“Cih! Kamu juga bukan siapa-siapanya Kak Theresa, buat apa takut dia salah paham? Kayaknya tebakanku benar, kamu memang punya niat buruk terhadapnya!” tuduh Rachel dengan tatapan membara.“Kamu .... Omong kosong apa itu! Aku mana punya niat buruk terhadap Theresa,” jawab Owen dengan ragu. Dia tidak berani menatap mata Rachel.“Masih mau ngelak lagi! Jelas-jelas kamu begitu hebat, keahlian seni bela dirimu juga begitu tinggi. Tapi, kamu malah rela jadi seorang sekretaris di perusahaan Kak Theresa dan nggak mau pindah dari rumahnya! Kalau bukan karena punya maksud tertentu ke dia, memangnya apa lagi?” tanya Rachel sambil tersenyum dingin.“Umm ....” Owen pun tidak bisa berkata-kata. Dalam berdebat, dia mana bisa mengalahkan Rachel.“Osum, coba jujur. Kamu suka sama Kak Theresa, ‘kan?” tanya Rachel sambil tersenyum usil.“Aku ....” Owen sangat pusing. Baru satu jam yang lalu Yura menanyakan pertanyaan ini padanya. Waktu itu, dia sudah bersusah payah untuk mengelaknya. Tak disangka, malah
Tentu saja, Rachel juga sangat memahami sifat Theresa. Berhubung Theresa bersedia membiarkan seorang pria dewasa seperti Owen untuk tinggal di rumahnya, itu pasti karena Theresa juga mempunyai kesan baik terhadap Owen.Jika kedua orang ini memang saling menyukai, Rachel tidak keberatan untuk membantu mereka. Mungkin saja mereka bisa menjalin hubungan sampai ke pernikahan, sedangkan dirinya juga bisa belajar keterampilan bela diri. Ini sangat sempurna.“Aku bukan ....” Owen hendak mengklarifikasi bahwa dia bukanlah petarung Alam Mugana, tetapi tiba-tiba tersadar dia tidak boleh melakukannya. Bagaimana kalau Rachel batal membantunya mengejar Theresa setelah mengetahui kebenarannya?“Emm, benar. Aku memang petarung Alam Mugana!” ujar Owen tanpa malu. Dia menaruh tangan di belakang punggungnya supaya terlihat hebat. Dia benar-benar sangat tertarik pada usul Rachel. Dengan bantuan Rachel, Owen pasti bisa mengejar dan mendapatkan Theresa dengan lebih gampang. Ini adalah harapan terbesarnya u
Owen hanya perlu memilih sebuah teknik bela diri yang cocok untuk dipelajari perempuan, lalu mengajari Rachel. Satu-satunya hal yang membuatnya pusing adalah bagaimana cara mengajari Rachel untuk berkultivasi ke depannya. Sebab, dia bukanlah praktisi seni bela diri. Jadi, ini adalah hal yang cukup rumit!“Baguslah! Osum, aku cinta banget sama kamu!” Rachel sangat kegirangan. Dia pun langsung memeluk Owen sambil melompat dan tertawa girang. Dia terlihat bagaikan seorang anak kecil yang bergembira karena diberi permen.“Kamu ....” Saat merasakan tubuh Rachel yang lembut dan hangat memeluknya, Owen pun tercengang.Sifat Rachel yang unik kadang-kadang bisa membuat orang sangat kewalahan. Namun, saat dia bersikap manis, dia bisa meluluhkan hati pria mana pun. Dia memang adalah seorang iblis wanita yang mempunyai banyak perubahan!“Oke, cepat ajari aku teknik bela diri!” ucap Rachel dengan antusias. Dia sudah tidak bisa menahan kegembiraan dalam hatinya.“Tunggu, aku pikir dulu,” kata Owen.
Namun, saat mendengar suara langkah kaki yang mendekat, Rachel tahu bahwa Theresa sudah berjalan masuk. Oleh karena itu, dia pun tidak berani bertindak sembarangan. Jika Theresa menyadari Rachel dan Owen berbaring bersama, Rachel benar-benar tidak akan bisa menjelaskannya.Setelah masuk dan melirik ke sekeliling, Theresa hanya melihat Owen yang setengah berbaring di tempat tidur. Di dalam kamar, sama sekali tidak ada bayangan Rachel.“Eh? Apa Rachel benar-benar nggak ada di sini? Tapi vila ini juga nggak besar-besar banget. Kalau nggak di sini, dia ke mana?” gumam Theresa dengan bingung.“Apa mungkin dia lagi mandi?” tanya Owen sambil tersenyum canggung. Seluruh tubuhnya sangat tegang, bahkan telapak tangannya juga sudah berkeringat.“Nggak ada. Aku sudah cari di kamar mandi lantai atas dan bawah, balkon, dan dapur, tapi masih nggak nampak batang hidungnya,” jawab Theresa sambil mengerutkan keningnya.Firasat wanita biasanya sangat tajam. Saat ini, firasat Theresa mengatakan bahwa ada
Seberapa tinggi ekspektasi seseorang, sebesar itu pula kekecewaan yang dirasakannya. Saat ini, Theresa sangat kecewa terhadap Owen.Untungnya Rachel tetap tenang. Dia pun berkata dengan ekspresi serbasalah, “Kak, ngapain kamu? Kok kayak lagi main film sedih? Bisa nggak jangan begitu berlebihan?”“Rachel, dia sudah berbuat hal semacam itu terhadapmu, tapi ka ... kamu masih bisa tertawa?” tanya Theresa sambil menatap Rachel dengan ekspresi tidak percaya.Theresa tahu sifat adik sepupunya ini memang agak unik, tetapi Rachel tahu menjaga diri dan bukanlah gadis murahan. Sekarang, saat melihat Rachel dan Owen berbaring bersama di tempat tidur, reaksi pertama Theresa adalah berpikir bahwa Rachel sudah menjadi korban. Owen pasti sudah menggunakan cara licik untuk memaksanya.“Kak, tenang dulu. Sebenarnya, nggak ada yang terjadi di antara aku sama Osum. Kamu sudah berpikir kejauhan. Kalau nggak percaya, lihat saja. Bukannya kami masih berpakaian rapi?” ujar Rachel sambil menunjuk ke pakaiannya
“Tapi, teknik bela diri sangat berharga bagi seorang praktisi seni bela diri. Mana mungkin Owen bersedia mewariskan teknik bela dirinya tanpa alasan?” tanya Theresa dengan curiga.“Ini ... tentu saja karena kamu, Kak! Semalam, aku sudah bilang kalau Owen punya niat buruk terhadapmu. Aku ini adik sepupumu, dia rela mewariskan teknik bela dirinya padaku demi menyenangkanmu ...,” jawab Rachel dengan lugas. Dia malah mengkhianati Owen.“Kamu ....”Theresa dan Owen sama-sama tersipu. Awalnya, hubungan mereka memang sudah agak ambigu. Hanya saja, siapa pun tidak ingin mengungkapkannya dengan jelas. Sekarang, Rachel malah langsung mengatakannya secara terang-terangan.Owen adalah seorang pria, dia mungkin lebih berani untuk mengungkapkan perasaannya dengan jujur. Namun, Theresa merasa sangat malu. Dia benar-benar berharap bisa langsung bersembunyi sekarang juga.“Rachel, jangan sembarangan ngomong lagi! Waktunya sudah larut, cepat balik ke kamarmu sendiri!” perintah Theresa. Saat ini, wajahny
Tentu saja, mengumpulkan energi bukanlah sesuatu yang mudah. Hal ini berkaitan erat dengan bakat seseorang dan kedalaman teknik bela diri itu. Makin tinggi bakat seseorang dan makin dalam teknik bela diri yang dipelajarinya, makin mudah juga baginya untuk mengumpulkan energi.Sebaliknya, orang yang memiliki bakat buruk dan berlatih teknik bela diri tingkat rendah akan makin susah untuk mengumpulkan energi. Meskipun sudah berkultivasi keras selama 3-5 bulan, mereka juga belum tentu bisa memulai perjalanan kultivasi mereka.Saat melihat Theresa dan Rachel sudah berkonsentrasi, Owen juga memejamkan matanya, lalu lanjut mencari teknik rahasia bela diri yang cocok untuk dipelajari laki-laki dalam benaknya. Berhubung dia bukanlah praktisi seni bela diri, dia tidak akan bisa lanjut membimbing Theresa dan Rachel untuk berkultivasi ke depannya.Oleh karena itu, Owen juga berencana untuk berlatih teknik bela diri. Fokus utamanya masih pada berkultivasi, dia akan berlatih seni bela diri sebagai s
Theresa sangat terkejut. Dia sama sekali tidak tahu apa-apa mengenai kultivasi. Namun, dia tahu sangat jelas mengenai latar belakang Owen yang merupakan seorang anak yatim miskin. Saat mengetahui Owen menguasai keterampilan bela diri, Theresa sudah merasa cukup terkejut. Jadi, dia tidak merasa Owen mempunyai teknik bela diri mendalam yang bisa dia ajarkan pada mereka.“Tentu saja hebat! Dulu, aku pernah berlatih teknik bela diri tingkat rendah. Sudah menghabiskan belasan hari juga masih belum bisa mengumpulkan energi. Tapi Teknik Misterius Wanita ini sudah buat kita berhasil mengumpulkan energi dalam waktu semalam. Menurutmu, apa itu nggak hebat?” jelas Rachel sambil membuat ekspresi wajah yang lucu.Dulu, Rachel pernah berlatih teknik bela diri tingkat rendah dan tidak membuahkan hasil. Alhasil, dia pun menyerah di tengah jalan. Setelah itu, dia bersumpah untuk tidak menyentuh teknik bela diri tingkat rendah lagi. Untungnya, tekadnya tidak sia-sia. Dia merasa sangat beruntung bisa ber