“Baguslah kalau begitu!”Begitu mengetahui Sonny dihukum oleh Malik, Owen merasa jauh lebih tenang. Sebab, ini sudah cukup untuk membuktikan bahwa Malik dan para tetua Keluarga Meriya benar-benar telah menyadari kesalahan mereka. Setelah berpikir sejenak, Owen menambahkan beberapa hal lagi.“Aku punya sebuah permintaan. Kalau kita sudah capai kesepakatan kerja sama, aku harap yang bertanggung jawab penuh atas kerja sama ini adalah kamu atau Yunita. Aku nggak mau orang lain, termasuk Pak Malik untuk ikut campur dalam pengambilan keputusan!” ujar Owen.Berhubung sikap Malik dan para tetua Keluarga Meriya di awal terlalu arogan, kesan Owen terhadap mereka kurang bagus. Meskipun mereka sudah menyadari kesalahan mereka, dia masih tetap merasa agak khawatir. Demi keamanan, Owen pun meminta Hugo yang bertanggung jawab penuh atas kerja sama ini. Dengan begitu, Malik dan para tetua Keluarga Meriya tidak akan bisa ikut campur lagi dan menimbulkan kerugian yang tidak diperlukan bagi perusahaan c
“Nggak usah. Pak Owen, kakekku dan para tetua Keluarga Meriya sudah menyinggungmu sebelumnya. Perusahaan farmasi ini adalah hadiah Keluarga Meriya untukmu. Anggap saja ini bentuk permintaan maaf kami. Kamu nggak perlu mentransferkan uangnya padaku,” jawab Hugo sambil tersenyum.Keluarga Meriya sudah menghabiskan banyak yang untuk membeli perusahaan farmasi ini. Namun, Hugo berhasil menggunakan alasan ini untuk mendapatkan kerja sama dengan Grup Ora. Jadi, semua itu sudah cukup. Demi meminta maaf atas ketidaksopanan Malik dan para tetua Keluarga Meriya terhadap Owen sebelumnya, juga untuk menunjukkan ketulusan Keluarga Meriya, Hugo berencana untuk langsung menghadiahkan perusahaan farmasi ini kepada Owen.“Mana bisa begitu! Kali ini, Keluarga Meriya sudah membantuku mengakuisisi sebuah perusahaan farmasi sehingga aku bisa hemat waktu dan energi dalam mendirikan perusahaan cabang Grup Ora di Tonham Barat. Aku sudah cukup berterima kasih atas hal ini. Mana mungkin aku biarkan Keluarga Me
“Pak Owen, kamu baru saja mengakuisisi perusahaan farmasi ini dan masih belum mengerti urusan serta situasi tempat ini. Kalau mau mengubah perusahaan farmasi ini menjadi perusahaan cabang Grup Ora, kamu pasti harus menghabiskan banyak waktu dan energi.”“Stefan dan Johny adalah pengelola bisnis Keluarga Meriya yang berbakat dalam aspek ini. Kalau kamu nggak keberatan, aku bisa mengatur mereka untuk membantumu mengelola urusan perusahaan ini untuk sementara supaya kamu bisa segera membuat perusahaan ini berjalan sesuai keinginanmu secepat mungkin,” jelas Hugo secara singkat.“Ternyata begitu!”Setelah mendengar penjelasan Hugo, Owen pun tersadar. Saat ini, dia sudah mencapai kesempatan kerja sama dengan Keluarga Meriya. Selanjutnya, hal yang perlu dilakukannya adalah mendirikan perusahaan cabang Grup Ora secepat mungkin, memurnikan berbagai macam pil, dan sebagainya.Namun, memurnikan pil sudah sangat menguras waktu dan tenaga Owen. Dia sendiri tidak mungkin sempat mengelola perusahaan
“Apa? Pak Owen, apa kamu serius? Kamu benar-benar bersedia menaikkan pembagian keuntungannya menjadi 25%?” tanya Hugo dengan terkejut dan gembira.Owen memang baru menaikkan 5% pembagian keuntungannya. Namun, dengan kemampuan Grup Ora menghasilkan uang, 5% bukanlah jumlah yang kecil. Jika tebakan Hugo tidak meleset, dengan kenaikan pembagian keuntungan ini, Keluarga Meriya bisa menghasilkan tambahan keuntungan paling tidak sekitar triliunan setiap tahunnya.Selain itu, alasan utama kenapa Malik dan para tetua Keluarga Meriya tidak bersedia menyetujui kerja sama dengan Grup Ora sebelumnya adalah karena ingin mendapatkan lebih banyak keuntungan. Oleh karena itu, mereka tidak berhenti memikirkan cara untuk mencapai keinginan mereka. Alhasil, mereka bukan hanya gagal, juga membuat Keluarga Meriya hampir kehilangan kerja sama ini.Sekarang, Owen malah bersedia menaikkan pembagian keuntungannya menjadi 25%. Hal ini benar-benar berada di luar dugaan Hugo. Selain merasa terkejut, dia juga mera
Setelah mengangkat telepon, Owen mengobrol dengan Sean untuk sesaat.Kemarin, Owen telah menyetujui undangan Yosua dan Sean untuk bertamu ke kediaman Keluarga Songadi pada siang ini. Namun, Yunita malah membawanya berjalan-jalan selama berjam-jam dan Hugo juga membantunya mengakuisisi perusahaan farmasi. Oleh karena itu, waktu yang terulur lumayan lama. Berhubung Owen masih belum sempat pergi ke kediaman Keluarga Songadi sampai sekarang, Sean yang sudah menunggu lama akhirnya tidak dapat bersabar lagi dan terlebih dahulu menghubungi Owen untuk menanyakan keadaannya.Di sisi lain, kemarin Owen menyetujui undangan untuk bertamu ke kediaman Keluarga Songadi karena dia lebih ingin bekerja sama dengan Keluarga Songadi. Dia pun ingin mendiskusikan masalah mengenai kerja sama ini secara pribadi dengan Yosua.Sekarang, Owen sudah memutuskan untuk menyerahkan kerja sama Grup Ora kepada Hugo. Jadi, dia sebenarnya tidak perlu bertamu ke kediaman Keluarga Songadi lagi. Hanya saja, Keluarga Songad
“Kakek, orang bernama Owen itu sombong banget! Sebelumnya, dia jelas-jelas sudah berjanji akan datang ke rumah kita siang ini. Sekarang, jam makan sudah hampir lewat. Kenapa dia masih belum makan?” ujar Jessica dengan agak kesal karena sudah tidak sabar menunggu.Sebagai putri Keluarga Songadi, Jessica bukan hanya memiliki status yang tinggi, tetapi juga memiliki banyak pemuja karena tampangnya yang cantik. Dulu, tidak peduli ke mana pun dia pergi, selalu orang lain yang menunggu dan menyanjungnya. Dia tidak pernah menunggu orang lain.Sekarang, seorang pria asing seperti Owen malah membuatnya dan keluarganya menunggu lama. Jessica pun mau tak mau merasa agak kesal pada Owen.“Jessica, sabar dulu. Tadi, aku sudah telepon Pak Owen. Dia akan segera melaju kemari,” ucap Sean.“Dia baru mau kemari? Ngapain saja dia dari tadi?” seru Jessica dengan makin kesal. Dia pada dasarnya sangat membenci pria yang tidak menepati janjinya. Berhubung Owen tidak datang tepat waktu, kesan pertamanya terha
“Kakek, Pak Owen seharusnya akan segera tiba. Aku pergi ke luar untuk menyambutnya ya,” ujar Sean untuk mengalihkan topik pembicaraan.“Emm ... sebaiknya aku yang menyambutnya secara langsung,” jawab Yosua setelah berpikir sejenak.Yosua sangat mementingkan kerja sama Keluarga Songadi dengan Grup Ora. Ditambah dengan basis kultivasi Owen sudah mencapai Alam Tigana meskipun masih begitu muda, potensi perkembangannya di masa depan tidaklah terbatas. Status dan kekuatan Owen dapat dikatakan kurang lebih setara dengan Yosua. Demi menunjukkan ketulusan Keluarga Songadi, Yosua memutuskan untuk pergi menyambut Owen secara langsung.Berhubung Yosua yang memiliki status tertinggi dalam Keluarga Songadi sudah memutuskan untuk pergi menyambut Owen, Hartono, Imelda, dan Jessica tentu saja juga tidak mungkin hanya menunggu di sini. Meskipun merasa enggan, Jessica hanya bisa mengikuti Yosua keluar untuk menyambut Owen....Di gerbang kediaman Keluarga Songadi.Saat tiba di alamat yang diberikan Sea
“Pak Owen, ada apa? Apa ada yang mau kamu katakan?” tanya Yosua setelah menyadari keanehan Owen.“Umm ....” Owen merasa serbasalah dan terdiam untuk sesaat. Dia tahu bahwa Keluarga Songadi sangat ingin bekerja sama dengan Grup Ora. Selain itu, sebelumnya dia menerima undangan Yosua dan Sean dengan niat ingin bekerja sama dengan Keluarga Songadi.Sekarang, Owen malah tiba-tiba berubah pikiran dan memberikan kesempatan kerja sama Grup Ora kepada Keluarga Meriya. Hal ini memang terkesan agak kejam bagi Keluarga Songadi.Namun, apa pun yang terjadi harus dihadapi. Tidak peduli seberapa kejam pun kebenarannya, Owen mau tak mau harus tetap memberi tahu Yosua. Selain itu, dia tidak memiliki pilihan lain.“Pak Yosua, mengenai masalah kerja sama Grup Ora dengan Keluarga Songadi ... Maaf banget. Tadi pagi, aku sudah mencapai kesepakatan kerja sama dengan Pak Hugo. Sepertinya, Grup Ora nggak bisa bekerja sama dengan Keluarga Songadi lagi. Aku harap kamu bisa mengerti,” jelas Owen sambil menghela
“Nona Yunita, terima kasih sudah menolongku ....”Theresa berjalan ke sisi tempat tidur, lalu mengucapkan terima kasih dengan tulus kepada Yunita yang sudah menolongnya dari tangan Rusli. Ini juga merupakan alasan utama kenapa dia tidak meninggalkan kamar Yunita.“Nona Theresa, kalau kamu benar-benar ingin berterima kasih padaku, apa kamu boleh setujui sebuah permintaanku ...,” ujar Yunita sambil menggigit bibirnya. Dia terlihat seperti sudah membuat sebuah keputusan.“Permintaan apa?” tanya Theresa. Setelah berpikir sejenak, da samar-samar bisa menebak apa permintaan Yunita.“Aku ingin bergabung dengan kalian. Kelak, aku mau hidup bersama kalian ...,” jawab Yunita dengan tatapan penuh harap.Sebelumnya, Yunita tidak berhenti berpikir untuk merebut Owen dari Theresa dan Yura karena menyukai Owen. Sekarang, setelah mengalami musibah sebesar ini, pikirannya sudah terbuka. Berhubung tidak mungkin bisa merebut Owen dari mereka, dia pun berencana untuk bergabung dengan mereka. Ini juga meru
“Nggak ada yang mustahil! Pak tua, semuanya sudah berakhir. Mati sana! Terima seranganku, Tinju Phoenix!” dengus Owen.Kemudian, Owen langsung mengerahkan jurus andalan terkuatnya tanpa ragu. Gelombang energi yang luar biasa kuat segera terpancar dari tinjunya, lalu memelesat ke arah Danu. Owen berencana untuk langsung membunuh Danu supaya bisa mengakhiri pertarungan ini secepat mungkin.“Jangan ....”Saat merasakan kekuatan mengerikan dari Tinju Phoenix, Danu pun ketakutan. Dia langsung melompat tanpa ragu dan berniat untuk melarikan diri. Sayangnya, kekuatan Owen jauh lebih tinggi dari kekuatannya. Selain itu, Tinju Phoenix merupakan jurus spiritual tingkat puncak yang kekuatannya sangat mengerikan.Selanjutnya, baru saja Danu melompat ke udara, tubuhnya sudah terhantam serangan Tinju Phoenix dan meledak menjadi kabut darah. Hidupnya yang dipenuhi dengan kejahatan akhirnya berakhir juga.“Ini ....”Begitu melihat Owen berhasil membunuh Danu hanya dengan satu serangan, semua orang pun
“Akhirnya basis kultivasiku menerobos juga! Pak tua, sekarang, kamu sudah boleh mati dengan tenang!”Owen membuka kedua matanya, lalu menatap ke arah Danu dengan tatapan yang sangat tajam dan menakutkan.“Nak, arogan sekali kamu! Memangnya kenapa kalau kamu beruntung bisa menerobos mencapai Alam Legana? Basis kultivasimu baru menerobos dan kamu bahkan belum sempat mengokohkannya. Kamu bukan tandinganku! Mati sana!” dengus Danu. Dia sama sekali tidak takut pada Owen.Seusai berbicara, Danu tidak ingin lanjut bicara omong kosong dengan Owen lagi. Dia langsung menyerang ke arah Owen dengan kekuatan yang sangat besar. Dia berencana untuk lanjut membunuh Owen sebelum Owen sempat mengokohkan basis kultivasinya.“Benar! Memangnya kenapa kalau basis kultivasinya sudah menerobos ....”Setelah mendengar ucapan Danu, semua anggota Keluarga Chandika juga langsung merasa jauh lebih lega.Di sisi lain, Graham, Juskitar, Surya, dan orang lainnya baru saja merasa agak senang dan mulai menaruh sedikit
“Haha .... Akhirnya berakhir juga!”Melihat Graham yang terluka parah dan tidak mampu melawan lagi, Danu langsung tertawa terbahak-bahak. Saat ini, kelompok Graham yang memiliki kemampuan terkuat sudah dijatuhkannya. Selanjutnya, yang tersisa hanyalah Owen, Juskitar, Surya, dan orang lain yang bisa dihadapinya dengan mudah.Dengan begitu, pihak Keluarga Chandika sudah termasuk meraih kemenangan. Jadi, dapat dibayangkan betapa gembiranya Danu.“Sesepuh paling hebat!”“Sesepuh paling hebat!”“Sesepuh paling hebat!”Selain Danu, Setiawan dan para ahli Keluarga Chandika lainnya juga bersorak gembira.“Gawat .... Kali ini, tamatlah riwayat kita ....”Di sisi lain, Juskitar, Surya, dan orang lainnya merasa bagaikan sudah disambar petir. Mereka langsung merasa putus asa. Meskipun memiliki keuntungan dalam jumlah, Danu merupakan seorang petarung Alam Legana yang tidak mungkin bisa mereka lawan. Jika tebakan mereka tidak meleset, yang menanti mereka selanjutnya adalah kematian. Selain itu, tida
Gluk! Owen memanfaatkan kesempatan ini untuk mengeluarkan pil spiritual suci dan mengonsumsinya.Awalnya, Owen berencana untuk menyerahkan pil penawar ratusan racun kepada kelompok Graham supaya bisa menawarkan racun mereka. Namun, Graham sudah terluka akibat serangan Danu, sedangkan kelompok Tristan juga terluka parah dan telah kehilangan semangat tempur. Jadi, sudah tidak ada gunanya Owen menawarkan racun mereka.Satu-satunya hal yang bisa dilakukan Owen saat ini hanyalah bertaruh apakah dirinya bisa memanfaatkan kesempatan saat hambatan kultivasinya menunjukkan kelonggaran untuk menerobos hambatan kultivasi mencapai Tingkat Pemahaman Agung dengan mengandalkan pil spiritual suci. Dengan begitu, pihak mereka mungkin masih memiliki harapan untuk menang.“Owen, aku akan menahan Danu sebisa mungkin. Kamu harus manfaatkan kesempatan ini untuk kabur! Setelah berhasil kabur, carilah cara untuk balaskan dendam Organisasi Dragmar Tonham Sentral ....”Saat ini, Graham berusaha untuk berdiri sa
“Cari mati kamu!”Saat merasakan serangan kuat Owen dari punggungnya dan melihat Owen telah membunuh Jordan, Danu merasa sangat marah. Dia mau tak mau menghentikan serangan lanjutannya terhadap kelompok Graham, lalu mengerahkan kekuatan yang luar biasa untuk menangkis serangan Owen.Duk! Seiring dengan suara benturan yang nyaring, Tinju Phoenix dan serangan Danu saling berhantaman dengan kuat. Selanjutnya, serangan Danu segera merobek pertahanan Tinju Phoenix dan sisa kekuatannya menghantam tubuh Owen dengan kuat.“Gawat!”Ekspresi Owen langsung berubah drastis. Dia buru-buru melangkah mundur dengan cepat supaya bisa menghindari sisa kekuatan dari serangan Danu. Apa daya, basis kultivasi Danu telah mencapai Alam Legana yang jauh lebih tinggi dari kekuatan Owen. Tidak peduli secepat apa pun dia melangkah mundur, dia tetap tidak dapat melepaskan diri dari ruang lingkup serangan Danu. Tubuhnya pun tersapu sisa energi sejati itu dan terpental ke lantai.Pfft! Pfft! Setelah mendarat di lan
Dibandingkan dengan Juskitar dan Surya yang dipenuhi dengan rasa putus asa, Owen terlihat jauh lebih tenang. Dulu, dia yang menjatuhkan Tangan Beracun. Demi menghadapi Tangan Beracun sebelumnya, dia pernah meracik pil penawar ratusan racun untuk menawarkan Lima Racun Pelemas Otot.Saat ini, Owen kebetulan masih memiliki puluhan butir pil penawar ratusan racun. Meskipun kelompok Graham sudah keracunan, begitu dia memberikan pil penawar ratusan racun kepada mereka, pihak mereka masih memiliki kesempatan untuk meraih kemenangan.Begitu memikirkan hal ini, Owen segera menghentikan pertarungannya dengan Jordan, lalu melompat dan hendak menghampiri kelompok Graham untuk menawarkan racun mereka.“Owen, kamu mau kabur? Mana segampang itu!”Jordan salah paham bahwa Owen ingin melarikan diri setelah melihat situasinya sudah terbalik. Dengan dendam mendalam di antara dirinya dengan Owen, dia tentu saja tidak akan membiarkan Owen melarikan diri. Oleh karena itu, dia langsung bergerak dan menghalan
“Pak Graham, kalian yang memaksaku! Berhubung begitu, jangan salahkan aku lagi! Mati sana!”Melihat para ahli Keluarga Chandika yang jatuh dalam bahaya, ekspresi Danu terlihat sangat suram. Dia tahu dirinya harus segera mengakhiri pertarungan ini secepatnya untuk mencegah timbulnya korban jiwa dari pihak Keluarga Chandika. Oleh karena itu, Danu segera melambaikan kedua lengan bajunya yang menyebarkan kabut putih ke arah kelompok Graham. Kabut putih itu segera berubah menjadi serbuk yang memenuhi udara dan menyelimuti kelompok Graham. “A ... apa ini? Gawat! Ini racun!”Saat merasakan keanehan serbuk berwarna putih itu, kelompok Graham pun tercengang. Mereka berempat buru-buru menahan napas dan melangkah mundur dengan cepat untuk keluar dari jangkauan serbuk putih tersebut.Sayangnya, semuanya sudah terlambat. Serbuk putih itu dapat memasuki tubuh mereka melalui pori-pori. Ditambah dengan jarak mereka berempat yang terlalu dekat dengan Danu, tubuh mereka sudah menyerap serbuk putih itu
“Cuma seseorang yang pernah kukalahkan saja berani bersikap searogan ini? Dasar nggak tahu diri!” cibir Owen.Owen sudah pernah bertarung 2 kali dengan Jordan. Setiap kali, Jordan selalu terluka dan melarikan diri. Jadi, Owen tentu saja tidak takut pada Jordan. Tanpa berpikir panjang, dia segera mengerahkan Jari Bencana Bumi yang berkekuatan luar biasa kuat untuk menangkis serangan Jordan.Duk! Seiring dengan suara benturan yang nyaring, Jari Bencana Bumi dan Cakar Pemakan Jiwa saling berhantaman dengan kuat.Namun, berbeda dengan sebelumnya, Jari Bencana Bumi yang dikerahkan Owen kali ini tidak dapat menembus pertahanan serangan Jordan, malah berhasil dikalahkan oleh serangan Jordan.Selain itu, berhubung Owen baru mengonsumsi pil pemicu potensi dan efek obatnya masih belum sepenuhnya bekerja, serangan Jordan bukan hanya mengalahkan serangan Owen, tetapi sisa kekuatannya juga membuat Owen terdesak mundur beberapa langkah.“Jordan, nggak disangka ternyata basis kultivasimu sudah menero