Home / Romansa / Pembalasan Termanis Sang Penguasa / (TLS) 148.Melakukan Apa Yang Seharusnya Dulu Aku Lakukan

Share

(TLS) 148.Melakukan Apa Yang Seharusnya Dulu Aku Lakukan

Author: Marrygoldie
last update Last Updated: 2022-05-11 10:21:52

Natasha mempercepat langkahnya saat mendengar suara Sergei kembali. Tidak mudah bagi wanita itu untuk berjalan cepat. Pasalnya dia juga harus membantu Ivan untuk berjalan. Kemungkinan besar Sergei bisa mengejar mereka. Itulah yang paling ditakuti oleh Natasha.

“Sebaiknya kamu meninggalkanku di sini, Natasha. Aku akan menghalangi pria brengsek itu. Kamu tinggal berjalan beberapa meter dan kamu akan bertemu dengan beberapa anggota Matvey yang berjaga.” Ucap Ivan yang mulai kelelahan. Pasalnya berjalan dengan kehilangan banyak darah tidaklah mudah.

Natasha menggelengkan kepalanya. “Tidak, Ivan. Aku tidak akan meninggalkanmu di sini. Bagi Leon kamu sudah seperti seorang kakak. Artinya aku juga sudah menganggapmu sama. Jadi aku tidak akan meninggalkan keluargaku dalam bahaya.”

“Tapi, Natasha. Bagaimana jika pria brengsek itu bisa menangkapmu.”

“Aku tidak tahu. Mungkin aku akan melawannya. Tapi yang pasti aku tidak akan menuruti ucapanmu untuk meninggalkanmu di tempat ini. Tapi ada sesuatu
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Pembalasan Termanis Sang Penguasa   (TLS) 149.Akhirnya Kembali

    Tubuh Ivan menegang saat mendengar suara tembakan. Dia takut terjadi hal buruk pada Natasha. Dengan menopang kedua tangannya pada pohon, Ivan berusaha untuk berdiri. Meskipun harus menahan rasa sakit di seluruh tubuhnya, dia tetap berjuang agar bisa berdiri. Setelah berhasil, pria itu berjalan menuju ke sumber suara. Tubuhnya terasa lemah karena terluka dan kehilangan banyak darah. Sehingga dia membutuhkan bantuan pepohonan untuk menahan tubuhnya.Langkah Ivan terhenti saat mendengar suara langkah kaki mendekat. Matanya menatap sekeliling untuk melihat siapa yang datang. Ivan bernafas lega saat melihat Natasha berjalan menghampirinya. “Syukurlah kamu baik-baik saja, Natasha. Apa yang terjadi?” Natasha meraih satu tangan Ivan dan membantu pria itu untuk berjalan. “Aku berhasil menembak kepalanya. Aku berharap dia tidak akan bangun lagi. Entah berapa nyawa yang dia miliki jika dia bisa bangun.”“Jadi akhirnya semua berakhir?”Natasha menganggukkan kepalanya. “Aku berharap begitu. Aku

    Last Updated : 2022-05-19
  • Pembalasan Termanis Sang Penguasa   (TLS) 150.Tempat Apa ini?

    Zoya berjalan di lorong rumah sakit dengan membawa sekeranjang buah-buahan. Langkahnya terhenti saat keraguan melanda dirinya. Dia sebenarnya tidak ingin pergi. Dia merasa akan membuat Liev salah paham dengan kedatangannya. Tapi jika mengingat bagaimana laki-laki itu merawatnya saat sedang sakit, membuat perasaannya tidak enak. Zoya merasa dirinya harus membalas kebaikan laki-laki itu.“Mrs. Pegova?” Zoya terlonjak mendengar panggilan itu. Jantungnya seakan melompat dari tempatnya karena terlalu terkejut. Kemudian tatapan wanita itu tertuju pada Liev dan Evelina yang berdiri tidak jauh darinya dengan mengenakan piyama rumah sakit. Seketika Zoya menghampiri mereka.“Apa yang kalian lakukan di lorong rumah sakit? Bukankah kalian terluka? Kenapa justru berjalan-jalan?” panik Zoya.Evelina menyunggingkan senyuman. “Kami baru saja menjenguk ibu kamu yang juga terluka. Tapi aku baik-baik saja, Mrs. Pegova. Kamu tidak perlu mencemaskanku. Kamu hanya perlu mencemaskan Liev. Tangannya tertemb

    Last Updated : 2022-05-20
  • Pembalasan Termanis Sang Penguasa   (TLS) 151.Karl Yang Aneh

    Zoya mengulurkan sendok berisi bubur ke arah Kiev. Laki-laki yang saat ini duduk di atas ranjang itu membuka mulutnya dengan ekspresi senang. Bahkan matanya berbinar karena Zoya mau menyuapinya. "Aku pikir kamu tidak akan menjengukku, Mrs. Pegova." Ucap Liev setelah menelan bubur di dalam mulutnya. "Kamu merawatku saat aku sakit. Jadi ini anggap saja sebagai balasan karena kebaikanmu itu." Ucap Zoya terdengar dingin. "Jadi kamu tidak khawatir karena aku terluka, Mrs. Pegova?" harapan Liev yang berpikir jika wanita itu mulai memperhatikannya karena rasa suka ternyata tidak nyata. "Sedikit."Bibir Liev kembali tersenyum. "Sedikit jauh lebih baik daripada tidak sama sekali. Ada harapan jika kamu mulai menyukaiku, Mrs. Pegova.""Aku pikir kamu berharap terlalu tinggi, Liev. Aku tidak akan menyukaimu. Aku khawatir karena kamu adalah mahasiswa ku. Sehingga wajar jika aku mengkhawatirkan kamu." Zoya berusaha membunuh harapan yang timbul dalam hati Liev. "Tidak akan menyukaiku? Sepertiny

    Last Updated : 2022-05-25
  • Pembalasan Termanis Sang Penguasa   (TLS) 152.Aku Harus Bagaimana? 

    Irina melongo karena terkejut melihat Karl langsung memeluk Svetlana tanpa adanya peringatan. Dia bisa melihat Svetlana juga terkejut dengan apa yang terjadi padanya. Gadis itu kehilangan akal sehatnya sejenak karena terkejut. Namun detik berikutnya Svetlana mendorong laki-laki itu dengan keras agar melepaskan pelukannya. Seketika ketakutan menjalari gadis itu. Terutama ketika bayangan masa lalu kembali membayanginya.Karl yang terhuyung ke belakang meringis sakit. Karena ketika Svetlana mendorong tubuhnya, wanita itu tanpa sengaja mengenai lukanya. Karl yang terlalu memaksakan diri untuk datang menemui Svetlana dengan kondisi tubuh yang pulih benar. Sehingga akhirnya Karl tak mampu menahan kesadarannya kembali dan jatuh pingsan di jalan. Svetlana dan Irina yang melihat hal itu tampak terkejut. Ditambah melihat darah yang merembes ke piyama rumah sakit yang dikenakan oleh Karl membuat Svetlana melotot kaget."Oh, tidak. Apakah aku membunuhnya, Bos? Bagaimana ini? Aku tidak siap ditang

    Last Updated : 2022-05-25
  • Pembalasan Termanis Sang Penguasa   (TLS) 153.Kepanikan Svetlana

    Karl mengerang dengan mata yang masih terpejam. Dia merasa sesuatu yang basah menyentuh kulit di pipinya. Awalnya Karl berpikir mungkin itu adalah perasaannya saja, namun detik berikutnya Karl merasakan kembali bagian di pipinya basah. Akhirnya Karl membuka matanya untuk melihat apa yang terjadi. Tepat saat Karl membuka matanya, dia melihat seorang bayi duduk di sampingnya dengan senyuman lebar di wajahnya. Seketika Karl memicingkan matanya melihat bayi yang tidak dikenalnya. Segera dia menegakkan tubuhnya hingga duduk di atas kasur lantai. Namun detik berikutnya Karl meringis saat merasakan sakit di luka di perutnya. "Ah, akhirnya kamu sadar juga."Suara itu membuat Karl menoleh. Dia bisa melihat Svetlana berlari menghampirinya. "Apa yang terjadi?" tanya Karl kebingungan. Seketika wajah Svetlana berubah pucat. "Oh, tidak. Apakah kamu tidak ingat apapun? Apakah aku mendorongmu terlalu keras? Oh, tidak. Bagaimana ini? Aku tidak mau dipenjara." Panik Svetlana. Karl melongo melihat

    Last Updated : 2022-06-03
  • Pembalasan Termanis Sang Penguasa   (TLS) 154. Kenapa Kamu Kabur Dari Rumah Sakit?

    Fokus, Lana. Kamu harus fokus. Kalimat itu terus berulang-ulang dalam pikiran Svetalan saat dia melilitkan perban di perut Karl. Pasalnya saat melilitkan perban itu, Svetlana harus memeluk Karl. Hal itu yyang membuat kedua pipi Svetlana merona merah. Biasanya Svetlana akan menjaga jarak atau bersikap kikuk di depan laki-laki. Tapi berbeda dengan Karl. Gadis itu seakan menurunkan kewaspadaannya. Svetlana berpikir mungkin hal ini terjadi karena Karl sudah menolongnya dua kali sehingga membuat gadis itu berpikir jika Karl bukanlah pria yang jahat.“Sudah selesai. Kamu bisa me ngenakan pakaianmu kembali.” Ucap Svetlana segera memberikan jarak di antara dirinya dan Karl. “Terima kasih, Lana.” Karl mengambil atasan piyama rumah sakit yang ada di atas lantai.Svetlana sedang membereskan peralatan yang dia gunakan untuk mengobati Karl sampai tatapannya tertuju pada sesuatu. Dia bisa melihat noda darah di atasan piyama laki-laki itu.“Tunggu dulu, Karl.” Ucap Svetlana menghentikan Karl yan

    Last Updated : 2022-06-05
  • Pembalasan Termanis Sang Penguasa   (TLS) 155. Mengajukan Satu Syarat

    “Karena aku ingin bertemu denganmu.” Svetlana menatap Karl dengan terkejut. “Kamu ingin bertemu denganku? Kenapa?”“Aku pikir kamu akan merasa aneh jika mendengar alasanku.”Gadis itu memicingkan matanya menatap laki-laki di hadapannya. “Aku tidak akan menganggapmu aneh. Jadi bisakah kamu memberitahuku alasannya? Karena mengingat kita tidak dekat. Sangat aneh jika tiba-tiba kamu kabur dari rumah sakit karena ingin menemuiku.”Karl meletakkan sendoknya di atas piring. Kemudian tatapanya tertuju pada Svetlana yang memandangnya dengan tatapan serius. Sebelum mengatakan apapun, Karl mengambil gelas berisi air putih dan menegaknnya sampai setengah gelas. Setelah melegakkan tenggorokkannya, Karl kembali fokus pada Svetlana.“Baiklah, aku akan memberitahumu alasanku kabur dari rumah sakit dan menemuimu. Saat aku tidak sadarkan diri, aku bermimpi tentangmu.”Seketika Svetlana melotot kaget. “Bermimpi tentang aku?”Karl menganggukkan kepalanya. “Ya, aku bermimpi tentang kamu. Sayangnya bukanl

    Last Updated : 2022-06-05
  • Pembalasan Termanis Sang Penguasa   (TLS) 156. Syarat Dari Karl

    Seketika tubuh Svetlana membeku mendengar syarat yang diajukan oleh Karl. Bahkan matanya melotot kaget. Tapi setik berikutnya akal sehatnya mulai bekerja dan gadis itu langsung menggelengkan kepalanya.“Aku pikir itu bukanlah ide yang bagus. Aku menolak syarat darimu.” Ucap Svetlana berusaha terdengar tegas.Karl terkejut mendengar penolakan Svetlana. Tapi kemudian dia mengangkat kedua bahunya. “Kalau begitu aku tidak janji bisa menjaga mulutku. Mungkin saja aku keceplosan mengenai Stefan.”Svetlana berdiri dan berjalan menghampiri Karl. Kemudian gadis itu duduk di samping Karl. Kedua tangannya meraih tangan Karl. Tatapan Svetlana tampak memohon ke arah Karl.“Aku mohon jangan lakukan itu, Karl. Aku… aku hanya tidak ingin semunya berubah menjadi buruk jika orang-orang tahu aku memiliki anak. Aku mohon jangan katakan pada semua orang.” Suara Svetlana terdengar begitu sedih membuat hati Karl luluh.“Lana, tidak ada yang salah dengan persyaratan yang aku ajukan. Aku tidak akan menyakiti

    Last Updated : 2022-06-05

Latest chapter

  • Pembalasan Termanis Sang Penguasa   Special Chapter Part 3

    Kebun binatang adalah destinasi wisata yang cocok untuk keluarga. Karena itulah Karl membawa Svetlana dan Stefan ke sana. Karl mendorong kereta bayi di mana Stefan duduk di dalamnya tampak begitu bersemangat. Bahkan kedua tangannya memukul-mukul pahanya yang gendut dan terus terkekeh saat melihat sesuatu yang menarik.Langkah mereka terhenti saat melihat ada dua cabang jalan. Karl dan Svetlana melihat papan yang menunjukkan tujuan kedua jalan itu. Jika memilih jalan ke kiri, maka mereka akan masuk ke dalam dunia air. Kalau jalan kalan ke kanan, mereka akan meneruskan perjalanan mereka menjelajahi kebun binatang.“Bagaimana jika kita melihat dunia air lebih dahulu. Baru setelah itu kita melanjutkan perjalanan?” Karl memberikan usul.Svetlana menganggukkan kepalanya. “Ide yang bagus. Kalau begitu ayo kita pergi ke dunia air.”Karl tersenyum sembari menganggukkan kepalanya. Kemudian dia mendorong kereta bayi Stefan dan berjalan bersama dengan Svetlana. Tiba-tiba dari arah berlawana ada b

  • Pembalasan Termanis Sang Penguasa   Special Chapter Part 2

    Sebuah mobil sedan hitam berhenti di depan universitas Lomonosov Moscow State. Aleksey yang duduk di belakang mengambil tasnya.“Jam berapa saya harus menjemput, Tuan muda?” tanya Viktor yang mengendarai mobil itu.Tatapan Aleksey tertuju pada pria itu. “Jam dua siang. Akrena aku akan pergi bersama Evelina setelah selesai kuliah.”Viktor tersenyum melihat sang tuan muda tampak bahagia saat membicarakan tentang kekasihnya.Pria itu menganggukkan kepalanya. “Baik, Tuan muda. Saya akan menjemput anda dan Nona Matvey jam 2 siang. Sampai jumpa nanti, Tuan muda.”Aleksey menganggukkan kepalanya. “Sampai jumpa nanti, Viktor.”Laki-laki itu berjalan keluar dari mobilnya. Dia menyampirkan tas ransel di bahu kanannya. Aleksey terlihat begitu tampan dengan mengenakan kaos putih dan dipadukan dengan kemeja hitam kotak-kotak putih yang sengaja tidak dikancingkan. Celana hitam dan sepatu sneakers putih membuat penampilan laki-laki itu semakin menawan. Sehingga tidak heran jika banyak tatapan tertuj

  • Pembalasan Termanis Sang Penguasa   Special Chapter Part. 1

    Tahun ajaran baru menjadi acara paling sibuk untuk BEM. Tidak hanya banyak kegiatan yang harus mereka urus, tapi juga harus memberikan banyak pengarahan bagi mahasiswa-mahasiswa baru. Tapi sesuatu paling ditunggu semua mahasiswa baru. Suasana kampus seketika menjadi riuh saat Ketua dan Wakil Ketua BEM datang. Wajah tampan Liev dan Roman menjadi bagian favorit para mahasiswa. "Kak Liev, bisakah aku foto denganmu?" tanya salah satu gadis cantik yang menatap Liev dengan malu-malu. Liev menyunggingkan senyuman membuat semua mahasiswi terpesona. "Baiklah. Kita bisa foto bersama. Berikan ponselmu." Liev mengulurkan tangannya. Gadis itu memberikan ponselnya kepada Liev. Laki-laki itu membuka aplikasi kamera kemudian berpose bersama gadis itu. Liev menekan tombol untuk mengambil beberapa foto mereka. Setelah itu Liev mengembalikan ponsel itu kepada pemiliknya. "Terima kasih, Kak Liev." Gadis itu memandang fotonya bersama dengan Liev. Bibirnya menyunggingkan senyuman senang. "Kak Liev,

  • Pembalasan Termanis Sang Penguasa   (TLS) 182.Benar-Benar Aleksey [THE END]

    “Bahkan kamu juga tidak punya waktu untuk Aleksey-mu?”Evelina memicingkan matanya ke arah laki-laki itu. "Siapa kamu? Kenapa kamu tahu soal Aleksey?"Laki-laki itu menyunggingkan senyumannya. "Karena aku aku adalah Aleksey."Evelina terdiam mendengar ucapan laki-laki itu. Namun detik berikutnya, Evelina melayangkan tamparan yang membuat semua orang terkejut melihatnya. Termasuk Irina yang berdiri di dekat Evelina. Dada gadis itu naik turun dengan cepat menunjukkan berapa emosinya dirinya. "Apa kamu sedang merendahkan Aleksey-ku? Apa kamu tidak tahu seperti apa Aleksey yang aku sayangi? Jangan pernah menyamakan dirimu dengan Aleksey-ku. Karena kalian tidak akan pernah sama." Evelina tidak bisa menahan tangisnya. Dia pun berbalik dan bergegas berlari keluar. Saat laki-laki itu hendak keluar, Karl menahan bahunya. Tatapan tajam yang membunuh dilayangkan Karl ke arah laki-laki itu. "Bos, aku tidak ingin membuat keributan. Jadi aku akan keluar sebentar mengurus bocah sialan yang membua

  • Pembalasan Termanis Sang Penguasa   (TLS) 181.Dua Karyawan Menghasilkan Keuntungan Tinggi

    “Bos, apakah tidak apa-apa membiarkan mereka bekerja di sini?” tanya Svetlana kepada Irina yang duduk di meja kasir.Tatapan Irina tertuju pada Evelina dan Karl yang sedang berjalan mondar-mandir dalam kafe untuk melayani pengunjung. “Tidak masalah. Lagipula mereka mendatangkan keuntungan untukku.” Irina tersenyum penuh arti.Svetlana memicingkan matanya ke arah sang bos. “Apa maksudmu mendatangkan keuntungan untuk mereka, Bos?”Irina menghela nafas berat. Kemudian tatapannya tertuju pada karyawannya itu. “Svetlana apakah kamu tidak menyadari jika pacarmu itu tampan? Kamu lihat banyak para gadis datang ke kafe ini untuk melihat ketampanan pacarmu.”Svetlana menoleh dan melihat Karl yang sedang meletakkan cangkir kopi di atas meja. Dia bisa melihat gadis yang dilayani itu memandang Karl dengan tatapan terpesona. Entah kenapa hal itu membuat Svetlana merasa sangat kesal.“Bos, bukankah menyebalkan memanfaatkan ketampanan pacarku untuk meningkatkan pengungjung kafe?” Svetlana tampak cem

  • Pembalasan Termanis Sang Penguasa   (TLS) 180.Kehidupan Kelam Svetlana

    “Tidak masalah. Karena sebenarnya kita berpacaran di dua dunia.” Svetlana menoleh dan seketika wajahnya berubah pucat saat melihat Karl berdiri tidak jauh darinya. Bibir laki-laki itu menyunggingkan senyuman. “A-apa yang membawamu kemari, Karl? Bagaimana dengan Stefan?” tanya Svetlana.“Stefan sedang bersama dengan ibumu.” Karl berjalan menghampiri Svetlana. Membuat gadis itu melangkah mundur. Namun dia tidak bisa melangkah terlalu jauh karena pantatnya menyentuh meja dapur. Karl yang sudah berada di dekat Svetlana langsung meletakkan kedua tangannya menyentuh meja dapur itu untuk memerangkap gadis itu. Svetlana yang gugup tampak kesulitan menelan ludahnya sendiri.“Kamu tidak akan menyakiti perasaanku karena sebenarnya aku adalah Ares, Svetlana. Atau aku harus memanggilmu Lucia?”Seketika Svetlana melotot kaget mendengar ucapan Karl. “Ka-kamu tahu jika aku adalah Lucia?”Karl menganggukkan kepalanya. “Ya, aku tahu.”“Sejak kapan?”“Sebenarnya aku sudah mulai curiga saat dulu kamu

  • Pembalasan Termanis Sang Penguasa   (TLS) 179. Mencuri-Curi Waktu

    Ares : Karena semalam tidak bisa bermain bersama, bagaimana jika malam ini?Svetlana membaca pesan itu dan mengela nafas berat. Pasalnya seharusnya semalam dia bermain game bersama dengan Ares. Tapi karena Karl berada di rumahnya sehingga gadis itu tidak memiliki kesempatan untuk bermain game. Gadis itu tidak tahu apakah dia bisa main bersama Ares malam ini atau tidak.Svetlana : Aku tidak bisa janji. Tapi jika bisa, aku akan menghubungimu.Ares : Apakah kamu sangat sibuk? Atau kamu sedang menjalin hubungan dengan seseorang? Sepertinya aku sulit sekali menghubungimu.Gadis itu langsung melotot membaca pesan itu. Dia tidak menyangka jika Ares akan menebak situasinya dengan tepat sasaran. Svetlana hendak membalas pesan dari kekasih dalam gamenya, tiba-tiba gadis itu kembali dikejutkan dengan pesan dari Ares yang baru saja masuk.Ares : Kamu mengatakan jika kamu tidak mau pacaran di dunia nyata. Tapi sekarang kamu justru pacaran di dunia nyata. Apakah kamu tidak menyayangiku lagi, Lucia?

  • Pembalasan Termanis Sang Penguasa   (TLS) 178. Sedikit Pelajaran Dari Karl

    Sedikit pelajaran yang dimaksud oleh Karl adalah membiarkan Ravil dan kedua anak buahnya berlari hanya dengan menggunakan celana pendek. Di belakang mereka ada enam anjing German Shepherd yang terlihat garang sedang mengejar mereka. Akhirnya Karl bisa mengeluarkan anjing peliharaan milik keluarga Matvey.Anjing German Shepheard memiliki indera penciuman yang tajam. Sehingga ketika Karl menyodorkan pakaian mereka ke hidung anjing dengan rambut berwarna coklat hitam itu, mereka akan terus mengejar orang yang memiliki bau yang sama. Mereka tidak akan berhenti sampai mendapatkannya. Karena itu ketika Ravil memutuskan untuk berbelok dan memisahkan diri dari anaki buahnya, tetap saja ada dua anjing yang mengejarnya. Karena dua anjing itu sudah menciu bau Ravil. Tentu saja pemandangan ini menjadi bahan tertawaan orang. Termasuk Zoya, Liev dan semua orang yang berada di kafe itu. Zoya tidak menyangka Ravil yang biasanya terlihat begitu arogan dan menampilkan penampilan terbaiknya sekarang b

  • Pembalasan Termanis Sang Penguasa   (TLS) 177. Tatapan Yang Mampu Membuat Ketakutan

    Ravil tampak kesal karena perkiraannya meleset. Dia begitu senang saat Zoya mengatakan akan menemuinya. Tapi dia tidak menyangka jika Zoya tidak datang sendirian. Tidak hanya membawa Liev tapi juga membawa beberapa anggota mafia Zeno yang dipimpin oleh Valdo. Sebenarnya Zoya sendiri juga tidak tahu akan berakhir seperti ini. Dia juga terkejut saat melihat Liev datang bersama beberapa pria yang mengenakan setelan gelap.Zoya mencondongkan tubuhnya untuk berbisik di telinga Liev. "Apakah tidak masalah membawa banyak orang seperti ini? Mereka bahkan memenuhi kafe ini.""Tenang saja, aku sudah menyewa kafe ini. Jadi tidak masalah dengan pemilik kafe." Tatapan Liev tertuju pada Irina yang mengacungkan dua jempol tangannya. Setelah mengetahui jika Zoya akan menemui mantan suaminya yang berbahaya, Karl menyarankan Liev untuk menyewa kafe tempat Svetlana bekerja. Dengan begitu Karl juga bisa ikut mengawasi pertemuan itu. "Zoya, tidak bisakah kita membicarakannya di tempat yang lebih tenang

DMCA.com Protection Status