Share

50. Melabrak

Penulis: Intans Ranum
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

"Mas! Mas Dean!" raung Linar memanggil hatinya mencelos tubuhnya lunglai jatuh ke lantai dengan menangis yang ditahan lagi ia menepuk pelan dadanya merasakan sesak pada ulu hati bak tertusuk sembilu ini lah salah satu ketakutan terbesarnya ketika suaminya memilih yang lain ketika prioritas tak lagi tentangnya ketika ia ditinggalkan meski memohon untuk jangan pergi.

Linar menangis tersedu-sedu mengeluarkan sesak yang menyeruak berupa tangisan hingga sesenggukan. Setelah merasa cukup tenang Linar mengusap air matanya kasar perlahan ia membenci dirinya sendiri karena telah bertahan lebih lama menampik masalah yang ada, diam-diam berharap ia bisa menerima keadaan dan kehidupan rumah tangganya berjalan kembali normal setidaknya ia tahu Dean khilaf, menyesal dan masih memohon untuk bersama.

Namun kini Linar menyerah memberi makan egonya dan bersikap naif. Hal yang paling ia takutkan terjadi secara bertubi-tubi dan ternyata sangat menyakitkan maka ia memutuskan untuk berpisah, pertama-tama i
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Pembalasan Elegan Sang Mantan Istri   51. Salah Paham

    Tok ... Tok ...Tok!!"Tita, ada apa? Kenapa jendelanya pecah?""Ada apa ini?" tanya orang - orang heboh bahkan ada yang sudah merangsek masuk karena Tita yang lupa mengunci pintu"Ada keributan apa ini?" tegur penjaga indekosDean memejamkan matanya sekali lagi kali ini ia benar - benar marah, malu dan tak bisa berkutik, harga dirinya berantakan di marahi oleh lelaki paruh baya rendahan dan disaksikan penghuni indekos."Tolong bawa pria ini keluar dari bangunan ini, Pak." pinta Linar sopan. Mengabaikan tatapan terkejut dari semua orang yang menyaksikan.Dean tertegun 'Linar mengusirnya?' di hadapan semua orang ketika ia sendiri yang merendahkan diri dengan menjemputnya langsung bahkan Dean menekan harga dirinya saat meminta dan akan melupakan perbuatan Linar padanya."Yasudah," seru Pak Wito berjalan lebih masuk dan menggapai lengan Dean setengah menarik."Lepas!" desis Dean menatap nyalang ke arah pak Wito"Brengsek, yang sopan kamu Mas! beliau itu orangtua harusnya kamu yang pergi,

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Pembalasan Elegan Sang Mantan Istri   52. "Anak Hasil Zinah itu?"

    "Tapi Lin, aku masih MENGINGINKAN KAMU!" raung Dean frustasi.Linar yang melihat betapa emosionalnya Dean agak gentar ia mengenal Dean cukup baik. Ia pun segera mengambil tas tangan dan satu tote bag besar keluar dari kamarnya dengan langkah besar.Pegangan tangannya mengerat seakan melampiaskan kemarahan, kesedihan dan kekalahan teramat besar."Linar berhenti, aku belum selesai!" Bentak Dean dengan gesit Dean menarik tangan kiri Linar dan membalikkan ke hadapannya."APA?" bentak Linar frustasi"Aku belum selesai bicara," desis Dean menunduk demi mengintimidasi Linar"Dan aku sudah selesai bicara. Semuanya sudah selesai saat kamu dengan sadar menaiki ranjang yang sama dengan jalang mu itu." desis Linar balas mendongak demi melotot pada Dean.Linar menghentakkan tangannya dari Kungkungan Dean tapi di balas cengkraman bermaksud menyakiti. Linar meringis sakit tapi ia menolak mengeluh "Lepas, Mas!" sengit Linar.Dean mengerjap dua kali ia bisa merasakan tatapan kemarahan, kesakitan hing

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Pembalasan Elegan Sang Mantan Istri   53. Cobaan Sebelum Cerai

    "Aduh, nggak tahu deh. Rasanya ngga mungkin apalagi hubungan gue sama Mas Dean lagi buruk begini, kali ini lebih banyak yang buat gue tertekan dibanding sebelumnya" seru Linar kembali menyuap es pisang ijo nya. "Lin, yang penting kalau sampai Minggu depan lo belum ada tanda haid, yah lo harus periksa minimal pakai test pack, ok!" "Iya, Lin gue paham kalau lo lagi tertekan dan rasanya hampir nggak mungkin lo hamil di saat lo hampir menyelesaikan persidangan kalian tapi sekali lagi kita nggak pernah tahu kapan doa kita dikabulkan sama Tuhan dan kapanpun itu ya, memang itu yang terbaik." Linar mengangguk pelan kembali memaksa tersenyum ikhlas karena ternyata mengikhlaskan jauh lebih sulit dari bersabar. "Lin, ada telpon masuk, tuh!" seru Listya menunjuk ponsel Linar yang diletakkan tak jauh darinya. "Mami, kenapa ya?" tanya Linar lemah sembari memandang kedua sahabatnya yang dibalas gelengan kepala. "Halo, Mi" sapa Linar sambil bangkit dan berjalan ke balkon kafe mencoba mengambil

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Pembalasan Elegan Sang Mantan Istri   54. Cara Dean Memastikan

    Dean memakai arloji di tangan kirinya sembari menatap dalam pada cermin yang memantulkan penampilan dirinya.Dean mematut dirinya dari atas hingga ke bawah tampak puas seperti biasa, Tapi hatinya tak sejalan dengan suasana paginya kosong. Begitu pula dengan esok juga akan kosong tanpa istrinya.Dean berbalik berjalan menghampiri pinggir ranjang dan mendudukkan dirinya di sana dengan tangan saling bertaut di pangkuan pahanya. "Hufthh ..." Ia menghela gusar tak menyangka Linar sekeras kepala itu ingin bercerai darinya.Tok..tokDean menoleh ke belakang dan mengangguk kecil pada Dipta yang bersandar pada pintu kamar yang dibiarkan terbuka kali ini Dipta datang mendampinginya sebagai sahabat sekaligus pengacara yang akan membantunya mempertahankan pernikahannya."Gimana, udah siap berangkat sekarang? Lo tahu kan sidang yang kedua Linar pasti datang karena bisa jadi jadi hari ini keputusan sidangnya?"****Di lain tempatLinar dan Tita berjalan beriringan menuju mobil online yang terparkir

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Pembalasan Elegan Sang Mantan Istri   55. Hasil Keputusan

    Jauh dalam lubuk hatinya baik Dean dan Linar tersenyum lega karena mengetahui jika ternyata mereka merasakan hal yang sama, masih saling merindu.****Didalam Ruang Sidang."Baik sebelum Saya menyetujui perceraian antara saudara Dean Sandhoro dan Linar Sandhoro, adakah tuntutan harta dari pihak penggugat?" tanya hakim sambil menoleh pada Linar.Linar tersenyum kecil, kini ia menoleh pada Dean yang masih menatapnya dengan raut tak terbaca. Lalu Linar menoleh pada pengacara yang berada di seberang samping kirinya tengah mengangguk tegas padanya "Iya, yang Mulia client Saya akan menerima sesuai hak nya yang sudah disepakati oleh pihak tergugat yang dituangkan dalam berkas yang akan ditandatangani oleh kedua pihak." jawab Giovanna lantang dan tegas."Bagaimana pihak tergugat?""Benar, yang Mulia. client Saya setuju adanya harta yang akan dibagi atas negosiasi bersama." jawab Dipta tegas selaku pengacara Dean, sembari menatap dalam pada Linar."Baik, silahkan di negosiasi dan disertai saks

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Pembalasan Elegan Sang Mantan Istri   56. Kemarahan Linar

    Linar terkesiap, mendengar bentakan Dean yang langsung bungkam. Sekuat hati Linar menenangkan degup jantungnya yang berdetak kencang. Ada rasa takut yang menderanya melihat tatapan nyalang dan kecewa, hingga tak percaya dari Dean.Dean mengusap wajahnya kasar, membuang wajah untuk menggeram, mengeluarkan amarah yang tertahan. "Cukup di sini, Lin! Seperti yang kamu bilang sebelumnya, aku berharap kita bisa berpisah dengan cara baik-baik. Jangan menambah masalah apapun. Harusnya kamu nggak begini, Linar."Linar tersenyum kecut, di detik berikutnya Linar tersenyum pilu. "Aku udah kamu sakitin segini hebatnya dan disaat terakhir pun kamu masih mengharapkan aku seperti apa yang kamu mau? Aku bukan perempuan dengan hati suci seputih kapas, Mas! Aku sakit hati sama kamu! Dera bahkan Mami kamu yang meminta aku untuk menerima kesalahan ini hanya karena aku belum bisa kasih kamu anak, yang sebenarnya itu diluar kuasa aku! Emang dasar kalian aja pezinah!" Sontak Dean meraih tubuh Linar untuk

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Pembalasan Elegan Sang Mantan Istri   57. Terjebak Bertemu

    Mbok Jah sedikit linglung, tapi ia kemudian mengangguk kecil tanpa menjelaskan. Dan Linar memilih terus berjalan memasuki area dapur. "Yaudah aku siapkan aja makanannya di dapur," Linar menoleh ke belakang mencari tahu mengapa Mbok Jah tak mengikuti langkahnya, kerutan di dahi Linar semakin dalam saat Mbok Jah dengan canggung masih berdiri di depan pintu membisu tapi sorot matanya terlihat kebingungan."Ada apa, sih Mbok?" tak kunjung dapat balasan Linar mengalihkan perhatiannya ke arah ruang Keluarga yang berbanding lurus ke arah ruang tamu, mencoba mencari tahu."Siapa tamunya, Mbok?" tanya Linar menuntut menoleh kembali pada Mbok Jah masih menatapnya dengan raut meringis."Aku tahu mungkin ini bukan urusanku, tapi apa ada yang Mbok sembunyikan karena permasalahan aku sama Mas Dean kemarin, dan ada kaitannya sama tamu itu, Mbok?" mbok Jah yang mendengarnya malah bertingkah linglung."Mba, bisa ditata aja makanan yang Mba, bawa dan Mbok akan bilang ke Nyonya, Mba datang bawa makana

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Pembalasan Elegan Sang Mantan Istri   58. Pembalasan Epic

    Bak sumbu pendek yang disulut api Dean balas melotot dengan kasar ia melepaskan cengkraman Dera dan berbalik berjalan menjauh mengabaikan Dera yang membuntutinya dengan kesal.Melihat keduanya sudah menjauh Gayatri menyentuh lengan Linar lembut walau terlihat raut wajah serba salah "Seharusnya kamu kasih kabar lebih dulu kalau mau datang, tahu begini Mami akan minta mereka datangnya besok, kalau udah begini 'kan Mami jadi bingung," sesal GayatriLinar mengangguk mengerti "Maaf Mi, aku pikir nggak akan secepat ini Mas Dean membawa Dera ke rumah ini, untuk dikenalkan ke Mami secepat ini." seru Linar tersenyum tipis sambil mendudukkan diri pada kursi mencoba berlagak biasa.Gayatri tersindir sekaligus meringis mendengar ungkapan jujur Linar dengan raut wajah yang dipaksakan tersenyum Selama ini ia mengenal Linar sebagai perempuan sederhana yang selalu berhati-hati hingga suasana jadi kikuk tapi Linar adalah perempuan baik yang sopan. Gayatri menyadari usaha Linar mengambil hati hingga ia

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29

Bab terbaru

  • Pembalasan Elegan Sang Mantan Istri   Promo , Terjerat Kontrak Cassanova

    Silahkan Mampir Cerita Lainnya, Peringatan Cerita 19+Genre Adult Romance, Kontrak dg CEO yg bergaya Cassanova. Alur dan permasalahannya lebih real dan relate kehidupan normal. BlurbJavas mengerang karena bergairah, semakin merengkuh tubuh Zehra pada tubuh tegapnya yang membuat pipi Zehra memerah karena ikut merasakannya, dengan mata berkilat Javas mengusap pipi Zehra. "Jadi dari mana aja kamu seharian ini?""Cuma di rumah, mengemas semua barang aku. Kamu ingat 'kan? Ini jadi hari terakhir-""Aku berubah pikiran, ayo kita bertunangan!" Zehra mendorong dada Javas pelan, "Maaf, aku nggak bisa karena kontrak kita udah selesai, benar 'kan?"Tentang dua manusia yang tak pernah bersilang jalan sebelumnya kini terus dipertemukan hingga memantik rasa penasaran Javas Wira Sastro yang sudah muak dengan hidupnya, mencoba bermain api hingga memanfaatkan Zehra Deris yang terhimpit masalah.Mereka setuju untuk terikat dan tanpa sadar saling terbakar. Namun terlalu banyak perbedaan, drama serta

  • Pembalasan Elegan Sang Mantan Istri   137. Extra Part V (Akhir Sempurna)

    Empat Tahun Kemudian “Elkan sudah berusia enam tahun, sudah agak telat buat punya adik, tapi kenapa masih belum?” pupil mata Tante Ambar membesar, dengan reaksi dramanya ia melanjutkan. “Apa kalian cuma berencana punya satu anak atau ada masalah dengan rahim kamu lagi, Lin?”Pertanyaan terakhir adalah yang paling sensasional terbukti semua mata tertuju pada Linar yang tengah menuangkan air ke dalam gelas kosong. Ia menyadarinya tapi tak cukup ada alasan untuk menghentikan gerakannya. Ia memang langsung haus saat Tante Ambar kembali kumat.“Ambar! Jaga ucapan kamu!” peringat Om Soepomo.“Aku cuma tanya, kita ini ‘kan keluarga. Wajar dong kalau saling terbuka lagipula lebih baik bertanya langsung dari pada ngomongin di belakang ‘kan?”“Memangnya Tante Ambar masih ngomongin aku di belakang, ya?” tanya Linar berpura-pura ingin tahu.Tante Ambar mengerjapkan matanya beberapa kali. Kemudian mengulas senyum sambil mengedikkan bahunya. “Kadang-kadang aja, kamu terlihat awet muda sih,”“Aku ‘

  • Pembalasan Elegan Sang Mantan Istri   136. Extra Part IV

    "Dia pasti tahu itu, Roland pasti sudah cerita tentang itu ke dia." Linar bersedekap layaknya petugas biro interogasi, "Maryn tahu kamu sudah punya anak?" Dean menghela napasnya kasar. “Aku nggak tau, kami jarang ketika bertemu, ngobrol urusan pribadi seperti itu.” Linar memutuskan untuk tidak berhenti, ia mengikuti suaminya. "Lantas, mau apa dia menghubungi kamu selarut ini?" Dean memandang Linar lama, mencoba merangkai kata dengan penjelasan yang ia pilih. "Maryn memastikan aku hadir di pestanya Roland. Akan banyak yang datang dan mungkin akan menjadi acara semacam reuni." "Kamu memang pasti hadir 'kan? Secara dia sahabat kamu. Lagian acara pernikahannya masih dua minggu lagi, jadi kenapa dia harus memastikan kamu hadir sampai segitunya?" Dean terlihat frustrasi dengan enggan ia menambahkan. “Bukan acara pernikahannya tapi…semacam pesta lajang di tempat yang sudah di booking sama yang punya acara.” “Pesta lajang? Dimana?” “Di salah satu pulau Bali.” “Hah, pesta sendirian sek

  • Pembalasan Elegan Sang Mantan Istri   135. Extra Part III

    Braaak! Dean memejamkan matanya, coba menahan keluhan lantaran pintu mobilnya yang baru saja dibanting oleh istrinya. Ia melirik pada Linar yang masih cemberut mengotak atik ponselnya.“Sebentar lagi jam sebelas, kita sekalian makan siang aja ya, jadi kamu pulang jam satu aja.” buka Dean sembari menjalani mobilnya keluar garasi.“Nggak bisa, ‘kan aku udah bilang aku nggak tega ninggalin Elkan terlalu lama.” balas Linar.“Makanya aku udah bilang tadi, bawa Elkan dan susternya sekalian.” bantah Dean santai namun dibalas delikkan oleh Linar.“Justru karena aku mikirin posisi kamu di kantor. Gimana kalau tantrumnya kambuh? Udah pasti mengganggu kesejahteraan kantor kamu.” ucap Linar sewot.Dean memejamkan matanya lelah. Tangannya mengusap wajahnya gusar. Dia mencoba mendekati Rere. “Aku minta maaf, ok. Berhenti ketus saat bicara sama aku, Lin.” Hening…Linar menyadari jika Dean sudah mulai tersinggung dan mengambil sikap tegas dan dinginnya.“Aku pikir kita udah baik-baik aja. Aku bena

  • Pembalasan Elegan Sang Mantan Istri   134. Naik Turun Kepercayaan (Extra Part II)

    "Maaf, Buk. Pak Dean sedang tidak ada di tempat.""Oh ya, bukannya kurang dari setengah jam, baru tiba jam istirahat?""Betul, Buk. Tapi sejam dua jam yang lalu Pak Dean keluar kantor untuk menghadiri event peluncuran salah salah satu karya kami, dan Bapak bilang akan kembali ke kantor sekitar jam dua nanti." jawab sekretaris Dean. Linar mengangguk kecil, ada perasaan menyesal karena sudah semangat mempersiapkan bekal makan siang sejak jam sembilan pagi. "Tadi kamu bilang, event peluncuran produk? Apa itu artinya Buk Dera William dan Pak Roland juga ikut?" pancing Linar. ***Linar merengut kesal, perasaan was-was masih saja menganggunya selama masih ada Dera yang menjadi salah satu partner kerja suaminya artinya Dera masih berputar di dunia suaminya. Peluang mereka untuk bertemu, dekat dan kembali nyaman terlalu besar. Dan terbukti ada kecocokan tempat diantara mereka. Dean baru saja memberitahu lewat telpon jika ia tengah berada di restoran ternama dan memakai ruang makan tertut

  • Pembalasan Elegan Sang Mantan Istri   133. Extra Part I

    "Iya, nanti di dalam kamarnya jangan terlalu lama, ya. Biar kamu bisa ikut foto bersama nah, setelah itu kita bahas acara ulang tahun Ista, nanti. Kamu tahu 'kan sebentar lagi giliran Ista, adik ipar kamu yang berulang tahun. Jadi kamu harus ikut diskusi, ya!""Ok, Tante. Yaudah aku ke kamar dulu, ya. Elkan udah merengek terus."Linar masuk ke salah satu kamar tamu yang ada di lantai dasar. la duduk di sisi ranjang dan mulai menurunkan gaunnya di bagian dada dan melepas kancing bra. Sejak melahirkan Elkan, Linar selalu memakai bra dengan kancing di bagian depan agar memudahkannya untuk menyusui.Linar segera menempatkan bibir Elkan di puncak dadanya. Elkan yang sudah lapar dan haus, segera menghisap dengan tidak sabar. Tidak lama kemudian, mata bayi laki-laki sehat itu terpejam. Linar menatap Elkan dengan penuh kasih sayang. Tangannya bergerak pelan dan lembut untuk mengelus kepala anaknya yang berambut lebat seperti Dean. la tersenyum tipis. Perjalanan rumah tangga yang dulu terasa

  • Pembalasan Elegan Sang Mantan Istri   132. Usaha Memantaskan Diri

    Dean menelengkan kepalanya. "Kenapa bisa nggak seger lagi?""Ya, karena aku udah mandi dari setengah jam yang lalu," ucap Linar cemberut."Ya, terus kenapa kamu nggak langsung samperin aku aja, hmm?" "Niatnya 'kan mau kasih kejutan, lagian kamu kelihatan serius banget kerjanya, jadi aku pilih skincare-an deh, sambil nungguin." Dean mendengus ketika kedua lengan Linar mengalungi lehernya. “Bukan karena kamu sibuk cari alasan supaya aku nggak marahin kamu, hm?” sindir Dean tajam. Meski begitu, kedua tangannya bergerak pasti memeluk pinggang Linar.Linar tersenyum geli, kakinya sedikit berjinjit agar bisa mengecup sebentar bibir Dean. "Jangan marah dong, 'kan akunya ga jadi seminggu disana.""Kesepakatannya kamu dan Elkan cuma tiga hari disana, ingat.""Tapi kamu tau sendiri, Mamah aku protes karena aku nggak ikut bantuin acaranya. Dan kamu udah izinkan aku, ingat?""Amat sangat terpaksa, karena mamah kamu yang minta." dengus Dean. “Tapi Mas, kamu suka nggak?” bisiknya tepat didepa

  • Pembalasan Elegan Sang Mantan Istri   131. Solusi Setiap Masalah

    "Cium!" bisik Linar ragu, "Dia cium bibir aku, Mas."Jawaban Linar cukup membuat Dean lega, hanya saja egonya terlanjur luka. Ia kecewa manakala di saat mereka berpisah, ia masih meyakini Linar masih mencintainya, dan kepercayaan Linar adalah perempuan yang pandai menjaga dirinya. Sejujurnya ia pun banyak membiarkan Dera. "Tumben, kamu mau. Padahal hubungan kalian setengah tahu pun belum?""..." Linar tak mampu memandang wajah suaminya.Dean berbalik, "Aku kecewa, aku pikir kamu nggak akan semudah itu berpaling.""Mas..." Linar menahan lengan Dean, "Waktu itu kita udah bercerai, Mas.""Secepat itu kamu berpaling? Apa kamu memang tipikal nggak bisa kesepian? Jangan - jangan kalau aku tinggal dinas lama di luar kota, kamu cari pelukan pria lain.""Aku nggak kaya gitu, Mas. Bukannya banyak kesempatan yang aku buktikan ke kamu, ya? Aku yang selalu nungguin kamu di kamar yang dingin sendirian, Mas! Aku selalu setia sama kamu….” Linar menggigit lidahnya, dan membuang wajahnya ke samping.D

  • Pembalasan Elegan Sang Mantan Istri   130. Diam Salah Paham

    Dean mengetahui jika Linar sudah lama bersahabat dengan Tita tapi dengan Andaru, pria yang dikenalnya sebagai kekasih dari Tita, sejauh apa istrinya dekat dengan Andaru? Dan apakah Tita mengetahui kedekatan mereka berdua hingga dengan santainya Andaru membuat janji temu dan makan bersama, bahkan mengirim pesan selarut ini. Berbagai macam pertanyaan dan pikiran negatif bersemayam dibenaknya dengan cara yang menjengkelkan. Ia curiga, khawatir dan mungkin cemburu. Namun kali ini Dean ingin menguji istrinya.***Tok.. Tok.. "Masuk,"“Mas, ini udah jam makan siang lho, makan yuk!”Dean tersenyum kecil saat menemukan Linar yang melangkah menuju meja kerjanya. Ia memundurkan kursinya dan menyamankan posisi duduknya dengan kaki yang terbuka lebar.Linar berdiri di sampingnya, menyandar di pinggir meja setelah meletakkan tas di atasnya. Tangannya memainkan rambut Dean. “Lunch bareng aku yuk, ada resto recommended yang mau aku coba bareng kamu," Dean mengangguk setuju, menikmati tangan Linar

DMCA.com Protection Status