Share

Bab 47 ( Rahasia Abian Dan Paman Hamzah)

Aku hanya dapat diam mendengarkan percakapan dua orang pria berbeda generasi itu. Setahuku, Abian dan Paman Hamzah adalah dua orang yang tidak terlalu akrab, bahkan dalam urusan pekerjaan. Tapi, kali ini aku dapat mendengar sendiri bagaimana tawa renyah terdengar keluar begitu saja dari mulut keduanya.

Kepalaku lama-kelamaan terasa sedikit pusing karena terlalu lama berada di dalam toilet yang memiliki wangi lavender. Jujur saja aku tak suka dengan wangi ini.

"Baiklah, kalau begitu. Ini sudah waktunya makan siang, Paman pamit pulang."

Samar aku mendengar suara Paman Hamzah yang terdengar pamit untuk meninggalkan kantor Abian.

"Mawar, apa yang…"

Pandanganku tiba-tiba saja begitu gelap. Setelah menahan rasa mual dan sakit kepala yang tak tertahankan akhirnya tubuhku tumbang juga.

***

Aku merasa mencium aroma wangi minyak kayu putih. Kedua mataku terasa begitu berat untuk sekedar membuka dan melihat sekitaran. Cahaya yang masuk kedalam mataku terasa begitu menyilaukan.

"Kau sudah
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status