“Ini ....”Begitu mendengar bujukan Yunita, Owen pun mengerutkan keningnya dan berpikir sejenak. Berhubung Max berulang kali mencari masalah dengannya, dia sudah sepenuhnya marah. Oleh karena itu, dia baru berpikiran untuk memberi pelajaran pada Max agar Max sepenuhnya jera.Namun, ucapan Yunita sudah membuat Owen tersadar dan kembali tenang. Kekuatan keseluruhan Owen saat ini sudah mencapai tahap akhir Alam Tigana. Jadi, dia sama sekali tidak takut pada Tirta maupun Keluarga Pangadi.Namun, tujuan Owen datang ke Tonham Barat adalah demi mencari lokasi persembunyian Rusli dan mendirikan perusahaan cabang Grup Ora. Jika dia benar-benar membuat Max terluka parah atau tidak sengaja membunuh Max, Tirta dan Keluarga Pangadi pasti tidak akan tinggal diam.Hal ini bukan hanya akan menimbulkan kerepotan besar baginya, juga menggagalkan rencananya untuk membuka pasar Grup Ora di Tonham Barat. Selain itu, misinya untuk menemukan Rusli pasti akan terganggu. Jika Rusli menyadari dirinya berada d
“Max, anggap saja kali ini kamu beruntung! Demi menghormati Tirta, aku akan mengampunimu hari ini. Tapi ingat, ini yang terakhir kalinya. Kalau masih berani mengulanginya, kamu nggak akan seberuntung ini lagi!” ujar Owen sambil menatap Max dengan tatapan dingin.Setelah dibujuk Yunita, Yosua, dan Sean, Owen akhirnya memutuskan untuk mengampuni Max sekali lagi. Setelah menghabisi Rusli, dia akan mencari kesempatan untuk membalaskan dendamnya pada Tirta dan Max.“Kamu ....”Begitu mendengar ucapan Owen, Max langsung murka. Berhubung terlalu meremehkan kekuatan Owen, dia merasa justru Owen yang beruntung karena dia bersedia mengampuni Owen. Namun, Owen malah berani bersikap arogan di hadapannya.Hanya saja, Owen sudah memutuskan untuk mengakhiri masalah ini. Ditambah dengan ada Keluarga Songadi yang melindungi Owen, pihaknya tidak mungkin bisa menang. Dia tentu saja tidak akan lanjut melawan Owen supaya tidak mempermalukan dirinya sendiri. Oleh karena itu, dia mau tak mau harus menahan ke
“Pak Yosua, maaf. Owen harus pergi membeli keperluan untuk memurnikan pil sore ini. Sepertinya, dia nggak punya waktu untuk bertamu ke rumah kalian,” kata Yunita.Yunita tahu jelas bahwa Yosua mengundang Owen ke kediaman Keluarga Songadi karena ingin mendiskusikan secara pribadi mengenai kerja sama dengan Grup Ora, lalu mendapatkan kesempatan kerja sama sebelum Keluarga Meriya mendapatkannya.Sementara itu, Hugo sengaja menyuruh Yunita berada di sisi Owen supaya Yunita bisa mencegah Owen menyerahkan kesempatan kerja sama itu kepada Keluarga Songadi. Yunita tentu saja tidak akan membiarkan Yosua berhasil melakukannya. Jadi, dia sengaja menolak undangan Yosua sebelum Owen sempat berbicara.Begitu mendengar jawaban Yunita, Owen pun melirik Yunita dengan tatapan yang mendalam. Dia bukanlah orang bodoh dan tentu saja tahu bahwa Yosua mengundangnya bertamu ke kediaman Keluarga Songadi demi mendapatkan kesempatan kerja sama Grup Ora.Owen juga tahu bahwa Yunita menggantikannya untuk menolak u
‘Keluarga Songadi benar-benar sulit dihadapi ...,’ gumam Yunita dalam hati dengan penuh kecemasan. Dia tahu Owen menyetujui undangan Keluarga Songadi karena berniat untuk bekerja sama dengan Keluarga Songadi. Itu bukanlah hal yang baik bagi Keluarga Meriya.Namun, hanya Owen yang bisa membuat keputusan atas kerja sama Grup Ora. Berhubung Owen lebih memihak pada Keluarga Songadi, Yunita juga tidak berdaya. Untungnya, dia sudah menunda hal ini sehari. Setidaknya, dia telah memenangkan waktu sehari bagi Keluarga Meriya untuk membalikkan situasinya.Selanjutnya, bisa atau tidak Keluarga Meriya mengalahkan Keluarga Songadi dan mendapatkan kesempatan kerja sama dengan Grup Ora tergantung pada kemampuan Hugo dan keberuntungan Keluarga Meriya.“Pak Owen, kalau nggak ada hal lainnya lagi, kami pamit dulu ya.”Setelah berpamitan dengan Owen, Sean dan Yosua pun terlebih dahulu meninggalkan tempat ini.Sementara itu, Yunita malah menunjukkan tampang cemberut.“Nona Yunita, kamu kenapa? Apa kamu ma
“Nona Yunita, maaf. Kali ini, aku menggunakan nama samaran karena terpaksa. Aku bukan sengaja mau mempermainkan atau membohongimu. Harap kamu mengerti,” jawab Owen sambil tersenyum minta maaf.“Terpaksa? Apa kamu punya kesulitan?” tanya Yunita dengan bingung.“Umm ....” Owen merasa agak ragu untuk menjelaskannya.“Kalau kamu nggak bisa mengatakannya, ya nggak perlu dipaksa ....”Melihat Owen yang tidak bisa menjawab, Yunita merasa agak kecewa. Dia tidak tahu apakah Owen sedang berdalih atau benar-benar memiliki kesulitan.“Hmm ... berhubung kamu sudah tahu, nggak masalah juga aku memberitahumu. Sebenarnya, aku datang ke Tonham Barat juga demi menyelidiki lokasi persembunyian Rusli,” jelas Owen secara singkat.Sebelumnya, Owen menyembunyikan identitas aslinya karena ingin diam-diam menyelidiki lokasi persembunyian Rusli. Namun, situasi sekarang sudah berbeda. Sebab, dia telah menemukan keberadaan Rusli.Saat Max mengungkapkan identitas aslinya, Owen bisa menebak bahwa Rusli telah menget
“Emm ... oke deh. Yunita, ayo kita pergi!” ucap Owen setelah ragu sejenak.Setelah menghabiskan waktu bersama Yunita akhir-akhir ini, Owen merasa Yunita sebenarnya lumayan baik meskipun agak sombong. Jadi, dia juga sudah mulai menganggap Yunita sebagai teman. Berhubung Yunita menyuruhnya mengganti panggilannya, dia pun tidak menolak.Setelah itu, Owen dan Yunita pergi membeli barang lain yang diperlukan dalam memurnikan pil. Seusai membeli semua barang yang diperlukan, Yunita pun membawa Owen pergi jalan-jalan karena Owen masih tidak terlalu familier dengan Tonham Barat. Setelah makan malam bersama, mereka baru kembali ke tempat tinggal masing-masing. ...Setelah kembali ke hotel, Owen pun berpikiran untuk memurnikan buah lima warna secepat mungkin supaya bisa meningkatkan basis kultivasinya. Apalagi, semua barang yang diperlukan untuk memurnikan pil telah tersedia lengkap.Namun, buah lima warna merupakan bahan obat sakti yang tidak begitu mudah dimurnikan. Selain itu, bahan tambahan
“Kakek, aku lumayan beruntung! Hari ini, aku sudah berhasil mengakuisisi sebuah perusahaan farmasi yang skalanya lumayan besar melalui kekuatan luar Keluarga Meriya. Kalau semuanya berjalan lancar, semua prosedur akuisisinya akan selesai besok sore,” jawab Hugo dengan gembira.Sebagai pemimpin keluarga besar terkemuka di Tonham Barat, kekuatan luar keluarga mereka berkecimpung dalam berbagai industri yang berbeda. Hari ini, Hugo sangat beruntung dan berhasil mengakuisisi sebuah perusahaan melalui salah satu kekuatan luar keluarga mereka itu. Selain itu, skala perusahaan farmasi ini juga lumayan besar. Hugo yakin Owen pasti akan puas pada perusahaan ini. Hanya saja, proses akuisisinya agak rumit dan membutuhkan sedikit waktu. Untuk saat ini, dia baru membayar uang muka dan harus menunggu hingga besok untuk lanjut mengurus hal lainnya.“Baguslah!”Begitu mengetahui Hugo sudah berhasil mengakuisisi sebuah perusahaan farmasi, Malik dan para tetua Keluarga Meriya merasa sangat gembira.“Hu
“Kenapa begitu?” tanya Malik dan para tetua Keluarga Meriya dengan terkejut. Mereka tidak mengerti kenapa Sonny membantah hal ini.“Ayah, Om-Om sekalian, coba kalian pikirkan baik-baik. Keluarga Meriya paling nggak harus menghabiskan sekitar 4 triliun untuk mengakuisisi sebuah perusahaan farmasi. Sekarang, Keluarga Meriya masih belum tentu mendapatkan kerja sama itu, tapi malah harus menghabiskan uang sebanyak itu untuk Gustari. Apa kalian nggak merasa tindakan kalian ini sangat konyol?” ujar Sonny.“Ini ....”Malik dan para tetua Keluarga Meriya tidak bisa membantah karena apa yang dikatakan Sonny masuk akal. Dalam kerja sama bisnis, yang terpenting adalah keuntungan. Sekarang, Keluarga Meriya masih belum tentu mendapatkan kesempatan kerja sama dengan Grup Ora, tetapi harus menghabiskan sejumlah uang untuk membantu Owen mengakuisisi sebuah perusahaan farmasi. Pengorbanan ini sangatlah besar. Dinilai dari segi bisnis, hal ini memang kurang masuk akal.“Om Sonny, meski 4 triliun memang
“Nona Yunita, terima kasih sudah menolongku ....”Theresa berjalan ke sisi tempat tidur, lalu mengucapkan terima kasih dengan tulus kepada Yunita yang sudah menolongnya dari tangan Rusli. Ini juga merupakan alasan utama kenapa dia tidak meninggalkan kamar Yunita.“Nona Theresa, kalau kamu benar-benar ingin berterima kasih padaku, apa kamu boleh setujui sebuah permintaanku ...,” ujar Yunita sambil menggigit bibirnya. Dia terlihat seperti sudah membuat sebuah keputusan.“Permintaan apa?” tanya Theresa. Setelah berpikir sejenak, da samar-samar bisa menebak apa permintaan Yunita.“Aku ingin bergabung dengan kalian. Kelak, aku mau hidup bersama kalian ...,” jawab Yunita dengan tatapan penuh harap.Sebelumnya, Yunita tidak berhenti berpikir untuk merebut Owen dari Theresa dan Yura karena menyukai Owen. Sekarang, setelah mengalami musibah sebesar ini, pikirannya sudah terbuka. Berhubung tidak mungkin bisa merebut Owen dari mereka, dia pun berencana untuk bergabung dengan mereka. Ini juga meru
“Nggak ada yang mustahil! Pak tua, semuanya sudah berakhir. Mati sana! Terima seranganku, Tinju Phoenix!” dengus Owen.Kemudian, Owen langsung mengerahkan jurus andalan terkuatnya tanpa ragu. Gelombang energi yang luar biasa kuat segera terpancar dari tinjunya, lalu memelesat ke arah Danu. Owen berencana untuk langsung membunuh Danu supaya bisa mengakhiri pertarungan ini secepat mungkin.“Jangan ....”Saat merasakan kekuatan mengerikan dari Tinju Phoenix, Danu pun ketakutan. Dia langsung melompat tanpa ragu dan berniat untuk melarikan diri. Sayangnya, kekuatan Owen jauh lebih tinggi dari kekuatannya. Selain itu, Tinju Phoenix merupakan jurus spiritual tingkat puncak yang kekuatannya sangat mengerikan.Selanjutnya, baru saja Danu melompat ke udara, tubuhnya sudah terhantam serangan Tinju Phoenix dan meledak menjadi kabut darah. Hidupnya yang dipenuhi dengan kejahatan akhirnya berakhir juga.“Ini ....”Begitu melihat Owen berhasil membunuh Danu hanya dengan satu serangan, semua orang pun
“Akhirnya basis kultivasiku menerobos juga! Pak tua, sekarang, kamu sudah boleh mati dengan tenang!”Owen membuka kedua matanya, lalu menatap ke arah Danu dengan tatapan yang sangat tajam dan menakutkan.“Nak, arogan sekali kamu! Memangnya kenapa kalau kamu beruntung bisa menerobos mencapai Alam Legana? Basis kultivasimu baru menerobos dan kamu bahkan belum sempat mengokohkannya. Kamu bukan tandinganku! Mati sana!” dengus Danu. Dia sama sekali tidak takut pada Owen.Seusai berbicara, Danu tidak ingin lanjut bicara omong kosong dengan Owen lagi. Dia langsung menyerang ke arah Owen dengan kekuatan yang sangat besar. Dia berencana untuk lanjut membunuh Owen sebelum Owen sempat mengokohkan basis kultivasinya.“Benar! Memangnya kenapa kalau basis kultivasinya sudah menerobos ....”Setelah mendengar ucapan Danu, semua anggota Keluarga Chandika juga langsung merasa jauh lebih lega.Di sisi lain, Graham, Juskitar, Surya, dan orang lainnya baru saja merasa agak senang dan mulai menaruh sedikit
“Haha .... Akhirnya berakhir juga!”Melihat Graham yang terluka parah dan tidak mampu melawan lagi, Danu langsung tertawa terbahak-bahak. Saat ini, kelompok Graham yang memiliki kemampuan terkuat sudah dijatuhkannya. Selanjutnya, yang tersisa hanyalah Owen, Juskitar, Surya, dan orang lain yang bisa dihadapinya dengan mudah.Dengan begitu, pihak Keluarga Chandika sudah termasuk meraih kemenangan. Jadi, dapat dibayangkan betapa gembiranya Danu.“Sesepuh paling hebat!”“Sesepuh paling hebat!”“Sesepuh paling hebat!”Selain Danu, Setiawan dan para ahli Keluarga Chandika lainnya juga bersorak gembira.“Gawat .... Kali ini, tamatlah riwayat kita ....”Di sisi lain, Juskitar, Surya, dan orang lainnya merasa bagaikan sudah disambar petir. Mereka langsung merasa putus asa. Meskipun memiliki keuntungan dalam jumlah, Danu merupakan seorang petarung Alam Legana yang tidak mungkin bisa mereka lawan. Jika tebakan mereka tidak meleset, yang menanti mereka selanjutnya adalah kematian. Selain itu, tida
Gluk! Owen memanfaatkan kesempatan ini untuk mengeluarkan pil spiritual suci dan mengonsumsinya.Awalnya, Owen berencana untuk menyerahkan pil penawar ratusan racun kepada kelompok Graham supaya bisa menawarkan racun mereka. Namun, Graham sudah terluka akibat serangan Danu, sedangkan kelompok Tristan juga terluka parah dan telah kehilangan semangat tempur. Jadi, sudah tidak ada gunanya Owen menawarkan racun mereka.Satu-satunya hal yang bisa dilakukan Owen saat ini hanyalah bertaruh apakah dirinya bisa memanfaatkan kesempatan saat hambatan kultivasinya menunjukkan kelonggaran untuk menerobos hambatan kultivasi mencapai Tingkat Pemahaman Agung dengan mengandalkan pil spiritual suci. Dengan begitu, pihak mereka mungkin masih memiliki harapan untuk menang.“Owen, aku akan menahan Danu sebisa mungkin. Kamu harus manfaatkan kesempatan ini untuk kabur! Setelah berhasil kabur, carilah cara untuk balaskan dendam Organisasi Dragmar Tonham Sentral ....”Saat ini, Graham berusaha untuk berdiri sa
“Cari mati kamu!”Saat merasakan serangan kuat Owen dari punggungnya dan melihat Owen telah membunuh Jordan, Danu merasa sangat marah. Dia mau tak mau menghentikan serangan lanjutannya terhadap kelompok Graham, lalu mengerahkan kekuatan yang luar biasa untuk menangkis serangan Owen.Duk! Seiring dengan suara benturan yang nyaring, Tinju Phoenix dan serangan Danu saling berhantaman dengan kuat. Selanjutnya, serangan Danu segera merobek pertahanan Tinju Phoenix dan sisa kekuatannya menghantam tubuh Owen dengan kuat.“Gawat!”Ekspresi Owen langsung berubah drastis. Dia buru-buru melangkah mundur dengan cepat supaya bisa menghindari sisa kekuatan dari serangan Danu. Apa daya, basis kultivasi Danu telah mencapai Alam Legana yang jauh lebih tinggi dari kekuatan Owen. Tidak peduli secepat apa pun dia melangkah mundur, dia tetap tidak dapat melepaskan diri dari ruang lingkup serangan Danu. Tubuhnya pun tersapu sisa energi sejati itu dan terpental ke lantai.Pfft! Pfft! Setelah mendarat di lan
Dibandingkan dengan Juskitar dan Surya yang dipenuhi dengan rasa putus asa, Owen terlihat jauh lebih tenang. Dulu, dia yang menjatuhkan Tangan Beracun. Demi menghadapi Tangan Beracun sebelumnya, dia pernah meracik pil penawar ratusan racun untuk menawarkan Lima Racun Pelemas Otot.Saat ini, Owen kebetulan masih memiliki puluhan butir pil penawar ratusan racun. Meskipun kelompok Graham sudah keracunan, begitu dia memberikan pil penawar ratusan racun kepada mereka, pihak mereka masih memiliki kesempatan untuk meraih kemenangan.Begitu memikirkan hal ini, Owen segera menghentikan pertarungannya dengan Jordan, lalu melompat dan hendak menghampiri kelompok Graham untuk menawarkan racun mereka.“Owen, kamu mau kabur? Mana segampang itu!”Jordan salah paham bahwa Owen ingin melarikan diri setelah melihat situasinya sudah terbalik. Dengan dendam mendalam di antara dirinya dengan Owen, dia tentu saja tidak akan membiarkan Owen melarikan diri. Oleh karena itu, dia langsung bergerak dan menghalan
“Pak Graham, kalian yang memaksaku! Berhubung begitu, jangan salahkan aku lagi! Mati sana!”Melihat para ahli Keluarga Chandika yang jatuh dalam bahaya, ekspresi Danu terlihat sangat suram. Dia tahu dirinya harus segera mengakhiri pertarungan ini secepatnya untuk mencegah timbulnya korban jiwa dari pihak Keluarga Chandika. Oleh karena itu, Danu segera melambaikan kedua lengan bajunya yang menyebarkan kabut putih ke arah kelompok Graham. Kabut putih itu segera berubah menjadi serbuk yang memenuhi udara dan menyelimuti kelompok Graham. “A ... apa ini? Gawat! Ini racun!”Saat merasakan keanehan serbuk berwarna putih itu, kelompok Graham pun tercengang. Mereka berempat buru-buru menahan napas dan melangkah mundur dengan cepat untuk keluar dari jangkauan serbuk putih tersebut.Sayangnya, semuanya sudah terlambat. Serbuk putih itu dapat memasuki tubuh mereka melalui pori-pori. Ditambah dengan jarak mereka berempat yang terlalu dekat dengan Danu, tubuh mereka sudah menyerap serbuk putih itu
“Cuma seseorang yang pernah kukalahkan saja berani bersikap searogan ini? Dasar nggak tahu diri!” cibir Owen.Owen sudah pernah bertarung 2 kali dengan Jordan. Setiap kali, Jordan selalu terluka dan melarikan diri. Jadi, Owen tentu saja tidak takut pada Jordan. Tanpa berpikir panjang, dia segera mengerahkan Jari Bencana Bumi yang berkekuatan luar biasa kuat untuk menangkis serangan Jordan.Duk! Seiring dengan suara benturan yang nyaring, Jari Bencana Bumi dan Cakar Pemakan Jiwa saling berhantaman dengan kuat.Namun, berbeda dengan sebelumnya, Jari Bencana Bumi yang dikerahkan Owen kali ini tidak dapat menembus pertahanan serangan Jordan, malah berhasil dikalahkan oleh serangan Jordan.Selain itu, berhubung Owen baru mengonsumsi pil pemicu potensi dan efek obatnya masih belum sepenuhnya bekerja, serangan Jordan bukan hanya mengalahkan serangan Owen, tetapi sisa kekuatannya juga membuat Owen terdesak mundur beberapa langkah.“Jordan, nggak disangka ternyata basis kultivasimu sudah menero