I ... ini jelas-jelas adalah pertanyaan menjebak!Owen pun terkejut dan memaksakan diri untuk menjawab, “Sebenarnya kalian berdua sama-sama cantik, cantiknya juga tak tertandingi.”“Cih! Jawabanmu itu nggak tulus banget!” kata Yura sambil menjulingkan matanya pada Owen. Dia sangat tidak puas pada jawaban Owen.Pada saat ini, mereka sudah sampai di gerbang rumah. Yura pun melambaikan tangannya untuk memanggil seorang pengawal Keluarga Suwanto kemari. “Pak Larry, kali ini Owen nggak nyetir. Antarkan dia pulang, ya!”Larry pun menerima perintah itu dan mengantar Owen pulang....Di vila Bagya.Saat Owen sampai di rumah, Rachel sudah pulang dari kampus. Dia dan Theresa baru saja selesai makan malam.“Owen, aku menyuruhmu gantikan aku untuk antarin Rachel ke kampus hari ini. Kok kamu tiba-tiba hilang di tengah jalan?” tanya Theresa sambil memelototi Owen.“Umm ... aku tiba-tiba ada urusan. Jadi, harus cabut duluan,” jawab Owen sambil tersenyum canggung. Dia merasa sedikit tidak tenang.Jika
“Cih! Kamu juga bukan siapa-siapanya Kak Theresa, buat apa takut dia salah paham? Kayaknya tebakanku benar, kamu memang punya niat buruk terhadapnya!” tuduh Rachel dengan tatapan membara.“Kamu .... Omong kosong apa itu! Aku mana punya niat buruk terhadap Theresa,” jawab Owen dengan ragu. Dia tidak berani menatap mata Rachel.“Masih mau ngelak lagi! Jelas-jelas kamu begitu hebat, keahlian seni bela dirimu juga begitu tinggi. Tapi, kamu malah rela jadi seorang sekretaris di perusahaan Kak Theresa dan nggak mau pindah dari rumahnya! Kalau bukan karena punya maksud tertentu ke dia, memangnya apa lagi?” tanya Rachel sambil tersenyum dingin.“Umm ....” Owen pun tidak bisa berkata-kata. Dalam berdebat, dia mana bisa mengalahkan Rachel.“Osum, coba jujur. Kamu suka sama Kak Theresa, ‘kan?” tanya Rachel sambil tersenyum usil.“Aku ....” Owen sangat pusing. Baru satu jam yang lalu Yura menanyakan pertanyaan ini padanya. Waktu itu, dia sudah bersusah payah untuk mengelaknya. Tak disangka, malah
Tentu saja, Rachel juga sangat memahami sifat Theresa. Berhubung Theresa bersedia membiarkan seorang pria dewasa seperti Owen untuk tinggal di rumahnya, itu pasti karena Theresa juga mempunyai kesan baik terhadap Owen.Jika kedua orang ini memang saling menyukai, Rachel tidak keberatan untuk membantu mereka. Mungkin saja mereka bisa menjalin hubungan sampai ke pernikahan, sedangkan dirinya juga bisa belajar keterampilan bela diri. Ini sangat sempurna.“Aku bukan ....” Owen hendak mengklarifikasi bahwa dia bukanlah petarung Alam Mugana, tetapi tiba-tiba tersadar dia tidak boleh melakukannya. Bagaimana kalau Rachel batal membantunya mengejar Theresa setelah mengetahui kebenarannya?“Emm, benar. Aku memang petarung Alam Mugana!” ujar Owen tanpa malu. Dia menaruh tangan di belakang punggungnya supaya terlihat hebat. Dia benar-benar sangat tertarik pada usul Rachel. Dengan bantuan Rachel, Owen pasti bisa mengejar dan mendapatkan Theresa dengan lebih gampang. Ini adalah harapan terbesarnya u
Owen hanya perlu memilih sebuah teknik bela diri yang cocok untuk dipelajari perempuan, lalu mengajari Rachel. Satu-satunya hal yang membuatnya pusing adalah bagaimana cara mengajari Rachel untuk berkultivasi ke depannya. Sebab, dia bukanlah praktisi seni bela diri. Jadi, ini adalah hal yang cukup rumit!“Baguslah! Osum, aku cinta banget sama kamu!” Rachel sangat kegirangan. Dia pun langsung memeluk Owen sambil melompat dan tertawa girang. Dia terlihat bagaikan seorang anak kecil yang bergembira karena diberi permen.“Kamu ....” Saat merasakan tubuh Rachel yang lembut dan hangat memeluknya, Owen pun tercengang.Sifat Rachel yang unik kadang-kadang bisa membuat orang sangat kewalahan. Namun, saat dia bersikap manis, dia bisa meluluhkan hati pria mana pun. Dia memang adalah seorang iblis wanita yang mempunyai banyak perubahan!“Oke, cepat ajari aku teknik bela diri!” ucap Rachel dengan antusias. Dia sudah tidak bisa menahan kegembiraan dalam hatinya.“Tunggu, aku pikir dulu,” kata Owen.
Namun, saat mendengar suara langkah kaki yang mendekat, Rachel tahu bahwa Theresa sudah berjalan masuk. Oleh karena itu, dia pun tidak berani bertindak sembarangan. Jika Theresa menyadari Rachel dan Owen berbaring bersama, Rachel benar-benar tidak akan bisa menjelaskannya.Setelah masuk dan melirik ke sekeliling, Theresa hanya melihat Owen yang setengah berbaring di tempat tidur. Di dalam kamar, sama sekali tidak ada bayangan Rachel.“Eh? Apa Rachel benar-benar nggak ada di sini? Tapi vila ini juga nggak besar-besar banget. Kalau nggak di sini, dia ke mana?” gumam Theresa dengan bingung.“Apa mungkin dia lagi mandi?” tanya Owen sambil tersenyum canggung. Seluruh tubuhnya sangat tegang, bahkan telapak tangannya juga sudah berkeringat.“Nggak ada. Aku sudah cari di kamar mandi lantai atas dan bawah, balkon, dan dapur, tapi masih nggak nampak batang hidungnya,” jawab Theresa sambil mengerutkan keningnya.Firasat wanita biasanya sangat tajam. Saat ini, firasat Theresa mengatakan bahwa ada
Seberapa tinggi ekspektasi seseorang, sebesar itu pula kekecewaan yang dirasakannya. Saat ini, Theresa sangat kecewa terhadap Owen.Untungnya Rachel tetap tenang. Dia pun berkata dengan ekspresi serbasalah, “Kak, ngapain kamu? Kok kayak lagi main film sedih? Bisa nggak jangan begitu berlebihan?”“Rachel, dia sudah berbuat hal semacam itu terhadapmu, tapi ka ... kamu masih bisa tertawa?” tanya Theresa sambil menatap Rachel dengan ekspresi tidak percaya.Theresa tahu sifat adik sepupunya ini memang agak unik, tetapi Rachel tahu menjaga diri dan bukanlah gadis murahan. Sekarang, saat melihat Rachel dan Owen berbaring bersama di tempat tidur, reaksi pertama Theresa adalah berpikir bahwa Rachel sudah menjadi korban. Owen pasti sudah menggunakan cara licik untuk memaksanya.“Kak, tenang dulu. Sebenarnya, nggak ada yang terjadi di antara aku sama Osum. Kamu sudah berpikir kejauhan. Kalau nggak percaya, lihat saja. Bukannya kami masih berpakaian rapi?” ujar Rachel sambil menunjuk ke pakaiannya
“Tapi, teknik bela diri sangat berharga bagi seorang praktisi seni bela diri. Mana mungkin Owen bersedia mewariskan teknik bela dirinya tanpa alasan?” tanya Theresa dengan curiga.“Ini ... tentu saja karena kamu, Kak! Semalam, aku sudah bilang kalau Owen punya niat buruk terhadapmu. Aku ini adik sepupumu, dia rela mewariskan teknik bela dirinya padaku demi menyenangkanmu ...,” jawab Rachel dengan lugas. Dia malah mengkhianati Owen.“Kamu ....”Theresa dan Owen sama-sama tersipu. Awalnya, hubungan mereka memang sudah agak ambigu. Hanya saja, siapa pun tidak ingin mengungkapkannya dengan jelas. Sekarang, Rachel malah langsung mengatakannya secara terang-terangan.Owen adalah seorang pria, dia mungkin lebih berani untuk mengungkapkan perasaannya dengan jujur. Namun, Theresa merasa sangat malu. Dia benar-benar berharap bisa langsung bersembunyi sekarang juga.“Rachel, jangan sembarangan ngomong lagi! Waktunya sudah larut, cepat balik ke kamarmu sendiri!” perintah Theresa. Saat ini, wajahny
Tentu saja, mengumpulkan energi bukanlah sesuatu yang mudah. Hal ini berkaitan erat dengan bakat seseorang dan kedalaman teknik bela diri itu. Makin tinggi bakat seseorang dan makin dalam teknik bela diri yang dipelajarinya, makin mudah juga baginya untuk mengumpulkan energi.Sebaliknya, orang yang memiliki bakat buruk dan berlatih teknik bela diri tingkat rendah akan makin susah untuk mengumpulkan energi. Meskipun sudah berkultivasi keras selama 3-5 bulan, mereka juga belum tentu bisa memulai perjalanan kultivasi mereka.Saat melihat Theresa dan Rachel sudah berkonsentrasi, Owen juga memejamkan matanya, lalu lanjut mencari teknik rahasia bela diri yang cocok untuk dipelajari laki-laki dalam benaknya. Berhubung dia bukanlah praktisi seni bela diri, dia tidak akan bisa lanjut membimbing Theresa dan Rachel untuk berkultivasi ke depannya.Oleh karena itu, Owen juga berencana untuk berlatih teknik bela diri. Fokus utamanya masih pada berkultivasi, dia akan berlatih seni bela diri sebagai s
“Nona Yunita, terima kasih sudah menolongku ....”Theresa berjalan ke sisi tempat tidur, lalu mengucapkan terima kasih dengan tulus kepada Yunita yang sudah menolongnya dari tangan Rusli. Ini juga merupakan alasan utama kenapa dia tidak meninggalkan kamar Yunita.“Nona Theresa, kalau kamu benar-benar ingin berterima kasih padaku, apa kamu boleh setujui sebuah permintaanku ...,” ujar Yunita sambil menggigit bibirnya. Dia terlihat seperti sudah membuat sebuah keputusan.“Permintaan apa?” tanya Theresa. Setelah berpikir sejenak, da samar-samar bisa menebak apa permintaan Yunita.“Aku ingin bergabung dengan kalian. Kelak, aku mau hidup bersama kalian ...,” jawab Yunita dengan tatapan penuh harap.Sebelumnya, Yunita tidak berhenti berpikir untuk merebut Owen dari Theresa dan Yura karena menyukai Owen. Sekarang, setelah mengalami musibah sebesar ini, pikirannya sudah terbuka. Berhubung tidak mungkin bisa merebut Owen dari mereka, dia pun berencana untuk bergabung dengan mereka. Ini juga meru
“Nggak ada yang mustahil! Pak tua, semuanya sudah berakhir. Mati sana! Terima seranganku, Tinju Phoenix!” dengus Owen.Kemudian, Owen langsung mengerahkan jurus andalan terkuatnya tanpa ragu. Gelombang energi yang luar biasa kuat segera terpancar dari tinjunya, lalu memelesat ke arah Danu. Owen berencana untuk langsung membunuh Danu supaya bisa mengakhiri pertarungan ini secepat mungkin.“Jangan ....”Saat merasakan kekuatan mengerikan dari Tinju Phoenix, Danu pun ketakutan. Dia langsung melompat tanpa ragu dan berniat untuk melarikan diri. Sayangnya, kekuatan Owen jauh lebih tinggi dari kekuatannya. Selain itu, Tinju Phoenix merupakan jurus spiritual tingkat puncak yang kekuatannya sangat mengerikan.Selanjutnya, baru saja Danu melompat ke udara, tubuhnya sudah terhantam serangan Tinju Phoenix dan meledak menjadi kabut darah. Hidupnya yang dipenuhi dengan kejahatan akhirnya berakhir juga.“Ini ....”Begitu melihat Owen berhasil membunuh Danu hanya dengan satu serangan, semua orang pun
“Akhirnya basis kultivasiku menerobos juga! Pak tua, sekarang, kamu sudah boleh mati dengan tenang!”Owen membuka kedua matanya, lalu menatap ke arah Danu dengan tatapan yang sangat tajam dan menakutkan.“Nak, arogan sekali kamu! Memangnya kenapa kalau kamu beruntung bisa menerobos mencapai Alam Legana? Basis kultivasimu baru menerobos dan kamu bahkan belum sempat mengokohkannya. Kamu bukan tandinganku! Mati sana!” dengus Danu. Dia sama sekali tidak takut pada Owen.Seusai berbicara, Danu tidak ingin lanjut bicara omong kosong dengan Owen lagi. Dia langsung menyerang ke arah Owen dengan kekuatan yang sangat besar. Dia berencana untuk lanjut membunuh Owen sebelum Owen sempat mengokohkan basis kultivasinya.“Benar! Memangnya kenapa kalau basis kultivasinya sudah menerobos ....”Setelah mendengar ucapan Danu, semua anggota Keluarga Chandika juga langsung merasa jauh lebih lega.Di sisi lain, Graham, Juskitar, Surya, dan orang lainnya baru saja merasa agak senang dan mulai menaruh sedikit
“Haha .... Akhirnya berakhir juga!”Melihat Graham yang terluka parah dan tidak mampu melawan lagi, Danu langsung tertawa terbahak-bahak. Saat ini, kelompok Graham yang memiliki kemampuan terkuat sudah dijatuhkannya. Selanjutnya, yang tersisa hanyalah Owen, Juskitar, Surya, dan orang lain yang bisa dihadapinya dengan mudah.Dengan begitu, pihak Keluarga Chandika sudah termasuk meraih kemenangan. Jadi, dapat dibayangkan betapa gembiranya Danu.“Sesepuh paling hebat!”“Sesepuh paling hebat!”“Sesepuh paling hebat!”Selain Danu, Setiawan dan para ahli Keluarga Chandika lainnya juga bersorak gembira.“Gawat .... Kali ini, tamatlah riwayat kita ....”Di sisi lain, Juskitar, Surya, dan orang lainnya merasa bagaikan sudah disambar petir. Mereka langsung merasa putus asa. Meskipun memiliki keuntungan dalam jumlah, Danu merupakan seorang petarung Alam Legana yang tidak mungkin bisa mereka lawan. Jika tebakan mereka tidak meleset, yang menanti mereka selanjutnya adalah kematian. Selain itu, tida
Gluk! Owen memanfaatkan kesempatan ini untuk mengeluarkan pil spiritual suci dan mengonsumsinya.Awalnya, Owen berencana untuk menyerahkan pil penawar ratusan racun kepada kelompok Graham supaya bisa menawarkan racun mereka. Namun, Graham sudah terluka akibat serangan Danu, sedangkan kelompok Tristan juga terluka parah dan telah kehilangan semangat tempur. Jadi, sudah tidak ada gunanya Owen menawarkan racun mereka.Satu-satunya hal yang bisa dilakukan Owen saat ini hanyalah bertaruh apakah dirinya bisa memanfaatkan kesempatan saat hambatan kultivasinya menunjukkan kelonggaran untuk menerobos hambatan kultivasi mencapai Tingkat Pemahaman Agung dengan mengandalkan pil spiritual suci. Dengan begitu, pihak mereka mungkin masih memiliki harapan untuk menang.“Owen, aku akan menahan Danu sebisa mungkin. Kamu harus manfaatkan kesempatan ini untuk kabur! Setelah berhasil kabur, carilah cara untuk balaskan dendam Organisasi Dragmar Tonham Sentral ....”Saat ini, Graham berusaha untuk berdiri sa
“Cari mati kamu!”Saat merasakan serangan kuat Owen dari punggungnya dan melihat Owen telah membunuh Jordan, Danu merasa sangat marah. Dia mau tak mau menghentikan serangan lanjutannya terhadap kelompok Graham, lalu mengerahkan kekuatan yang luar biasa untuk menangkis serangan Owen.Duk! Seiring dengan suara benturan yang nyaring, Tinju Phoenix dan serangan Danu saling berhantaman dengan kuat. Selanjutnya, serangan Danu segera merobek pertahanan Tinju Phoenix dan sisa kekuatannya menghantam tubuh Owen dengan kuat.“Gawat!”Ekspresi Owen langsung berubah drastis. Dia buru-buru melangkah mundur dengan cepat supaya bisa menghindari sisa kekuatan dari serangan Danu. Apa daya, basis kultivasi Danu telah mencapai Alam Legana yang jauh lebih tinggi dari kekuatan Owen. Tidak peduli secepat apa pun dia melangkah mundur, dia tetap tidak dapat melepaskan diri dari ruang lingkup serangan Danu. Tubuhnya pun tersapu sisa energi sejati itu dan terpental ke lantai.Pfft! Pfft! Setelah mendarat di lan
Dibandingkan dengan Juskitar dan Surya yang dipenuhi dengan rasa putus asa, Owen terlihat jauh lebih tenang. Dulu, dia yang menjatuhkan Tangan Beracun. Demi menghadapi Tangan Beracun sebelumnya, dia pernah meracik pil penawar ratusan racun untuk menawarkan Lima Racun Pelemas Otot.Saat ini, Owen kebetulan masih memiliki puluhan butir pil penawar ratusan racun. Meskipun kelompok Graham sudah keracunan, begitu dia memberikan pil penawar ratusan racun kepada mereka, pihak mereka masih memiliki kesempatan untuk meraih kemenangan.Begitu memikirkan hal ini, Owen segera menghentikan pertarungannya dengan Jordan, lalu melompat dan hendak menghampiri kelompok Graham untuk menawarkan racun mereka.“Owen, kamu mau kabur? Mana segampang itu!”Jordan salah paham bahwa Owen ingin melarikan diri setelah melihat situasinya sudah terbalik. Dengan dendam mendalam di antara dirinya dengan Owen, dia tentu saja tidak akan membiarkan Owen melarikan diri. Oleh karena itu, dia langsung bergerak dan menghalan
“Pak Graham, kalian yang memaksaku! Berhubung begitu, jangan salahkan aku lagi! Mati sana!”Melihat para ahli Keluarga Chandika yang jatuh dalam bahaya, ekspresi Danu terlihat sangat suram. Dia tahu dirinya harus segera mengakhiri pertarungan ini secepatnya untuk mencegah timbulnya korban jiwa dari pihak Keluarga Chandika. Oleh karena itu, Danu segera melambaikan kedua lengan bajunya yang menyebarkan kabut putih ke arah kelompok Graham. Kabut putih itu segera berubah menjadi serbuk yang memenuhi udara dan menyelimuti kelompok Graham. “A ... apa ini? Gawat! Ini racun!”Saat merasakan keanehan serbuk berwarna putih itu, kelompok Graham pun tercengang. Mereka berempat buru-buru menahan napas dan melangkah mundur dengan cepat untuk keluar dari jangkauan serbuk putih tersebut.Sayangnya, semuanya sudah terlambat. Serbuk putih itu dapat memasuki tubuh mereka melalui pori-pori. Ditambah dengan jarak mereka berempat yang terlalu dekat dengan Danu, tubuh mereka sudah menyerap serbuk putih itu
“Cuma seseorang yang pernah kukalahkan saja berani bersikap searogan ini? Dasar nggak tahu diri!” cibir Owen.Owen sudah pernah bertarung 2 kali dengan Jordan. Setiap kali, Jordan selalu terluka dan melarikan diri. Jadi, Owen tentu saja tidak takut pada Jordan. Tanpa berpikir panjang, dia segera mengerahkan Jari Bencana Bumi yang berkekuatan luar biasa kuat untuk menangkis serangan Jordan.Duk! Seiring dengan suara benturan yang nyaring, Jari Bencana Bumi dan Cakar Pemakan Jiwa saling berhantaman dengan kuat.Namun, berbeda dengan sebelumnya, Jari Bencana Bumi yang dikerahkan Owen kali ini tidak dapat menembus pertahanan serangan Jordan, malah berhasil dikalahkan oleh serangan Jordan.Selain itu, berhubung Owen baru mengonsumsi pil pemicu potensi dan efek obatnya masih belum sepenuhnya bekerja, serangan Jordan bukan hanya mengalahkan serangan Owen, tetapi sisa kekuatannya juga membuat Owen terdesak mundur beberapa langkah.“Jordan, nggak disangka ternyata basis kultivasimu sudah menero