Share

Terhina

Author: Ina Patilele
last update Last Updated: 2024-12-19 13:45:04

“Dasar lelaki sombong, menyebalkan!”

Aleya kesal, lalu memijat kembali dahinya. Kepalanya masih terasa pusing.

“Kamu pembohong, Rita!” dengus Aleya kesal.

Rita terkejut dirinya ikut terseret atas sikap Tuannya yang membuat kesal Aleya.

“Saya berbohong?”

Aleya menatap Rita dengan tatapan tajam.

“Kamu bilang Yavid mencemaskan aku, tapi buktinya? Dia enggak nunjukin perhatiannya sama sekali. Manusia macam apa dia?”

Aleya menumpahkan kekesalannya kepada Rita. Pelayan itu hanya bisa tersenyum memaklumi sikap majikannya tersebut.

“Maafkan saya, Nyonya. Mungkin Tuan sedang ...”

Belum juga Rita menyelesaikan ucapannya, Aleya segera memotong ucapannya.

“Ssstt. Jangan bicara lagi, kamu pasti akan membelanya. Astaga, sepertinya aku terjebak permainannya Yavid,” dengus Aleya sambil terus memijat dahinya.

Keesokan harinya, tubuh Aleya sudah terasa membaik, ia sudah bisa duduk dan rasa pusing sudah mulai berkurang. Selang infus juga sudah di cabut oleh suster. Rita masuk dengan pakaian yang berbeda.

“Rita? Kenapa kamu berpakaian seperti itu?”

Rita memakai baju terusan panjang hingga mata kakinya dan kerudung, ia juga memakai kaca mata baca. Wajahnya terlihat penuh keriput.

“Saya harus menyamar. Nyonya juga harus menyamar agar kita bisa keluar dari rumah sakit ini.”

Aleya terkejut karena kepulangannya lebih cepat dari perkiraan dokter.

“Kenapa harus menyamar? Kenapa pulang lebih cepat? Ada apa?”

Rita tidak menjawab pertanyaan Aleya. Ia sibuk merapikan barang-barang yang akan dibawa pulang. Ia juga memakaikan baju tidur kepada Aleya dan masker wajah juga topi kepada Aleya.

“Rita, jawab aku!” Aleya mendesak Rita.

Rita bergeming dengan pertanyaan Aleya. Setelah semuanya siap, Rita mendorong kursi roda yang akan digunakan oleh Aleya.

“Nanti akan saya jelaskan. Kita harus keluar dari sini sekarang.”

Melihat kepanikan di wajah Rita, membuat Aleya menuruti ucapan wanita berusia tiga puluh lima tahun itu. Ponsel Rita bergetar.

“Baik, Tuan. Kami sudah siap dan akan keluar dari kamar menuju lift,” ujar Rita kepada seseorang yang menghubunginya.

Aleya semakin cemas dengan apa yang terjadi. Aleya duduk di kursi roda.

“Aku takut, ada apa sebenarnya?”

Aleya dilanda kecemasan.

“Tenang Nyonya, aku akan menjelaskan semuanya sambil menuju ke lantai satu. Gavin sudah menunggu kita.”

Rita menggendong tas ransel dan mendorong kursi roda. Aleya menggunakan masker wajah dan topi agar tidak ada yang mengenalinya.

“Tuan Yavid meminta kita untuk segera meninggalkan rumah sakit. Kabarnya anggota keluarga Leopard sedang melakukan audit di rumah sakit ini. Dokter Firman tidak bisa membantu kita, sebab beliau sedang ada di ruang rapat.”

Penjelasan Rita  membuat Aleya tertegun. Ia tidak ingin bertemu keluarga Leopard. Mereka berdua menuju lift dan tidak lama kemudian pintu lift terbuka.

Deg!

“Nyonya Belina,” ujar Rita pelan.

Mereka tidak punya pilihan lain, jika tidak masuk malah akan membuat Belina curiga. Rita dan Aleya berusaha bersikap tenang ketika masuk ke lift, Belina dan rekannya tidak mengenali mereka berdua.

“Lalu bagaimana kabar mantan menantumu?” tanya rekan Belina yang terlihat hedon.

Aleya tertegun mendengar pertanyaan wanita tersebut, ia penasaran dengan jawaban Belina, mantan mertuanya.

“Mungkin dia sudah menjadi wanita simpanan, atau wanita pemuas lelaki di jalanan demi bertahan hidup. Wanita jalang itu memang pantas berada di jalanan.”

Jawaban Belina sungguh menyakitkan, bahkan ia tertawa saat menjawabnya. Wanita yang dibicarakan itu adalah Aleya. Rita terdiam, sedangkan Aleya mengepalkan kedua tangannya karena geram.

“Memangnya dia tidak pulang ke rumah ayahnya?”

Aleya menyimak pertanyaan dan Kembali menunggu jawaban Belina.

“Purnama sudah tidak peduli dengan Aleya. Iaa menganggap anaknya sudah mati,” Belina tertawa lagi seolah kisah hidup Aleya adalah drama komedi baginya.

Air mata Aleya mengalir setelah mendengar jawaban Belina. Menuju ke lantai satu terasa begitu lama.

“Wanita itu tidak bisa memuaskan Jarvis, tidak bisa berdandan cantik, tidak bisa bekerja, lalu apa yang bisa aku banggakan? Dia hanya menjadi sampah di rumah.”

Bertubi-tubi cercaan untuk Aleya keluar dari mulut mantan mertuanya tersebut. Rasa sakit menghujam hati Aleya.

“Lalu kapan Jarvis akan menikahi Mila?”

Percakapan mereka terasa menyakitkan bagi Aleya.

“Secepatnya. Jarvis sedang menunggu persetujuan dari Yavid.”

Tangis Aleya berhenti ketika mendengar jawaban Belina.

“Menunggu persetujuan dari Yavid?” tanyanya pelan, Aleya mengerutkan dahinya.

Sementara itu, Rita berusaha menghubungi Gavin. Setelah pintu lift terbuka, Belina dan Rekannya keluar lebih dahulu, Aleya dan Rita berjalan di belakang mereka.

“Changement de plans. emmène la voiture au sous-sol. il y a une méchante madame dans le hall.”

Aleya terperangah mendengar ucapan Rita dalam bahasa perancis, terlalu banyak kejutan ketika mengenal Rita lebih dekat. Sementara itu Belina dan rekannya terus menuju pusat lobby, Rita dan Aleya belok kiri menuju basement.

Related chapters

  • Pembalasan Manis Istri CEO   Mencari Aleya

    “Kita mau kemana?”Rita tidak menjawab pertanyaan Aleya. Ia fokus mendorong kursi roda yang ditempati oleh Aleya menuju basement.“Gavin ada di sana,” Rita segera melajukan kursi roda ke arah mobil merci hitam.Wajah Gavin dan Rita terlihat tegang. Rita membantu Aleya masuk ke mobil. Setelah Aleya duduk di kursi belakang, Gavin menyimpan kursi roda di bagasi dan Rita segera masuk ke mobil.“Bagaimana bisa mereka ada si sini?” tanya Rita kepada Gavin.Aleya masih kebingungan dengan pertanyaan Rita.“Sebenarnya apa yang terjadi?”Aleya menatap Rita lalu Gavin secara bergantian.“Nyonya Belina dan Tuan Verrel tiba-tiba datang dan melakukan audit di luar jadwal. Informanku bilang kalau ada yang membocorkan keberadaan Nyonya Aleya. Mereka tidak ingin Nyonya Aleya ada di rumah sakit ini.” Gavin menjelaskan sambil mengemudikan mobil sedan hitam menuju rumah Yavid.Aleya tertegun mendengar jawaban Gavin.“Mereka benar-benar membenciku, sepertinya mereka ingin melihatku menderita,” ujar Aleya

    Last Updated : 2024-12-19
  • Pembalasan Manis Istri CEO   Menikah

    “Aku ingin menikah dengan kamu.”Yavid tertegun mendengar ucapan Aleya. Terlebih lagi ia melihat Aleya berjalan menuju ruang kerjanya di lantai satu.“Apa? Kamu terlalu banyak minum obat lagi sepertinya.”Yavid menghampiri Aleya sambil membersihkan kedua tangannya yang terdapat bercak darah setelah memukuli Jony.“Duduk! Aku tidak ingin kamu pingsan lagi. Merepotkan!” tukas Yavid.ALeya malah kesal dengan sikap acuh Yavid.“Bukankah kamu yang bilang jika lebih cepat lebih baik?” Aleya menatap sinis.Aleya tidak mau duduk sebelum Yavid menyetujui rencananya.“Kamu aneh. Kemarin aku ajak menikah cepat kamu nolak. Sekarang kamu malah maksa untuk nikah cepat.”Yavid menatap Aleya dengan serius.“Kamu yang menawarkan bantuan. Aku setuju dengan tawaranmu.”Aleya meneguhkan hatinya untuk rencana balas dendam. Salah satu rencananya adalah menikah dengan Yavid. Walau rasa takut di hatinya berusaha membuat nyalinya goyah.“Jika itu keputusanmu. Baiklah, kita menikah hari ini.”Ucapan Yavid kemb

    Last Updated : 2024-12-19
  • Pembalasan Manis Istri CEO   Gagal Menikah

    “Kenapa lambat sekali?”Yavid menggerutu sambil menoleh ke arah Rita, dia sudah berdiri di samping mobil selama lima belas menit menunggu Aleya. Sedangkan Aleya berdiri di belakang Rita, bersembunyi dari tatapan tajam Yavid.“Seharusnya aku menghukum kamu karena —“ tiba-tiba suara Yavid tercekat ketika melihat sosok Aleya yang berjalan menghampirinya dengan penampilan yang berbeda.Wanita berambut sebahu itu memakai dress cuttingan Sheath ditambah satu susun kerut di bagian bawah serta kerah Square dan lengan model Puff menambah kesan mewah, anggun dan feminim. Sangat cocok ditubuh Aleya.“—cantik,” ujar Yavid yang secara tidak sadar memuji Aleya sambil berdiri mematung melihat kecantikan calon istrinya tersebut.Rita tersenyum mendengar ucapan Tuannya, sedangkan Aleya malah terus menundukkan wajahnya dan merasa canggung.Yavid segera tersadar, “Bodoh! Kenapa malah diam di situ? Cepat masuk ke mobil!” sentak Yavid yang salah tingkah dan segera duduk di kursi belakang mobil sedan hitam

    Last Updated : 2025-01-10
  • Pembalasan Manis Istri CEO   Maria

    “Untung saja kali ini kita lolos dari Jarvis.”Aleya menghela napas panjang, rasa khawatir menggelayuti pikirannya, tapi tidak ada yang bisa ia lakukan sekarang. Ia menyenderkan kepalanya ke jendela mobil seraya memandangi deretan toko yang ia lewati.Situasi jalanan sedang macet, mobil mereka berhenti di depan sebuah toko peralatan lukis bernama Little Art berjarak seratus meter dari persimpangan lampu merah. Kedua mata Aleya tertuju ke toko lukis tersebut.Matanya membulat teringat sepuluh tahun yang lalu ia dan ibunya sering membeli alat lukis di sana.Terukir senyum di bibir tipis Aleya, kenangan manis bersama mendiang ibunya di toko itu masih membekas di ingatannya. Bagi Aleya, melukis merupakan kegiatan untuk menumpahkan semua keluh kesahnya. Namun, sejak ibunya meninggal, semua alat lukisnya di bakar oleh Purnama bahkan ayah kandungnya tersebut menunjukkan sifat aslinya yang kasar dan tamak.“Nyonya!”Panggilan Rita membuat Aleya tersadar dari lamunannya, “ A—apa?” jawabnya tan

    Last Updated : 2025-01-11
  • Pembalasan Manis Istri CEO   Jebakan

    “Tapi, sepertinya Yavid enggak akan mengizinkan aku keluar rumah.”Wajah Aleya cemberut. Maria berjongkok di hadapan Aleya, kemudian berbisik.“Tuan Yavid tidak akan tahu jika Nyonya hanya sebentar di sana.”Aleya memikirkan sejenak ucapan Maria, walau ragu ia akhirnya setuju dengan saran Maria. Selama beberapa hari ini hatinya selalu tidak tenang. Dengan melukis ia yakin akan mendapatkan ketenangan dan depresi yang ia alami akan berkurang.“Baiklah, kita ke sana, aku akan panggil Rita.” Baru saja Aleya beranjak dari tepi tempat tidur, Maria segera menghentikan langkah Aleya.“Nyonya, jika Rita ikut, maka Tuan Yavid akan tahu. Rita merupakan tangan kanan Tuan Yavid, sepertinya tidak mungkin jika Rita setuju. Sebaiknya Nyonya pergi secara diam-diam.”Aleya terdiam, berpikir sejenak sebelum akhirnya berkata, “Benar juga, jika Rita ikut maka Yavid akan tahu.” Walau ragu, Aleya tetap mengikuti saran Maria untuk pergi secara diam-diam.Maria mengajak Aleya ke lantai satu melalui jalan khus

    Last Updated : 2025-01-11
  • Pembalasan Manis Istri CEO   Kejamnya Ibu dan Adik Tiri

    “Pergi kamu dari sini!”Sentak seorang remaja sambil mendorong tubuh Aleya dengan keras hingga tersungkur. Tangisan Aleya tidak menghentikan kemarahan pengunjung.“Kamu tidak pantas menjadi anggota keluarga Leopard!” seorang wanita paruh baya memakinya.Tidak ada seorangpun yang menolongnya, semua orang membencinya. Perlahan Aleya berdiri dan berjalan tertatih meninggalkan toko lukis yang sebelumnya penuh kenangan manis dan kini berakhir tragis. Air matanya tidak bisa dibendung lagi, kini ia sangat menyesali telah percaya begitu saja kepada Maria.Pelayan itu pergi meninggalkan Aleya di toko tersebut dan membuat dirinya di hina oleh para pengunjung yang telah terpengaruh oleh cerita bohong Belina.Aleya berjalan pelan menuju rumah Yavid, tapi terdengar suara wanita dari belakang. Suara yang sangat ia kenali, Aleya menoleh ke belakang.“Itu dia! di sana!” teriak wanita tersebut.Kedua mata Aleya terbelalak ketika melihat Mila dan Angelina ada di belakangnya. Tanpa pikir panjang Aleya s

    Last Updated : 2025-01-12
  • Pembalasan Manis Istri CEO   Malaikat Penolong

    “Aleya! Bertahanlah!”Teriakan itu terasa begitu dekat, sangat jelas terdengar. Mungkinkah itu suara malaikat yang akan membawanya bertemu mendiang ibu kandungnya?Perlahan tapi pasti, tubuh Aleya mulai tenggelam. Kaki dan tangannya sudah lelah meronta menaklukkan air sungai Meruyay. Entah berapa banyak air sungai yang sudah terminum oleh Aleya, kini tubuhnya terasa dingin.Bulir-bulir udara keluar tidak beraturan dari mulut dan hidung Aleya. Kedua matanya mulai terpejam, pasrah kepada nasib yang telah digariskan Tuhan. Beberapa detik kemudian terasa sepasang tangan meraih tubuhnya.“Malaikat telah datang menjemputku,” ujarnya dalam hati sebelum hilang kesadaran.Semuanya menjadi gelap dan dingin.“Aleya!” Sayup-sayup terdengar suara memanggil namanya.Namun semuanya gelap, tidak terlihat apapun. Tiba-tiba rasa hangat menjalar di tubuhnya, mulanya dingin kini perlahan berubah hangat.“Aleya!” suara itu kembali memanggil, tapi kini terdengar lebih jelas.Ada tangan lain yang sedang me

    Last Updated : 2025-01-13
  • Pembalasan Manis Istri CEO   Maria Mata-Mata

    “Di mana Maria?”Aleya berharap bisa mendapatkan penjelasan dari pelayan yang sudah menjebaknya.“Maria kini sudah diamankan oleh Tuan. Bukan hal yang sulit bagi kami untuk menangkap Maria,” sahut Rita.Rita beranjak dari tempat duduknya dan membuka gorden, cahaya matahari masuk dan membuat kamar tersebut terang. Aleya menyipitkan kedua matanya dari sinar matahari yang menyapu wajahnya.“Tapi diamankan di mana?”Rita tidak langsung menjawab, ia berjalan membuka gorden yang lain sambil berharap Aleya tidak menunggu jawaban darinya.Namun rupanya Aleya pantang menyerah, ia malah turun dari tempat tidur dan berjalan tertatih menghampiri Rita.“Kenapa kamu tidak mau jawab? Yavid yang menyuruh kamu untuk bungkam?”Rita mematung membelakangi Aleya. Menghela napas panjang dan berusaha tidak memberikan jawaban meskipun ingin sekali ia menjelaskan kepada Aleya kejadian yang sebenarnya.Aleya semakin kesal dengan sikap bungkam yang ditunjukkan Rita. Ia menepuk bahu Rita, tapi wanita berambut pe

    Last Updated : 2025-01-14

Latest chapter

  • Pembalasan Manis Istri CEO   Larangan

    “Kamu sudah bangun?”Suara Yavid terdengar tenang ketika melihat Aleya membuka matanya. Kemudian ia melirik ke arah suaminya tersebut yang sedang memakai pakaian kerjanya.Aleya bangkit dari tempat tidurnya dan menghampiri Yavid.“Semalam kamu tidak pulang?” Tanya Aleya.Aleya berniat memuaskan Yavid agar amarahnya benar-benar hilang, tapi setelah menunggunya semalaman hingga ia tertidur, ternyata Yavid tidak kunjung pulang.“Aku ada urusan dengan perusahaan Steel. Mereka akan bekerja sama dengan perusahaan kita dengan menyiapkan alat berat yang akan kita jual.” Yavid menjelaskan sambil menatap cermin di hadapannya.Pandangannya tertuju kepada tubuh Aleya yang memakai mini dress semi transparan yang menunjukkan lekuk tubuhnya dengan sempurna. Sebagai lelaki normal Yavid berkali-kali menelan salivanya menahan gejolak hasrat yang perlahan bangkit ketika dihadapkan dengan wanitanya yang berpakaian seksi.“Hari ini pagi-pagi sekali kamu sudah mau pergi lagi?” tanya Aleya dengan suara lemb

  • Pembalasan Manis Istri CEO   Perhatian Yang Menyebalkan

    “Besok kita ketemu di gedung pameran.”James tampak bahagia bertemu dengan Aleya. pandangan matanya selalu tertuju kepada wajah Aleya yang cantik.“Baiklah, kita bertemu di sana.” Aleya juga menunjukkan ketertarikannya kepada James. Bukan karena menyukai lelaki berparas tampan itu, tapi bertujuan untuk membuat Yavid cemburu.“See you, cantik,” ujarnya setelah mengecup punggung tangan Aleya dengan lembut sebelum pergi.Yavid terlihat menghembuskan napasnya dengan kasar ketika melihat sikap James kepada Aleya. Semakin terlihat kesal wajah Yavid, semakin bersemangat untuk Aleya membuat hati suaminya itu mendidih.James bahkan lupa berpamitan kepada sahabatnya sendiri. Yavid segera menghampiri Aleya dengan wajah marah dan napasnya menderu.“Kenapa kamu bersikap murahan di hadapan James?” suara baritonnya membuat sosoknya menakutkan jika sedang marah.Aleya tahu resikonya jika membuat Yavid marah, hal menakutkan pasti akan terjadi. Aleya terdiam melihat suaminya menunjukkan marahnya.“Asta

  • Pembalasan Manis Istri CEO   Yavid Yang Cemburu

    “Sepertinya kamu kenal baik dengan Belina.”Aleya semakin penasaran dengan masa lalu Kristy. Sikap gugupnya menjadi celah bagi Aleya untuk mengulik lebih jauh mengenai wanita yang pernah menjadi tunangan Yavid.Kenapa harus Kristy yang Yavid ajak untuk kerja sama? Kenapa Yavid mengajak mantan tunangannya untuk kerja sama? Pertanyaan yang semakin membuncah di hati Aleya.Kristy tertawa kecil, “Aleya, tidak semua bisa kamu ketahui tentang aku. Masih banyak hal yang menarik bisa kita pelajari untuk membuat perusahaan Strugle semakin berkembang bukan tentang aku.”Aleya tertegun mendengar ucapan Kristy, “Sepertinya banyak rahasia yang dia tutupi tentang Belina,” bisiknya dalam hati.Kristy berdiri sambil menatap Aleya, “Sepertinya Yavid sedang membicarakan hal penting dengan James. Tapi aku tidak bisa menunggu lagi, ada hal yang harus aku urus.”Aleya beranjak dari tempat duduknya lalu menyunggingkan senyum, “Silakan, nanti aku akan sampaikan ke pak Yavid kalau kamu harus pergi.”Kepergia

  • Pembalasan Manis Istri CEO   Tegang

    “Siapa wanita muda ini?”Kristy menoleh ke arah Yavid sambil tersenyum kecil. Sebagai mantan tunangannya, setidaknya Kristy tahu jika lelaki yang pernah ia cintai itu jika membiarkan seorang wanita bisa dekat dengannya maka artinya wanita tersebut spesial dihatinya.Tentu pertanyaan Kristy bukan hanya basa-basi, ia ingin memastikan jika Yavid masih sendiri.“Dia ...” belum juga Yavid menjawab pertanyaan Kristy, Aleya menjawabnya dengan lugas dan tegas.“Aku hanya wanita biasa yang mencoba mendirikan perusahaan bersama orang yang kompeten seperti Yavid.” jawab Aleya.“Ehem!” Yavid berdehem pelan.“Maksudku, Pak Yavid.” Aleya menghela napas pendek.Aleya merasa tidak nyaman untuk berbohong mengenai statusnya dengan Yavid. sesungguhnya ia ingin sekali menyebutkan bahwa Yavid itu suaminya dan membuat Kristy patah hati. Sebagai sesama wanita, ia mengerti tatapan Kristy kepada suaminya, bukan hanya tatapan seorang rekan kerja, tapi tatapan cinta yang sedang bersemi kembali.Kristy menoleh k

  • Pembalasan Manis Istri CEO   Bertemu Kristy

    “Ganti bajumu!”Yavid memang terpesona ketika melihat pakaian yang digunakan oleh Aleya, seksi dan menarik perhatian.Namun ia sadar kalau mereka akan bertemu dengan Kristy di tempat umum. Dengan pakaian seksi itu pasti menarik mata para lelaki yang ada di sana. Apalagi paras Aleya yang cantik membuat semua mata pasti menatapnya.“Loh kenapa?” Aleya protes.“Kamu bukan Kristy,” jawab Yavid sambil berjalan menuju walking closet untuk berpakaian.Aleya mengikuti langkah Yavid.“Apakah aku tidak menarik seperti Kristy?” tanyanya kesal.“Ganti pakaianmu!” ujar Yavid lagi tanpa menoleh.“Tidak mau!” jawab Aleya bersikukuh dengan pakaian yang digunakan.Yavid menatap Aleya, “Ganti pakaianmu! Aku tunggu di mobil,” ujar Lelaki dingin itu lalu pergi meninggalkan Aleya sendirian di kamar.“Ish! Menyebalkan!” Gumam Aleya kesal.Setelah menunggu beberapa menit, Aleya dan Rita menghampiri Yavid yang berdiri di samping mobil.Yavid melihat Aleya sambil menyunggingkan senyum kecil.Wajah Aleya meman

  • Pembalasan Manis Istri CEO   Lukisan Api

    “Aleya!”Yavid melihat dari balik pintu ruang lukis yang sudah terbuka, lalu menghampiri istrinya itu karena tidak menoleh saat dipanggil olehnya.“Aleya, pagi-pagi begini kamu sudah ...” Yavid menghentikan ucapannya juga langkahnya ketika Aleya menoleh dengan wajah marah.Handuk kimono berwarna putih yang dikenakan Aleya juga terdapat banyak noda cat berwarna merah dan hitam. Yang membuat Yavid tertegun adalah lukisan yang baru saja dibuat oleh wanita yang semalam ia puaskan dengan permainannya di atas ranjang. Ternyata Aleya masih menyimpan rasa cemburu.Terlukiskan sepasang wanita dan pria ada di dalam lingkaran api, mereka berdua berpegangan tangan, tapi si pria menoleh ke arah wanita yang berdiri di luar lingkaran api.Dengan gradasi warna hitam orange dan merah menyala membuat lukisan itu terasa nyata bagi Yavid.Glek! Yavid menelan salivanya sebagai tanda ada rasa takut yang membuncah dalam dirinya kepada wanita yang telah mencuri hatinya itu.Tatapan Aleya sedingin es, genggam

  • Pembalasan Manis Istri CEO   Malam Panas

    “Sepertinya Aleya sudah tidur.”Yavid perlahan menutup pintu kamarnya, ia melangkah dengan hati-hati agar tidak membangunkan Aleya yang terlihat sudah tertidur.Lelaki tampan itu menuju meja kecil dekat jendela dan mengambil segelas air putih. Ketika membalikkan badannya, alangkah terkejutnya Yavid melihat Aleya sudah duduk di ujung tempat tidur sambil menatapnya dengan tatapan tajam.“Astaga!” pekiknya dan menumpahkan air sehingga membasahi kemejanya.“Aleya, kenapa tiba-tiba kamu duduk di situ?” tanya Yavid kesal.Aleya bergeming, ia masih menatap suaminya itu dengan tatapan tajam. Yavid sadar jika Aleya pasti marah karena ia melihat Kristy ada di sampingnya selama pembukaan pameran lukisan.“Kenapa? kamu sudah melihat Kristy? Rita yang beritahu kamu?” tanya Yavid berusaha bersikap tenang. Walau sebenarnya ia sudah mengetahui jika Aleya akan marah ketika menyaksikan berita mengenai pameran lukisan.“Aku ingin bertemu langsung.”“Nanti juga kamu akan bertemu dengan dia, kita kan mema

  • Pembalasan Manis Istri CEO   Masih Cemburu

    “Cari tahu siapa wanita itu!”Napas Aleya tersengal-sengal, tatapannya ke layar televisi semakin menakutkan. Kamera itu masih menyorot wanita cantik dan seksi yang berdiri di samping Yavid.Entah kenapa Aleya mempunyai firasat tidak baik dengan sosok wanita yang terlihat akrab dengan suaminya tersebut.“Namanya Kristy,” jawab Rita sambil melirik ke arah Aleya.Kedua tangan Aleya mengepal, sudah jelas jika ia sedang menahan marah terhadap wanita yang ada di tayangan televisi.“Hmmm, ternyata ini yang namanya Kristy, dia cantik, seksi,” suara Aleya bergetar karena menahan marah. “Pantas saja aku tidak diizinkan ikut ke pameran lukis ternyata karena wanita itu.” Aleya terbakar cemburu karena mengira jika Yavid sengaja berpaling ke wanita lain.“Siapa dia?” tanyanya lagi tanpa memalingkan pandangannya.Rita gugup untuk menjawabnya, seharusnya yang menjawab ini adalah Tuannya.Wanda menyenggol tangan Rita karena tidak cepat menjawab pertanyaan Aleya. Desakan Wanda membuatnya tambah bingun

  • Pembalasan Manis Istri CEO   Pencuri Lukisan

    “Gavin?”Semua orang terkejut melihat Gavin membawa lukisan Aleya satu per satu entah dibawa ke mana.“Kenapa Gavin melakukan ini?” tanya Aleya terkejut melihat pelaku pencuri lukisannya dari kamera pengawas.“Tidak mungkin Gavin melakukan ini, pasti ada yang menyuruhnya.” Rita terlihat cemas melihat rekannya melakukan pencurian lukisan majikannya.“Maksudmu Gavin menjadi pengkhianat?” tanya Aleya tidak percaya.Rita dan Wanda saling beradu pandang, mereka juga tidak menduga jika Gavin tega berkhianat. Lalu siapa yang menyuruhnya?Rita segera menghubungi Gavin, tapi tidak smart phonenya tidak bisa dihubungi.Aleya juga berusaha menghubungi Yavid.“Ya, ada apa?” Yavid menjawab teleponnya dengan nada dingin.“Aku mau ...”Yavid memotong ucapan Aleya, “ Aleya, telepon lagi nanti. James sudah datang,” ujarnya lalu menutup panggilan teleponnya.“Akh, sial!” umpat Aleya, “tunggu, James? Siapa James?” tanyanya kepada orang-orang yang ada di sekitarnya.Hampir semuanya tidak mengetahui orang

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status