“Belina mendapatkan kekerasan secara verbal oleh ayahnya pada saat kecil hingga remaja.”James menceritakan informasi mengenai Belina. Langkah kaki Aleya seketika berhenti dan mendengarkan informasi tersebut. Kemudian ia membalikkan badannya dan menatap James, seolah memintanya untuk menceritakan lagi informasi mengenai Belina.“Cerita hidupnya tidak jauh berbeda dengan hidupmu,” lanjut James.Aleya mengerutkan dahinya, “Apa maksudmu?” “Ayahmu selalu berbuat kasar ke kamu kan? Ternyata dia punya wanita lain kan?” Semua pertanyaan James membuat Aleya terkejut.“Belina dan kamu mengalami hal yang sama, dikhianati dan mendapatkan kekerasan dari ayah kandung.” Lanjut James.“Kamu mengulik tentang aku juga?” tanya Aleya penasaran.James tersenyum, “Aku akan mencari tahu latar belakang orang-orang yang berani mengusikku. Belina dan kamu.”Aleya menelan salivanya, ia mengira jika James mengetahui semua tentang dirinya, termasuk pernikahannya dengan Yavid.“Maksudmu?” Aleya ingin me
“Tolong aku.” Aleya berdiri di hadapan James. Kemudian kedua tangannya meraih bahu lelaki di hadapannya, ia berjinjit agar bibirnya dengan leluasa mudah mengecup bibir James.Tanpa pikir panjang James melayani kecupan Aleya. Mereka saling berpagutan, air mata Aleya mengalir disela kecupan mereka. Namun, hal tersebut tidak membuat James terganggu. Hal yang sudah ia nantikan kini sedang ia nikmati, kecupan hangat dari wanita yang ia sukai.James memeluk Aleya dengan erat seolah tidak ingin melepaskan wanita yang sudah mencuri hatinya. Ia benar-benar menikmati kecupan tersebut.Yavid dan Kristy menyaksikan kemesraan Aleya dan James.“Ternyata itu lelaki yang beruntung mendapatkan Aleya,” ujar Kristy sambil tersenyum, ia semakin yakin jika Yavid dan Aleya tidak ada hubungan apa-apa.Sementara itu Yavid menatap kedua orang yang sedang bermesraan itu dengan tatapan tajam penuh kebencian. Bahkan kedua tangannya mengepal seolah amarahnya hampir tidak terbendung lagi.Aleya mengakhiri
“Aku akan mengantarmu pulang.”James berusaha mengetahui tempat tinggal Aleya, ia ingin lebih dekat mengenal wanita yang disukainya.“Tidak usah,” jawab Aleya singkat, lalu ia pergi menuju mobilnya.Sikap dingin Aleya membuat James penasaran. Ia menghadang langkah Aleya.“Tunggu. Kenapa kamu tiba-tiba bersikap dingin? Aku salah apa?” Aleya berusaha menahan air matanya, terlalu banyak rasa yang ia pendam dihatinya.“Aku hanya sedang lelah, aku ingin pulang,” jawabnya dengan suara bergetar.Mendengar jawaban Aleya membuat James berusaha memahami keadaan wanita di hadapannya. Kejadian hari ini memang menguras energi dan perasaannya. James memeluk tubuh Aleya dengan lembut, meredakan emosi keduanya.“Baiklah, kamu memang harus istirahat agar lebih tenang,” bisik James sambil memeluk Aleya.Aleya bergeming, kemudian James melepaskan pelukannya karena Aleya tidak memberikan respon.James menghela napas panjang berusaha menenangkan dirinya sendiri menghadapi sikap Aleya yang tid
“Tutup pintunya! Jangan ada yang boleh masuk!” Aleya menatap Rita dengan wajah serius, kemudian Rita mengangguk ragu. “Ta—tapi Nyonya ...”“Aku tidak akan melakukan tindakan bodoh. Aku hanya ingin sendiri,” ujar Aleya berjalan memasuki ruang lukis. Aleya langsung berjalan menuju ruang lukis setelah turun dari mobilnya. Sikap diamnya membuat semua orang bingung, termasuk Rita. Sebagai penjaga Aleya yang selalu bersamanya sepanjang hari, ia merasa khawatir ketika majikannya tersebut berubah menjadi pendiam. Walaupun Rita mencoba memaklumi sikap majikannya, tetap saja masa lalu Aleya yang pernah mengalami depresi membuatnya selalu khawatir dengan kondisi psikologis majikannya tersebut.Rita menutup pintu ruang Lukis dan memutuskan tetap berada di luar ruangan hingga ada perintah dari Aleya untuk membukanya.Sedangkan Aleya terlihat sibuk menyusun warna cat lukis itu ke palet. Kuas lukis juga sudah ada dalam genggamannya. Ia mulai menorehkan cat warna merah menjadi gradasi warn
“Apakah aku layak menjadi istri Yavid?”Pertanyaan Aleya yang membuat Rita menoleh kepadanya. Selama ini ia selalu menanyakan pertanyaan yang sama jika sedang mengalami krisis percaya diri, terlebih lagi ia mengetahui latar belakang Belina terus mengejar dan berniat menyiksanya.“Nyonya, ada satu rahasia yang ingin aku ungkapkan mengenai Tuan,” ujar Rita dengan wajah serius.Aleya membuang pandangannya ke luar jendela, “Kamu pasti ingin membela Tuanmu, kan?”Rita mengabaikan ucapan Aleya, ia ingin memberitahu rahasia Yavid yang selama ini ia simpan.“Menurut Nyonya, kenapa Tuan mengutus aku menjadi pelayan di rumah Jarvis?” Rita malah berbalik bertanya.Aleya menoleh ke Rita sambil tersenyum kecut, “Kamu mulai berani memanggil Jarvis dengan namanya?”Rita menghela napas panjang, seolah ia sedang mengumpulkan kesabaran dalam menghadapi majikannya ini.“Nyonya, tolong fokus dengan pertanyaanku,” pinta Rita kepada majikannya.“Karena Yavid ingin melindungiku dari keponakannya yang kasar,
“Rapikan ruangan ini!” ujar Aleya kepada pelayan yang sudah berdiri di depan ruang lukis. Ia kemudian menuju kamar tidurnya. Sedangkan Rita menghubungi Kristy untuk mengatur pertemuan dengan Aleya.Di dalam kamar Aleya segera membersihkan diri dan tidur. Ia berusaha menyisihkan pikirannya mengenai masa lalu neneknya yang pernah berselingkuh dengan ayah Belina.Setelah alarm berbunyi dan menunjukkan pukul enam pagi, Aleya segera bergegas berpakaian rapi. Ia berjalan menuju ruang makan, tapi pintu ruang kerja Yavid tampak terbuka. Di sana juga terdengar perbincangan antara Yavid dan Gavin.Aleya menghampiri ruang kerja Yavid, terlihat di sana Yavid sedang bersiap untuk pergi lagi.“Ehem!” Aleya berdehem dan membuat keduanya menoleh bersamaan. Yavid menatap Aleya dengan tatapan tajam, sedangkan Gavin menundukkan wajahnya dan segera keluar dari ruang kerja sambil menutup pintu demi privasi kedua majikannya tersebut.Sekarang hanya Aleya dan Yavid di ruang kerja.“Jika kamu bertanya dari m
“Apa rencanamu?”Tiba-tiba Yavid sudah berada di kamar, sedangkan Aleya sedang menutupi pipinya yang merah akibat tamparan dari suaminya tersebut.Yavid menelan salivanya, ia merasa bersalah ketika melihat Aleya menutupi bekas tamparannya. Namun rasanya sulit untuk meminta maaf.“Riasan ini akan menutupi bekas tamparanmu.” Aleya tidak menjawab pertanyaan dari Yavid.Yavid menghela napas panjang, ia tahu jika Aleya kini sedang menyindirnya.“Kamu tahu kan, aku tidak suka ada yang membentakku. Aku rasa itu akan membuatmu mengingat yang tidak boleh dilakukan di hadapanku.” Yavid membela diri.Aleya hanya tersenyum, ia masih duduk di kursi depan meja riasnya. Meskipun terlihat tenang, sesungguhnya hati Aleya sedang sakit akibat tamparan dari suaminya sendiri. Apa salahnya jika seorang istri meminta suaminya memberitahu semua yang dirahasiakan.“Jangan ragukan itu, aku pasti akan ingat seumur hidupku. Semua perlakukanmu, sikapmu dan permainan ranjangmu.” Aleya sempat terdiam kemudian menat
“Sayangnya, aku tidak akan melupakan perbuatanmu dengan Kristy.”Aleya membuat suaminya tertegun, rupanya sekarang wanita yang ada di hadapannya sudah tidak selugu dulu. Terlihat cara liciknya membuat hati Yavid semakin dalam menyukainya.“Licik!” ujar Yavid sambil tersenyum kecil.“Bukankah itu yang kamu suka dariku? Bukankah licik adalah sala satu cara menghancurkan keluargamu?” pertanyaan tajam keluar dari mulut mungil nan seksi milik Aleya.“Rupanya aku telah membuat wanita ini menjadi liar.” Yavid menarik tubuh ramping Aleya hingga berada dalam dekapannya.“Aku tidak ...” belum juga selesai dengan ucapannya, Yavid dengan liar mengecup bibir Aleya.Wanita berambut panjang itu menikmati kecupan dari Yavid, mereka larut dalam kecupan hangat dan mesra layaknya sepasang suami istri.Bahkan Gavin yang hendak menghampiri Tuannya segera membalikkan badannya setelah melihat kemesraan majikannya tersebut.Rupanya tidak hanya Gavin yang berada di sana, Rita juga menyaksikan kemesraan antara
“Aku punya rahasia yang akan membuat wanita licik itu pergi.”Aleya menatap tajam ke arah Belina yang duduk dengan angkuh di kursi tamu.“Apa maksud kamu?” tanya Kristy bingung dengan ucapan Aleya.Kemudian dengan santai Aleya menghampiri Belina dan duduk di sofa yang berada berseberangan dengan Belina. Rita dan Kristy mengikuti langkah wanita berusia dua puluh empat tahun tersebut dan berdiri di belakang Aleya.“Wah, rupanya keberanianmu masih besar ya?” Belina tersenyum sinis.Aleya juga tersenyum, “Menghadapi kamu memang harus punya keberanian yang besar dan juga kekuasaan yang besar,” tukas Aleya tetap tersenyum.Melihat Aleya tidak menunjukkan rasa takut, membuat Belina kesal. Raut wajahnya berubah masam. Kini wanita berusia empat puluh tahunan tersebut menunjukkan kemarahannya.“Wanita sialan seperti kamu tidak layak bergabung dengan perusahaan keluargaku!” hardik Belina sambil menatap tajam ke arah Aleya.Namun, Aleya masih tersenyum tanpa menggubris ucapan kasar mantan mertuan
“Sekarang aku ingin berdua denganmu, tidak membicarakan orang lain selain kita berdua.”Yavid mendekatkan wajahnya ke Aleya, merasakan hembusan napas istrinya yang hangat menyapu wajahnya.Tangannya diam-diam melepaskan pakaiannya satu persatu, lalu membawa tubuh Aleya menuju tempat tidur mereka.“Yavid, kamu ...” belum sempat Aleya melanjutkan ucapannya, bibir Yavid sudah mengecup bibir Aleya.Keduanya menikmati kecupan lembut hingga tubuh mereka kini berada di atas tempat tidur. Dengan sigap mereka melepaskan pakaian hingga tubuh keduanya polos tanpa sehelai benangpun menutupi tubuh mereka berdua.Yavid memberikan permainan terbaiknya dia atas ranjang hingga membuat Aleya merasakan puncak kenikmatan itu berkali-kali. Tubuh keduanya berpelukan setelah kelelahan bercinta semalaman.Tubuh sepasang suami istri tersebut masih berada di balik selimut. Yavid masih memeluk tubuh Aleya yang polos. Ia menatap wajah istrinya tersebut yang masih terlelap, lalu membelainya dengan lembut. Kali i
“Tanpa kamu paksa aku untuk berjanji, aku akan menjaga Aleya dan tidak akan menyakitinya. Bahkan tidak segan melawan keluargaku sendiri demi membalaskan dendam Aleya.”Yavid mencoba meyakinkan James jika ia memang berusaha menjaga Aleya. Bahkan rela terobos pertahanan rumah James demi menyelamatkan wanita yang dicintainya tersebut.“Keluargamu memang harus diberi pelajaran, kesombongannya melebihi dewa. Terutama keluarga adikmu, Belina.”Ucapan James membuat Yavid mengangguk setuju, “Masih ada kejadian lain yang membuat aku membenci keluargaku sendiri. Jadi, aku pasti akan mendukung penuh Aleya dalam misi balas dendamnya.”“Aku harus pergi sekarang. Aku harus mengunjungi lahan gandumku di Rusia,” ujar James.“Oh, iya. Terima kasih karena sudah bekerja sama dengan perusahaan Strugle. Tiga lahan pertanianmu di tiga negara menjadi klien terbesar di perusahaan yang sekarang dikelola oleh Aleya.” Yavid menepuk bahu James sambil tersenyum.“Apa pun akan aku lakukan demi membuat Aleya bisa m
“Setidaknya aku menunjukkan kemampuanku untuk bisa bergabung ke perusahaan ini, tidak seperti kamu yang hanya hidup menumpang.”Perkataan tajam Aleya menusuk hati Mila dan membuatnya marah. Tangannya berniat menampar wajah Aleya, tapi dengan sigap Aleya menahan tangan kanan Mila dan memegangnya dengan erat sehingga membuat adik tirinya itu kesakitan.“Aw, sakit!” pekik Mila.Aleya menghempaskan tangan Mila dengan kasar.“Jarvis! Bantu aku!” pinta Mila dengan manja kepada Jarvis yang hanya tersenyum melihat pertengkaran kedua wanita yang ada di hadapannya.“Jarvis tahu mana wanita yang layak di bela dan mana yang layak untuk dihempaskan. Benar kan, Jarvis?” Aleya membelai dada Jarvis.Mendapatkan belaian manja dari Aleya membuat Jarvis tersenyum senang dan dengan mudah mengangguk setuju dengan ucapan mantan istrinya tersebut.Melihat tingkah Jarvis yang tidak membelanya sama sekali membuat Mila semakin murka. Sebelum Mila membuat kerusuhan di kantor, Aleya akhirnya memilih pergi mening
“Bisakah sekali saja kamu tidak memikirkan wanita terus? Berhentilah meniduri wanita lain selain Mila yang akan menjadi istrimu kelak!”Belina mencubit lengan Jarvis dengan kencang karena kesal dengan perilaku anak tunggalnya yang belum bisa meninggalkan kebiasaan lamanya yaitu berganti-ganti wanita untuk ditiduri.“Astaga, Ibu! Kamu terlalu kuno,” sahutnya kesal, tatapannya tidak berpaling dari Aleya.Bahkan Aleya kini sedang menatapnya dengan tatapan menggoda. Darah Jarvis seketika mengalir lebih cepat mendapatkan tatapan seksi dari Aleya. Jarvis tersenyum kepada mantan istrinya tersebut.“Sekarang saatnya kita membicarakan rencana mengenai impor peralatan berat dari perusahaan Strugle ke Polandia, kita menggunakan jasa pengiriman alat berat dari perusahaan milik Tuan Rivaldi.” Yavid membuka pembicaraan mengenai strategi yang akan digunakan untuk membuat semua perusahaan yang tergabung mendapatkan keuntungan.Setelah satu jam membicarakan hal serius mengenai strategi perusahaan, akh
“Akhirnya dengan segala pertimbangan kami akan mengumumkan perusahaan yang baru bergabung dengan kita, yaitu perusahaan Strugle. Tuan Yavid memberikan tugas kepada saya untuk mengumumkan kepada pemegang saham.”Edric berdiri di hadapan para pemegang saham perusahaan Leopard. Semuanya belum mengetahui pemilik perusahaan baru yang bergabung dengan perusahaan terbesar di Endosiana. Sedangkan Yavid duduk tenang sambil menatap orang-orang yang ada di sana.“Siapa pemilik perusahaan Strugle?” tanya Belina berbisik kepada Jarvis yang duduk di sampingnya.“Aku juga belum tahu, tapi rumornya pemiliknya wanita cantik. Hmm, aku penasaran secantik apa dia, kalau masih muda ingin aku cicipi,” ujar Jarvis sudah berpikir mesum ketika mendengar wanita cantik yang kaya.Belina menatap anak tunggalnya itu dan mencubit lengan Jarvis hingga lelaki tampan itu meringis kesakitan.“Aw, sakit!”“Ibu dengar, perusahaannya bergerak di alat berat pertanian, bahkan penjualannya sudah merambah luar negeri.” Belin
“Yavid sialan!”James berteriak sambil mengarahkan kepalan tangannya ke arah Yavid.Dengan lincah Yavid menghindari pukulan James dan sesekali ia mendaratkan pukulan telak ke perut James dan membuat lelaki ambisius itu mengerang kesakitan.“Kembalikan Aleya kepadaku!” teriak Yavid dengan wajah marah dan mendaratkan pukulan keras ke wajah James dan membuatnya tersungkur.Dion yang berniat membantu malah di tepis kasar oleh James, “Jangan bantu aku! aku sendiri yang akan menghabisi dia! Habisi saja anak buahnya!” teriak James kesal.James kembali bangkit sambil menghapus darah yang mengalir di ujung bibirnya akibat pukulan keras dari Yavid.“Aleya milikku! Kamu bukan siapa-siapa Aleya. Kalau kamu suka seharusnya kamu tidak membiarkan dia dekat denganku!” sentak James yang sudah tidak melihat Yavid sebagai sahabatnya lagi.“Dia milikku! Aku mencintainya sebelum kamu datang. Kami sudah memadu cinta,” ujar Yavid menjelaskan perasaannya kepada Aleya.Mendengar hal itu membuat Aleya tersipu,
“Apa yang kalian bicarakan? Tidak pantas seorang penjaga dan majikannya saling berpelukan.”Numa tiba-tiba masuk dan melihat Aleya dan Rita berpelukan. Rasa curiga menguasai pikirannya.“Jangan-jangan kamu yang pengaruhi Nyonya untuk menolak menikah dengan Tuan? Akan aku laporkan kamu ke Tuan,” ujar Numa sambil menunjuk kasar kepada Rita.Rita segera melepaskan pelukannya setelah Numa masuk kamar, dia terdiam sambil menatap sinis kepada Numa.“Jika kamu berani melakukan itu, maka aku akan membuat kamu juga dipecat!” ancam Aleya kepada pelayan yang sombong itu.Mendengar ancaman dari Aleya membuat Numa terdiam. Hatinya semakin kesal karena Aleya ternyata tidak memihak kepadanya.“Numa, bawa Nyonya ke ruang keluarga!” ujar Dion yang baru saja sampai di depan kamar.“Baik,” jawabnya dengan nada kesal.Numa menghampiri Aleya, “Biar aku yang menuntun Nyonya!” Numa mendorong tubuh Rita menjauh dari Aleya.Rita mengalah dan membiarkan Numa menuntun Aleya. Ketika beranjak dari tempat duduknya,
“Aku ingin menikahimu dan tidak butuh persetujuan darimu.”James menunjuk kasar kepada Aleya, kemarahannya tidak terbendung ketika ia mendengar penolakan dari Aleya.“Tapi aku ...”“Diam! Jangan bicara lagi! Aku ingin kamu menjadi milikku, tidak boleh ada lelaki lain yang bisa miliki kamu selain aku.”Ketika James sedang marah, Pedro datang.“Tuan, penghulunya sudah datang,” ujar Pedro.“Bagus! Kalian persiapkan Aleya dan bawa dia menuju ruang keluarga!” ujar James kepada para pelayannya.“Baik, Tuan,” jawab Numa mewakili para pelayan.James pergi meninggalkan kamar Aleya disusul oleh Dion. Numa menghampiri Aleya.“Nyonya, sebaiknya jangan mengatakan hal buruk kepada Tuan. Setahu saya Tuan James sangat mencintai Nyonya dengan tulus. Bahkan ia rela melindungi dan menyelamatkan Nyonya ketika terjadi kecelakaan.” Numa kembali berbohong demi membuat Aleya terkesima kepada James.Sementara itu Rita bergeming sambil menatap ke arah Numa yang setia membela Tuannya.Para pelayan merapikan tat