Owen adalah saingan terbesar Ricardo dalam mendapatkan Theresa. Asalkan Owen dan Theresa gagal bersatu kembali kali ini, dia bisa memanfaatkan kesempatan untuk mendapatkan hati Theresa dengan lebih mudah. Meskipun masih hanya membayangkan hal itu, dia sudah merasa sangat gembira....Di kediaman Keluarga Suwanto.Di dalam kamar, Owen yang sebelah tangannya sudah diperban sedang berbaring di tempat tidur untuk memulihkan diri. Berhubung sudah mengonsumsi sebutir pil pemicu potensi di kediaman Keluarga Lestari tadi, dia sedang berada di masa lemah. Seluruh tubuhnya sama sekali tidak bertenaga.Di sisi tempat tidur, Yura sedang merawat Owen dengan penuh perhatian. Dia menyuapi Owen obat yang bisa menutrisi energi dan darah sambil tersenyum bahagia.Yura sudah menunggu Owen untuk membuka hatinya begitu lama. Akhirnya, semua usahanya berbuah manis juga. Sekarang, dia dan Owen sudah bersama. Jadi, dapat dibayangkan betapa bahagianya dia saat ini.Sejak kembali dari kediaman Keluarga Lestari,
“Aku nggak apa-apa, cuma terluka ringan,” jawab Owen sambil tersenyum tipis.Meskipun hubungan Owen dengan Theresa kurang bagus, hubungannya dengan Angelina dan Rachel sangat baik. Dia selalu menganggap Angelina dan Rachel sebagai teman baik. Saat mendapatkan perhatian dari Angelina dan Rachel, hati Owen terasa hangat.“Owen, maaf. Aku yang sudah mencelakaimu,” kata Theresa dengan menyesal.“Nggak apa-apa, aku rela melakukan semuanya ...,” jawab Owen sambil memaksakan seulas senyum santai.Cinta pada dasarnya adalah sebuah bentuk pengorbanan tanpa mengharapkan imbalan. Semua pengorbanan yang dia berikan untuk Theresa dilakukannya secara sukarela. Jadi, dia sama sekali tidak menyalahkan Theresa.“Nona Theresa, ada apa kamu mencariku?” tanya Owen langsung ke intinya. Dia bahkan juga mengubah caranya memanggil Theresa. Berhubung dia sudah melepaskan perasaannya terhadap Theresa dan akan segera bertunangan dengan Yura, dia sudah seharusnya menjaga jarak dengan Theresa. Ini juga merupakan s
Saat ini, perasaan Owen sangat sulit ditenangkan. Tekadnya yang awalnya sudah bulat tanpa sadar menjadi sedikit goyah.“Owen, kamu nggak boleh setuju ...,” ujar Yura sambil menatap Owen dengan khawatir. Dia tahu mengenai perasaan Owen terhadap Theresa. Dia juga dapat melihat bahwa Owen sudah goyah. Jika tebakannya tidak meleset, Owen pasti akan meninggalkannya dan kembali ke sisi Theresa. Saat memikirkan hal ini, dia merasa sangat sedih. Hatinya juga berangsur-angsur tenggelam.Setelah melihat tampang Yura yang sedih, Owen langsung tersadar bagaikan sudah disiram air dingin. Jika hal ini terjadi sebelumnya, dia mungkin akan setuju untuk kembali pada Theresa. Namun, dia sudah berjanji untuk bertunangan dengan Yura. Selain itu, dia baru saja memberikan janji seumur hidup kepada Yura. Jika dia berubah pikiran sekarang, Yura pasti akan sangat terluka.Saat Theresa berpisah dengannya dulu, Owen sudah pernah merasakan bagaimana sakitnya dilukai orang yang dicintai. Rasa sakit itu benar-benar
Owen sangat terkejut dan terlihat tidak percaya.“Kamu tentu saja nggak tahu! Waktu itu, Kak Theresa pergi ke Grup Ora untuk minta balikan sama kamu. Alhasil, dia malah ditipu Yura dan mengira kamu dan Yura sudah bersama. Dalang di balik semua ini adalah Yura! Kalau dia nggak jadi penghalang di antara kalian, Kak Theresa juga nggak mungkin terpengaruh sama dia dan berulang kali melukaimu!” ujar Rachel dengan marah. Dia langsung menjelaskan semuanya secara singkat.Setelah mendengar penjelasan Rachel, Owen menatap Yura dengan ekspresi ragu dan bertanya, “Yura, apa yang dikatakan Rachel benar?”“Aku ....” Yura merasa sangat malu. Dia membuka mulutnya, tetapi tidak bisa menjawab. Bagaimanapun juga, dia memang sudah melakukan hal itu. Rachel bukan sedang memfitnahnya. Jadi, dia tidak tahu harus mengatakan apa.“Kenapa kamu membohongiku?” tanya Owen dengan ekspresi muram. Dari reaksi Yura, dia sudah bisa menebak bahwa apa yang dikatakan Rachel memang benar.“Owen, maaf. Aku nggak bermaksud
Sekarang, hati Owen sudah dipenuhi dengan luka. Selain itu, dia sudah memutuskan untuk melupakan perasaannya terhadap Theresa dan memulai kehidupan baru. Bagaimana mungkin dia bisa menerima Theresa lagi?“Owen, apa kamu benar-benar tega bersikap begitu kejam terhadapku?” tanya Theresa sambil menggigit bibirnya kuat-kuat. Dia menatap Owen dengan ekspresi terluka dan menahan air matanya agar tidak mengalir.“Aku bukannya kejam. Hanya saja, jodoh di antara kita sudah berakhir. Kalau kamu bersedia, kita masih bisa berteman. Tapi, kita sudah nggak mungkin bersama kembali,” jawab Owen dengan acuh tak acuh.“Oke, kamu sendiri yang bilang, ya! Jangan nyesal!” Theresa sangat sakit hati. Dia sudah kehilangan keberanian untuk menghadapi kekejaman dan kedinginan Owen. Dia pun membalikkan badannya dan berlari pergi. Hanya saja, begitu dia berbalik, air matanya sudah tidak terbendung dan mengalir keluar.“Dasar bajingan!” Rachel sudah sangat kesal. Dia memelototi Owen dengan sengit, lalu buru-buru m
Awalnya, basis kultivasi Utaram masih setara dengan basis kultivasi Naldo. Mereka sama-sama adalah petarung Semi Alam Rigana dan tidak bisa mengalahkan satu sama lain. Sekarang, kekuatan Utaram sudah jauh melampauinya. Saat melawan Utaram di masa depan, dia pasti akan sangat kesulitan. Saat ini, dia merasa sangat terancam, tetapi juga tidak berdaya.“Mungkin Utaram lebih beruntung ...,” jawab Owen sambil merenung. Dia kira-kira sudah mengetahui alasannya.Saat masih berada di kediaman Keluarga Lestari tadi, Owen sudah curiga bahwa Utaram bisa dengan mudah menerobos hambatan kultivasi mungkin berkaitan dengan Utaram yang merampok Aryan. Jika tidak, Utaram tidak mungkin rela bermusuhan dengan Keluarga Jamarda hanya demi tiga butir pil energi sejati.Setelah menghubungkan semuanya, Owen tiba-tiba tersadar bahwa Utaram mungkin mengandalkan tiga butir pil energi sejati itu dan beruntung bisa menerobos mencapai Alam Rigana. Hal yang terpenting adalah, sebagai orang yang memurnikan pil energi
Dalam warisan yang ditinggalkan oleh leluhurnya, ada banyak ilmu rahasia tentang memicu potensi dalam tubuh manusia. Semua ilmu rahasia ini berhubungan dengan ilmu pengobatan dan tercatat dengan sangat rinci. Saat ini, Owen masih memiliki beberapa stok cadangan pil energi sejati. Lantaran keduanya sudah tersedia, jika Owen ingin membantu Naldo untuk menembus hambatan dalam seni bela diri, itu bukan hal yang mustahil."Om Naldo, aku jujur saja. Aku memang nggak punya keyakinan penuh untuk membantumu menerobos ke Alam Rigana, tapi aku akan mencoba sebaik mungkin. Peluang keberhasilannya ini seharusnya sangat besar," ucap Owen."Mencoba semampumu? Masalah menerobos hambatan bela diri nggak bisa asal-asalan. Kalau sampai terjadi sesuatu, konsekuensinya sangat fatal!" kata Naldo yang semakin terkejut.Naldo akhirnya mengerti bahwa Owen hanya mengarang cerita dan ingin menjadikan dirinya sebagai subjek uji coba. Jika ini adalah hal yang lain, Naldo mungkin bisa mencoba untuk bekerja sama de
Daripada berakhir seperti itu, Naldo berpikir bahwa akan lebih baik baginya untuk mengambil risiko bersama Owen. Selama dia bisa mencapai Alam Rigana, Utaram pasti tidak akan bisa berbuat apa pun kepadanya! "Oke, aku akan mencobanya!" Saat teringat Utaram merupakan ancaman untuknya, Naldo pun membulatkan tekadnya dan mengambil keputusan.Lantaran masalah ini terlalu tidak masuk akal, Naldo hanya mencoba tanpa membawa harapan apa pun. Dia tidak berani memiliki ekspektasi apa pun terhadap apa yang bisa dilakukan Owen! Saat melihat Naldo menyetujuinya, Rosa dan Yura tampak ragu.Mereka memang tidak merasa bahwa Owen mampu membantu Naldo menerobos ke Alam Rigana, tetapi jika Owen bisa menjamin keselamatan Naldo, mencoba juga tidak ada salahnya. "Baiklah, kita jangan menunda lagi. Ayo kita coba di ruang latihan sekarang!" kata Owen dengan wajah yang berseri dan merasa lega."Ya. Eh, tunggu sebentar! Cederamu belum sembuh dan tubuhmu masih sangat lemah, apa ini nggak masalah? Kalau memang