“Gawat!”Begitu melihat Rusli yang tiba-tiba menyerang Theresa, ekspresi Owen langsung berubah drastis. Saat bertarung dengan Wajah Seribu tadi, dia tidak berani mengerahkan kekuatan penuh karena khawatir Rusli dan Tirta akan menyerang Theresa.Sekarang, demi mengejar Wajah Seribu, Owen malah melupakan Rusli dan Tirta. Alhasil, Rusli berhasil mengambil kesempatan dalam kesempitan untuk menyerang Theresa. Untungnya, reaksi Vince dan kelompok Dirga cukup cepat sehingga mereka berhasil menghentikan Rusli tepat waktu.Namun, basis kultivasi Rusli sangat tinggi dan orangnya juga sangat licik. Tanpa harus berpikir panjang, dia bisa menebak bahwa Vince dan kelompok Dirga tidak akan bisa menahan Rusli terlalu lama. Dia harus segera kembali untuk menyelamatkan Theresa.Di sisi lain, Owen akan segera menyusul Wajah Seribu. Namun, kekuatan Wajah Seribu sangat mendalam. Basis kultivasinya termasuk yang terhebat di antara petarung tahap puncak Alam Tigana, juga sudah mendekati Semi Alam Legana. Unt
Duk! Seiring dengan suara benturan yang nyaring, serangan Vince menghantam bagian belakang bahu Rusli dengan kuat.Pfft! Rusli langsung memuntahkan darah. Untungnya, dia sudah menggunakan energi sejati untuk melindungi bagian belakang bahunya sehingga serangan Vince itu tidak melukainya terlalu parah. Selain itu, dia juga mengandalkan kekuatan dari serangan Vince untuk mempercepat gerakannya menyerang ke arah Theresa.“Ayo kita menyerang bersama untuk menghentikan Rusli!”Melihat Rusli yang makin mendekat, para ahli Keluarga Lisano yang bertanggung jawab untuk melindungi Theresa, Maggie, dan Yunita merasa sangat terkejut. Mereka segera mengadang di hadapan ketiga wanita itu untuk menghentikan serangan Rusli.“Minggir! Aku akan bunuh siapa saja yang menghalangiku!” seru Rusli dengan tatapan membunuh. Kemudian, dia segera mengerahkan Tendangan Membelah Langit untuk menyerang para ahli Keluarga Lisano yang mengadang di depan itu.“Kuat sekali kekuatannya!”Para ahli Keluarga Lisano merasa
“Kak Theresa, cepat menyingkir!”Tepat pada saat Rusli hampir menangkap Theresa, Maggie yang basis kultivasinya paling tinggi di antara mereka bertiga terlebih dahulu bereaksi. Dia segera mendorong Theresa sehingga Rusli gagal menangkapnya.“Sial!”Rusli merasa sangat marah dan segera menyerang Maggie dengan energi sejatinya sehingga Maggie melayang keluar. Kemudian, dia tidak lagi peduli pada Maggie dan lanjut mengincar Theresa.Pada saat ini, Theresa yang didorong oleh Maggie kebetulan jatuh tidak jauh di sisi Yunita. Yunita pun berseru, “Nona Theresa, cepat kabur!”Melihat Rusli yang mendekat, Yunita berencana untuk mendorong Theresa menjauh seperti yang dilakukan Maggie sebelumnya. Namun, semuanya sudah terlambat. Selain itu, Yunita tahu Rusli hendak menangkap Theresa untuk mengancam Owen, juga tahu seberapa penting Theresa bagi Owen. Oleh karena itu, dia segera mengadang di hadapan Theresa tanpa berpikir panjang. Dia berniat memberikan waktu pada Theresa untuk kabur.“Sudah bosan
“Kamu ....”Melihat Rusli yang menyerang Theresa tanpa peduli pada hal lainnya, ekspresi Owen langsung berubah. Dia tentu saja mengetahui niat Rusli. Jika dia menghentikan serangannya, Theresa pasti akan jatuh ke tangan Rusli. Sebaliknya, apabila dia lanjut menyerang Rusli, energi sejati Rusli juga pasti akan membunuh Theresa. Dia tidak bisa menanggung konsekuensi seperti ini.“Owen, jangan pedulikan aku ....”Tepat pada saat ini, Theresa menggertakkan bibirnya, lalu tiba-tiba mengeluarkan Gelang Darah Kematian. Begitu melambaikannya, energi sejati berkekuatan tahap menengah Alam Tigana segera memelesat ke arah Rusli.Setelah menghabiskan waktu mengisinya selama ini, Gelang Darah Kematian sudah terisi dengan 3 serangan penuh. Jadi, Owen pun menyerahkan gelang itu kepada Theresa untuk melindungi diri. Namun, kekuatan serangan Gelang Darah Kematian baru mencapai tahap menengah Alam Tigana yang masih kalah jauh dari kekuatan Rusli.Oleh karena itu, Theresa tidak menggunakan Gelang Darah K
Duk! Setelah membunuh Rusli, Owen menghela napas berat dan terlihat pucat. Sangat jelas bahwa energi spiritualnya sudah terkuras terlalu banyak. Dia buru-buru mengeluarkan sebutir pil peningkat energi spiritual kualitas top dan mengonsumsinya untuk memulihkan energi spiritualnya.“Akhirnya Rusli tewas juga ....”Melihat Rusli sudah mati dan Theresa baik-baik saja, Dirga dan para ahli Keluarga Lisano langsung merasa lega. Selanjutnya, mereka tiba-tiba teringat sesuatu dan buru-buru menghampiri Maggie serta ahli Keluarga Lisano lain yang dilukai oleh Rusli.“Maggie, kamu ... kamu nggak apa-apa, ‘kan?” tanya Dirga dengan khawatir sambil memapah Maggie untuk berdiri.“Ayah, aku baik-baik saja. Kamu nggak usah mengkhawatirkanku,” jawab Maggie sambil menyeka darah dari sudut mulutnya.Saat Maggie mendorong Theresa sebelumnya, Rusli hanya berpikiran untuk menangkap Theresa. Jadi, Rusli menggunakan energi sejati untuk melukai Maggie, tetapi tidak menyerang Maggie secara langsung. Selain memunt
Meskipun Tirta merupakan petarung tahap puncak Alam Tigana, dia sudah terluka parah dan sebelah lengannya juga patah sehingga kekuatannya berkurang banyak. Di bawah perlawanan Junaidi dan para ahli Organisasi Dragmar Tonham Barat, dia masih tidak dapat memimpin para ahli Keluarga Pangadi untuk menerobos pengepungan.Terlebih lagi, setelah melihat Owen membunuh Rusli, Tirta dan para ahli Keluarga Pangadi merasa sangat ketakutan dan putus asa. Semangat tempur mereka juga langsung menurun drastis. Sebaliknya, semangat tempur Junaidi dan para ahli Organisasi Dragmar Tonham Barat meningkat pesat karena mereka memiliki harapan untuk menang. Jadi, mereka pun bertarung dengan makin bersemangat.Hanya saja, Tirta dan para ahli Keluarga Pangadi bukanlah musuh yang mudah dihadapi. Junaidi dan para ahli Organisasi Dragmar Tonham Barat hanya bisa mengulur waktu, tetapi tidak mungkin bisa mengalahkan kelompok Tirta.“Tetua Junaidi, kami akan membantumu!”Saat ini, musuh terkuat yang tersisa hanyalah
Setelah Tirta menyerah, Junaidi segera memimpin ahli Organisasi Dragmar Tonham Barat untuk menyegel basis kultivasinya dan para ahli Keluarga Pangadi sebelum menangkap mereka. Dengan begitu, pertarungan kali ini akhirnya berakhir juga....Di sisi Owen.Setelah memeriksa denyut nadi Yunita, ekspresi Owen terlihat makin suram.“Owen, bagaimana keadaan Nona Yunita?” tanya Theresa dengan khawatir setelah menyadari ekspresi Owen yang terlihat suram.“Keadaannya sangat buruk. Meridian jantung dan organnya sudah terluka serius. Lukanya jauh lebih parah dari yang kubayangkan,” jawab Owen sambil menghela napas berat.Situasi Yunita dan Theresa sebelumnya berbeda. Sebelumnya, hanya meridian jantung Theresa yang terluka. Saat ini, selain meridian jantung, organ Yunita juga terluka parah. Satu-satunya hal yang patut disyukuri adalah, luka Yunita tersebar lebih rata. Jika hanya melihat luka dari segi meridian jantung, luka Yunita sebenarnya sedikit lebih ringan daripada luka Theresa waktu itu.“J
“Ya sudah, aku kasih Yunita pengobatan pertama dulu. Kalau keadaannya sudah stabil, aku akan lanjut kasih dia pengobatan lagi,” ujar Owen untuk mengalihkan topik pembicaraan.Setelah itu, Owen mengeluarkan sebutir pil lima warna dan menghancurkannya sebelum memasukkannya ke mulut Yunita. Pil lima warna dimurnikan dari buah lima warna. Berhubung bahan obat sakti ini bersifat netral, selain bisa meningkatkan basis kultivasi praktisi seni bela diri secara signifikan, ia juga bisa digunakan sebagai obat.Demi semuanya berjalan lancar, Owen rela mengorbankan sebutir pil lima warna yang sangat berharga demi menekan penyebaran luka Yunita dan membuat kondisi Yunita stabil. Dengan begitu, pengobatan selanjutnya juga akan lebih terjamin keberhasilannya.Syut! Syut! Syut! Setelah Yunita mengonsumsi pil lima warna, Owen menancapkan jarum akupunktur ke titik akupunktur di sekitar organ Yunita.Berhubung sudah mengonsumsi pil pemicu potensi, Owen akan segera memasuki masa lemah. Saat ini, dia tidak