“Berhenti!”Tepat pada saat ini, terdengar teriakan dingin seseorang. Kemudian, Owen berjalan masuk bersama dengan Neil, Neon, dan Yura.“O ... Owen?” Theresa sangat terkejut dan menggosok-gosok matanya karena tidak berani memercayai penglihatannya. Dia tidak menyangka baru saja dia memikirkan Owen, Owen sudah muncul di hadapannya bagaikan sebuah keajaiban.“Owen!”Utaram dan seluruh anggota Keluarga Lestari juga sangat terkejut. Hari ini adalah hari Lukas mengambil alih sebagai kepala keluarga. Keluarga Lestari sama sekali tidak mengundang orang dari keluarga lainnya untuk hadir. Jadi, mereka tidak menyangka Owen akan datang tanpa diundang.Owen mengabaikan Utaram dan yang lain. Tatapannya yang tajam tertuju pada beberapa ahli Keluarga Liem. Saat ini, salah satu ahli itu sudah memanfaatkan kesempatan untuk menangkap Theresa.“Lepaskan dia!” perintah Owen dengan dingin. Tatapannya mengandung aura membunuh yang tajam. Dia baru sampai dan tidak tahu apa yang sudah terjadi di antara Kelua
“Owen, kuperingati kamu. Ini adalah masalah di antara Keluarga Liem dengan Lukas dan Theresa. Sebaiknya kamu jangan ikut campur. Kalau nggak, jangan salahkan aku bertindak kasar padamu!” ancam Utaram dengan ekspresi suram.Rencana Utaram and Sherly sudah hampir berhasil. Utaram tidak menyangka Owen akan tiba-tiba muncul untuk mengacau. Hal ini membuatnya sangat kewalahan. Dia tentu saja tidak takut pada Owen. Hanya saja, Owen didukung oleh Keluarga Suwanto, Raja Naldo, dan yang lain. Jadi, dia sedikit banyaknya juga takut pada para pendukungnya itu.“Utaram, kamu nggak usah menakut-nakutiku! Asal kamu tahu, aku harus ikut campur dalam masalah hari ini!” ujar Owen dengan dingin. Tujuannya datang ke kediaman Keluarga Lestari adalah untuk merusak perjodohan bisnis Theresa dengan Calvin. Sekarang, Utaram malah berencana untuk menangkap Theresa. Mana mungkin dia membiarkan rencana Utaram berhasil.“Bagus! Kamu sendiri yang cari masalah, ya! Berhubung kamu ingin mati, kukabulkan permintaanmu
Yura tahu bahwa kekuatan Owen yang sebenarnya masih baru mencapai tahap menengah Alam Mugana. Owen tidak mungkin bisa mengalahkan Charles yang sudah mencapai tahap puncak Alam Mugana. Jika Owen memaksakan diri menolong Theresa, hanya Charles sendiri sudah bisa menghabisi Owen.“Owen, aku sudah terima niat baikmu. Tapi, masalah ini nggak ada kaitannya sama kamu. Sebaiknya kamu pergi saja ...,” ujar Theresa dengan perasaan yang kacau.Sekarang, Theresa sudah putus dengan Owen. Jadi, dia tidak ingin melibatkan Owen. Dia sudah puas bisa bertemu dengan Owen saat ini.Di sisi lain, Lukas sangat gelisah. Saat ini, Owen adalah satu-satunya orang yang bisa menyelamatkan dirinya dan Theresa. Dia sangat tidak ingin Owen pergi. Namun, perbedaan kekuatan Owen dan Charles terlalu jauh. Jika Owen memaksakan diri untuk menghadapi Charles, itu tidak ada bedanya dengan menggali lubang kubur sendiri.“Mau pergi sekarang? Sudah terlambat! Charles, habisi dia!” perintah Utaram dengan dingin. Tatapannya dip
Tentu saja, Owen tidak seceroboh yang dipikirkan oleh semua orang. Alasan dia berani melawan pukulan Charles secara langsung karena dia telah menelan sebutir pil pemicu potensi saat semua orang tidak memperhatikannya barusan. Dengan efek dari pil pemicu potensi ini, basis kultivasi Owen telah meningkat ke tahap puncak Alam Mugana untuk sementara waktu sehingga kekuatannya telah setara dengan kekuatan Charles. Jadi, bagaimana mungkin dia bisa takut dengan Charles lagi?Bugh!Sambil dilihat dengan tatapan yang meremehkan oleh Utaram dan yang lainnya, tinju Owen langsung bertabrakan dengan pukulan Charles. Selanjutnya, sebuah adegan yang mengejutkan semua orang terjadi! Terlihat, Owen menggunakan kekuatan spiritual menahan serangan kekuatan penuh dari Charles!Kemudian, ketika Charles telah kehabisan tenaga, Owen mendadak menggunakan keterampilan terbaiknya teknik gelombang kedua. Sebuah energi sejati tahap puncak alam Hogana mengalir keluar dari kepalan tangan Owen dan langsung menyeran
Dengan kemampuan dan bakat bela diri Owen yang begitu mengerikan, jika Owen menjadi menantu Lukas, bagaimana mungkin Wendy dan beberapa tetua Keluarga Lestari berani mencopot jabatannya sebagai kepala keluarga lagi? Sayangnya, dia telah mengusir menantu yang begitu luar biasa ini! Dalam sekejap, Lukas merasa sangat menyesalinya! Namun sayang, nasi telah menjadi bubur!"Kamu hanya tahap puncak Alam Mugana saja. Owen, sekalipun basis kultivasimu sudah mencapai tahap Semi Alam Rigana, hari ini kamu tetap akan mati!" kata Utaram dengan ekspresi dingin.Sekarang, dia sudah berniat untuk membunuh Owen. Jadi, Utaram langsung mengayunkan tangannya dan melancarkan serangan tanpa menunggu Owen meresponsnya. Pukulannya yang membawa kekuatan mengerikan seketika menyerang ke arah Owen."Dasar licik!" seru Owen dengan kaget.Dia sama sekali tidak menyangka Utaram yang merupakan tokoh top dengan status yang terhormat ternyata bisa melakukan hal seperti diam-diam menyerang seorang junior. Owen juga t
"Owen, sekarang waktunya kamu mati!" seru Utaram sambil tersenyum dengan bengis.Utaram melancarkan serangan lanjutan setelah pukulannya barusan berhasil mengenai Owen. Tubuhnya sontak muncul di hadapan Owen, lalu dia mengangkat telapak tangannya dan menyerang tepat di kepala Owen. Jika telapak tangan ini mengenai kepala Owen, Owen pasti akan mati tanpa perlu diragukan lagi!"Utaram, hentikan! Kalau kamu berani menyakiti Owen, Keluarga Suwanto juga nggak akan melepaskanmu sekalipun harus mempertaruhkan segalanya!" Yura tampak sangat emosi dan kedua matanya membara.Theresa yang berdiri di samping juga tidak berada dalam keadaan yang baik. Saat melihat Owen hampir akan mati dengan tragis di bawah serangan Utaram, wajah cantik Theresa tampak memucat, tubuhnya terhuyung-huyung dan hampir pingsan di tempat."Yura, seorang bocah sepertimu juga berani mengancamku? Kamu masih belum pantas!" kata Utaram dengan nada meremehkan.Utaram memang berbicara seperti itu, tetapi gerakan di tangannya ma
Beruntungnya, Owen telah membuat persiapan yang lain. Namun, apakah orang yang diatur itu bisa datang tepat waktu masih menjadi sebuah hal yang tidak pasti!"Membuatku mati dengan sengsara? Sombong sekali! Owen, kamu bisa terus membual. Apa kamu benar-benar mengira aku akan merasa takut?" tanya Utaram sambil tertawa terbahak-bahak seolah-olah dirinya telah mendengar lelucon terlucu di dunia.Para anggota Keluarga Lestari yang menonton di sekeliling juga sontak mencibir. Sekarang Owen telah menjadi tahanan yang nyawanya berada di tangan Utaram. Mereka benar-benar tidak mengerti dari mana nyali dan kepercayaan diri Owen."Aku hanya menggertak? Kamu akan tahu nanti," ucap Owen dengan ekspresi tenang."Sudah mau mati masih berani melawan! Baiklah, aku akan melumpuhkan kekuatanmu sekarang, lalu mematahkan kaki serta tanganmu. Aku justru mau melihat apa yang bisa kamu lakukan kepadaku!" kata Utaram dengan suara dingin.Selanjutnya, Utaram tidak lagi basa-basi dengan Owen. Dia lanjut mengelua
Dalam kesempatan ini, Aryan memimpin beberapa ahli Keluarga Jamarda melangkah ke sisi Owen."Tuan Owen, kamu baik-baik saja? Aku datang terlambat, mohon maaf," ucap Aryan dengan penuh penyesalan sambil menyapa Owen."Aku nggak apa-apa, kamu datang di waktu yang tepat!" jawab Owen sambil tersenyum."Baguslah kalau begitu," pungkas Aryan sambil menghela napas.Saat melihat Owen hanya mengalami cedera pada bagian bahu dan tidak parah, perasaan cemas dalam hati Aryan seketika menghilang."Tuan Aryan, apa maksudmu? Aku dan Keluarga Jamarda nggak ada dendam apa pun. Kenapa orang Keluarga Jamarda malah menyerangku?" tanya Utaram dengan wajah yang suram."Nggak ada dendam? Utaram, kau masih berani berbicara begitu. Terakhir kali kamu berpura-pura misterius dengan mengenakan topeng untuk mencegat dan merampokku. Kamu bahkan mengambil tiga butir energi sejati milik Keluarga Jamarda! Apa ini yang namanya nggak ada dendam?" tanya Aryan dengan penuh kebencian.Saat mengungkit hal ini, dia merasa sa