Share

Berita Panas

last update Last Updated: 2023-05-04 20:10:52

"Yeah. Aku sudah mendengarnya dari rekaman. Kerja bagus, Kei. Segera temui Raffael dan atur waktu untuk penandatanganan." Visha melirik ke arah Javier sambil mengangkat ibu jarinya.

Wanita itu memberi kode bahwa semua berjalan dengan baik dan lancar.

"Baik, Nona Visha. Akan segera saya kabari lagi."

Setelah selesai bicara dengan Keinan, Visha menatap Javier yang sudah duduk di seberang mejanya.

"Saya juga sudah menyerahkan bukti-bukti terkait penggelapan uang perusahaan Adinata dan keterlibatan Gregorry dalam pencucian uang." Javier melaporkan progres tugas yang menjadi bagiannya.

Visha mengangguk menerima laporan itu lalu berkata, "Kita akan mengabari pihak berwajib untuk meringkusnya di saat yang tepat."

***

Sesuai dengan waktu yang ditetapkan kedua pihak itu—Adinata Grouo dan Viensha Ltd, Raffael hari ini dijadwalkan bertemu dengan Keinan, untuk membahas detail mengenai proses akuisisi perusahaan.

Tentu saja, sebagai petinggi mereka hanya tahu beres. Staf divisi legal yang aka
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Pembalasan Pelayan Kaya Raya   Tebak-Menebak

    'Perceraian ya? Aku saja sudah tidak peduli lagi dengan hidup pernikahanku,' batin Raffael sambil memilih beberapa pakaian yang nampak mewah untuk sang ayah—Gregorry Adinata.Pertanyaan ibunya tadi, masih terngiang di kepala. Febriella sepertinya sedang ketakutan karena tidak tahu apa yang menjadi keputusan Gregorry atas dirinya. Hal paling normal yang mungkin dilakukan Gregorry adalah menceraikan Febriella, atas perselingkuhannya.'Tapi, Mama juga memberinya keturunan, yaitu aku. Hanya saja, aku bukan keturunan aslinya,' batin Raffael mulai bingung dengan pemikirannya sendiri.Sang ibu memang sudah menjelaskan alasannya melakukan semua itu. Tapi entah kenapa Raffael belum bisa mempercayainya. Karena semua cerita Febriella sama persis dengan apa yang sudah diutarakan Darvis hari itu.Seperti cerita yang sudah disusun sebelumnya. 'Apa aku harus pakai ancaman, supaya Papa tidak menceraikan Mama? Berita itu bisa saja membuatnya—ah, padahal aku masih dianggap anak olehnya. Aku tak pun

    Last Updated : 2023-05-05
  • Pembalasan Pelayan Kaya Raya   Sang CEO Pusat

    "Tolong ambilkan jas-ku, Raffa." Gregorry berujar sambil mematut dirinya di cermin panjang yang memperlihatkan penampakan keseluruhan tubuhnya. Wajah angkuh itu sudah semakin terlihat layu. Mungkin karena stres berkepanjangan, beberapa minggu terakhir ini.Di sela waktu yang tidak banyak itu, tiba-tiba Gregorry bertanya pada putranya, "Apa ibumu baik-baik saja?"Gregorry tahu, kalau Raffael mengambil semua pakaian ini dari rumah mereka, pasti putranya itu sudah bertemu dengan Febriella—istrinya.Sementara Raffael sedikit terkejut, karena ia tidak menyangka sang ayah akan mempertanyakan ibunya."Mm ... Mama ... sedang menangis saat kemarin aku pulang. Rumah kosong, tidak ada ART lain. Hanya Adin saja." Raffael menjawab singkat. Ia masih menimbang-nimbang, perlukah memberitahu sang ayah mengenai kepindahan Febriella ke rumahnya.Kemudian Raffael memutuskan untuk menambahkan saja apa yang sudah diceritakan Febriella padanya."Istri Darvis menghujat Mama habis-habisan di media sosial. K

    Last Updated : 2023-05-06
  • Pembalasan Pelayan Kaya Raya   Si Tebal Muka

    "K—Kau—""Halo! Senang akhirnya bertemu dengan CEO Adinata Group. Saya Navisha Cavallo, CEO Viensha Ltd Italia," sapa Visha sambil tersenyum lebar. Kemudian ia memilih duduk di samping Javier. Pria kekar itu terlihat seperti akan mengamuk detik berikutnya. Jadi, Visha berpikir untuk ada di sampingnya, menenangkan."Na—navisha Cavallo?!" tanya Gregorry yang jelas tahu siapa Cavallo."Beliau adalah putri tunggal Tuan Luca Cavallo." Javier menambahkan sambil mendengkus geli.Gregorry hendak bicara lagi, tapi Raffael mencoba menahan sang ayah untuk tidak melanjutkan percakapan itu. Walaupun Raffael sendiri kesulitan memproses apa yang sedang terjadi saat ini di hadapannya.Tapi satu hal yang ia yakini. Kalau mereka menghentikan proses akuisisi hari ini, Adinata Group akan menghadapi kebangkrutan esok.Tidak mudah mencari perusahaan atau pribadi yang mau mengambil alih perusahaan yang sudah bangkrut dan juga terkena skandal besar seperti ini.Raffael dan Gregorry benar-benar tidak punya

    Last Updated : 2023-05-07
  • Pembalasan Pelayan Kaya Raya   Bukan Getaran Cinta

    "Wah ... bahkan kalian melakukan tindak pidana," ujar Visha, bermaksud mencibir tentunya.Raffael mengepalkan tangannya. Ia jelas bisa menebak siapa dalang di balik kedatangan penyidik, tepat saat ayahnya keluar dari rumah sakit."Apa ini tujuanmu, membuat Papa keluar dari rumah sakit untuk ditangkap?" Raffael mengajukan pertanyaan dengan nada pelan. Sekuat tenaga Raffael menahan amarahnya, karena masih berpikir ia dan Visha bisa memperbaiki hubungan mereka ke depannya.Tapi Visha mendengus geli melihat Raffael yang jelas marah, tapi masih berusaha menyembunyikannya di balik senyum manis yang memuakkan. "Hm? Apa pemahamanmu kurang, soal siapa-siapa saja yang berhak menandatangani dokumen akuisisi?" sindir Visha sambil memutar bola matanya.Raffael mengelak, "Tapi tidak harus CEO. Yang disebutkan dalam anggaran dasar—""Well, aku tidak mau tahu. Dan lagi, beliau sudah tanda tangan, kan? Perdebatan ini sudah tidak ada gunanya, Pak Raffael," potong Visha. Wanita itu segera merangkul l

    Last Updated : 2023-05-08
  • Pembalasan Pelayan Kaya Raya   Temani Aku, Javier

    "Aku tak apa, Jav. Hanya menahan marah." Visha menggenggam tangan Javier semakin kencang, seolah itu adalah cara untuk melepaskan kekesalan yang tersisa, setelah menghadapi wajah tembok Raffael."Nona mau bertemu dengan penyidik-penyidik itu sebelum pulang?" tanya Javier menawarkan. Tapi Visha menggeleng. "Aku mau pulang saja, Jav. Semua sudah selesai."Javier mengangguk sambil melanjutkan langkahnya menuju lift. Kemudian ia berkomentar, "Balas dendam ini terlalu baik hati, Nona. Kau tidak sekalian menghancurkan tempat tinggal mereka?"Visha terkekeh. Ia kemudian menjawab, "Rencanaku memang sudah selesai, Jav, tapi dampaknya baru akan dimulai."Javier mengerutkan dahinya, tidak paham.Kemudian Visha menambahkan, "Mereka pikir rumah itu bisa bebas dari penyelidikan? Mereka salah besar. Sekarang giliran para penyidik bertindak sesuai hukum, bukan? Aku sudah memberikan semua bukti."Javier mengangguk berkali-kali, memahami ucapan Visha yang menurutnya sangat keren.Tak lama kemudian,

    Last Updated : 2023-05-09
  • Pembalasan Pelayan Kaya Raya   Di Atas Pangkuan

    "Nona, sebaiknya jangan memasukkan kaki Anda ke dalam kolam terlalu lama. Ini sudah larut malam. Kau bisa masuk angin."Javier mengingatkan seraya berjongkok di samping Visha. Ia tidak tahu, haruskan ia mempertanyakan alasan kenapa wajah Visha basah dengan air mata.Itu jelas pekerjaan air mata, karena netra wanita itu yang sedikit bengkak dan memerah.Tak terima karena Javier hanya jongkok—yang menurut Visha berarti sewaktu-waktu Javier bisa berdiri dan meninggalkannya, wanita itu langsung menarik lengan Javier. Alhasil, pria kekar itu kehilangan keseimbangan dan jatuh di atas rerumputan segar, yang memang sengaja ditanam di pinggiran kolam. "Astaga. Kau hampir membuatku tercebur, Nona!" protesnya sambil menghela napas lega karena ia tidak benar-benar tercebur.Visha terkekeh sambil menuang isi botol wine ke dalam gelasnya lagi."Kau harus minum," perintah Visha dengan suara seperti diseret.Kemungkinan besar wanita itu sudah setengah mabuk.Tengah menyesap wine yang diberikan ole

    Last Updated : 2023-05-10
  • Pembalasan Pelayan Kaya Raya   Kuperingatkan!

    "Kuperingatkan, Nona! Kau yang memulainya, kali ini." Javier mencoba membuat Visha mempertimbangkan ulang kelakuannya saat ini.Tapi wanita itu malah terus mendorong Javier hingga rebah ke atas rerumputan. Visha menurunkan sedikit tubuhnya dan mengetuk hidung mancung Javier dengan ujung jari telunjuk, kemudian berkata, "Dan kuperingatkan kau , Jav. Aku tidak sedang mabuk.""Bullshit!" gumam Javier, yang malah membuat Visha tergelak.Tak lagi menunggu, Visha pun kembali mengunci bibirnya dengan bibir Javier, sementara tangan pria itu menelusur pelan pinggang Visha.Ia memeluk erat pinggang kecil itu dan mulai mendorong berlawanan arah, supaya bisa beranjak dari atas rumput. Berpikir kalau Javier seperti menolaknya, Visha kemudian memutus ciuman panas mereka, melayangkan protesnya, "Jav! Jangan melarikan diri!" Tapi Javier terkekeh geli. "Kau akan menyesal sudah meminta hal yang memang takkan pernah kulakukan. Aku tak pernah melarikan diri," ujarnya sambil berdiri dan menggendong V

    Last Updated : 2023-05-11
  • Pembalasan Pelayan Kaya Raya   Kerepotan Javier

    "Ini jam 8 pagi dan kau keluar dari kamar Nona Visha?!"Madoka berulang kali menatap Javier, kemudian beralih pandang ke jam tangan yang melingkar dipergelangannya.Benar-benar jam 8 kurang 15 menit."Damn! Aku mau melaporkan ini nanti pada Tuan Luca!" seru Madoka sambil melompat ke sana-sini.Wajah jahil Madoka semakin terlihat."Jangan gila! Aku—" "Aku apa?!" goda Madoka saat Javier menggantung kalimatnya.Wajah Javier terlihat seperti tak sehat ketika ia memohon, "Jangan bicara aneh-aneh dengan Bos." Bahkan kejahilan Madoka pun surut memlihatnya. "Ada apa? Apa kau mau membahas malam pertamamu denganku?" tanya Madoka yang terlihat sangat serius.Javier mendengus tapi tidak tertawa. Ia sedang dalam tekanan batin yang besar.Karena kedatangan Luca membuatnya harus turun dari tempat tidur dan melanggar permintaan Visha yang pertama tadi.Ia seharusnya menemani Visha sampai wanita itu bangun. Tapi tidak mungkin ia melakukannya di saat pemimpin klannya sudah dalam perjalanan menuju ke

    Last Updated : 2023-05-12

Latest chapter

  • Pembalasan Pelayan Kaya Raya   Epilogue

    10 tahun berlalu.Pemandangan gedung sekolah dasar yang ramai dengan hamburan murid pulang sekolah sudah menjadi kesenangan Dante sejak sang ibu—Navisha, menambah cabang Viensha Co. di negara lain.Tahun ini, putra pertama Visha tersebut sudah menginjak usia 18 tahun. Dan minggu ini, seorang gadis muda Italia yang berbeda dari minggu lalu, menempel lagi padanya.“Dante ... kapan kita pulang? Di sini panas sekali,” rengek gadis yang sudah mengekornya sejak dari gedung SMA.Dante menghela napas singkat. Netranya tak kuasa untuk tidak berputar lelah. “Aku sudah bilang akan menjemput adikku. Kau yang bersikeras untuk ikut Danny, jangan rewel.”“Kau pasti bohong! Kau—““Dante!” suara lantang yang memanggil Dante itu adalah milik seorang gadis kecil.Wajahnya mirip seperti Visha. Netranya yang biru pun persis seperti Dante dan ibu mereka.“Ammy!” seru Dante yang langsung meninggalkan teman perempuannya untuk menyambut kepulangan sang adik.Buk!Pukulan kecil dari sang adik pun mendarat di b

  • Pembalasan Pelayan Kaya Raya   Penantian Javier

    “Cantik sekali ....”Javier ternganga di depan kaca besar yang menampilkan puluhan tempat tidur bayi. Netranya terfokus pada satu kreatur mungil yang diletakkan paling dekat dengan kaca tersebut.Putrinya. Buah hatinya dengan Navisha.“Kau belum lihat matanya, Jav. Biru langit sepertiku!” seru Ernesto dengan nada bangga.Javier mendengkus geli. Tentu saja. Matanya pasti seperti sang ibu. Keturunan dari Luca yang matanya juga berwarna biru.Tiba-tiba wajah Javier mengkerut kesal. Ia berpaling pada Ernesto dan bertanya, “Kau sudah menggendongnya?!”Nada cemburu terselip di setiap kalimat tanya yang dilontarkan Javier barusan. Ernesto pun tergelak.“Cemburu?! Aku bahkan sudah melihatnya mandi!” ledek Ernesto dengan wajah tenang, sementara Javier terlihat kesal, merasa kalah.“Bohong lah!” seru Ernesto tiba-tiba. “Aku tadi diseret Papa ke sana ke mari. Mencari baju untuk cucu perempuannya. Belum lagi sepatu bulu-bulu dan banyak lagi.”Mendengar pengakuan Ernesto, Javier pun terkekeh. “Ter

  • Pembalasan Pelayan Kaya Raya   Was-was

    “Jav ... duduklah dulu. Kau membuatku ikut panik.” Luca menggeleng singkat sambil menghela napas pendek.“Ah! Sorry, Yah.”Javier kemudian duduk di samping Luca, tetapi tubuhnya tak berhenti bergerak. Kadang ia akan membungkuk, kadang bersandar. Bahkan pria muda itu tak berhenti menggerakkan kakiknya, seperti orang sedang menjahit pakaian dengan mesin manual.Ekor mata Luca menangkap gerakan berulang tersebut dan kembali menegur mantunya itu, “Jav.”“Ugh! Aku tak bisa tenang. Aku ingin masuk ke dalam sana, Yah. Aku khawatir apa kami terlambat. Air ketubannya keluar sangat banyak tadi. Kuharap tidak akan ada yang terjadi pada Visha.”Mereka tengah was-was menunggu proses c-section yang harus dilewati Visha. Kondisi bayinya tidak berada di jalur lahir, sementara air ketuban sudah pecah. Kalau dibiarkan terlalu lama, kemungkinan terburuk bisa menyapa sang jabang bayi.Akhirnya, Visha pun harus masuk ruang operasi. Walau ini adalah operasi Visha yang kedua, entah kenapa Javier merasa lebi

  • Pembalasan Pelayan Kaya Raya   Pecah

    183“Javier, kau ada waktu siang ini?” Luca, tak diduga Javier, menghubunginya tiba-tiba. Tentu saja, Javier menyanggupinya. Tugas menjemput Dante ia serahkan sementara pada Madoka. Biasanya Javier akan ikut ke sekolah untuk menjemput. Javier pun merespon, “Tentu, Ayah. Kau mau aku membawa Visha atau?”“Nah ... kau saja. Kuharap Visha tak perlu tahu aku mengajakmu bertemu, Jav.”Suami sah Visha tersebut tertegun sesaat sebelum menyetujui ucapan Luca. ‘Mungkin ini soal Ernesto.’Setelah sambungan telepon itu terputus, Javier segera pamit pada Visha dengan alasan akan menjemput Dante bersama Madoka.Dominic berjaga di apartemennya bersama dengan beberapa anak buah. Tentu saja, Javier sudah sedikit lega, karena berita Ernesto menghabisi Gale semalam sudah sampai di telinganya. Semua orang kini membicarakan pria muda itu.“Aku titip kue tart tiramisu,” pesan Visha saat mengantar Javier sampai di ambang pintu. Hamil keduanya ini membuat Visha menginginkan makanan manis. ia bisa menghabis

  • Pembalasan Pelayan Kaya Raya   Di Balik Dinginnya Hati

    Dhuar!Bang!Bang!Bang!“Ha! Ha! Ha! Mati kalian semua antek Cavallo!” raung Gale yang berdiri di atas kendaraan jeep terbuka.Mereka baru saja mengebom gerbang utama kediaman Luca dan melumpuhkan semua penjaga.Luca yang terbangun karena alarm dari gerbang utama pun langsung menyuruh semua staf rumah tangga membawa Bianca, bersembunyi di ruang bawah tanah.Ernesto dan Luca bersiap menghadapi mereka dengan anak buah yang ada. Tidak banyak mereka yang tinggal di dalam area Cavallo. Paling banyak mereka bisa mengumpulkan 50 orang untuk kejadian tak terduga ini.“Kau sudah memanggil anak-anak di luar sana?” seru Luca pada Ernesto, yang berjalan bersama menuju ke luar teras untuk melihat keadaan seperti apa yang menunggunya.“Beres, Pa. Mereka sudah dekat.”‘Andai ada Javier ... aku merasa lebih tenang. Kalau hanya Ernesto ... haaah ... aku harusnya bisa percaya pada anakku,’ batin Luca berkonflik.Luca tak punya muka untuk memanggil Javier, karena Ernesto dengan bodohnya sudah membuat C

  • Pembalasan Pelayan Kaya Raya   Tenang Sebelum Badai

    "Uncle Madoka!" seru Dante yang baru saja keluar dari kelasnya.Tuan muda kecil Cavallo tersebut baru saja menyudahi proses belajarnya hari itu. Dari wajah Dante, Madoka bisa menebak kalau permintaan maaf dari Simon tadi sudah menghilangkan air muka sedihnya."Tuan Muda! Apa mau makan dulu di kantin? Dengan Simon?" tanya Madoka tanpa basa basi.Dante yang memang sudah terbiasa mengamati orang-orang dewasa itu di sekitarnya pun paham, bahwa ada hal yang ingin dibicarakan Madoka dengam Simon."Tentu! Akan kupanggilkan Simon." Dante tersenyum riang sambil berbalik kembali ke kelas untuk menghampiri anak tersebut."Simon, mau makan siang denganku? Kau sering lama menunggu di kelas, kan?" ajak Dante dengan senyum ramahnya.Simon sedikit tertegun mendapat perlakuan baik dari Dante. Walau ia sudah minta maaf, baginya tidak serta merta mereka menjadi teman. "Tidak ada alasan aku makan siang denganmu! Jangan urusi aku!" sentak Simon.Suara Simon yang keras sudah tentu membuat Madoka memunculk

  • Pembalasan Pelayan Kaya Raya   Konsekuensi

    "Saya sudah katakan pada Anda, bahwa Dante adalah keluarga Cavallo. Tapi Anda tidak menggubrisnya." Moses mengingatkan pria yang meneleponnya sambil mengamuk.Setelah kedatangan Javier yang sia-sia kemarin, hari ini ayah Simon—Richard Countesc, menghubungi sang kepala sekolah dan mengamuk.Richard menebak kalau orang yang sudah mengganggu bisnisnya pastilah orangtua Dante. Karena dalam pesan yang diterimanya, mereka menginginkan permintaan maaf dari Simon."Brengsek! Padahal Javier itu tidak ada urusannya dengan anak itu! Dari berita yang kudengar, anak itu hasil pemerkosaan! Tch! Keluarga berantakan!" raung Richard yang masih tidak paham dengan posisinya.Lagi, Moses menghela napas panjang. Ia tahu bahwa Richard adalah donatur terbesar di sekolah tersebut, tapi kalau selalu keras kepala seperti ini, tidak mungkin sang kepala sekolah mau pasang badan.Moses pun akhirnya berkata, "Tuan Richard, sebaiknya Anda selesaikan dengan baik-baik. Mau bagaimanapun masa lalu Dante, tidak akan per

  • Pembalasan Pelayan Kaya Raya   Amarah Sang Kakek

    “Well ... apa kau sudah siap untuk minta maaf pada temanmu? Dante?”Dante menelan ludah. Tidak siap untuk melakukan apa yang ditanyakan sang ayah. Javier sedikit was-was menantikan jawaban dari Dante. Ia cukup takut kalau-kalau putranya itu menolak dan memilih untuk mengabaikan saja masalah ini.“Ehem! Si—siap!” seru Dante dengan terbata.Kini mereka sudah berada di depan ruang kepala sekolah untuk membicarakan mengenai perkelahian Dante dengan temannya kemarin.Javier terkekeh pelan sementara buku jarinya mulai menghantam lembut pintu ruang kepala sekolah yang masih tertutup rapat.“Masuk!” Seruan dari dalam terdengar samar, sebagai izin untuk Javier menggeser terbuka pintu itu.“Selamat pagi, Mr. Moses,” sapa Javier dan Dante hampir berbarengan.Mendengar sapaan itu, pria tua bernama Moses itu pun segera berdiri dan membalasnya, “Ah ... selamat pagi, Tuan Javier, Dante. Ayo duduk dulu.”Masing-masing mereka pun mengambil posisi duduk berhadapan. Dante duduk di samping Javier dengan

  • Pembalasan Pelayan Kaya Raya   Bukan Papaku

    “Ada apa?”Belum juga Javier membuka pintu ruang kerja Visha, sang istri ternyata sudah lebih dulu mempertanyakan percakapan telepon barusan.Padahal Javier masih butuh waktu untuk mengatur kata-katanya agar Visha tidak langsung marah karena Dante berkelahi.“Nana ... kau sudah selesai bekerja?” tanya Dante sambil mendorong Navisha kembali ke dalam dan mendudukkan sang istri di sofa.Yang didorong pun menurut saja. Ia duduk sementara manik matanya mengikuti tubuh Javier yang bergerak menyusulnya duduk di sisi kanan.Alih-alih menjawab pertanyaan Javier, Visha malah balik bertanya, “Kudengar kau seperti panik. Siapa tadi, Jav?”Javier masih butuh waktu lebih untuk memutuskan dari sisi mana ia akan mulai menjelaskan apa yang terjadi pada Dante.Kalau ia mulai dengan kalimat bahwa Dante dirundung di sekolah, jelas Visha akan mengamuk dan segera menuju ke sekolah.Namun, kalau dijelaskan bahwa Dante berkelahi, ia pasti akan marah pada Dante.‘Ugh! Sejak kapan membuat kalimat saja sulit bu

DMCA.com Protection Status