Setelah itu, Owen mengangkat kerahnya, lalu menunduk dan mengikuti Levi berjalan ke arah kamar.“Berhenti! Siapa itu?” Kedua pengawal itu sangat waspada. Mereka langsung menatap ke arah Levi dan Owen dengan tatapan yang tajam.“Kalian sudah buta hingga nggak bisa mengenaliku?” dengus Levi. Dia membawa Owen berjalan maju tanpa berhenti.“Ternyata Tuan Levi ya!” Kedua pengawal itu sangat terkejut dan buru-buru memberi hormat pada Levi.“Tuan Levi, kenapa kamu tiba-tiba datang kemari?” tanya kedua pengawal itu. Mereka mengira Owen adalah pengawal Levi. Ditambah dengan Owen yang menunduk sehingga wajahnya tidak terlihat, mereka pun tidak memedulikannya.“Aku datang untuk menjenguk Kakek. Memangnya nggak boleh?” tanya Levi dengan dingin. Di hadapan Owen, dia memang bukanlah siapa-siapa. Namun, sebagai kepala Keluarga Lestari, dia terlihat sangat berwibawa di hadapan para anggota Keluarga Lestari.“Boleh, tentu saja boleh. Silakan masuk!” jawab kedua pengawal itu sambil tersenyum menyanjung.
“Yang kamu bilang memang benar, tapi sudah lewat satu jam. Kenapa Owen masih belum pulang?” tanya Theresa dengan khawatir. Dia tahu apa yang dikatakan Rachel memang masuk akal. Dengan kekuatan Richard dan sekelompok ahli Keluarga Warren, keselamatan Owen seharusnya terjamin.Namun, tidak ada hal yang pasti di dunia ini. Kali ini, Keluarga Lestari memiliki keunggulan dalam jumlah. Dengan jumlah Owen dan Richard yang lebih sedikit, bukanlah hal yang mudah bagi mereka untuk keluar dari pertarungan dengan Keluarga Lestari dan Keluarga Liem. Berhubung Owen masih belum pulang juga, Theresa pun semakin khawatir dan sudah kehilangan kesabaran.“Umm ... mungkin saja Owen dan Pak Richard punya urusan sehingga telat pulang,” kata Rachel dengan asal.“Sudah larut malam, ada urusan apa lagi yang memakan waktu begitu lama?” Theresa merasa makin khawatir. Kemudian, dia seperti teringat sesuatu dan bertanya dengan suara gemetar, “Rachel, menurutmu ... apa mungkin terjadi sesuatu pada Owen?”“Nggak mun
“Kali ini, kita bisa masuk ke jebakan Melvin dan Utaram gara-gara kamu nggak mau dengar nasihat Owen. Sekarang, Owen jatuh dalam bahaya demi melindungi kita. Kenapa kamu tega membiarkannya berada dalam kesulitan tanpa melakukan apa-apa?” ujar Theresa dengan marah. Nadanya juga dipenuhi dengan keluhan.Lukas pun tidak bisa berkata-kata untuk sesaat. Kemudian, dia membantah, “Theresa, aku akui aku memang salah menilai Melvin. Tapi, Owen sendiri yang bersikeras mau ikut. Kenapa kamu malah menyalahkan aku? Lagian, waktunya sudah berlalu begitu lama. Sudah terlambat juga kita pergi ke kediaman Keluarga Lestari sekarang. Menurutku, biarkan saja dia menanggung akibatnya sendiri!”Berhubung Owen sudah mendapatkan kembali otoritas tertinggi Grup Ratu Kosmetik dan tidak mau memurnikan pil lagi, Lukas pun merasa sangat tidak puas terhadap Owen. Selain itu, menantu pilihannya adalah Ricardo. Jadi, dia tidak peduli pada hidup dan mati Owen.“Kamu .... Oke, kalau kamu nggak mau pergi, aku akan pergi
“Owen, ada apa ini? Siapa yang kamu gendong itu?” tanya Theresa dengan terkejut. Berhubung cahayanya kurang terang, Theresa tidak dapat melihat jelas siapa yang digendong Owen.“Oh, ini Pak Jerremy,” jawab Owen sambil tersenyum.“Apa? Ka ... Kakek?” Baik Theresa, Rachel maupun Lukas langsung tercengang. Mereka tidak memercayai pendengaran mereka.“Theresa, ayo masuk dulu. Kita bicarakan saja di dalam.” Owen menarik tangan Theresa, lalu mereka langsung kembali ke vila.Setelah masuk ke sebuah kamar di lantai satu, Owen membaringkan Jerremy yang koma di tempat tidur. Melihat orang yang berbaring di tempat tidur itu memang Jerremy, baik Lukas, Theresa maupun Rachel benar-benar sangat kaget.Mereka tidak menyangka Owen bukan hanya berhasil melepaskan diri dari serangan Utaram dan Keluarga Lestari, tetapi juga berhasil membawa Jerremy keluar dari kediaman Keluarga Lestari. Ini benar-benar sangat tidak bisa dipercaya. Jika bukan melihatnya sendiri, mereka tidak akan percaya bahwa ini adalah
Rachel memang tidak tahu seberapa tinggi basis kultivasi Owen. Namun, dia sudah menyaksikan dengan mata kepalanya sendiri bahwa Owen berhasil mengalahkan Jackson yang merupakan seorang petarung Semi Alam Rigana. Dengan kekuatan Lukas yang baru mencapai tahap akhir Alam Mugana, dia merasa Owen pasti bisa menghabisi Lukas dengan mudah.“Kamu ....” Lukas merasa sangat marah, tetapi tidak dapat berkata-kata.“Owen, aku nggak tahu apa yang terjadi pada Kakek hingga dia masih koma sampai sekarang. Keadaannya sama sekali belum membaik. Keterampilan medismu sangat tinggi, bisa nggak kamu mendiagnosis dan menyembuhkan penyakit Kakek?” tanya Theresa dengan penuh harap.“Nggak bisa. Sekarang, aku lagi nggak sanggup mendiagnosisnya,” jawab Owen sambil menggeleng. Sudah hampir dua jam setelah dia mengonsumsi pil pemicu potensi. Seiring dengan efek pil pemicu potensi yang mulai habis, dia bisa merasakan dengan jelas bahwa energi spiritual dan energi sejati di dalam tubuhnya mulai hilang dengan kecep
Richard bukan hanya berhasil menolong Owen, tetapi juga melukai Utaram hingga dia memuntahkan darah beberapa kali dan terluka parah. Saat ini, kebenciannya terhadap Richard sudah sangat mendalam.“Sudahlah, jangan kesal lagi. Saat ini, Jerremy masih berada di tangan kita. Lagian, pihak kita juga nggak dirugikan. Buat apa kamu begitu marah? Kamu harus lebih memperhatikan kesehatanmu,” hibur Sherly.Meskipun Utaram dilukai cukup parah oleh Richard, Utaram juga sudah melukai Owen. Semuanya pun termasuk impas. Selain itu, Keluarga Lestari dan pihak Liem juga tidak dirugikan. Satu-satunya hal yang disayangkan adalah kesempatan bagus untuk menyingkirkan Owen sudah hilang begitu saja.“Benar juga. Asalkan Jerremy masih berada dalam genggaman kita, kelak kita masih punya banyak kesempatan untuk menghadapi Owen. Jadi, nggak masalah biarpun kita gagal dalam kesempatan ini.” Raut wajah Utaram sudah menjadi jauh lebih baik.Saat ini, Jerremy adalah kartu truf Utaram dalam menghadapi Owen. Asalkan
Hal ini memberikan pukulan yang sangat besar kepada Sherly dan Utaram. Kelak, tanpa ada Jerremy di tangan mereka, menghadapi Owen akan menjadi sangat sulit.“Nggak bisa, aku nggak boleh membiarkan Owen menolong Jerremy dengan begitu saja!” Sherly menggebrak meja dan berbalik untuk berjalan keluar.“Sherly, apa yang mau kamu lakukan?” tanya Utaram dengan bingung.“Aku akan mengutus orang untuk mengejarnya sekarang juga. Dia dan Jerremy harus ditangkap kembali!” jawab Sherly dengan marah.“Nggak ada gunanya lagi kamu melakukan hal itu. Waktunya sudah berlalu begitu lama. Aku rasa, dia pasti sudah sampai di rumah. Sudah terlambat untuk mengejarnya sekarang,” ujar Utaram sambil menggeleng.“Belum tentu! Dia pasti membawa Jerremy kembali ke rumah Theresa. Kita boleh membawa orang pergi ke Vila Bagya untuk menangkap mereka!” kata Sherly dengan dingin.“Apa? Kamu sudah gila? Sekarang, Owen berada dalam perlindungan Keluarga Warren. Kalau kita membawa orang ke sana untuk menangkap mereka secar
“Renata, kamu sudah tinggal di Vila Bagya untuk beberapa saat. Apa kamu sudah dapat petunjuk tentang teknik bela diri tingkat tinggi yang dimiliki Owen?” tanya Richard dengan penasaran. Kali ini, dia sengaja membawa Renata pulang karena ingin tahu apakah Renata sudah berhasil mendapatkan informasi tentang teknik bela diri tingkat tinggi atau belum.“Teknik bela diri tingkat tinggi?” Jantung Renata berdetak kencang. Dia memang belum menemukan petunjuk tentang teknik bela diri tingkat tinggi, tetapi sudah diam-diam mempelajari setengah bagian dari teknik bela diri tingkat puncak.“Renata, kenapa kamu nggak jawab? Kamu sudah dapat petunjuknya apa belum?” Melihat Renata yang terdiam, Richard merasa sangat aneh. Dia tidak dapat menebak apa yang sedang dipikirkan Renata.“Aku ....” Renata membuka mulutnya, tetapi masih merasa agak ragu. Dia tidak tahu apakah dirinya harus memberi tahu Richard mengenai teknik bela diri tingkat puncak atau tidak. Teknik bela diri tingkat puncak merupakan harta