Share

BAB 47

Author: FlutterShy
last update Last Updated: 2024-05-14 10:43:57

Tubuh RK yang tinggi menjulang, di tambah dengan tenaga yang sudah pasti berkali-kali lipat dari dirinya membuat Aira kewalahan dan tidak mampu melepaskan diri.

"Tuan, tolong jangan seperti ini!" Ucap Aira dengan jantung yang berdebar tidak karuan, karena sentuhan RK.

"Aira ... Aku rindu," bisik RK dengan nafas yang semakin memburu.

Hangat nafasnya yang Aira rasakan membuat tubuh Aira seperti dialiri strom bertegangan tinggi. Tidak dapat dipungkiri, dirinya pun merindukan RK, namun rasa takut dikhianati kembali menekan rasa itu, sehingga sejauh ini, Aira berusaha keras menjauh dari RK. Dan RK seperti suami yang sadar akan kesalahannya, hingga tidak berani mengusik Aira.

"Tuan, apa kau baik-baik saja? Tolong lepaskan aku!" ujar Aira yang di tanggapi dengan pelukan yang semakin di eratkan.

"Aku tidak baik-baik saja Aira, aku sudah berusaha tidak mengganggumu, akupun marah karena sikapmu yang menjauhiku, namun aku rindu!" Suara RK semakin serak, menahan gejolak yang begitu kuat didalam
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Pembalasan Istri yang Disia-siakan   BAB 48

    "Kamu pantas Ai, kamu lebih dari pantas! Dan aku ... aku juga cinta sama kamu." gumam RK sembari membuka mata. RK terbangun saat Aira berusaha melepaskan diri dari pelukannya. Malam ini RK dan Aira tidur dengan perasaan bahagia yang membuncah di hati mereka masing-masing. Dan tidak sabar menanti hari esok agar bisa kembali bertemu. "Selamat Pagi Ai, tadi pagi sebelum berangkat, Tuan titip pesan di Ibu, katanya suruh kamu bersiap, jam 11 dia bakalan jemput kamu, untuk berbelanja perlengkapan sekolah Den Bri." Aira terdiam sejenak sambil membatin, "ternyata Dia gak asal ngomong, kirain udah lupa dia, dengan kata-katanya semalam." "Aii, kamu dengerin ibu gak?" tanya Bu'Retno karena melihat Aira melamun setelah mendengar perkataannya. "Dengar Bu, hehhe ...! tapi, apa gak papa Bu? Aira takut!"Bu'Retno tersenyum sambil menangkup wajah cantik Aira, menatapnya dalam-dalam. "Aii, kamu wanita pertama yang pernah diminta Tuan untuk menemaninya keluar, sebelum ini tidak pernah ada wanit

    Last Updated : 2024-05-15
  • Pembalasan Istri yang Disia-siakan   BAB 49

    "Woii janda pirang, ngapain kamu disini? Segala ngegandeng tangan laki-laki lain, malu napa!" Ketus seorang wanita yang tiba-tiba saja muncul entah dari mana. Tangan Aira yang ditarik tiba-tiba membuatnya kehilangan keseimbangan, dan terpental hingga hampir terjatuh jikalau RK tidak segera meraih tangannya kembali. "Ai, kamu gak papa? Siapa mereka?" tanya RK geram. Namun, yang di tanya tidak mengeluarkan sepatah katapun, Ia hanya menatap penuh kebencian ke arah dua wanita yang berdiri tepat di hadapannya ini. "Gimana dia mau ngaku! Takut kali, rahasianya terbongkar," ejek salah satu dari kedua wanita itu. "Lagian pria seperti kamu, kok bisa-bisanya jalan di tempat ramai seperti ini sambil ngegandeng janda kek dia? Mending sama aku ajah!" Ucap wanita yang lebih muda. "Ayoo, kita pergi ajah! Pusing kepalaku lama-lama dengerin omong kosong dari dua wanita yang telah mengakibatkan aku kehilangan Putriku," ucap Aira lantang, menanggapi sindiran kedua wanita yang ternyata adalah Tantri

    Last Updated : 2024-05-18
  • Pembalasan Istri yang Disia-siakan   BAB 50

    Aira yang terkejut mendengar bunyi pintu di kunci, segera berbalik dan mendapati dua sosok wanita yang sedang berdiri menatapnya sinis. "Ini dia, si janda yang gak tahu diri itu? Cantik juga! Tapi sayang, gak nyadar diri!" ujar dua wanita yang baru masuk dan sengaja mengunci pintu agar tidak ada lagi yang masuk ke sana. "Maaf, kalian siapa yah?" Aira mengeryit bingung, karena tidak mengenali siapa kedua sosok yang mengenakan hoodie, dan kepala yang sengaja di tutup tudung hoodie agar tidak mudah dikenali. "Gak perlu tahu siapa kita, intinya jauhi RK, kalau gak mau is dead!" ancam salah seorang dari mereka. "Tahan Dia!" titah wanita yang berdandan ala anak punk, dengan lipstik hitam menghiasi bibir tipis nya. Aira memicingkan mata, berusaha menelisik wajah kedua wanita itu. Hal yang dirinya sesali, dia tidak membawa handphone, karena di tinggalkan di tas selempang nya yang Ia letakkan di kursi tempat duduk mereka saat beranjak ke toilet. Wanita yang mengenakan masker hitam

    Last Updated : 2024-05-19
  • Pembalasan Istri yang Disia-siakan   BAB 51

    RK segera meraih Aira kedalam pelukanya. Ia mengangkat tubuh Aira dan disandarkan ke tubuhnya. Serangan panik tiba-tiba saja menghampirinya, Ia menjadi ketakutan, melihat darah Aira yang terbuang begitu banyak dilantai kamar mandi. "Aku baik-baik saja, jangan panik! Tolong antar aku ke rumah sakit," ucap Aira dengan suara yang semakin lama semakin tenggelam di lehernya dan tidak mampu keluar. "Jangan bicara lagi, Aira tolong bertahanlah!" "Mas, aku ngantuk," ucap Aira yang kemudian menutup mata dan tak sadarkan diri. Semakin panik, RK segera menelepon anak buahnya yang ternyata sudah berada di depan pintu toilet. Mereka segera masuk dan menerima perintah dari sang Boss. "Segera siapkan mobil aku akan membawanya ke rumah sakit. Kalian yang lain, kejar dua wanita yang mengenakan hoodie hitam. Dan serahkan mereka padaku, segera!" Titah RK dengan suara bergetar karena panik dan takut sesuatu yang buruk terjadi pada Aira. *** Setelah tiba di depan Emergency room, RK segera menggen

    Last Updated : 2024-05-20
  • Pembalasan Istri yang Disia-siakan   BAB 52

    "Keluarga Bu'Aira!" panggilan dari seorang perawat membuat Donny menjedah kata-katanya. "Iyahh, ada apa Sus?" tanya Donny penasaran. "Bapak Suaminya?" "Iy ...," "Saya suaminya Sus! Ada apa?" sela RK yang membuat Donny terperangah tak percaya mendengar pengakuan dari pria pembenci wanita ini. Beberapa saat, Donny hanya ternganga, tak dapat berkata-kata, hanya memandang RK dengan banyak hal berseliweran dalam kepalanya. Setelah perawat itu berlalu, Donny pun masih terdiam. "Don ... Donny!" "Ahh, iya ada apa?" "Aku mau menghadap dokter, untuk mendengarkan keterangan tentang sakitnya Aira, kau tunggu disini! Bri dan Ibu mau kesini, biar mereka gak bingung nyari-nyari!" RK kemudian melangkah pergi tanpa menunggu persetujuan dan jawaban dari orang kepercayaannya itu. Setelah punggung RK menghilang dibalik pintu, wajah Donny segera berganti muram dan terlihat seperti orang bingung. Donny menghela nafas dalam-dalam dan menghembuskanya kasar. "Teman, kini aku tidak tahu, apa yang

    Last Updated : 2024-05-21
  • Pembalasan Istri yang Disia-siakan   BAB 53

    "Aira ... Aira, heyy, tidak ada Laura disini, tenanglah!" Ujar RK sembari menggenggam erat tangan Aira. Aira segera membuka matanya, dan mendapati sosok tampan itu sedang memegang dan mengusap lembut punggung tangannya. Aira berusaha menyisir setiap sudut ruangan itu, mencari tahu kebenaran kata-kata majikannya ini. Dan ternyata memang benar, wanita bernama Laura itu tidak tampak batang hidungnya, yang artinya Dia memang tidak berada disana. "Heyy ... Tenanglah, kamu hanya mimpi," ucap RK lembut. "Tapi, rasanya nyata banget, aku sampai gemetaran ini, jantungku juga masih berdetak tak karuan, coba rasain dehh!" dalam kepanikan, Aira segera meraih tangan RK dan meletakkannya di dadanya, untuk lebih meyakinkan RK. Seketika wajah hingga ke telinga RK memerah padam, RK tersenyum jengah, kala mendapati wajah cantik itu menatapnya intens, menanti tanggapannya. "Iyaa Ai, kamu gak bohong kok, tapi aku juga tidak berbohong, kamu hanya mimpi. Tidak akan kubiarkan, siapapun menyentuhmu lag

    Last Updated : 2024-05-22
  • Pembalasan Istri yang Disia-siakan   BAB 54

    "itu bukan urusan kami, tepati saja janjimu!" ketus wanita punk itu. "Ohh yaa? Mengapa kau berbicara, seakan-akan kau tidak pernah melakukan kesalahan?" Petugas polisi itu mencebik. "Aku yang salah, lepaskan dia!" balas wanita punk itu. "Tidak bisa! Kau tidak kenal Pak RK, dia tidak akan melepaskan kalian!" "Lalu mengapa kau berjanji akan melindungi kami?!" "Ini caraku melindungi kalian! Dengan tetap berada disini kalian akan aman." Wanita punk itu hanya terdiam, banyak hal yang ingin dia utarakan, namun dirinya tidak memiliki hak untuk mengatur petugas kepolisian ini. "Ada cara agar kalian bisa bebas dari sini, yakni Pak'RK mencabut laporannya. Namun, kalian akan bekerja untuknya, mengungkap pelaku sebenarnya dan kalau kalian beruntung, dia akan melepaskan kalian. Tapi, kalau tidak. Kami tidak tahu! Jadi keputusan ada pada kalian, apa kalian mau membantunya, atau ingin diproses secara hukum dan jalani hukuman tahanan." "Setelah masa tahanan, tidak ada perlindungan untuk kal

    Last Updated : 2024-05-23
  • Pembalasan Istri yang Disia-siakan   BAB 55

    "Ikut aku, aku mau bicara beberapa hal penting denganmu!" balas RK. Rubby mengerutkan dahi dan hanya terdiam ditempatnya berdiri, yakni di depan pintu masuk kamar Aira. "Heyy ... Ayo!" Panggil RK yang sudah berjalan pergi dan berada agak jauh dari Rubby. Rubby enggan untuk mengikuti langkah kaki RK, namun dia juga penasaran, sebenarnya siapa RK, dan ada hubungan apa dia sama Aira. Mereka berjalan ke arah luar klinik dan menuju sebuah cafe yang berada di seberang jalan dari klinik tempat Aira di rawat. Rubby mengikuti langkah RK tanpa sepatah katapun. Mereka berdua tenggelam dalam pikiran mereka masing-masing, dan fokus pada bunyi derap langkah kaki mereka yang beradu dengan aspal jalan. Rubby yang berjalan di belakang, menatap punggung pria gagah dengan penampilan khas seorang CEO. Yakni kemeja putih yang dibalut rompi dengan warna senada dengan celananya, dan juga jas yang bertengger dilengannya membuat RK terlihat begitu berwibawa di pandangan Rubby. Namun, ketika mengingat

    Last Updated : 2024-05-24

Latest chapter

  • Pembalasan Istri yang Disia-siakan   BAB 88

    Aira sangat terkejut dengan apa yang dirinya dengar, dia tidak pernah menyangka kalau RK melakukan semua ini. Meskipun dalam hatinya, dia tahu pasti bahwa RK bukanlah seseorang yang akan memilihnya, tanpa tahu latarbelakang dirinya, namun dengan menjadikan Selena, putri CEO PT.Bintang Laut itu seorang tukang kebun, itu out of mind banget, pikirnya. "Kamu kenal dia, Mas?" tanya Aira pelan. "Musuh istriku, adalah musuhku!" jawab RK singkat, namun membuat Aira terperangah. "Udahh, lupakan Dia, nanti besok aku akan memperkenalkan Nyonya Mension ini secara resmi pada semua Pekerjaku, termasuk si siapa namanya tadi?" "Selena, Mas!" "Iyah, Dia!" ucap RK sembari tersenyum semanis madu pada Aira yang masih bingung dengan apa yang sudah diperbuat suaminya ini. Ada rasa bahagia yang perlahan merayapi hati Aira, namun bersamaan dengan itu, ada rasa takut dan cemas jika sesuatu yang buruk terjadi pada suaminya karena hal ini. Aira memandang RK lekat-lekat, perlahan tangannya terangkat dan

  • Pembalasan Istri yang Disia-siakan   BAB 87

    Aira terkejut dengan sosok yang sedang berdiri kikuk dihadapannya. Wanita itu terlihat tertunduk sedalam-dalamnya karena takut pada Aira. Namun, Aira yang masih tidak dapat mencerna hal ini semakin bingung. Selena bisa berada satu atap dengan dirinya adalah satu keanehan, ditambah dengan tingkahnya yang menurut Aira sedikit aneh, tidak seperti Selena yang Ia kenal. "Ma-maafkan saya nyonya, saya sedikit merasa pusing, jadi kesini untuk mengambil Air. Saya tidak akan melakukannya lagi. Permisi!" jawabannya membuat Aira segera mencubit tangannya sendiri. "Mami gak lagi mimpi kok, sini menunduk!" ucap Brian sembari menarik tangan Aira agar menunduk ke arahnya. Brian melayangkan sebuah kecupan hangat, di Pipi ibunya. "Kan? Berasa gak?" tanya Bri sembari terkekeh geli, karena senang bisa menggoda sang Mami. "Idih, anak Mami genit banget sii!" "Saya permisi Nyonya!" "Selena tunggu!" Aira mengeryitkan kening, karena wanita itu terlihat bingung dengan panggilannya. "Bu' Aira, saya

  • Pembalasan Istri yang Disia-siakan   BAB 86

    Setelah menjawab panggilan Bent, dalam sekejap wajah sumringah RK hilang entah kemana. Kini tampilan dingin dengan sorot mata yang tajam, seperti mampu melihat hingga ke kedalam jiwa seseorang. Aira yang paham dengan sikap itu, tidak ingin bertanya. Dirinya takut akan salah berucap, dan pria bengis disebelahnya ini akan marah. Ya, meskipun telah resmi menjadi istri pria dingin itu, Aira masih tetap saja menganggap dirinya Bossnya yang dingin dan sangat ditakuti seluruh pekerja di Mension mewah yang sekarang sudah menjadi miliknya juga. Aira hanya terdiam dan meraih tangan suaminya untuk di pegang erat-erat, sambil terus menatap jalanan yang mulai dipenuhi cahaya lampu jalan, sebab malam mulai perlahan menyapa mereka. Brian yang mengetahui ayahnya sedang dalam mode yang tidak boleh diganggu, hanya terdiam ditempatnya duduk. "Bri, Mami pangku yahh?" Bujuk Aira, sebab Brian sangat membenci di pangku karena merasa dirinya sudah besar. Namun, pria kecil itu tahu kegelisahan hati ibun

  • Pembalasan Istri yang Disia-siakan   BAB 85

    Refleks RK menghadang pria yang menyapa Aira itu. Pria dengan tampilan awut-awutan, rambut yang diikat ke belakang, tanda tak pernah dipotong. Wajah yang kusam dan tubuh yang kurus, menjelaskan betapa memprihatinkannya, keadaan pria itu. "Ai ... Tolong maafin Mas, kita pulang yukk! Mas kangen Ai," ucap pria itu yang adalah Ivan, mantan suami Aira, sambil berusaha meraih tangan Aira dari balik tubuh RK yang menjulang tinggi dihadapannya. "Jangan berfikir untuk menyentuh tangannya, atau aku akan mematahkan tanganmu!" ketus RK. "Menyingkir kau, aku hanya ingin bicara dengan istriku," ucap Ivan penuh percaya diri. RK mengeraskan rahangnya, tatapan membunuh, dirinya tujukan pada Ivan. Rasanya, jika tidak ada istri dan anaknya saat ini, mungkin Ivan sudah pergi bertemu putrinya Kayla sekarang. Aira tahu, RK sedang dalam kemarahan yang jika Ivan melanjutkan dramanya, maka dirinya akan berakhir tragis. "Mas, aku mau pulang," ucap Aira sembari meraih tangan RK dan memberikan Bri padany

  • Pembalasan Istri yang Disia-siakan   BAB 84

    "Apa ...?" RK menatap istri yang sangat dirindukan ini dengan tatapan sendu. "Sayang, ini aku suamimu, tolong jangan lupakan aku, Ai!" ucap RK sembari meraih tangan Aira, dan mengecupnya dalam-dalam, sambil menutup mata, meresapi kebahagiaan yang datang, namun hanya setengah. "Mas ...!" ucap Aira lembut sambil mengusap rambut coklat yang sudah terlihat besar karena tidak dipotong itu, dengan penuh kasih sayang. "Bagaimana aku bisa melupakan, satu-satunya alasan aku bertahan dan kembali kesini. Dirimu dan Bri lah kekuatan dan alasanku. Aku cinta kamu, Mas!" ucap Aira sembari mengecup tangan suaminya. "Maafkan aku, aku hanya bercanda!" tambah Aira. RK terdiam cukup lama dan segera memeluk Aira erat-erat. "Tidak masalah sayang, asalkan itu hanya tipuan, aku tidak akan mempedulikannya, sebab aku sedang sangat bahagia karena dapat mendengar suara istriku dan tatapan sayang darinya seperti saat ini." RK tak henti-hentinya menciumi tangan pasien wanita itu yang adalah istrinya. "Ming

  • Pembalasan Istri yang Disia-siakan   BAB 83

    Pesan singkat disertai foto itu, membuat Andi kebingungan. Disisi lain, anak dalam kandungan Tantri yang terancam meninggal sebab sudah memasuki bulan ke 8, sedangkan diseberang sana sedang terjadi sesuatu yang membuat Andi mematung ditempatnya berdiri. "Apa ini, Mah?" Andi meremas rambutnya kuat-kuat. Dia berjalan gontai dan terduduk di kursi-kursi taman, yang berada dekat dengan parkiran. "Selena ... Dimana kamu, Nak! Papa bingung harus bagaimana," lirih Andi sembari menunduk. "Maaf Tuan, apa yang harus saya lakukan?" ucap salah satu orang kepercayaannya yang masih belum memahami apa yang dilihat Andi di handphonenya, sehingga dirinya bereaksi seperti ini. "Tolong, hubungi siapa saja yang ada dirumah, tolong selamatkan istriku, tolong!" Andi memohon untuk istri yang tadi telah Ia abaikan. Seluruh tubuhnya bergetar, bagaikan kilatan petir yang menyambar dengan kecepatannya beberapa detik, namun mampu menghancurkan. Dirinya menerima kiriman pesan dari istrinya yang mengatakan,

  • Pembalasan Istri yang Disia-siakan   BAB 82

    Karena kesal dengan perkataan Tantri yang menyuruh ibunya untuk menelpon Andi, Tuti gegas merampas handphone Dewi dan membantingnya."Beraninya kalian, ingin menelepon suamiku! Seharusnya kalian itu malu!" geram Tuti."Kalau begitu, kamu ajah Ti, tolong antar Tantri ke rumah sakit! Kalau sampai nanti ada apa-apa sama anakku, kamu harus tanggung jawab, karena ini adalah salahmu!" ucap Dewi sedikit menekan.Tuti yang mendengar hal itu jadi serba salah, "ehh ... Iya juga, kalau ada apa-apa sama perempuan sialan ini, pasti aku yang bakal disalahin. Apalagi, anak itu adalah anak Mas'Andi, bisa kacau nanti masalahnya." Tuti membatin, sambil menatap kasar Tantri yang sedang sangat kesakitan.Namun, sebelum Tuti mengambil keputusan, tiba-tiba terdengar suara yang sangat dirinya kenali."Tantri kamu kenapa?" ucap Andi yang baru saja muncul dari balik pintu."Mas tolongin anak kita Mas, aku kesakitan ini! Aahhh ...," lirih Tantri.Tanpa menghiraukan keberadaan istrinya, Andi gegas menggendong T

  • Pembalasan Istri yang Disia-siakan   BAB 81

    "Kakak!" Gadis cantik itu gegas menenggelamkan tubuhnya kedalam pelukan hangat pria gagah yang sedang berdiri menatapnya dengan tatapan bahagia dan rindu. "Kakak ... Aku selalu menunggumu mengunjungiku di asrama, tapi kakak sudah tidak pernah muncul lagi! Aku rindu!" gadis itu menangis tersedu-sedu. "Heyy, tenangkan dirimu! Ody sudah sangat besar, dan sangat cantik, apa ada pria nakal yang menggangu adikku disekolah?" tanya pria itu. "Tidak, mereka selalu takut pada para bodyguard rahasiku. Aku sudah seperti tuan putri lemah yang selalu di kawal 24 jam." "Ohh ya? Ayahmu pasti melakukan hal itu, untuk memastikan kau tetap aman." "Bukan ayah, tapi kau, kakak! Berhentilah membodohiku. Meskipun aku seperti ini, aku selalu mendapatkan nilai bagus, meskipun tidak pernah mendapat juara kelas," ucapnya sambil terkekeh geli. Mereka akhirnya saling menatap dan tertawa terbahak-bahak. "Ya sudahlah, kau jangan terlalu pintar. Cukup kepintaran itu dimiliki RK saja. Kalau kau bisa menaklukk

  • Pembalasan Istri yang Disia-siakan   BAB 80

    RK terpaku menatap wajah gadis dihadapannya ini. Ada desiran aneh, RK terus menatap wajah cantik itu lekat-lekat. "Kak, kakak!" Audrey sedikit mengeraskan suaranya, sebab RK menatapnya dengan tatapan yang terlihat sendu dan begitu dalam. Mendengar suara melengking itu, RK terkaget dan segera melepaskan genggaman tangannya yang begitu kuat. "Kann ... tanganku kesakitan, Ayoo tiup! Sakit tahu," kesal gadis itu meniup dan memijat tangannya sendiri secara perlahan. RK kemudian berbalik menatap Bent yang berada di anak tangga dua tingkat di bawah dirinya. "Sudah kubilang," ucap Bent sembari memamerkan tawa terpaksanya. RK kemudian melanjutkan langkah kakinya, meninggalkan Audrey yang kesakitan. Namun, disaat yang bersamaan Audrey tertegun, mengingat tatapan sendu sang penguasa Starlight itu. 'ada apa dengan tatapan itu? meskipun mereka tidak pernah memberitahukan semuanya padaku. Tapi aku bukan anak kecil lagi, aku tahu kau adalah kakakku, dan sebagai adikmu, aku bisa merasakan kese

DMCA.com Protection Status