shirly Jirk yang luar biasa, Keluarga Jirk terbiasa unggul dalam hal negosiasi dan perekrutan orang-orang jenius. Namun penampilan Ryan tampak bahkan melampaui kejayaan Shirly Jirk yang selama ini menjadi kebanggaan keluarga.'Selama dua puluh tahun terakhir, mengapa tidak ada berita di Gunung Langit Biru tentang seorang jenius seperti ini?' Tetua Juan bertanya
"Astaga... Ini adalah petir Ilahi!""Bagaimana mungkin? Arthur Pendragon benar-benar memiliki kekuatan petir Ilahi!""Mungkinkah dahan pohon bunga sakura itu? Apakah itu harta karun yang dapat memicu petir Ilahi?""Kali ini Brandy Shroud akan mati!"Bisikan-bisikan ketakjuban memenuhi arena. Para anggota Keluarga Jirk yang hadir saling berpandangan dengan ekspresi tak percaya. Bahkan Tetua Juan dari Keluarga Jirk membelalakkan matanya lebar-lebar. "Dari mana Arthur Pendragon berasal?" gumamnya heran. "Kekuatan seperti ini... dia pasti bukan orang biasa!"Sementara itu, wajah Brandy Shroud semakin memucat. Dia bisa merasakan kematian mengintai dari balik petir ilahi yang menari-nari di sekeliling Ryan. Namun ego dan harga dirinya tidak mengizinkan dia mundur."Pergi kau ke neraka!" teriaknya sambil melancarkan serangan pamungkas.Pedang spiritualnya melesat bagai meteor merah yang siap menghancurkan segalanya. Namun Ryan hanya tersenyum dingin."Hari ini, aku akan mengajarimu kon
Dengan satu gerakan saja, bumi berguncang! Ryan mengayunkan dahan pohon bunga sakura di tangannya dengan gerakan ringan, namun dampaknya luar biasa. Tanah di bawah kakinya retak dan bergetar hebat, menciptakan gelombang kejut yang menyebar ke segala arah.Brandy Shroud yang tadinya berdiri angkuh terpaksa mundur beberapa langkah untuk menjaga keseimbangan. Matanya menyipit melihat kekuatan tak terduga ini.Dengan gerakan kedua, awan gelap menutupi langit!Dahan pohon bunga sakura kembali bergerak, kali ini membentuk pola rumit di udara. Dalam sekejap, langit cerah berubah gelap mencekam. Awan hitam bergulung-gulung menutupi matahari, menciptakan suasana yang membuat bulu kuduk merinding."Mustahil..." bisik salah seorang penonton. "Bagaimana bisa sebuah dahan pohon bunga sakura memiliki kekuatan seperti ini?"Dengan gerakan ketiga, bahkan ruang terasa terkoyak!Ryan tersenyum tipi
Wajah nona muda Jirk memucat seketika, seolah seluruh energinya tersedot habis. Dengan putus asa dia menoleh pada lelaki tua di sampingnya."Kakek Juan, izinkan aku melakukannya. Aku merasa Arthur Pendragon pantas mendapatkannya."Semua wanita di Keluarga Jirk memang memiliki bakat terpendam yang memungkinkan mereka merasakan hal-hal tertentu tentang masa depan. Shirly Jirk telah menyelamatkan Ryan empat tahun lalu berkat bakat itu. Dan kini, wanita lain dari Keluarga Jirk juga merasakan sesuatu yang serupa.Sayangnya lelaki tua di sampingnya sama sekali tidak tergerak. Para penonton mendesah tak henti-hentinya menyaksikan pertarungan ini. Mereka mengira akan melihat kelahiran seorang jenius, namun tampaknya takdir berkehendak lain. Sepertinya orang jenius memang ditakdirkan untuk mati muda.Bahkan Floridas Kennedy yang baru terbangun dari proses pemulihannya hanya bisa menghela napas panjang. Dia telah mele
"Ini adalah pertarungan antara para kultivator sejati!" seru salah seorang dari mereka."Niat pedang mereka benar-benar mengerikan!""Kudengar niat pedang Brandy Shroud berasal dari Dewa Pedang Alex Shroud seribu tahun lalu," ucap seorang tetua. "Tapi dari mana warisan Arthur Pendragon berasal..."Waktu seakan membeku saat kedua sosok itu saling menatap dalam diam. Meski tidak ada yang bergerak, tekanan di sana begitu mencekam hingga membuat para penonton kesulitan bernapas."MAJU!"Teriakan keras Brandy Shroud memecah keheningan bersamaan dengan ledakan auranya yang mencapai puncak."Pedang Pembelah Sembilan Provinsi!"Benda-benda di aula Paviliun Ivoryshroud mendadak tertarik ke arah Brandy Shroud, seolah ada kekuatan misterius yang menarik mereka. Dalam sekejap, semua benda itu hancur berkeping-keping!"Aura yang sangat kuat!""Gerakan ini... sungguh menakutkan!""Ya Tuhan, bahkan ahli Ranah Transcendence tingkat puncak biasa tidak akan memiliki aura semengesankan ini!" seru seora
Dari pinggir area pertarungan, tetua Keluarga Jirk yang tadinya berniat turun tangan mendadak menghentikan langkahnya. Dia memang berencana mengikat Ryan mengingat bakat dan teknik pedang menakjubkan yang dimiliki pemuda itu. Namun situasi telah berubah jauh lebih serius sejak Brandy Shroud memutuskan turun tangan secara pribadi.Ryan hanya mencibir mendengar ancaman itu. Dengan santai dia berkata, "Tidak ada yang pernah berhasil menghentikanku membunuh siapa pun yang kuincar. Albert Shroud harus segera belajar dari pengalaman pahit itu." Tatapannya berkilat berbahaya. "Kau ingin menghentikanku? Apa kau yakin punya hak untuk melakukannya?"Begitu kata-kata itu terucap, Ryan melepaskan niat membunuh yang pekat. Pedang spiritual yang dia peroleh dari Paviliun Ivoryshroud tiba-tiba muncul dan terbang keluar. Awalnya dia berniat memberikan pedang ini pada ibunya sebagai hadiah, namun sepertinya dia harus menggunakannya untuk menampar wajah Paviliun Ivoryshroud terlebih dahulu.BOOM!
Albert Shroud yang tadinya percaya diri kini dipaksa mundur langkah demi langkah. Keringat dingin membasahi tubuhnya saat merasakan tekanan mengerikan dari pemuda di hadapannya. Bahkan dengan kultivasi Ranah Transcendence-nya, dia benar-benar ditekan tanpa mampu melawan!"Ya Tuhan... Apakah aku sedang bermimpi?"Salah seorang penonton mengucek matanya berulang kali, tak percaya dengan pemandangan di hadapannya. Bagaimana mungkin seorang junior bisa mendominasi pertarungan melawan ahli sekaliber Albert Shroud?"Aku tidak bermimpi!" seru praktisi lain dengan suara bergetar. "Albert Shroud benar-benar bukan tandingan Arthur! Ini kenyataan!"Diskusi seru pecah di antara para penonton. Mereka yang tadinya mencemooh Ryan kini terpaksa menelan ludah melihat dominasinya yang mencengangkan."Dua jurus! Hanya butuh dua jurus!" seorang tetua menggeleng takjub. "Jurus pertama mengalahkan teknik pedang Albert Shroud, dan jurus kedua mengalahkannya. Dalam pertempuran ini, Arthur menekan Albert S