“Kakek, Ayah sudah bilang Owen itu bukanlah orang yang baik. Sebelumnya, dia juga sengaja menurunkan pembagian keuntungan menjadi begitu rendah karena serakah. Kalau bekerja sama dengan orang selicik dia, Keluarga Meriya harus bertindak dengan sangat berhati-hati. Menurutku, Kak Hugo belum tentu bisa mendapatkan kerja sama itu dengan mudah!” Tepat pada saat ini, seorang pemuda yang juga duduk di meja rapat tiba-tiba melontarkan sebuah ejekan. Pemuda ini tidak lain adalah Harrison, putranya Sonny. Sebelumnya, Sonny yang hampir mengacaukan kerja sama Keluarga Meriya dengan Grup Ora sudah membuat Malik marah. Oleh karena itu, dia dihukum untuk tidak boleh keluar dari kamar selama sebulan.Gara-gara hal ini, Harrison pun menyalahkan Owen. Dia sama sekali tidak memiliki kesan baik terhadap Owen dan juga merasa kesal pada Hugo. Jadi, dia malah berharap Hugo tidak mendapatkan kerja sama dengan Grup Ora.Sebab, begitu Hugo berhasil mencapai kesepakatan kerja sama dengan Grup Ora, dia pasti a
“Benar! Hugo, apa Owen punya syarat tambahan?”Begitu mendengar ucapan Harrison, para tetua Keluarga Meriya kembali merasa cemas. Bagaimanapun juga, pembagian keuntungan yang diberikan Owen terlalu rendah dan merupakan batas minimal yang bisa diterima Keluarga Meriya. Mereka tidak ingin Owen menurunkan pembagian keuntungan lagi.“Nggak, Pak Owen nggak mengeluarkan syarat apa pun. Tapi, dia mau minta tolong pada Keluarga Meriya untuk membantunya mengakuisisi sebuah perusahaan kosmetik,” jawab Hugo.“Apa? Aku sudah tahu dia memang serakah! Demi mendapatkan kerja sama ini, Keluarga Meriya sudah menghabiskan hampir 4 triliun untuk membantunya mengakuisisi sebuah perusahaan farmasi. Sekarang, dia malah mau kita membantunya mengakuisisi sebuah perusahaan kosmetik lagi! Dia benar-benar dikasih hati minta jantung!” cibir Harrison.Harrison tahu jelas bahwa Keluarga Meriya memang bisa mendapatkan keuntungan besar dengan bekerja sama dengan Grup Ora. Namun, berhubung pembagian keuntungan yang di
“Kakek, Owen sangat serakah dan nggak bermoral. Keluarga Meriya nggak boleh ditindasnya dengan begitu saja!” seru Harrison dengan gembira setelah melihat tampang marah Malik dan para tetua Keluarga Meriya. Dia pun memanfaatkan kesempatan ini untuk menambah minyak di atas api.Namun, sebelum Harrison sempat berbicara lebih lanjut, Hugo sudah menyela dengan ekspresi tidak senang, “Harrison, jangan asal bicara! Pak Owen bukan orang seperti itu!”Kemudian, Hugo menatap ke arah Malik serta para tetua Keluarga Meriya dan menjelaskan, “Kakek, kalian sudah salah paham. Pak Owen itu orang yang sangat bijaksana dan baik. Dia nggak pernah berpikiran untuk terima perusahaan kosmetik maupun perusahaan farmasi itu secara cuma-cuma. Tadi, dia sudah mengembalikan dana yang dihabiskan Keluarga Meriya untuk mengakuisisi perusahaan farmasi.”“Hugo, maksudmu, Pak Owen nggak terima pemberian kita?”Begitu mendengar penjelasan Hugo, Malik dan para tetua Keluarga Meriya baru tersadar. Awalnya, mereka sudah b
‘Sial! Kenapa jadi begini!’ umpat Harrison dalam hati. Saat ini, hatinya langsung tenggelam.Awalnya, Harrison berencana untuk memprovokasi Malik dan para tetua Keluarga Meriya, lalu mengacaukan kerja sama Keluarga Meriya dengan Grup Ora dengan menggunakan alasan keserakahan Owen. Dengan begitu, Hugo sama sekali tidak akan berjasa.Tak disangka, Owen bukan hanya membayar uang yang dikeluarkan Keluarga Meriya untuk mengakuisisi perusahaan farmasi, juga bersedia untuk meningkatkan pembagian keuntungan menjadi 25%. Hal ini sudah sepenuhnya menghancurkan rencana dan niat Harrison untuk merusak hal ini.“Kak Harrison, bukannya tadi kamu bilang Owen itu orang yang serakah dan licik? Sekarang, apa lagi yang mau kamu katakan?” ejek Yunita sambil menatap Harrison dengan penuh peremehan.Yunita tahu jelas bahwa Harrison dan Sonny memiliki sifat yang sama. Sebagian besar alasan mereka berulang kali mengacaukan kerja sama Keluarga Meriya dan Grup Ora adalah karena ingin menekan Hugo. Sebab, jika H
Keesokan paginya, di hotel bintang lima.Setelah bangun, Owen mengendarai mobil ke perusahaan cabang Grup Ora di Tonham Barat. Di sana, dia bertemu dengan Stefan, Johny, dan Yasmine.Stefan dan Johny adalah orang yang diatur oleh Hugo untuk membantu Owen mengelola perusahaan cabang Grup Ora. Sementara itu, Yasmine adalah karyawan toko batu giok yang direkrut Owen menjadi wakil manajer di perusahaan cabang Grup Ora. Berhubung perusahaan cabang Grup Ora sudah resmi didirikan, Yasmine juga datang melapor lebih awal dan resmi bekerja di perusahaan.Setelah Owen tiba, Stefan, Johny, dan Yasmine menemani Owen mengelilingi perusahaan agar Owen bisa memahami tentang situasi produksi, kondisi kerja, dan hal lain dalam perusahaan. Selain itu, Owen juga memberi panduan dan pengaturan yang sesuai.Di sisi lain, berhubung Grup Ora dan Keluarga Meriya sudah mencapai kesepakatan kerja sama, Owen perlu memurnikan pil dalam jumlah besar agar bisa mengadakan acara penjualan untuk perusahaan cabang Grup
Di puncak gunung yang terletak di belakang paviliun Keluarga Meriya.Owen naik ke puncak gunung sendirian untuk mengamati lingkungan di sekitar. Kemudian, dia mencari sebuah tempat kosong yang sesuai, mengeluarkan 10 buah batu giok hijau jernih yang dibelinya, dan mendirikan Formasi Pemandu Energi.Owen berencana untuk memandu energi spiritual yang ada di puncak gunung ke paviliun Keluarga Meriya yang berada di kaki gunung, seperti yang dilakukannya di Tonham Selatan. Formasi ini memiliki manfaat yang kurang lebih sama dengan Formasi Pengumpul Energi. Dengan bantuan formasi ini, dia bisa memurnikan pil di paviliun yang jauh lebih nyaman daripada di puncak gunung.Setelah mendirikan formasinya, Owen pun kembali ke paviliun.Pada saat ini, Yunita sedang memerintahkan beberapa pengawal Keluarga Meriya untuk memindahkan semua bahan obat dari mobil ke paviliun, lalu menempatkan tungku dan benda lainnya dengan baik. Setelah itu, dia memerintahkan mereka pulang karena Owen membutuhkan lingkun
“Yunita, ayo kita mulai memurnikan pil. Kamu tolong bantu aku ya,” ucap Owen. Dia sama sekali tidak menyadari perubahan ekspresi Yunita maupun apa yang dipikirkan Yunita.“Emm.” Setelah tersadar dari lamunannya, Yunita pun menekan perasaan aneh yang ada dalam hatinya.Setelah itu, Owen berjalan ke sisi tungku dan menyalakan api. Kemudian, dia menaruh buah lima warna dan rumput bintang ke dalam tungku. Selanjutnya, dia menyerap energi spiritual yang dipancarkan Mutiara Spiritual Sejati sambil menyalurkan energi spiritual ke dalam tungku untuk mengendalikan pemurnian buah lima warna dan rumput bintang.Setelah beberapa saat, Owen mengisyaratkan Yunita untuk mengambilkan 2 buah bahan obat berusia sekitar 300 tahun dan beberapa bahan obat tambahan lainnya, lalu menaruhnya ke tungku secara berurutan. Kemudian, dia menggunakan energi spiritual untuk menggabungkan beberapa macam bahan obat itu dan memurnikannya menjadi pil obat.Entah sudah berapa lama waktu berlalu, tungku itu tiba-tiba berg
“Oh, begitu!”Setelah mendengar penjelasan Owen, Yunita baru mengerti kenapa Owen memiliki bahan obat sakti berkualitas tinggi. Dia juga akhirnya paham kenapa pil yang dimurnikan Owen ini mengandung energi sejati yang jauh lebih kuat daripada pil lindernia dingin. Ternyata, itu karena pil ini dimurnikan dari buah lima warna.“Owen, apa kamu bisa menjual sebutir pil ini padaku? Aku ingin mencoba manfaatnya,” tanya Yunita dengan ekspresi penuh harap.Berkat pil lindernia dingin, Yunita berhasil menerobos hambatan kultivasi beberapa tingkatan sekaligus. Sementara itu, pil lima warna mengandung energi sejati yang jauh lebih kuat daripada pil lindernia dingin. Jika bisa mendapatkan sebutir pil lima warna, mungkin saja basis kultivasinya bisa menerobos mencapai tingkatan yang lebih tinggi lagi.“Emm ....”Owen tidak menyangka Yunita akan tiba-tiba memintanya untuk menjual pil lima warna. Dia pun merasa agak serbasalah. Buah lima warna sangat berharga dan langka. Kali ini, dia baru mendapatka
“Nona Yunita, terima kasih sudah menolongku ....”Theresa berjalan ke sisi tempat tidur, lalu mengucapkan terima kasih dengan tulus kepada Yunita yang sudah menolongnya dari tangan Rusli. Ini juga merupakan alasan utama kenapa dia tidak meninggalkan kamar Yunita.“Nona Theresa, kalau kamu benar-benar ingin berterima kasih padaku, apa kamu boleh setujui sebuah permintaanku ...,” ujar Yunita sambil menggigit bibirnya. Dia terlihat seperti sudah membuat sebuah keputusan.“Permintaan apa?” tanya Theresa. Setelah berpikir sejenak, da samar-samar bisa menebak apa permintaan Yunita.“Aku ingin bergabung dengan kalian. Kelak, aku mau hidup bersama kalian ...,” jawab Yunita dengan tatapan penuh harap.Sebelumnya, Yunita tidak berhenti berpikir untuk merebut Owen dari Theresa dan Yura karena menyukai Owen. Sekarang, setelah mengalami musibah sebesar ini, pikirannya sudah terbuka. Berhubung tidak mungkin bisa merebut Owen dari mereka, dia pun berencana untuk bergabung dengan mereka. Ini juga meru
“Nggak ada yang mustahil! Pak tua, semuanya sudah berakhir. Mati sana! Terima seranganku, Tinju Phoenix!” dengus Owen.Kemudian, Owen langsung mengerahkan jurus andalan terkuatnya tanpa ragu. Gelombang energi yang luar biasa kuat segera terpancar dari tinjunya, lalu memelesat ke arah Danu. Owen berencana untuk langsung membunuh Danu supaya bisa mengakhiri pertarungan ini secepat mungkin.“Jangan ....”Saat merasakan kekuatan mengerikan dari Tinju Phoenix, Danu pun ketakutan. Dia langsung melompat tanpa ragu dan berniat untuk melarikan diri. Sayangnya, kekuatan Owen jauh lebih tinggi dari kekuatannya. Selain itu, Tinju Phoenix merupakan jurus spiritual tingkat puncak yang kekuatannya sangat mengerikan.Selanjutnya, baru saja Danu melompat ke udara, tubuhnya sudah terhantam serangan Tinju Phoenix dan meledak menjadi kabut darah. Hidupnya yang dipenuhi dengan kejahatan akhirnya berakhir juga.“Ini ....”Begitu melihat Owen berhasil membunuh Danu hanya dengan satu serangan, semua orang pun
“Akhirnya basis kultivasiku menerobos juga! Pak tua, sekarang, kamu sudah boleh mati dengan tenang!”Owen membuka kedua matanya, lalu menatap ke arah Danu dengan tatapan yang sangat tajam dan menakutkan.“Nak, arogan sekali kamu! Memangnya kenapa kalau kamu beruntung bisa menerobos mencapai Alam Legana? Basis kultivasimu baru menerobos dan kamu bahkan belum sempat mengokohkannya. Kamu bukan tandinganku! Mati sana!” dengus Danu. Dia sama sekali tidak takut pada Owen.Seusai berbicara, Danu tidak ingin lanjut bicara omong kosong dengan Owen lagi. Dia langsung menyerang ke arah Owen dengan kekuatan yang sangat besar. Dia berencana untuk lanjut membunuh Owen sebelum Owen sempat mengokohkan basis kultivasinya.“Benar! Memangnya kenapa kalau basis kultivasinya sudah menerobos ....”Setelah mendengar ucapan Danu, semua anggota Keluarga Chandika juga langsung merasa jauh lebih lega.Di sisi lain, Graham, Juskitar, Surya, dan orang lainnya baru saja merasa agak senang dan mulai menaruh sedikit
“Haha .... Akhirnya berakhir juga!”Melihat Graham yang terluka parah dan tidak mampu melawan lagi, Danu langsung tertawa terbahak-bahak. Saat ini, kelompok Graham yang memiliki kemampuan terkuat sudah dijatuhkannya. Selanjutnya, yang tersisa hanyalah Owen, Juskitar, Surya, dan orang lain yang bisa dihadapinya dengan mudah.Dengan begitu, pihak Keluarga Chandika sudah termasuk meraih kemenangan. Jadi, dapat dibayangkan betapa gembiranya Danu.“Sesepuh paling hebat!”“Sesepuh paling hebat!”“Sesepuh paling hebat!”Selain Danu, Setiawan dan para ahli Keluarga Chandika lainnya juga bersorak gembira.“Gawat .... Kali ini, tamatlah riwayat kita ....”Di sisi lain, Juskitar, Surya, dan orang lainnya merasa bagaikan sudah disambar petir. Mereka langsung merasa putus asa. Meskipun memiliki keuntungan dalam jumlah, Danu merupakan seorang petarung Alam Legana yang tidak mungkin bisa mereka lawan. Jika tebakan mereka tidak meleset, yang menanti mereka selanjutnya adalah kematian. Selain itu, tida
Gluk! Owen memanfaatkan kesempatan ini untuk mengeluarkan pil spiritual suci dan mengonsumsinya.Awalnya, Owen berencana untuk menyerahkan pil penawar ratusan racun kepada kelompok Graham supaya bisa menawarkan racun mereka. Namun, Graham sudah terluka akibat serangan Danu, sedangkan kelompok Tristan juga terluka parah dan telah kehilangan semangat tempur. Jadi, sudah tidak ada gunanya Owen menawarkan racun mereka.Satu-satunya hal yang bisa dilakukan Owen saat ini hanyalah bertaruh apakah dirinya bisa memanfaatkan kesempatan saat hambatan kultivasinya menunjukkan kelonggaran untuk menerobos hambatan kultivasi mencapai Tingkat Pemahaman Agung dengan mengandalkan pil spiritual suci. Dengan begitu, pihak mereka mungkin masih memiliki harapan untuk menang.“Owen, aku akan menahan Danu sebisa mungkin. Kamu harus manfaatkan kesempatan ini untuk kabur! Setelah berhasil kabur, carilah cara untuk balaskan dendam Organisasi Dragmar Tonham Sentral ....”Saat ini, Graham berusaha untuk berdiri sa
“Cari mati kamu!”Saat merasakan serangan kuat Owen dari punggungnya dan melihat Owen telah membunuh Jordan, Danu merasa sangat marah. Dia mau tak mau menghentikan serangan lanjutannya terhadap kelompok Graham, lalu mengerahkan kekuatan yang luar biasa untuk menangkis serangan Owen.Duk! Seiring dengan suara benturan yang nyaring, Tinju Phoenix dan serangan Danu saling berhantaman dengan kuat. Selanjutnya, serangan Danu segera merobek pertahanan Tinju Phoenix dan sisa kekuatannya menghantam tubuh Owen dengan kuat.“Gawat!”Ekspresi Owen langsung berubah drastis. Dia buru-buru melangkah mundur dengan cepat supaya bisa menghindari sisa kekuatan dari serangan Danu. Apa daya, basis kultivasi Danu telah mencapai Alam Legana yang jauh lebih tinggi dari kekuatan Owen. Tidak peduli secepat apa pun dia melangkah mundur, dia tetap tidak dapat melepaskan diri dari ruang lingkup serangan Danu. Tubuhnya pun tersapu sisa energi sejati itu dan terpental ke lantai.Pfft! Pfft! Setelah mendarat di lan
Dibandingkan dengan Juskitar dan Surya yang dipenuhi dengan rasa putus asa, Owen terlihat jauh lebih tenang. Dulu, dia yang menjatuhkan Tangan Beracun. Demi menghadapi Tangan Beracun sebelumnya, dia pernah meracik pil penawar ratusan racun untuk menawarkan Lima Racun Pelemas Otot.Saat ini, Owen kebetulan masih memiliki puluhan butir pil penawar ratusan racun. Meskipun kelompok Graham sudah keracunan, begitu dia memberikan pil penawar ratusan racun kepada mereka, pihak mereka masih memiliki kesempatan untuk meraih kemenangan.Begitu memikirkan hal ini, Owen segera menghentikan pertarungannya dengan Jordan, lalu melompat dan hendak menghampiri kelompok Graham untuk menawarkan racun mereka.“Owen, kamu mau kabur? Mana segampang itu!”Jordan salah paham bahwa Owen ingin melarikan diri setelah melihat situasinya sudah terbalik. Dengan dendam mendalam di antara dirinya dengan Owen, dia tentu saja tidak akan membiarkan Owen melarikan diri. Oleh karena itu, dia langsung bergerak dan menghalan
“Pak Graham, kalian yang memaksaku! Berhubung begitu, jangan salahkan aku lagi! Mati sana!”Melihat para ahli Keluarga Chandika yang jatuh dalam bahaya, ekspresi Danu terlihat sangat suram. Dia tahu dirinya harus segera mengakhiri pertarungan ini secepatnya untuk mencegah timbulnya korban jiwa dari pihak Keluarga Chandika. Oleh karena itu, Danu segera melambaikan kedua lengan bajunya yang menyebarkan kabut putih ke arah kelompok Graham. Kabut putih itu segera berubah menjadi serbuk yang memenuhi udara dan menyelimuti kelompok Graham. “A ... apa ini? Gawat! Ini racun!”Saat merasakan keanehan serbuk berwarna putih itu, kelompok Graham pun tercengang. Mereka berempat buru-buru menahan napas dan melangkah mundur dengan cepat untuk keluar dari jangkauan serbuk putih tersebut.Sayangnya, semuanya sudah terlambat. Serbuk putih itu dapat memasuki tubuh mereka melalui pori-pori. Ditambah dengan jarak mereka berempat yang terlalu dekat dengan Danu, tubuh mereka sudah menyerap serbuk putih itu
“Cuma seseorang yang pernah kukalahkan saja berani bersikap searogan ini? Dasar nggak tahu diri!” cibir Owen.Owen sudah pernah bertarung 2 kali dengan Jordan. Setiap kali, Jordan selalu terluka dan melarikan diri. Jadi, Owen tentu saja tidak takut pada Jordan. Tanpa berpikir panjang, dia segera mengerahkan Jari Bencana Bumi yang berkekuatan luar biasa kuat untuk menangkis serangan Jordan.Duk! Seiring dengan suara benturan yang nyaring, Jari Bencana Bumi dan Cakar Pemakan Jiwa saling berhantaman dengan kuat.Namun, berbeda dengan sebelumnya, Jari Bencana Bumi yang dikerahkan Owen kali ini tidak dapat menembus pertahanan serangan Jordan, malah berhasil dikalahkan oleh serangan Jordan.Selain itu, berhubung Owen baru mengonsumsi pil pemicu potensi dan efek obatnya masih belum sepenuhnya bekerja, serangan Jordan bukan hanya mengalahkan serangan Owen, tetapi sisa kekuatannya juga membuat Owen terdesak mundur beberapa langkah.“Jordan, nggak disangka ternyata basis kultivasimu sudah menero