Duk! Seiring dengan suara benturan yang nyaring, serangan Vince menghantam bagian belakang bahu Rusli dengan kuat.Pfft! Rusli langsung memuntahkan darah. Untungnya, dia sudah menggunakan energi sejati untuk melindungi bagian belakang bahunya sehingga serangan Vince itu tidak melukainya terlalu parah. Selain itu, dia juga mengandalkan kekuatan dari serangan Vince untuk mempercepat gerakannya menyerang ke arah Theresa.“Ayo kita menyerang bersama untuk menghentikan Rusli!”Melihat Rusli yang makin mendekat, para ahli Keluarga Lisano yang bertanggung jawab untuk melindungi Theresa, Maggie, dan Yunita merasa sangat terkejut. Mereka segera mengadang di hadapan ketiga wanita itu untuk menghentikan serangan Rusli.“Minggir! Aku akan bunuh siapa saja yang menghalangiku!” seru Rusli dengan tatapan membunuh. Kemudian, dia segera mengerahkan Tendangan Membelah Langit untuk menyerang para ahli Keluarga Lisano yang mengadang di depan itu.“Kuat sekali kekuatannya!”Para ahli Keluarga Lisano merasa
“Kak Theresa, cepat menyingkir!”Tepat pada saat Rusli hampir menangkap Theresa, Maggie yang basis kultivasinya paling tinggi di antara mereka bertiga terlebih dahulu bereaksi. Dia segera mendorong Theresa sehingga Rusli gagal menangkapnya.“Sial!”Rusli merasa sangat marah dan segera menyerang Maggie dengan energi sejatinya sehingga Maggie melayang keluar. Kemudian, dia tidak lagi peduli pada Maggie dan lanjut mengincar Theresa.Pada saat ini, Theresa yang didorong oleh Maggie kebetulan jatuh tidak jauh di sisi Yunita. Yunita pun berseru, “Nona Theresa, cepat kabur!”Melihat Rusli yang mendekat, Yunita berencana untuk mendorong Theresa menjauh seperti yang dilakukan Maggie sebelumnya. Namun, semuanya sudah terlambat. Selain itu, Yunita tahu Rusli hendak menangkap Theresa untuk mengancam Owen, juga tahu seberapa penting Theresa bagi Owen. Oleh karena itu, dia segera mengadang di hadapan Theresa tanpa berpikir panjang. Dia berniat memberikan waktu pada Theresa untuk kabur.“Sudah bosan
“Kamu ....”Melihat Rusli yang menyerang Theresa tanpa peduli pada hal lainnya, ekspresi Owen langsung berubah. Dia tentu saja mengetahui niat Rusli. Jika dia menghentikan serangannya, Theresa pasti akan jatuh ke tangan Rusli. Sebaliknya, apabila dia lanjut menyerang Rusli, energi sejati Rusli juga pasti akan membunuh Theresa. Dia tidak bisa menanggung konsekuensi seperti ini.“Owen, jangan pedulikan aku ....”Tepat pada saat ini, Theresa menggertakkan bibirnya, lalu tiba-tiba mengeluarkan Gelang Darah Kematian. Begitu melambaikannya, energi sejati berkekuatan tahap menengah Alam Tigana segera memelesat ke arah Rusli.Setelah menghabiskan waktu mengisinya selama ini, Gelang Darah Kematian sudah terisi dengan 3 serangan penuh. Jadi, Owen pun menyerahkan gelang itu kepada Theresa untuk melindungi diri. Namun, kekuatan serangan Gelang Darah Kematian baru mencapai tahap menengah Alam Tigana yang masih kalah jauh dari kekuatan Rusli.Oleh karena itu, Theresa tidak menggunakan Gelang Darah K
Duk! Setelah membunuh Rusli, Owen menghela napas berat dan terlihat pucat. Sangat jelas bahwa energi spiritualnya sudah terkuras terlalu banyak. Dia buru-buru mengeluarkan sebutir pil peningkat energi spiritual kualitas top dan mengonsumsinya untuk memulihkan energi spiritualnya.“Akhirnya Rusli tewas juga ....”Melihat Rusli sudah mati dan Theresa baik-baik saja, Dirga dan para ahli Keluarga Lisano langsung merasa lega. Selanjutnya, mereka tiba-tiba teringat sesuatu dan buru-buru menghampiri Maggie serta ahli Keluarga Lisano lain yang dilukai oleh Rusli.“Maggie, kamu ... kamu nggak apa-apa, ‘kan?” tanya Dirga dengan khawatir sambil memapah Maggie untuk berdiri.“Ayah, aku baik-baik saja. Kamu nggak usah mengkhawatirkanku,” jawab Maggie sambil menyeka darah dari sudut mulutnya.Saat Maggie mendorong Theresa sebelumnya, Rusli hanya berpikiran untuk menangkap Theresa. Jadi, Rusli menggunakan energi sejati untuk melukai Maggie, tetapi tidak menyerang Maggie secara langsung. Selain memunt
Meskipun Tirta merupakan petarung tahap puncak Alam Tigana, dia sudah terluka parah dan sebelah lengannya juga patah sehingga kekuatannya berkurang banyak. Di bawah perlawanan Junaidi dan para ahli Organisasi Dragmar Tonham Barat, dia masih tidak dapat memimpin para ahli Keluarga Pangadi untuk menerobos pengepungan.Terlebih lagi, setelah melihat Owen membunuh Rusli, Tirta dan para ahli Keluarga Pangadi merasa sangat ketakutan dan putus asa. Semangat tempur mereka juga langsung menurun drastis. Sebaliknya, semangat tempur Junaidi dan para ahli Organisasi Dragmar Tonham Barat meningkat pesat karena mereka memiliki harapan untuk menang. Jadi, mereka pun bertarung dengan makin bersemangat.Hanya saja, Tirta dan para ahli Keluarga Pangadi bukanlah musuh yang mudah dihadapi. Junaidi dan para ahli Organisasi Dragmar Tonham Barat hanya bisa mengulur waktu, tetapi tidak mungkin bisa mengalahkan kelompok Tirta.“Tetua Junaidi, kami akan membantumu!”Saat ini, musuh terkuat yang tersisa hanyalah
Setelah Tirta menyerah, Junaidi segera memimpin ahli Organisasi Dragmar Tonham Barat untuk menyegel basis kultivasinya dan para ahli Keluarga Pangadi sebelum menangkap mereka. Dengan begitu, pertarungan kali ini akhirnya berakhir juga....Di sisi Owen.Setelah memeriksa denyut nadi Yunita, ekspresi Owen terlihat makin suram.“Owen, bagaimana keadaan Nona Yunita?” tanya Theresa dengan khawatir setelah menyadari ekspresi Owen yang terlihat suram.“Keadaannya sangat buruk. Meridian jantung dan organnya sudah terluka serius. Lukanya jauh lebih parah dari yang kubayangkan,” jawab Owen sambil menghela napas berat.Situasi Yunita dan Theresa sebelumnya berbeda. Sebelumnya, hanya meridian jantung Theresa yang terluka. Saat ini, selain meridian jantung, organ Yunita juga terluka parah. Satu-satunya hal yang patut disyukuri adalah, luka Yunita tersebar lebih rata. Jika hanya melihat luka dari segi meridian jantung, luka Yunita sebenarnya sedikit lebih ringan daripada luka Theresa waktu itu.“J
“Ya sudah, aku kasih Yunita pengobatan pertama dulu. Kalau keadaannya sudah stabil, aku akan lanjut kasih dia pengobatan lagi,” ujar Owen untuk mengalihkan topik pembicaraan.Setelah itu, Owen mengeluarkan sebutir pil lima warna dan menghancurkannya sebelum memasukkannya ke mulut Yunita. Pil lima warna dimurnikan dari buah lima warna. Berhubung bahan obat sakti ini bersifat netral, selain bisa meningkatkan basis kultivasi praktisi seni bela diri secara signifikan, ia juga bisa digunakan sebagai obat.Demi semuanya berjalan lancar, Owen rela mengorbankan sebutir pil lima warna yang sangat berharga demi menekan penyebaran luka Yunita dan membuat kondisi Yunita stabil. Dengan begitu, pengobatan selanjutnya juga akan lebih terjamin keberhasilannya.Syut! Syut! Syut! Setelah Yunita mengonsumsi pil lima warna, Owen menancapkan jarum akupunktur ke titik akupunktur di sekitar organ Yunita.Berhubung sudah mengonsumsi pil pemicu potensi, Owen akan segera memasuki masa lemah. Saat ini, dia tidak
Kemudian, Owen tiba-tiba teringat sesuatu dan berkata, “Pak Kartha, untuk sementara, aku belum bisa mengobati basis kultivasimu yang dimusnahkan. Aku akan melakukannya setelah mengumpulkan bahan obat yang diperlukan.”Saat ini, Owen akan segera memasuki masa lemah. Dia tentu saja tidak bisa mengobati Kartha lagi. Selain itu, memulihkan basis kultivasi bukanlah hal yang mudah. Selain membutuhkan pil pemurni esensi, dia juga membutuhkan bahan obat tambahan lain untuk melakukan pengobatan. Setelah senggang nanti, Owen akan pergi mengumpulkan bahan obat yang diperlukannya dari Keluarga Senjaya, lalu baru memulihkan basis kultivasi Kartha.“Oke. Owen, terima kasih banyak,” jawab Kartha dengan penuh terima kasih.“Ya sudah, Om Dirga, masalah di sini sudah berakhir. Aku pamit dulu, ya. Selama beberapa hari ini, aku akan menetap di Tonham Selatan. Kalau butuh apa-apa, langsung datang cari aku saja di Vila Tasuri,” ujar Owen.Awalnya, Owen datang ke Tonham Selatan karena ingin menjatuhkan Rusl
“Nona Yunita, terima kasih sudah menolongku ....”Theresa berjalan ke sisi tempat tidur, lalu mengucapkan terima kasih dengan tulus kepada Yunita yang sudah menolongnya dari tangan Rusli. Ini juga merupakan alasan utama kenapa dia tidak meninggalkan kamar Yunita.“Nona Theresa, kalau kamu benar-benar ingin berterima kasih padaku, apa kamu boleh setujui sebuah permintaanku ...,” ujar Yunita sambil menggigit bibirnya. Dia terlihat seperti sudah membuat sebuah keputusan.“Permintaan apa?” tanya Theresa. Setelah berpikir sejenak, da samar-samar bisa menebak apa permintaan Yunita.“Aku ingin bergabung dengan kalian. Kelak, aku mau hidup bersama kalian ...,” jawab Yunita dengan tatapan penuh harap.Sebelumnya, Yunita tidak berhenti berpikir untuk merebut Owen dari Theresa dan Yura karena menyukai Owen. Sekarang, setelah mengalami musibah sebesar ini, pikirannya sudah terbuka. Berhubung tidak mungkin bisa merebut Owen dari mereka, dia pun berencana untuk bergabung dengan mereka. Ini juga meru
“Nggak ada yang mustahil! Pak tua, semuanya sudah berakhir. Mati sana! Terima seranganku, Tinju Phoenix!” dengus Owen.Kemudian, Owen langsung mengerahkan jurus andalan terkuatnya tanpa ragu. Gelombang energi yang luar biasa kuat segera terpancar dari tinjunya, lalu memelesat ke arah Danu. Owen berencana untuk langsung membunuh Danu supaya bisa mengakhiri pertarungan ini secepat mungkin.“Jangan ....”Saat merasakan kekuatan mengerikan dari Tinju Phoenix, Danu pun ketakutan. Dia langsung melompat tanpa ragu dan berniat untuk melarikan diri. Sayangnya, kekuatan Owen jauh lebih tinggi dari kekuatannya. Selain itu, Tinju Phoenix merupakan jurus spiritual tingkat puncak yang kekuatannya sangat mengerikan.Selanjutnya, baru saja Danu melompat ke udara, tubuhnya sudah terhantam serangan Tinju Phoenix dan meledak menjadi kabut darah. Hidupnya yang dipenuhi dengan kejahatan akhirnya berakhir juga.“Ini ....”Begitu melihat Owen berhasil membunuh Danu hanya dengan satu serangan, semua orang pun
“Akhirnya basis kultivasiku menerobos juga! Pak tua, sekarang, kamu sudah boleh mati dengan tenang!”Owen membuka kedua matanya, lalu menatap ke arah Danu dengan tatapan yang sangat tajam dan menakutkan.“Nak, arogan sekali kamu! Memangnya kenapa kalau kamu beruntung bisa menerobos mencapai Alam Legana? Basis kultivasimu baru menerobos dan kamu bahkan belum sempat mengokohkannya. Kamu bukan tandinganku! Mati sana!” dengus Danu. Dia sama sekali tidak takut pada Owen.Seusai berbicara, Danu tidak ingin lanjut bicara omong kosong dengan Owen lagi. Dia langsung menyerang ke arah Owen dengan kekuatan yang sangat besar. Dia berencana untuk lanjut membunuh Owen sebelum Owen sempat mengokohkan basis kultivasinya.“Benar! Memangnya kenapa kalau basis kultivasinya sudah menerobos ....”Setelah mendengar ucapan Danu, semua anggota Keluarga Chandika juga langsung merasa jauh lebih lega.Di sisi lain, Graham, Juskitar, Surya, dan orang lainnya baru saja merasa agak senang dan mulai menaruh sedikit
“Haha .... Akhirnya berakhir juga!”Melihat Graham yang terluka parah dan tidak mampu melawan lagi, Danu langsung tertawa terbahak-bahak. Saat ini, kelompok Graham yang memiliki kemampuan terkuat sudah dijatuhkannya. Selanjutnya, yang tersisa hanyalah Owen, Juskitar, Surya, dan orang lain yang bisa dihadapinya dengan mudah.Dengan begitu, pihak Keluarga Chandika sudah termasuk meraih kemenangan. Jadi, dapat dibayangkan betapa gembiranya Danu.“Sesepuh paling hebat!”“Sesepuh paling hebat!”“Sesepuh paling hebat!”Selain Danu, Setiawan dan para ahli Keluarga Chandika lainnya juga bersorak gembira.“Gawat .... Kali ini, tamatlah riwayat kita ....”Di sisi lain, Juskitar, Surya, dan orang lainnya merasa bagaikan sudah disambar petir. Mereka langsung merasa putus asa. Meskipun memiliki keuntungan dalam jumlah, Danu merupakan seorang petarung Alam Legana yang tidak mungkin bisa mereka lawan. Jika tebakan mereka tidak meleset, yang menanti mereka selanjutnya adalah kematian. Selain itu, tida
Gluk! Owen memanfaatkan kesempatan ini untuk mengeluarkan pil spiritual suci dan mengonsumsinya.Awalnya, Owen berencana untuk menyerahkan pil penawar ratusan racun kepada kelompok Graham supaya bisa menawarkan racun mereka. Namun, Graham sudah terluka akibat serangan Danu, sedangkan kelompok Tristan juga terluka parah dan telah kehilangan semangat tempur. Jadi, sudah tidak ada gunanya Owen menawarkan racun mereka.Satu-satunya hal yang bisa dilakukan Owen saat ini hanyalah bertaruh apakah dirinya bisa memanfaatkan kesempatan saat hambatan kultivasinya menunjukkan kelonggaran untuk menerobos hambatan kultivasi mencapai Tingkat Pemahaman Agung dengan mengandalkan pil spiritual suci. Dengan begitu, pihak mereka mungkin masih memiliki harapan untuk menang.“Owen, aku akan menahan Danu sebisa mungkin. Kamu harus manfaatkan kesempatan ini untuk kabur! Setelah berhasil kabur, carilah cara untuk balaskan dendam Organisasi Dragmar Tonham Sentral ....”Saat ini, Graham berusaha untuk berdiri sa
“Cari mati kamu!”Saat merasakan serangan kuat Owen dari punggungnya dan melihat Owen telah membunuh Jordan, Danu merasa sangat marah. Dia mau tak mau menghentikan serangan lanjutannya terhadap kelompok Graham, lalu mengerahkan kekuatan yang luar biasa untuk menangkis serangan Owen.Duk! Seiring dengan suara benturan yang nyaring, Tinju Phoenix dan serangan Danu saling berhantaman dengan kuat. Selanjutnya, serangan Danu segera merobek pertahanan Tinju Phoenix dan sisa kekuatannya menghantam tubuh Owen dengan kuat.“Gawat!”Ekspresi Owen langsung berubah drastis. Dia buru-buru melangkah mundur dengan cepat supaya bisa menghindari sisa kekuatan dari serangan Danu. Apa daya, basis kultivasi Danu telah mencapai Alam Legana yang jauh lebih tinggi dari kekuatan Owen. Tidak peduli secepat apa pun dia melangkah mundur, dia tetap tidak dapat melepaskan diri dari ruang lingkup serangan Danu. Tubuhnya pun tersapu sisa energi sejati itu dan terpental ke lantai.Pfft! Pfft! Setelah mendarat di lan
Dibandingkan dengan Juskitar dan Surya yang dipenuhi dengan rasa putus asa, Owen terlihat jauh lebih tenang. Dulu, dia yang menjatuhkan Tangan Beracun. Demi menghadapi Tangan Beracun sebelumnya, dia pernah meracik pil penawar ratusan racun untuk menawarkan Lima Racun Pelemas Otot.Saat ini, Owen kebetulan masih memiliki puluhan butir pil penawar ratusan racun. Meskipun kelompok Graham sudah keracunan, begitu dia memberikan pil penawar ratusan racun kepada mereka, pihak mereka masih memiliki kesempatan untuk meraih kemenangan.Begitu memikirkan hal ini, Owen segera menghentikan pertarungannya dengan Jordan, lalu melompat dan hendak menghampiri kelompok Graham untuk menawarkan racun mereka.“Owen, kamu mau kabur? Mana segampang itu!”Jordan salah paham bahwa Owen ingin melarikan diri setelah melihat situasinya sudah terbalik. Dengan dendam mendalam di antara dirinya dengan Owen, dia tentu saja tidak akan membiarkan Owen melarikan diri. Oleh karena itu, dia langsung bergerak dan menghalan
“Pak Graham, kalian yang memaksaku! Berhubung begitu, jangan salahkan aku lagi! Mati sana!”Melihat para ahli Keluarga Chandika yang jatuh dalam bahaya, ekspresi Danu terlihat sangat suram. Dia tahu dirinya harus segera mengakhiri pertarungan ini secepatnya untuk mencegah timbulnya korban jiwa dari pihak Keluarga Chandika. Oleh karena itu, Danu segera melambaikan kedua lengan bajunya yang menyebarkan kabut putih ke arah kelompok Graham. Kabut putih itu segera berubah menjadi serbuk yang memenuhi udara dan menyelimuti kelompok Graham. “A ... apa ini? Gawat! Ini racun!”Saat merasakan keanehan serbuk berwarna putih itu, kelompok Graham pun tercengang. Mereka berempat buru-buru menahan napas dan melangkah mundur dengan cepat untuk keluar dari jangkauan serbuk putih tersebut.Sayangnya, semuanya sudah terlambat. Serbuk putih itu dapat memasuki tubuh mereka melalui pori-pori. Ditambah dengan jarak mereka berempat yang terlalu dekat dengan Danu, tubuh mereka sudah menyerap serbuk putih itu
“Cuma seseorang yang pernah kukalahkan saja berani bersikap searogan ini? Dasar nggak tahu diri!” cibir Owen.Owen sudah pernah bertarung 2 kali dengan Jordan. Setiap kali, Jordan selalu terluka dan melarikan diri. Jadi, Owen tentu saja tidak takut pada Jordan. Tanpa berpikir panjang, dia segera mengerahkan Jari Bencana Bumi yang berkekuatan luar biasa kuat untuk menangkis serangan Jordan.Duk! Seiring dengan suara benturan yang nyaring, Jari Bencana Bumi dan Cakar Pemakan Jiwa saling berhantaman dengan kuat.Namun, berbeda dengan sebelumnya, Jari Bencana Bumi yang dikerahkan Owen kali ini tidak dapat menembus pertahanan serangan Jordan, malah berhasil dikalahkan oleh serangan Jordan.Selain itu, berhubung Owen baru mengonsumsi pil pemicu potensi dan efek obatnya masih belum sepenuhnya bekerja, serangan Jordan bukan hanya mengalahkan serangan Owen, tetapi sisa kekuatannya juga membuat Owen terdesak mundur beberapa langkah.“Jordan, nggak disangka ternyata basis kultivasimu sudah menero