Beranda / Urban / Pembalasan Tuan Muda Terkuat / Bab 402 - Percobaan Pembunuhan (II)

Share

Bab 402 - Percobaan Pembunuhan (II)

Penulis: Rianoir
last update Terakhir Diperbarui: 2024-12-05 18:21:42
Tanpa membuang waktu, dua pria lainnya berteriak murka dan mempercepat gerakan mereka.

Mereka menyerang Ryan secara bersamaan, melancarkan serangkaian pukulan telapak tangan yang mematikan.

Serangan mereka begitu rapat hingga menutup semua rute pelarian Ryan.

Sementara itu, si lelaki tua bertunik memilih untuk tidak bergerak. Ia meletakkan tangannya di belakang punggung, mengamati pertarungan dengan tatapan penuh minat.

Kedua pria yang menyerang Ryan adalah saudara kembar dengan koordinasi sempurna.

Ketika mereka bekerja sama, sangat sedikit orang yang bisa mengalahkan mereka, apalagi dalam situasi dua lawan satu.

Namun di luar dugaan, sudut mulut Ryan justru melengkung membentuk senyum main-main. "Teknik telapak tangan?"

Ia mendengus meremehkan. "Aku akan menunjukkan kepada kalian apa itu teknik telapak tangan sejati!"

Dengan gerakan mantap, Ryan menyalurkan seluruh energi qi dari dantiannya ke telapak tangannya.

Saat energi itu berkumpul, tubuhnya terasa seperti terbak
Rianoir

maaf terlambat lagi, othor sibuk banget hari ini. Terima kasih Kak Ahmad, Kak Zainal, Kak Syahz, Kak Rayhan, Kak Bagus, Kak Nur, Kak Rubei', Kak Nani, Kak Aldi, Kak Ahmad, Kak Zulfadzli, Kak KibutsukiM36316, Kak Kusuma, Kak Mohd Azroy, Kak Yen, Kak Ayub, Kak Gojek, Kak Sherly, Kak Mohammad, Kak Koko Lusianto, Kak Celestine, Kak Sofian, Kak Yun, Kak Mariah, Kak Purwo, Kak Norizan, dan Kak Pengunjung6403 atas dukungan Gem-nya. (⁠.⁠ ⁠❛⁠ ⁠ᴗ⁠ ⁠❛⁠.⁠) Bab Bonus: 2/3 Bab Antrian: 39 Selamat Membaca (⁠◠⁠‿⁠・⁠)⁠—⁠☆

| 16
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 403 - Dalang Rencana Pembunuhan

    Kecemburuan memenuhi hati lelaki tua itu. Bersamaan dengan itu, niat membunuhnya melonjak drastis. Jika dia bisa mendapatkan apa yang dimiliki Ryan, dia pasti akan menjadi salah satu praktisi bela diri top di Nexopolis! 'Harta karun seperti itu sangat sia-sia berada di tangan anak ini!' batinnya geram. Tatapan lelaki tua itu berubah dingin dan penuh dominasi. Dia mengayunkan belatinya dengan kekuatan penuh, berusaha menebas Ryan tanpa ampun. "Bocah, jika kau mati, semua barangmu akan menjadi milikku! Haha!" Mata Ryan tetap dingin saat Pedang Suci Caliburn memblokir serangan itu dengan mulus. TANG! Kedua senjata bertabrakan, menciptakan gelombang kejut yang membuat udara bergetar hebat. KRAK! Suara retakan terdengar jelas saat belati lelaki tua itu patah berkeping-keping. Terkejut, dia menatap pedang di tangan Ryan dengan mata terbelalak. "Senjata spiritual!" serunya tak percaya. 'Dari mana anak ini berasal?' batinnya kalut. 'Dia memiliki begitu banyak harta langka!' "Per

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-05
  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 404 - Reaksi Nisan Ketiga

    Setelah menutup sambungan teleponnya, Ryan segera menghubungi Sammy Lein untuk membereskan mayat-mayat yang berserakan. Bagaimanapun, tempat ini tidak terlalu jauh dari lokasi pertemuannya dengan orang misterius tadi. Ia juga meminta Derick untuk menjemputnya kembali ke vila. Setelah pertempuran berakhir, Ryan menjadi lebih tenang. Ia sadar betul yang terpenting saat ini adalah memperkuat dirinya sendiri. Kekuatan adalah segalanya–hanya dengan menjadi lebih kuat ia akan mampu menghadapi apapun yang menghadang jalannya. 'Selain itu,' Ryan membatin, 'begitu aku menjadi lebih kuat, aku akan dapat mengaktifkan lebih banyak nisan pedang di Kuburan Pedang.' Dengan bantuan para ahli kuno itu, Ryan yakin tak masalah seberapa kuat keluarga teratas yang terlibat dalam insiden Paviliun Riverside. Ia akan menghancurkan mereka semua tanpa ampun! Siapapun yang terkait dengan masalah itu, tak peduli siapa mereka, harus mati! Aura mengerikan melonjak keluar dari tubuh Ryan. Energi itu menge

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-06
  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 405 - Ajakan Kencan

    "Aku baru saja membeli dua tiket bioskop. Apakah kamu bebas malam ini?" Ryan mengerutkan kening membaca pesan itu. Nonton film? Apa yang dipikirkan Rindy? Ini sama sekali bukan gaya gadis itu. Jika Rindy mengundangnya ke perjamuan bisnis, Ryan masih bisa mengerti. Tapi nonton film berdua? Sementara Ryan masih merenungkan keanehan situasi ini, sebuah pesan baru masuk. "Perlakukan saja ini sebagai pemenuhan keinginan kecilku." Ryan terdiam sejenak, mempertimbangkan ajakan itu. Pada akhirnya, ia memutuskan untuk tidak menolak. Bagaimanapun, ia jarang menghabiskan waktu santai bersama Rindy. Setengah jam kemudian, Ryan tiba di Bioskop Kota Riverpolis. Begitu melangkah masuk, ia langsung menyadari kerumunan yang terbentuk di dekat pintu masuk. Di tengah kerumunan itu, seorang sosok cantik berdiri dengan anggun. Ryan segera mengenali Rindy, namun ia terpana melihat penampilan gadis itu. Rindy telah berdandan dengan sangat cantik. Rambut panjangnya tersamp

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-06
  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 406 - Kencan Dengan Rindy

    Mata indahnya berbinar–entah karena air mata atau pantulan layar film. Ia merasa ini kesempatan terakhirnya untuk menjalani hidup sesuai keinginannya sendiri. Oliver Quins dan ahli tak tertandingi dari Gunung Langit Biru akan segera kembali ke Provinsi Riveria. Setelah itu, situasi pasti akan berubah drastis. Rindy tahu ia mungkin tak akan bisa mengendalikan nasibnya sendiri lagi. Karena itulah, sebelum saat itu tiba, ia ingin meraih apa yang selama ini hanya bisa ia impikan. Mengalami hal-hal sederhana yang biasa dilakukan pasangan lain bersama Ryan. Hari ini, Rindy tak ingin memikirkan hal lain. Ia hanya ingin menikmati momen ini sepenuhnya. "Ryan, kau mau kan?" ulangnya dengan suara lembut. Meski tak sepenuhnya memahami situasi yang terjadi, Ryan mengangguk mantap. "Tentu saja." Tanpa ragu, ia membungkuk untuk mencium Rindy. Selain insiden tak sengaja waktu itu, ini adalah ciuman pertama yang benar-benar diinginkan oleh keduanya. Namun suasana romantis itu mendadak pe

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-06
  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 407 - Pemandangan Romantis

    Rindy mengangguk antusias. "Ini luar biasa! Berdiri di atas air sambil memandang permukaan danau... aku tak akan pernah melupakan momen ini!" "Kalau kau terkesima hanya dengan ini, berarti aku masih kurang berusaha," Ryan tersenyum penuh arti. "Meski aku tidak tahu mengapa kau bertingkah aneh hari ini, tapi jika kau ingin melihat bintang, akan kutunjukkan yang lebih hebat!" Sepuluh batu spirit muncul di tangan Ryan–benda yang sangat berharga bahkan di Gunung Langit Biru. Para kultivator biasanya membakar batu spirit untuk melepaskan energi qi yang terkandung di dalamnya, mempercepat proses kultivasi mereka. Dengan senyum percaya diri, Ryan melemparkan kesepuluh batu spirit itu ke udara. Energi qi mengalir deras ke jemarinya, menciptakan cahaya keemasan yang indah. "Sepuluh Jari Membakar Bumi!" Sepuluh sinar cahaya melesat bagai komet, menghantam batu spirit yang melayang di langit. Ledakan energi spiritual memenuhi atmosfer, menciptakan pemandangan yang jauh lebih memukau dari

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-06
  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 408 - Malam Bersama Rindy

    Ryan menggelengkan kepalanya. Keluarga Quins masih berada di Gunung Langit Biru dan belum kembali. Dia telah meminta Eagle Squad untuk memangau bandara, kereta api, gerbang tol, dan berbagai stasiun di Provinsi Riveria. Begitu Keluarga Quins kembali, dia pasti akan menjadi orang pertama yang tahu. "Lupakan saja," Ryan bergumam pada dirinya sendiri. "Aku tidak ingin memikirkannya lagi. Bencana Rindy akan terjadi selama beberapa hari ke depan. Tidak peduli apa, aku harus mencoba yang terbaik untuk tetap bersamanya selama ini." Tekadnya menguat. "Aku akan menghadapi apa pun yang menghadang kita. Tidak peduli apa situasinya, aku akan mengatasinya!" Setelah mandi, Ryan kembali ke kamarnya dan duduk bersila, bersiap untuk melakukan kultivasi. Namun belum sempat ia memasuki keadaan meditasi, pintu kamarnya tiba-tiba terbuka. Di ambang pintu, berdiri sosok Rindy. Rambutnya yang baru saja dikeringkan masih menyisakan beberapa tetes air di ujungnya. Aroma harum yang lembut menguar

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-06
  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 409 - Gadis Misterius

    Gadis itu tampak kebingungan. "Aku tidak tahu di mana orang itu. Orang tua itu berkata bahwa dia datang ke kota Golden River, tetapi aku tidak bisa merasakan aura siapa pun di sini? Apa-apaan ini?!" Dengan langkah yang sedikit frustasi, gadis itu mulai berjalan mengelilingi stasiun. Setiap beberapa ratus meter, jari-jarinya akan membentuk segel dan membuat beberapa gerakan tangan yang aneh, seolah mencoba merasakan sesuatu yang tak kasat mata. "Huft, tugas mencari orang ini sangat sulit.." keluhnya. "Ini membuang-buang waktu kultivasiku yang berharga!" Gadis itu mengeluarkan sebuah foto dari sakunya dan melambai pada seorang pria paruh baya yang berjalan ke arahnya. "Kau… Ya, kau. Kemarilah sebentar. Ada yang ingin kutanyakan padamu." Pria paruh baya berkacamata itu sedikit bingung melihat seorang gadis kecil berdiri sendirian di trotoar pada malam yang dingin ini. Dia melirik ke sekeliling, memastikan tak ada orang mencurigakan di sekitar mereka. "Gadis kecil, apakah kamu te

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-06
  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 410 - Kembalinya Keluarga Quins

    Alih-alih merasa takut, Ryan justru tersenyum tenang. Ia meraih tangan Rindy dan menggenggamnya erat. "Karena kamu sekarang adalah wanitaku, tidak ada seorang pun di dunia ini yang berhak menyentuhmu!" ujarnya dengan nada penuh keyakinan. "Apakah kamu bersedia percaya padaku?" tanya Ryan. Rindy menatap dalam mata Ryan, mencari keraguan di sana namun tak menemukannya. Setelah beberapa detik yang terasa seperti selamanya, di mengangguk pelan. "Aku… aku bersedia." "Baiklah, tinggallah di vila selama dua hari ke depan. Serahkan sisanya padaku." "Oke." Untuk pertama kalinya dalam hidupnya, Rindy ingin sepenuhnya mempercayai seseorang. Dan jika ada yang pantas mendapat kepercayaan itu, hanya Ryan satu-satunya. Bagaimanapun, pemuda itu tak pernah berhenti melakukan mukjizat sejak kembali ke Kota Golden River. Ryan bangkit dan melangkah ke balkon lantai dua. Panggilan pertamanya adalah untuk Galahad. "Jaga villa!" "Baik, Master!" Panggilan kedua ia tujukan pada Lancelot. "Ke

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-07

Bab terbaru

  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 505 - Tiba di Riverdale

    Ibu Yura Dustin yang tadinya tak sadarkan diri perlahan membuka mata. "Ibu! Ibu baik-baik saja?" Yura nyaris menangis bahagia. "Air... aku mau air hangat..." pinta sang ibu lemah. Semua orang terkesiap dan menoleh ke arah Ryan. Permintaan itu persis seperti yang ia prediksikan! Seorang pramugari bergegas mengambilkan air hangat. Setelah meminumnya perlahan, warna mulai kembali ke wajah ibu Yura. Wanita itu menatap Ryan dengan sorot mata penuh rasa terima kasih. Namun melihat pemuda itu sedang beristirahat, ia memilih diam. "Berkat pemuda ini aku baik-baik saja," ujarnya lembut pada kerumunan. "Semuanya silakan bubar." Sang dokter masih ingin protes, namun petugas keamanan segera membawanya pergi ke belakang. Keributan mereda, namun tatapan penasaran terus tertuju pada Ryan sepanjang sisa penerbangan. Para penumpang kelas satu yang kebanyakan pebisnis dan tokoh berpengaruh bisa merasakan ada yang istimewa dari pemuda misterius itu. Banyak yang ingin menyerahkan kartu nama,

  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 504 - Dirgaukan Banyak Pihak

    Pramugari yang dipanggil segera membuat pengumuman mencari dokter di pesawat. Tak lama kemudian seorang dokter datang memeriksa kondisi wanita itu. "Apa penyakit ibumu?" "Dokter, ibu saya menderita CORD stadium akhir," Yura menjelaskan panik. "Selama ini bergantung pada obat, tapi sekarang obatnya hilang..." "Apa?!" sang dokter melotot. "Kenapa bepergian dengan penyakit seserius itu? Kau tidak tahu ini butuh pengobatan rutin?" Tanpa buang waktu ia memberi instruksi pada pramugari. "Cepat beritahu kapten untuk mendarat di kota terdekat! Kalau tidak, bahkan dokter ajaib pun tak akan bisa menyelamatkannya!" Tepat saat pramugari hendak berlari ke kokpit, sebuah suara tenang terdengar. "Tidak perlu mendaratkan pesawat. Aku bisa menolongnya." Semua mata tertuju pada Ryan. Yura masih panik–dia tahu betul betapa mengerikannya PPOK stadium akhir. Tanpa obat dan peralatan medis profesional, mustahil mengobatinya! Sang dokter mendengus. "Jangan bercanda! Nyawa sedang dipertaruhkan!"

  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 503 - Perjalanan Ke Riverdale

    Pagi itu, suasana Bandara Riveria tampak ramai seperti biasa. Di area keberangkatan domestik, Ryan berdiri dengan santai diapit oleh dua wanita cantik–Adel dan Rindy."Kau yakin tidak mau kami ikut?" tanya Adel dengan nada khawatir. Tangannya menggenggam lengan Ryan erat, enggan melepaskan.Ryan tersenyum tipis. "Tidak perlu. Selain itu, Galahad dan Lancelot akan menjaga kalian selama aku pergi." Ia melirik kedua pengawalnya yang berdiri tak jauh dari sana. "Lagipula, aku hanya pergi sebentar. Paling lama satu minggu.""Tapi..." Adel masih tampak ragu."Sudahlah," Rindy menyela sambil tersenyum jahil. "Biarkan saja dia pergi. Toh dia pasti akan kembali–kecuali kalau dia berani selingkuh di Ibu Kota."Ryan tertawa kecil mendengar ancaman terselubung itu. Ia mengacak rambut Rindy dengan gemas. "Mana berani aku selingkuh kalau punya dua wanita secantik kalian?""Gombal!" Rindy menepis tangan Ryan dengan wajah merona.Pengumuman keberangkatan pesawat RD8978 menggema di terminal, menanda

  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 502 - Persiapan Ke Riverdale

    Ryan menepuk bahu Lancelot dengan gestur menenangkan. "Masalah ini tidak mendesak," ujarnya tenang. "Aku akan berangkat ke Ibu Kota lebih dulu. Kau dan yang lain dari Guild Round Table bisa menyusul nanti. Saat ini, fokusmu haruslah meningkatkan kekuatan.""Baik, Ketua Guild," Lancelot membungkuk hormat.Setelah berpamitan dengan kedua bawahannya, Ryan teringat sesuatu. Eagle Squad pasti memiliki pengaruh di Ibu Kota–akan lebih mudah jika mereka yang mengatur perjalanannya.Baru saja ia hendak menghubungi Sammy Lein, sebuah mobil yang terparkir di luar vila membunyikan klakson. Ryan menggeleng geli sebelum melangkah menuju kendaraan itu.Seperti dugaannya, Sammy Lein dan Patrick telah menunggu di dalam."Jangan bilang kalian menunggu di sini selama sepuluh hari," godanya sambil masuk ke dalam mobil. "Aku tak akan percaya."Sammy Lein tertawa canggung. "Tuan Ryan mungkin tidak tahu, tapi Eagle Squad telah beberapa kali mencoba menemui Anda. Nona Rindy selalu mengatakan Anda sedang b

  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 501 - Pedang Pembelah Langit

    "Muridku," suaranya bergema dalam kekosongan, "di dunia ini terdapat 3000 Dao Besar dan Dao Kecil yang tak terhitung jumlahnya! Sepanjang hidupku, aku menekuni Dao Pembantaian dan niat pedang."Pedang Suci Caliburn berdengung di tangannya, beresonansi dengan kata-katanya. "Pedang adalah raja dari segala senjata. Baik untuk menyerang maupun bertahan, tak ada yang menandinginya!""Pedang Pembelah Langit yang akan kuwariskan padamu memiliki tiga jurus. Setiap jurus mengandung hukum Dao Agung yang kusempurnakan. Jika kau memiliki kekuatan yang cukup, teknik ini mampu menghancurkan langit itu sendiri!""Itulah mengapa ia dinamakan Pedang Pembelah Langit!"Lelaki tua itu mengacungkan Caliburn tinggi-tinggi. Niat pedang yang terpancar darinya begitu pekat hingga membuat udara bergetar. Ryan bahkan bisa merasakan jantungnya berdegup kencang hanya dengan menatapnya."Jurus pertama–Naga Membelah Langit!" Pedang di tangannya bergerak bagai kilat, menciptakan bayangan naga raksasa yang meraung

  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 500 - Latihan

    Sebagai kultivator yang baru mengenal enam ranah–Body Tempering, Qi Gathering, Foundation Establishment, Golden Core, Nascent Soul, dan Heavenly Soul–Ryan paham betul besarnya kesenjangan kekuatan mereka.Setiap ranah terbagi menjadi sembilan tingkat. Dan kini, sebagai kultivator Foundation Establishment, ia harus menghadapi praktisi ranah Nascent Soul!'Bagaimana mungkin aku bisa menang?' batinnya frustrasi.Seolah membaca pikirannya, lelaki tua itu melepaskan sinar pedang ke arah kepala Ryan. Dalam sekejap ia telah muncul di hadapan pemuda itu."Kau ingin tahu mengapa aku menggunakan ranah yang jauh lebih tinggi?" suaranya dalam dan berat. "Akan kuberitahu!""Dao Pembantaian berada di ambang hidup dan mati," lelaki tua itu melanjutkan dengan nada serius. "Dengan teknik ini, kau bahkan bisa membunuh mereka yang jauh lebih kuat darimu!"Dia menghentakkan pedangnya, menciptakan gelombang tekanan yang membuat Ryan terhuyung. "Jika kau mampu bertahan dari seranganku, kelak saat menghadap

  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 499 - Ramalan Nasib Lucas

    Di sebuah bangunan megah nan misterius di Ibu Kota, Lucas Ravenclaw duduk dengan tenang sembari menyeka pedangnya yang berwarna merah darah. Pedang itu berpendar dengan energi qi yang tak kalah kuat dari Pedang Suci Caliburn.Meski tak melepaskan aura apapun, kehadirannya saja sudah menciptakan tekanan berat yang membuat orang biasa kesulitan bernapas.Di hadapannya, seorang lelaki tua berambut putih berlutut dengan tubuh gemetar. "Tuan Lucas, saya telah menyelidiki orang-orang yang mengikuti Anda hari ini. Mereka berasal dari Provinsi Riveria, namun asal-usul sebenarnya masih belum jelas.""Heh," Lucas Ravenclaw mendengus dingin. "Sudah bertahun-tahun berlalu, belum ada yang berani berbuat kurang ajar seperti ini. Apakah mereka ingin mati?""Terus selidiki. Begitu tahu siapa yang mengirim mereka, bunuh semuanya. Jangan sisakan satu pun."Lelaki tua itu mengangguk patuh sebelum teringat sesuatu. "Tuan Lucas, mengapa Anda tiba-tiba kembali ke Ibu Kota kali ini?"Lucas Ravenclaw meleta

  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 498 - Kabar Lucas Ravenclaw

    Ryan melepaskan pelukannya dari Rindy dan duduk di sofa. Ia tak ingin membuat kedua gadis itu khawatir dengan menceritakan pertarungannya melawan Sergei Anri dan Departemen Penanggulangan Bencana Supranatural."Hanya urusan bisnis biasa," jawabnya santai. "Beberapa masalah kecil yang harus diselesaikan."Meski ekspresi kedua gadis itu menunjukkan ketidakpercayaan, mereka memilih tidak mendesak lebih jauh. Jika Ryan memilih menyembunyikan sesuatu, pasti ada alasannya.Ryan bangkit untuk mengambil segelas air. Saat meneguknya, ia teringat sesuatu yang penting."Ada yang harus kuberitahu pada kalian," ujarnya serius. "Aku perlu berlatih dalam isolasi selama sepuluh hari ke depan untuk sebuah terobosan penting dalam kultivasiku."Ia meletakkan gelasnya sebelum melanjutkan, "Selama sepuluh hari ini, aku akan mengurung diri di kamar lantai tiga. Galahad dan beberapa praktisi dari Guild Round Table akan berjaga di luar. Jika kalian perlu keluar, mereka harus menemani kalian.""Pengasingan

  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 497 - Tanpa Ampun

    "Tuan Ryan, kumohon lepaskan ayahku!" jeritnya serak. Jika sang ayah tewas, Keluarga Anri akan kehilangan pilar pendukungnya!Meski merasa kasihan pada temannya, Juliana tetap berkata tegas, "Tuan Ryan, Anda tidak perlu mempertimbangkan perasaan saya. Dia pantas mati."Jika Sergei Anri dibiarkan hidup, dia pasti akan mencari kesempatan membalas dendam. Dan saat itu terjadi, keluarga Herbald pasti akan terseret.Melihat Juliana tak berniat campur tangan, Riselotte semakin putus asa. "Tuan Ryan, aku bersedia melakukan apapun! Kumohon lepaskan ayahku!""Membiarkannya pergi?" tanya Ryan tenang.Mendengar nada lunak itu, harapan membuncah dalam dada Riselotte dan Sergei Anri. "Ya, ya!" Riselotte mengangguk penuh semangat.Namun detik berikutnya, kilatan dingin melesat–kepala Sergei Anri terpisah dari tubuhnya."Mengapa aku harus mendengarkanmu?" suara Ryan bergema dingin memenuhi ruangan. "Jika kulepaskan dia hari ini, siapa yang akan melepaskanku di masa depan?""Tidak membunuhmu sudah m

DMCA.com Protection Status