Share

Bab 78

Ansel berjalan mendekati ranjang besar itu. Dalam kepalanya berputar-putar pertanyaan tentang hubungan ibunya dengan keluarga ini. Apa alasan terbesar Shintia meninggalkan keluarganya?

"Kamu putra Shintia?" Wanita tua yang bersandar di tepi ranjang itu memerhatikan Ansel dengan mata menyipit. Penyakit rabun yang dialaminya, membuat dia kesulitan dalam mengenali orang.

"Ya ... nama ibuku Shintia!" Ansel merasa canggung saat diperhatikan sedemikan rupa. Hingga akhirnya nenek tua tersebut bersorak gembira.

"Kamu ... kamu benar-benar mirip dengannya!" Nenek tua itu berusaha untuk menggapai tangan Ansel.

Ketika Ansel melihat hal itu, dengan gerakan perlahan dia mendekati neneknya.

Ansel sebenarnya ingin menanyakan banyak hal, tapi ketika dia melihat kondisi neneknya yang sepertinya tidak terlalu baik, maka dia mengurungkan niatnya.

Lebih baik membahas ini nanti saja, bersama pamannya.

Setelah membahas beberapa hal, Salim membawa Ansel menuju kamar yang sudah disiapkan terlebih dahulu.

Da
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status