“Hari ini, aku sudah berhasil mengakuisisi sebuah perusahaan farmasi yang sangat sesuai untuk Grup Ora. Besok sore, semua prosedurnya akan selesai diurus,” jawab Hugo dengan jujur.“Baguslah kalau begitu! Tapi kalau prosedurnya baru selesai diurus di sore hari, sepertinya akan agak terlambat sih! Kak, kamu harus selesaikan prosedurnya secepat mungkin!” ujar Yunita dengan lega setelah mendengar jawaban Hugo.Hanya saja, demi keamanan semuanya, Yunita berharap Hugo bisa mempercepat penyelesaian prosedurnya. Dengan begitu, Keluarga Meriya baru bisa mendapatkan kesempatan kerja sama dengan Grup Ora sebelum Keluarga Songadi berhasil merebutnya.“Yang dikatakan Yunita benar! Hugo, kamu harus selesaikan prosedurnya secepat mungkin. Kalau bisa, sebelum besok siang. Nggak peduli apa pun yang kamu butuhkan, Keluarga Meriya akan memberimu dukungan penuh! Intinya, nggak boleh terjadi kesalahan apa pun dalam hal ini!” kata Malik dengan serius. Dia menaruh seluruh harapan pada Hugo.Selain Malik, pa
“Tapi ....” Sonny masih belum menyerah dan ingin membantah. Hanya saja, sebelum dia sempat berbicara, Yunita sudah menyela.“Om Sonny, kekhawatiranmu itu berlebihan! Asal kamu tahu, Owen sudah mulai persiapkan segala sesuatu untuk mendirikan perusahaan cabang Grup Ora di Tonham Barat. Keluarga Meriya yang menggantikannya mengakuisisi sebuah perusahaan farmasi seharusnya sangat sesuai dengan kebutuhannya! Jadi, usaha Keluarga Meriya nggak akan sia-sia!,” jawab Yunita dengan tegas.“Konyol banget! Kamu bukan Owen, bagaimana kamu tahu ini sesuai dengan keinginannya? Memangnya dia sendiri yang kasih tahu kamu?” dengus Sonny.“Aku tentu saja tahu! Biarpun Owen nggak kasih tahu aku secara langsung, dia sudah mulai bertindak,” jawab Yunita dengan santai. Kemudian, dia menceritakan insiden mengenai Owen yang merekrut seorang karyawan wanita di toko batu giok secara singkat.Berhubung Owen merekrut karyawan wanita itu sebagai wakil manajer perusahaan cabang Grup Ora di Tonham Barat, sudah sanga
Keesokan pagi, di dalam kamar hotel.Tidak lama setelah Owen bangun, Yunita pun tiba di hotelnya. Melihat kemunculan Yunita, Owen merasa agak terkejut. Dia tidak tahu kenapa Yunita “mengganggu”-nya dari pagi-pagi buta selama 2 hari terakhir.“Yunita, buat apa kamu datang kemari?”“Oh, Owen, ada yang ingin kubahas denganmu ...,” jawab Yunita dengan agak ragu.Semalam, Yunita, Hugo, Malik, dan orang lainnya telah berdiskusi untuk mempercepat proses pengakuisisian perusahaan farmasi. Namun, hal itu tetap membutuhkan sedikit waktu. Demi menjamin tidak terjadi kesalahan, dia sengaja datang mencari Owen di pagi-pagi begini.Tujuan Yunita tidak lain adalah mengulur waktu Owen dan mencegah Owen pergi bertamu ke kediaman Keluarga Songadi sebelum Hugo menyelesaikan prosedur pengakuisisian itu. Jika Owen terlebih dahulu menyerahkan kesempatan kerja sama Grup Ora kepada Keluarga Songadi, semuanya akan terlambat.“Ada apa?” tanya Owen dengan bingung.“Aku akan kasih tahu kamu hal spesifiknya nanti.
“Owen, bagaimana pendapatmu mengenai perusahaan farmasi ini? Apa fasilitas, skala, dan aspek lainnya sebanding dengan perusahaanmu di Tonham Selatan?” tanya balik Yunita sambil tersenyum. Dia tidak langsung menjawab pertanyaan Owen.“Perusahaan farmasi ini lumayan juga! Fasilitasnya lumayan bagus dan skalanya juga besar. Perusahaan ini sama sekali nggak kalah dari Grup Ora di Tonham Selatan,” jawab Owen dengn jujur.“Baguslah kalau begitu! Dengan kata lain, kamu puas sama perusahaan farmasi ini, ‘kan?” tanya Yunita dengan gembira.“Emm, aku puas banget! Tapi ... memangnya kenapa aku puas atau nggak?” tanya Owen dengan dengan bingung.“Pak Owen, baguslah kalau kamu puas sama perusahan farmasi ini!”Tepat pada saat ini, tiba-tiba terdengar suara tawa seseorang. Selanjutnya, terlihat Hugo yang berjalan mendekat bersama 2 orang pria paruh baya. Kedua pria paruh baya itu mengenakan jas dan terlihat layaknya pebisnis andal.“Pak Hugo, kok kamu juga ada di sini?” tanya Owen dengan terkejut be
“Owen, masalah sebelumnya memang salah Keluarga Meriya, tapi itu bukan niat Kak Hugo. Dia selalu tulus ingin bekerja sama dengan Grup Ora. Lagian, dia sudah berusaha keras demi kerja sama ini. Bisa nggak kamu berikan kerja sama ini kepada Keluarga Meriya demi Kak Hugo?” tanya Yunita begitu menyadari Owen merasa serbasalah.Yunita menatap Owen dengan penuh harap dan permohonan. Dia sangat berharap Owen bisa memberikan kerja sama Grup Ora kepada Keluarga Meriya.“Aku ....”Owen pun makin merasa serbasalah. Sebenarnya, dia tahu seberapa unggul kemampuan berbisnis Hugo. Saat masih di Tonham Selatan, Hugo bukan hanya dapat melihat potensi perkembangan Grup Ora, juga langsung mewakili Keluarga Meriya untuk meminta bekerja sama dengan Grup Ora. Hal ini sudah cukup untuk menunjukkan seberapa unggul kemampuan berbisnis dan bakat Hugo.Selain itu, Hugo juga sangat bisa diandalkan. Demi mendapatkan kerja sama dengan Grup Ora, dia berhasil mengumpulkan semua bahan obat yang diperlukan Owen dalam w
“Baguslah kalau begitu!”Begitu mengetahui Sonny dihukum oleh Malik, Owen merasa jauh lebih tenang. Sebab, ini sudah cukup untuk membuktikan bahwa Malik dan para tetua Keluarga Meriya benar-benar telah menyadari kesalahan mereka. Setelah berpikir sejenak, Owen menambahkan beberapa hal lagi.“Aku punya sebuah permintaan. Kalau kita sudah capai kesepakatan kerja sama, aku harap yang bertanggung jawab penuh atas kerja sama ini adalah kamu atau Yunita. Aku nggak mau orang lain, termasuk Pak Malik untuk ikut campur dalam pengambilan keputusan!” ujar Owen.Berhubung sikap Malik dan para tetua Keluarga Meriya di awal terlalu arogan, kesan Owen terhadap mereka kurang bagus. Meskipun mereka sudah menyadari kesalahan mereka, dia masih tetap merasa agak khawatir. Demi keamanan, Owen pun meminta Hugo yang bertanggung jawab penuh atas kerja sama ini. Dengan begitu, Malik dan para tetua Keluarga Meriya tidak akan bisa ikut campur lagi dan menimbulkan kerugian yang tidak diperlukan bagi perusahaan c
“Nggak usah. Pak Owen, kakekku dan para tetua Keluarga Meriya sudah menyinggungmu sebelumnya. Perusahaan farmasi ini adalah hadiah Keluarga Meriya untukmu. Anggap saja ini bentuk permintaan maaf kami. Kamu nggak perlu mentransferkan uangnya padaku,” jawab Hugo sambil tersenyum.Keluarga Meriya sudah menghabiskan banyak yang untuk membeli perusahaan farmasi ini. Namun, Hugo berhasil menggunakan alasan ini untuk mendapatkan kerja sama dengan Grup Ora. Jadi, semua itu sudah cukup. Demi meminta maaf atas ketidaksopanan Malik dan para tetua Keluarga Meriya terhadap Owen sebelumnya, juga untuk menunjukkan ketulusan Keluarga Meriya, Hugo berencana untuk langsung menghadiahkan perusahaan farmasi ini kepada Owen.“Mana bisa begitu! Kali ini, Keluarga Meriya sudah membantuku mengakuisisi sebuah perusahaan farmasi sehingga aku bisa hemat waktu dan energi dalam mendirikan perusahaan cabang Grup Ora di Tonham Barat. Aku sudah cukup berterima kasih atas hal ini. Mana mungkin aku biarkan Keluarga Me
“Pak Owen, kamu baru saja mengakuisisi perusahaan farmasi ini dan masih belum mengerti urusan serta situasi tempat ini. Kalau mau mengubah perusahaan farmasi ini menjadi perusahaan cabang Grup Ora, kamu pasti harus menghabiskan banyak waktu dan energi.”“Stefan dan Johny adalah pengelola bisnis Keluarga Meriya yang berbakat dalam aspek ini. Kalau kamu nggak keberatan, aku bisa mengatur mereka untuk membantumu mengelola urusan perusahaan ini untuk sementara supaya kamu bisa segera membuat perusahaan ini berjalan sesuai keinginanmu secepat mungkin,” jelas Hugo secara singkat.“Ternyata begitu!”Setelah mendengar penjelasan Hugo, Owen pun tersadar. Saat ini, dia sudah mencapai kesempatan kerja sama dengan Keluarga Meriya. Selanjutnya, hal yang perlu dilakukannya adalah mendirikan perusahaan cabang Grup Ora secepat mungkin, memurnikan berbagai macam pil, dan sebagainya.Namun, memurnikan pil sudah sangat menguras waktu dan tenaga Owen. Dia sendiri tidak mungkin sempat mengelola perusahaan
“Nona Yunita, terima kasih sudah menolongku ....”Theresa berjalan ke sisi tempat tidur, lalu mengucapkan terima kasih dengan tulus kepada Yunita yang sudah menolongnya dari tangan Rusli. Ini juga merupakan alasan utama kenapa dia tidak meninggalkan kamar Yunita.“Nona Theresa, kalau kamu benar-benar ingin berterima kasih padaku, apa kamu boleh setujui sebuah permintaanku ...,” ujar Yunita sambil menggigit bibirnya. Dia terlihat seperti sudah membuat sebuah keputusan.“Permintaan apa?” tanya Theresa. Setelah berpikir sejenak, da samar-samar bisa menebak apa permintaan Yunita.“Aku ingin bergabung dengan kalian. Kelak, aku mau hidup bersama kalian ...,” jawab Yunita dengan tatapan penuh harap.Sebelumnya, Yunita tidak berhenti berpikir untuk merebut Owen dari Theresa dan Yura karena menyukai Owen. Sekarang, setelah mengalami musibah sebesar ini, pikirannya sudah terbuka. Berhubung tidak mungkin bisa merebut Owen dari mereka, dia pun berencana untuk bergabung dengan mereka. Ini juga meru
“Nggak ada yang mustahil! Pak tua, semuanya sudah berakhir. Mati sana! Terima seranganku, Tinju Phoenix!” dengus Owen.Kemudian, Owen langsung mengerahkan jurus andalan terkuatnya tanpa ragu. Gelombang energi yang luar biasa kuat segera terpancar dari tinjunya, lalu memelesat ke arah Danu. Owen berencana untuk langsung membunuh Danu supaya bisa mengakhiri pertarungan ini secepat mungkin.“Jangan ....”Saat merasakan kekuatan mengerikan dari Tinju Phoenix, Danu pun ketakutan. Dia langsung melompat tanpa ragu dan berniat untuk melarikan diri. Sayangnya, kekuatan Owen jauh lebih tinggi dari kekuatannya. Selain itu, Tinju Phoenix merupakan jurus spiritual tingkat puncak yang kekuatannya sangat mengerikan.Selanjutnya, baru saja Danu melompat ke udara, tubuhnya sudah terhantam serangan Tinju Phoenix dan meledak menjadi kabut darah. Hidupnya yang dipenuhi dengan kejahatan akhirnya berakhir juga.“Ini ....”Begitu melihat Owen berhasil membunuh Danu hanya dengan satu serangan, semua orang pun
“Akhirnya basis kultivasiku menerobos juga! Pak tua, sekarang, kamu sudah boleh mati dengan tenang!”Owen membuka kedua matanya, lalu menatap ke arah Danu dengan tatapan yang sangat tajam dan menakutkan.“Nak, arogan sekali kamu! Memangnya kenapa kalau kamu beruntung bisa menerobos mencapai Alam Legana? Basis kultivasimu baru menerobos dan kamu bahkan belum sempat mengokohkannya. Kamu bukan tandinganku! Mati sana!” dengus Danu. Dia sama sekali tidak takut pada Owen.Seusai berbicara, Danu tidak ingin lanjut bicara omong kosong dengan Owen lagi. Dia langsung menyerang ke arah Owen dengan kekuatan yang sangat besar. Dia berencana untuk lanjut membunuh Owen sebelum Owen sempat mengokohkan basis kultivasinya.“Benar! Memangnya kenapa kalau basis kultivasinya sudah menerobos ....”Setelah mendengar ucapan Danu, semua anggota Keluarga Chandika juga langsung merasa jauh lebih lega.Di sisi lain, Graham, Juskitar, Surya, dan orang lainnya baru saja merasa agak senang dan mulai menaruh sedikit
“Haha .... Akhirnya berakhir juga!”Melihat Graham yang terluka parah dan tidak mampu melawan lagi, Danu langsung tertawa terbahak-bahak. Saat ini, kelompok Graham yang memiliki kemampuan terkuat sudah dijatuhkannya. Selanjutnya, yang tersisa hanyalah Owen, Juskitar, Surya, dan orang lain yang bisa dihadapinya dengan mudah.Dengan begitu, pihak Keluarga Chandika sudah termasuk meraih kemenangan. Jadi, dapat dibayangkan betapa gembiranya Danu.“Sesepuh paling hebat!”“Sesepuh paling hebat!”“Sesepuh paling hebat!”Selain Danu, Setiawan dan para ahli Keluarga Chandika lainnya juga bersorak gembira.“Gawat .... Kali ini, tamatlah riwayat kita ....”Di sisi lain, Juskitar, Surya, dan orang lainnya merasa bagaikan sudah disambar petir. Mereka langsung merasa putus asa. Meskipun memiliki keuntungan dalam jumlah, Danu merupakan seorang petarung Alam Legana yang tidak mungkin bisa mereka lawan. Jika tebakan mereka tidak meleset, yang menanti mereka selanjutnya adalah kematian. Selain itu, tida
Gluk! Owen memanfaatkan kesempatan ini untuk mengeluarkan pil spiritual suci dan mengonsumsinya.Awalnya, Owen berencana untuk menyerahkan pil penawar ratusan racun kepada kelompok Graham supaya bisa menawarkan racun mereka. Namun, Graham sudah terluka akibat serangan Danu, sedangkan kelompok Tristan juga terluka parah dan telah kehilangan semangat tempur. Jadi, sudah tidak ada gunanya Owen menawarkan racun mereka.Satu-satunya hal yang bisa dilakukan Owen saat ini hanyalah bertaruh apakah dirinya bisa memanfaatkan kesempatan saat hambatan kultivasinya menunjukkan kelonggaran untuk menerobos hambatan kultivasi mencapai Tingkat Pemahaman Agung dengan mengandalkan pil spiritual suci. Dengan begitu, pihak mereka mungkin masih memiliki harapan untuk menang.“Owen, aku akan menahan Danu sebisa mungkin. Kamu harus manfaatkan kesempatan ini untuk kabur! Setelah berhasil kabur, carilah cara untuk balaskan dendam Organisasi Dragmar Tonham Sentral ....”Saat ini, Graham berusaha untuk berdiri sa
“Cari mati kamu!”Saat merasakan serangan kuat Owen dari punggungnya dan melihat Owen telah membunuh Jordan, Danu merasa sangat marah. Dia mau tak mau menghentikan serangan lanjutannya terhadap kelompok Graham, lalu mengerahkan kekuatan yang luar biasa untuk menangkis serangan Owen.Duk! Seiring dengan suara benturan yang nyaring, Tinju Phoenix dan serangan Danu saling berhantaman dengan kuat. Selanjutnya, serangan Danu segera merobek pertahanan Tinju Phoenix dan sisa kekuatannya menghantam tubuh Owen dengan kuat.“Gawat!”Ekspresi Owen langsung berubah drastis. Dia buru-buru melangkah mundur dengan cepat supaya bisa menghindari sisa kekuatan dari serangan Danu. Apa daya, basis kultivasi Danu telah mencapai Alam Legana yang jauh lebih tinggi dari kekuatan Owen. Tidak peduli secepat apa pun dia melangkah mundur, dia tetap tidak dapat melepaskan diri dari ruang lingkup serangan Danu. Tubuhnya pun tersapu sisa energi sejati itu dan terpental ke lantai.Pfft! Pfft! Setelah mendarat di lan
Dibandingkan dengan Juskitar dan Surya yang dipenuhi dengan rasa putus asa, Owen terlihat jauh lebih tenang. Dulu, dia yang menjatuhkan Tangan Beracun. Demi menghadapi Tangan Beracun sebelumnya, dia pernah meracik pil penawar ratusan racun untuk menawarkan Lima Racun Pelemas Otot.Saat ini, Owen kebetulan masih memiliki puluhan butir pil penawar ratusan racun. Meskipun kelompok Graham sudah keracunan, begitu dia memberikan pil penawar ratusan racun kepada mereka, pihak mereka masih memiliki kesempatan untuk meraih kemenangan.Begitu memikirkan hal ini, Owen segera menghentikan pertarungannya dengan Jordan, lalu melompat dan hendak menghampiri kelompok Graham untuk menawarkan racun mereka.“Owen, kamu mau kabur? Mana segampang itu!”Jordan salah paham bahwa Owen ingin melarikan diri setelah melihat situasinya sudah terbalik. Dengan dendam mendalam di antara dirinya dengan Owen, dia tentu saja tidak akan membiarkan Owen melarikan diri. Oleh karena itu, dia langsung bergerak dan menghalan
“Pak Graham, kalian yang memaksaku! Berhubung begitu, jangan salahkan aku lagi! Mati sana!”Melihat para ahli Keluarga Chandika yang jatuh dalam bahaya, ekspresi Danu terlihat sangat suram. Dia tahu dirinya harus segera mengakhiri pertarungan ini secepatnya untuk mencegah timbulnya korban jiwa dari pihak Keluarga Chandika. Oleh karena itu, Danu segera melambaikan kedua lengan bajunya yang menyebarkan kabut putih ke arah kelompok Graham. Kabut putih itu segera berubah menjadi serbuk yang memenuhi udara dan menyelimuti kelompok Graham. “A ... apa ini? Gawat! Ini racun!”Saat merasakan keanehan serbuk berwarna putih itu, kelompok Graham pun tercengang. Mereka berempat buru-buru menahan napas dan melangkah mundur dengan cepat untuk keluar dari jangkauan serbuk putih tersebut.Sayangnya, semuanya sudah terlambat. Serbuk putih itu dapat memasuki tubuh mereka melalui pori-pori. Ditambah dengan jarak mereka berempat yang terlalu dekat dengan Danu, tubuh mereka sudah menyerap serbuk putih itu
“Cuma seseorang yang pernah kukalahkan saja berani bersikap searogan ini? Dasar nggak tahu diri!” cibir Owen.Owen sudah pernah bertarung 2 kali dengan Jordan. Setiap kali, Jordan selalu terluka dan melarikan diri. Jadi, Owen tentu saja tidak takut pada Jordan. Tanpa berpikir panjang, dia segera mengerahkan Jari Bencana Bumi yang berkekuatan luar biasa kuat untuk menangkis serangan Jordan.Duk! Seiring dengan suara benturan yang nyaring, Jari Bencana Bumi dan Cakar Pemakan Jiwa saling berhantaman dengan kuat.Namun, berbeda dengan sebelumnya, Jari Bencana Bumi yang dikerahkan Owen kali ini tidak dapat menembus pertahanan serangan Jordan, malah berhasil dikalahkan oleh serangan Jordan.Selain itu, berhubung Owen baru mengonsumsi pil pemicu potensi dan efek obatnya masih belum sepenuhnya bekerja, serangan Jordan bukan hanya mengalahkan serangan Owen, tetapi sisa kekuatannya juga membuat Owen terdesak mundur beberapa langkah.“Jordan, nggak disangka ternyata basis kultivasimu sudah menero