“Tuan Owen, apa yang harus kita lakukan selanjutnya?” tanya Gunawan.“Hmm .... Suruh beberapa ahli itu lanjut mengikuti kelompok Rusli agar bisa mengetahui lokasi tujuan atau niat mereka keluar dengan membawa sekelompok ahli Keluarga Pangadi. Selain itu, kamu dan Tetua Haryanto bantulah aku mengumpulkan beberapa Prajurit Naga Hitam yang basis kultivasinya sudah mencapai Alam Tigana.”“Aku akan segera pergi ke markas Organisasi Dragmar Tonham Barat untuk berkumpul dengan kalian. Setelah itu, kita bisa menyusul Rusli bersama,” perintah Owen.“Baik! Aku akan segera melakukannya,” jawab Gunawan.Kemudian, mereka pun memutuskan sambungan telepon.“Owen, ada apa? Apa yang sudah terjadi?” tanya Theresa dan yang lain setelah melihat ekspresi Owen yang serius.“Aku baru dapat berita bahwa Rusli sudah menunjukkan diri. Yura, Theresa, kuserahkan kelangsungan acara penjualan ini pada kalian. Aku mau pergi menghadapi Rusli dan berusaha untuk langsung menjatuhkannya,” jelas Owen.“Oke, pergilah. Bas
“Menurutmu? Owen, kamu pernah mematahkan sebelah lenganku di acara bisnis Spencer waktu itu. Hari ini, sudah saatnya kita menyelesaikan masalah ini!” jawab Max sambil melambaikan tangannya yang pernah dipatahkan Owen. Dia juga menatap Owen dengan penuh kebencian.Setelah memulihkan diri selama beberapa hari terakhir, lengan Max sudah hampir pulih total. Sekarang, tangannya masih terasa sedikit sakit dan dia tidak bisa mengerahkan kekuatan yang terlalu besar. Oleh karena hal ini, dia sangat membenci Owen. Sekarang, kesempatannya sudah tiba. Hari ini, dia harus menghabisi Owen demi membalaskan dendamnya.“Hanya dengan mengandalkan kemampuanmu? Konyol banget!” cibir Owen. Dia menatap Max dengan penuh peremehan.Hanya saja, Owen benar-benar tidak mengetahui apa tujuan Max datang ke tempat ini. Sebelumnya, dia baru mendapat kabar dari Gunawan mengenai Rusli dan Tirta yang memimpin sekelompok ahli Keluarga Pangadi entah pergi ke mana. Sekarang, Max malah tiba-tiba membawa orang untuk datang
“Tuan Max, serahkan saja anak arogan itu kepadaku!” ujar Heru.Saat berada di luar toko batu giok, Heru pernah menyaksikan pertarungan Owen dengan parah ahli Keluarga Kusnadi. Pada saat itu, dinilai dari kekuatan ledakan dan kecepatan Owen, dia merasa basis kultivasi Owen baru mencapai sekitar tahap awal Alam Tigana.Sebagai salah satu dari Lima Pengawas Besar, basis kultivasi Heru sudah mencapai tahap menengah Alam Tigana yang mana sudah lebih tinggi daripada basis kultivasi Owen. Dengan kekuatannya, dia merasa Owen bukanlah tandingannya. Dia ingin menjatuhkan Owen supaya bisa memiliki jasa terbesar.“Oke! Lumpuhkan anak itu supaya dia tahu apa akibat dari bermusuhan dengan Keluarga Pangadi!” perintah Max dengan dingin.“Baik!” jawab Heru. Kemudian, dia langsung mengaktifkan energi sejatinya dan hendak menyerang Owen.“Berhenti! Aku mau tahu siapa yang berani buat masalah di sini!” seru Malik sambil berjalan keluar. Kemudian, dia segera mengerahkan energi sejatinya yang kuat untuk men
“Ayah, yang dikatakan Max benar. Ini dendam pribadi mereka yang nggak ada hubungannya dengan keluarga kita. Kita nggak perlu berselisih dengan Keluarga Pangadi hanya demi sesuatu yang nggak penting,” bujuk Sonny dengan terburu-buru.Sebelumnya, Sonny dan Owen pernah berselisih karena perihal pembagian keuntungan. Ditambah dengan Hugo akhirnya berhasil mendapatkan kerja sama dengan Grup Ora sehingga menimbulkan ancaman baginya posisinya di Keluarga Meriya, dia merasa sangat kesal terhadap Owen.Sekarang, Sonny justru senang karena Max membawa sekelompok orang untuk datang membalaskan dendam pada Owen. Dia sangat berharap Max bisa memberi pelajaran kepada Owen sehingga kekesalannya juga bisa terlampiaskan.Oleh karena itu, Sonny tentu saja tidak ingin Malik melindungi Owen. Selain itu, dia juga segera memberi isyarat kepada kedua tetua Keluarga Meriya yang berdiri di belakang. Dia berharap mereka bisa membantunya membujuk Malik.“Benar! Kak, Tirta dan Keluarga Pangadi nggak mudah dihadap
“Ini ....”Begitu mendengar bantahan Yuntia, baik Malik maupun kedua tetua Keluarga Meriya terdiam. Mereka bertiga tahu bahwa apa yang dikatakan Yunita memang beralasan. Menurut kontrak kerja sama, Keluarga Meriya memang bertanggung jawab penuh atas keamanan Grup Ora.Meskipun Max dan Lima Pengawas Besar Keluarga Pangadi tidak dapat mengalahkan Owen, Keluarga Meriya juga tidak boleh diam saja dan membiarkan max merusak acara penjualan ini. Jika tidak, mereka tidak akan bisa mempertanggungjawabkan hal ini pada Owen.Namun, kekuatan Tirta dan Keluarga Pangadi tidak bisa diremehkan. Jika Keluarga Meriya membantu Owen menghadapi Keluarga Pangadi, hal itu pasti akan menyebabkan kerugian yang cukup besar ataupun korban jiwa yang cukup banyak bagi keluarga mereka. Begitu memikirkan hal ini, Malik dan kedua tetua Keluarga Meriya pun merasa agak serbasalah.“Kakek, yang Yunita katakan benar. Keluarga Meriya nggak boleh berpangku tangan dalam masalah ini. Lagian, Tirta punya ambisi yang sangat
“Apa?”Begitu mendengar jawaban itu, Max dan Sonny sangat terkejut. Terutama Sonny. Setelah bujukannya, Malik awalnya sudah tidak berencana melindungi Owen. Tak disangka, dengan bujukan Hugo dan Yunita, Malik malah berubah pikiran. Hal ini membuatnya merasa sangat tidak rela.“Ayah, kamu harus pikir baik-baik! Keluarga Meriya nggak perlu bertarung habis-habisan dengan Keluarga Pangadi hanya demi ‘orang luar’ yang nggak penting. Hal ini akan merugikan Keluarga Meriya ...,” ujar Sonny tanpa menyerah. Dia masih ingin lanjut membujuk Malik, tetapi sebelum sempat berbicara lebih lanjut, Malik sudah menyela.“Sonny, diam! Aku tahu batasan hal ini. Kamu nggak usah mengacau lagi!” bentak Malik dengan marah. Sejujurnya, Malik juga mengerti kenapa Sonny berbuat begitu. Di satu sisi, Sonny memang ingin melindungi kepentingan Keluarga Meriya. Dia tidak berharap Keluarga Meriya menolong Owen dengan sia-sia. Namun, pikiran Sonny terlalu dangkal. Dia hanya bisa melihat keuntungan di depan mata, tet
“Oke! Pak Malik, kalian sudah yakin mau melawan Keluarga Pangadi demi Owen, ‘kan?” tanya Max dengan amrah.Awalnya, Max mengira dirinya dapat membuat Malik mengurungkan niatnya untuk melindungi Owen. Dengan begitu, Keluarga Pangadi dan Keluarga Meriya juga bisa terhindar dari kerugian. Namun, Malik malah bersikeras melindungi Owen. hal ini sedikit banyaknya berada di luar dugaannya sehingga dia pun marah.“Benar! Max, demi menghormati Tirta, aku akan kasih kamu sebuah kesempatan! Asalkan kamu pergi dari sini sekarang juga, aku akan anggap hal ini nggak pernah terjadi. Kalau nggak, tanggung sendiri konsekuensinya!” ancam Malik.Meskipun sudah memutuskan untuk membantu Owen melawan Keluarga Pangadi, Malik masih tetap berharap Max bisa meninggalkan tempat ini bersama orang-orang yang dibawanya. Dengan begitu, mereka bisa menghindari pertarungan dan kerugian yang tidak diperlukan.“Pak Malik, kamu nggak usah menakut-nakutiku! Orang lain mungkin takut sama Keluarga Meriya, tapi Keluarga Pan
“Jafir, Husni, apa maksud kalian?” tanya Malik dengan ekspresi muram. Saat ini, firasat buruk mulai merayapi hatinya.“Pak Malik, apa kamu masih belum bisa menebaknya? Keluarga Kusnadi dan Keluarga Linjaya itu bala bantuan yang sengaja kuundang kemari!” jawab Max dengan ekspresi penuh ejekan sebelum Jafir dan Husni menjawab. Dia menatap Malik dengan penuh peremehan.Begitu mendengar hal ini, Malik pun tercengang. Meskipun sudah merasa ada yang tidak beres dengan kedatangan tiba-tiba anggota Keluarga Kusnadi dan Keluarga Linjaya, dia tetap tidak menyangka orang-orang ini datang untuk membantu Max.Keluarga Pangadi adalah keluarga mafia yang sama sekali tidak memiliki interaksi atau hubungan apa pun dengan Keluarga Kusnadi atau Keluarga Linjaya. Jadi, Malik benar-benar tidak mengerti kenapa kedua keluarga itu bisa membantu Keluarga Pangadi.Semua orang yang ada di lokasi juga merasa terkejut. Awalnya, mereka merasa Max masih belum mampu melawan Malik sebelum Tirta muncul. Tak disangka, y
“Nona Yunita, terima kasih sudah menolongku ....”Theresa berjalan ke sisi tempat tidur, lalu mengucapkan terima kasih dengan tulus kepada Yunita yang sudah menolongnya dari tangan Rusli. Ini juga merupakan alasan utama kenapa dia tidak meninggalkan kamar Yunita.“Nona Theresa, kalau kamu benar-benar ingin berterima kasih padaku, apa kamu boleh setujui sebuah permintaanku ...,” ujar Yunita sambil menggigit bibirnya. Dia terlihat seperti sudah membuat sebuah keputusan.“Permintaan apa?” tanya Theresa. Setelah berpikir sejenak, da samar-samar bisa menebak apa permintaan Yunita.“Aku ingin bergabung dengan kalian. Kelak, aku mau hidup bersama kalian ...,” jawab Yunita dengan tatapan penuh harap.Sebelumnya, Yunita tidak berhenti berpikir untuk merebut Owen dari Theresa dan Yura karena menyukai Owen. Sekarang, setelah mengalami musibah sebesar ini, pikirannya sudah terbuka. Berhubung tidak mungkin bisa merebut Owen dari mereka, dia pun berencana untuk bergabung dengan mereka. Ini juga meru
“Nggak ada yang mustahil! Pak tua, semuanya sudah berakhir. Mati sana! Terima seranganku, Tinju Phoenix!” dengus Owen.Kemudian, Owen langsung mengerahkan jurus andalan terkuatnya tanpa ragu. Gelombang energi yang luar biasa kuat segera terpancar dari tinjunya, lalu memelesat ke arah Danu. Owen berencana untuk langsung membunuh Danu supaya bisa mengakhiri pertarungan ini secepat mungkin.“Jangan ....”Saat merasakan kekuatan mengerikan dari Tinju Phoenix, Danu pun ketakutan. Dia langsung melompat tanpa ragu dan berniat untuk melarikan diri. Sayangnya, kekuatan Owen jauh lebih tinggi dari kekuatannya. Selain itu, Tinju Phoenix merupakan jurus spiritual tingkat puncak yang kekuatannya sangat mengerikan.Selanjutnya, baru saja Danu melompat ke udara, tubuhnya sudah terhantam serangan Tinju Phoenix dan meledak menjadi kabut darah. Hidupnya yang dipenuhi dengan kejahatan akhirnya berakhir juga.“Ini ....”Begitu melihat Owen berhasil membunuh Danu hanya dengan satu serangan, semua orang pun
“Akhirnya basis kultivasiku menerobos juga! Pak tua, sekarang, kamu sudah boleh mati dengan tenang!”Owen membuka kedua matanya, lalu menatap ke arah Danu dengan tatapan yang sangat tajam dan menakutkan.“Nak, arogan sekali kamu! Memangnya kenapa kalau kamu beruntung bisa menerobos mencapai Alam Legana? Basis kultivasimu baru menerobos dan kamu bahkan belum sempat mengokohkannya. Kamu bukan tandinganku! Mati sana!” dengus Danu. Dia sama sekali tidak takut pada Owen.Seusai berbicara, Danu tidak ingin lanjut bicara omong kosong dengan Owen lagi. Dia langsung menyerang ke arah Owen dengan kekuatan yang sangat besar. Dia berencana untuk lanjut membunuh Owen sebelum Owen sempat mengokohkan basis kultivasinya.“Benar! Memangnya kenapa kalau basis kultivasinya sudah menerobos ....”Setelah mendengar ucapan Danu, semua anggota Keluarga Chandika juga langsung merasa jauh lebih lega.Di sisi lain, Graham, Juskitar, Surya, dan orang lainnya baru saja merasa agak senang dan mulai menaruh sedikit
“Haha .... Akhirnya berakhir juga!”Melihat Graham yang terluka parah dan tidak mampu melawan lagi, Danu langsung tertawa terbahak-bahak. Saat ini, kelompok Graham yang memiliki kemampuan terkuat sudah dijatuhkannya. Selanjutnya, yang tersisa hanyalah Owen, Juskitar, Surya, dan orang lain yang bisa dihadapinya dengan mudah.Dengan begitu, pihak Keluarga Chandika sudah termasuk meraih kemenangan. Jadi, dapat dibayangkan betapa gembiranya Danu.“Sesepuh paling hebat!”“Sesepuh paling hebat!”“Sesepuh paling hebat!”Selain Danu, Setiawan dan para ahli Keluarga Chandika lainnya juga bersorak gembira.“Gawat .... Kali ini, tamatlah riwayat kita ....”Di sisi lain, Juskitar, Surya, dan orang lainnya merasa bagaikan sudah disambar petir. Mereka langsung merasa putus asa. Meskipun memiliki keuntungan dalam jumlah, Danu merupakan seorang petarung Alam Legana yang tidak mungkin bisa mereka lawan. Jika tebakan mereka tidak meleset, yang menanti mereka selanjutnya adalah kematian. Selain itu, tida
Gluk! Owen memanfaatkan kesempatan ini untuk mengeluarkan pil spiritual suci dan mengonsumsinya.Awalnya, Owen berencana untuk menyerahkan pil penawar ratusan racun kepada kelompok Graham supaya bisa menawarkan racun mereka. Namun, Graham sudah terluka akibat serangan Danu, sedangkan kelompok Tristan juga terluka parah dan telah kehilangan semangat tempur. Jadi, sudah tidak ada gunanya Owen menawarkan racun mereka.Satu-satunya hal yang bisa dilakukan Owen saat ini hanyalah bertaruh apakah dirinya bisa memanfaatkan kesempatan saat hambatan kultivasinya menunjukkan kelonggaran untuk menerobos hambatan kultivasi mencapai Tingkat Pemahaman Agung dengan mengandalkan pil spiritual suci. Dengan begitu, pihak mereka mungkin masih memiliki harapan untuk menang.“Owen, aku akan menahan Danu sebisa mungkin. Kamu harus manfaatkan kesempatan ini untuk kabur! Setelah berhasil kabur, carilah cara untuk balaskan dendam Organisasi Dragmar Tonham Sentral ....”Saat ini, Graham berusaha untuk berdiri sa
“Cari mati kamu!”Saat merasakan serangan kuat Owen dari punggungnya dan melihat Owen telah membunuh Jordan, Danu merasa sangat marah. Dia mau tak mau menghentikan serangan lanjutannya terhadap kelompok Graham, lalu mengerahkan kekuatan yang luar biasa untuk menangkis serangan Owen.Duk! Seiring dengan suara benturan yang nyaring, Tinju Phoenix dan serangan Danu saling berhantaman dengan kuat. Selanjutnya, serangan Danu segera merobek pertahanan Tinju Phoenix dan sisa kekuatannya menghantam tubuh Owen dengan kuat.“Gawat!”Ekspresi Owen langsung berubah drastis. Dia buru-buru melangkah mundur dengan cepat supaya bisa menghindari sisa kekuatan dari serangan Danu. Apa daya, basis kultivasi Danu telah mencapai Alam Legana yang jauh lebih tinggi dari kekuatan Owen. Tidak peduli secepat apa pun dia melangkah mundur, dia tetap tidak dapat melepaskan diri dari ruang lingkup serangan Danu. Tubuhnya pun tersapu sisa energi sejati itu dan terpental ke lantai.Pfft! Pfft! Setelah mendarat di lan
Dibandingkan dengan Juskitar dan Surya yang dipenuhi dengan rasa putus asa, Owen terlihat jauh lebih tenang. Dulu, dia yang menjatuhkan Tangan Beracun. Demi menghadapi Tangan Beracun sebelumnya, dia pernah meracik pil penawar ratusan racun untuk menawarkan Lima Racun Pelemas Otot.Saat ini, Owen kebetulan masih memiliki puluhan butir pil penawar ratusan racun. Meskipun kelompok Graham sudah keracunan, begitu dia memberikan pil penawar ratusan racun kepada mereka, pihak mereka masih memiliki kesempatan untuk meraih kemenangan.Begitu memikirkan hal ini, Owen segera menghentikan pertarungannya dengan Jordan, lalu melompat dan hendak menghampiri kelompok Graham untuk menawarkan racun mereka.“Owen, kamu mau kabur? Mana segampang itu!”Jordan salah paham bahwa Owen ingin melarikan diri setelah melihat situasinya sudah terbalik. Dengan dendam mendalam di antara dirinya dengan Owen, dia tentu saja tidak akan membiarkan Owen melarikan diri. Oleh karena itu, dia langsung bergerak dan menghalan
“Pak Graham, kalian yang memaksaku! Berhubung begitu, jangan salahkan aku lagi! Mati sana!”Melihat para ahli Keluarga Chandika yang jatuh dalam bahaya, ekspresi Danu terlihat sangat suram. Dia tahu dirinya harus segera mengakhiri pertarungan ini secepatnya untuk mencegah timbulnya korban jiwa dari pihak Keluarga Chandika. Oleh karena itu, Danu segera melambaikan kedua lengan bajunya yang menyebarkan kabut putih ke arah kelompok Graham. Kabut putih itu segera berubah menjadi serbuk yang memenuhi udara dan menyelimuti kelompok Graham. “A ... apa ini? Gawat! Ini racun!”Saat merasakan keanehan serbuk berwarna putih itu, kelompok Graham pun tercengang. Mereka berempat buru-buru menahan napas dan melangkah mundur dengan cepat untuk keluar dari jangkauan serbuk putih tersebut.Sayangnya, semuanya sudah terlambat. Serbuk putih itu dapat memasuki tubuh mereka melalui pori-pori. Ditambah dengan jarak mereka berempat yang terlalu dekat dengan Danu, tubuh mereka sudah menyerap serbuk putih itu
“Cuma seseorang yang pernah kukalahkan saja berani bersikap searogan ini? Dasar nggak tahu diri!” cibir Owen.Owen sudah pernah bertarung 2 kali dengan Jordan. Setiap kali, Jordan selalu terluka dan melarikan diri. Jadi, Owen tentu saja tidak takut pada Jordan. Tanpa berpikir panjang, dia segera mengerahkan Jari Bencana Bumi yang berkekuatan luar biasa kuat untuk menangkis serangan Jordan.Duk! Seiring dengan suara benturan yang nyaring, Jari Bencana Bumi dan Cakar Pemakan Jiwa saling berhantaman dengan kuat.Namun, berbeda dengan sebelumnya, Jari Bencana Bumi yang dikerahkan Owen kali ini tidak dapat menembus pertahanan serangan Jordan, malah berhasil dikalahkan oleh serangan Jordan.Selain itu, berhubung Owen baru mengonsumsi pil pemicu potensi dan efek obatnya masih belum sepenuhnya bekerja, serangan Jordan bukan hanya mengalahkan serangan Owen, tetapi sisa kekuatannya juga membuat Owen terdesak mundur beberapa langkah.“Jordan, nggak disangka ternyata basis kultivasimu sudah menero