Jerremy tersenyum sinis. Begitu selesai berbicara, dia langsung menyerang ke arah Utaram dengan kekuatan yang sangat besar. Dia hendak memanfaatkan kesempatan saat perhatian Utaram terbagi untuk menghabisi Utaram dengan satu serangan.“Apa? Tahap menengah Alam Rigana?” Ekspresi Utaram langsung berubah. Namun, dia adalah petarung Alam Rigana. Dia segera bereaksi, lalu meraih bahu Sherly dan melangkah mundur dengan cepat. Untungnya, dia bisa menghindari serangan Jerremy itu.Berhubung serangannya ini sudah gagal, Jerremy pun berbalik dan menyerang Utaram lagi. Kali ini, dia yakin bisa langsung menghabisi Utaram dengan satu serangan. Namun, dia tidak menyangka energi sejati di tubuhnya tiba-tiba menjadi kacau dan napasnya juga tersendat. Bahkan kekuatan dan kecepatannya juga berkurang banyak.Buk! Utaram menggunakan kesempatan ini untuk melawan tinju Jerremy dengan tinjunya. Jerremy pun melayang akibat serangan Utaram. Setelah mendarat, dia terdesak mundur beberapa langkah dan memuntahkan
Namun, serbuk pelemas otot bukanlah racun. Selain itu, serbuk ini tidak berwarna dan tidak berasa sehingga tidak mungkin terdeteksi. Meskipun basis kultivasi Jerremy sangat tinggi, dia juga sangat sulit untuk menyadarinya. Ditambah dengan serangan diam-diam Utaram tadi, Jerremy akhirnya berhasil dilumpuhkan.“Kamu .... Sial!” Jerremy sudah benar-benar murka. Sebelumnya, dia masih bingung kenapa Utaram tidak langsung meluncurkan serangan lanjutan setelah diam-diam menyerangnya tadi. Ternyata Utaram sengaja mengulur waktu hingga efek serbuk pelemas otot bekerja penuh. Selama ini, sudah ada rumor bahwa Utaram sangat licik. Namun, Utaram sepertinya jauh lebih licik dan kejam dari yang dibayangkannya.“Utaram, memangnya kenapa kalau kamu licik? Bagaimanapun juga, ini markas Keluarga Lestari yang dipenuhi dengan banyak ahli. Asalkan aku berteriak dan menarik perhatian anggota keluarga lainnya, kamu juga nggak bakal bisa melawan begitu banyak ahli sendirian meskipun basis kultivasimu sangat t
“Haha ....” Setelah mendengar ucapan Jerremy, Utaram tidak bisa menahan tawanya.“Utaram, apa yang kamu tertawakan?” tanya Jerremy sambil memelototi Utaram dengan tatapan membunuh. Meskipun Sherly yang sudah mencelakainya kali ini, Sherly tetap adalah menantunya dan juga ibu dari cucunya. Setelah mempertimbangkan kepentingan keluarga, dia lebih membenci Utaram karena mengira Utaram sudah mengelabui Sherly dengan ucapan manisnya.“Pak tua, aku rasa kamu sangat bodoh! Perasaanku dan Sherly sangat mendalam. Jangan harap kamu bisa memisahkan kami! Selain itu, kukasih tahu satu rahasia besar deh. Levi itu putraku dengan Sherly. Dia bukanlah putra Lukas!” cibir Utaram. Dia langsung melontarkan berita yang sangat menggemparkan.“Apa?” Jerremy merasa bagaikan disambar petir dan langsung mematung. Dia tidak menyangka Levi, satu-satunya cucu laki-laki yang dimilikinya itu adalah putra Utaram. Hal ini sudah memberikan pukulan yang sangat besar terhadapnya.“Kalian ... kalian benar-benar nggak ber
Namun, Jerremy tiba-tiba teringat sesuatu yang lebih penting. Jadi, dia menekan amarahnya untuk sementara.“Utaram, kalau tebakanku benar, kamu dan Sherly yang merencanakan penculikan Theresa waktu itu, ‘kan?” tanya Jerremy sambil menatap mereka dengan marah. Jerremy tahu Utaram tidak buru-buru bertindak karena sengaja ingin mengulur waktu. Dia juga tahu bahwa situasinya akan semakin tidak menguntungkan apabila terus mengulur waktu. Namun, dia harus mengetahui kebenarannya sebelum mati. Jika tidak, dia akan mati penasaran.“Memangnya kenapa kalau iya?” Utaram terkekeh, tetapi tidak membantah.“Pak tua, berhubung kamu akan segera mati, nggak ada salahnya aku memberitahumu. Waktu itu, aku yang menyuruh Utaram untuk menculik Theresa. Sayangnya, dia beruntung bisa ditolong oleh Owen. Kamu juga seharusnya sudah mati. Tak disangka, kamu juga diselamatkan Owen. Bajingan itu sudah berulang kali merusak rencanaku dan Utaram. Suatu hari nanti, aku pasti akan menghabisinya!” ujar Sherly dengan d
Kenapa Jerremy malah menyalahkan Sherly atas masalah itu? Konyol sekali!“Kamu ....” Jerremy merasa sangat marah, tetapi juga tidak bisa membantah. Dia tahu apa yang dikatakan Sherly benar. Pada akhirnya, dia dan Lukas yang sudah menghancurkan kebahagiaan Theresa. Selain itu, mereka juga sudah mengusir seorang ahli alkemis seperti Owen dan menghancurkan masa depan Keluarga Lestari yang indah. Semua ini adalah salah mereka, mereka tidak bisa menyalahkan orang lain. Sayangnya, penyesalan selalu datang terlambat.“Dasar wanita berhati busuk! Hari ini, aku harus membunuhmu!” Jerremy sudah marah karena malu sehingga kehilangan akal sehatnya. Dia langsung melayangkan tinjunya ke arah Sherly.Jerremy mengaku dirinya memang bersalah karena sudah membalas kebaikan Owen dengan kejahatan. Namun, tidak bisa dipungkiri bahwa Sherly sudah diam-diam berencana untuk mencelakai Theresa. Selain itu, dia juga berselingkuh dengan Utaram dan melahirkan Levi, anak haram mereka.Tadi, Jerremy mengira Sherly
“Owen? Pak tua, memangnya kamu nggak malu? Kalian sudah mengusir Owen dari Keluarga Lestari dan membalas kebaikannya dengan kejahatan. Lagian, tadi kamu sudah setuju untuk membantuku menekan kekuatan Keluarga Suwanto agar bisa menghabisi Owen! Sekarang, kamu malah berharap dia membantumu membalas dendam. Kamu benar-benar nggak tahu malu!” ejek Utaram.“Makanya! Owen pasti sudah sangat membencimu dan Lukas. Kalau dia tahu kamu jadi begini, dia malah mungkin senang. Mana mungkin dia membantumu balas dendam! Konyol sekali!” cibir Sherly. Dia sama sekali tidak sungkan untuk mengolok-olok Jerremy.“Kalian ....” Sindiran Utaram dan Sherly sudah membuat Jerremy merasa sangat malu. Seperti yang dikatakan Utaram, saat menyetujui aliansi dengan Utaram tadi, dia sudah bermaksud untuk membunuh Owen. Hanya saja, dia ingin mendapatkan keuntungan tanpa berbuat apa-apa. Oleh karena itu, dia baru menyebutkan bahwa dia tidak ingin melawan Owen secara langsung.Konyolnya, Jerremy baru berencana untuk men
Harapan Jerremy sangat tidak realistis. Saat ini, dia merasa sangat menyesal karena sudah bersikap terlalu kejam. Meskipun ingin memisahkan Owen dan Theresa, dia seharusnya tidak boleh mengusir Owen. Jika Owen masih berada di Keluarga Lestari, setidaknya Keluarga Lestari masih memiliki secercah harapan.“Utaram, buat apa ngomong panjang lebar sama tua bangka ini? Langsung bunuh saja!” dengus Sherly. Kemudian, dia hendak menyerang area fatal di kepala Jerremy.“Tunggu!” Utaram mengulurkan tangannya untuk mencegah serangan Sherly. Kemudian, dia memukul bagian belakang kepala Jerremy dan membuat Jerremy pingsan.Sebelum pingsan, Jerremy bukan khawatir akan keselamatannya, melainkan aset Keluarga Lestari. Sekarang, Keluarga Lestari sudah dihadapkan dengan musibah. Satu-satunya orang yang bisa diharapkannya hanyalah Theresa yang cerdas. Dia berharap Theresa bisa lebih cepat menyadari rencana Utaram dan Sherly, lalu memikirkan segala cara untuk mendapatkan Owen kembali demi Keluarga Lestari.
“Sherly, aku pulang dulu. Kuserahkan masalah selanjutnya padamu!” ujar Utaram sambil memeluk Sherly. Kemudian, dia diam-diam meninggalkan kediaman Keluarga Lestari.Sebenarnya, Sherly yang membawa masuk Utaram secara diam-diam kali ini. Tidak ada yang tahu Utaram pernah datang ke kediaman Keluarga Lestari. Jadi, tidak akan ada yang curiga bahwa dia sudah mencelakai Jerremy....Setelah Utaram pergi, Sherly menenangkan diri sejenak. Kemudian, dia buru-buru memberi tahu beberapa tetua Keluarga Lestari bahwa penyakit lama Jerremy tiba-tiba kambuh dan Jerremy pingsan di kamar.Setelah itu, para tetua Keluarga Lestari dan anggota keluarga inti buru-buru pergi ke kamar Jerremy. Mereka melihat Jerremy yang berada dalam keadaan koma terbaring di atas tempat tidur. Tidak lama kemudian, Lukas dan Theresa yang sedang berada di perusahaan juga buru-buru pulang begitu menerima kabar ini.Berhubung tidak ada jejak pertarungan di dalam kamar dan tidak ada yang tahu mengenai kedatangan Utaram, mereka