“Kenapa kamu ingin bertemu denganku?”Kristy penasaran dengan pertemuan yang tiba-tiba direncanakan oleh Aleya. sebelumnya jika ingin bertemu dengannya harus melalui Yavid terlebih dahulu.“Maaf, jika aku langsung menghubungimu tidak melalui Yavid. Bukankah Yavid sudah memberitahumu jika aku bisa menghubungimu secara langsung?” ujar Aleya dengan tenang.“Hmm, Yavid memang sudah memberitahu aku mengenai hal itu, tapi aku tidak menyangka jika kamu akan secepat ini menghubungiku,” Kristy mengangguk mengerti.“Tujuanku mengadakan pertemuan ini untuk membicarakan mengenai calon klien baru kita. Kita akan menawarkan kerja sama pembelian alat berat pertanian ke West Farm. Perusahaan yang bergerak di pertanian gandum sebesar satu juta hectare yang tersebar di Endosiana. Alat berat yang kita miliki lebih modern dan fungsional. Aku rasa West Farm bisa menjadi klien kita.” Aleya menjelaskan rencananya.Kristy terkejut dengan rencana Aleya, “Kamu gila! West Farm merupakan klien perusahaan Farmer
“Dari mana kamu kenal James?”Pertanyaan dari Kristy membuat Aleya terkejut. Tiba-tiba ia menanyakan James.“Yavid yang mengenalkan, dia salah satu temannya,” jawab Aleya singkat.Kristy terdiam sebentar, seolah ingin menyiapkan pertanyaan yang lebih serius.“Kamu tahu siapa James? Kemarin kamu bermesraan dengannya, sedekat apa kalian?” lagi-lagi Kristy mengajukan pertanyaan yang membuat Aleya tidak nyaman.“Aku memang baru kenal James, jadi aku belum tahu latar belakangnya,” jawab Aleya yang semakin curiga jika Kristy mempunyai sebuah informasi mengenai lelaki yang sedang mendekatinya tersebut.“Ada apa? kamu punya informasi mengenai James?” Aleya berbalik bertanya.Kristy tersenyum kecil, “Aku pernah mendengar jika James itu bukan orang biasa. Dia lelaki kaya yang mempunyai berbagai bisnis di berbagai negara. Dia mempunyai lahan pertanian gandum yang luas di Australian. Mungkin kita bisa menjadikan dia klien?”Aleya baru mengetahui jika James juga mempunyai bisnis pertanian yang lua
“Aku ingin mengetahui identitas James, bisakah kamu mencarikan mata-mata untukku?”Pertanyaan itu Aleya lontarkan kepada Rita. Ia tidak ada cara lain untuk mengetahui identitas asli lelaki yang sedang mendekatinya tersebut. Hal yang mustahil jika pertanyaan itu diberikan kepada Yavid.“Hmm, baik Nyonya. Aku akan usahakan mencari orang terpercaya untuk menyelidiki Tuan James,” sahut Rita.Lalu Aleya melihat mobil James terparkir di sebuah toko terbengkalai di pinggir jalan.“Berhenti!” pekiknya, seketika mobil yang dikendarai oleh Agus berhenti sesuai perintah majikannya.Semuanya terkejut ketika Aleya tiba-tiba meminta mobilnya untuk berhenti.“Ada apa Nyonya?” tanya Agus bingung.“Lihat di sana!” Aleya menunjuk ke arah belakang, Rita dan Agus mengikuti perintah majikannya. Keduanya terkejut ketika mobil tersebut adalah milik James, lelaki yang baru saja mereka bicarakan.“Sedang apa dia di sini?” tanya Aleya penasaran, “Pak majukan mobilnya, lalu parkir di belokan sebelah kiri!” lanj
“Lakukan tugas terakhirmu!”James menatap pria tersebut dengan tatapan dingin. Sementara itu, pria yang terlihat lemas tiba-tiba panik mendengar ucapan James.Pria tersebut menangis ketakutan, “Ampuni aku Bos, ampuni aku. Aku tidak akan mengulanginya lagi,” ujarnya sambil menangis.Melihat pria tersebut menangis, membuat Aleya ikut bersedih. Hatinya terlalu lembut jika melihat orang lain menangis sedih.“Orang sepertimu pasti akan mengulangi hal yang sama. Orang tamak dan pengkhianat seperti kamu tidak pantas ada di belakangku. Akhiri semuanya!”Dengan santai James membersihkan tangannya yang berlumuran darah dari pria yang dipukulinya. Sedangkan pria malang itu menangis ketakutan hingga tubuhnya gemetar.Setelah membersihkan tangannya, James menggunakan sarung tangan. Hal tersebut membuat Aleya dan Rita bersiap dengan adegan selanjutnya yang diperkirakan akan lebih menakutkan dari sebelumnya.“Apa yang akan dia lakukan?” bisik Aleya kepada Rita.Namun, Rita hanya menempelkan jari tel
“Sepertinya pria itu telah dicuci otaknya, makanya bisa menuruti perintah bosnya meski itu menghabisi dirinya sendiri.”Dugaan Aleya ditujukan kepada pria yang bersimpuh dengan luka yang mengeluarkan darah dan membasahi pakaiannya.“Bukan cuci otak, tapi itu merupakan perjanjian antara penjaga dan Tuannya. Oleh karena itu para penjaga harus menjaga kepercayaan Tuannya agar tidak bernasib sama seperti pria tadi.” Rita menjelaskan situasi yang sebenarnya.Mendengar penjelasan Rita membuat Aleya semakin tercengang. Bagaimana mungkin lelaki lembut dan perhatian seperti James tega menyuruh penjaganya menghabisi dirinya sendiri.“Kejam!” Aleya mengerutkan dahinya, dirinya marah karena ternyata James merupakan lelaki kejam dan jahat.“Lebih kejam lagi jika pria itu tidak mengorbankan dirinya, maka keluarganya akan menggantikan posisinya.”Mendengar penjelasan dari Rita membuat Aleya terkejut, entah berapa banyak lagi perilaku James yang sesungguhnya akan tampak di mata Aleya.Aleya terdiam,
“Aku muak dengan pembalasan ini.”Aleya melampiaskan kekesalannya. Hari ini ia bisa menghindar bertemu dengan James, tapi bagaimana dengan hari berikutnya?Pikirannya masih kacau sejak ia melihat kekejaman James. Lelaki yang menakutkan yang ia pilih untuk diperalat dalam pembalasan dendamnya. Sekarang tidak ada cara lain selain menceritakan semuanya kepada Yavid.Sebagai lelaki yang berusia dua puluh tahun lebih tua darinya, bisa saja memberikan solusi yang tidak terpikirkan olehnya. Aleya berusaha membuang jauh rasa egoisnya demi kedamaian hatinya.Aleya mengambil smart phonenya dan akan menghubungi Yavid. Namun, baru saja ia melihat layar Smart phonenya, sebuah pesan masuk dari Yavid.“Temui aku di gedung Kembar lantai sepuluh, di sana ada Gavin yang akan membawamu menemuiku. Sekarang!” tulis Yavid di pesan singkat.Senyum Aleya terukir di bibirnya yang tipis, di saat ia membutuhkan Yavid ternyata lelaki tersebut menyuruhnya menemuinya hari ini.“Pak, kita ke gedung kembar sekarang
“Kalau tidak sekarang kapan lagi? Kesempatan baik ini tidak datang dua kali.”Yavid menarik tangan Aleya agar mengikuti langkahnya. Wanita berambut panjang itu mengangguk mengikuti langkah suaminya.Ketika keluar ruangan, ada Kristy yang baru keluar dari lift. Aleya melihat mantan kekasih suaminya itu dan seketika melepaskan genggaman tangan Yavid.“Sudah aku bilang, jangan sentuh aku!” Sentak Aleya menepis tangan Yavid.Yavid terkejut dengan sikap kasar Aleya, tapi setelah melihat sosok Kristy Yavid segera mengerti perubahan sikap Aleya.Bukan hanya Yavid yang dibuat terkejut oleh perubahan sikap Aleya, Gavin dan Rita juga sempat ikut terkejut melihatnya. Mereka khawatir majikannya bertengkar lagi. Tetapi setelah melihat sosok Kristy mereka juga mengangguk mengerti arti perubahan sikap Aleya.“Ada apa? Kamu diganggu Yavid?” tanya Kristy terlihat membela Aleya.“Tanyakan saja ke lelaki mesum itu.” Aleya memalingkan wajahnya seolah membenci Yavid.Kristy kemudian mendekati Yavid, “Ada
“Beri kami kesempatan untuk menjelaskan Combine Harvester.”Aleya menyunggingkan senyumnya untuk meyakinkan Roland. Benar saja, Roland mengangguk setuju dan menyimak penjelasan Aleya.Setelah satu jam Aleya menjelaskan mengenai alat berat yang ditawarkan dan beberapa kali Roland mengajukan pertanyaan tajam mengenai produk yang ditawarkan kepadanya.Perbincangan berlangsung hangat setelah Roland mengatakan, “Aku sebenarnya sudah tertarik sejak pertama kamu menjelaskan mengenai Combine Harvester ini. Hanya saja aku ingin memastikan jika kamu benar-benar menguasai produk yang sedang ditawarkan. Sekarang aku semakin yakin ingin bekerja sama dengan perusahaanmu.” Roland tersenyum puas.Mendengar ucapan Roland membuat Aleya dan Kristy menghela napas lega. Keduanya tersenyum senang, sementara Yavid hanya tersenyum kecil sambil menatap tajam ke arah Roland.Menyadari tatapan tajam Yavid sedang mengarah kepadanya, Roland segera konfirmasi.“Aku tahu jika aku bekerja sama dengan kedua wanita in
“Aku tidak akan memaafkan orang yang telah menghina ibuku.”Mila semakin emosi kepada Aleya yang mempermainkan ibunya, apalagi kakak tirinya itu sengaja melemparkan uang ke arah mereka.“Kini kamu tahu apa yang aku rasakan sepuluh tahun lalu. Kini kamu juga mengerti kenapa aku enggan memaafkan kalian. Kamu membela ibumu dan aku membela ibuku.” Aleya menatap tajam kepada Mila.Pikirannya seolah kembali ke masa lalu, saat itu mendiang ibunya selalu dibandingkan dengan wanita idaman lain ayahnya, yaitu Angelina.“Ibuku sudah mengetahui perselingkuhan antara ayahku dengan ibumu. Bukannya menyesal, tapi ibumu malah ingin menyingkirkan ibuku agar menjadi istri sah dan mendapatkan harta keluargaku.” Suara Aleya bergetar ketika mengungkit kembali luka yang telah lama bersarang dihatinya.Mendengar ucapan Aleya membuat Kristy tertegun, begitu juga dengan Angelina yang sedang memungut uang yang berserakan di lantai. Seketika ia mematung setelah mendengar ucapan anak tirinya tersebut.Angelina p
“Sebenarnya kami sangat menyayangimu, Aleya. Hanya saja, kami terpaksa harus berpura-pura membencimu.”Angelina mencoba meluluhkan hati anak tirinya tersebut. Namun, Aleya tetap bergeming sambil menatap tajam ke Angelina.Senyum tipis terukir di bibir Aleya, “Sekarang predikat kalian bertambah, selain menjadi orang yang serakah, kalian juga orang-orang yang penuh drama. Kalian sungguh menganggap aku bodoh?”Angelina mendekati dan memegang ujung meja kerja Aleya, “Sungguh, aku memang menyayangimu,” ujarnya dengan wajah yang meyakinkan.“Rita! Bersihkan meja yang di pegang oleh wanita itu!” Aleya memberikan perintah kepada Rita.Awalnya Rita sempat bingung dengan perintah Aleya, tapi kemudian ia mengerti maksud majikannya tersebut. Ia segera membersihkan ujung meja yang sempat di pegang oleh Angelina dengan tisu.Melihat perlakuan Aleya kepada ibunya membuat Mila marah.“Kak Aleya. Sekarang kamu sombong sekali! Sampai hati kamu perlakukan ibuku seperti itu,” sentak Mila yang sedari tadi
“Pantas saja kamu menghilang selama beberapa bulan. Ternyata kamu mengalami kecelakaan.”Kristy baru mengetahui alasan Aleya menghilang tanpa kabar, meskipun awalnya ia merasa kesal tapi setelah mengetahui alasan sebenarnya Kristy akhirnya mengerti.“Kenapa kamu tidak jelaskan sejak awal? Kalau aku tanya, kenapa tidak pernah menjawab?” tanya Kristy lagi.Aleya tidak langsung menjawab pertanyaan rekan kerjanya tersebut, malah tersenyum lalu memegang tangan Kristy.Melihat tingkah rekan kerjanya yang tidak lekas menjawab, membuat Kristy mencubit pelan lengan Aleya.“Ish, kamu bukannya menjawab malah tersenyum saja,” ujar Kristy kesal, tapi Aleya malah semakin terkekeh.Kemudian dokter Fahmi datang dan segera menghampiri Aleya yang masih duduk bersandar dengan tisu yang masih menutupi salah satu lubang hidungnya.“Syukurlah, Dokter datang,” Rita yang panik segera mempersilahkan dokter Fahmi memeriksa keadaan majikannya.Setelah beberapa saat memeriksa keadaan Aleya, Dokter Fahmi akhirnya
“Aku punya rahasia yang akan membuat wanita licik itu pergi.”Aleya menatap tajam ke arah Belina yang duduk dengan angkuh di kursi tamu.“Apa maksud kamu?” tanya Kristy bingung dengan ucapan Aleya.Kemudian dengan santai Aleya menghampiri Belina dan duduk di sofa yang berada berseberangan dengan Belina. Rita dan Kristy mengikuti langkah wanita berusia dua puluh empat tahun tersebut dan berdiri di belakang Aleya.“Wah, rupanya keberanianmu masih besar ya?” Belina tersenyum sinis.Aleya juga tersenyum, “Menghadapi kamu memang harus punya keberanian yang besar dan juga kekuasaan yang besar,” tukas Aleya tetap tersenyum.Melihat Aleya tidak menunjukkan rasa takut, membuat Belina kesal. Raut wajahnya berubah masam. Kini wanita berusia empat puluh tahunan tersebut menunjukkan kemarahannya.“Wanita sialan seperti kamu tidak layak bergabung dengan perusahaan keluargaku!” hardik Belina sambil menatap tajam ke arah Aleya.Namun, Aleya masih tersenyum tanpa menggubris ucapan kasar mantan mertuan
“Sekarang aku ingin berdua denganmu, tidak membicarakan orang lain selain kita berdua.”Yavid mendekatkan wajahnya ke Aleya, merasakan hembusan napas istrinya yang hangat menyapu wajahnya.Tangannya diam-diam melepaskan pakaiannya satu persatu, lalu membawa tubuh Aleya menuju tempat tidur mereka.“Yavid, kamu ...” belum sempat Aleya melanjutkan ucapannya, bibir Yavid sudah mengecup bibir Aleya.Keduanya menikmati kecupan lembut hingga tubuh mereka kini berada di atas tempat tidur. Dengan sigap mereka melepaskan pakaian hingga tubuh keduanya polos tanpa sehelai benangpun menutupi tubuh mereka berdua.Yavid memberikan permainan terbaiknya dia atas ranjang hingga membuat Aleya merasakan puncak kenikmatan itu berkali-kali. Tubuh keduanya berpelukan setelah kelelahan bercinta semalaman.Tubuh sepasang suami istri tersebut masih berada di balik selimut. Yavid masih memeluk tubuh Aleya yang polos. Ia menatap wajah istrinya tersebut yang masih terlelap, lalu membelainya dengan lembut. Kali i
“Tanpa kamu paksa aku untuk berjanji, aku akan menjaga Aleya dan tidak akan menyakitinya. Bahkan tidak segan melawan keluargaku sendiri demi membalaskan dendam Aleya.”Yavid mencoba meyakinkan James jika ia memang berusaha menjaga Aleya. Bahkan rela terobos pertahanan rumah James demi menyelamatkan wanita yang dicintainya tersebut.“Keluargamu memang harus diberi pelajaran, kesombongannya melebihi dewa. Terutama keluarga adikmu, Belina.”Ucapan James membuat Yavid mengangguk setuju, “Masih ada kejadian lain yang membuat aku membenci keluargaku sendiri. Jadi, aku pasti akan mendukung penuh Aleya dalam misi balas dendamnya.”“Aku harus pergi sekarang. Aku harus mengunjungi lahan gandumku di Rusia,” ujar James.“Oh, iya. Terima kasih karena sudah bekerja sama dengan perusahaan Strugle. Tiga lahan pertanianmu di tiga negara menjadi klien terbesar di perusahaan yang sekarang dikelola oleh Aleya.” Yavid menepuk bahu James sambil tersenyum.“Apa pun akan aku lakukan demi membuat Aleya bisa m
“Setidaknya aku menunjukkan kemampuanku untuk bisa bergabung ke perusahaan ini, tidak seperti kamu yang hanya hidup menumpang.”Perkataan tajam Aleya menusuk hati Mila dan membuatnya marah. Tangannya berniat menampar wajah Aleya, tapi dengan sigap Aleya menahan tangan kanan Mila dan memegangnya dengan erat sehingga membuat adik tirinya itu kesakitan.“Aw, sakit!” pekik Mila.Aleya menghempaskan tangan Mila dengan kasar.“Jarvis! Bantu aku!” pinta Mila dengan manja kepada Jarvis yang hanya tersenyum melihat pertengkaran kedua wanita yang ada di hadapannya.“Jarvis tahu mana wanita yang layak di bela dan mana yang layak untuk dihempaskan. Benar kan, Jarvis?” Aleya membelai dada Jarvis.Mendapatkan belaian manja dari Aleya membuat Jarvis tersenyum senang dan dengan mudah mengangguk setuju dengan ucapan mantan istrinya tersebut.Melihat tingkah Jarvis yang tidak membelanya sama sekali membuat Mila semakin murka. Sebelum Mila membuat kerusuhan di kantor, Aleya akhirnya memilih pergi mening
“Bisakah sekali saja kamu tidak memikirkan wanita terus? Berhentilah meniduri wanita lain selain Mila yang akan menjadi istrimu kelak!”Belina mencubit lengan Jarvis dengan kencang karena kesal dengan perilaku anak tunggalnya yang belum bisa meninggalkan kebiasaan lamanya yaitu berganti-ganti wanita untuk ditiduri.“Astaga, Ibu! Kamu terlalu kuno,” sahutnya kesal, tatapannya tidak berpaling dari Aleya.Bahkan Aleya kini sedang menatapnya dengan tatapan menggoda. Darah Jarvis seketika mengalir lebih cepat mendapatkan tatapan seksi dari Aleya. Jarvis tersenyum kepada mantan istrinya tersebut.“Sekarang saatnya kita membicarakan rencana mengenai impor peralatan berat dari perusahaan Strugle ke Polandia, kita menggunakan jasa pengiriman alat berat dari perusahaan milik Tuan Rivaldi.” Yavid membuka pembicaraan mengenai strategi yang akan digunakan untuk membuat semua perusahaan yang tergabung mendapatkan keuntungan.Setelah satu jam membicarakan hal serius mengenai strategi perusahaan, akh
“Akhirnya dengan segala pertimbangan kami akan mengumumkan perusahaan yang baru bergabung dengan kita, yaitu perusahaan Strugle. Tuan Yavid memberikan tugas kepada saya untuk mengumumkan kepada pemegang saham.”Edric berdiri di hadapan para pemegang saham perusahaan Leopard. Semuanya belum mengetahui pemilik perusahaan baru yang bergabung dengan perusahaan terbesar di Endosiana. Sedangkan Yavid duduk tenang sambil menatap orang-orang yang ada di sana.“Siapa pemilik perusahaan Strugle?” tanya Belina berbisik kepada Jarvis yang duduk di sampingnya.“Aku juga belum tahu, tapi rumornya pemiliknya wanita cantik. Hmm, aku penasaran secantik apa dia, kalau masih muda ingin aku cicipi,” ujar Jarvis sudah berpikir mesum ketika mendengar wanita cantik yang kaya.Belina menatap anak tunggalnya itu dan mencubit lengan Jarvis hingga lelaki tampan itu meringis kesakitan.“Aw, sakit!”“Ibu dengar, perusahaannya bergerak di alat berat pertanian, bahkan penjualannya sudah merambah luar negeri.” Belin