Beranda / Urban / Pembalasan Tuan Muda Terkuat / Bab 553 - Melawan Satu Organisasi Sendirian (II)

Share

Bab 553 - Melawan Satu Organisasi Sendirian (II)

Penulis: Rianoir
last update Terakhir Diperbarui: 2025-01-01 01:01:28

Kurt Wagner terkesiap dengan aura yang dipancarkan Ryan. Tapi sebelum dia bisa bereaksi...

"Satu detik…" ujar Ryan dingin.

Tanpa banyak bicara lagi, Ryan menekuk lututnya dan maju menyerang. Energi qi meledak dari tubuhnya saat ia menghantam Kurt Wagner telak.

BOOM!

Tubuh Kurt Wagner terhempas ke lantai, menciptakan kawah dalam.

Jasadnya hancur total, terpelintir dalam sudut yang tidak wajar.

Genangan darah dan mata kosong menandakan dia telah tewas seketika.

Para ahli Ordo Hassasin terkesiap ngeri. Mereka tahu Ryan kuat–terbukti dari banyaknya korban yang jatuh di tangannya. Tapi melihat langsung adalah pengalaman yang sangat berbeda.

Satu serangan! Hanya butuh satu serangan!

Wajah Mordred Luxis memucat saat bertukar pandang dengan Farid Askari.

Mereka ingat kekuatan Ryan sebulan lalu di Provinsi Riveria. Tapi saat itu dia tidak semenakutkan ini!

Dan Kurt Wagner bukanlah pembunuh s
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 554 - Melawan Satu Organisasi Sendirian (III)

    "Telapak Membakar Bumi!"Ryan mengaum, telapak tangannya diselimuti api membara. Jubah api menyelimuti tubuhnya saat dia membawa neraka ke dunia fana.BOOM!Ledakan dahsyat mengguncang ruangan. Tubuh para penyerang terdepan hangus menghitam, beberapa bahkan meledak berkeping-keping!Para pembunuh Ordo Hassasin yang tersisa merasakan bahaya mematikan dan berusaha melarikan diri."Apa-apaan ini? Apa dia benar-benar manusia?""Api macam apa itu? Mungkinkah dia kultivator legendaris?"Meski mereka berusaha kabur, gelombang kejut dari benturan itu begitu kuat hingga membuat aula bergetar hebat. Para pembunuh bayaran itu terhuyung-huyung hampir terjatuh.Tatapan Hassan al-Sabbagh berubah sangat serius. Invasi mendadak Ryan ke Ordo Hassasin telah membuat situasi lepas kendali! Jika tidak segera membunuhnya, mereka dalam masalah besar.Setelah berpikir sejenak,

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-01
  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 555 - Melawan Satu Organisasi Sendirian (IV)

    Meskipun Hassan al-Sabbagh dan para tetua berusaha menghalangi serangan Ryan dengan formasi terkuat mereka, kekuatan pemuda itu terlalu dahsyat. Kelima petinggi Ordo Hassasin terdorong mundur hingga sepuluh langkah penuh! Dari sini, kekuatan dampaknya bisa terlihat dengan jelas. Para anggota Ordo Hassasin lain yang menyaksikan pertarungan itu hanya bisa menelan ludah dengan susah payah, tak menyangka pemimpin mereka bisa terpojok seperti ini.Ryan sendiri juga terkena dampak dari benturan energi yang luar biasa itu. Tubuhnya terlempar ke belakang akibat momentum serangan balik. Namun dengan sigap, ia menancapkan Pedang Suci Caliburn ke lantai untuk memperlambat lajunya.Percikan api beterbangan saat pedang itu terseret di lantai batu. Ketika akhirnya berhenti, terlihat alur panjang yang terukir di lantai, menunjukkan betapa kuatnya momentum tadi.Ryan terengah-engah, wajahnya sedikit pucat. 

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-01
  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 556 - Melawan Satu Organisasi Sendirian (V)

    "Ryan, mari kita lihat bagaimana kamu akan memblokir serangan ini!" teriak Hassan al-Sabbagh dengan penuh keyakinan.Begitu ia selesai berbicara, lima sinar cahaya melesat ke langit-langit aula, lalu berbalik arah dan jatuh ke arah Ryan bagai meteor yang siap menghancurkan segalanya.Menghadapi serangan dahsyat ini, Ryan hanya berdiri di tempatnya tanpa bergerak. Ia menatap lima sinar cahaya yang mendekat tanpa rasa takut sedikitpun di matanya.Tiba-tiba, Ryan memejamkan matanya. Ia menarik napas dalam, memusatkan seluruh energi dan konsentrasinya. "Jurus Pedang Pertama..." bisiknya pelan. Aura keemasan mulai menyelimuti tubuhnya, semakin lama semakin intens. "Naga Membelah Langit!"Ryan membuka matanya, memancarkan tekad membara. Ia mengangkat Pedang Suci Caliburn tinggi-tinggi, lalu mengayunkannya dengan seluruh kekuatan yang ia miliki.Pedang Suci Caliburn memancarkan sinar pedang yang tak terhitung jumlahnya. 

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-01
  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 557 - Pemimpin Baru Ordo Hassasin

    Puluhan pembunuh yang tersisa menatap dengan campuran takut dan kagum ke arah Ryan yang berdiri tidak jauh dari mereka. Meski masih muda, aura membunuh yang terpancar dari tubuhnya begitu pekat dan menakutkan.Ryan menancapkan Pedang Suci Caliburn ke lantai dan bersandar pada gagangnya untuk menopang tubuh. Meski berhasil mengalahkan musuh-musuhnya, serangan terakhir itu telah menguras hampir seluruh qi sejati dalam dantiannya. Tubuhnya terasa remuk, dan rasa sakit yang hebat menjalari setiap sel tubuhnya.Darah menetes dari jari-jarinya yang menggenggam pedang terlalu erat. Tanpa perlindungan energ qi, bilah tajam Pedang Suci Caliburn dengan mudah melukai tangannya. Namun Ryan tidak peduli–rasa sakit itu justru membantunya tetap sadar.Dengan napas terengah-engah, ia mengangkat kepala dan menatap tajam ke arah para pembunuh yang tersisa. "Siapa lagi yang menginginkan membunuhku? Majulah!" tantangnya dengan

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-01
  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 558 - Kelelahan

    Hasil ini jauh lebih baik dari yang diharapkan Ryan. Paling tidak, dia tidak perlu mengaktifkan nisan pedang di Kuburan Pedang. Dengan situasi yang tidak terduga di Penjara Catacomb, menyimpan kartu as itu adalah keputusan yang bijak. Terlalu banyak variabel yang tidak bisa ia prediksi maupun kendalikan.Tubuhnya yang lelah akhirnya menyerah. Tepat saat akan terjatuh, sebuah tangan sigap menahannya. Mordred Luxis dengan cekatan menahan tubuh Ryan agar tidak membentur lantai. Namun Ryan sudah terlanjur terlelap–kelelahan telah mengambil alih kesadarannya.Farid Askari berjalan mendekat, matanya menatap sosok Ryan yang tak sadarkan diri. Helaan napas pelan keluar dari mulutnya."Mordred, bawa Pimpinan Ordo ke dalam untuk beristirahat," perintahnya pada Mordred Luxis. "Tubuhnya pasti sangat lelah setelah pertarungan tadi."Farid Askari terkekeh pelan. "Sungguh ironis. Jika dunia seni bela diri tahu apa yang terjadi hari

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-01
  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 559 - Wendy Menghilang

    "Ya. Tempat ini seperti genangan air yang menunggu untuk diaduk. Soal keamanan Adel dan Rindy, serahkan pada Galahad dan Eagle Squad. Aku juga akan mengirim beberapa praktisi ke sana untuk melindungi mereka." Ryan mengetuk jarinya di kusen jendela. "Yang perlu kalian lakukan sekarang adalah segera membawa pasukan kemari." "Baik, Ketua Guild! Kami akan segera bergerak!" Setelah menutup telepon, Ryan berjalan ke jendela. Matanya menerawang menatap langit malam di atas pinggiran barat ibu kota. Ini baru langkah pertamanya membangun kekuatan di sini. 'Keluarga Jorge akan menyesali semua tindakan mereka,' tekadnya dalam hati. 'Dan orang tuaku... mereka akan mendapatkan kembali martabat mereka. Akan kutunjukkan pada dunia bahwa kami tidak butuh pengakuan dari Keluarga Jorge!' Ryan menghabiskan beberapa jam berikutnya di Ordo Hassasin, memberikan nomor kontak Lancelot pada Farid Askari. Mereka berdua akan bertanggung jawab atas penyatuan Ordo Hassasin dan Guild Round Table. Sekaran

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-01
  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 560 - Wendy Dalam Bahaya

    Di Gloria Plaza lantai 6, ruang karaoke privat 007, Wendy duduk lemas di sofa dengan wajah memerah. Kepalanya terasa berat akibat alkohol. Sebenarnya dia tidak suka minum minuman keras dan juga berkaraoke. Tapi karena ini ulang tahun rekan sesama dosen, Wendy merasa tidak enak menolak. Namun setelah sampai di sana, dia menyesali keputusannya. Meski sudah menolak berkali-kali, yang berulang tahun terus memaksa Wendy untuk minum bersama. Akhirnya setelah meneguk satu gelas, tubuh Wendy langsung bereaksi. Perutnya mual dan kepalanya pening. Wendy memilih duduk diam di sudut, menunggu kondisinya membaik. Kakinya terlalu lemas untuk berjalan pulang. Dalam keadaan setengah sadar, tangannya meraih ponsel dan mencoba menghubungi nomor darurat Ryan. Namun sebelum tersambung, dua sosok muncul di hadapannya–Phage Weight dan seorang pria jangkung berjas yang menatapnya dengan tatapan tidak mengenakkan. Phage Weight langsung memutus panggilan dan mengambil ponsel Wendy. "Wendy, kau

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-02
  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 561 - Tidak Ada Ampun Lagi

    Phage Weight tertawa mengejek sambil mengeluarkan sebuah kamera dari sakunya. "Ayolah Wendy, berpikirlah. Dua pria dan satu wanita di ruangan tertutup - apa lagi yang bisa kita lakukan?" "Kau sudah berani bermain-main dengan si pendatang baru Ryan itu. Masa dengan kami tidak mau?" tambahnya dengan nada merendahkan. Wajah Wendy memucat seketika. Kesadarannya pulih sepenuhnya akibat rasa takut. Dengan tangan gemetar ia berusaha meraih ponselnya. "Phage Weight, kau seorang dosen! Sadarlah–ini melanggar hukum! Lepaskan aku!" Wendy mencoba berdiri namun kakinya masih terlalu lemas. Ia terjatuh kembali ke sofa, membuat kedua pria itu tertawa. "Tuan Muda, silakan Anda duluan," Phage Weight membungkuk pada Ardy Loub. "Saya akan merekam semuanya." Ardy Loub menyeringai lebar. Tanpa ragu ia membuka jasnya dan melangkah mendekati Wendy dengan tatapan buas. Dalam kepanikan, tangan Wendy meraba-raba sofa dan menemukan sebotol wine kosong. Tanpa pikir panjang ia melemparkannya sekuat tenaga.

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-02

Bab terbaru

  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 569 - Melawan Elodie Blanc

    Begitu Elodie Blanc selesai memberi perintah, selusin sosok berpakaian hitam bergegas keluar sambil menghunus senjata mereka. Kilatan dingin dari berbagai jenis pedang dan golok memantulkan cahaya bulan yang redup.Ryan berdiri tenang di tempatnya, bahkan tanpa mengangkat tangan. Ekspresinya tetap datar seolah menghadapi gerombolan anak kecil.Tepat ketika para penyerang hendak mencapainya, Ryan akhirnya bergerak!Dengan satu langkah maju yang mantap, dia meraung sambil melayangkan pukulan dahsyat. Energi qi dalam dantiannya mengalir deras ke tinjunya bagai air bah. Ledakan tumpul bergema di udara malam. Meski pukulannya tampak sederhana, kekuatan yang terpancar darinya sungguh mengerikan.TRANG! PRANG!Senjata-senjata yang diacungkan para ahli itu seketika terpelintir dan patah, berjatuhan ke tanah dengan bunyi berdenting memilukan. Para pemimpin barisan depan terbelalak ngeri saat menyadari situasi berbahaya yang mereka hadapi. Mereka panik berusaha mundur, namun terlambat.BOOM

  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 568 - Perangkap (II)

    Elodie Blanc bertepuk tangan sekali dan berkata lantang, "Keluarlah!" Seketika, permukaan danau yang tenang mulai beriak. Air tersibak ke segala arah! Splash! Lebih dari selusin sosok melompat keluar dari dalam danau dan berlutut di hadapan Elodie Blanc dengan gerakan serempak. "Salam, Nyonya!" seru mereka bersamaan. Pupil mata Conrad Max mengecil melihat pemandangan itu. Dia mengerti sekarang–Elodie Blanc telah mempersiapkan segalanya dengan matang. Pertemuan di Danau Yue bukan hanya untuk membuka Penjara Catacomb, tapi juga jebakan untuk membunuh Tuan Ryan! Ini pasti pembalasan dendam karena Ryan telah menghancurkan formasi mereka. "Conrad Max," Elodie Blanc tersenyum meremehkan, "menurutmu apakah aku dan anak buahku bisa menghentikan Tuan Ryan kesayanganmu itu?" Nada bicaranya penuh penghinaan dan kesombongan. Seandainya dia ada di universitas saat formasi itu dihancurkan, hal ini tidak mungkin terjadi. Kini dia yakin bisa membunuh Ryan dengan mudah. Conrad Max melir

  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 567 - Perangkap

    "Tuan Ryan, saya sudah tiba di Danau Yue, di utara universitas," ujar Conrad Max dari ujung telepon. Ryan sedikit terkejut mendengarnya. "Meski mereka bilang pintu akan dibuka jam 12 malam, saya khawatir mereka akan mengubah rencana di menit-menit terakhir," jelas Conrad Max. "Saat ini saya bisa merasakan fluktuasi kuat dari formasi di dasar danau. Kemungkinan besar pintu masuk Penjara Catacomb akan segera terbuka." "Kalau begitu aku akan ke sana sekarang," jawab Ryan tenang. "Lakukan saja tugasmu. Aku akan mengawasi dari tempat tersembunyi dan menunggu waktu yang tepat untuk bertindak." "Baik, Tuan–" Suara Conrad Max tiba-tiba terputus. Ryan mendengar suara listrik berderak, dan langsung tahu sesuatu telah terjadi! Tanpa ragu, Ryan melompat dari balkon. Energi qi mengalir ke kakinya saat dia mendarat mulus di tanah, lalu bergegas menuju Danau Yue. Ryan tidak menyadari, saat dia mendarat, sepasang mata indah menatapnya penuh keterkejutan dari belakang. Wendy berdiri terpaku d

  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 566 - Belajar Dao Jimat (II)

    Peter Carter menjelaskan dengan nada bangga. "Yang perlu kau lakukan sekarang adalah memadatkan rune kehidupanmu sendiri. Setelah berhasil melakukannya, barulah kau layak melangkah di jalan Dao Jimat Spiritual!" Saat suara Peter Carter terus menggema, rune-rune kuno yang mengelilingi Ryan mulai bergerak. Satu per satu, mereka melayang masuk ke dalam pikiran Ryan, menciptakan sensasi aneh namun tidak menyakitkan. Ryan perlahan duduk bersila, membiarkan rune-rune itu meresap ke dalam kesadarannya. Ia bisa merasakan setiap rune membawa pengetahuan dan pemahaman yang berbeda. "Rune-rune yang memasuki pikiranmu adalah rune yang telah ada sejak zaman kuno," Peter Carter menjelaskan sambil mengaitkan kedua tangan di belakang punggung. "Rune kehidupanmu seharusnya ada di antara mereka. Mari kita lihat rune mana yang bisa kau padatkan." Sejujurnya, Peter Carter tidak menaruh harapan terlalu tinggi. Tingkat kultivasi Ryan masih terlalu rendah. Memadatkan satu dari puluhan ribu rune k

  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 565 - Belajar Dao Jimat

    Universitas Negeri Riverdale, pukul sepuluh pagi. Ryan membuka mata, tersadar dari kultivasinya. Auranya kini dipenuhi kekuatan yang jauh lebih dahsyat dari sebelumnya. Terobosannya telah berhasil. 'Meski begitu, masih ada jarak yang cukup jauh sebelum aku bisa mencapai ranah Golden Core,' pikirnya sambil tersenyum tipis. Golden Core adalah tingkatan utama di atas ranahnya saat ini. Orang biasa mungkin butuh waktu puluhan tahun untuk mencapai ranah ini. Ryan teringat saat Xiao Yan mengatakan bahwa Nexopolis adalah kesempatannya. Waktu itu ia hanya mencibir dalam hati, tapi ternyata perkataan itu benar. Jika dirinya masih berada di Gunung Langit Biru, mustahil baginya untuk berkembang secepat ini. Ia mungkin masih terjebak di ranah Qi Gathering. Tok tok tok! Suara ketukan di pintu membuat Ryan tersenyum. Tanpa perlu menebak, dia tahu itu pasti Wendy. Ketika pintu terbuka, sosok anggun Wendy muncul mengenakan pakaian profesional rapi. Di tangannya ada dua buku pelajaran.

  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 564 - Masih Tidak Percaya

    Semua daftar–dari perekrutan pembunuh, target buruan, sistem hadiah, hingga foto Ryan–lenyap tak berbekas. Yang ada hanya dua pengumuman besar: [Mulai hari ini dan seterusnya, Ordo Hassasin tidak akan lagi menerima misi pembunuhan apapun. Semua misi sebelumnya dibatalkan, dengan pengembalian dana penuh.] [Mulai sekarang, Ordo Hassasin tidak ada lagi. Semua pembunuh akan berada di bawah kendali langsung Guild Round Table, dan ketua Guild Round Table akan mengambil alih kepemimpinan!] Jackson Jorge merasakan ada sesuatu yang salah dan bertanya dengan kerutan di dahinya, "Ada apa?" Pria kurus itu menyerahkan tablet sambil menunduk hormat, "Tuan Jackson, lihatlah sendiri." Jackson Jorge mengambil tablet tersebut dan membaca isinya dengan seksama. Pupil matanya perlahan mengecil, sementara ekspresinya berubah aneh. Dia membaca ulang beberapa kali untuk memastikan penglihatannya tidak salah. 'Apa yang sedang dimainkan Ordo Hassasin?' batinnya. Organisasi pembunuh paling ditakuti di

  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 563 - Terobosan

    Ryan terkejut mendapati salah satu dari dua nisan pedang di Kuburan Pedang telah hancur berkeping-keping. Ini berarti salah satu kultivator kuno telah keluar dengan kekuatannya sendiri–sesuatu yang seharusnya tidak mungkin tanpa aktivasi dari Ryan. Kultivator perkasa yang keluar adalah ahli keempat dari Kuburan Pedang–Peter Carter, sang Pemimpin Aliansi Jimat Spiritual! 'Tapi aku bahkan belum mengaktifkan batu nisannya,' Ryan mengerutkan dahi kebingungan. "Kekuatan Penjara Catacomb tidak ada artinya bagiku!" sebuah suara bergema di udara. "Dao Jimat Spiritual dapat memutuskan segalanya!" Ryan refleks mendongak ke langit. Di sana melayang sosok seorang lelaki tua dengan jubah putih panjang. Dia berdiri di atas aliran cahaya yang dikelilingi rune-rune kuno yang berpendar misterius. "Sial... apa-apaan ini..." Ryan terpana melihat pemandangan supernatural di hadapannya. Peter Carter tersenyum melihat ketakjuban Ryan. "Kenapa? Apa Dao Jimat Spiritual terlalu menakjubkan bagimu?"

  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 562 - Mencoba Menyembuhkan Diri

    Selesai dengan urusannya, Ryan melangkah keluar menuju koridor tempat Wendy menunggu. "Ayo pergi," ujarnya dengan nada biasa. Wendy yang baru selesai menelepon melirik ke arah ruang karaoke. "Lalu mereka berdua...?" "Aku sudah memberi mereka peringatan. Mereka sudah pergi dan tidak akan mengganggumu lagi." Ryan menjawab diplomatis. Memang secara teknis benar–mereka telah 'pergi' ke alam baka dan tidak akan bisa mengganggu siapapun lagi. Wendy mengangguk, memilih untuk tidak bertanya lebih jauh. Mereka berjalan menuju tangga, namun baru belasan langkah Wendy merasa kakinya goyah. Meski efek mabuknya sudah hilang, obat yang diminumnya masih mempengaruhi fungsi motoriknya. Ryan menghela napas pelan melihat kondisi Wendy. Tanpa banyak kata, ia berjongkok di hadapannya. "Ayo naik." Wendy terdiam beberapa saat, pipinya merona samar. Setelah menimbang sejenak, dia akhirnya mengangguk dan melingkarkan lengannya di leher Ryan. Dengan lembut dia menyandarkan tubuhnya ke punggung

  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 561 - Tidak Ada Ampun Lagi

    Phage Weight tertawa mengejek sambil mengeluarkan sebuah kamera dari sakunya. "Ayolah Wendy, berpikirlah. Dua pria dan satu wanita di ruangan tertutup - apa lagi yang bisa kita lakukan?" "Kau sudah berani bermain-main dengan si pendatang baru Ryan itu. Masa dengan kami tidak mau?" tambahnya dengan nada merendahkan. Wajah Wendy memucat seketika. Kesadarannya pulih sepenuhnya akibat rasa takut. Dengan tangan gemetar ia berusaha meraih ponselnya. "Phage Weight, kau seorang dosen! Sadarlah–ini melanggar hukum! Lepaskan aku!" Wendy mencoba berdiri namun kakinya masih terlalu lemas. Ia terjatuh kembali ke sofa, membuat kedua pria itu tertawa. "Tuan Muda, silakan Anda duluan," Phage Weight membungkuk pada Ardy Loub. "Saya akan merekam semuanya." Ardy Loub menyeringai lebar. Tanpa ragu ia membuka jasnya dan melangkah mendekati Wendy dengan tatapan buas. Dalam kepanikan, tangan Wendy meraba-raba sofa dan menemukan sebotol wine kosong. Tanpa pikir panjang ia melemparkannya sekuat tenaga.

DMCA.com Protection Status