"Loran, hari ini adalah hari kematianmu! Aku mau tahu kamu bisa melarikan diri ke mana!" ujar Owen dengan ekspresi dingin. Dia mengadang Loran, lalu mengeluarkan sebuah pil pemicu potensi dan meminumnya.Meskipun saat ini kekuatan keseluruhannya telah mencapai Semi Alam Legana, kemampuan aslinya masih agak rendah, paling-paling baru setara dengan tahap akhir Alam Tigana. Sementara itu, Loran adalah seorang ahli tahap puncak Alam Tigana yang kekuatannya tidak bisa dianggap sepele. Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, Owen tidak berani bertindak gegabah. Jadi, dia langsung meminum pil pemicu potensi dan bersiap untuk menjatuhkan Loran terlebih dahulu."Owen, kita nggak punya dendam apa pun. Kamu ... jangan keterlaluan!" seru Loran dengan ekspresi yang sangat suram. Dia menatap Owen dengan penuh kewaspadaan dan ketakutan.Sebelumnya, ketika menyelamatkan Rusli, Loran sudah mendengar bahwa Owen memiliki ranah pedang yang tak tertandingi. Meskipun saat itu dia dan Rusli menebak
"Iya, yang bunuh Raja Iblis itu Owen ...."Berhubung Jocelyn sudah mengetahui kebenarannya, Yura dan Renata pun tidak bisa lagi menyembunyikan hal ini. Keduanya hanya bisa mengangguk sebagai pengakuan atas perbuatan Owen."Syukurlah! Ini semua memang takdir!" Setelah mendengar jawaban yang meyakinkan dari Yura dan Renata, mata Jocelyn terlihat penuh emosi dan air matanya mulai mengalir dengan tak terkendali.Raja Iblis telah menyebabkan kematian bagi orang tua dan kakaknya. Jadi, Jocelyn selalu ingin bertemu dengan pahlawan yang telah membunuh Raja Iblis supaya bisa mengucapkan terima kasih secara langsung. Ini adalah harapan terbesarnya.Sekarang, takdir sepertinya memang berpihak padanya. Pahlawan tersebut ternyata berada di sampingnya!Awalnya, Jocelyn hanya ingin bersikap baik dan menjalin persahabatan dengan Owen dengan membantunya menangani beberapa hal. Namun, arwah orang tua dan kakaknya sepertinya memang sudah mengatur agar dia bertemu dengan Owen supaya harapannya bisa terwu
"Loran, aku akan membantumu!" seru Wirman. Dia bergegas berjalan menuju sisi Loran dan membentuk posisi berhadapan dengan Owen."Oke ...."Loran merasa sedikit tenang setelah mendapat bantuan dari Wirman. Dia tahu bahwa kemampuan Owen sangat mendalam dan sulit ditebak. Selain itu, dia belum pernah benar-benar bertarung melawan Owen. Jadi, dia tidak tahu sejauh mana kekuatan Owen sebenarnya.Sekarang, Owen tidak membiarkannya melarikan diri. Loran tidak mungkin hanya duduk menunggu mati. Dia hanya bisa mengambil risiko dan bersiap untuk bertarung habis-habisan melawan Owen. Dengan kekuatannya dan Wirman, mereka mungkin bisa mengalahkan Owen."Dasar nggak tahu diri! Sebaiknya kalian berdua langsung serang bersama saja daripada menyia-nyiakan energiku!" cibir Owen. Dia menunjuk ke arah Loran dan Wirman dengan penuh peremehan."Nak, sombong sekali kamu! Berhubung kamu begitu ingin mati, akan kukabulkan permintaanmu itu!" seru Wirman. Dia sangat marah akibat keangkuhan Owen.Wirman berpikir
Tahun ini, Owen Guswadi berumur 26 tahun. Dia adalah menantu pecundang yang sangat terkenal di Jenggala. Selama tiga tahun menikah, Owen hidup bagai budak Keluarga Bastian. Dia bahkan disuruh untuk mencuci kaki istrinya. Owen sudah terbiasa untuk hidup dengan diinjak-injak. Namun, kesabarannya sudah habis semalam!Selama tiga tahun ini, semua gaji bulanan Owen akan diserahkan semuanya kepada sang istri, Lucy Bastian.Selain mesti mencari nafkah, Owen juga perlu mencuci pakaian, mengepel lantai, memasak, dan lain sebagainya. Pokoknya Owen melakukan semua pekerjaan rumah tangga tanpa mengeluh sekali pun.Awalnya Owen mengira kerja kerasnya akan meluluhkan hati istrinya. Hubungan mereka berdua pasti akan semakin membaik. Namun saat Owen pulang kerja hari ini, istrinya malah memberinya hadiah yang sangat spesial untuknya!Lucy sudah mengandung!Benar, istri yang tidak pernah disentuh Owen selama tiga tahun ini malah mengandung!Owen akan menjadi ayah dari anak yang dikandungnya!Betapa bah
Selesai memberi penghormatan kepada Kakek Martin, Owen pun meninggalkan kuburan. Saat dia berjalan ke depan pintu gerbang, dia melihat seorang wanita cantik yang berpakaian seragam kerja sedang berdiri di depan sana. Owen spontan merasa penasaran. Kenapa ada orang yang tidak tidur di malam hari, malah pergi ke tempat seperti ini? Wanita itu bahkan menggunakan riasan yang tebal. Si wanita cantik terlihat tidak senang. Dia pun bergumam, sepertinya dia berkata “dasar miskin” atau sejenisnya.Dulu ketika Owen mendengar ucapan ini, dia pun tidak akan memasukkannya ke hati. Hanya saja, setelah dia diusir dari rumah hari ini, Owen jadi merasa sangat kesal. Dia ingin melampiaskan emosinya. Oleh sebab itu, Owen berlari ke depan wanita cantik itu, lalu berkata, “Lho, cepat banget nongkrongnya? Berapa semalam? Hari ini suasana hatiku lagi bagus!”Sebenarnya Owen tidak punya uang sama sekali. Owen bahkan sedikit gugup ketika mengatakan ucapan itu. Dia takut wanita itu memang bekerja sebagai kupu
Lokasi makam ini sangat terpencil!Owen juga tidak yakin akan ada hantu atau tidak, hanya saja dia dapat mendengar suara raungan serigala. Ditambah lagi, si wanita sedang basah kuyup, dan kakinya juga terluka. Dia pasti tidak bisa berjalan jauh. Jalan raya masih jauh di depan sana. Tidak akan ada yang datang untuk menyelamatkan wanita ini. Sekarang dia juga sudah tidak memiliki ponsel dan kunci mobil. Dia pun hanya bisa bermalam di sini! Semua ini adalah hukuman Owen untuknya!Hukuman atas membalas air susu dengan air tuba!Owen melangkahkan kakinya, lalu berjalan pergi.“Dasar berengsek! Kamu memang berengsek! Kamu … jangan tinggalin aku!”Si wanita cantik mengejar Owen, tapi dia tidak sanggup mengejar langkah Owen yang sedang emosi itu. Seketika, terlintas rasa sedih di hatinya. Dia tidak menyangka seorang wanita dari keluarga kaya raya, Theresa Lestari, akan disiksa seperti ini.“Sialan! Setelah aku tahu kamu itu siapa, aku pasti nggak akan ampuni kamu!” jerit Theresa.Ancaman yan
Owen yang sudah hidup kembali dan memiliki kekuatan yang sangat besar. Dia memang masih belum menguasai semuanya, tapi kekuatannya saat ini sanggup untuk membunuh dua pembunuh biasa. Beberapa detik kemudian, saat pembunuh yang satu lagi belum merespons, Owen langsung berlari pergi memeluk Theresa, lalu bersamanya bergelinding ke dalam sungai.Apa mereka ingin mati bersama?Ekspresi wajah Theresa terlihat rumit. Lelaki ini memang sangat menyebalkan. Hanya saja, padahal mereka baru bertemu sebentar saja, si lelaki malah rela mengorbankan nyawanya demi menyelamatkan dirinya.Saat ini, kedua kaki Theresa sudah terasa lemas. Dia segera menepi ke tepi sungai. Perasaannya sangat kalut saat ini. Di satu sisi, dia berharap Owen bisa naik ke tepi sungai, tapi di sisi lain, dia juga berharap Owen sudah tidak bernyawa. Sebab, tubuhnya sudah dilihat, diraba, dan bahkan bibirnya juga sudah dicium oleh lelaki itu.Theresa menggigit bibirnya sambil menunggu. Hanya saja, dia masih tidak berhasil menun
“Nona Lucy, maaf sekali! Berdasarkan undang-undang pernikahan, ada masa mediasi 30 hari setelah mengajukan perceraian. Apalagi suamimu tidak punya kartu identitas, kami tidak bisa langsung menjalankan prosedur perceraian kalian ….”Seorang petugas wanita berbicara dengan sangat sopan, lalu mengembalikan berkas kepada Lucy.“Apa-apaan? Mau cerai saja perlu masa mediasi? Suruh atasan kamu ke sini! Aku nggak percaya mau cerai saja sesusah ini!” Fredi berkata dengan menggebrak meja.“Tuan, peraturannya memang seperti ini ….” Raut wajah si petugas wanita memang terlihat tidak bagus, tapi dia tetap bersikap sopan.“Jangan bicara panjang lebar sama aku! Aku suruh kamu panggil atasanmu kemari! Kamu budek, ya!” jerit Fredi dengan emosi.Kericuhan di Kantor Catatan Sipil menarik perhatian semua orang. Sepertinya ini adalah pertama kalinya ada orang yang berbuat keonaran di Kantor Catatan Sipil.Saat ini, petinggi Kantor Catatan Sipil juga dihebohkan oleh masalah ini. Seorang lelaki paruh baya be