“Kak Theresa, jangan sedih lagi. Ada banyak pria di dunia ini kok, bukan cuma Owen seorang! Dia sendiri yang rugi karena nggak bersedia balikan denganmu. Kamu nggak usah sedih karenanya. Palingan, kamu tinggal cari seorang pacar yang lebih unggul dari dia ...,” hibur Rachel.Saat mengungkit soal Owen, Rachel menjadi jengkel lagi. Dulu, hubungannya dengan Owen sangat dekat. Setiap kali Theresa tidak percaya pada Owen, dia selalu tanpa ragu membela Owen. Sekarang, berhubung Owen menolak untuk kembali pada Theresa dan membuat Theresa terluka, kesan baiknya terhadap Owen sudah sirna.“Nggak bisa, aku nggak boleh menyerah segampang ini!” kata Theresa. Setelah memikirkan kembali segala sesuatu yang sudah dilaluinya bersama Owen, dia menekan kesedihannya untuk sementara dan perlahan-lahan menjadi tegar.Rachel langsung terkejut dan bertanya, “Owen nggak mau balikan sama kamu dan juga akan segera bertunangan dengan Yura. Kalau nggak nyerah, kamu mau gimana?”“Selama dia masih belum resmi bertu
“Pada saat itu, kamu benar-benar akan dipermalukan dan menjadi lelucon semua orang di Jenggala!” ujar Angelina dengan khawatir.Pada saat di kediaman Keluarga Suwanto tadi, sikap Owen sudah sangat jelas. Tidak mungkin Theresa bisa mendapatkan Owen kembali. Angelina merasa rencana Theresa ini tidak mungkin berhasil dan malah hanya akan mempermalukan dirinya sendiri.“Memangnya kenapa kalau aku dipermalukan? Owen sudah mengorbankan segalanya untukku. Demi mendapatkannya kembali, malu sedikit juga nggak bakal kenapa-napa. Pokoknya, asalkan aku berusaha sekuat tenaga, aku nggak bakal meninggalkan penyesalan nggak peduli apa pun hasilnya!” jawab Theresa dengan yakin. Dia tahu tingkat keberhasilannya tidak tinggi dan sudah siap menerima apa pun konsekuensinya apabila gagal.“Hmm ... ya sudah. Semoga kamu beruntung,” tutur Angelina sambil berdesah.Dalam dua hari selanjutnya, Keluarga Suwanto mulai mempersiapkan masalah pertunangan Owen dan Yura dengan sepenuh hati.Yura adalah salah satu dar
Tap, tap, tap!Tepat pada saat Gavin merasa kewalahan, tiba-tiba terdengar suara langkah kaki seseorang. Kemudian, Glenn berjalan masuk ke ruang baca.“Kakek, Utaram datang untuk menemuimu. Dia bilang ada masalah penting yang harus dia diskusikan denganmu,” lapor Glenn.“Utaram? Buat apa dia datang kemari?” Gavin pun tertegun. Dia tahu bahwa Keluarga Liem dan Owen tidak akur. Setelah berpikir sejenak mengenai alasan Utaram tiba-tiba datang mencarinya di saat-saat seperti ini, dia menebak bahwa Utaram mungkin datang karena mau membahas tentang masalah pertunangan Owen dan Yura.“Glenn, bawalah Raja Utaram kemari,” perintah Gavin.“Baik,” jawab Glenn. Sebelum dia sempat keluar, tiba-tiba terdengar suara tawa seseorang.“Nggak perlu lagi, Pak Gavin. Aku sudah datang!” ujar Utaram sambil terkekeh saat berjalan masuk ke ruang baca.“Raja Utaram, silakan duduk. Ada apa kamu mencariku?” sapa Gavin. Kemudian, dia melambaikan tangannya untuk mengisyaratkan Glenn keluar.“Pak Gavin, jujur saja,
Utaram merasa sangat yakin.“Oke, ayo kita pergi ke kediaman Keluarga Warren sekarang juga!” ucap Gavin. Dia sudah secara tidak langsung setuju untuk beraliansi.Di kediaman Keluarga Suwanto.Hari ini adalah hari pertunangan Owen dan Yura. Seluruh rumah sudah didekorasi dengan sangat bagus, suasananya juga sangat meriah.Di depan kediaman mereka, ada sebuah alun-alun terbuka yang sangat megah dan luas. Alun-alun ini bisa menampung ribuan, bahkan puluhan ribu orang. Di tengah alun-alun, sudah dibangun sebuah panggung sementara yang mewah. Upacara pertunangan Owen dan Yura akan dilangsungkan di atas panggung ini.Di sekitar panggung, ada kanopi yang ditutupi kain berwarna biru langit dan dihiasi dengan pernak-pernik berbentuk bintang. Selain itu, ada juga beberapa balon udara berwarna merah cerah yang melayang di udara. Balon udara itu dipasang alat yang menyemburkan hujan kelopak mawar. Meskipun langit sangat cerah, suasananya membuat orang merasa bagaikan sedang berada di lautan bintan
Setelah mendengar pujian dari pria yang dicintainya, Yura langsung merasa malu, tetapi juga senang.Sebagai tokoh utama pria di acara pertunangan hari ini, Owen juga terlihat sangat menonjol. Hari ini, dia mengenakan setelan jas berwarna biru muda. Ditambah dengan fitur wajahnya yang tampan, tubuh yang tinggi, dan aura yang kuat, dia memancarkan daya tarik unik seorang pria sejati.“Sudahlah, jangan pamer kemesraan di sini!” Terdengar suara seseorang yang kesal. Kemudian, Heri berjalan mendekati mereka.“Owen, mulai sekarang kamu sudah jadi tunangan Yura. Dia itu adikku satu-satunya. Kelak, kamu harus menjaganya dengan baik. Kalau kamu berani menindasnya, aku nggak bakal ampuni kamu!” ujar Heri setengah bercanda sambil menepuk-nepuk pundak Owen.“Tuan He ... eh, salah, Kak Heri. Jangan khawatir, aku nggak bakal mengecewakan Yura!” janji Owen sambil tersenyum.“Emm, aku percaya padamu,” jawab Heri sambil tersenyum senang. Dia dan Owen sudah saling mengenal cukup lama, hubungan mereka ju
Keluarga Suwanto sangat mementingkan acara pertunangan kali ini. Mereka sudah mengundang para keluarga terhormat di Jenggala agar semua orang bisa menjadi saksi. Bukan hanya Keluarga Lestari, Keluarga Warren, dan Keluarga Lawrence, bahkan Raja Utaram, Raja Naldo, dan keluarga terhormat lainnya juga diundang. Saat ini, semua tokoh terkemuka yang berkuasa dan orang kaya yang terkenal sudah berkumpul di tempat ini.Tidak lama kemudian, Owen dan Yura pun keluar dari belakang panggung. Begitu melihat kemunculan pasangan yang serasi itu, semua orang langsung heboh. Namun, kebanyakan pujian itu ditujukan pada Yura.“Cantik banget! Yura memang pantas menjadi wanita tercantik kedua dari empat wanita tercantik di Jenggala. Dia benar-benar bagaikan seorang dewi langit yang turun ke dunia fana!”“Iya, Owen beruntung banget bisa mendapatkan hati Yura!”Para pemuda keturunan keluarga terhormat menatap Owen dengan sangat iri. Yura adalah salah satu dari empat wanita tercantik di Jenggala dan juga wan
Saat melihat Owen mengeluarkan cincin pertunangan dan hendak memasangkannya ke jari Yura, para pemuda dari keluarga terhormat sangat marah. Tokoh terkemuka dari generasi tua sudah melihat potensi Owen yang sangat besar. Namun, para pemuda dari generasi muda tidak berpikir demikian. Bagi mereka, Owen bagaikan seorang pengemis, sedangkan Yura bagaikan seorang dewi langit. Jadi, mereka merasa Owen sama sekali tidak layak mendampingi Yura. Pertunangan Owen dan Yura membuat mereka merasa Yura sangat dirugikan.“Tunggu, aku nggak setuju!”Tepat pada saat ini, terdengar teriakan seorang wanita. Kemudian, Theresa naik ke panggung dengan langkah yang penuh percaya diri.“Cantik banget! Theresa memang pantas jadi wanita tercantik dari empat wanita tercantik di Jenggala. Kecantikannya benar-benar nggak tertandingi!”Begitu melihat kemunculan Theresa, semua orang di bawah panggung langsung terpesona. Terutama para pemuda dari keluarga terhormat, mereka langsung menunjukkan ekspresi penuh pemujaan
Bagi kebanyakan orang, Theresa barulah wanita idaman pertama mereka. Hal yang terpenting adalah, mereka tidak merasa seorang pecundang yang sudah pernah bercerai seperti Owen pantas mendampingi Yura, apalagi Theresa. Namun, Theresa malah mengesampingkan martabat dan harga dirinya untuk merebut Owen dari Yura. Dapat dibayangkan seberapa terkejutnya mereka saat ini.“Jangan asal bicara! Theresa, dua hari yang lalu, Owen sudah dengan jelas menolak untuk kembali padamu. Tapi, kamu malah nggak nyerah dan berani berebutan denganku di hadapan semua orang. Apa kamu nggak malu?” bentak Yura dengan marah.Yura tidak menyangka Theresa rela melepaskan harga dirinya demi mendapatkan Owen kembali. Jika pria yang ingin direbut Theresa bukanlah Owen, dia pasti akan sangat mengagumi keberanian Theresa.“Sial, apa aku nggak salah dengar? Theresa dan Yura sudah bersaing untuk mendapatkan Owen, tapi Theresa malah kalah? A ... ada apa ini sebenarnya?”Para pemuda dari keluarga terhormat sudah sepenuhnya te