Share

Bab 158 ( Luapan Emosi)

Author: Tri Afifah
last update Last Updated: 2023-08-22 17:46:16
"Ma, aku berangkat dulu." Ucapku pada Mama dan Papa yang sedang menikmati sarapannya.

"Ke persidangan?"

"Tidak Ma, aku akan ke restoran." Jawabku dengan melewati mereka tanpa berinisiatif untuk ikut serta dalam mencicipi sarapan pagi.

"Tidak sarapan terlebih dahulu!" teriak Mama yang masih terdengar di telingaku, namun tidak aku hiraukan peringatan Mama. Aku bergegas menuju ke garasi mobil dan tancap gas menuju ke tempat yang aku inginkan, yaitu restoran. Aku tidak ingin berdiam diri saja di rumah.

Sesampainya di halaman depan restoran, aku melihat mobil seseorang yang sangat aku kenali. Ingin rasanya untuk menghindari pemilik mobil itu, namun harga diriku menolak untuk menghindarinya.

Benar saja, saat aku turun dari mobil dan berjalan masuk ke dalam restoran, aku disambut oleh Akbar dan Mulan.

Sepasang suami istri itu terlihat duduk santai, menikmati minumannya. Kali ini, aku begitu menyesali keputusanku untuk membuka restoran terlalu pagi.

Pandanganku bertemu dengan Akbar, pria itu
Tri Afifah

Sabar Mawar, tapi ikut emosi 😔

| Like
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Pembalasan Istri Sah Yang Disia-siakan   Bab 159 ( Penyesalan Akbar )

    Aku tak memperdulikan pandangan mata tiap orang yang berada di restoran. Bentakan keras yang aku layangkan pada Mulan terdengar begitu jelas dan pastinya menarik perhatian pengunjung yang kebetulan sudah ada dan para karyawan restoran."Mawar, kecilkan suaramu. Aku tidak ingin menjadi bahan pembicaraan orang-orang." tegur Akbar tanpa bisa mengerti perasaanku."Pergi kalian semua," aku mencoba untuk bersabar.Mulan bangkit dari tempat duduknya, aku pikir Ia akan pergi. Namun, nyatanya wanita itu malah mendekat pada diriku, jarak kami hanya tinggal selangkah saja."Aku tidak peduli, jika suatu saat nanti Akbar akan jatuh cinta pada wanita lain. Aku akan menutup mata dan telinga, pura-pura bodoh dan tak peduli dengan itu semua. Itulah jawabanku, Rose alias Mawar yang berpura-pura menjadi Selingkuhan suami orang, agar mendapatkan kepercayaan dariku." Mulan terlihat tersenyum manis saat mengatakan itu semua. Wanita ini begitu cueknya dan percaya diri dalam mengatakan hal yang begitu sensi

    Last Updated : 2023-08-23
  • Pembalasan Istri Sah Yang Disia-siakan   Bab 160 ( Video Kejutan)

    "Aku tidak akan pernah memberikan kesempatan itu pada dirimu." Akbar menatap wajah Abian, lalu kembali memandang ke arahku."Walaupun pada akhirnya kita akan bercerai, tapi satu hal yang harus kau ketahui. Aku tidak akan membiarkan siapapun termasuk Abian sekalipun, untuk mendekati dirimu. Dan satu hal yang harus kau ketahui Mawar, alasanku menikahi Mulan agar kau tidak tersiksa dengan penyakitku.""Apa maksudmu?""Aku menderita kelainan seksual, dan aku tida ingin kau menderita karena diriku."Setelah mengatakan hal itu, Akbar menarik tangan Mulan agar mengikuti langkahnya keluar dari restoran."Mawar, lebih baik kau pulang saja. Biar hari ini, aku akan mengurus restoran ini. Kejadian tadi, pasti telah…""Abian, apa aku terlihat begitu lemah? Sepertinya kau terlalu meremehkan diriku."Aku melangkah melewati tubuh Abian, ingin mencari tempat untuk melupakan semuanya dan hal itu akan berakhir dengan pemikiran-pemikiran yang tak kunjung selesai. terlebih, ucapan terakhir Akbar yang begitu

    Last Updated : 2023-08-24
  • Pembalasan Istri Sah Yang Disia-siakan   Bab 161 ( Obrolan Bersama Seorang Sahabat)

    Jimmy tersenyum penuh arti saat dapat merasakan hembusan kasar keluar dari mulut Sandoro. Pria itu terlihat begitu kesal, bahkan sampai menggebrak meja kerjanya."Cepat bawa wanita itu kemari! Akan aku perlihatkan sesuatu yang membuat dirinya memohon untuk dilenyapkan dari muka bumi ini!"Jimmy mengangguk, lalu melangkahkan kakinya keluar dari ruangan kerja bos nya itu. Tangan kanannya merogoh saku celananya dan mengeluarkan ponsel. Dengan lihai, ia mencari nomor kontak seseorang yang ia kenal."Satu Masalah selesai, sisanya akan aku serahkan padamu." Ucap Jimmy saat ponsel telah ditempelkan pada telinganya.Setelah mengatakan hal itu, Jimmy kembali memasukkan ponselnya pada saku celananya.Pria itu berjalan dengan senyuman yang terukir jelas menghiasi wajahnya. Satu persatu, ya. Ia akan memberikan sebuah kado terindah untuk keluarga Sandoro. Kado yang tidak akan pernah Sandoro bayangkan dalam kehidupannya.***Setelah perdebatanku dengan Akbar di restoran, aku memutuskan untuk pergi

    Last Updated : 2023-08-27
  • Pembalasan Istri Sah Yang Disia-siakan   Bab 162 ( Telepon Dari Jimmy)

    "Terlalu banyak hal yang diberikan Abian untukku. Namun, satupun tak ada yang bisa aku berikan padanya."Siti menatapku tajam."Itu bukan jawaban dari pertanyaanku. Lagi pula, mana bisa kau membalas satu persatu hal yang dilakukan Abian terhadap dirimu."Aku menoleh, menatap wajah Siti."Maksudmu, atau jangan-jangan…kau juga tahu soal Papa dan Abian?"Siti mengangkat kedua bahunya, ia terlihat begitu acuh.Saat ingin kembali menanyakan sesuatu, ponselku berdering pertanda bahwa ada panggilan masuk.Jimmy?Aku segera menjauh dari Siti, mencari tempat agar bisa leluasa bicara pada Jimmy."Hallo, Jimmy!"'Apa aku mengejutkan dirimu?'aku menggeleng, walaupun aku tahu Jimmy tidak mungkin bisa melihat diriku."Apa yang terjadi sebenarnya? Kau menghilang semenjak pesta itu." Teringat terakhir kali aku melihatnya, Jimmy sedang berada pada posisi dekat layar proyektor.'Tidak perlu dibahas, tenang saja. Yang penting rencana kita sudah berjalan sesuai dengan alur yang kita buat,' suara Jimmy

    Last Updated : 2023-08-29
  • Pembalasan Istri Sah Yang Disia-siakan   Bab 163 ( Berniat Menghancurkan Segalanya)

    Sesuai dengan keinginan Jimmy, Aku segera meninggalkan rumah Siti dan langsung menuju ke lokasi yang telah Jimmy katakan.Tidak butuh waktu lama untuk bisa segera sampai, karena lokasi tempatnya tidak terlalu jauh dari rumah Siti. "Maaf Mbak, Meja atas nama Jimmy?"tanyaku pada seorang pelayan restoran yang ditugaskan untuk menyambut kedatangan para pengunjung.Pelayan tersebut tidak langsung menjawab, namun melihat pada ponselnya."Atas nama Jimmy meja nomor tujuh." Jawabnya sambil tersenyum padaku."Terimakasih,"aku melihat ke sekeliling dan mendapati meja nomor tujuh yang ternyata telah ada seseorang yang menempati meja tersebut. Karena orang itu duduk menghadap ke arah berlawanan denganku, jadi aku tak bisa melihat siapa sosok wanita itu."Bukankah seharusnya, Jimmy?" ucapku sambil terus berjalan mendekati meja tersebut."Kau?" aku sungguh terkejut saat mendapati Mulan yang menduduki kursi meja pesanan Jimmy."Rose, apa yang kau lakukan disini?""Seharusnya, aku yang bertanya! Ap

    Last Updated : 2023-09-01
  • Pembalasan Istri Sah Yang Disia-siakan   Bab 164 ( Cemburu )

    Bab 164Siti terus saja menarik tubuhku agar keluar dari restoran. Sebenarnya kesal dengan sikap Siti, namun aku tak ingin membuat keributan baru, lagipula aku yakin. Siti pasti memiliki sesuatu hal yang penting yang ingin disampaikan padaku."Masuk!" perintahnya tanpa memperdulikan ekspresi wajahku.aku meneliti mobil yang berada di hadapanku. Saat ingin kembali memprotes, mobil terbuka dari dalam dan Siti sekuat tenaga mendorong tubuhku agar masuk ke dalam."Kalian sedang mencoba untuk mempermainkan diriku?' tanyaku pada Abian yang telah duduk manis, bersiap untuk menyetir mobil.Tak ada Jawaban sampai mobil terus berjalan menjauhi Siti yang terlihat masih tertinggal di depan Restoran. Aku hanya dapat menghela nafas berat, membayangkan kembali wajah Mulan tanpa dosa itu terlihat begitu santai saat berhadapan langsung denganku."Apa yang dikatakan Jimmy?" setelah sekian lama, baru terdengar ucapan Abian."Hanya ingin bertemu.""Apakah kau tidak curiga sama sekali?""Sedikit, tapi aku

    Last Updated : 2023-09-06
  • Pembalasan Istri Sah Yang Disia-siakan   Bab 165 ( Sekedar Partner Kerja)

    "Tidak Nanny, aku tidak mungkin cemburu pada gadis itu. Lagipula, aku bukan siapa-siapa bagi Abian."Nanny hanya mengulas Senyuman, lalu kembali mengajakku ke lantai atas."Tidak, aku akan menunggu Abian di ruang tamu saja," tolakku berusaha untuk bersikap tenang. Walaupun sebenarnya aku sedikit penasaran, apa hubungannya gadis cantik itu dengan Abian.Hampir setengah jam lamanya aku menunggu Abian di sofa, dengan perasaan bercampur aduk antara penasaran dan ingin segera pulang. Sikap Abian yang kembali dingin membuatku merasa kecil hati."Aku pikir kau sudah pulang." Aku mendongak menatap wajah tampan Abian. Pria itu terlihat semakin berkharisma sekali dengan baju santai dan celana jeans sebatas lutut yang ia kenakan. Aku sedikit kecewa dengan ucapan Abian yang menyatakan bahwa dirinya berpikir aku telah pulang. Mungkin, seharusnya aku melakukan hal itu setengah jam yang lalu."Siapa dia sayang?" Pandanganku teralihkan pada gadis yang saat ini sedang bergelayut manja pada lengan kok

    Last Updated : 2023-09-06
  • Pembalasan Istri Sah Yang Disia-siakan   Bab 166 ( Wanita Masa Lalu Abian)

    "Pacarku?""Bukankah gadis yang dibelakangmu itu, pacarmu?" aku mengikuti arah pandang Akbar, wanita cantik itu terlihat tersenyum manis padaku. "Mawar datang bersamaku, jadi dia adalah tanggung jawabku." Abian sama sekali tidak terpengaruh dengan ucapan Akbar soal wanita yang dipanggil Tari oleh Nanny."Apa kau lupa, jika Mawar adalah istriku? Logikanya, yang lebih bertanggung jawab adalah diriku, bukan kau, Abian!" Akbar kembali menarik tubuhku agar masuk ke dalam mobil."Lepaskan tanganmu dari Mawar!"tubuhku hampir jatuh saat Abian menarik tubuh Akbar agar menjauh dariku, tapi untungnya aku bergerak cepat dan bisa menyeimbangkan tubuhku.Aku melihat Akbar jatuh tersungkur, pria itu menatap nyalang pada Abian.Karena tak ingin menambah suasana semakin tegang, saat ada sebuah Taxi lewat, segera aku menghentikan Taxi tersebut dan langsung masuk ke dalam Taxi tersebut tanpa mengatakan sepatah katapun."Jalan Pak!" ucapku pada sang Sopir taksi.aku memejamkan kedua mataku, berharap ag

    Last Updated : 2023-09-09

Latest chapter

  • Pembalasan Istri Sah Yang Disia-siakan   Bab 177 ( Sebuah Akhir)

    Perasaanku saat ini sedang dalam keadaan kurang nyaman. Setelah Abian pamit akan melakukan sesuatu yang berkaitan dengan keluarga Akbar, entah mengapa perasaan ini tak menentu."Belum ada kabar?" tanya Mama yang saat ini duduk di sebelahku.aku menggeleng sambil terus mencoba untuk menghubungi nomer telpon Abian."Sebentar lagi juga Abian memberi kabar. Jangan terlalu mengkhawatirkan keadaan ini. Polisi juga sudah memiliki bukti yang cukup kuat untuk menangkap Sandoro." Papa memotong pembicaraan kami. Pria paruh baya itu terlihat asyik menikmati teh hangat dan pisang goreng buatan Mama."Tapi, Pa…tidak biasanya Abian bersikap seperti ini." Jawabku sambil memaksakan senyum."Coba cek ponselmu, siapa tahu saja sudah ada berita penangkapan Sandoro."Aku menuruti kemauan Papa dan melihat berita terbaru yang menyuguhkan video penangkapan Sandoro.Mama yang melihat ekspresi wajahku menyimpulkan sesuatu dan segera menyalakan layar televisi. "Benar dugaan Papa," lirih Mama sambil mengelus lem

  • Pembalasan Istri Sah Yang Disia-siakan   Bab 176 ( Ditangkapnya Sandoro)

    Dunia Akbar runtuh dalam hitungan detik. Kedua matanya masih menatap tak percaya dua tubuh yang tanpa busana saat ini saling melekat dan berkeringat bersama menapaki gairah cinta yang tiada tara.Tak ada yang bersuara, semuanya tenggelam dalam pikiran masing-masing."Mas Akbar…" lirih Mulan, dengan linangan air mata yang membasahi pipinya.Akbar ambruk begitu saja, tubuhnya terasa begitu lemah. Kalau dimasa lalu, Ia menyakiti Hati Mawar dengan menyetubuhi wanita lain, kini Akbar harus menanggung beban derita yang entah bisa disembuhkan atau tidak selama sisa umurnya, karena melihat dengan jelas tubuh istrinya kini disetubuhi oleh Ayahnya sendiri."Akbar!" teriak Sania panik melihat anaknya jatuh terduduk di lantai.Sania hanya mampu memeluk tubuh Akbar sambil menangis menjerit pilu, merasakan rasa sakit yang akan Akbar tanggung seumur hidupnya."Apa ini, Bu? Kenapa nasibku Seperti ini? Aku memiliki ayah monster dan wanita yang…" tangisnya pecah. Pria tegap itu menangis dalam pelukan Sa

  • Pembalasan Istri Sah Yang Disia-siakan   Bab 175 ( Rahasia dibalik Rahasia)

    Dengan perasaan yang kacau, Akbar memutuskan untuk menemui orang tuanya yang saat ini berada di rumah. Ingatannya kembali pada saat pertama kalinya Ia bertemu dengan Mulan yang saat itu sedang diTawan oleh beberapa Orang yang mengaku telah membayar mahal gadis desa itu. Tidak ada kecurigaan sama sekali. Ia benar-benar merasa iba atas hal yang terjadi pada Mulan saat itu.Sampai pada akhirnya, dirinya mulai menyadari bahwa Ia jatuh cinta pada gadis desa yang sangat berbeda sekali dengan Mawar.Mulan sangatlah lembut dan selalu membutuhkan pertolongannya. Sebagai seorang Pria, Ia merasa sangat dibutuhkan dan dihargai."Sial!" teriaknya frustasi. Mobil yang dikendarainya melaju sangat cepat agar cepat sampai ke rumah orang tuanya.Sesampainya di rumah, Akbar segera memarkir mobilnya dan berlari ke dalam rumah, mencari sosok pria yang sangat ingin ia temui."Akbar?" Sania tersenyum menatap anak semata wayangnya itu. Wajah Akbar tampak begitu merah, Seperti menahan sesuatu."Dimana Ayah, Bu

  • Pembalasan Istri Sah Yang Disia-siakan   Bab 174 ( Lebih Baik Dicintai daripada Mencintai)

    "Aku belum selesai bicara!" cegah Akbar, merasa pernyataan Abian terdengar begitu mengusik hatinya."Apa lagi yang ingin kau dengar?" Abian berbalik dan menatap wajah Akbar. Dua pria tampan itu terlihat memiliki ekspresi sama-sama dingin dan hal itu membuat suasana semakin tegang saja."Ayahmu ada di balik semua ini. Cobalah untuk berpikir, apa yang membuat kehidupan rumah tanggamu dengan Mawar berantakan. Kalau kau selalu beralasan kau berselingkuh karena perilaku seksual yang menyimpang, lalu atas dasar apa seorang wanita seperti Mulan mau tinggal dengan orang yang tak normal seperti dirimu!"Akbar sama sekali tidak menyangka, ucapan Abian begitu menusuk hati dan pikirannya. Pria itu ingin sekali menghajar habis-habisan Abian, namun Ia berusaha untuk tetap tenang dan mendengarkan alasan, mengapa Abian begitu ngotot untuk menyalahkan ayahnya."Kita sama-sama seorang Pengusaha dan memiliki banyak uang untuk mengetahui hal-hal yang ingin kita ketahui. Kalau kau tidak begitu peduli denga

  • Pembalasan Istri Sah Yang Disia-siakan   Bab 173 ( Tuduhan Yang Sama)

    "Apa yang membuatmu datang kemari?"tanyaku penasaran pada sosok yang saat ini berdiri di hadapanku.Akbar tidak menjawab, kepalanya celingukan mencari keberadaan seseorang."Apa yang sebenarnya kau inginkan, Akbar? Lebih baik kau pulang saja."Saat hendak melewati tubuh Akbar, pria itu mencekal lenganku, membuatku terpaksa menghentikan langkah kaki dan kembali memandang wajahnya."Aku ingin kita memulai sebuah lembaran baru. Mulan Seperti hilang ditelan bumi. Wanita itu meninggalkan diriku begitu saja." Ucapnya sambil tersenyum menatap wajahku.Aku segera menepis tangan Akbar, dadaku bergemuruh menahan diri agar tidak mengucapkan kata-kata kasar. Aku tidak ingin pengunjung Restoran terganggu dengan kemarahanku.Tak ingin berlama-lama, aku bergegas meninggalkan Akbar. Berjalan keluar Restoran."Mawar, tunggu!"tak kusangka, Akbar masih saja mengejarku sampai ke tempat parkir."Apa sih yang kau inginkan!" sentakku dengan perasaan kesal setengah mati melihat polah tingkah Akbar yang kekan

  • Pembalasan Istri Sah Yang Disia-siakan   Bab 172 ( Luka Lama Bersemi kembali)

    Bab 172Luka dalam hati selamanya akan menjadi sesuatu yang tidak pasti, jika tidak terobati dengan baik. Semuanya akan terasa indah jika bisa menyikapi hal itu dengan baik.Seperti halnya dengan diriku, tiga buka pasca perceraianku dengan Akbar, hati ini seperti tanaman yang baru saja tumbuh dan akan memulai sebuah perjalanan yang panjang.Akbar?Terakhir kali aku mendengar kabarnya. Pria itu masih mencari keberadaan Mulan, istri keduanya yang sampai saat ini tidak diketahui keberadaannya. Setiap kali otakku kembali membayangkan masa lalu itu, bukan hanya rasa sakit, melainkan rasa kasihan.Kami bertiga memiliki alasan untuk menjadi korban. Ya, korban ketidakadilan atas keegoisan seorang Sandoro. Abian telah memiliki semua bukti yang mengarah pada mantan mertuaku itu.Pria paruh baya itu adalah alasan pertama, kenapa rumah tanggaku dan Akbar hancur berantakan. Walaupun, pada dasarnya kembali lagi pada diri sendiri akan sebuah kekuatan Cinta, yang Akbar tidak memiliki itu semua.Pria i

  • Pembalasan Istri Sah Yang Disia-siakan   Bab 171 ( Malu-malu kucing)

    Aku menatap wajah pria yang kini tengah menatap wajahku dengan sorot mata penuh harap. Wajah tampannya yang terlihat dingin seperti hilang ditelan bumi saat berhadapan dengan diriku. Cintanya bagaikan sebuah air yang terus mengalir membasahi seluruh isi hatiku."Mawar?" kembali Abian menyadarkan diri ini untuk mendapatkan jawaban yang diinginkannya."Apakah harus secepat ini?" aku mencoba untuk mengulur waktu yang ada. Bukan bermaksud untuk menyakiti hati Abian, hanya saja aku merasa masalahku dengan Akbar belum selesai sepenuhnya. Lagipula, Masa iddahku belum sepenuhnya selesai.Abian terlihat tersenyum. Lebih tepatnya memaksakan senyumannya.Merasa tidak nyaman, aku memalingkan wajah ke arah lain. Berlama-lama bertatap muka langsung dengan Abian membuat kesehatan jantungku berdegup kencang sekali."Baiklah, ayo aku antar pulang." Abian mengalihkan pembicaraan dan lebih memilih untuk membuat diriku merasa nyaman berada di dekatnya.***Mulan meremas ujung roknya, menyalurkan rasa tid

  • Pembalasan Istri Sah Yang Disia-siakan   Bab 170 ( Melepaskan Bukan Berarti Kalah )

    "Lagi pula, istrimu itu Mulan bukan Mawar! Pikiranmu Mulan, tapi mulutmu menyebut nama Mawar. Akbar, cobalah untuk mengerti dan pahami hal-hal yang akhir-akhir ini terjadi."Akbar menghempaskan tubuhnya pada Sofa empuk dan menyandarkan tubuhnya. Pikirannya benar-benar kacau. Mendapatkan kabar bahwa Ia telah resmi bercerai dalam kondisi kehilangan Mulan, membuat otaknya terasa begitu berat untuk berpikir."Kenapa tidak bertanya pada ayahmu?" Sania menatap wajah Akbar dan berusaha untuk meyakinkan anak semata wayangnya itu untuk dapat melihat sebuah kenyataan bahwa Ayahnya selama ini telah mempermainkan kehidupannya secara tidak langsung."Apa hubungannya dengan Ayah?" Akbar menegakkan tubuhnya dan menatap wajah Ibunya itu.Sania memutar bola matanya, malas untuk berdebat tentang persoalan yang sebenarnya sepele tapi begitu memuakkan untuk dibahas."Ibu, tolong katakan yang sebenarnya terjadi. Aku benar-benar tak paham atas semua yang terjadi.""Apa ingatanmu sudah tidak bekerja dengan b

  • Pembalasan Istri Sah Yang Disia-siakan   Bab 169 ( Ternyata Wanita Spesial Itu Aku)

    Perlahan Abian melepaskan pelukannya dan memutar tubuhku agar berhadapan dengannya. Pria itu nampak begitu serius menatap wajahku dengan sorot mata yang tak dapat aku artikan."Aku akan menikah Mawar, apa kau mendengarnya?" sederet kalimat itu kembali mencuat keluar dari mulut Abian, menyisakan sedikit rasa perih di hatiku. Aku belum dapat mengetahui isi hatiku sebenarnya, namun akhir-akhir ini memang wajah Abian selalu berada dalam pikiranku."Mawar," sekali lagi. Pria itu terlihat begitu putus asa dengan kediamanku. "Abian, aku tahu selama beberapa tahun terakhir kau mencintaiku. Tapi, ini salah. Kau akan menikahi gadis itu. Jadi, tak lantas jika kau mengatakan bahwa kau mencintaiku." Jawabku tanpa berani memandang wajah Abian. Kepalaku tertunduk sambil sesekali mengusap keringat di keningku.Tangan Abian meraih tanganku, menggenggamnya begitu erat."Kaulah segalanya Mawar, orang yang akan aku nikahi adalah dirimu."Kepalaku mendongak menatap wajah Abian. "Apa maksudmu?""Orang yan

DMCA.com Protection Status