“Kenapa? Kalian mau melindungi Dirga untuk kabur? Nggak segampang itu!”Pada saat yang sama, Rusli bisa mendengar percakapan kelompok Kartha secara samar. Dia pun salah paham bahwa Dirga ingin memanfaatkan kesempatan untuk melarikan diri. Dia tentu saja tidak akan membiarkan Dirga kabur.“Kak Tirta, kamu hadapi saja Kartha. Serahkan Dirga dan para tetua Keluarga Lisano padaku!” ucap Rusli dengan dingin.Kemudian, Rusli langsung menyerang ke arah Dirga dan kelima tetua Keluarga Lisano dengan kekuatan yang besar. Dendam di antara dirinya dan Keluarga Lisano sangat mendalam karena insiden Keluarga Yukari yang dimusnahkan.Sementara itu, basis kultivasi Rusli setingkat dengan Kartha. Dia seharusnya tidak mungkin bisa menjatuhkan Kartha. Oleh karena itu, dia sengaja menyuruh Tirta untuk menghadapi Kartha. Dia ingin menggunakan kesempatan ini untuk menghabisi Dirga dan yang lain agar bisa membalaskan dendamnya.“Oke!” jawab Tirta. Dia segera memahami maksud Rusli. Selanjutnya, dia langsung m
“Gawat!”Saat merasakan serangan kuat Khairul, Karim, dan Kamil, ekspresi Rusli pun agak berubah. Meskipun basis kultivasinya tinggi dan tidak takut pada kelima tetua Keluarga Lisano, formasi yang mereka bentuk ini sangat misterius. Selain itu, kerja sama mereka sangat baik dan semangat tempur mereka juga tinggi.Jika lanjut menyerang Kelvin dan Krisna, Rusli memang bisa menjatuhkan mereka. Namun, dia sendiri juga akan terluka karena terkena serangan Khairul, Karim, dan Kamil. Cara bertarung yang melukai kedua belah pihak ini tidak akan menguntungkannya.Oleh karena itu, Rusli hanya bisa menghentikan serangannya terhadap Kelvin dan Krisna, lalu mengirim energi sejati yang kuat ke arah Khairul, Karim, dan Kamil.Duk! Seiring dengan serangan kedua belah pihak yang saling berhantaman, Rusli masih berdiri tegak, sedangkan Khairul, Karim, dan Kamil terdesak mundur akibat energi sejati Rusli.Untungnya, Rusli mengerahkan serangan ini secara terburu-buru. Jadi, kekuatan serangan ini bahkan ti
“Gawat ....”Melihat Rusli yang berhasil menghindari serangan mereka, hati Kelvin dan Krisna langsung tenggelam. Berhubung Rusli terlalu kuat, pertarungan ini sangat tidak seimbang. Sekarang, hanya dengan mengandalkan kecepatannya, Rusli mampu membobol formasi yang kelima tetua Keluarga Lisano dirikan.Jika tebakan mereka tidak salah, begitu serangan Rusli ini berhasil melukai atau membunuh Khairul, Karim, dan Kamil, formasi mereka ini pasti akan sepenuhnya hancur. Selain itu, tidak ada kemungkinan lain lagi.“Para tetua sekalian, aku akan bantu kalian!”Tepat pada saat ini, Dirga juga bereaksi sangat cepat. Dia mengerahkan Tinju Halilintar, jurus bela diri Keluarga Lisano yang terkuat untuk menyerang bagian vital di dada Rusli dengan cepat.Selain itu, Julian juga mengerahkan Tinju Ledakan Petir dan bekerja sama dengan Dirga untuk menyerang Rusli dari depan.Syut! Syut! Kelvin dan Krisna buru-buru memanfaatkan kesempatan ini untuk menyerang punggung Rusli dari belakang. Dengan begitu,
“Sayang banget!”Melihat Rusli yang berhasil menghindari serangan mereka, Harkim dan yang lain merasa sangat kecewa, tetapi juga tidak berdaya.“Keluarga Lisano memang pantas menjadi pemimpin keluarga besar terkemuka di Tonham Selatan. Kuakui, kekuatan kalian memang sangat mendalam!”Tirta yang sedang bertarung dengan Kartha merasa sangat terkejut. Dia jelas tidak menyangka tetua dan para ahli Keluarga Lisano bisa membuat keadaan Rusli menjadi begitu menyedihkan. Namun, hal ini sebenarnya tidak mengherankan.Keluarga Lisano memiliki 5 tetua yang basis kultivasinya sudah mencapai tahap menengah Alam Tigana, juga belasan petarung tahap awal Alam Tigana. Pasukan sekuat ini tidak mungkin bisa dihadapi dengan mudah. Wajar saja Rusli yang ceroboh berakhir menyedihkan.“Semua anggota Keluarga Pangadi, serang!”Setelah tersadar kembali dari lamunannya, Tirta buru-buru memberi perintah pada para ahli Keluarga Pangadi untuk menyerang ahli Keluarga Lisano. Tidak lama kemudian, kedua belah pihak j
“Gawat! Semuanya, cepat menghindar!”Saat merasakan kekuatan jurus bela diri Rusli, Khairul, Dirga, dan orang lainnya yang berada di bagian tengah dan belakang formasi langsung terkejut. Meskipun formasi mereka sangat bagus, Rusli sangat kuat dan juga memiliki kecepatan yang tinggi.Dari pengalaman sebelumnya, Rusli terlebih dahulu menghindari serangan Kelvin dan Krisna dengan mengandalkan kecepatannya, lalu mengerahkan jurus bela dirinya yang kuat untuk membobol formasi. Karim, Dirga, dan orang lainnya yang berada di bagian tengah dan belakang formasi sama sekali tidak sempat mengganti posisi mereka maupun melawan jurus bela diri Rusli. Oleh karena itu, mereka hanya bisa berguling di lantai untuk menghindari serangan Rusli.“Mau menghindar? Mana segampang itu!”Setelah serangannya itu berhasil, Rusli segera meluncurkan serangan lanjutan ke arah Khairul, Karim, dan Kamil yang paling dekat dengannya.“Gawat!”Ekspresi Khairul, Karim, dan Kamil langsung berubah drastis. Saat ini, mereka
“Kalian berdua sudah boleh mati!”Melihat serangannya tidak membunuh Kelvin dan Krisna, Rusli merasa cukup terkejut. Namun, dengan dendamnya dengan Keluarga Lisano, dia tidak mungkin mengampuni Kelvin dan Krisna dengan semudah itu. Jadi, dia segera melangkah maju dan berniat untuk langsung menghabisi mereka.Syut! Pada saat ini, Khairul, Dirga, dan yang lain sudah berdiri.“Ayo kita gabungkan kekuatan untuk menolong orang!”Melihat Rusli yang sudah menjatuhkan Kelvin dan Krisna, juga hendak membunuh mereka, Khairul, Dirga, dan yang lain merasa sangat terkejut. Kemudian, tanpa berpikir panjang, mereka segera mengumpulkan kekuatan mereka dan menyerang ke arah punggung Rusli untuk menghentikan Rusli membunuh Kelvin dan Krisna.“Dasar nggak tahu diri!”Saat merasakan serangan kuat dari punggungnya, Rusli mau tak mau harus mengurungkan niatnya untuk membunuh Kelvin dan Krisna. Selanjutnya, dia segera berbalik, lalu mengerahkan Tendangan Membelah Langit ke arah kelompok Dirga.Duk! Seiring d
“Dirga, sekarang, kalian sudah bisa mati dengan tenang!”Setelah menjatuhkan Dirga dan para tetua Keluarga Lisano, Rusli pun tertawa gembira. Tadi, dia sempat dirugikan saat menghadapi formasi serangan kelompok Dirga. Sekarang, dia akhirnya menemukan kelemahan formasi mereka, lalu membuat Kelvin dan Krisna terjebak.Pada akhirnya, Rusli berhasil membobol formasi itu dengan mudah, juga melukai kelima tetua Keluarga Lisano. Hal ini membuatnya merasa sangat gembira. Selanjutnya, dia segera menyerang ke arah Dirga dengan aura membunuh yang kental. Dia hendak terlebih dahulu membunuh Dirga, lalu para tetua Keluarga Lisano.Syut!Tepat pada saat ini, Dirga dan Julian yang hanya terluka ringan berdiri dari lantai dengan terhuyung-huyung. Mereka hanya bisa menatap Rusli yang mendekat dengan putus asa. Meskipun masih memiliki semangat tempur, basis kultivasi mereka masih rendah dan bahkan masih kalah dari kelima tetua Keluarga Lisano.Sekarang, kelima tetua Keluarga Lisano sudah terluka parah.
“Tinju Halilintar!”Tepat pada saat ini, Kartha baru berdiri dari lantai. Dia bahkan tidak memiliki waktu untuk beristirahat dalam menghadapi serangan lanjutan Rusli, apalagi menghindar. Oleh karena itu, dia hanya bisa menggunakan jurus bela dirinya untuk menangkis serangan Rusli.Duk! Seiring dengan suara benturan yang nyaring, serangan Rusli dan Kartha saling berhantaman. Berhubung basis kultivasi mereka setingkat, tidak ada yang terluka dalam serangan ini. Namun, ini malah memberikan kesempatan pada Tirta untuk menyerang Kartha.“Kartha, terima jurus bela diriku! Tapak Penghancur Roh!”Tirta mengulurkan kedua telapak tangannya yang memancarkan aliran energi sejati. Kedua aliran energi itu saling bersilangan dan membentuk energi yang kuat nan dingin, lalu memelesat ke arah Kartha dengan kecepatan tinggi.“Gawat ....”Saat merasakan serangan Tirta yang kuat, hati Kartha langsung tenggelam. Saat ini, dia baru selesai menangkis serangan Rusli. Dia tidak memiliki kekuatan lebih untuk men
“Nona Yunita, terima kasih sudah menolongku ....”Theresa berjalan ke sisi tempat tidur, lalu mengucapkan terima kasih dengan tulus kepada Yunita yang sudah menolongnya dari tangan Rusli. Ini juga merupakan alasan utama kenapa dia tidak meninggalkan kamar Yunita.“Nona Theresa, kalau kamu benar-benar ingin berterima kasih padaku, apa kamu boleh setujui sebuah permintaanku ...,” ujar Yunita sambil menggigit bibirnya. Dia terlihat seperti sudah membuat sebuah keputusan.“Permintaan apa?” tanya Theresa. Setelah berpikir sejenak, da samar-samar bisa menebak apa permintaan Yunita.“Aku ingin bergabung dengan kalian. Kelak, aku mau hidup bersama kalian ...,” jawab Yunita dengan tatapan penuh harap.Sebelumnya, Yunita tidak berhenti berpikir untuk merebut Owen dari Theresa dan Yura karena menyukai Owen. Sekarang, setelah mengalami musibah sebesar ini, pikirannya sudah terbuka. Berhubung tidak mungkin bisa merebut Owen dari mereka, dia pun berencana untuk bergabung dengan mereka. Ini juga meru
“Nggak ada yang mustahil! Pak tua, semuanya sudah berakhir. Mati sana! Terima seranganku, Tinju Phoenix!” dengus Owen.Kemudian, Owen langsung mengerahkan jurus andalan terkuatnya tanpa ragu. Gelombang energi yang luar biasa kuat segera terpancar dari tinjunya, lalu memelesat ke arah Danu. Owen berencana untuk langsung membunuh Danu supaya bisa mengakhiri pertarungan ini secepat mungkin.“Jangan ....”Saat merasakan kekuatan mengerikan dari Tinju Phoenix, Danu pun ketakutan. Dia langsung melompat tanpa ragu dan berniat untuk melarikan diri. Sayangnya, kekuatan Owen jauh lebih tinggi dari kekuatannya. Selain itu, Tinju Phoenix merupakan jurus spiritual tingkat puncak yang kekuatannya sangat mengerikan.Selanjutnya, baru saja Danu melompat ke udara, tubuhnya sudah terhantam serangan Tinju Phoenix dan meledak menjadi kabut darah. Hidupnya yang dipenuhi dengan kejahatan akhirnya berakhir juga.“Ini ....”Begitu melihat Owen berhasil membunuh Danu hanya dengan satu serangan, semua orang pun
“Akhirnya basis kultivasiku menerobos juga! Pak tua, sekarang, kamu sudah boleh mati dengan tenang!”Owen membuka kedua matanya, lalu menatap ke arah Danu dengan tatapan yang sangat tajam dan menakutkan.“Nak, arogan sekali kamu! Memangnya kenapa kalau kamu beruntung bisa menerobos mencapai Alam Legana? Basis kultivasimu baru menerobos dan kamu bahkan belum sempat mengokohkannya. Kamu bukan tandinganku! Mati sana!” dengus Danu. Dia sama sekali tidak takut pada Owen.Seusai berbicara, Danu tidak ingin lanjut bicara omong kosong dengan Owen lagi. Dia langsung menyerang ke arah Owen dengan kekuatan yang sangat besar. Dia berencana untuk lanjut membunuh Owen sebelum Owen sempat mengokohkan basis kultivasinya.“Benar! Memangnya kenapa kalau basis kultivasinya sudah menerobos ....”Setelah mendengar ucapan Danu, semua anggota Keluarga Chandika juga langsung merasa jauh lebih lega.Di sisi lain, Graham, Juskitar, Surya, dan orang lainnya baru saja merasa agak senang dan mulai menaruh sedikit
“Haha .... Akhirnya berakhir juga!”Melihat Graham yang terluka parah dan tidak mampu melawan lagi, Danu langsung tertawa terbahak-bahak. Saat ini, kelompok Graham yang memiliki kemampuan terkuat sudah dijatuhkannya. Selanjutnya, yang tersisa hanyalah Owen, Juskitar, Surya, dan orang lain yang bisa dihadapinya dengan mudah.Dengan begitu, pihak Keluarga Chandika sudah termasuk meraih kemenangan. Jadi, dapat dibayangkan betapa gembiranya Danu.“Sesepuh paling hebat!”“Sesepuh paling hebat!”“Sesepuh paling hebat!”Selain Danu, Setiawan dan para ahli Keluarga Chandika lainnya juga bersorak gembira.“Gawat .... Kali ini, tamatlah riwayat kita ....”Di sisi lain, Juskitar, Surya, dan orang lainnya merasa bagaikan sudah disambar petir. Mereka langsung merasa putus asa. Meskipun memiliki keuntungan dalam jumlah, Danu merupakan seorang petarung Alam Legana yang tidak mungkin bisa mereka lawan. Jika tebakan mereka tidak meleset, yang menanti mereka selanjutnya adalah kematian. Selain itu, tida
Gluk! Owen memanfaatkan kesempatan ini untuk mengeluarkan pil spiritual suci dan mengonsumsinya.Awalnya, Owen berencana untuk menyerahkan pil penawar ratusan racun kepada kelompok Graham supaya bisa menawarkan racun mereka. Namun, Graham sudah terluka akibat serangan Danu, sedangkan kelompok Tristan juga terluka parah dan telah kehilangan semangat tempur. Jadi, sudah tidak ada gunanya Owen menawarkan racun mereka.Satu-satunya hal yang bisa dilakukan Owen saat ini hanyalah bertaruh apakah dirinya bisa memanfaatkan kesempatan saat hambatan kultivasinya menunjukkan kelonggaran untuk menerobos hambatan kultivasi mencapai Tingkat Pemahaman Agung dengan mengandalkan pil spiritual suci. Dengan begitu, pihak mereka mungkin masih memiliki harapan untuk menang.“Owen, aku akan menahan Danu sebisa mungkin. Kamu harus manfaatkan kesempatan ini untuk kabur! Setelah berhasil kabur, carilah cara untuk balaskan dendam Organisasi Dragmar Tonham Sentral ....”Saat ini, Graham berusaha untuk berdiri sa
“Cari mati kamu!”Saat merasakan serangan kuat Owen dari punggungnya dan melihat Owen telah membunuh Jordan, Danu merasa sangat marah. Dia mau tak mau menghentikan serangan lanjutannya terhadap kelompok Graham, lalu mengerahkan kekuatan yang luar biasa untuk menangkis serangan Owen.Duk! Seiring dengan suara benturan yang nyaring, Tinju Phoenix dan serangan Danu saling berhantaman dengan kuat. Selanjutnya, serangan Danu segera merobek pertahanan Tinju Phoenix dan sisa kekuatannya menghantam tubuh Owen dengan kuat.“Gawat!”Ekspresi Owen langsung berubah drastis. Dia buru-buru melangkah mundur dengan cepat supaya bisa menghindari sisa kekuatan dari serangan Danu. Apa daya, basis kultivasi Danu telah mencapai Alam Legana yang jauh lebih tinggi dari kekuatan Owen. Tidak peduli secepat apa pun dia melangkah mundur, dia tetap tidak dapat melepaskan diri dari ruang lingkup serangan Danu. Tubuhnya pun tersapu sisa energi sejati itu dan terpental ke lantai.Pfft! Pfft! Setelah mendarat di lan
Dibandingkan dengan Juskitar dan Surya yang dipenuhi dengan rasa putus asa, Owen terlihat jauh lebih tenang. Dulu, dia yang menjatuhkan Tangan Beracun. Demi menghadapi Tangan Beracun sebelumnya, dia pernah meracik pil penawar ratusan racun untuk menawarkan Lima Racun Pelemas Otot.Saat ini, Owen kebetulan masih memiliki puluhan butir pil penawar ratusan racun. Meskipun kelompok Graham sudah keracunan, begitu dia memberikan pil penawar ratusan racun kepada mereka, pihak mereka masih memiliki kesempatan untuk meraih kemenangan.Begitu memikirkan hal ini, Owen segera menghentikan pertarungannya dengan Jordan, lalu melompat dan hendak menghampiri kelompok Graham untuk menawarkan racun mereka.“Owen, kamu mau kabur? Mana segampang itu!”Jordan salah paham bahwa Owen ingin melarikan diri setelah melihat situasinya sudah terbalik. Dengan dendam mendalam di antara dirinya dengan Owen, dia tentu saja tidak akan membiarkan Owen melarikan diri. Oleh karena itu, dia langsung bergerak dan menghalan
“Pak Graham, kalian yang memaksaku! Berhubung begitu, jangan salahkan aku lagi! Mati sana!”Melihat para ahli Keluarga Chandika yang jatuh dalam bahaya, ekspresi Danu terlihat sangat suram. Dia tahu dirinya harus segera mengakhiri pertarungan ini secepatnya untuk mencegah timbulnya korban jiwa dari pihak Keluarga Chandika. Oleh karena itu, Danu segera melambaikan kedua lengan bajunya yang menyebarkan kabut putih ke arah kelompok Graham. Kabut putih itu segera berubah menjadi serbuk yang memenuhi udara dan menyelimuti kelompok Graham. “A ... apa ini? Gawat! Ini racun!”Saat merasakan keanehan serbuk berwarna putih itu, kelompok Graham pun tercengang. Mereka berempat buru-buru menahan napas dan melangkah mundur dengan cepat untuk keluar dari jangkauan serbuk putih tersebut.Sayangnya, semuanya sudah terlambat. Serbuk putih itu dapat memasuki tubuh mereka melalui pori-pori. Ditambah dengan jarak mereka berempat yang terlalu dekat dengan Danu, tubuh mereka sudah menyerap serbuk putih itu
“Cuma seseorang yang pernah kukalahkan saja berani bersikap searogan ini? Dasar nggak tahu diri!” cibir Owen.Owen sudah pernah bertarung 2 kali dengan Jordan. Setiap kali, Jordan selalu terluka dan melarikan diri. Jadi, Owen tentu saja tidak takut pada Jordan. Tanpa berpikir panjang, dia segera mengerahkan Jari Bencana Bumi yang berkekuatan luar biasa kuat untuk menangkis serangan Jordan.Duk! Seiring dengan suara benturan yang nyaring, Jari Bencana Bumi dan Cakar Pemakan Jiwa saling berhantaman dengan kuat.Namun, berbeda dengan sebelumnya, Jari Bencana Bumi yang dikerahkan Owen kali ini tidak dapat menembus pertahanan serangan Jordan, malah berhasil dikalahkan oleh serangan Jordan.Selain itu, berhubung Owen baru mengonsumsi pil pemicu potensi dan efek obatnya masih belum sepenuhnya bekerja, serangan Jordan bukan hanya mengalahkan serangan Owen, tetapi sisa kekuatannya juga membuat Owen terdesak mundur beberapa langkah.“Jordan, nggak disangka ternyata basis kultivasimu sudah menero