"Om Naldo, tahan napas dan fokuskan pikiranmu. Jalankan teknik rahasia yang aku ajarkan kepadamu dan tetap jaga konsentrasimu!" ucap Owen yang segera mengingatkan."Ya, oke," jawab Naldo.Kemudian, Naldo menarik napas dalam-dalam dan memusatkan pikirannya. Di bawah bimbingan dari Owen, dia mengaktifkan teknik rahasia yang bisa memicu potensi dalam tubuh manusia itu dan mulai menyerap kekuatan dari ketiga pil energi sejati satu per satu.Kekuatan pil energi sejati sangatlah murni. Pil tersebut langsung meleleh begitu ditelan dan berubah menjadi tiga aliran energi sejati yang mengalir ke pusat energi Naldo.Awalnya, Naldo masih bisa menahan ketiga kekuatan pil energi sejati itu dengan menggunakan teknik rahasia tersebut. Namun, seiring terjadinya penumpukan dan bentrokan antara ketiga kekuatan pil energi sejati itu, Naldo perlahan kehilangan kendali. Bahkan, energi sejati dalam tubuhnya mulai menjadi kacau.Dalam sekejap, keringat dingin bercucuran di dahinya dan raut wajahnya menjadi se
Mata Rosa memerah dan dia langsung meraih kerah pakaian Owen. Dia bahkan ingin langsung menampar Owen hingga mati."Owen, ada apa ini sebenarnya?" Yura juga terlihat sangat kebingungan. Bahkan, dia sendiri juga tidak bisa bersikap tenang lagi."Kak Rosa, jangan khawatir. Tunggu sebentar lagi," jawab Owen dengan ekspresi ragu.Delapan Jarum Penekan Energi memiliki efek untuk menekan dan mengarahkan energi. Sekarang kemampuan menekan kekuatan itu tidak cukup. Satu-satunya pilihan adalah menggunakan jarum perak untuk mengarahkan kekuatan dalam tubuh Naldo. Dengan begitu, dia baru bisa menjamin keselamatan Naldo!Namun, begitu kekuatan pil energi sejati diarahkan untuk keluar, Naldo tidak mungkin memiliki kesempatan untuk menerobos ke Alam Rigana lagi. Pada saat itu, semua yang mereka lakukan akan menjadi sia-sia!Intinya, saat ini Owen memang mampu menjamin keselamatan Naldo, tetapi situasi sudah seperti ini sehingga Owen tidak mau menyerah dengan begitu mudah."Tunggu? Ayahku sudah seper
"Yura, nggak masalah kalau Owen menggila sendiri, tapi kenapa kamu malah ikut-ikutan?" tanya Rosa dengan kaget dan menatap Yura dengan ekspresi tidak percaya. Rosa tidak mengerti apa yang salah dengan jalan berpikir Yura sehingga bisa ikut dalam kegilaan Owen."Om Naldo, dengarkan baik-baik. Aku akan mengajarkan Teknik Penunduk Iblis kepadamu sekarang," kata Owen.Lantaran waktu yang sedikit, Owen juga tidak sempat menjelaskan kepada Naldo dan juga putrinya, Rosa. Dia pun langsung melafalkan isi Teknik Penunduk Iblis tersebut.Masalah sudah seperti ini, jadi Naldo juga tidak punya pilihan lain lagi. Dia hanya bisa mengingat isi dari Teknik Penunduk Iblis tersebut, lalu mulai berlatih dan menggunakan Teknik Penunduk Iblis ini untuk menyerap serta memurnikan kekuatan dari pil energi sejati tanpa henti.Seiring dengan Teknik Penunduk Iblis yang bergerak bersamaan dengan efek penekanan dari Delapan Jarum Penekan Energi, akhirnya keajaiban terjadi!Kekuatan dahsyat yang ada dalam tubuh Nald
“Haha! Aku sudah menerobos! Basis kultivasiku sudah menerobos mencapai Alam Rigana!” seru Naldo sambil tertawa gembira. Dia awalnya mengira Owen hanya asal bicara, terutama saat berada dalam bahaya tadi. Dia bahkan mengira Owen sengaja ingin mencelakainya. Sekarang, Naldo baru mengerti bahwa apa yang dikatakan Owen ternyata benar. Owen bisa mengandalkan kekuatannya untuk membantu Naldo menerobos mencapai Alam Rigana. Pada saat ini, impian Naldo selama ini sudah tercapai dengan begitu mudah. Dapat dibayangkan betapa gembiranya dia saat ini!Berbeda dari Naldo, Owen terlihat sangat pucat. Dahinya dibasahi keringat dingin, seluruh tubuhnya seolah-olah sudah kehilangan tenaga sehingga dia jatuh terduduk di lantai.“Owen, kamu kenapa? Nggak apa-apa, ‘kan?” tanya Yura dengan terkejut. Dia buru-buru memapah Owen kembali ke kursi roda.“Nggak apa-apa, cuma kecapekan ...,” jawab Owen dengan terengah-engah. Setelah napasnya kembali normal, dia baru memaksakan seulas senyum, lalu mengucapkan sel
“Oh, benarkah? Selamat, ya! Aku pasti hadir di acara pertunangan kalian!” jawab Naldo sambil tersenyum senang.“Tunangan?” Rosa pun tertegun, sebuah perasaan yang agak aneh pun timbul dalam hatinya. Sebelumnya, dia dan Owen sudah mengalami banyak hal bersama, juga menghadapi situasi berbahaya bersama. Tanpa disadarinya, dia sudah mulai memiliki sedikit perasaan yang aneh terhadap Owen.Namun, berhubung Owen adalah teman baik Markus, Rosa selalu menganggap Owen sebagai adik dan Owen juga menganggap Rosa sebagai kakak. Selain itu, Rosa sudah tahu dari awal bahwa Owen dan Keluarga Suwanto berhubungan baik, juga tahu hubungan Owen dan Yura yang dekat. Jadi, dia merasa wajar saja apabila Owen dan Yura bersama.“Owen, Yura, kalian sangat serasi. Aku doakan semoga kalian bahagia!” ucap Rosa kepada Owen dan Rosa sambil menekan perasaan aneh yang dirasakannya itu.Setelah itu, Naldo dan Rosa berpamitan dan meninggalkan kediaman Keluarga Suwanto. Yura pun mendorong Owen kembali ke kamar untuk be
“Kak Theresa, jangan sedih lagi. Ada banyak pria di dunia ini kok, bukan cuma Owen seorang! Dia sendiri yang rugi karena nggak bersedia balikan denganmu. Kamu nggak usah sedih karenanya. Palingan, kamu tinggal cari seorang pacar yang lebih unggul dari dia ...,” hibur Rachel.Saat mengungkit soal Owen, Rachel menjadi jengkel lagi. Dulu, hubungannya dengan Owen sangat dekat. Setiap kali Theresa tidak percaya pada Owen, dia selalu tanpa ragu membela Owen. Sekarang, berhubung Owen menolak untuk kembali pada Theresa dan membuat Theresa terluka, kesan baiknya terhadap Owen sudah sirna.“Nggak bisa, aku nggak boleh menyerah segampang ini!” kata Theresa. Setelah memikirkan kembali segala sesuatu yang sudah dilaluinya bersama Owen, dia menekan kesedihannya untuk sementara dan perlahan-lahan menjadi tegar.Rachel langsung terkejut dan bertanya, “Owen nggak mau balikan sama kamu dan juga akan segera bertunangan dengan Yura. Kalau nggak nyerah, kamu mau gimana?”“Selama dia masih belum resmi bertu
“Pada saat itu, kamu benar-benar akan dipermalukan dan menjadi lelucon semua orang di Jenggala!” ujar Angelina dengan khawatir.Pada saat di kediaman Keluarga Suwanto tadi, sikap Owen sudah sangat jelas. Tidak mungkin Theresa bisa mendapatkan Owen kembali. Angelina merasa rencana Theresa ini tidak mungkin berhasil dan malah hanya akan mempermalukan dirinya sendiri.“Memangnya kenapa kalau aku dipermalukan? Owen sudah mengorbankan segalanya untukku. Demi mendapatkannya kembali, malu sedikit juga nggak bakal kenapa-napa. Pokoknya, asalkan aku berusaha sekuat tenaga, aku nggak bakal meninggalkan penyesalan nggak peduli apa pun hasilnya!” jawab Theresa dengan yakin. Dia tahu tingkat keberhasilannya tidak tinggi dan sudah siap menerima apa pun konsekuensinya apabila gagal.“Hmm ... ya sudah. Semoga kamu beruntung,” tutur Angelina sambil berdesah.Dalam dua hari selanjutnya, Keluarga Suwanto mulai mempersiapkan masalah pertunangan Owen dan Yura dengan sepenuh hati.Yura adalah salah satu dar
Tap, tap, tap!Tepat pada saat Gavin merasa kewalahan, tiba-tiba terdengar suara langkah kaki seseorang. Kemudian, Glenn berjalan masuk ke ruang baca.“Kakek, Utaram datang untuk menemuimu. Dia bilang ada masalah penting yang harus dia diskusikan denganmu,” lapor Glenn.“Utaram? Buat apa dia datang kemari?” Gavin pun tertegun. Dia tahu bahwa Keluarga Liem dan Owen tidak akur. Setelah berpikir sejenak mengenai alasan Utaram tiba-tiba datang mencarinya di saat-saat seperti ini, dia menebak bahwa Utaram mungkin datang karena mau membahas tentang masalah pertunangan Owen dan Yura.“Glenn, bawalah Raja Utaram kemari,” perintah Gavin.“Baik,” jawab Glenn. Sebelum dia sempat keluar, tiba-tiba terdengar suara tawa seseorang.“Nggak perlu lagi, Pak Gavin. Aku sudah datang!” ujar Utaram sambil terkekeh saat berjalan masuk ke ruang baca.“Raja Utaram, silakan duduk. Ada apa kamu mencariku?” sapa Gavin. Kemudian, dia melambaikan tangannya untuk mengisyaratkan Glenn keluar.“Pak Gavin, jujur saja,
“Nona Yunita, terima kasih sudah menolongku ....”Theresa berjalan ke sisi tempat tidur, lalu mengucapkan terima kasih dengan tulus kepada Yunita yang sudah menolongnya dari tangan Rusli. Ini juga merupakan alasan utama kenapa dia tidak meninggalkan kamar Yunita.“Nona Theresa, kalau kamu benar-benar ingin berterima kasih padaku, apa kamu boleh setujui sebuah permintaanku ...,” ujar Yunita sambil menggigit bibirnya. Dia terlihat seperti sudah membuat sebuah keputusan.“Permintaan apa?” tanya Theresa. Setelah berpikir sejenak, da samar-samar bisa menebak apa permintaan Yunita.“Aku ingin bergabung dengan kalian. Kelak, aku mau hidup bersama kalian ...,” jawab Yunita dengan tatapan penuh harap.Sebelumnya, Yunita tidak berhenti berpikir untuk merebut Owen dari Theresa dan Yura karena menyukai Owen. Sekarang, setelah mengalami musibah sebesar ini, pikirannya sudah terbuka. Berhubung tidak mungkin bisa merebut Owen dari mereka, dia pun berencana untuk bergabung dengan mereka. Ini juga meru
“Nggak ada yang mustahil! Pak tua, semuanya sudah berakhir. Mati sana! Terima seranganku, Tinju Phoenix!” dengus Owen.Kemudian, Owen langsung mengerahkan jurus andalan terkuatnya tanpa ragu. Gelombang energi yang luar biasa kuat segera terpancar dari tinjunya, lalu memelesat ke arah Danu. Owen berencana untuk langsung membunuh Danu supaya bisa mengakhiri pertarungan ini secepat mungkin.“Jangan ....”Saat merasakan kekuatan mengerikan dari Tinju Phoenix, Danu pun ketakutan. Dia langsung melompat tanpa ragu dan berniat untuk melarikan diri. Sayangnya, kekuatan Owen jauh lebih tinggi dari kekuatannya. Selain itu, Tinju Phoenix merupakan jurus spiritual tingkat puncak yang kekuatannya sangat mengerikan.Selanjutnya, baru saja Danu melompat ke udara, tubuhnya sudah terhantam serangan Tinju Phoenix dan meledak menjadi kabut darah. Hidupnya yang dipenuhi dengan kejahatan akhirnya berakhir juga.“Ini ....”Begitu melihat Owen berhasil membunuh Danu hanya dengan satu serangan, semua orang pun
“Akhirnya basis kultivasiku menerobos juga! Pak tua, sekarang, kamu sudah boleh mati dengan tenang!”Owen membuka kedua matanya, lalu menatap ke arah Danu dengan tatapan yang sangat tajam dan menakutkan.“Nak, arogan sekali kamu! Memangnya kenapa kalau kamu beruntung bisa menerobos mencapai Alam Legana? Basis kultivasimu baru menerobos dan kamu bahkan belum sempat mengokohkannya. Kamu bukan tandinganku! Mati sana!” dengus Danu. Dia sama sekali tidak takut pada Owen.Seusai berbicara, Danu tidak ingin lanjut bicara omong kosong dengan Owen lagi. Dia langsung menyerang ke arah Owen dengan kekuatan yang sangat besar. Dia berencana untuk lanjut membunuh Owen sebelum Owen sempat mengokohkan basis kultivasinya.“Benar! Memangnya kenapa kalau basis kultivasinya sudah menerobos ....”Setelah mendengar ucapan Danu, semua anggota Keluarga Chandika juga langsung merasa jauh lebih lega.Di sisi lain, Graham, Juskitar, Surya, dan orang lainnya baru saja merasa agak senang dan mulai menaruh sedikit
“Haha .... Akhirnya berakhir juga!”Melihat Graham yang terluka parah dan tidak mampu melawan lagi, Danu langsung tertawa terbahak-bahak. Saat ini, kelompok Graham yang memiliki kemampuan terkuat sudah dijatuhkannya. Selanjutnya, yang tersisa hanyalah Owen, Juskitar, Surya, dan orang lain yang bisa dihadapinya dengan mudah.Dengan begitu, pihak Keluarga Chandika sudah termasuk meraih kemenangan. Jadi, dapat dibayangkan betapa gembiranya Danu.“Sesepuh paling hebat!”“Sesepuh paling hebat!”“Sesepuh paling hebat!”Selain Danu, Setiawan dan para ahli Keluarga Chandika lainnya juga bersorak gembira.“Gawat .... Kali ini, tamatlah riwayat kita ....”Di sisi lain, Juskitar, Surya, dan orang lainnya merasa bagaikan sudah disambar petir. Mereka langsung merasa putus asa. Meskipun memiliki keuntungan dalam jumlah, Danu merupakan seorang petarung Alam Legana yang tidak mungkin bisa mereka lawan. Jika tebakan mereka tidak meleset, yang menanti mereka selanjutnya adalah kematian. Selain itu, tida
Gluk! Owen memanfaatkan kesempatan ini untuk mengeluarkan pil spiritual suci dan mengonsumsinya.Awalnya, Owen berencana untuk menyerahkan pil penawar ratusan racun kepada kelompok Graham supaya bisa menawarkan racun mereka. Namun, Graham sudah terluka akibat serangan Danu, sedangkan kelompok Tristan juga terluka parah dan telah kehilangan semangat tempur. Jadi, sudah tidak ada gunanya Owen menawarkan racun mereka.Satu-satunya hal yang bisa dilakukan Owen saat ini hanyalah bertaruh apakah dirinya bisa memanfaatkan kesempatan saat hambatan kultivasinya menunjukkan kelonggaran untuk menerobos hambatan kultivasi mencapai Tingkat Pemahaman Agung dengan mengandalkan pil spiritual suci. Dengan begitu, pihak mereka mungkin masih memiliki harapan untuk menang.“Owen, aku akan menahan Danu sebisa mungkin. Kamu harus manfaatkan kesempatan ini untuk kabur! Setelah berhasil kabur, carilah cara untuk balaskan dendam Organisasi Dragmar Tonham Sentral ....”Saat ini, Graham berusaha untuk berdiri sa
“Cari mati kamu!”Saat merasakan serangan kuat Owen dari punggungnya dan melihat Owen telah membunuh Jordan, Danu merasa sangat marah. Dia mau tak mau menghentikan serangan lanjutannya terhadap kelompok Graham, lalu mengerahkan kekuatan yang luar biasa untuk menangkis serangan Owen.Duk! Seiring dengan suara benturan yang nyaring, Tinju Phoenix dan serangan Danu saling berhantaman dengan kuat. Selanjutnya, serangan Danu segera merobek pertahanan Tinju Phoenix dan sisa kekuatannya menghantam tubuh Owen dengan kuat.“Gawat!”Ekspresi Owen langsung berubah drastis. Dia buru-buru melangkah mundur dengan cepat supaya bisa menghindari sisa kekuatan dari serangan Danu. Apa daya, basis kultivasi Danu telah mencapai Alam Legana yang jauh lebih tinggi dari kekuatan Owen. Tidak peduli secepat apa pun dia melangkah mundur, dia tetap tidak dapat melepaskan diri dari ruang lingkup serangan Danu. Tubuhnya pun tersapu sisa energi sejati itu dan terpental ke lantai.Pfft! Pfft! Setelah mendarat di lan
Dibandingkan dengan Juskitar dan Surya yang dipenuhi dengan rasa putus asa, Owen terlihat jauh lebih tenang. Dulu, dia yang menjatuhkan Tangan Beracun. Demi menghadapi Tangan Beracun sebelumnya, dia pernah meracik pil penawar ratusan racun untuk menawarkan Lima Racun Pelemas Otot.Saat ini, Owen kebetulan masih memiliki puluhan butir pil penawar ratusan racun. Meskipun kelompok Graham sudah keracunan, begitu dia memberikan pil penawar ratusan racun kepada mereka, pihak mereka masih memiliki kesempatan untuk meraih kemenangan.Begitu memikirkan hal ini, Owen segera menghentikan pertarungannya dengan Jordan, lalu melompat dan hendak menghampiri kelompok Graham untuk menawarkan racun mereka.“Owen, kamu mau kabur? Mana segampang itu!”Jordan salah paham bahwa Owen ingin melarikan diri setelah melihat situasinya sudah terbalik. Dengan dendam mendalam di antara dirinya dengan Owen, dia tentu saja tidak akan membiarkan Owen melarikan diri. Oleh karena itu, dia langsung bergerak dan menghalan
“Pak Graham, kalian yang memaksaku! Berhubung begitu, jangan salahkan aku lagi! Mati sana!”Melihat para ahli Keluarga Chandika yang jatuh dalam bahaya, ekspresi Danu terlihat sangat suram. Dia tahu dirinya harus segera mengakhiri pertarungan ini secepatnya untuk mencegah timbulnya korban jiwa dari pihak Keluarga Chandika. Oleh karena itu, Danu segera melambaikan kedua lengan bajunya yang menyebarkan kabut putih ke arah kelompok Graham. Kabut putih itu segera berubah menjadi serbuk yang memenuhi udara dan menyelimuti kelompok Graham. “A ... apa ini? Gawat! Ini racun!”Saat merasakan keanehan serbuk berwarna putih itu, kelompok Graham pun tercengang. Mereka berempat buru-buru menahan napas dan melangkah mundur dengan cepat untuk keluar dari jangkauan serbuk putih tersebut.Sayangnya, semuanya sudah terlambat. Serbuk putih itu dapat memasuki tubuh mereka melalui pori-pori. Ditambah dengan jarak mereka berempat yang terlalu dekat dengan Danu, tubuh mereka sudah menyerap serbuk putih itu
“Cuma seseorang yang pernah kukalahkan saja berani bersikap searogan ini? Dasar nggak tahu diri!” cibir Owen.Owen sudah pernah bertarung 2 kali dengan Jordan. Setiap kali, Jordan selalu terluka dan melarikan diri. Jadi, Owen tentu saja tidak takut pada Jordan. Tanpa berpikir panjang, dia segera mengerahkan Jari Bencana Bumi yang berkekuatan luar biasa kuat untuk menangkis serangan Jordan.Duk! Seiring dengan suara benturan yang nyaring, Jari Bencana Bumi dan Cakar Pemakan Jiwa saling berhantaman dengan kuat.Namun, berbeda dengan sebelumnya, Jari Bencana Bumi yang dikerahkan Owen kali ini tidak dapat menembus pertahanan serangan Jordan, malah berhasil dikalahkan oleh serangan Jordan.Selain itu, berhubung Owen baru mengonsumsi pil pemicu potensi dan efek obatnya masih belum sepenuhnya bekerja, serangan Jordan bukan hanya mengalahkan serangan Owen, tetapi sisa kekuatannya juga membuat Owen terdesak mundur beberapa langkah.“Jordan, nggak disangka ternyata basis kultivasimu sudah menero