Share

BAB 42

Author: FlutterShy
last update Last Updated: 2024-05-01 16:00:40

Bak tersengat listrik tegangan tinggi, Aira membeku dalam pelukan RK. Ingin menolak, namun Dia adalah seorang Reagantara Kusuma. Apalah aku, pikir Aira.

"Airaaa ...!" Lirih RK dengan suara seraknya, membuat bulu kuduk Aira meremang. Ada rasa suka dalam dirinya untuk RK. Wajah yang tampan dengan dimpel di kedua pipinya, hidung yang mancung dengan sorot mata tajam yang mampu membuat Aira terjebak didalamnya.

"I-iyaaa Tuan," jawab Aira sembari berusaha bangkit dari posisi tubuhnya yang sedang berada di atas tubuh RK.

"Boleh?" bisik RK sembari menyentuh bibir Aira dengan ibu jarinya yang membuat Aira seketika menggigit bibir bawahnya dengan wajah memerah padam.

Hatinya ingin menolak, namun tubuhnya menghianatinya. Dengan segenap keberanian yang Ia kumpulkan, Aira segera mengangguk tanda setuju dengan pertanyaan majikannya ini.

Tidak menunggu lama, perlahan tapi pasti, kini Aira sudah berada dalam genggaman Orang nomor satu di Starlight Corporation itu.

Ciuman RK yang semakin lama semakin
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Pembalasan Istri yang Disia-siakan    BAB 43

    Aira yang tadinya dalam posisi berjongkok, langsung terduduk di lantai. Tangannya gemetar membaca hasil tes itu."Napa banyak orang yang jahat sii? Aku yakin Kayla pergi juga karena di jahatin. Nak, Mami kangen!" Seketika bayangan senyuman manis putrinya terlintas di benaknya, yang kemudian berganti dengan tangisan kesakitan yang membuat tubuh Aira bergetar hebat.Ia memeluk kedua lututnya erat-erat dan tertunduk dengan airmata yang membanjiri wajahnya. Aira menangisi ketidak berdayaannya untuk membalaskan sakit hatinya dan mencari keadilan untuk kematian putrinya.Ia terus terisak, dan tiba-tiba ada sentuhan tangan besar di pundaknya. Ia segera tahu tangan siapa itu. Gegas dirinya mengusap air matanya, dan segera bangkit."Ehh!" Aira kembali berjongkok karena lupa mengangkat lembaran-lembaran kertas yang teronggok di lantai. Namun, saat Aira ingin mengambilnya, RK sudah lebih dulu meraih tiga lembar kertas itu beserta Map coklat bungkusannya."Apa ini?" "Emm, itu ... Itu hasil pem

    Last Updated : 2024-05-02
  • Pembalasan Istri yang Disia-siakan   BAB 44

    Aira yang panik segera mendekati nakas untuk meneguk segelas air untuk menghilangkan rasa cemas berlebihan dalam dirinya."Aira mengatakan kalau dia ingin pulang untuk berganti pakaian," ucap RK sembari menatap Aira yang seketika menyemburkan air yang sedang Ia teguk karena tersedak.Laura memicingkan mata ke arah Aira, "ohh ya? Apa Kau tidak memperhatikan baju yang Ia kenakan?" ujar Laura sinis. Ia kemudian mendekati Aira, "Ia bahkan sudah mengganti bajunya, ini bukan baju yang Ia kenakan kemarin." Kesal Laura."Bagaimana tadi malam, hmm?" tanya RK mengalihkan pembicaraan."Apanya yang bagaimana, kamu bahkan gak mau nolongin aku!" Laura mengerucutkan bibirnya sembari bersedekap dada."Laura ... Laura, masih saja tidak mau mengaku," kesal RK."Mengaku? Tentang apa?" tanya Laura dengan wajah gelisah yang segera di tutupin dengan deheman. Mungkin Aira tidak memahami ekspresinya ini, namun RK tidak dapat dibohongi."Apa aku harus mengatakannya?""I-iyaa tidak masalah katakan saja!" balas

    Last Updated : 2024-05-08
  • Pembalasan Istri yang Disia-siakan   BAB 45

    Gejolak aneh yang perlahan mulai merayapi hatinya, rasa marah, sedih dan kecewa yang keluar dalam bentuk buliran bening tak mampu Ia bendung. Rasa sakit karena pengkhianatan Ivan kini terngiang kembali di benaknya. Ia segera kembali ke kamar tidurnya. Duduk meringkuk di lantai sambil menatap ke luar melalui jendela kaca berukuran besar yang tak tertutup tirai itu.Cahaya bulan masuk melalui jendela kamar itu dan menyinari dirinya yang duduk di dalam kegelapan karena lampu kamar yang sudah Ia padamkan."Ada apa dengan dirimu Aira? Lihatlah dirimu! Kau seperti orang bodoh yang menangisi hal yang bukan milikmu," umpat Aira pada dirinya sendiri.Ia terus memeluk lututnya erat-erat. Dadanya terasa sesak. Diperlakukan begitu baik oleh RK membuatnya jatuh dalam pesona pria penguasa Starlight Corpt itu. Kini Ia merasakan sakit karena kesalahannya sendiri."Sekarang udah tahu kan? Semua perlakuan baiknya untuk kamu hanya satu alasannya," Aira berusaha menahan laju airmata yang terus meluncur

    Last Updated : 2024-05-10
  • Pembalasan Istri yang Disia-siakan   BAB 46

    Pria itu tersenyum bahagia, karena habis ini akan ada drama yang sangat menyenangkan untuk ditonton. "Putrimu sakit, karena di tabrak oleh tunangan gilamu itu, dengan mobilnya, disaksikan adik dan Ibumu." "Apa maksudmu?" tanya Ivan gelisah mendengar hal itu. "Maksudku, keluarga dan tunanganmu itu yang telah menyebabkan kematian putrimu. Mereka bersekongkol untuk menyingkirkan mantan istrimu dengan melakukan hal itu, agar kau marah dan semakin mempercepat lamaranmu untuk tunangan g*lamu itu." terang pria misterius itu panjang lebar. Ivan memicingkan mata menelisik kebenaran berita itu dari penuturnya yang notabene adalah orang asing baginya. "Aku sudah mengatakan yang sebenarnya, sekarang terserah padamu, mau percaya atau tidak!" Pria itu kemudian bangkit dan ingin meninggalkan Ivan yang terdiam di tempat, setelah menerima berita yang entah harus dipercaya atau tidak. Namun, "tunggu, aku belum berterima kasih untuk beritamu ini! Kau silahkan memesan minuman, aku akan membayar

    Last Updated : 2024-05-13
  • Pembalasan Istri yang Disia-siakan   BAB 47

    Tubuh RK yang tinggi menjulang, di tambah dengan tenaga yang sudah pasti berkali-kali lipat dari dirinya membuat Aira kewalahan dan tidak mampu melepaskan diri."Tuan, tolong jangan seperti ini!" Ucap Aira dengan jantung yang berdebar tidak karuan, karena sentuhan RK."Aira ... Aku rindu," bisik RK dengan nafas yang semakin memburu. Hangat nafasnya yang Aira rasakan membuat tubuh Aira seperti dialiri strom bertegangan tinggi. Tidak dapat dipungkiri, dirinya pun merindukan RK, namun rasa takut dikhianati kembali menekan rasa itu, sehingga sejauh ini, Aira berusaha keras menjauh dari RK. Dan RK seperti suami yang sadar akan kesalahannya, hingga tidak berani mengusik Aira."Tuan, apa kau baik-baik saja? Tolong lepaskan aku!" ujar Aira yang di tanggapi dengan pelukan yang semakin di eratkan."Aku tidak baik-baik saja Aira, aku sudah berusaha tidak mengganggumu, akupun marah karena sikapmu yang menjauhiku, namun aku rindu!" Suara RK semakin serak, menahan gejolak yang begitu kuat didalam

    Last Updated : 2024-05-14
  • Pembalasan Istri yang Disia-siakan   BAB 48

    "Kamu pantas Ai, kamu lebih dari pantas! Dan aku ... aku juga cinta sama kamu." gumam RK sembari membuka mata. RK terbangun saat Aira berusaha melepaskan diri dari pelukannya. Malam ini RK dan Aira tidur dengan perasaan bahagia yang membuncah di hati mereka masing-masing. Dan tidak sabar menanti hari esok agar bisa kembali bertemu. "Selamat Pagi Ai, tadi pagi sebelum berangkat, Tuan titip pesan di Ibu, katanya suruh kamu bersiap, jam 11 dia bakalan jemput kamu, untuk berbelanja perlengkapan sekolah Den Bri." Aira terdiam sejenak sambil membatin, "ternyata Dia gak asal ngomong, kirain udah lupa dia, dengan kata-katanya semalam." "Aii, kamu dengerin ibu gak?" tanya Bu'Retno karena melihat Aira melamun setelah mendengar perkataannya. "Dengar Bu, hehhe ...! tapi, apa gak papa Bu? Aira takut!"Bu'Retno tersenyum sambil menangkup wajah cantik Aira, menatapnya dalam-dalam. "Aii, kamu wanita pertama yang pernah diminta Tuan untuk menemaninya keluar, sebelum ini tidak pernah ada wanit

    Last Updated : 2024-05-15
  • Pembalasan Istri yang Disia-siakan   BAB 49

    "Woii janda pirang, ngapain kamu disini? Segala ngegandeng tangan laki-laki lain, malu napa!" Ketus seorang wanita yang tiba-tiba saja muncul entah dari mana. Tangan Aira yang ditarik tiba-tiba membuatnya kehilangan keseimbangan, dan terpental hingga hampir terjatuh jikalau RK tidak segera meraih tangannya kembali. "Ai, kamu gak papa? Siapa mereka?" tanya RK geram. Namun, yang di tanya tidak mengeluarkan sepatah katapun, Ia hanya menatap penuh kebencian ke arah dua wanita yang berdiri tepat di hadapannya ini. "Gimana dia mau ngaku! Takut kali, rahasianya terbongkar," ejek salah satu dari kedua wanita itu. "Lagian pria seperti kamu, kok bisa-bisanya jalan di tempat ramai seperti ini sambil ngegandeng janda kek dia? Mending sama aku ajah!" Ucap wanita yang lebih muda. "Ayoo, kita pergi ajah! Pusing kepalaku lama-lama dengerin omong kosong dari dua wanita yang telah mengakibatkan aku kehilangan Putriku," ucap Aira lantang, menanggapi sindiran kedua wanita yang ternyata adalah Tantri

    Last Updated : 2024-05-18
  • Pembalasan Istri yang Disia-siakan   BAB 50

    Aira yang terkejut mendengar bunyi pintu di kunci, segera berbalik dan mendapati dua sosok wanita yang sedang berdiri menatapnya sinis. "Ini dia, si janda yang gak tahu diri itu? Cantik juga! Tapi sayang, gak nyadar diri!" ujar dua wanita yang baru masuk dan sengaja mengunci pintu agar tidak ada lagi yang masuk ke sana. "Maaf, kalian siapa yah?" Aira mengeryit bingung, karena tidak mengenali siapa kedua sosok yang mengenakan hoodie, dan kepala yang sengaja di tutup tudung hoodie agar tidak mudah dikenali. "Gak perlu tahu siapa kita, intinya jauhi RK, kalau gak mau is dead!" ancam salah seorang dari mereka. "Tahan Dia!" titah wanita yang berdandan ala anak punk, dengan lipstik hitam menghiasi bibir tipis nya. Aira memicingkan mata, berusaha menelisik wajah kedua wanita itu. Hal yang dirinya sesali, dia tidak membawa handphone, karena di tinggalkan di tas selempang nya yang Ia letakkan di kursi tempat duduk mereka saat beranjak ke toilet. Wanita yang mengenakan masker hitam

    Last Updated : 2024-05-19

Latest chapter

  • Pembalasan Istri yang Disia-siakan   BAB 88

    Aira sangat terkejut dengan apa yang dirinya dengar, dia tidak pernah menyangka kalau RK melakukan semua ini. Meskipun dalam hatinya, dia tahu pasti bahwa RK bukanlah seseorang yang akan memilihnya, tanpa tahu latarbelakang dirinya, namun dengan menjadikan Selena, putri CEO PT.Bintang Laut itu seorang tukang kebun, itu out of mind banget, pikirnya. "Kamu kenal dia, Mas?" tanya Aira pelan. "Musuh istriku, adalah musuhku!" jawab RK singkat, namun membuat Aira terperangah. "Udahh, lupakan Dia, nanti besok aku akan memperkenalkan Nyonya Mension ini secara resmi pada semua Pekerjaku, termasuk si siapa namanya tadi?" "Selena, Mas!" "Iyah, Dia!" ucap RK sembari tersenyum semanis madu pada Aira yang masih bingung dengan apa yang sudah diperbuat suaminya ini. Ada rasa bahagia yang perlahan merayapi hati Aira, namun bersamaan dengan itu, ada rasa takut dan cemas jika sesuatu yang buruk terjadi pada suaminya karena hal ini. Aira memandang RK lekat-lekat, perlahan tangannya terangkat dan

  • Pembalasan Istri yang Disia-siakan   BAB 87

    Aira terkejut dengan sosok yang sedang berdiri kikuk dihadapannya. Wanita itu terlihat tertunduk sedalam-dalamnya karena takut pada Aira. Namun, Aira yang masih tidak dapat mencerna hal ini semakin bingung. Selena bisa berada satu atap dengan dirinya adalah satu keanehan, ditambah dengan tingkahnya yang menurut Aira sedikit aneh, tidak seperti Selena yang Ia kenal. "Ma-maafkan saya nyonya, saya sedikit merasa pusing, jadi kesini untuk mengambil Air. Saya tidak akan melakukannya lagi. Permisi!" jawabannya membuat Aira segera mencubit tangannya sendiri. "Mami gak lagi mimpi kok, sini menunduk!" ucap Brian sembari menarik tangan Aira agar menunduk ke arahnya. Brian melayangkan sebuah kecupan hangat, di Pipi ibunya. "Kan? Berasa gak?" tanya Bri sembari terkekeh geli, karena senang bisa menggoda sang Mami. "Idih, anak Mami genit banget sii!" "Saya permisi Nyonya!" "Selena tunggu!" Aira mengeryitkan kening, karena wanita itu terlihat bingung dengan panggilannya. "Bu' Aira, saya

  • Pembalasan Istri yang Disia-siakan   BAB 86

    Setelah menjawab panggilan Bent, dalam sekejap wajah sumringah RK hilang entah kemana. Kini tampilan dingin dengan sorot mata yang tajam, seperti mampu melihat hingga ke kedalam jiwa seseorang. Aira yang paham dengan sikap itu, tidak ingin bertanya. Dirinya takut akan salah berucap, dan pria bengis disebelahnya ini akan marah. Ya, meskipun telah resmi menjadi istri pria dingin itu, Aira masih tetap saja menganggap dirinya Bossnya yang dingin dan sangat ditakuti seluruh pekerja di Mension mewah yang sekarang sudah menjadi miliknya juga. Aira hanya terdiam dan meraih tangan suaminya untuk di pegang erat-erat, sambil terus menatap jalanan yang mulai dipenuhi cahaya lampu jalan, sebab malam mulai perlahan menyapa mereka. Brian yang mengetahui ayahnya sedang dalam mode yang tidak boleh diganggu, hanya terdiam ditempatnya duduk. "Bri, Mami pangku yahh?" Bujuk Aira, sebab Brian sangat membenci di pangku karena merasa dirinya sudah besar. Namun, pria kecil itu tahu kegelisahan hati ibun

  • Pembalasan Istri yang Disia-siakan   BAB 85

    Refleks RK menghadang pria yang menyapa Aira itu. Pria dengan tampilan awut-awutan, rambut yang diikat ke belakang, tanda tak pernah dipotong. Wajah yang kusam dan tubuh yang kurus, menjelaskan betapa memprihatinkannya, keadaan pria itu. "Ai ... Tolong maafin Mas, kita pulang yukk! Mas kangen Ai," ucap pria itu yang adalah Ivan, mantan suami Aira, sambil berusaha meraih tangan Aira dari balik tubuh RK yang menjulang tinggi dihadapannya. "Jangan berfikir untuk menyentuh tangannya, atau aku akan mematahkan tanganmu!" ketus RK. "Menyingkir kau, aku hanya ingin bicara dengan istriku," ucap Ivan penuh percaya diri. RK mengeraskan rahangnya, tatapan membunuh, dirinya tujukan pada Ivan. Rasanya, jika tidak ada istri dan anaknya saat ini, mungkin Ivan sudah pergi bertemu putrinya Kayla sekarang. Aira tahu, RK sedang dalam kemarahan yang jika Ivan melanjutkan dramanya, maka dirinya akan berakhir tragis. "Mas, aku mau pulang," ucap Aira sembari meraih tangan RK dan memberikan Bri padany

  • Pembalasan Istri yang Disia-siakan   BAB 84

    "Apa ...?" RK menatap istri yang sangat dirindukan ini dengan tatapan sendu. "Sayang, ini aku suamimu, tolong jangan lupakan aku, Ai!" ucap RK sembari meraih tangan Aira, dan mengecupnya dalam-dalam, sambil menutup mata, meresapi kebahagiaan yang datang, namun hanya setengah. "Mas ...!" ucap Aira lembut sambil mengusap rambut coklat yang sudah terlihat besar karena tidak dipotong itu, dengan penuh kasih sayang. "Bagaimana aku bisa melupakan, satu-satunya alasan aku bertahan dan kembali kesini. Dirimu dan Bri lah kekuatan dan alasanku. Aku cinta kamu, Mas!" ucap Aira sembari mengecup tangan suaminya. "Maafkan aku, aku hanya bercanda!" tambah Aira. RK terdiam cukup lama dan segera memeluk Aira erat-erat. "Tidak masalah sayang, asalkan itu hanya tipuan, aku tidak akan mempedulikannya, sebab aku sedang sangat bahagia karena dapat mendengar suara istriku dan tatapan sayang darinya seperti saat ini." RK tak henti-hentinya menciumi tangan pasien wanita itu yang adalah istrinya. "Ming

  • Pembalasan Istri yang Disia-siakan   BAB 83

    Pesan singkat disertai foto itu, membuat Andi kebingungan. Disisi lain, anak dalam kandungan Tantri yang terancam meninggal sebab sudah memasuki bulan ke 8, sedangkan diseberang sana sedang terjadi sesuatu yang membuat Andi mematung ditempatnya berdiri. "Apa ini, Mah?" Andi meremas rambutnya kuat-kuat. Dia berjalan gontai dan terduduk di kursi-kursi taman, yang berada dekat dengan parkiran. "Selena ... Dimana kamu, Nak! Papa bingung harus bagaimana," lirih Andi sembari menunduk. "Maaf Tuan, apa yang harus saya lakukan?" ucap salah satu orang kepercayaannya yang masih belum memahami apa yang dilihat Andi di handphonenya, sehingga dirinya bereaksi seperti ini. "Tolong, hubungi siapa saja yang ada dirumah, tolong selamatkan istriku, tolong!" Andi memohon untuk istri yang tadi telah Ia abaikan. Seluruh tubuhnya bergetar, bagaikan kilatan petir yang menyambar dengan kecepatannya beberapa detik, namun mampu menghancurkan. Dirinya menerima kiriman pesan dari istrinya yang mengatakan,

  • Pembalasan Istri yang Disia-siakan   BAB 82

    Karena kesal dengan perkataan Tantri yang menyuruh ibunya untuk menelpon Andi, Tuti gegas merampas handphone Dewi dan membantingnya."Beraninya kalian, ingin menelepon suamiku! Seharusnya kalian itu malu!" geram Tuti."Kalau begitu, kamu ajah Ti, tolong antar Tantri ke rumah sakit! Kalau sampai nanti ada apa-apa sama anakku, kamu harus tanggung jawab, karena ini adalah salahmu!" ucap Dewi sedikit menekan.Tuti yang mendengar hal itu jadi serba salah, "ehh ... Iya juga, kalau ada apa-apa sama perempuan sialan ini, pasti aku yang bakal disalahin. Apalagi, anak itu adalah anak Mas'Andi, bisa kacau nanti masalahnya." Tuti membatin, sambil menatap kasar Tantri yang sedang sangat kesakitan.Namun, sebelum Tuti mengambil keputusan, tiba-tiba terdengar suara yang sangat dirinya kenali."Tantri kamu kenapa?" ucap Andi yang baru saja muncul dari balik pintu."Mas tolongin anak kita Mas, aku kesakitan ini! Aahhh ...," lirih Tantri.Tanpa menghiraukan keberadaan istrinya, Andi gegas menggendong T

  • Pembalasan Istri yang Disia-siakan   BAB 81

    "Kakak!" Gadis cantik itu gegas menenggelamkan tubuhnya kedalam pelukan hangat pria gagah yang sedang berdiri menatapnya dengan tatapan bahagia dan rindu. "Kakak ... Aku selalu menunggumu mengunjungiku di asrama, tapi kakak sudah tidak pernah muncul lagi! Aku rindu!" gadis itu menangis tersedu-sedu. "Heyy, tenangkan dirimu! Ody sudah sangat besar, dan sangat cantik, apa ada pria nakal yang menggangu adikku disekolah?" tanya pria itu. "Tidak, mereka selalu takut pada para bodyguard rahasiku. Aku sudah seperti tuan putri lemah yang selalu di kawal 24 jam." "Ohh ya? Ayahmu pasti melakukan hal itu, untuk memastikan kau tetap aman." "Bukan ayah, tapi kau, kakak! Berhentilah membodohiku. Meskipun aku seperti ini, aku selalu mendapatkan nilai bagus, meskipun tidak pernah mendapat juara kelas," ucapnya sambil terkekeh geli. Mereka akhirnya saling menatap dan tertawa terbahak-bahak. "Ya sudahlah, kau jangan terlalu pintar. Cukup kepintaran itu dimiliki RK saja. Kalau kau bisa menaklukk

  • Pembalasan Istri yang Disia-siakan   BAB 80

    RK terpaku menatap wajah gadis dihadapannya ini. Ada desiran aneh, RK terus menatap wajah cantik itu lekat-lekat. "Kak, kakak!" Audrey sedikit mengeraskan suaranya, sebab RK menatapnya dengan tatapan yang terlihat sendu dan begitu dalam. Mendengar suara melengking itu, RK terkaget dan segera melepaskan genggaman tangannya yang begitu kuat. "Kann ... tanganku kesakitan, Ayoo tiup! Sakit tahu," kesal gadis itu meniup dan memijat tangannya sendiri secara perlahan. RK kemudian berbalik menatap Bent yang berada di anak tangga dua tingkat di bawah dirinya. "Sudah kubilang," ucap Bent sembari memamerkan tawa terpaksanya. RK kemudian melanjutkan langkah kakinya, meninggalkan Audrey yang kesakitan. Namun, disaat yang bersamaan Audrey tertegun, mengingat tatapan sendu sang penguasa Starlight itu. 'ada apa dengan tatapan itu? meskipun mereka tidak pernah memberitahukan semuanya padaku. Tapi aku bukan anak kecil lagi, aku tahu kau adalah kakakku, dan sebagai adikmu, aku bisa merasakan kese

DMCA.com Protection Status