Share

Terhina

Author: Ina Patilele
last update Last Updated: 2024-12-19 13:45:04

“Dasar lelaki sombong, menyebalkan!”

Aleya kesal, lalu memijat kembali dahinya. Kepalanya masih terasa pusing.

“Kamu pembohong, Rita!” dengus Aleya kesal.

Rita terkejut dirinya ikut terseret atas sikap Tuannya yang membuat kesal Aleya.

“Saya berbohong?”

Aleya menatap Rita dengan tatapan tajam.

“Kamu bilang Yavid mencemaskan aku, tapi buktinya? Dia enggak nunjukin perhatiannya sama sekali. Manusia macam apa dia?”

Aleya menumpahkan kekesalannya kepada Rita. Pelayan itu hanya bisa tersenyum memaklumi sikap majikannya tersebut.

“Maafkan saya, Nyonya. Mungkin Tuan sedang ...”

Belum juga Rita menyelesaikan ucapannya, Aleya segera memotong ucapannya.

“Ssstt. Jangan bicara lagi, kamu pasti akan membelanya. Astaga, sepertinya aku terjebak permainannya Yavid,” dengus Aleya sambil terus memijat dahinya.

Keesokan harinya, tubuh Aleya sudah terasa membaik, ia sudah bisa duduk dan rasa pusing sudah mulai berkurang. Selang infus juga sudah di cabut oleh suster. Rita masuk dengan pakaian yang berbeda.

“Rita? Kenapa kamu berpakaian seperti itu?”

Rita memakai baju terusan panjang hingga mata kakinya dan kerudung, ia juga memakai kaca mata baca. Wajahnya terlihat penuh keriput.

“Saya harus menyamar. Nyonya juga harus menyamar agar kita bisa keluar dari rumah sakit ini.”

Aleya terkejut karena kepulangannya lebih cepat dari perkiraan dokter.

“Kenapa harus menyamar? Kenapa pulang lebih cepat? Ada apa?”

Rita tidak menjawab pertanyaan Aleya. Ia sibuk merapikan barang-barang yang akan dibawa pulang. Ia juga memakaikan baju tidur kepada Aleya dan masker wajah juga topi kepada Aleya.

“Rita, jawab aku!” Aleya mendesak Rita.

Rita bergeming dengan pertanyaan Aleya. Setelah semuanya siap, Rita mendorong kursi roda yang akan digunakan oleh Aleya.

“Nanti akan saya jelaskan. Kita harus keluar dari sini sekarang.”

Melihat kepanikan di wajah Rita, membuat Aleya menuruti ucapan wanita berusia tiga puluh lima tahun itu. Ponsel Rita bergetar.

“Baik, Tuan. Kami sudah siap dan akan keluar dari kamar menuju lift,” ujar Rita kepada seseorang yang menghubunginya.

Aleya semakin cemas dengan apa yang terjadi. Aleya duduk di kursi roda.

“Aku takut, ada apa sebenarnya?”

Aleya dilanda kecemasan.

“Tenang Nyonya, aku akan menjelaskan semuanya sambil menuju ke lantai satu. Gavin sudah menunggu kita.”

Rita menggendong tas ransel dan mendorong kursi roda. Aleya menggunakan masker wajah dan topi agar tidak ada yang mengenalinya.

“Tuan Yavid meminta kita untuk segera meninggalkan rumah sakit. Kabarnya anggota keluarga Leopard sedang melakukan audit di rumah sakit ini. Dokter Firman tidak bisa membantu kita, sebab beliau sedang ada di ruang rapat.”

Penjelasan Rita  membuat Aleya tertegun. Ia tidak ingin bertemu keluarga Leopard. Mereka berdua menuju lift dan tidak lama kemudian pintu lift terbuka.

Deg!

“Nyonya Belina,” ujar Rita pelan.

Mereka tidak punya pilihan lain, jika tidak masuk malah akan membuat Belina curiga. Rita dan Aleya berusaha bersikap tenang ketika masuk ke lift, Belina dan rekannya tidak mengenali mereka berdua.

“Lalu bagaimana kabar mantan menantumu?” tanya rekan Belina yang terlihat hedon.

Aleya tertegun mendengar pertanyaan wanita tersebut, ia penasaran dengan jawaban Belina, mantan mertuanya.

“Mungkin dia sudah menjadi wanita simpanan, atau wanita pemuas lelaki di jalanan demi bertahan hidup. Wanita jalang itu memang pantas berada di jalanan.”

Jawaban Belina sungguh menyakitkan, bahkan ia tertawa saat menjawabnya. Wanita yang dibicarakan itu adalah Aleya. Rita terdiam, sedangkan Aleya mengepalkan kedua tangannya karena geram.

“Memangnya dia tidak pulang ke rumah ayahnya?”

Aleya menyimak pertanyaan dan Kembali menunggu jawaban Belina.

“Purnama sudah tidak peduli dengan Aleya. Iaa menganggap anaknya sudah mati,” Belina tertawa lagi seolah kisah hidup Aleya adalah drama komedi baginya.

Air mata Aleya mengalir setelah mendengar jawaban Belina. Menuju ke lantai satu terasa begitu lama.

“Wanita itu tidak bisa memuaskan Jarvis, tidak bisa berdandan cantik, tidak bisa bekerja, lalu apa yang bisa aku banggakan? Dia hanya menjadi sampah di rumah.”

Bertubi-tubi cercaan untuk Aleya keluar dari mulut mantan mertuanya tersebut. Rasa sakit menghujam hati Aleya.

“Lalu kapan Jarvis akan menikahi Mila?”

Percakapan mereka terasa menyakitkan bagi Aleya.

“Secepatnya. Jarvis sedang menunggu persetujuan dari Yavid.”

Tangis Aleya berhenti ketika mendengar jawaban Belina.

“Menunggu persetujuan dari Yavid?” tanyanya pelan, Aleya mengerutkan dahinya.

Sementara itu, Rita berusaha menghubungi Gavin. Setelah pintu lift terbuka, Belina dan Rekannya keluar lebih dahulu, Aleya dan Rita berjalan di belakang mereka.

“Changement de plans. emmène la voiture au sous-sol. il y a une méchante madame dans le hall.”

Aleya terperangah mendengar ucapan Rita dalam bahasa perancis, terlalu banyak kejutan ketika mengenal Rita lebih dekat. Sementara itu Belina dan rekannya terus menuju pusat lobby, Rita dan Aleya belok kiri menuju basement.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Related chapters

  • Pembalasan Manis Istri CEO   Mencari Aleya

    “Kita mau kemana?”Rita tidak menjawab pertanyaan Aleya. Ia fokus mendorong kursi roda yang ditempati oleh Aleya menuju basement.“Gavin ada di sana,” Rita segera melajukan kursi roda ke arah mobil merci hitam.Wajah Gavin dan Rita terlihat tegang. Rita membantu Aleya masuk ke mobil. Setelah Aleya duduk di kursi belakang, Gavin menyimpan kursi roda di bagasi dan Rita segera masuk ke mobil.“Bagaimana bisa mereka ada si sini?” tanya Rita kepada Gavin.Aleya masih kebingungan dengan pertanyaan Rita.“Sebenarnya apa yang terjadi?”Aleya menatap Rita lalu Gavin secara bergantian.“Nyonya Belina dan Tuan Verrel tiba-tiba datang dan melakukan audit di luar jadwal. Informanku bilang kalau ada yang membocorkan keberadaan Nyonya Aleya. Mereka tidak ingin Nyonya Aleya ada di rumah sakit ini.” Gavin menjelaskan sambil mengemudikan mobil sedan hitam menuju rumah Yavid.Aleya tertegun mendengar jawaban Gavin.“Mereka benar-benar membenciku, sepertinya mereka ingin melihatku menderita,” ujar Aleya

    Last Updated : 2024-12-19
  • Pembalasan Manis Istri CEO   Menikah

    “Aku ingin menikah dengan kamu.”Yavid tertegun mendengar ucapan Aleya. Terlebih lagi ia melihat Aleya berjalan menuju ruang kerjanya di lantai satu.“Apa? Kamu terlalu banyak minum obat lagi sepertinya.”Yavid menghampiri Aleya sambil membersihkan kedua tangannya yang terdapat bercak darah setelah memukuli Jony.“Duduk! Aku tidak ingin kamu pingsan lagi. Merepotkan!” tukas Yavid.ALeya malah kesal dengan sikap acuh Yavid.“Bukankah kamu yang bilang jika lebih cepat lebih baik?” Aleya menatap sinis.Aleya tidak mau duduk sebelum Yavid menyetujui rencananya.“Kamu aneh. Kemarin aku ajak menikah cepat kamu nolak. Sekarang kamu malah maksa untuk nikah cepat.”Yavid menatap Aleya dengan serius.“Kamu yang menawarkan bantuan. Aku setuju dengan tawaranmu.”Aleya meneguhkan hatinya untuk rencana balas dendam. Salah satu rencananya adalah menikah dengan Yavid. Walau rasa takut di hatinya berusaha membuat nyalinya goyah.“Jika itu keputusanmu. Baiklah, kita menikah hari ini.”Ucapan Yavid kemb

    Last Updated : 2024-12-19
  • Pembalasan Manis Istri CEO   Gagal Menikah

    “Kenapa lambat sekali?”Yavid menggerutu sambil menoleh ke arah Rita, dia sudah berdiri di samping mobil selama lima belas menit menunggu Aleya. Sedangkan Aleya berdiri di belakang Rita, bersembunyi dari tatapan tajam Yavid.“Seharusnya aku menghukum kamu karena —“ tiba-tiba suara Yavid tercekat ketika melihat sosok Aleya yang berjalan menghampirinya dengan penampilan yang berbeda.Wanita berambut sebahu itu memakai dress cuttingan Sheath ditambah satu susun kerut di bagian bawah serta kerah Square dan lengan model Puff menambah kesan mewah, anggun dan feminim. Sangat cocok ditubuh Aleya.“—cantik,” ujar Yavid yang secara tidak sadar memuji Aleya sambil berdiri mematung melihat kecantikan calon istrinya tersebut.Rita tersenyum mendengar ucapan Tuannya, sedangkan Aleya malah terus menundukkan wajahnya dan merasa canggung.Yavid segera tersadar, “Bodoh! Kenapa malah diam di situ? Cepat masuk ke mobil!” sentak Yavid yang salah tingkah dan segera duduk di kursi belakang mobil sedan hitam

    Last Updated : 2025-01-10
  • Pembalasan Manis Istri CEO   Maria

    “Untung saja kali ini kita lolos dari Jarvis.”Aleya menghela napas panjang, rasa khawatir menggelayuti pikirannya, tapi tidak ada yang bisa ia lakukan sekarang. Ia menyenderkan kepalanya ke jendela mobil seraya memandangi deretan toko yang ia lewati.Situasi jalanan sedang macet, mobil mereka berhenti di depan sebuah toko peralatan lukis bernama Little Art berjarak seratus meter dari persimpangan lampu merah. Kedua mata Aleya tertuju ke toko lukis tersebut.Matanya membulat teringat sepuluh tahun yang lalu ia dan ibunya sering membeli alat lukis di sana.Terukir senyum di bibir tipis Aleya, kenangan manis bersama mendiang ibunya di toko itu masih membekas di ingatannya. Bagi Aleya, melukis merupakan kegiatan untuk menumpahkan semua keluh kesahnya. Namun, sejak ibunya meninggal, semua alat lukisnya di bakar oleh Purnama bahkan ayah kandungnya tersebut menunjukkan sifat aslinya yang kasar dan tamak.“Nyonya!”Panggilan Rita membuat Aleya tersadar dari lamunannya, “ A—apa?” jawabnya tan

    Last Updated : 2025-01-11
  • Pembalasan Manis Istri CEO   Jebakan

    “Tapi, sepertinya Yavid enggak akan mengizinkan aku keluar rumah.”Wajah Aleya cemberut. Maria berjongkok di hadapan Aleya, kemudian berbisik.“Tuan Yavid tidak akan tahu jika Nyonya hanya sebentar di sana.”Aleya memikirkan sejenak ucapan Maria, walau ragu ia akhirnya setuju dengan saran Maria. Selama beberapa hari ini hatinya selalu tidak tenang. Dengan melukis ia yakin akan mendapatkan ketenangan dan depresi yang ia alami akan berkurang.“Baiklah, kita ke sana, aku akan panggil Rita.” Baru saja Aleya beranjak dari tepi tempat tidur, Maria segera menghentikan langkah Aleya.“Nyonya, jika Rita ikut, maka Tuan Yavid akan tahu. Rita merupakan tangan kanan Tuan Yavid, sepertinya tidak mungkin jika Rita setuju. Sebaiknya Nyonya pergi secara diam-diam.”Aleya terdiam, berpikir sejenak sebelum akhirnya berkata, “Benar juga, jika Rita ikut maka Yavid akan tahu.” Walau ragu, Aleya tetap mengikuti saran Maria untuk pergi secara diam-diam.Maria mengajak Aleya ke lantai satu melalui jalan khus

    Last Updated : 2025-01-11
  • Pembalasan Manis Istri CEO   Kejamnya Ibu dan Adik Tiri

    “Pergi kamu dari sini!”Sentak seorang remaja sambil mendorong tubuh Aleya dengan keras hingga tersungkur. Tangisan Aleya tidak menghentikan kemarahan pengunjung.“Kamu tidak pantas menjadi anggota keluarga Leopard!” seorang wanita paruh baya memakinya.Tidak ada seorangpun yang menolongnya, semua orang membencinya. Perlahan Aleya berdiri dan berjalan tertatih meninggalkan toko lukis yang sebelumnya penuh kenangan manis dan kini berakhir tragis. Air matanya tidak bisa dibendung lagi, kini ia sangat menyesali telah percaya begitu saja kepada Maria.Pelayan itu pergi meninggalkan Aleya di toko tersebut dan membuat dirinya di hina oleh para pengunjung yang telah terpengaruh oleh cerita bohong Belina.Aleya berjalan pelan menuju rumah Yavid, tapi terdengar suara wanita dari belakang. Suara yang sangat ia kenali, Aleya menoleh ke belakang.“Itu dia! di sana!” teriak wanita tersebut.Kedua mata Aleya terbelalak ketika melihat Mila dan Angelina ada di belakangnya. Tanpa pikir panjang Aleya s

    Last Updated : 2025-01-12
  • Pembalasan Manis Istri CEO   Malaikat Penolong

    “Aleya! Bertahanlah!”Teriakan itu terasa begitu dekat, sangat jelas terdengar. Mungkinkah itu suara malaikat yang akan membawanya bertemu mendiang ibu kandungnya?Perlahan tapi pasti, tubuh Aleya mulai tenggelam. Kaki dan tangannya sudah lelah meronta menaklukkan air sungai Meruyay. Entah berapa banyak air sungai yang sudah terminum oleh Aleya, kini tubuhnya terasa dingin.Bulir-bulir udara keluar tidak beraturan dari mulut dan hidung Aleya. Kedua matanya mulai terpejam, pasrah kepada nasib yang telah digariskan Tuhan. Beberapa detik kemudian terasa sepasang tangan meraih tubuhnya.“Malaikat telah datang menjemputku,” ujarnya dalam hati sebelum hilang kesadaran.Semuanya menjadi gelap dan dingin.“Aleya!” Sayup-sayup terdengar suara memanggil namanya.Namun semuanya gelap, tidak terlihat apapun. Tiba-tiba rasa hangat menjalar di tubuhnya, mulanya dingin kini perlahan berubah hangat.“Aleya!” suara itu kembali memanggil, tapi kini terdengar lebih jelas.Ada tangan lain yang sedang me

    Last Updated : 2025-01-13
  • Pembalasan Manis Istri CEO   Maria Mata-Mata

    “Di mana Maria?”Aleya berharap bisa mendapatkan penjelasan dari pelayan yang sudah menjebaknya.“Maria kini sudah diamankan oleh Tuan. Bukan hal yang sulit bagi kami untuk menangkap Maria,” sahut Rita.Rita beranjak dari tempat duduknya dan membuka gorden, cahaya matahari masuk dan membuat kamar tersebut terang. Aleya menyipitkan kedua matanya dari sinar matahari yang menyapu wajahnya.“Tapi diamankan di mana?”Rita tidak langsung menjawab, ia berjalan membuka gorden yang lain sambil berharap Aleya tidak menunggu jawaban darinya.Namun rupanya Aleya pantang menyerah, ia malah turun dari tempat tidur dan berjalan tertatih menghampiri Rita.“Kenapa kamu tidak mau jawab? Yavid yang menyuruh kamu untuk bungkam?”Rita mematung membelakangi Aleya. Menghela napas panjang dan berusaha tidak memberikan jawaban meskipun ingin sekali ia menjelaskan kepada Aleya kejadian yang sebenarnya.Aleya semakin kesal dengan sikap bungkam yang ditunjukkan Rita. Ia menepuk bahu Rita, tapi wanita berambut pe

    Last Updated : 2025-01-14

Latest chapter

  • Pembalasan Manis Istri CEO   Menjalankan Rencana 1

    “Kalau tidak sekarang kapan lagi? Kesempatan baik ini tidak datang dua kali.”Yavid menarik tangan Aleya agar mengikuti langkahnya. Wanita berambut panjang itu mengangguk mengikuti langkah suaminya.Ketika keluar ruangan, ada Kristy yang baru keluar dari lift. Aleya melihat mantan kekasih suaminya itu dan seketika melepaskan genggaman tangan Yavid.“Sudah aku bilang, jangan sentuh aku!” Sentak Aleya menepis tangan Yavid.Yavid terkejut dengan sikap kasar Aleya, tapi setelah melihat sosok Kristy Yavid segera mengerti perubahan sikap Aleya.Bukan hanya Yavid yang dibuat terkejut oleh perubahan sikap Aleya, Gavin dan Rita juga sempat ikut terkejut melihatnya. Mereka khawatir majikannya bertengkar lagi. Tetapi setelah melihat sosok Kristy mereka juga mengangguk mengerti arti perubahan sikap Aleya.“Ada apa? Kamu diganggu Yavid?” tanya Kristy terlihat membela Aleya.“Tanyakan saja ke lelaki mesum itu.” Aleya memalingkan wajahnya seolah membenci Yavid.Kristy kemudian mendekati Yavid, “Ada

  • Pembalasan Manis Istri CEO   Pelukan Hangat

    “Aku muak dengan pembalasan ini.”Aleya melampiaskan kekesalannya. Hari ini ia bisa menghindar bertemu dengan James, tapi bagaimana dengan hari berikutnya?Pikirannya masih kacau sejak ia melihat kekejaman James. Lelaki yang menakutkan yang ia pilih untuk diperalat dalam pembalasan dendamnya. Sekarang tidak ada cara lain selain menceritakan semuanya kepada Yavid.Sebagai lelaki yang berusia dua puluh tahun lebih tua darinya, bisa saja memberikan solusi yang tidak terpikirkan olehnya. Aleya berusaha membuang jauh rasa egoisnya demi kedamaian hatinya.Aleya mengambil smart phonenya dan akan menghubungi Yavid. Namun, baru saja ia melihat layar Smart phonenya, sebuah pesan masuk dari Yavid.“Temui aku di gedung Kembar lantai sepuluh, di sana ada Gavin yang akan membawamu menemuiku. Sekarang!” tulis Yavid di pesan singkat.Senyum Aleya terukir di bibirnya yang tipis, di saat ia membutuhkan Yavid ternyata lelaki tersebut menyuruhnya menemuinya hari ini.“Pak, kita ke gedung kembar sekarang

  • Pembalasan Manis Istri CEO   Lelaki Menakutkan

    “Sepertinya pria itu telah dicuci otaknya, makanya bisa menuruti perintah bosnya meski itu menghabisi dirinya sendiri.”Dugaan Aleya ditujukan kepada pria yang bersimpuh dengan luka yang mengeluarkan darah dan membasahi pakaiannya.“Bukan cuci otak, tapi itu merupakan perjanjian antara penjaga dan Tuannya. Oleh karena itu para penjaga harus menjaga kepercayaan Tuannya agar tidak bernasib sama seperti pria tadi.” Rita menjelaskan situasi yang sebenarnya.Mendengar penjelasan Rita membuat Aleya semakin tercengang. Bagaimana mungkin lelaki lembut dan perhatian seperti James tega menyuruh penjaganya menghabisi dirinya sendiri.“Kejam!” Aleya mengerutkan dahinya, dirinya marah karena ternyata James merupakan lelaki kejam dan jahat.“Lebih kejam lagi jika pria itu tidak mengorbankan dirinya, maka keluarganya akan menggantikan posisinya.”Mendengar penjelasan dari Rita membuat Aleya terkejut, entah berapa banyak lagi perilaku James yang sesungguhnya akan tampak di mata Aleya.Aleya terdiam,

  • Pembalasan Manis Istri CEO   Cuci Tangan

    “Lakukan tugas terakhirmu!”James menatap pria tersebut dengan tatapan dingin. Sementara itu, pria yang terlihat lemas tiba-tiba panik mendengar ucapan James.Pria tersebut menangis ketakutan, “Ampuni aku Bos, ampuni aku. Aku tidak akan mengulanginya lagi,” ujarnya sambil menangis.Melihat pria tersebut menangis, membuat Aleya ikut bersedih. Hatinya terlalu lembut jika melihat orang lain menangis sedih.“Orang sepertimu pasti akan mengulangi hal yang sama. Orang tamak dan pengkhianat seperti kamu tidak pantas ada di belakangku. Akhiri semuanya!”Dengan santai James membersihkan tangannya yang berlumuran darah dari pria yang dipukulinya. Sedangkan pria malang itu menangis ketakutan hingga tubuhnya gemetar.Setelah membersihkan tangannya, James menggunakan sarung tangan. Hal tersebut membuat Aleya dan Rita bersiap dengan adegan selanjutnya yang diperkirakan akan lebih menakutkan dari sebelumnya.“Apa yang akan dia lakukan?” bisik Aleya kepada Rita.Namun, Rita hanya menempelkan jari tel

  • Pembalasan Manis Istri CEO   James

    “Aku ingin mengetahui identitas James, bisakah kamu mencarikan mata-mata untukku?”Pertanyaan itu Aleya lontarkan kepada Rita. Ia tidak ada cara lain untuk mengetahui identitas asli lelaki yang sedang mendekatinya tersebut. Hal yang mustahil jika pertanyaan itu diberikan kepada Yavid.“Hmm, baik Nyonya. Aku akan usahakan mencari orang terpercaya untuk menyelidiki Tuan James,” sahut Rita.Lalu Aleya melihat mobil James terparkir di sebuah toko terbengkalai di pinggir jalan.“Berhenti!” pekiknya, seketika mobil yang dikendarai oleh Agus berhenti sesuai perintah majikannya.Semuanya terkejut ketika Aleya tiba-tiba meminta mobilnya untuk berhenti.“Ada apa Nyonya?” tanya Agus bingung.“Lihat di sana!” Aleya menunjuk ke arah belakang, Rita dan Agus mengikuti perintah majikannya. Keduanya terkejut ketika mobil tersebut adalah milik James, lelaki yang baru saja mereka bicarakan.“Sedang apa dia di sini?” tanya Aleya penasaran, “Pak majukan mobilnya, lalu parkir di belokan sebelah kiri!” lanj

  • Pembalasan Manis Istri CEO   Cemburu Lagi

    “Dari mana kamu kenal James?”Pertanyaan dari Kristy membuat Aleya terkejut. Tiba-tiba ia menanyakan James.“Yavid yang mengenalkan, dia salah satu temannya,” jawab Aleya singkat.Kristy terdiam sebentar, seolah ingin menyiapkan pertanyaan yang lebih serius.“Kamu tahu siapa James? Kemarin kamu bermesraan dengannya, sedekat apa kalian?” lagi-lagi Kristy mengajukan pertanyaan yang membuat Aleya tidak nyaman.“Aku memang baru kenal James, jadi aku belum tahu latar belakangnya,” jawab Aleya yang semakin curiga jika Kristy mempunyai sebuah informasi mengenai lelaki yang sedang mendekatinya tersebut.“Ada apa? kamu punya informasi mengenai James?” Aleya berbalik bertanya.Kristy tersenyum kecil, “Aku pernah mendengar jika James itu bukan orang biasa. Dia lelaki kaya yang mempunyai berbagai bisnis di berbagai negara. Dia mempunyai lahan pertanian gandum yang luas di Australian. Mungkin kita bisa menjadikan dia klien?”Aleya baru mengetahui jika James juga mempunyai bisnis pertanian yang lua

  • Pembalasan Manis Istri CEO   Merebut Klien

    “Kenapa kamu ingin bertemu denganku?”Kristy penasaran dengan pertemuan yang tiba-tiba direncanakan oleh Aleya. sebelumnya jika ingin bertemu dengannya harus melalui Yavid terlebih dahulu.“Maaf, jika aku langsung menghubungimu tidak melalui Yavid. Bukankah Yavid sudah memberitahumu jika aku bisa menghubungimu secara langsung?” ujar Aleya dengan tenang.“Hmm, Yavid memang sudah memberitahu aku mengenai hal itu, tapi aku tidak menyangka jika kamu akan secepat ini menghubungiku,” Kristy mengangguk mengerti.“Tujuanku mengadakan pertemuan ini untuk membicarakan mengenai calon klien baru kita. Kita akan menawarkan kerja sama pembelian alat berat pertanian ke West Farm. Perusahaan yang bergerak di pertanian gandum sebesar satu juta hectare yang tersebar di Endosiana. Alat berat yang kita miliki lebih modern dan fungsional. Aku rasa West Farm bisa menjadi klien kita.” Aleya menjelaskan rencananya.Kristy terkejut dengan rencana Aleya, “Kamu gila! West Farm merupakan klien perusahaan Farmer

  • Pembalasan Manis Istri CEO   Berdamai dengan keadaan

    “Sayangnya, aku tidak akan melupakan perbuatanmu dengan Kristy.”Aleya membuat suaminya tertegun, rupanya sekarang wanita yang ada di hadapannya sudah tidak selugu dulu. Terlihat cara liciknya membuat hati Yavid semakin dalam menyukainya.“Licik!” ujar Yavid sambil tersenyum kecil.“Bukankah itu yang kamu suka dariku? Bukankah licik adalah sala satu cara menghancurkan keluargamu?” pertanyaan tajam keluar dari mulut mungil nan seksi milik Aleya.“Rupanya aku telah membuat wanita ini menjadi liar.” Yavid menarik tubuh ramping Aleya hingga berada dalam dekapannya.“Aku tidak ...” belum juga selesai dengan ucapannya, Yavid dengan liar mengecup bibir Aleya.Wanita berambut panjang itu menikmati kecupan dari Yavid, mereka larut dalam kecupan hangat dan mesra layaknya sepasang suami istri.Bahkan Gavin yang hendak menghampiri Tuannya segera membalikkan badannya setelah melihat kemesraan majikannya tersebut.Rupanya tidak hanya Gavin yang berada di sana, Rita juga menyaksikan kemesraan antara

  • Pembalasan Manis Istri CEO   Emosional

    “Apa rencanamu?”Tiba-tiba Yavid sudah berada di kamar, sedangkan Aleya sedang menutupi pipinya yang merah akibat tamparan dari suaminya tersebut.Yavid menelan salivanya, ia merasa bersalah ketika melihat Aleya menutupi bekas tamparannya. Namun rasanya sulit untuk meminta maaf.“Riasan ini akan menutupi bekas tamparanmu.” Aleya tidak menjawab pertanyaan dari Yavid.Yavid menghela napas panjang, ia tahu jika Aleya kini sedang menyindirnya.“Kamu tahu kan, aku tidak suka ada yang membentakku. Aku rasa itu akan membuatmu mengingat yang tidak boleh dilakukan di hadapanku.” Yavid membela diri.Aleya hanya tersenyum, ia masih duduk di kursi depan meja riasnya. Meskipun terlihat tenang, sesungguhnya hati Aleya sedang sakit akibat tamparan dari suaminya sendiri. Apa salahnya jika seorang istri meminta suaminya memberitahu semua yang dirahasiakan.“Jangan ragukan itu, aku pasti akan ingat seumur hidupku. Semua perlakukanmu, sikapmu dan permainan ranjangmu.” Aleya sempat terdiam kemudian menat

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status