Share

Bab 281 - Diusir

Author: Rianoir
last update Last Updated: 2024-11-15 11:43:57
Lily Wealth menatap Ryan dengan mulut ternganga.

Meski usianya tak jauh berbeda dengannya, ia hanya mampu menahan tekanan sang ayah. Ia bahkan tak pernah sekalipun berhasil mematahkannya seperti yang baru saja Ryan lakukan.

'Sejak kapan praktisi dari Kota Golden River menjadi begitu menakutkan?' pikirnya takjub.

Setelah beberapa saat, Castiel Wealth pulih dari keterkejutannya. "Ryan, aku akui kamu cukup kuat. Mungkin karena itulah kamu begitu percaya diri dan sombong. Namun, jangan pura-pura tidak sadar bahwa kamu hanyalah sendirian!" ujarnya dingin. "Dengan kekuatanmu sendiri, kau tidak akan mampu menahan amukan Keluarga Quins sama sekali!"

Ryan meliriknya dengan ekspresi tenang. "Castiel Wealth," balasnya tegas, sengaja mengabaikan gelar kepala keluarga, "aku datang ke Keluarga Wealth hari ini untuk memberitahumu satu hal. Aku, Ryan, akan menyelesaikan masalahku sendiri. Jika kamu takut pada Keluarga Quins, salahkan saja aku atas semua kejadian ini!"

Para tetua kembali terkesia
Rianoir

Terima Kasih Kak Rubei', Kak Sofyan, dan Kak Jaz atas dukungan Gem-nya (⁠.⁠ ⁠❛⁠ ⁠ᴗ⁠ ⁠❛⁠.⁠) Akumulasi Gem Bab Bonus: 15-11-2024 (siang): 4 Gem Selamat Membaca (⁠◠⁠‿⁠・⁠)⁠—⁠☆ Bab Bonus Gem Hari ini: 1/5 Bab Bonus Gem Besok: 4 Bab Bonus View: 1

| 23
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 282 - Keterkejutan Keluarga Wealth

    Eriel Wealth tertawa paling keras di antara semuanya. Dia menunjuk ke arah Gawain Wealth dengan sikap mengejek. "Gawain Wealth, bahkan jika Nexopolis hancur, Keluarga Wealth tidak akan pernah memintamu untuk kembali!" "Enyahlah sekarang!" bentaknya kasar. Ryan melirik Gawain Wealth dan menggelengkan kepala tanpa daya sebelum berbalik. "Ayo pergi." Awalnya, demi Gawain Wealth, ia berniat membantu Keluarga Wealth. Namun mereka lebih memilih menjadi musuh, sesuatu yang sama sekali tak membuatnya gentar. Beberapa orang memang tak layak untuk didekati. "Baik, Tuan Ryan." Gawain Wealth mengangguk patuh dan mengikuti di belakangnya. Tepat saat mereka hendak melangkah keluar, sebuah suara hangat terdengar dari halaman. "Kepala Keluarga Wealth, saya mohon maaf. Saya terlambat karena beberapa hal." Wajah Castiel Wealth seketika berseri-seri. Ia bergegas menuju pintu. Tamu yang ditunggu akhirnya tiba! Meski Gawain Wealth telah diusir, konflik dengan Keluarga Quins masih harus disele

    Last Updated : 2024-11-15
  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 283 - Loyalitas Gawain

    "Pertama, minumlah satu dari sepuluh pil ini setiap tiga hari. Kecepatan kultivasimu akan meningkat setidaknya tiga kali lipat," ujar Ryan seraya memberikan pil di tangannya. "Kedua, teknik ini adalah hadiahku untukmu. Mulai sekarang, buang semua teknik bela diri sampah yang pernah kau latih sebelumnya dan gunakan teknik kultivasi ini!" "Ketiga, aku berjanji padamu bahwa dalam waktu satu bulan, Keluarga Wealth akan menundukkan kepala dan memohon perlindunganmu!" Gawain Wealth menatap pil di tangan Ryan dan tubuhnya gemetar. Sepuluh butir pil yang mampu meningkatkan kecepatan kultivasi hingga tiga kali lipat! Jika dilelang, harganya pasti akan mencapai angka fantastis. Namun Ryan memberikannya tanpa keraguan sedikitpun. Pandangannya beralih pada buku kecil bertuliskan 'Teknik Api Surgawi' di sampulnya. Meski belum memahami teknik kultivasi ini, kata-kata Ryan sangat jelas–seni bela diri Keluarga Wealth tak ada apa-apanya dibanding apa yang tertulis dalam buku ini. Matanya me

    Last Updated : 2024-11-15
  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 284 - Intimidasi

    Rindy akhirnya memutuskan pulang untuk beristirahat sejenak. Setelah tidur beberapa jam, ia akan kembali menjaga neneknya. Setibanya di vila Keluarga Snowfield, Rindy menyeret tubuhnya yang lelah masuk ke dalam. Saat Ia baru saja meneguk air dan hendak naik ke lantai atas, sebuah suara dingin tiba-tiba terdengar, menghentikan langkahnya. "Kamu akhirnya kembali." Tubuh Rindy menegang. Ia menoleh ke arah sumber suara dan menemukan sosok pemuda berwajah dingin berdiri tak jauh darinya–Oliver Quins! Rindy refleks berbalik hendak naik ke atas, namun mendadak tubuhnya tak bisa bergerak. Seolah ada kekuatan tak kasat mata yang menahannya! Oliver Quins melangkah mendekat hingga berdiri tepat di hadapannya. "Mengapa kau mencoba melarikan diri saat melihatku? Apakah aku seseram itu?" "Tidak... tidak, aku tidak melakukannya," jawab Rindy gemetar, mata indahnya dipenuhi ketakutan. Oliver Quins mencibir sebelum mencengkeram leher Rindy dan mengangkatnya hingga nyaris tercekik. Namun secepa

    Last Updated : 2024-11-15
  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 285 - Wanita Bertopeng

    Ekspresi Ryan menggelap. Berani sekali ada yang menerobos masuk ke kediamannya tanpa izin! Energi qi murni seketika memenuhi telapak tangannya saat ia melancarkan serangan ke arah sosok itu. Namun tepat saat jemarinya hendak mencengkeram si penyusup, sosok itu ambruk ke lantai. 'Hmm? Apakah ini jenis penipuan asuransi baru?' Ryan mengernyit curiga. Ia menarik tangannya dan mengamati sosok yang tergeletak itu. Ternyata sosok itu adalah seorang wanita bertopeng yang terluka parah. Ryan mendengus dingin sambil mencengkeram tubuh wanita itu. Ia membuka pintu, berniat mengusirnya. Ryan bukan pemilik yayasan amal, tak ada alasan menerima orang asing yang mencurigakan. Namun tepat saat hendak mengusirnya, wanita itu membuka mata dan meraih lengannya. "Tolong biarkan aku tinggal sebentar. Orang-orang itu ingin menangkapku." "Tidak mungkin," tolak Ryan tegas, tatapannya tetap acuh tak acuh. "Jika kau berani melangkah maju lagi," ancamnya dingin, "aku jamin kau tidak akan hidup c

    Last Updated : 2024-11-15
  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 286 - Keluarga Xavier

    Wanita itu melotot marah, namun tak bisa berbuat banyak mengingat kondisi dan kekuatannya saat ini. Tiba-tiba langkah kaki tergesa terdengar dari luar, disusul ketukan panik di pintu-pintu vila lainnya. "Di mana tempat bersembunyi yang aman di vila ini?" tanya wanita itu cemas. "Mereka pasti akan datang dan mencari nanti! Cepat sembunyikan aku!" Ryan menyesap tehnya dengan tenang. "Kamu bisa duduk saja di sofa ini. Mereka tidak akan berani masuk." "Tapi sekelompok orang itu..." Belum selesai ia bicara, ketukan keras menggema di pintu. "Buka pintunya! Buka pintunya!" seru suara penuh permusuhan dari luar. Wajah wanita itu memucat. Ia menggigit bibir merahnya sambil menatap Ryan yang justru dengan santai meletakkan cangkir tehnya sebelum berjalan ke pintu. Di luar, lima atau enam pria bertubuh kekar menghadang dengan aura mengintimidasi. Kebanyakan dari mereka adalah praktisi bela diri setengah langkah dari ranah grandmaster, bahkan salah satunya seorang grandmaster. Ryan menga

    Last Updated : 2024-11-15
  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 287 - Caliburn

    Ryan melangkah mendekat dengan tenang, mengabaikan tatapan penuh selidik wanita itu. "Siapa namamu?" Wanita itu terdiam, matanya menyipit waspada. Dia baru hendak mengarang identitas palsu ketika Ryan menambahkan dengan nada final, "Nama aslimu." Setelah beberapa saat menimbang, dia memutuskan jujur adalah pilihan terbaik. "Mordred Luxis." "Baiklah." Ryan mengangguk singkat sebelum melanjutkan dengan santai, "Mordred Luxis, buka bajumu." Kemarahan seketika berkobar di mata Mordred. Tanpa pikir panjang ia mengeluarkan belati dari lengan bajunya, menghunuskannya dengan ledakan energi qi yang mengejutkan. "Kau mencari mati!" Belum sempat belati itu meluncur jauh, tangan Ryan telah mencengkeram pergelangan tangannya dengan kekuatan tak terbantahkan. Dalam satu gerakan mulus, ia merebut senjata itu dan menancapkannya ke dinding. "Demi pedangmu, aku tak akan membunuhmu," ujar Ryan dingin. "Tapi ketahuilah, luka-lukamu telah merusak organ dalam. Jika tak segera diobati, kau akan m

    Last Updated : 2024-11-16
  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 288 - Kunjungan Lancelot

    Ryan mengenakan mantelnya dan hendak memanggil Derick untuk menjemputnya. Akan tetapi, sebelum melakukannya, terdengar ketukan lagi di pintu. Ia mengernyit heran, otaknya langsung mencoba menebak siapa yang datang. 'Mordred Luxis?' batinnya. Namun segera menepis pikiran itu. Wanita itu terlalu berbahaya untuk didekati saat ini. Dengan langkah ringan, Ryan membuka pintu dan mendapati sosok pria kekar bertopi berdiri di sana. Aura kuat menguar samar dari tubuhnya, namun ia berusaha menyembunyikannya sebaik mungkin. "Ketua Guild," suara berat pria itu terdengar penuh hormat. Ryan tersenyum tipis mengenali sosok itu. "Masuklah, Lancelot." Setelah mempersilakan tamunya duduk, Ryan mengamati Lancelot dengan seksama. Pria itu tampak agak gelisah, seolah ada sesuatu yang ingin disampaikan namun ragu. "Mengapa kau ada di sini?" tanya Ryan langsung. "Bukankah kita sepakat untuk tidak bertemu secara langsung?" Lancelot melepas topinya dan membungkuk dalam. "Ketua Guild, saya seha

    Last Updated : 2024-11-16
  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 289 - Mengunjungi Rumah Rindy

    Tanpa waktu yang lama, sebuah mobil Mercedes-Benz yang membawa Ryan telah tiba di gerbang kediaman Keluarga Snowfield. Dua praktisi bela diri dengan aura kuat menghadang mereka. "Tunjukkan kartu izin dan undangan," ujar salah satu dari mereka angkuh. Derick menurunkan kaca mobil. "Tidak punya." "Kalau begitu pergi dari sini!" bentak penjaga itu. Sebelum Ryan sempat bereaksi, Derick mengeluarkan sebuah token dari dashboard. "Ini identitasku. Aku bisa masuk ke manapun, termasuk kediaman kalian! Berani menghalangiku, Herold Snowfield yang akan menanggung akibatnya!" Kedua penjaga terkesiap ngeri melihat token itu. Mereka bergegas menghubungi atasan mereka untuk konfirmasi. "Silakan masuk," ujar mereka kemudian dengan sikap jauh lebih sopan. "Maaf atas ketidaknyamanannya." Namun Mercedes itu telah melaju meninggalkan mereka. Para penjaga menatap penumpang di kursi belakang dengan tatapan penuh spekulasi. Jika sopirnya saja semenakutkan ini, siapa sebenarnya majikannya? Ryan

    Last Updated : 2024-11-16

Latest chapter

  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 1245 - Dominasi

    Gelombang suara dari teriakannya beriak keluar dan berubah menjadi garis-garis energi tak kasatmata yang menghantam penghalang. Krak! Retakan langsung muncul pada penghalang merah darah yang dibentuk oleh ketiga kultivator Sekte Dao. Mulanya hanya sebesar ujung jari, namun dengan cepat retakan itu menyebar seperti jaring laba-laba. Dalam hitungan detik, pedang-pedang es hitam menghujani penghalang yang sudah melemah, dan seluruhnya pun hancur berkeping-keping. Ketiga kultivator itu memuntahkan darah segar secara bersamaan. Wajah mereka pucat pasi, kengerian terpancar jelas dari mata mereka. Bagaimana mungkin teknik pelindung terbaik Sekte Dao—yang bahkan mampu menahan serangan kultivator Ranah Dao Origin—bisa dihancurkan semudah menghempaskan debu? "Ini mustahil!" teriak kultivator berelemen petir dengan suara bergetar. Tangannya gemetar tak terkendali saat mencoba membentuk segel pertahanan kedua. Para kultivator Sekte Dao kini sepenuhnya menyadari bahwa mereka tak seband

  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 1244 - Monica Turun Tangan

    Ryan maju selangkah, mengabaikan tiga serangan mematikan yang semakin mendekat. "Karena kamu akan segera meninggal, sebaiknya aku memberitahumu sebuah rahasia." "Aku tidak sendirian." Suaranya berubah, tidak lagi tenang dan dingin, tetapi dipenuhi kepastian yang menggetarkan. "Monica, aku serahkan sisanya padamu! Bunuh ketiga orang ini dan aku akan menyetujui syaratmu!" Begitu kalimat itu terucap, segalanya menjadi sunyi. Mata Slaughter Lord membesar ketika dia memandang sekeliling yang kosong. Dia tidak percaya perkataan Ryan—bagaimana mungkin seseorang bisa menyelinap ke dalam formasi mereka tanpa terdeteksi? Namun tepat ketika tiga serangan elemental akan melahap Ryan, seberkas cahaya merah menyala muncul dari udara kosong! Sesosok wanita cantik melayang turun, seolah-olah baru saja turun dari surga. Jubah merah berkilau miliknya berkibar diterpa angin malam, menciptakan pemandangan yang memukau sekaligus mengerikan. Ujung kakinya bertumpu anggun pada sebilah pedang yan

  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 1243 - Murid Sekte Dao Bergerak

    Tubuhnya jatuh tanpa ampun ke tanah, mendarat di kaki tiga kultivator dari Sekte Dao. Sebagian besar tulang di tubuhnya tampak patah. Sang Slaughter Lord terbatuk, memuntahkan darah segar yang mengalir di sudut bibirnya. Rasa sakit tak tertahankan menjalar ke seluruh tubuhnya, membuatnya nyaris tak mampu bergerak. Pandangannya kabur, namun cukup jelas untuk melihat sosok bertopeng yang masih berdiri tegak di kejauhan. Ryan sendiri sedang tidak dalam kondisi terbaiknya. Ini pertama kalinya dia menggunakan Godsbreaker di dunia luar sejak mempelajarinya dari Lin Qingxun. Meski teknik itu terbukti sangat kuat, energi qi dalam dantiannya kini hampir sepenuhnya terkuras. Tubuhnya mencapai batas kelelahan, lengannya hampir sepenuhnya mati rasa. "Sial, menggunakan Godsbreaker hampir melampaui beban maksimum yang bisa ditanggung tubuhku," batin Ryan, merasakan tremor kecil di tangan kanannya. Namun tak ada yang bisa mendeteksi kelelahan di balik topeng Arthur Pendragon. Dengan l

  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 1242 - Godsbreaker

    Memanfaatkan keunggulannya, Slaughter Lord melancarkan serangan telapak tangan ganas ke arah Ryan. "Kau tidak akan bisa bertahan kali ini!" teriaknya penuh keyakinan. Pedang darahnya hancur berkeping-keping, berubah menjadi pecahan-pecahan tajam yang menempel pada serangan telapak tangan, siap mencabik-cabik tubuh Ryan. Serangan kombinasi yang seharusnya mampu mengakhiri pertarungan! ‘Belum lagi Arthur Pendragon, bahkan Xiao Yan di puncak kekuatannya pun tidak mungkin menghentikan serangan ini!’ batin Slaughter Lord penuh keyakinan. Boom! Wajah Ryan mengeras melihat bahaya yang mendekat. Dia mundur selangkah, dengan cepat membentuk segel tangan dan mengeluarkan setetes esensi darah. Penghalang pelindung langsung terbentuk di depannya. "Kau pikir benteng kecilmu bisa menghentikan seranganku?" ejek Slaughter Lord. Pada saat yang sama, naga darah melesat turun dari langit, menambah lapisan pertahanan kedua. Namun serangan Slaughter Lord terlalu kuat. Penghalang Ryan hancur s

  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 1241 - Melawan Slaughter Lord

    Slaughter Lord berbalik menghadap ketiga pemuda identik, memberi perintah dengan nada mendesak, "Cepat, gunakan teknik yang diberikan oleh ketua sekte kepada kita! Kita tidak bisa membiarkan anak ini lolos!" Ketiga pemuda mengangguk serempak, dan dengan gerakan identik, mereka membentuk segel tangan rumit dengan jari-jari mereka. Tiga tetes esensi darah dipaksa keluar dari ujung jari mereka, langsung mengembun menjadi rune hitam di langit malam. Kabut hitam yang menakutkan muncul dari rune-rune tersebut, perlahan naik dan mulai menyapu area sekitar. Ryan merasakan penghalang hitam yang perlahan terbentuk di sekitarnya! Aura yang dipancarkan penghalang itu sangat familiar. Itu persis sama dengan teknik jahat kuno yang menyegel dantian Xiao Yan! Saat itulah semua kepingan puzzle tersusun dengan sempurna dalam benak Ryan. 'Sekte Dao!' batinnya, ekspresinya mengeras di balik topeng. Tampaknya identitasnya telah terungkap ketika dia menghancurkan segel di dantian gurunya. Meski

  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 1240 - Konfrontasi

    Ryan mengamati lebih teliti, berusaha merasakan detail yang mungkin terlewat. Memang ada sesuatu yang berbeda dari aura ketiga pemuda itu, seolah mereka bukan tiga orang terpisah, melainkan satu entitas yang telah terbagi. "Rune kehidupan mereka masih tersembunyi, jadi ini masih dugaan," lanjut Monica, "tapi tampaknya siapa pun yang berada di balik ini memiliki cara yang luar biasa. Kau harus berhati-hati." Ryan memikirkan situasinya dengan cermat. Slaughter Lord saja sudah merupakan lawan yang tangguh, ditambah tiga kultivator misterius ini, tantangannya sangat besar. Namun dia tak bisa mundur—keempat orang ini jelas menargetkan White Tower, tempat orang-orang yang dicintainya berada. "Dengan kekuatanku saat ini, seberapa besar peluangku untuk menang melawan keempat orang ini?" tanya Ryan, suaranya tenang meski situasinya serius. Monica memutar matanya, ekspresinya campuran antara kagum dan kesal. "Kamu setidaknya punya nyali, tapi kalau bicara peluang menang…" Dia berhenti

  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 1239 - Rune Kehidupan Murid Sekte Dao

    Slaughter Lord membuka matanya dan melirik kabut hitam dengan ekspresi bosan. Hari ini mereka sudah mengamati berjam-jam, dan tidak ada tanda-tanda dari Arthur Pendragon maupun Xiao Yan. "Wajar jika orang-orang datang dan pergi dari White Tower," ucapnya dengan nada acuh tak acuh. "Baru saja, beberapa murid White Tower turun gunung. Sayangnya, para murid itu tutup mulut dan lebih suka menghancurkan diri sendiri daripada mengungkapkan informasi tentang apa yang terjadi di dalam." Dia berhenti sejenak, melihat ketiga pemuda itu masih waspada. "Jangan terlalu terkejut. Beristirahatlah dengan baik. Tidak akan terlambat untuk bertindak begitu ketua sekte mengirim kepala sekte White Tower pergi. Target kita adalah Arthur Pendragon dan Xiao Yan!" Setelah mengucapkan beberapa patah kata, Slaughter Lord menutup matanya dan bersiap untuk meneruskan kultivasinya. Namun, baru saja dia memejamkan mata, ketiga pemuda di sampingnya tiba-tiba berdiri serempak, tubuh mereka menegang dengan aur

  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 1238 - Diamati

    Monica duduk di tempat tidur dan meregangkan tubuhnya dengan gerakan anggun. Senyum tipis menghiasi bibirnya yang berwarna merah delima. "Karena kita adalah orang yang sama," jawabnya dengan suara lembut. "Di zaman dahulu, aku juga pernah disiksa oleh kebingungan yang sama. Aku tahu apa yang sedang dialaminya." Dia berhenti sejenak dan menatap langsung ke mata Ryan. "Ah, benar, aku adalah host dari Fisik Dingin Ekstrim Seribu dari Sepuluh Fisik Bencana Besar." "Meski begitu, meskipun kami berdua memiliki tubuh beratribut es, ada perbedaan besar di antara kami berdua. Aku harus menahan lebih banyak rasa sakit daripada dia." Ryan tidak menduga hal ini. Fisik Dingin Ekstrem Seribu tidak dapat dibandingkan dengan Fisik Iblis Berdarah Dingin milik Wendy dalam hal kepekaan terhadap atribut es, tetapi memiliki kemampuan yang lebih mengerikan—kemampuan untuk menyerap dan menyatu dengan sebagian kekuatan orang lain! Ryan hendak menanyakan detail lebih lanjut ketika Monica tiba-tiba bangk

  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 1237 - Sekte Absolute Zero

    Tatapan mata Wendy sama sekali tidak goyah saat dia berjalan ke arah wanita itu. Langkahnya lambat namun mantap, meninggalkan jejak embun beku di lantai kristal. Dia baru berhenti setelah sepuluh langkah, cukup dekat untuk menunjukkan keberanian, namun cukup jauh untuk menunjukkan rasa hormat. Dengan anggun, dia mengangkat kepalanya dan berkata, "Aku tidak menginginkan sumber daya. Aku hanya menginginkan posisimu." Ekspresi wanita itu membeku. Beberapa detik berlalu dengan keheningan mencekam. Biasanya, dia pasti akan murka jika ada orang lain yang berani menginginkan posisinya. Namun kali ini, sebentuk ketertarikan muncul di matanya. Dia berdiri dari singgasana es, jubah putihnya berkibar lembut. "Jika kamu menginginkan posisi ini, tentu saja aku bersedia memberikannya kepadamu," ucapnya dengan nada tertarik. "Aku hanya punya satu permintaan, yaitu agar kamu mewakili Sekte Absolute Zero dalam kompetisi untuk para jenius yang akan datang." Wanita itu melangkah turun dari p

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status