Share

Teror

Author: Aldra_12
last update Last Updated: 2024-07-25 15:38:35

“Hari ini aku akan menginap di rumah mertuaku. Kamu bisa istirahat atau tiduran setelah menyelesaikan tugas. Tapi ingat, tidak boleh keluar dari rumah.”

Briana bicara dengan nada penekanan. Dia ingin menginap di rumah sanga mertua agar Mirna bisa istirahat.

“Baik.” Mirna mengangguk mendengar ucapan Briana.

Briana hendak membalikkan badan setelah selesai bicara, tapi kembali menoleh ke Mirna.

“Kalau mau makan, makan sama dengan apa yang dimakan pelayan lain.” Briana kembali pergi setelah bicara.

Mirna begitu lega karena akhirnya bisa bebas dari ketegangan. Dia hanya perlu menyelesaikan tugasnya, lalu bisa segera istirahat.

Saat akan pergi ke ruang setrika. Mirna mendengar pelayan lain sedang bersih-bersih sambil bergosip.

“Nona Briana itu terlalu baik. Padahal mantan mertuanya itu sudah sangat jahat, tapi dia tetap memperlakukannya baik dan memperingatkan kita untuk tak mengganggunya.”

“Benar sekali. Ya, karena itu aku betah di sini, karena Nona selalu menghargai orang lain, bahkan pel
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Pembalasan Mantan Istri Yang Diremehkan   Masih Memikirkan

    Briana masih mencari keberadaan orang di sekitarnya, tapi itu tempat umum, siapa saja bisa mengambil fotonya lalu dikirim kepadanya.“Bu, apa ada masalah?” tanya sekretaris Briana karena atasannya itu tak segera masuk tapi malah menengok ke kanan dan kiri.Briana menatap sekretarisnya yang sudah menunggu. Dia menatap ponselnya lagi, tapi tak ada pesan balasan dari nomor yang menghubungi. Bahkan saat dia kembali mengirim pesan, sekarang pesan itu tak terkirim.Briana semakin yakin kalau yang menghubunginya Farhan, lalu pria itu menonaktifkan lagi nomor yang dipakai agar tak bisa dilacak.“Tidak ada apa-apa, ayo pergi.” Briana masuk mobil dan meminta sopir untuk segera meninggalkan tempat itu.**Sore harinya Briana pulang bersama Dharu menuju rumah Renata. Briana terlihat diam melamun, membuat Dharu langsung menatap ke istrinya itu.“Kenapa kamu melamun terus sejak tadi?” tanya Dharu keheranan.Briana menoleh Dharu yang sedang menyetir. Dia belum memberitahu soal pesan yang diterimanya

    Last Updated : 2024-07-25
  • Pembalasan Mantan Istri Yang Diremehkan   Ingin Hidup Tenang

    Dandi melihat Rani yang terlihat tegang, apalagi ada pria memakai jaket hitam sedang berhadapan dengan Rani. Dia mendekat setelah melayani pembeli untuk memastikan apakah ada masalah.“Permisi, ada yang bisa saya bantu?” tanya Dandi sopan.Rani menoleh dengan wajah panik, lalu kembali memandang Farhan yang sejak tadi menatapnya.“Apa ada masalah?” tanya Dandi ke Rani.“Tidak ada, dia kakakku. Apa aku bisa keluar untuk bicara dengannya?” tanya Rani ke Dandi.Dandi mengangguk menjawab pertanyaan Rani. Wanita itu lalu mengajak Farhan keluar dari kafe, mereka bicara di samping bangunan.“Kamu ke mana saja? Kenapa baru sekarang muncul di sini?” tanya Rani sambil menatap kesal ke Farhan.“Kenapa kamu bekerja di kafe?” tanya Farhan seolah tak punya dosa menanyakan hal itu ke adiknya.“Kenapa? Kakak pikir kenapa? Kalau bukan karena kecerobohan Kakak, aku tidak akan kerja di sini dan Mama tidak akan kerja di rumah orang sebagai pembantu!” Rani bicara dengan emosi.Farhan diam mendengar ucapan R

    Last Updated : 2024-07-26
  • Pembalasan Mantan Istri Yang Diremehkan   Memperingatkan Sendiri

    “Farhan mulai meneror Briana, aku tidak bisa membiarkan ini berlanjut,” ucap Dharu saat Dika menemuinya di ruang kerja hari itu.“Dia tidak akan mungkin berani menerormu, karena itu sasarannya berpindah ke Briana yang mungkin baginya lebih mudah untuk disasar,” balas Dika.Dharu menghela napas kasar, telunjuknya mengetuk-ngetuk di meja.“Sampai detik ini orang suruhan kita belum juga bisa menangkapnya. Bagaimana mungkin tidak bisa, sedangkan dia sepertinya ada di sekitar Briana?”Dharu mulai berpikir keras demi keselamatan Briana.“Aku akan minta tambahan orang untuk mencarinya, kalau perlu memberikan imbalan besar bagi yang menemukannya. Bagaimana?” tanya Dika memberikan ide.Dharu berpikir sejenak, hingga merasa hanya itu yang bisa dilakukan sekarang.“Baiklah, lakukan apa pun asal Farhan bisa tertangkap!” perintah Dharu.Dika mengangguk lalu pamit keluar dari ruang kerja Dharu. Saat baru saja Dika keluar, ponsel Dharu berdering dengan nama Dhira terpampang di layar.“Ada apa?” tany

    Last Updated : 2024-07-26
  • Pembalasan Mantan Istri Yang Diremehkan   Takut Aib Terbongkar

    Briana pergi bersama Medha untuk makan siang bersama. Mereka pergi ke kafe yang tidak terlalu jauh dengan perusahaan. Keduanya sudah duduk di salah satu meja menunggu dilayani.“Selamat datang, kalian mau pesan apa?”Briana menoleh ke pelayan yang menghampiri, hingga sangat terkejut saat melihat siapa yang berdiri di samping meja.“Rani?”Rani siap mencatat, hingga terkejut ketika baru menyadari jika wanita yang duduk di meja itu adalah Briana.Medha juga terkejut melihat Rani di sana. Dia baru saja meletakkan tas di samping, sehingga tak menyadari kalau Rani datang sebagai pelayan.Rani gelagapan melihat Briana dan Medha, tapi karena tetap harus profesional bekerja. Dia tetap melayani Briana dan Medha.“Kalian mau pesan apa?” tanya Rani dengan suara lirih sambil menunduk malu.Briana dan Medha saling tatap. Medha sendiri terlihat puas melihat keluarga Farhan satu persatu hidup susah.Briana sempat terdiam sejenak, lalu akhirnya memesan minuman dan makanan begitu juga dengan Medha.Ra

    Last Updated : 2024-07-27
  • Pembalasan Mantan Istri Yang Diremehkan   Maaf Meski Terlambat

    “Kalau salah menu atau ada yang kurang berkenan, aku akan menggantinya,” ucap Rani cepat dengan suara gemetar karena takut terkena masalah.Briana melihat kepanikan dalam tatapan mata Rani. Dia menyodorkan lebih dekat, lalu berkata, “Tidak ada masalah, aku tiba-tiba merasa makanan ini kelebihan untukku. Ambillah kembali, makan atau terserah, tapi akan tetap aku bayar.”Briana menyodorkan piring itu tanpa menatap Rani, menunggu sampai mantan iparnya itu mengambil.Medha hanya diam karena sudah bisa menebak maksud Briana. Dia melirik Rani yang bingung dan panik, lalu berkata, “Ambil saja daripada kamu terkena komplain, bukankah terpenting kami yang membayar?”Rani menoleh ke Medha, lalu akhirnya mengambil piring dari tangan Briana.“Baik.” Rani akhirnya pergi meninggalkan meja Briana dan Medha.Medha menatap Briana yang bersiap makan, lalu berkata, “Kasih tinggal kasih, kenapa harus ada acara bilang kebanyakan pesan?”Medha menggeleng kepala, lalu mengambil alat makan.“Dia akan besar k

    Last Updated : 2024-07-27
  • Pembalasan Mantan Istri Yang Diremehkan   Jadi Umpan?

    “Aku sudah memperingatkannya. Jika dia masih mengganggumu, aku akan benar-benar menyebar aibnya agar dia sadar diri.”Dharu menemui Dhira lalu memberitahukan apa yang sudah dilakukannya.“Terima kasih,” ucap Dhira lega karena memiliki saudara yang sangat melindunginya.“Sepertinya dia belum kapok meski istrinya tahu kalau dia berselingkuh. Dia membuang Rani lalu beraninya mengejarmu, dia benar-benar tak punya muka.” Dharu bicara dengan emosi meluap karena kesal.“Aku juga tidak tahu, kenapa harus aku? Padahal menggodanya saja tidak pernah, bagaimana bisa dia mengejarku,” gerutu Dhira lelah dan malas karena Sandi terus mengganggunya.Dharu menatap Dhira yang kesal. Tentunya dia tahu seperti apa sifat sang adik, sehingga percaya jika apa yang Sandi lakukan bukan karena Dhira melakukan sesuatu ke pria itu.“Sudah, yang penting aku sudah memperingatkannya. Jika dia masih tak mengindahkan peringatanku, maka aku akan membuatnya menyesal seumur hidupnya karena berani mengganggumu,” ucap Dhar

    Last Updated : 2024-07-28
  • Pembalasan Mantan Istri Yang Diremehkan   Mencari Partner

    Sandi begitu kesal karena Dharu berani mengancamnya. Dia tak menyangka kalau Dharu memiliki bukti kalau dia memiliki wanita simpanan.“Lebih baik untuk sekarang Anda jangan gegabah, Pak. Saranku, berhenti saja mengejar Nona Dhira,” ujar Ibra mencoba menasihati agar aib bosnya itu aman.Sandi langsung menatap tajam ke Ibra. Dia tak menyangka akan kalah dalam mendapatkan wanita hingga berakhir mendapat ancaman.“Dia pikir bisa melakukan segalanya, bahkan berani mengancamku!” geram Sandi.“Tapi itu kenyataannya, Pak. Saya tahu kalau istri Anda tidak akan bisa membangkang meski Anda memiliki simpanan, tapi keluarga Nona Dhira juga pasti takkan diam jika Anda terus mengganggunya. Saya harap Anda memikirkan ini dengan baik untuk sekarang,” ujar Ibra mencoba menasihati.Sandi sangat kesal meskipun apa yang dikatakan Ibra semuanya benar. Dia sangat penasaran dengan Dhira, karena itu Sandi berusaha keras ingin mendapatkan wanita itu, tapi sayangnya dia lupa kalau Dhira memiliki saudara yang se

    Last Updated : 2024-07-28
  • Pembalasan Mantan Istri Yang Diremehkan   Peretasan

    Malam semakin larut, kini di kamar itu hanya terdengar suara denting jam dinding dengan jarum jam yang terus berputar. Dharu memeluk Briana saat mereka tidur, hingga lelap mereka terganggu karena suara ponsel Dharu yang terus berdering.“Ponselmu terus berdering, lihatlah dulu siapa yang menghubungi,” ucap Briana dengan suara serak.Dharu sebenarnya enggan menjawab panggilan itu, tapi karena Briana meminta melihat siapa yang menghubungi, membuat Dharu akhirnya menyalakan lampu kemudian melihat jam dindin menunjukkan pukul satu malam.Dharu mengambil ponsel, melihat nama Dika terpampang di layar.“Hal apa yang membuatmu sampai menghubungiku di tengah malam?” tanya Dharu sambil memijat kening karena merasa pusing.“Sistem perusahaan diretas seseorang dan sampai sekarang belum bisa dipulihkan.”Dharu langsung membuka mata lebar mendengar ucapan Dika. Dia sampai duduk dengan tegap karena mendengar sistem perusahaannya diretas.“Kamu sudah meminta tim IT untuk menanganinya?” tanya Dharu.“

    Last Updated : 2024-07-29

Latest chapter

  • Pembalasan Mantan Istri Yang Diremehkan   Ekstra Part 2

    Dhira dan Sean pergi ke IGD rumah sakit mereka berada sekarang. Renata di sana karena mengantar Briana yang mau melahirkan.“Ma.” Dhira langsung memanggil sang mama.“Kenapa kamu cepat sekali ke sini?” tanya Renata keheranan.“Karena aku baru periksa, jadi waktu Mama telepon, aku ada di sini,” jawab Dhira.“Periksa? Kamu sakit?” tanya Renata dengan kepanikan berlipat karena ucapan Dhira.Dhira melebarkan senyum, lantas menunjukkan hasil USG. “Tidak sakit, tapi sedang hamil. Ini, cucu kedua Mama dan Papa.”Dhira memberitahu dengan bangga, sampai membuat Renata sangat syok dan senang.“Ya Tuhan, mama tak percaya. Mama senang sekali mendengar kabar ini.” Renata langsung memeluk karena sangat bahagia.Dhira juga bahagia karena bisa menyenangkan hati sang mama.Saat keduanya saling berpelukan, tiba-tiba terdengar suara bayi yang membuat mereka terkejut.“Sudah lahir? Cepat sekali?” Dhira terkejut, apalagi melihat perawat keluar masuk ruang penanganan.Briana sudah melahirkan di ruang IGD se

  • Pembalasan Mantan Istri Yang Diremehkan   Ekstra Part 1

    “Dhira, kamu di mana?”Sean keluar dari ruang ganti mencari keberadaan Dhira yang tak menyahut padahal dia sudah memanggilnya sejak tadi. Dhira keluar dari kamar mandi, tentu saja hal itu membuat Sean keheranan.“Kenapa masuk kamar mandi lagi?” tanya Sean karena Dhira sudah mandi sejak tadi.Dhira menutup mulutnya seolah merasakan sesuatu yang ingin keluar, tapi dia tetap berjalan menghampiri Sean.Usia pernikahan mereka sudah berjalan tiga bulan. Sean sudah menerima Dhira sepenuhnya, hingga hubungan rumah tangga mereka berjalan dengan sangat baik.“Kamu baik-baik saja?” tanya Sean karena Dhira agak pucat.“Entah, sejak tadi rasanya pusing dan mual,” jawab Dhira.Sean langsung menyentuh kening Dhira, tapi tak merasa panas.“Apa sangat pusing?” tanya Sean memastikan.Dhira sibuk mengikat dasi Sean saat mendengar pertanyaan itu.“Iya lumayan, tadi seperti berputar lalu aku mual,” jawab Dhira kemudian menatap Sean dengan wajah memelas.“Kita ke rumah sakit untuk memastikan kamu sakit apa

  • Pembalasan Mantan Istri Yang Diremehkan   S2 ~ Hari Pernikahan

    Riana memang bertindak kejam, tapi semua itu semata-mata dilakukan untuk melindungi Sean dari hal-hal yang tak diinginkan.Milia diam mendengar ucapan Riana. Dia hanya menunduk sambil meremas jemari karena tak bisa berbuat apa-apa.Ibu Milia juga diam karena takut, lalu memberanikan diri menatap Riana.“Kalau kami pergi dari kota ini, bagaimana dengan usaha pakaian kami? Masa mau ditinggal begitu saja? Misal mau dijual juga tidak bisa cepat laku,” ujar ibu Milia yang takut jika masih di kota itu akan dipersulit Riana.Milia terkejut mendengar ucapan sang ibu, apa itu artinya ibunya mau pindah karena ancaman Riana.“Aku akan membelinya, kalau perlu rumah sekalian akan aku beli dua kali lipat dari harga aslinya, asal kalian pergi dari kehidupan putraku!” Riana tak segan memuluskan keinginan ibu Milia asal pergi dari kota itu.Ibu Milia membayangkan uang sangat banyak yang akan diterimanya jika dijual ke Riana. Dia yang mata duitan langsung setuju begitu saja.“Baik, saya setuju menjualny

  • Pembalasan Mantan Istri Yang Diremehkan   S2 : Memperingatkan Lagi

    Saat sore hari, Sean pulang dan menemui Riana yang sedang bersantai di ruang keluarga.“Sudah pulang? Kamu sudah mengosongkan jadwal agar minggu depan tidak ada kendala, kan? Ingat, pernikahanmu itu minggu depan,” ucap Riana langsung mengingatkan, jangan sampai Sean lupa dan masih membuat jadwal kegiatan di perusahaan.“Mama tenang saja, Vino sudah mengatur semuanya,” balas Sean.Riana mengangguk-angguk senang karena sekarang Sean mudah diatur.“Ma, aku mau menceritakan sesuatu, tapi aku harap Mama tidak berpikiran buruk atau panik dulu,” ucap Sean ingin memberitahu soal Milia.Sean hanya ingin sang mama tahu saja, agar kelak jika terjadi sesuatu atau Milia membuat ulah, sang mama tak benar-benar syok karena sudah tahu dan mendengar sendiri darinya.Riana menoleh Sean saat mendengar apa yang dikatakan oleh putranya itu. Dia menurunkan satu kaki yang sejak tadi disilangkan, dahinya berkerut halus karena penasaran.“Memangnya kamu mau menceritakan apa?” tanya Riana dengan pikiran negati

  • Pembalasan Mantan Istri Yang Diremehkan   S2 : Sudah Tak Ada Rasa

    Dhira langsung bicara tegas agar Milia sadar diri. Dia tak akan kasihan meski Milia sedang hamil, dia sadar kalau wanita seperti Milia, tidak akan puas jika hanya dikasih hati. Begitu mendapat kebaikan, wanita itu akan melunjak tak tahu diri.Milia terdiam mendengar ucapan Dhira, hingga Dhira kembali bicara.“Kamu pikir dengan datang menemui Sean, kamu bisa memintanya bertanggung jawab atas janin yang bukan miliknya? Kamu mungkin tak tahu, Sean sudah tahu segalanya tentang kebusukanmu.” Dhira terus bicara untuk menyadarkan Milia.Milia sangat terkejut mendengar ucapan Dhira, hingga Dhira kembali bicara.“Bahkan tahu kalau kamu selama ini sering tidur dengan pria lain. Sungguh aku ingin tertawa, baru kali ini melihat wanita tak tahu diri sepertimu, sudah selingkuh dan tidur dengan pria lain, tapi minta pertanggungjawaban ke pria yang kamu buang.” Dhira menjejali telinga Milia dengan fakta bahkan tak peduli itu bisa mempengaruhi pikiran dan janin Milia.

  • Pembalasan Mantan Istri Yang Diremehkan   S2 : Membuat Salah Paham

    Sean mulai nyaman bersama Dhira. Sikap Dhira yang apa adanya saat bicara, membuat Sean merasa tenang.Sean keluar dari lift sambil menatap ponsel, dia mencoba menghubungi Dhira karena ingin mengajak makan siang, tapi Dhira tak menjawab panggilan darinya.“Ke mana dia?” Sean bertanya-tanya karena Dhira mengabaikan panggilan darinya.Sean berpikir apa mungkin Dhira sedang rapat atau bertemu klien, membuatnya memilih mengirim pesan kalau akan datang ke perusahaan Dhira.Saat Sean baru saja keluar dari lobi, Sean terkejut karena ada yang mencegah langkahnya.“Sean.” Milia muncul di sana dengan mata bengkak dan wajah penuh linangan air mata.“Apa lagi yang kamu inginkan?” tanya Sean mulai malas, apalagi dia sudah tahu semua kebusukan Milia.“Sean, kumohon maafkan aku. Saat ini aku tidak tahu harus bagaimana, aku membutuhkanmu,” ucap Milia sambil menggenggam telapak tangan Sean.Sean me

  • Pembalasan Mantan Istri Yang Diremehkan   S2~Tidak Mau Tanggung Jawab

    Milia terduduk lemas di kursi selasar yang ada di poliklinik rumah sakit. Dia menatap hasil pemeriksaan akan kondisinya sekarang ini.Milia sangat syok dan bingung karena dia ternyata sedang hamil sembilan minggu.“Bagaimana ini?” Milia mengguyar kasar rambutnya ke belakang menatap hasil tes itu.Milia mencoba menghubungi Ryan tapi sayangnya panggilannya tidak dijawab. Akhirnya Milia memutuskan pergi ke perusahaan Ryan untuk membahas masalah kehamilannya. Apalagi Ryan pernah berjanji akan menikahinya setelah Milia putus dari Sean.Milia pergi ke perusahaan Ryan, lalu menemui bagian respsionis.“Pak Ryan ada di kantornya?” tanya Mila saat bertemu resepsionis.“Maaf, apa Anda sudah membuat janji sebelumnya?” tanya resepsionis.Milia bingung karena belum membuat janji. Kalau dia jujur belum membuat janji, dia pasti akan diusir dari sana. Dia kemudian mengeluarkan ponsel, lalu memperlihatkan chat lamanya saat Ryan mengajak bertemu tanpa memperlihatkan tanggal yang tertera.“Dia memintaku

  • Pembalasan Mantan Istri Yang Diremehkan   S2~Berbaikan

    Sean masih mencoba meminta maaf, dia sudah menyadari kesalahan dan ingin hubungannya dengan sang mama membaik.Riana akhirnya menatap Sean saat mendengar permintaan maaf putranya itu."Aku benar-benar sudah sadar, aku selama ini memang salah karena tak mempercayai apa yang Mama katakan," ucap Sean lagi."Kamu benar-benar sudah paham dengan apa yang mama lakukan?" tanya Riana sambil menatap Sean.Sean mendongak lalu menatap Riana sambil menganggukkan kepala.Riana lega saat melihat Sean sungguh-sungguh meminta maaf, dia lalu meminta Sean agar bangun."Aku sungguh-sungguh meminta maaf," ucap Sean.Riana tersenyum mendengar permintaan maaf dari Sean."Mama lega kalau memang benar kamu sudah sadar. Feeling orang tua itu tidak salah, Sean. Sejak awal, mama sebenarnya tak pernah masalah kamu mau sama siapa. Tapi, saat melihat attitude Milia yang buruk, mama langsung mundur. Bukan karena dia miskin, tapi karena memang dia memiliki sifat dan perilaku yang tidak baik. Jadi, kamu sekarang paham

  • Pembalasan Mantan Istri Yang Diremehkan   S2~Curhat ke Dhira

    Dhira pergi ke taman sesuai dengan permintaan Sean. Dia sebenarnya merasa agak aneh karena Sean meminta bertemu tak seperti biasanya.Dhira melihat Sean yang sudah duduk di taman menunggunya. Dia mendekat lalu duduk di samping Sean tanpa menyapa. Keduanya diam cukup lama tak ada yang bicara, Dhira sendiri tak mau buka suara sampai Sean yang mengawalinya.Setelah lama diam, Sean akhirnya menghela napas kasar. Dhira mendengar suara helaan itu tapi sengaja tak menoleh ke Sean.“Ternyata sekarang aku sadar jika sudah salah dan terlalu buta karena cinta,” ucap Sean lalu tersenyum getir.Dhira terkejut mendengar Sean tiba-tiba bicara seperti itu. Dia menoleh Sean, lalu membalas, “Memang benar, kenapa baru sadarnya sekarang?”Sean menoleh Dhira yang bicara blak-blakan, meski kesal tapi dia sadar jika Dhira hanya jujur saja.“Mama marah besar karena sikapku. aku merasa bersalah sudah membuat Mama sedih, padahal sebenarnya Mama selalu memberikan yang terbaik,” ucap Sean lagi lalu sedikit menun

DMCA.com Protection Status