"Saat ini, aku masih memandang Heri dan Markus. Jadi, aku beri kamu satu kesempatan lagi untuk memilih. Kalau sekarang kamu melepaskan Fendy, aku bisa menganggap nggak ada apa pun yang terjadi. Aku juga akan menjamin kamu pergi dengan selamat. Kalau nggak, tanggung sendiri akibatnya!" ucap Ricardo dengan emosi.Ricardo mungkin tidak akan mempermasalahkan jika Heri yang tidak menghargainya, karena mereka punya status dan kemampuan yang seimbang. Dia sendiri juga tidak akan mampu melakukan apa pun kepada Heri. Namun, dia tidak menyangka bahwa anak yatim piatu yang tidak ada apa-apanya seperti Owen berani tidak menghargainya! Owen benar-benar sudah bosan hidup!Bisa dibayangkan seberapa besar kemarahan dalam hati Ricardo saat ini!"Aku …." Owen hendak mengatakan sesuatu, tiba-tiba Marisa yang berdiri di belakangnya langsung menyela."Owen, lagi pula aku juga nggak kenapa-kenapa, gimana kalau lupakan saja masalah ini?" bujuk Marisa sambil menarik lengan Owen dengan ekspresi khawatir.Sebel
Ditambah lagi, hubungan pertemanan dia dan Owen tidak sedekat hubungan Owen dengan Keluarga Suwanto. Jadi, wajar saja jika dia merasa ragu untuk sesaat. Ricardo juga sudah menyadari keraguan Markus, lalu muncul sebuah ide dalam benaknya dan dia berkata sambil tersenyum, "Markus, kamu harus pikirkan dengan baik-baik. Basis kultivasi aku dan Heri sebanding, jadi aku nggak bisa melakukan apa pun kepadanya, begitu juga sebaliknya."Ricardo berhenti sejenak, lalu lanjut berkata, "Tapi, kamu berbeda. Basis kultivasi Tuan Calvin jauh lebih tinggi darimu. Kamu nggak mungkin bisa melawan dia. Kalau kamu kukuh mau berseteru dengan kami, kamu hanya mencari penderitaan sendiri."Saat berbicara, Ricardo diam-diam memberikan isyarat mata kepada Calvin dan Calvin langsung memahami maksudnya.Calvin yang berniat untuk menakuti Markus pun berkata dengan nada mengancam, "Yang Ricardo katakan benar. Markus, kalau kamu mundur sekarang, aku bisa menganggap nggak pernah terjadi masalah apa pun. Tapi, kalau
Heri dan Yura tahu bahwa Owen memiliki hubungan dengan Theresa. Mereka bisa menebak dengan sangat mudah bahwa kedatangan Theresa kali ini pasti demi Owen! Namun, Ricardo tidak merasa seperti itu. Dia segera menyunggingkan sebuah senyuman yang memesona dan sengaja mendekat."Theresa, kenapa kamu bisa ada di sini? Apa mungkin kamu sengaja kemari untuk membantuku?" tanya Ricardo dengan wajah yang tersenyum dengan cerah. Dia menatap wajah Theresa yang cantik dan tidak dapat menahan rasa kagum di matanya.Theresa merupakan wanita tercantik nomor satu dari empat wanita cantik di Jenggala. Dengan wajah yang cantik dan tidak tertandingi itu, ada banyak orang yang mengaguminya, salah satunya adalah Ricardo. Dia telah mengejar Theresa selama lebih dari dua tahun. Sekarang, dia berpikir kedatangan Theresa yang begitu tiba-tiba ini kemungkinan besar adalah karena dirinya dan tidak mungkin karena seorang anak yatim piatu seperti Owen."Minggir! Aku datang untuk membantu Owen, bukan untuk membantumu
Sebenarnya hati Theresa juga merasa sangat gugup. Dia tidak pernah membayangkan bahwa tempat kecil seperti ini akan mengumpulkan anggota keluarga inti dari empat keluarga berpengaruh di saat yang bersamaan. Untung saja, kedua belah pihak sudah terbagi dengan jelas dan berada di posisi yang berlawanan.Theresa bisa melihat bahwa Heri dan adiknya, serta Markus bersekutu dengan Owen. Hal ini membuat Theresa diam-diam merasa lega. Jika empat kekuatan berpengaruh ini bermusuhan dengan Owen, sehebat apa pun Keluarga Lestari, dia juga tidak mungkin bisa melawan empat keluarga itu sendirian."Owen, kamu …." Theresa tampak hendak menanyakan sesuatu. Tapi, ketika dia melihat wajah Owen, lalu melirik Marisa yang sedang berdiri di samping Owen sambil mengenakan jaket pria, wajah cantik Theresa seketika menjadi dingin. Theresa segera mengurungkan niatnya untuk berbicara, lalu memalingkan wajahnya dan tidak menggubris Owen lagi."Theresa, ada apa?" tanya Owen dengan kebingungan.Rachel lalu mendekat
Ricardo segera merasakan ancaman yang sangat kuat, lalu dia menatap ke arah Owen dengan sorot mata yang tajam dan membawa sedikit aura membunuh. Di sisi lain, Heri sama sekali tidak merasakan suasana yang tidak beres. Dia memecahkan keheningan lebih dulu dan berkata dengan suara dingin, "Calvin, Ricardo, sekarang situasinya tiga lawan dua. Apa yang ingin kalian berdua katakan lagi?""Aku …." Raut wajah Calvin tampak sangat suram. Theresa memang terlihat bukan seorang ahli bela diri atau semacamnya, tetapi beberapa anak buah yang dibawa olehnya adalah ahli dari Keluarga Lestari yang memiliki kemampuan yang tidak lemah. Jika kedua belah pihak benar-benar bertarung, situasi tiga lawan dua ini tentu akan membuat Calvin dan Ricardo kalah tanpa perlu diragukan!"Theresa, apa kamu yakin mau membantu bocah ini?" tanya Ricardo yang tampak sangat berharap agar Theresa bisa memilih ulang. Ucapannya ini sama artinya sedang meminta Theresa menentukan pilihan antara dirinya dengan Owen."Benar! Owe
Pusat energi adalah dasar bagi praktisi bela diri untuk berkultivasi. Begitu pusat energi itu dihancurkan, seluruh kultivasi yang dimilikinya akan sirna dan dia akan menjadi cacat selamanya. Owen tidak mau membunuh orang, jadi dia hanya menghancurkan kultivasi milik Fendy dan tetap membiarkannya hidup. Ini bisa dianggap sebagai kebaikan terakhir yang diberikan Owen!"Rendy, kamu suruh orang untuk mengantar mereka berdua berobat ke rumah sakit. Jangan sampai terjadi hal yang nggak diinginkan," perintah Owen.Fredi dan Fendy sudah dilukai oleh Owen hingga menderita cedera yang parah. Saat ini, tubuh mereka sangat lemah sehingga harus segera menerima pengobatan. Jika sampai mereka mati dan menarik perhatian polisi, itu akan sangat merugikan Owen."Oke," jawab Rendy setelah menerima perintah. Dia langsung memanggil beberapa anak buahnya untuk mengangkat Fredi dan Fendy, lalu meninggalkan tempat itu lebih dulu."Tuan Markus, Tuan Heri, dan juga Theresa. Hari ini terima kasih untuk bantuan k
Theresa benar-benar tidak mengerti. Sejak kapan seorang duda seperti Owen bisa menjadi begitu populer? Hal ini benar-benar membuat Theresa kebingungan!Saat ini, Heri tidak menyadari perseteruan diam-diam antara adiknya dan Theresa. Dia pun berpamitan lebih dulu dan berkata, "Tuan Owen, kalau kamu nggak punya urusan lain lagi, aku dan Yura pulang dulu.""Tuan Owen, sampai jumpa lagi," ucap Markus yang ikut berpamitan."Owen, nggak kusangka kamu sehebat ini. Bukan hanya menjalin hubungan dengan anggota Keluarga Suwanto, kamu juga berteman dengan putra dari Raja Naldo, Markus. Kelihatannya aku sudah meremehkan kemampuanmu sebelumnya," ucap Theresa.Saat menatap sosok Heri dan yang lainnya menjauh, Theresa melirik Owen dengan dingin dan perasaannya menjadi sangat rumit. Theresa tahu bahwa Owen memiliki hubungan dengan Keluarga Suwanto. Jadi, Theresa juga tidak terlalu terkejut saat melihat kehadiran Heri dan adiknya. Namun, dia sama sekali tidak menyangka Owen ternyata mengenal putra Raja
Owen menggelengkan kepalanya dan menjawab dengan tidak fokus. Saat ini, hatinya hanya memikirkan Theresa. Dia sedang memikirkan bagaimana dia akan memberi penjelasan kepada Theresa nanti."Bagus kalau bukan," sahut Marisa dengan lega sambil menyunggingkan senyuman di wajahnya.Marisa bisa merasakan bahwa meskipun Theresa masih bukan pacar Owen, nada bicara Owen terdengar seperti menyukai Theresa. Namun, bagi Marisa itu bukan masalah yang besar. Hubungan dia dan Owen begitu kuat, mungkin saja Owen juga menyukai dirinya di lubuk hati terdalam. Selama Theresa bukan pacar Owen, maka Marisa masih punya kesempatan.Apalagi, Marisa telah mengenal Owen lebih awal daripada Theresa selama tujuh atau delapan tahun. Mereka bisa dianggap teman yang memiliki hubungan yang spesial, jadi dia tidak mungkin kalah dari Theresa!"Marisa, apa yang kamu katakan barusan? Aku nggak dengar," tanya Owen yang kembali merespons."Nggak apa-apa," jawab Marisa sambil menggigit bibirnya. Saat teringat dengan nasiha
“Nona Yunita, terima kasih sudah menolongku ....”Theresa berjalan ke sisi tempat tidur, lalu mengucapkan terima kasih dengan tulus kepada Yunita yang sudah menolongnya dari tangan Rusli. Ini juga merupakan alasan utama kenapa dia tidak meninggalkan kamar Yunita.“Nona Theresa, kalau kamu benar-benar ingin berterima kasih padaku, apa kamu boleh setujui sebuah permintaanku ...,” ujar Yunita sambil menggigit bibirnya. Dia terlihat seperti sudah membuat sebuah keputusan.“Permintaan apa?” tanya Theresa. Setelah berpikir sejenak, da samar-samar bisa menebak apa permintaan Yunita.“Aku ingin bergabung dengan kalian. Kelak, aku mau hidup bersama kalian ...,” jawab Yunita dengan tatapan penuh harap.Sebelumnya, Yunita tidak berhenti berpikir untuk merebut Owen dari Theresa dan Yura karena menyukai Owen. Sekarang, setelah mengalami musibah sebesar ini, pikirannya sudah terbuka. Berhubung tidak mungkin bisa merebut Owen dari mereka, dia pun berencana untuk bergabung dengan mereka. Ini juga meru
“Nggak ada yang mustahil! Pak tua, semuanya sudah berakhir. Mati sana! Terima seranganku, Tinju Phoenix!” dengus Owen.Kemudian, Owen langsung mengerahkan jurus andalan terkuatnya tanpa ragu. Gelombang energi yang luar biasa kuat segera terpancar dari tinjunya, lalu memelesat ke arah Danu. Owen berencana untuk langsung membunuh Danu supaya bisa mengakhiri pertarungan ini secepat mungkin.“Jangan ....”Saat merasakan kekuatan mengerikan dari Tinju Phoenix, Danu pun ketakutan. Dia langsung melompat tanpa ragu dan berniat untuk melarikan diri. Sayangnya, kekuatan Owen jauh lebih tinggi dari kekuatannya. Selain itu, Tinju Phoenix merupakan jurus spiritual tingkat puncak yang kekuatannya sangat mengerikan.Selanjutnya, baru saja Danu melompat ke udara, tubuhnya sudah terhantam serangan Tinju Phoenix dan meledak menjadi kabut darah. Hidupnya yang dipenuhi dengan kejahatan akhirnya berakhir juga.“Ini ....”Begitu melihat Owen berhasil membunuh Danu hanya dengan satu serangan, semua orang pun
“Akhirnya basis kultivasiku menerobos juga! Pak tua, sekarang, kamu sudah boleh mati dengan tenang!”Owen membuka kedua matanya, lalu menatap ke arah Danu dengan tatapan yang sangat tajam dan menakutkan.“Nak, arogan sekali kamu! Memangnya kenapa kalau kamu beruntung bisa menerobos mencapai Alam Legana? Basis kultivasimu baru menerobos dan kamu bahkan belum sempat mengokohkannya. Kamu bukan tandinganku! Mati sana!” dengus Danu. Dia sama sekali tidak takut pada Owen.Seusai berbicara, Danu tidak ingin lanjut bicara omong kosong dengan Owen lagi. Dia langsung menyerang ke arah Owen dengan kekuatan yang sangat besar. Dia berencana untuk lanjut membunuh Owen sebelum Owen sempat mengokohkan basis kultivasinya.“Benar! Memangnya kenapa kalau basis kultivasinya sudah menerobos ....”Setelah mendengar ucapan Danu, semua anggota Keluarga Chandika juga langsung merasa jauh lebih lega.Di sisi lain, Graham, Juskitar, Surya, dan orang lainnya baru saja merasa agak senang dan mulai menaruh sedikit
“Haha .... Akhirnya berakhir juga!”Melihat Graham yang terluka parah dan tidak mampu melawan lagi, Danu langsung tertawa terbahak-bahak. Saat ini, kelompok Graham yang memiliki kemampuan terkuat sudah dijatuhkannya. Selanjutnya, yang tersisa hanyalah Owen, Juskitar, Surya, dan orang lain yang bisa dihadapinya dengan mudah.Dengan begitu, pihak Keluarga Chandika sudah termasuk meraih kemenangan. Jadi, dapat dibayangkan betapa gembiranya Danu.“Sesepuh paling hebat!”“Sesepuh paling hebat!”“Sesepuh paling hebat!”Selain Danu, Setiawan dan para ahli Keluarga Chandika lainnya juga bersorak gembira.“Gawat .... Kali ini, tamatlah riwayat kita ....”Di sisi lain, Juskitar, Surya, dan orang lainnya merasa bagaikan sudah disambar petir. Mereka langsung merasa putus asa. Meskipun memiliki keuntungan dalam jumlah, Danu merupakan seorang petarung Alam Legana yang tidak mungkin bisa mereka lawan. Jika tebakan mereka tidak meleset, yang menanti mereka selanjutnya adalah kematian. Selain itu, tida
Gluk! Owen memanfaatkan kesempatan ini untuk mengeluarkan pil spiritual suci dan mengonsumsinya.Awalnya, Owen berencana untuk menyerahkan pil penawar ratusan racun kepada kelompok Graham supaya bisa menawarkan racun mereka. Namun, Graham sudah terluka akibat serangan Danu, sedangkan kelompok Tristan juga terluka parah dan telah kehilangan semangat tempur. Jadi, sudah tidak ada gunanya Owen menawarkan racun mereka.Satu-satunya hal yang bisa dilakukan Owen saat ini hanyalah bertaruh apakah dirinya bisa memanfaatkan kesempatan saat hambatan kultivasinya menunjukkan kelonggaran untuk menerobos hambatan kultivasi mencapai Tingkat Pemahaman Agung dengan mengandalkan pil spiritual suci. Dengan begitu, pihak mereka mungkin masih memiliki harapan untuk menang.“Owen, aku akan menahan Danu sebisa mungkin. Kamu harus manfaatkan kesempatan ini untuk kabur! Setelah berhasil kabur, carilah cara untuk balaskan dendam Organisasi Dragmar Tonham Sentral ....”Saat ini, Graham berusaha untuk berdiri sa
“Cari mati kamu!”Saat merasakan serangan kuat Owen dari punggungnya dan melihat Owen telah membunuh Jordan, Danu merasa sangat marah. Dia mau tak mau menghentikan serangan lanjutannya terhadap kelompok Graham, lalu mengerahkan kekuatan yang luar biasa untuk menangkis serangan Owen.Duk! Seiring dengan suara benturan yang nyaring, Tinju Phoenix dan serangan Danu saling berhantaman dengan kuat. Selanjutnya, serangan Danu segera merobek pertahanan Tinju Phoenix dan sisa kekuatannya menghantam tubuh Owen dengan kuat.“Gawat!”Ekspresi Owen langsung berubah drastis. Dia buru-buru melangkah mundur dengan cepat supaya bisa menghindari sisa kekuatan dari serangan Danu. Apa daya, basis kultivasi Danu telah mencapai Alam Legana yang jauh lebih tinggi dari kekuatan Owen. Tidak peduli secepat apa pun dia melangkah mundur, dia tetap tidak dapat melepaskan diri dari ruang lingkup serangan Danu. Tubuhnya pun tersapu sisa energi sejati itu dan terpental ke lantai.Pfft! Pfft! Setelah mendarat di lan
Dibandingkan dengan Juskitar dan Surya yang dipenuhi dengan rasa putus asa, Owen terlihat jauh lebih tenang. Dulu, dia yang menjatuhkan Tangan Beracun. Demi menghadapi Tangan Beracun sebelumnya, dia pernah meracik pil penawar ratusan racun untuk menawarkan Lima Racun Pelemas Otot.Saat ini, Owen kebetulan masih memiliki puluhan butir pil penawar ratusan racun. Meskipun kelompok Graham sudah keracunan, begitu dia memberikan pil penawar ratusan racun kepada mereka, pihak mereka masih memiliki kesempatan untuk meraih kemenangan.Begitu memikirkan hal ini, Owen segera menghentikan pertarungannya dengan Jordan, lalu melompat dan hendak menghampiri kelompok Graham untuk menawarkan racun mereka.“Owen, kamu mau kabur? Mana segampang itu!”Jordan salah paham bahwa Owen ingin melarikan diri setelah melihat situasinya sudah terbalik. Dengan dendam mendalam di antara dirinya dengan Owen, dia tentu saja tidak akan membiarkan Owen melarikan diri. Oleh karena itu, dia langsung bergerak dan menghalan
“Pak Graham, kalian yang memaksaku! Berhubung begitu, jangan salahkan aku lagi! Mati sana!”Melihat para ahli Keluarga Chandika yang jatuh dalam bahaya, ekspresi Danu terlihat sangat suram. Dia tahu dirinya harus segera mengakhiri pertarungan ini secepatnya untuk mencegah timbulnya korban jiwa dari pihak Keluarga Chandika. Oleh karena itu, Danu segera melambaikan kedua lengan bajunya yang menyebarkan kabut putih ke arah kelompok Graham. Kabut putih itu segera berubah menjadi serbuk yang memenuhi udara dan menyelimuti kelompok Graham. “A ... apa ini? Gawat! Ini racun!”Saat merasakan keanehan serbuk berwarna putih itu, kelompok Graham pun tercengang. Mereka berempat buru-buru menahan napas dan melangkah mundur dengan cepat untuk keluar dari jangkauan serbuk putih tersebut.Sayangnya, semuanya sudah terlambat. Serbuk putih itu dapat memasuki tubuh mereka melalui pori-pori. Ditambah dengan jarak mereka berempat yang terlalu dekat dengan Danu, tubuh mereka sudah menyerap serbuk putih itu
“Cuma seseorang yang pernah kukalahkan saja berani bersikap searogan ini? Dasar nggak tahu diri!” cibir Owen.Owen sudah pernah bertarung 2 kali dengan Jordan. Setiap kali, Jordan selalu terluka dan melarikan diri. Jadi, Owen tentu saja tidak takut pada Jordan. Tanpa berpikir panjang, dia segera mengerahkan Jari Bencana Bumi yang berkekuatan luar biasa kuat untuk menangkis serangan Jordan.Duk! Seiring dengan suara benturan yang nyaring, Jari Bencana Bumi dan Cakar Pemakan Jiwa saling berhantaman dengan kuat.Namun, berbeda dengan sebelumnya, Jari Bencana Bumi yang dikerahkan Owen kali ini tidak dapat menembus pertahanan serangan Jordan, malah berhasil dikalahkan oleh serangan Jordan.Selain itu, berhubung Owen baru mengonsumsi pil pemicu potensi dan efek obatnya masih belum sepenuhnya bekerja, serangan Jordan bukan hanya mengalahkan serangan Owen, tetapi sisa kekuatannya juga membuat Owen terdesak mundur beberapa langkah.“Jordan, nggak disangka ternyata basis kultivasimu sudah menero