“Apa?”Begitu mendengar ucapan Owen, Max, Yosua, dan yang lain langsung tercengang. Terutama Yosua dan Sean. Awalnya, mereka juga mengira Owen ingin mengandalkan bantuan Keluarga Songadi untuk menghadapi kelompok Max. Oleh karena itu, Owen tidak mau mengakhiri masalah ini.Tak disangka, Owen malah mengatakan bahwa dia mampu menghadapi kelompok Max sendiri dan tidak memerlukan bantuan Keluarga Songadi. Hal ini benar-benar berada di luar dugaan mereka.“Pak Owen, jangan bertindak gegabah. Andri dan Heru adalah petarung tahap menengah Alam Tigana yang kekuatannya nggak bisa disepelekan. Hanya dengan mengandalkan kemampuanmu sendiri, kamu seharusnya nggak bisa melawan mereka,” bujuk Yosua.Tadi, Yosua dan Sean juga telah melihat pertarungan Owen dengan kelompok Andre. Dari kekuatan Badai Penghancur Owen, Yosua juga bisa menebak bahwa kekuatan Owen sudah mencapai tahap awal Alam Tigana dan tidak berjarak terlalu jauh dari tahap menengah Alam Tigana.Berhubung Owen masih muda, Yosua benar-be
“Ini ....”Setelah mendengar peringatan Max, Yosua pun merasa serbasalah. Meskipun Yosua sangat khawatir Owen bukanlah tandingan Andri dan Heru, juga tidak ingin Owen mencelakai dirinya, Owen sendiri yang mengatakan bahwa dia ingin menghadapi kelompok Max sendirian. Jadi, dia juga tidak bisa membantu Owen lagi.Selain itu, Keluarga Pangadi bukanlah keluarga yang mudah dihadapi. Sekarang, Yosua tidak memiliki alasan untuk ikut campur dalam masalah ini. Jika dia bersikeras melindungi Owen, Keluarga Songadi tidak akan bisa memberikan tanggung jawab pada Tirta.Begitu memikirkan hal ini, Yosua merasa sangat serbasalah dan tidak tahu harus bagaimana menghadapinya.“Pak Andri, Pak Heru, berikanlah pelajaran pada anak itu! Aku mau dia tahu apa akibat dari bersikap begitu arogan!” perintah Max tanpa peduli pada Yosua lagi.Saat ini, Max sudah memperingati Yosua. Yosua yang tidak memiliki alasan kuat tidak mungkin berani membantu Owen lagi. Selama Owen tidak memiliki bantuan Keluarga Songadi, A
“Ini ....”Begitu mendengar bujukan Yunita, Owen pun mengerutkan keningnya dan berpikir sejenak. Berhubung Max berulang kali mencari masalah dengannya, dia sudah sepenuhnya marah. Oleh karena itu, dia baru berpikiran untuk memberi pelajaran pada Max agar Max sepenuhnya jera.Namun, ucapan Yunita sudah membuat Owen tersadar dan kembali tenang. Kekuatan keseluruhan Owen saat ini sudah mencapai tahap akhir Alam Tigana. Jadi, dia sama sekali tidak takut pada Tirta maupun Keluarga Pangadi.Namun, tujuan Owen datang ke Tonham Barat adalah demi mencari lokasi persembunyian Rusli dan mendirikan perusahaan cabang Grup Ora. Jika dia benar-benar membuat Max terluka parah atau tidak sengaja membunuh Max, Tirta dan Keluarga Pangadi pasti tidak akan tinggal diam.Hal ini bukan hanya akan menimbulkan kerepotan besar baginya, juga menggagalkan rencananya untuk membuka pasar Grup Ora di Tonham Barat. Selain itu, misinya untuk menemukan Rusli pasti akan terganggu. Jika Rusli menyadari dirinya berada d
“Max, anggap saja kali ini kamu beruntung! Demi menghormati Tirta, aku akan mengampunimu hari ini. Tapi ingat, ini yang terakhir kalinya. Kalau masih berani mengulanginya, kamu nggak akan seberuntung ini lagi!” ujar Owen sambil menatap Max dengan tatapan dingin.Setelah dibujuk Yunita, Yosua, dan Sean, Owen akhirnya memutuskan untuk mengampuni Max sekali lagi. Setelah menghabisi Rusli, dia akan mencari kesempatan untuk membalaskan dendamnya pada Tirta dan Max.“Kamu ....”Begitu mendengar ucapan Owen, Max langsung murka. Berhubung terlalu meremehkan kekuatan Owen, dia merasa justru Owen yang beruntung karena dia bersedia mengampuni Owen. Namun, Owen malah berani bersikap arogan di hadapannya.Hanya saja, Owen sudah memutuskan untuk mengakhiri masalah ini. Ditambah dengan ada Keluarga Songadi yang melindungi Owen, pihaknya tidak mungkin bisa menang. Dia tentu saja tidak akan lanjut melawan Owen supaya tidak mempermalukan dirinya sendiri. Oleh karena itu, dia mau tak mau harus menahan ke
“Pak Yosua, maaf. Owen harus pergi membeli keperluan untuk memurnikan pil sore ini. Sepertinya, dia nggak punya waktu untuk bertamu ke rumah kalian,” kata Yunita.Yunita tahu jelas bahwa Yosua mengundang Owen ke kediaman Keluarga Songadi karena ingin mendiskusikan secara pribadi mengenai kerja sama dengan Grup Ora, lalu mendapatkan kesempatan kerja sama sebelum Keluarga Meriya mendapatkannya.Sementara itu, Hugo sengaja menyuruh Yunita berada di sisi Owen supaya Yunita bisa mencegah Owen menyerahkan kesempatan kerja sama itu kepada Keluarga Songadi. Yunita tentu saja tidak akan membiarkan Yosua berhasil melakukannya. Jadi, dia sengaja menolak undangan Yosua sebelum Owen sempat berbicara.Begitu mendengar jawaban Yunita, Owen pun melirik Yunita dengan tatapan yang mendalam. Dia bukanlah orang bodoh dan tentu saja tahu bahwa Yosua mengundangnya bertamu ke kediaman Keluarga Songadi demi mendapatkan kesempatan kerja sama Grup Ora.Owen juga tahu bahwa Yunita menggantikannya untuk menolak u
‘Keluarga Songadi benar-benar sulit dihadapi ...,’ gumam Yunita dalam hati dengan penuh kecemasan. Dia tahu Owen menyetujui undangan Keluarga Songadi karena berniat untuk bekerja sama dengan Keluarga Songadi. Itu bukanlah hal yang baik bagi Keluarga Meriya.Namun, hanya Owen yang bisa membuat keputusan atas kerja sama Grup Ora. Berhubung Owen lebih memihak pada Keluarga Songadi, Yunita juga tidak berdaya. Untungnya, dia sudah menunda hal ini sehari. Setidaknya, dia telah memenangkan waktu sehari bagi Keluarga Meriya untuk membalikkan situasinya.Selanjutnya, bisa atau tidak Keluarga Meriya mengalahkan Keluarga Songadi dan mendapatkan kesempatan kerja sama dengan Grup Ora tergantung pada kemampuan Hugo dan keberuntungan Keluarga Meriya.“Pak Owen, kalau nggak ada hal lainnya lagi, kami pamit dulu ya.”Setelah berpamitan dengan Owen, Sean dan Yosua pun terlebih dahulu meninggalkan tempat ini.Sementara itu, Yunita malah menunjukkan tampang cemberut.“Nona Yunita, kamu kenapa? Apa kamu ma
“Nona Yunita, maaf. Kali ini, aku menggunakan nama samaran karena terpaksa. Aku bukan sengaja mau mempermainkan atau membohongimu. Harap kamu mengerti,” jawab Owen sambil tersenyum minta maaf.“Terpaksa? Apa kamu punya kesulitan?” tanya Yunita dengan bingung.“Umm ....” Owen merasa agak ragu untuk menjelaskannya.“Kalau kamu nggak bisa mengatakannya, ya nggak perlu dipaksa ....”Melihat Owen yang tidak bisa menjawab, Yunita merasa agak kecewa. Dia tidak tahu apakah Owen sedang berdalih atau benar-benar memiliki kesulitan.“Hmm ... berhubung kamu sudah tahu, nggak masalah juga aku memberitahumu. Sebenarnya, aku datang ke Tonham Barat juga demi menyelidiki lokasi persembunyian Rusli,” jelas Owen secara singkat.Sebelumnya, Owen menyembunyikan identitas aslinya karena ingin diam-diam menyelidiki lokasi persembunyian Rusli. Namun, situasi sekarang sudah berbeda. Sebab, dia telah menemukan keberadaan Rusli.Saat Max mengungkapkan identitas aslinya, Owen bisa menebak bahwa Rusli telah menget
“Emm ... oke deh. Yunita, ayo kita pergi!” ucap Owen setelah ragu sejenak.Setelah menghabiskan waktu bersama Yunita akhir-akhir ini, Owen merasa Yunita sebenarnya lumayan baik meskipun agak sombong. Jadi, dia juga sudah mulai menganggap Yunita sebagai teman. Berhubung Yunita menyuruhnya mengganti panggilannya, dia pun tidak menolak.Setelah itu, Owen dan Yunita pergi membeli barang lain yang diperlukan dalam memurnikan pil. Seusai membeli semua barang yang diperlukan, Yunita pun membawa Owen pergi jalan-jalan karena Owen masih tidak terlalu familier dengan Tonham Barat. Setelah makan malam bersama, mereka baru kembali ke tempat tinggal masing-masing. ...Setelah kembali ke hotel, Owen pun berpikiran untuk memurnikan buah lima warna secepat mungkin supaya bisa meningkatkan basis kultivasinya. Apalagi, semua barang yang diperlukan untuk memurnikan pil telah tersedia lengkap.Namun, buah lima warna merupakan bahan obat sakti yang tidak begitu mudah dimurnikan. Selain itu, bahan tambahan