Di depan pekarangan kediaman Keluarga Miramar.Kelompok Owen menghentikan mobil mereka tidak jauh dari gerbang kediaman Keluarga Miramar. Setelah membuka pintu mobil, Owen mengangkat Winson yang terlihat lemas berjalan turun dari mobil bersama Berto dan Reynald."Owen, itu markas Keluarga Miramar! Sejujurnya, aku sudah minta bantuan pada kakekku. Dia seharusnya akan segera tiba bersama ahli lainnya. Begini akan lebih aman dan lebih bijaksana ...."Berto berpikir sejenak sebelum akhirnya memberi tahu Owen tentang permintaan tolongnya kepada keluarganya."Nggak perlu! Aku bisa selesaikan masalah ini sendiri. Keluarga Jinanda nggak usah repot-repot!" kata Owen sambil menggeleng.Saat ini, Owen sudah meminum pil pemicu potensi dan efeknya hanya akan bertahan selama 2-3 jam sebelum dia memasuki masa lemah. Dia tidak punya waktu untuk menunggu para ahli Keluarga Jinanda tiba.Oleh karena itu, Owen menolak niat baik Berto dengan sopan. Tanpa menunggu lebih lama, dia mengangkat Winson dan mela
Setelah mendengar keributan dari gerbang, banyak ahli Keluarga Miramar yang terkejut dan segera berlari ke arah datangnya suara. Dalam sekejap, sekitar 10 ahli Keluarga Miramar berkumpul di halaman. Mereka berhenti di tempat yang jaraknya 4-5 meter dari Owen. Kedua belah pihak pun berdiri saling berhadapan dengan suasana yang tegang.Di antara mereka, ada dua pria tua berusia sekitar 60 tahun yang memimpin kelompok itu. Mereka adalah Wira dan Joni yang merupakan salah satu dari Enam Pelindung Besar di bawah naungan Jordan."Siapa yang berani mengacau di kediaman Keluarga Miramar? Bernyali sekali ...," seru Joni sambil melangkah maju ke depan dengan marah. Tubuhnya memancarkan aura yang mengesankan. Namun, sebelum selesai berbicara, dia langsung melihat Winson yang berada di tangan Owen. Raut wajahnya seketika berubah. Seruan marahnya juga langsung berhenti."Joni, cepat selamatkan aku ...."Melihat kemunculan Joni dan yang lainnya, Winson yang tadinya terlihat putus asa tiba-tiba berse
"Dasar nggak tahu diri! Minggir!"Dalam menghadapi serangan kuat Joni dan Wira, Owen hanya mendengus dingin. Dia melambaikan tangannya, lalu seberkas energi spiritual yang sangat kuat langsung memancar keluar untuk menangkis serangan Joni dan Wira!Duk! Duk!Dengan dua suara benturan yang nyaring, energi spiritual Owen langsung merobek serangan Joni dan Wira. Kemudian, sisa kekuatannya menghantam Joni dan Wira. Mereka berdua pun melayang sejauh 2-3 meter sebelum jatuh ke lantai dengan kuat.Pfft! Pfft!Setelah mendarat di lantai, wajah Joni dan Wira terlihat pucat. Mereka juga langsung memuntahkan darah sebelum terkapar lemas di lantai. Mereka sudah sepenuhnya kehilangan semangat tempur."Apa? Mustahil!"Melihat situasi ini, sekitar 10 ahli Keluarga Miramar yang berdiri di belakang merasa sangat terkejut. Mereka tidak berhenti mengusap mata karena tidak percaya dengan apa yang mereka lihat. Mereka semua tahu jelas bahwa basis kultivasi Joni dan Wira telah mencapai tahap akhir Alam Tiga
Tahun ini, Owen Guswadi berumur 26 tahun. Dia adalah menantu pecundang yang sangat terkenal di Jenggala. Selama tiga tahun menikah, Owen hidup bagai budak Keluarga Bastian. Dia bahkan disuruh untuk mencuci kaki istrinya. Owen sudah terbiasa untuk hidup dengan diinjak-injak. Namun, kesabarannya sudah habis semalam!Selama tiga tahun ini, semua gaji bulanan Owen akan diserahkan semuanya kepada sang istri, Lucy Bastian.Selain mesti mencari nafkah, Owen juga perlu mencuci pakaian, mengepel lantai, memasak, dan lain sebagainya. Pokoknya Owen melakukan semua pekerjaan rumah tangga tanpa mengeluh sekali pun.Awalnya Owen mengira kerja kerasnya akan meluluhkan hati istrinya. Hubungan mereka berdua pasti akan semakin membaik. Namun saat Owen pulang kerja hari ini, istrinya malah memberinya hadiah yang sangat spesial untuknya!Lucy sudah mengandung!Benar, istri yang tidak pernah disentuh Owen selama tiga tahun ini malah mengandung!Owen akan menjadi ayah dari anak yang dikandungnya!Betapa bah
Selesai memberi penghormatan kepada Kakek Martin, Owen pun meninggalkan kuburan. Saat dia berjalan ke depan pintu gerbang, dia melihat seorang wanita cantik yang berpakaian seragam kerja sedang berdiri di depan sana. Owen spontan merasa penasaran. Kenapa ada orang yang tidak tidur di malam hari, malah pergi ke tempat seperti ini? Wanita itu bahkan menggunakan riasan yang tebal. Si wanita cantik terlihat tidak senang. Dia pun bergumam, sepertinya dia berkata “dasar miskin” atau sejenisnya.Dulu ketika Owen mendengar ucapan ini, dia pun tidak akan memasukkannya ke hati. Hanya saja, setelah dia diusir dari rumah hari ini, Owen jadi merasa sangat kesal. Dia ingin melampiaskan emosinya. Oleh sebab itu, Owen berlari ke depan wanita cantik itu, lalu berkata, “Lho, cepat banget nongkrongnya? Berapa semalam? Hari ini suasana hatiku lagi bagus!”Sebenarnya Owen tidak punya uang sama sekali. Owen bahkan sedikit gugup ketika mengatakan ucapan itu. Dia takut wanita itu memang bekerja sebagai kupu
Lokasi makam ini sangat terpencil!Owen juga tidak yakin akan ada hantu atau tidak, hanya saja dia dapat mendengar suara raungan serigala. Ditambah lagi, si wanita sedang basah kuyup, dan kakinya juga terluka. Dia pasti tidak bisa berjalan jauh. Jalan raya masih jauh di depan sana. Tidak akan ada yang datang untuk menyelamatkan wanita ini. Sekarang dia juga sudah tidak memiliki ponsel dan kunci mobil. Dia pun hanya bisa bermalam di sini! Semua ini adalah hukuman Owen untuknya!Hukuman atas membalas air susu dengan air tuba!Owen melangkahkan kakinya, lalu berjalan pergi.“Dasar berengsek! Kamu memang berengsek! Kamu … jangan tinggalin aku!”Si wanita cantik mengejar Owen, tapi dia tidak sanggup mengejar langkah Owen yang sedang emosi itu. Seketika, terlintas rasa sedih di hatinya. Dia tidak menyangka seorang wanita dari keluarga kaya raya, Theresa Lestari, akan disiksa seperti ini.“Sialan! Setelah aku tahu kamu itu siapa, aku pasti nggak akan ampuni kamu!” jerit Theresa.Ancaman yan
Owen yang sudah hidup kembali dan memiliki kekuatan yang sangat besar. Dia memang masih belum menguasai semuanya, tapi kekuatannya saat ini sanggup untuk membunuh dua pembunuh biasa. Beberapa detik kemudian, saat pembunuh yang satu lagi belum merespons, Owen langsung berlari pergi memeluk Theresa, lalu bersamanya bergelinding ke dalam sungai.Apa mereka ingin mati bersama?Ekspresi wajah Theresa terlihat rumit. Lelaki ini memang sangat menyebalkan. Hanya saja, padahal mereka baru bertemu sebentar saja, si lelaki malah rela mengorbankan nyawanya demi menyelamatkan dirinya.Saat ini, kedua kaki Theresa sudah terasa lemas. Dia segera menepi ke tepi sungai. Perasaannya sangat kalut saat ini. Di satu sisi, dia berharap Owen bisa naik ke tepi sungai, tapi di sisi lain, dia juga berharap Owen sudah tidak bernyawa. Sebab, tubuhnya sudah dilihat, diraba, dan bahkan bibirnya juga sudah dicium oleh lelaki itu.Theresa menggigit bibirnya sambil menunggu. Hanya saja, dia masih tidak berhasil menun
“Nona Lucy, maaf sekali! Berdasarkan undang-undang pernikahan, ada masa mediasi 30 hari setelah mengajukan perceraian. Apalagi suamimu tidak punya kartu identitas, kami tidak bisa langsung menjalankan prosedur perceraian kalian ….”Seorang petugas wanita berbicara dengan sangat sopan, lalu mengembalikan berkas kepada Lucy.“Apa-apaan? Mau cerai saja perlu masa mediasi? Suruh atasan kamu ke sini! Aku nggak percaya mau cerai saja sesusah ini!” Fredi berkata dengan menggebrak meja.“Tuan, peraturannya memang seperti ini ….” Raut wajah si petugas wanita memang terlihat tidak bagus, tapi dia tetap bersikap sopan.“Jangan bicara panjang lebar sama aku! Aku suruh kamu panggil atasanmu kemari! Kamu budek, ya!” jerit Fredi dengan emosi.Kericuhan di Kantor Catatan Sipil menarik perhatian semua orang. Sepertinya ini adalah pertama kalinya ada orang yang berbuat keonaran di Kantor Catatan Sipil.Saat ini, petinggi Kantor Catatan Sipil juga dihebohkan oleh masalah ini. Seorang lelaki paruh baya be